BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pemahaman investasi secara mendalam bagi banyak pihak dirasa penting dewasa ini. Para pakar investasi menyebut era sekarang sebagai era investasi tanpa batas ruang dan waktu, ini adalah masa dimana orang bisa melakukan koneksi hubungan kapan dan dimanapun. Bisnis telah hidup dengan rotasi aktivitas 24 jam. Setiap mereka yang bekerja atau memiliki sejumlah finansial menginginkan memiliki pengetahuan tinggi dalam mendapatkan kepemilikan dana tersebut pada tempat-tempat yang memiliki nilai profitable.Profitable artinya memiliki prospek masa depan yang cerah dan menguntungkan. Termasuk menempatkan investasi di posisi financial investment. Keputusan finansial artinya menempatkan sejumlah uang dengan membeli surat-surat berharga, dan pasar modal merupakan tempat yang paling representative untuk memperoleh surat berharga tersebut.1 Seorang spekulator merupakan pihak yang paling jeli dalam melihat kecenderungan yang terjadi pada pasar modal. Analisisnya tentu keuntungan yang akan diperoleh oleh para investor dari perdagangan saham di capital market adalah bersifat jangka panjang, sehingga keputusan untuk melepas saham pada saat harga tinggi karena diprediksi akan turun adalah menjadi alasan yang riil. Investor akan bisa dengan cepat memperbaiki keputusan
1
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung:ALFABETA CV, 2012), hlm. 1
1
2
investasinya jika mereka mempelajari dan memperhatikan dengan teliti faktor-faktor yang mempengaruhi harga sekuritas.2 Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam mengambil keputusan investasi adalah mendapatkan keuntungan. Namun pada kenyataanya dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal tersebut tentunya tidak hanya menawarkan laba saja yang diperoleh, akan tetapi kerugian dari investasi juga bisa terjadi.3Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, risiko tinggi”. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan investor untuk mendapatkan return dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.4 Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana menyebabkan kajian dan analisis tentang saham begitu berkembang
baik
secara
fundamental
dan
teknikal.5Analisis
faktor
fundamental merupakan faktor yang sering digunakan sebagai salah satu alat untuk menganalisis harga saham, dan untuk menghitung nilai intrinsik suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal merupakan teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham
2
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung:ALFABETA CV, 2012), hlm. 25-27 Irham Fahmi, Manajemen Risiko (Teori, Kasus, dan Solusi), (Bandung: AlFABETA CV, 2010), hlm. 175 4 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2003),hlm.266 5 Ibid, hlm. 80 3
3
dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data historis seperti informasi harga dan volume. 6 Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, dan kemungkinannya di masa depan. Dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan seperti mengukur tingkat profitabilitas, likuditas, solvabilitas, pertumbuhan, dan aktivitas.7Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel fundamental yaitu return on asset (ROE), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) dan melihat risiko dari suatu saham dengan mengunakan risko sistematik. Perkembangan besarnya variabel ROE, EPS, PER dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham pada industri barang dan konsumsi pada tahun 2009-2012, tampak pada tabel 1.1 dibawah ini:
6
Djoko Susanto, dan Agus Sabardi, Analisis Teknikal Di Bursa Efek, (Yogyakarta: , 2010), hlm. 21 7 Lukman, Syamsuddin.. Manajemen Keuangan Perusahaan. (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada2009) , hlm. 37.
4
Tabel 1.1 Ringkasan Data Variabel Penelitian No
perusahaan
1
PT Indofarma (persero) Tbk. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. PT Kedawung Setia Industrial Tbk. PT Kedawung Indah Can Tbk. PT Kalbe Farma Tbk. PT. Langgeng Makmur Indutri Tbk. PT Merck Tbk. PT Mustika Ratu Tbk. PT Mayora Indah Tbk. PT Prydam Farma Tbk. PT Siantar Top Tbk. PT Mandon indonesia Tbk. PT tempo Scan Pasific Tbk PT Ultrajaya Milk Industry & Tranding Company Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2012 Rp 330
Harga Saham 2011 2010 Rp 163 Rp 80
2009 Rp 11,182
2012 6.52
ROE 2011 2010 6.06 4.03
2009 0.71
Rp 740
Rp 340
Rp 159
Rp 127
18.91
18.52
16.03
10.02
Rp 495
Rp 245
Rp 235
Rp 155
0.81
1.10
1.18
1.31
Rp 270
Rp 180
Rp 185
Rp 76
3.39
0.90
6.77
-6.49
Rp 1,060
Rp 3,400
Rp 3,250
Rp 1,300
24.08
23.37
25.01
24.35
Rp 270
Rp 205
Rp 270
Rp 215
24.04
151.61
126.66
91.47
Rp 152,000 Rp 490 Rp 20,000 Rp 177 Rp 1,050 Rp 3,725 Rp 11,000
Rp 132,500 Rp 500 Rp 14,250 Rp 176 Rp 690 Rp 2,550 Rp 7,700
Rp 93,000 Rp 650 Rp 10,750 Rp 127 Rp 385 Rp 1,710 Rp 7,200
Rp 80,000 Rp 395 Rp 4,500 Rp 110 Rp 250 Rp 730 Rp 8,100
25.87 8.92 24.21 6.05 12.87 19.19 13.75
46.78 10.24 25.84 8.60 12.32 24.30 18.63
32.72 9.77 33.06 7.30 10.08 24.17 18.30
41.42 9.12 31.86 7.44 9.85 19.95 20.00
Rp 1,330
Rp 1,080
Rp 1,210
Rp 580
21.08
11.18
15.63
8.25
