1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian Setiap manusia memerlukan air bersih sebagai kebutuhan yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, suplai air dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Perusahaan air minum dapat memberikan kontribusi yang sangat penting untuk membantu penyediaan air minum yang aman bagi masyarakat di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan air minum di Indonesia tengah berjuang mengatasi kehilangan air yang diakibatkan kebocoran dan kurangnya perawatan. Tidak tersedia dana yang memadai untuk memperbaiki dan mengembangkan jaringan pipa. Hanya dua puluh per sen rumah tangga yang tersambung ke jaringan pipa pelayanan dan air bersih layak minum sulit diperoleh. Air permukaan seringkali sudah tercemar dan menimbulkan penyakit. Banyak orang tidak punya pilihan selain membeli air kemasan, yang mahal dan bagi sebagian orang biasa menghabiskan lebih dari 10% penghasilannya. PT Air Manado sebagai Perusahaan Daerah Air Minum dengan pemberlakuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 yang
adalah pengganti Undang-undang No. 1
Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang disahkan dan diundangkan pada tanggal 16 Agustus 2007 serta mulai berlaku pada tanggal
2
diundangkan. Sebagai perusahaan daerah yang memiliki hak monopoli atas air untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umum, perseroan terbatas (PT) Air Manado ada bukan hanya sebagai upaya memperbaiki sistem pengelolaan perusahaan daerah akibat buruknya kinerja PDAM Manado tetapi menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya bagi stakeholder. Perubahan PT Air Manado berawal dari memburuknya kinerja dan pelayanan PDAM Manado sebagai perusahaan daerah milik pemerintah Kota Manado dalam menyediakan air bersih, baik secara kuantitas maupun kualitas kepada masyarakat dari tahun ke tahun. Dan klimaksnya pada akhir tahun (Desember 2007) PDAM Manado berdasarkan hasil pemeriksaan tim audit keuangan independent kantor Akuntan Publik Hassanudin memberikan penilaian yaitu laporan keuangan PDAM Manado untuk periode per 31 Desember 2006 tidak dapat memberikan pendapat (disclamer) sehingga dengan laporan auditor independent PDAM tidak beroperasi lagi. Fakta ini jelas memberikan gambaran kondisi PDAM Manado berada pada kondisi kritis atau berada pada status perusahaan yang tidak sehat dan ibarat mengidap penyakit pada tingkatan stadium yang tinggi, akibat salah penanganan, salah urus (miss manajemen) dan kondisi perusahaan defisit. Berubahnya sistem manajemen perusahaan daerah air minum ke PT Air mengharuskan seluruh kegiatan dan manajemen perusahaan
3
ini harus disesuaikan dengan sistem yang diatur dalam undang-undang PT baru yang mengharuskan penggunaan standar Good Coorperate Governance. Dalam Konsiderans Menimbang dari Undang-undang No. 40 Tahun 2007 yang menyatakan “bahwa Perseroan Terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Syakhroza dalam Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, tanggal 5 Maret 2005, menjelaskan perihal good corporate governance, bahwa konsepsi governance mulai menguat di Indonesia pasca krisis ekonomi diparuh tahun 1997, ditandai dengan ditandatanganinya Letter of Intents (LOI) antara pemerintah Indonesia dengan lembaga donor (IMF) yang mensyaratkan perbaikan governance baik publik maupun korporasi sebagai syarat bantuan yang diberikan (2002 : 4). Perbaikan governance baik publik maupun korporasi itu, berarti
perbaikan
di
bidang
pemerintahan
(publik)
dan
perusahaan/swasta (privat). Good governance yakni dalam bidang publik oleh Sedarmayanti (2003 : 7) dikemukakan bahwa United Nations Development Programme (UNDP) mendefinisikan good governance sebagai hubungan yang sinergis dan konstruktif di antara negara, sektor swasta, dan masyarakat (society).
4
Dalam peraturan perundangan ditemukan rumusan tentang apakah yang dimaksudkan dengan perusahaan itu, seperti pada Undangundang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang merumuskan bahwa “perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba”. Hal ini sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2007. Salah satu bentuk usaha atau perusahaan yang banyak digunakan ialah PT termasuk PT Air Manado yang sekarang ini dituntut untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance, yang untuk pertama kalinya diatur serta ditekankan dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang PT sebagaimana dalam penyusunan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang PT bahwa dimaksudkan untuk mendukung Terselenggaranya Good Corporate Governance dikalangan dunia usaha (Sembiring, 2007 : 11). Dalam Penjelasan Umum atas Undang-undang No. 40 Tahun 2007 dijelaskan antara lain bahwa meningkatnya tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, kepastian hukum, serta tuntutan akan pengembangan dunia usaha yang sesuai dengan prinsip pengelolaan
5
perusahaan yang baik menuntut penyempurnaan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Perusahaan PT. Air Manado adalah merupakan perusahaan swasta daerah yang merupakan produk kerjasama yang dimiliki oleh pemerintah daerah. PT. Air yang dulunya bernama PDAM Manado yang dalam perkembangannya diubah menjadi PT. Air karena kerjasama PT tersebut dengan perusahaan asing. PT Air Manado bekerjasama dengan perusahaan
Belanda
yaitu
Waterleidengmaatscappij
Drenthe
Belanda/WMD melalui anak perusahaan BV. Tirta Sulawesi. Hasil kerjasama melahirkan suatu perjanjian kerjasama membentuk suatu perusahaan bersama Joint Venture Company (JVC). Selanjutnya pada tanggal 15 Januari 2007 bertempat di aula Pemerintah Kota Manado, Walikota Jimmy Rimba Rogi, S.Sos mewakili Pemerintah Kota Manado sebagai pemilik PDAM Manado dan Gubernur Provinsi Drenthe Belanda Mr. Ter Beek pemilik perusahaan Waterleidengmaatscappij Drenthe Belanda/WMD yang disaksikan langsung oleh duta besar Negara Belanda untuk RI dan Duta besar RI untuk Negara Belanda meresmikan pengoperasian PT. Air Manado sebagai suatu perseroan terbatas yang berbadan Hukum. Proses peresmian suatu perseroan terbatas yang berbadan Hukum. Proses peresmian diawali dengan terlebih dahulu memenuhi syarat adanya SK
6
Konsesi, SK Formula tarif oleh Walikota Manado, Addendum Kerjasama dan Daftar Pegawai. Dan pada tanggal 15 Januari 2007 juga, dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) antara PDAM/Pemerintah Kota Manado
dan
BVTS/WMD
untuk
memilih
dan
menetapkan
kepemimpinan/Direksi PT Air Manado pertama, dengan komposisi direksi yaitu : Herry J. J. Kereh, SE, MM, Ak selaku Presiden Direktur, Drs. Jan Wawo, BE selaku Direktur Umum, dan Martinus Rentor selaku Direktur Teknik. Dengan struktur yang telah dubentuk serta dipercayakannya sejumlah pegawai untuk menjalankan organisasi PT. Air Manado membawa suatu harapan pada perubahan pola pelayanan ke arah yang lebih baik yang dengan dibuktikan oleh kinerja yang baik pula. Terselesaikannya tujuan organisasi yang ditetapkan sangat ditentukan oleh faktor manusia dan sistem yang ada. Pegawai yang dimiliki oleh PT. Air Manado sebagaimana dalam struktur organisasi yang ada diharapkan dapat menjadi media yang tepat dalam menata dan mengorganisir kerja serta orang guna menghasilkan kinerja yang maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat atau penduduk kota Manado melalui pemebuhan kebutuhan air bersih. Memperhatikan kondisi Kota Manado yang antara lain melalui data kependudukan menunjukkan bahwa jumlah Penduduk Kota
7
Manado berdasarkan data tahun 2012 secara Administratif (Jiwa) 434.845 sementara pelanggan berjumlah
16.907 dengan cakupan
pelayanan terhadap penduduk perkotaan sebesar 38 %. PT. Air Manado mempekerjakan 239 orang pegawai PT. Air, tenaga Kontrak/Honorer 30 orang. Pelayanan PT. Air Manado sampai dengan awal tahun 2013 dengan Kapasitas Terpasang (l/dtk) 1.010, Kapasitas Termanfaatkan (l/dtk) 830, Jumlah Air Terdistribusi (m3/thn) 19.601.625, Jumlah Air Terjual (m3/thn) 4.254.385 dengan Kehilangan Air (%) 78,30.
Adapun
gambaran kinerja PT. Air Manado dua (2) tahun terakhir ini menunjukkan pada beberapa fenomena permasalahan yaitu : 1)
Terdapat hutang yang relatif besar yang belum dibayar sebesar Rp. 172.000.000.000
2)
Dengan jumlah penduduk adminisratif 434.845 jiwa dimana jumlah penduduk wilayah pelayanan yang ditargetkan 376.130, pelanggan sampai dengan data akhir tahun 2012 berjumlah 16.907 pelanggan yang belum dikurangi dengan pelanggan yang tidak aktif .