Rp 20,850
Rp 18,800
Rp 16,500
Rp 11,050
121.94
113.13
83.60
114.74
Rp 10,500
Rp 10,500
Rp 10,500
Rp 10,500
41.57
53.25
46.33
69.09
Rp 180
Rp 140
Rp 140
Rp 150
6.15
6.52
5.22
10.94
Rp 1,690
Rp 1,150
Rp 1,170
Rp 1,530
17.69
22.85
24.02
20.56
5
Lanjutan Tabel 1.1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
perusahaan PT Indofarma (persero) Tbk. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. PT Kedawung Setia Industrial Tbk. PT Kedawung Indah Can Tbk. PT Kalbe Farma Tbk. PT. Langgeng Makmur Indutri Tbk. PT Merck Tbk. PT Mustika Ratu Tbk. PT Mayora Indah Tbk. PT Prydam Farma Tbk. PT Siantar Top Tbk. PT Mandon indonesia Tbk. PT tempo Scan Pasific Tbk PT Ultrajaya Milk Industry & Tranding Company Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
EPS
PER
Risiko Sistematik 2011 2010 2009
2012
2011
2010
2009
2012
2011
2010
2009
2012
Rp 14
Rp 12
Rp 4
Rp 1
38.29
13.66
19.76
121.02
-0.64
2.61
1.18
1.19
Rp 36
Rp 31
Rp 25
Rp 11
20.42
10.99
6.37
11.28
-0.87
2.46
2.57
1.50
Rp 91
Rp 58
Rp 42
Rp 26
4.46
4.20
5.63
5.97
-1.11
1.76
1.63
0.53
Rp 16
Rp 3
Rp 24
Rp (38)
11.07
69.63
7.83
-2.01
-1.11
0.48
-0.98
-0.02
Rp 28
Rp 146
Rp 125
Rp 103
30.38
22.43
25.66
14.21
-0.10
1.29
0.52
0.89
Rp 35
Rp 5
Rp 3
Rp 6
109.87
38.11
97.46
36.19
-0.14
1.87
0.85
0.75
Rp 4,813 Rp 80 Rp 4,002 Rp 10 Rp 57
Rp 10,320 Rp 60 Rp 631 Rp 10 Rp 33
Rp 5,303 Rp 57 Rp 631 Rp 8 Rp 33
Rp 6,549 Rp 49 Rp 485 Rp 7 Rp 31
31.58 8.34 22.26 17.82 17.33
12.84 8.30 22.58 18.21 21.18
18.20 11.39 17.02 16.18 11.83
12.22 8.04 9.27 15.60 7.97
-0.06 -0.10 0.46 -0.54 0.97
0.18 1.63 1.82 2.11 0.93
0.29 1.25 1.01 1.58 0.48
1.34 1.41 1.17 0.78 0.50
Rp 745
Rp 130
Rp 109
Rp 80
22.38
19.61
15.74
9.13
0.16
1.05
0.95
0.59
Rp 750
Rp 698
Rp 654
Rp 620
12.48
11.04
11.01
13.07
0.28
0.29
0.25
0.78
Rp 122
Rp 35
Rp 37
Rp 21
16.49
30.79
32.63
27.39
0.51
2.20
3.84
-0.24
Rp 520
Rp 482
Rp 531
Rp 399
32.87
34.45
37.20
27.70
-0.30
0.04
0.50
0.41
Rp 13,208
Rp 12,954
Rp 9,996
Rp 14,163
0.72
0.81
1.05
0.74
0.00
0.00
-0.18
0.00
Rp 187
Rp 9
Rp 7
Rp 19
13.61
16.18
20.01
8.09
0.50
0.00
0.23
0.31
Rp 751
Rp 108
Rp 99
Rp 129
13.05
10.65
11.82
11.86
-0.02
0.68
-0.13
-0.31
6
Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan harga saham dari tahun 2009-2012 pada perusahaaan-perusahaan tersebut. Fluktuasi harga saham tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga perlu diketahui atau diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan
yang
mengeluarkan
saham
tersebut,
dimana
perubahan
fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar sekunder).8 Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya. Oleh karena itu, investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, baik yang bersifat mikro maupun makro ekonomi. Harga dari surat berharga juga merupakan cerminan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan dimasa mendatang serta kualitas dari manajemennya. Jika calon investor meragukan kualitas dari manajemen, keraguan ini dapat tercemin di harga saham yang turun.9 Return on Equity (ROE) merupakanrasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efisien.ROE merupakan indikator profitabilitas yang penting, karena ROE merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam rangka melakukan tugasnya yakni menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para pemilik modal.10 Apabila ROE perusahaan tinggi artinya posisi perusahaan semakin kuat, dengan
8
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE, 1998), hlm. 88. Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2003),hlm. 12 10 Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 20. 9
7
demikian ada pengaruh terhadap harga saham. Akan tetapi pada kenyataanya ada perusahaan yang EPSnya menurun dan harga saham meningkat, begitu juga sebaliknya. Perusahaan tersebut adalah PT Merk Tbk tahun 2010dan PT Prydam Farma Tbk tahun 2010. Hasil dari penelitian terdahulu yang meneliti tentang ROE terhadap harga saham yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Rescyana Putri Hutami (2012) menemukan bahwa ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Erna Tiningrum (2007) menunjukan bahwa variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Namun berbeda dengan Dwiatma Patriawan (2011) menemukan bahwa ROE berpengaruhnegatifdan signifikan terhadap perubahan harga saham. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan bagian keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham.11EPS merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dalam analisa perusahaan, karena informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham dengan menggambarkan prospek earning perusahaan di masa mendatang. Apabila EPS perusahaan tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dan prospek perusahaan berarti baik.dengan demikian ada pengaruh terhadap harga saham. Akan tetapi pada kenyataanya ada perusahaan yang EPSnya menurun dan harga saham meningkat, begitu 11
Budi Rahardjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham, Laporan Keuangan Perusahaan, Membaca, Memahami dan Menganalisis(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009)., hlm.154.
8
juga sebaliknya. Perusahaan tersebut adalah PT. Langgeng Makmur Indutri Tbk tahun 2011dan PT Mayora Indah Tbk 2011. Hasil dari penelitian terdahulu yang meneliti tentang EPS terhadap harga saham yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Dwiatma Patriawan (2011) menemunkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Nazula Fatmawati tahun (2009) juga menyimpulkan bahwa variabel EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Price Earning Ratio merupakan perbandingan harga saham dengan laba
per
saham.Investor
dalam
pasar
modal
yang
sudah
maju
menggunakanprice earning ratio (PER) untuk mengukur apakah suatu sahamunderpriced atauoverpriced.PER menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan investor dalammembeli atau menjual saham suatu perusahaan.Akan tetapi pada kenyataanya ada perusahaan yang PERnya menurun dan harga saham meningkat, begitu juga sebaliknya. Perusahaan tersebut adalah PT Kalbe Farma Tbk 2011 dan PT. Unilever Indonesia Tbk 2011. Hasil dari penelitian terdahulu yang meneliti tentang PER terhadap harga saham yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Nazula Fatmawati tahun 2009 menunjukan bahwa PER berpengaruh terhadap Harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Almas Hijriah tahun 2007 tidak menemukan pengaruh PER terhadap harga saham.
9
Risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio yang relatif terhadap risiko pasar dapat diukur dengan beta saham.Beta suatu sekuritas adalah kuantitatif yang mengukur sensitivitas keuntungan dari suatu sekuritas dalam merespon pergerakan keuntungan pasar.Semakin tinggi tingkat beta, semakin tinggi risiko sistematik yang tidak dapat dihilangkankarena diversifikasi.Untuk menghitung Beta digunakan teknik regresi, yaitu mengestimasi Beta suatu sekuritas dengan menggunakanreturnsekuritas sebagai variabel terikat danreturn pasar sebagai variabel bebas. Penelitian yang dilakukan oleh Almas Hijriah tahun 2007menunjukan bahwa risiko sistematik berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Erna Tiningrum tahun 2012 tidak menemukan pengaruh risiko sistematik terhadap harga saham Berdasarakan latar belakang atas kondisiyang telah diuraikan diatas, dan adanya perbedaan-perbedaan dari hasil penelitian terdahulu mengenai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham ini telah terjadi kesenjangan dari hasil penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. Oleh sebab itu hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai“PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH TAHUN 2009-2012”.
10
B. Rumusan Masalah: Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelasakan diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Return On Equity (ROE) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada industri barangkonsumsi di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2012 ? 2. Apakah Price Earning Ratio (PER)secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada industribarang konsumsi di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2012 ? 3. Apakah Earning Per Share (EPS)secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada industri barang konsumsi di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2012 ? 4. Apakah risiko sistematik (beta saham) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada industri barang konsumsi di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2012 ? 5. ApakahReturn On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share
(EPS),
dan
risiko
sistematik(beta
saham)
secara
simultanberpengaruhterhadap harga saham pada industri barang konsumsi di Daftar Efek Syariah tahun 2009-2012?
11
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas, jelas ruang lingkupnya, dan lebih fokusmaka penelitian ini dibatasi pada: 1. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yaitu sektor industri barang konsumsiyang terdaftar di Daftar Efek Syariah. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan tahunan, dan laporan keuangan sektor industri barang konsumsiyang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2009-2012. 3. Penelitian ini terfokus pada pengaruh faktor fundamental yaitu dengan mengunakan variabel Return On Eqiuty (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),dan risiko sistematik ( β ), terhadap harga saham baik secara parsial maupun secara simultan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumusakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham secara parsial pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). 2. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham secara parsial pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).
12
3. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER)terhadap harga saham secara parsial pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). 4. Untuk mengetahui pengaruh risiko sistematik ( β ) terhadap harga saham secara parsial pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). 5. Untuk mengetahui pengaruhReturn On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER)dan risiko sistematik ( β ) secara simultan terhadap harga saham pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). E. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagaiberikut : a. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan mampu dapatmemberi masukan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah, serta dapat dijadikan sebagai evaluasi kinerja keuangan perusahaan, dan dapat dijadikan bahan bagi investor dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu sekuritas. b. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkanDapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dalam hal perubahan-perubahan harga saham yang ada di Daftar Efek Syariah (DES) dan dapat bermanfaat bagi pembaca dan
13
Menambah khasanah pengetahuan di pasar modal terkait dengan saham khususnya, serta sebagai dasar acuan untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan judul penelitian ini. F. Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penelitian ini, maka tinjauan pustaka penting peranannya dalam penelitian ini guna merumuskan kerangka berpikir. Tinjauan pustaka ini akan melakukan riset terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. 1. Landasan Teori a. Harga Saham Berdasarkan literatur-literatur dari penelitian terdahulu banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi dari sebuah harga saham. Dalam melakukan investasi seorang investor akan bisa dengan cepat memberbaiki keputusan investasinya jika mereka mempelajari dan memperhatikan dengan teliti faktor-faktor yang memepengaruhi harga sekuritas, yaitu harapan investor serta penawaran dan permintaan. Bagi investor perubahan harga merupakan hasil dari perubahan dan analisis investor terhadap harga sekuritas dimasa depan.12 Pergerakan harga saham setiap detik selalu banyak dipelajari oleh banyak orang yang bermain saham. Mereka menggunakan analisis untuk mempelajari pergerakan harga saham dari menit ke menit dan dari hari ke
12
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: ALFABETA, 2012), hlm. 27
14
hari, sehingga menemukan suatup pola pergerakan harga pasar13. Ada dua macam analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham yaitu analisis analisis sekuritas fundamental (fundamental security analysis) dan analisis teknis (technical analysis). Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan seperti laba deviden yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya. Sedangkan analisis teknikal mengunakan data pasar dari saham seperti harga dan volume transaksi saham untuk menentukan nilai dari saham.14 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Return On Equity (ROE) Dalam menghitung tingkat profitabilitas perusahan atas pengembalian dari sekuritas, ROE merupakan salah satu rasio keuangan
yang
banyak
digunakan
untuk
mengukur
kinerja
perusahaan, khususnya profitabilitas perusahaan. Secara matematis ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ROE =
Laba bersih Ekuitas
2. Earning Per Share(EPS) Laba per saham (earning per share) merupakan rasio yang menunjukan bagian laba untuk setiap saham menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham.
13 14
Mohamad Samsul, Pasar Mdal dan Manajemen Portofolio, (Erlangga, 2006), hlm. 166 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2003), hlm. 88
15
Makin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan penigkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus berikut15: EPS =
Laba bersih Jumlah saham beredar
3. Price Per Share (PER) PER merupakan salah satu pendekatan untuk mengetimasi nilai intrinsik saham. PER menunjukan rasio dari harga saham terhadap earningmultiplier. Rasio ini mununjukan berapa besar investor menilai harga saham terhadap kelipatan earnings. Secara umum dalam analisis fundamental sering mengunakan pendekatan PER (price earning ratio).16 Secara matematis PER dapat diukur sebagai berikut:17
PER =
Harga pasar saham Laba bersih per lembar saham (EPS)
b. Risiko Sistematik Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.18Risiko
15
Tjiptono Darmadji & Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat,2012), hlm. 154 16 Khmarudin Ahmad, Dasar-dasar Manajemen Investasi, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1996), hlm.77 17 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2003), hlm. 105 18 Irham Fahmi, Manajemen Keuangan (Teori, Kasus, dan Solus), (Bandung: ALFABETA , cv, 2010), hlm. 169
16
sistematik (systematic risk) atau disebut juga risiko yang terkait dengan pasar (risiko yang tidak dapat diverifikasikan) merupakan bagian dari variasi-variasi yang tak dapat dihilangkan melalui diversifikasi oleh investor. Variasi ini berasal dari berbagai faktor yang mempengaruhi seluruh saham. Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta yaitu koefisien yang menunjukkan kepekaan keuntungan suatu saham terhadap perubahan keuntungan saham-saham secara rata-rata di pasar (indeks market).19 Beta juga dapat dihitung dengan menggunakan teknik persamaan regresi. Teknik regresi untuk mengestimasikan beta suatu sekuritas sebagai variable dependen dan returnpasar sebagai variable independent Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasikan beta dapat didasarkan pada model indeks tunggal20: Rumus yang digunakan untuk mengukur risiko sistematik (beta) adalah sebagai berikut: Ri
:
αi + βi.Rm + ei
Keterangan : Ri
: Return Portofolio
αi
:Konstanta
βi
: Koefisien Regresi
Rm
:
Return Pasar
ei
:
error
19 Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: CV.ANDI, 2008). Hlm. 45. 20 Jogiyanto,Teori Portofolio dan Analisis Investasi Di Pasar Modal, Edisi Kedua, (BPFE, Yogyakarta 2000), hlm. 233
17
2. Penelitian Terdahulu Yang Relevam Setelah menelaah beberapa hasil penelitian, skripsi dan buku-buku yang berkenaan dengan analisis faktor fundamental dan risiko sistematik (β) terhadap harga saham, maka telah dijumpai beberapa judul penelitian yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini. Adapun penelitian-penelitian tersebut, antara lain: a. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Tiningrum (2012) dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI”.Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, DPR, DE, EPS dan risiko sistematik terhadap harga saham. Sedangkan hasil penelitiannya yaitu dikatakan Faktor Fundamental yang mempengaruhi harga saham hanya variabel ROE dan variabel EPS, sedangkan variabel yang lain tidak berpengaruh, demikian pula dengan variabel risiko sistematik tidak mempengaruhi variabel harga saham.21 b. Penelitian lainnya oleh Njo Anastasia tahun 2003 dengan jurnalnya yang berjudul “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ” dan hasil penelitiannya menunjukan hanya faktor fundamental Book Value (BV) yang memepengaruhi harga
21
Erna Tiningrum, “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal Jurusan Ekonomi (STIE AUB Surakarta)http://ejournal.stie-aub.ac.id/probank /2012
18
saham secara parsial, sedangkan faktor fundamental yang lainnya tidak berpengaruh.22 c. Penelitian lainnya oleh Almas Hijriah 2007 dengan tesisnya yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di Buresa Efek Jakarta” dan hasil penelitiannya
menunjukan bahwa secara simultan, faktor fundamental yang terdiri dari return on assets, return on equity, debt to equity ratio, price earning ratio, earning per share, book value dan risiko sistematik (beta) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham properti. Sedangkan secara parsial faktor fundamental ROE, PER, dan BV yang memiliki pengaruh
signifikan
terhadap
harga
saham,
sedangkan
faktor
fundamental yang lain serta risiko sistematik (beta) tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham properti di BEJ.23 d. Penelitian yang dilakukan oleh Fillya Arum Pandansari tahun 2012 dengan jurnalnya yang berjudul “Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham”.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga sagam di perushaan manufaktur. Adapun hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa ROA, DER, BVS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
harga
saham.
Sedangkan
secara
parsial
faktor
fundamentalReturn On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan 22
Njo Anastasia,“Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ”, (Jurnal Ekonomi Akuntansi: 2003). 23 Almas Hijriah,“Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di Buresa Efek Jakarta”, (Tesis Ilmu Manajemen:2007).
19
Book Value Per Share (BVS) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan Manufakturdi BEI tahun 2008-2010.24 e. Penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rescyana Putri Hutami tahun 2012 dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Dividend Per Share (DPR),Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham di Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010”. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dengan nilai T hitung = 27,882> T tabel = 1,960. ROE berpengaruh positif dan siginfiakn terhadap harga saham dengan nilai T hitung= 6,256> Ttabel = 1.960. sedangkan variabel NPM berpengaruh positif dan siginfikan terhadap harga saham.25 f. Penelitian yang dilakukan oleh Nazula Fatmawati tahun 2009 dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarata Islamic Index Tahun 2005-2007). Hasil 24
Fillya Arum Pandansari, “Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham”, Jurnal Akuntansi, (Semarang: Universitas Negri Semarang,2012). 25 Rescyana Putri Hutami, “Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010”, Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012 (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2012).
20
penelitiannya menunjukan bahwa secara parsial variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,012< tingkat kepercayaan 0,05. Sedangkan untuk variabel Net Profit Margin(NPM)secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dengan nilai signifikansi sebesar 0,016< tingkat kepercayaan 0,05. Jadi setiap kenaikan dari kedua variabel tersebut akan diikuti dengan kenaikan harga saham. Sedangkan variabel Return On Asset (ROA) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, dengan nilai signifikansi sebesar 0,432 > tingkat kepercayaan 0,05. Jadi setiap kenaikan dan penurunan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham.26 g. Penelitian yang dilakukan oleh Dwiatma Patriawan 2011 dengan skripsinya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2008”. Hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa Earning Per Share (EPS)berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham. Return On Equity (ROE) berpengaruhnegatifdan signifikan terhadap perubahan
26
Nazula Fatmawati, “Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 20052007), (Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga,2009).
21
harga saham. Sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham.27 Untuk lebih jelasnya hasil penelitian terdahulu diatas dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut:
27
Dwiatma Patriawan, “ Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2008”,Skripsi Faskultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro tahun 2011(http://eprints.undip.ac.id/28968/).
22
Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu No
Nama peneliti / judul penelitian
1
Erna Tiningrum (2012) dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI ”
2
Njo Anastasia dengan jurnalnya yang berjudul “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ”
3
Almas Hijriah tahun 2007 dengan tesisnya yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di Bursa Efek Jakarta”
Variabel penelitian Depeneden: harga saham Independen: ROA, ROE, DPR (debt to equity ratio), EPS (earning per share), risiko sistematik Depeneden: harga saham Independen: ROA, ROE, Book Value, DER, dan Risiko sistematik Depeneden: harga saham Independen: ROA, ROE, DER, PER, EPS, BV dan risiko sistematik (beta)
populasi dan sampel
Hasil penelitian
Perbedaan
Populasi: perusahaan manufaktur yang listing di BEI. Sampel yang digunakan 43 perushaan dengan menggunakan Puposive sampling. Data diambil dari annual report ke-43 perusahaan tahun 2006-2007
Hasil penelitiannya yaitu dikatakan bahwa Faktor Fundamental yang mempengaruhi harga saham hanya variabel ROE dan variabel EPS, sedangkan variabel risiko sistematik tidak mempengaruhi variabel harga saham.
Perbedaannya terletak pada objek, sampel, tahundan variabel-variabel independen yang digunakan. Dalam penelitian ini hanya menggunakan ROE, EPS, PER dan risiko sistematik.
Sampel yang diambil adalah seluruh perushaan properti (33 perusahaan) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 19962001.
Hasil penelitiannya menunjukan hanya faktor fundamental Book Value (BV) yang memepengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan faktor fundamental yang lainnya tidak berpengaruh.
Populasi dan sampel yang diambil adalah Saham Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2006. Yang berjumlah 37 perusahaan. Data diambil dengan cara purposive sampling
Hasil penelitiannya menunjukan secara simultan, faktor fundamental ROA, ROE, DER, PER, EPS, BV dan risiko sistematik (beta) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial ROE, PER, dan BV yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham,dan faktor fundamental lainnya serta risiko sistematik (beta) tidak memiliki pengaruh terphadap harga saham properti di BEJ.
Perbedaannya terletak pada objek, sampel, tahun dan variabel-variabel independen yang digunakan. Dalam penelitian ini hanya menggunakan ROE, EPS, PER dan risiko sistematik.
Perbedaannya terletak pada objek, sampel, tahun dan variabel-variabel independen yang digunakan.
23
4
5
6
7
Fillya Arum Pandansari tahun 2012 dengan jurnalnya yang berjudul “Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham”.
Rescyana Putri Hutami tahun 2012 dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010”
Nazula Fatmawati tahun 2009 dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarata Islamic.
Dwiatma Patriawan 2011 dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2008”.
Depeneden: harga saham Independen: Book Value Per Share (BVS), ROA, Debt to Eqiuty Ratio (DER) Variabel dependen: harga saham
Populasi dan sampel yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang tedaftar du BEI tahun 2008-2010. Yaitu 133 perusahaan. Data diambil dengan cara purposive sampling
Populasi: seluruh perusahaan manufaktur yang aktif di BEI selama tahun 2006-2010. Varibel Pengambilan sampel indeenden: dengan purposive DPR, ROE, dan sampling. Sampelnya NPM. berjumlah 31 perusahaan Variabel dependen: harga saham Variabel independen: EPS,NPM, dan ROA Variabel dependen : harga saham Variabel independen: EPS, ROE, dan DPR.
Hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa ROA, DER, BVS secara simultan berpengaruh signifikan Perbedaannya terletak pada objek, terhadap harga saham. Sedangakan secara parsial faktor funadmental Return On Asset (ROA), Debt sampel, tahun dan variabel-variabel to Equity Ratio (DER), dan Book Value Per Share independen yang digunakan. (BVS) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan Manufaktur di BEI tahun 20082010.
Hasil penelitiannya bahwa variabel DPR, ROE, dan NPM memeiliki pengaruh yang positif dan siginifikan terhadap harga saham.
Populasi dan sampel: perusahaan-perusahaan yang tedaftar di JII dengan periode pengamatan 20052007 sebanyak 17 perusahan dengan kriteria tertentu.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa secara parsial variabel Earning Per Share (EPS) dan Net Profit Margin(NPM) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel Return On Asset (ROA) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
Semua perusahaan Wholesale and Retail di BEI denganperiode 20062008. Sebanyak 24 perusahaan.
Hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positi signifikan terhadap harga saham. SedangkanReturn On Equity (ROE) dan Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga saham.
Sumber : Jurnal dan Skripsi yang diolah untuk kepentingan penelitian ini
Perbedaaan terlatak pada sampel dan populasi, tahun yang diteliti dan variabel penelitian. Dan penelitian Rescyana tidak meneliti risiko sistematik.
Perbedannya terletak pada populasi dan sampel, dan variabel yang digunakan . variabel penelitian ini menggunakan EPS, NPM, dan ROA. Sedangakan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel ROE, EPS, PER dan risiko sistematik. Perbedannya terletak pada populasi dan sampel, dan variabel yang digunakan . variabel penelitian ini menggunakan EPS, ROE, dan DPR. Sedangakan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel ROE, EPS, PER dan risiko sistematik.
24
Berdasarkan Telaah pustaka diatas, maka posisi penelitian ini diantara serangkaian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah: 1. Penelitian ini menindaklanjuti penelitian sebelumnya mengenai pengaruh ROE, EPS, PER, dan risiko sistematik terhadap harga saham. 2. Dilihat dari segi objek penelitian dan periode penelitian, bahwa penelitian ini meneliti tentang harga saham yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dengan periode pengamatan tahun 2009-2012. 3. Penelitian ini menggunakan faktor fundamental yang hanya fokusdengan variabel-variabel seperti ROE, EPS, PER dan risiko sistematik dari harga saham. 4. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menganalisis kinerja keuangan dari suatu perusahaan dengan metode rasio keuangan terhadap harga saham. 3. Kerangka Pemikiran Dalam mengembangkan penyusunan skripsi ini diperlukan adanya sebuah kerangka pemikiran yang sistematis dalam pemecahan masalah, sehingga sumber data pengukurannya dapat terarah dengan jelas. Pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
25
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Return On Equity (ROE) Earning Per Share (EPS)
Harga Saham Price Earning Ratio (PER) Risiko Sistematik
1. HubunganReturn On Equity (ROE) terhadap harga saham Return On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunakan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian ada pengaruh terhadap harga saham. 2. HubunganEarning Per Share (EPS) terhadap harga saham Earning Per Share (EPS) laba per saham adalah rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Jikarasio ini rendah berarti perushaan menunjukan belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, dan EPS mempunyai nilai
26
yangnegatif. Sebaliknya jika EPS tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dan prospek perusahaan berarti baik. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi.Hal ini berarti ada pengaruh saham yang mempunyai EPS tinggi akan lebih diminati oleh para investor, sehingga harga saham akan meningkat. 3. HubunganPrice Earning Ratio (PER) terhadap harga saham Price Earning Ratio (PER) adalah rasio dari harga saham terhadap laba perusahaan. Rasio ini menunjukan seberapa besar investor menilai saham dari harganya terhadap kelipatan dari laba perusahaan. Semakin tinggi PER maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. 4. Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta yaitu koefisien yang menunjukan kepekaan keuntungan suatu saham terhadap perubahan keuntungan saham-saham secara rata-rata di pasar (indeks pasar). Untuk mencari beta suatu saham dapat mengunakandengan regresiyaitu mengestimasi beta sekuritas sebagai variabel terikat dan return pasar sebagai variabel bebas. Semakin tinggi beta maka semakin pula tingkat keuntungan yang akan diharapkan. Dengan kata lain semakin tinggi risiko dari sebuah investasi artinya semakin rendah pula harga sahamnya. Maka dapat dikatakan ada pengaruh risiko sistematik terhadap harga saham.
27
4. Hipotesis Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku fenomena atau keadaan yang telah terjadi dan akan terjadi.28 Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah: a.
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan Returnon Equity (ROE)terhadap harga saham. Ha : β
0, berarti ada pengaruh signifikan yaitu Returnon Equity
(ROE)terhadap harga saham. b.
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. 0, berarti ada pengaruh signifikan Earning Per Share
Ha : β
(EPS)terhadap harga saham. c.
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham. Ha : β
0, berarti ada pengaruh signifikan Price Earning Ratio (PER)
terhadap harga saham. d.
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan risiko sistematik ( β ) terhadap harga saham. Ha : β
0, berarti ada pengaruh signifikan risiko sistematik ( β ) terhadap
harga saham. 28
Mudrajat Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Hlm.48.
28
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian dan Penulisan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian metode deskriptif dengan jenis analisis pengaruh. Penulis melakukan penelitian terhadap suatu objek tertentu, yaitu harga saham di industri barang konsumsiyang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2009-2012. Dan dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan analisisnya pada data-data numeral (angka) yang diolah dengan statistika. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.29 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian Populasi merupakanwilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya.30Populasi penelitian ini adalah industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang berjumlah 26 perusahaan dengan periode pengamatan 2009-2012. Adapun populasi dalam penelitian ini adlah sebagai berikut:
29
Saefudin Azwar.1998. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Peajar . 1998. Hlm.5 Siti Nurhayati, Metodologi Penelitian Praktis, Edisi Ke-2(Pekalongan : Unikal Press, 2012), hlm. 36 30
29
Tabel 1.3 Daftar Perusahaan barang konsumsi Tahun 2011 No. Kode Saham Nama Penerbit Efek 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk. 3 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 4 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 5 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 6 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 8 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 9 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 10 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk 11 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 12 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk 13 MBTO PT Martina Berto Tbk 14 MERK PT Merck Tbk 15 MRAT PT Mustika Ratu Tbk 16 MYOR PT Mayora Indah Tbk 17 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 18 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 19 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 20 SKLT PT Sekar Laut Tbk 21 SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 22 STTP PT Siantar Top Tbk 23 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 24 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk 25 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk 26 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk Sumber: www.idx.co.id
30
b. Sampel Penelitian Penentuan sampel adalah dengan menggunakan metode puposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan melihat dari beberapa kriteria tertentu. Untuk menguji pengaruh ROE, EPS, PER dan risiko sistematik (beta saham) terhadap harga saham digunakan data laporan keuangan dan ICMD ke 26 perusahaan tersebut dari tahun 2009-2012. Adapun kriteria tersebut yaitu: a. Perushaan sampel terdaftar dan konsisten di Daftar Efek Syariah selama periode 2009-2012. b. Perusahaan sampel menerbitkan laporan keuangan selama periode 2009-2012. Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan diatas maka didapatlah 18 perusahaan selama 4 tahun pengamatan (2009-2012) jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 72 laporan keuangan perusahaan dari 18 perusahaan . Sebagaimana tercantum pada tabel.1.4 dibawah ini: Tabel 1.4 Daftar Perusahaan barang konsumsi yang Memenuhi Kriteria No. Kode Nama Penerbit Efek Saham 1 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 3 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 4 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 5 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk 6 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 7 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk 8 MERK PT Merck Tbk 9 MRAT PT Mustika Ratu Tbk
31
10 11 12 13 14 15 16 17 18
MYOR PYFA STTP TCID TSPC ULTJ UNVR DVLA SQBB
PT Mayora Indah Tbk PT Pyridam Farma Tbk PT Siantar Top Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Darya-Varia Laboratoria Tbk PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
3. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,varibel ini bersifat bebas arinya tidak dipengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Return On Equity(X1) ROE =
Laba bersih × 100% Ekuitas
2. Earning Per Share (X2) EPS =
Laba bersih Jumlah saham beredar
3. Price Earning Share(X3) PER =
Harga pasar saham Laba bersih per lembar saham (EPS)
4. Risiko sistematik (X4) Ri
:
αi + βi.Rm + ei
32
keterangan Ri
: Return Portofolio
αi
:Konstanta
βi
: Koefisien Regresi
Rm
: Return
ei
: error
Pasar
b. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu harga saham (Y). 5. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diambil berupa laporan keuangan perusahaan dan harga saham penutupan (closing price), serta sumber-sumber lain yang dianggap relevan dan mendukung penelitian ini. 6. TeknikPengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan data dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan data-data sekunder mengambil data secara tidak langsung dari sampel perusahaan yang akan diteliti berupa laporan keuangan tahun 2009-2012 dari Bursa Efek Indonesia melalui website resminya yaitu www.idx.com dan ringkasan laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada ICMD(Indonesian Capital Market Directory).
33
7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data a.
Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan adalah regresi untuk menguji hipotesis. Sebelum melakukan uji ini, yang di uji terlebih dahulu adalah asumsi klasik. Karena, secara teoritis model penelitian ini akan menghasilkan nilai parameter apabila asumsi klasik regresi terpenuhi. Pada penelitian ini, dilakukan empat pengujian asumsi klasik, yaitu normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas.31 1. Uji Asumsi Normalitas Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.32Untuk mengetahui bentuk distribusi data dapat menggunakan grafik/ tabel kolmogrof – smirnov (K-S). dengan melihat pola distribusi dari grafik PP plot of regression standarized. Residual yang menyebar disekitar garis diagonal menunjukkan bahwa distribusi data normal. Sedangkan dari tabel kolmogrof – smirnov (K-S) kita dapat melihat dari Asym-Sig (2 tailed). Jika nilai K-S
a berarti data adalah normal. Jika nilai K-S > nilai tabel atau nilai 2 tailed p
31
Imam Gozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: BP. UNDIP, 2011), hlm. 85. 32 Ibid, hlm. 160.
34
2. Uji Asumsi Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji adanya autokorelasi digunakan metode Durbin Watson (DW test).33 Uji Durbin Watson (DW test) hanya digunakan
untuk
autokorelasi
tingkat
satu
(first
order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.34Kriteria Uji Durbin Watson (DW test) yaitu apabila nilai dl < DW < du, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif pada model regresi. Tetapi, apabila nilaidl < DW > du, maka disimpulkan bahwa terjadi autokorelasi positif pada model regresi. 3. Uji Asumsi Heterokedastisitas Uji asumsi Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan satu ke pengamatan yang lain. nilai absolut residual diregresikan pada tiap-tiap variabel independen.35Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.Dalam penelitian ini menggunakan metode grafik scatterplot dan uji glejser. 33
Ibid, hlm. 110. Ibid, hlm. 111. 35 Ibid, hlm. 139. 34
35
Dasar analisis uji scatterplot adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian
menyempit),
maka
telah
terjadi
Heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas36. c. Dengan demikian gambar diatas menunjukan tidak terjadi Heteroskedastisitas, karena data menyebar. Sedangkan uji glejser, Kriterianya adalah: Sig
>
0,05,
maka
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
Heterokedastisitas pada model regresi. Sig
<
0,05,
maka
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
Heterokedastisitas pada model regresi37. 4. Uji Asumsi Multikolinieritas Multikolinear diartikan sebagai adanya hubungan erat variabel-variabel penjelas.38 Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar veriabel bebas (independen). Mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor)
36
Ibid Hlm 112 Ibid Hlm 113 38 Said Kelana Asnawi, dan Chandra wijaya, Metodologi Penelitian Keuangan : Prosedur, ide, dan kontrol, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 65. 37
36
dari masing-gmasing variabel, Jika nilai Toleransi >0,10 atau VIF<10 maka terdapat multikolinieritas, sehingga variabel tersebut harus dibuang (atau sebaliknya). b.
Uji Regresi Linier Berganda Untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan, maka salah satu teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Model persamaan regresi yang disusun untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: ∶
+
.
+
.
+
.
+
.
+
Keterangan: Y
: Variabel terikat (Harga saham)
X1
: Variabel bebas (Return on Equity)
X2
: Variabel bebas (Earning Per Share)
X3
: Variabel bebas (Price Earning Ratio)
X4
: Variabel bebas (Risiko Sistematik)
βo
: Konstanta
β 1, 2, 3, 4 : Koefisien regresi e
: eror
Uji analisis regresi linear berganda ini antara lain: 1. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Bila jumlah degree of
37
freedom(df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Membandingkan nilai statistik t, apabila apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dapenden/terikat. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha c. Koefisien deterninasi (R2) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel
38
terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. H.Sistematika Penulisan Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, serta memudahkan dalam mengkaji dan memahami secara keseluruhan skripsi ini, penulis perlu menyususun sistematika penulisan. Adapun sistematika tersebut adalah sebagai berikut : Bab I :
Pada bab ini merupakan babpendahuluan meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II.:
Pada bab ini merupakan bab pembahasan yaitu membahas tentang telaah pustaka yang merupakan landasan teori yang menelusuri semua teori yang releven dengan topik yang ditelitidiantaranya yaitu Pasar modal, harga saham, risiko sistematik, Daftar Efek Syariah, Serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.
Bab III : Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian meliputi gambaran umum perusahaan yang terdaftar pada Pasar modal Daftar Efek Syariah (DES) berisi profil perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian, dan data rasio Retrun On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Per Share (PER) dan Risiko Sistematik yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.
39
Bab IV : Pada bab ini berisi tentang analisis data meliputitentang analisis hasil penelitian, yakni hasil uji normalitas data, uji asumsi klasik, hasil analisis regresi, hasil uji t, uji F, uji R2. Bab V : Pada bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari hasil penelitian, Kesimpulan, dan Saran.