3)
Cakupan PelayananTerhadap penduduk perkotaan hanya 38 % dari target 75%
4)
Cakupan Pelayanan Terhadap Penduduk Wilayah Pelayanan 37 % dari target 75% pada lima zona pelayanan.
8
5)
Cakupan Pelayanan Terhadap Penduduk Administrasi 33 % dari target 75%
6)
Kehilangan Air 78,30 % pertahun.
7)
Aduan masyarakat atas kualitas air yang tidak sesuai dengan harapan dimana air yang sangat keruh, tingkat debet aliran yang rendah, banyaknya pipa air yang bocor ditamba lagi dengan tingkat pencurian air yang tunggi. Dengan memeperhatikan fenomena permasalahan diatas
terlihat bagaimana gambaran kinerja PT. Air Manado yang masih belum seperti yang diharapkan. Dalam hal tertentu juga menunjukkan bahwa keberadaan pelayanan PT. Air Manado yang masih diliputi dengan berbagai permasalahan seperti banyaknya saluran air yang rusak, kualitas air yang kurang baik, banyaknya pelanggan yang tidak mendapatkan air dengan debet air yang banyak. Demikian pula halnya dengan sebagian besar daerah pinggiran kota Manado lebih khususnya di daerah pegunungan yang tidak dijangkau dengan pelayanan air bersih. Seperti di zona A yang mencakup wilayah Tuminting dan singkil khususnya sekitar Gunung Sumompoh dan Perumahan Manguni, area Kecamatan Bunaken khususnya daerah kepulauan Manado Tua yang adalah wilayah Kota Manado yang sampai saat ini selalu mengeluhkan akan adanya kebutuhan air bersih.
9
Keberadaan pelayanan PT. Air Manado yang masih diliputi dengan berbagai permasalahan seperti banyaknya saluran air yang rusak, kualitas air yang kurang baik, banyaknya pelanggan yang tidak mendapatkan air dengan debet air yang banyak, dan juga keluhan banyaknya sambungan liar. Demikian pula halnya dengan sebagian besar daerah pinggiran kota Manado lebih khususnya di daerah pegunungan yang tidak dijangkau dengan pelayanan air bersih seperti di wilayah perempatan kampus, jalan Krida Malalayang, Kalombasan dan seputaran Kampung Jawa, Wilayah Teling – Pumorow. Sementara itu kualitas air yang kurang baik dan banyaknya pelanggan yang tidak mendapatkan air dengan debet air yang banyak seperti yang dikeluhkan oleh pelanggan di wilayah perumahan Malalayang Indah, Perumahan Alandrew, Batu Kota Atas, Winangun satu dan Dua, Teling Tingkulu dan juga keluhan banyaknya sambungan liar seperti di wilayah Malalayang sekitar Terminal Malalayang, Wilayah Singkil, Wilayah Tanjung Batu dan sekitar Jalan Hasanudin1. Pengoperasian PT. Air Manado adalah salah satu solusi nyata Pemerintah Kota Manado untuk menjawab harapan masyarakat sebagai perusahaan penyedia Air yang profesional, terdepan dan terbaik baik pengolahan dan pelayanan air bersih baik secara kuantitas, kualitas dan
1
Hasil Observasi Lapangan dan Wawancara dengan Customer Information, 2012
10
berlangsung secara terus menerus. Akan tetapi hal ini belum terealisasi dan dirasakan oleh masyarakat kota Manado. Peran PT. Air Manado sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam menunjang otonomi yang nyata dan bertanggung jawab belum dapat diwujudkan secara optimal, karena berbagai kendala, seperti kinerja pelayanan, krisis ekonomi, rentang pengambilan kebijakan yang terlalu panjang. Untuk itu perlu diperlukan perwujudan dari berbagai upaya yang selama ini telah dilakukan, baik yang menyangkut perbaikan manajemen, organisasi maupun sumber daya. Upaya tersebut dilakukan berdasarkan orientasi strategis dengan memperhatikan kedudukan PT Air Manado dalam menghadapi pelbagai perubahan lingkungan usaha yang begitu pesat seperti saat ini. Salah satu faktor juga yang tampaknya turut menyebabkan belum optimalnya kinerja PT. Air Manado adalah struktur organisasi PT. Air Manado. Berbagai aspek dari struktur organisasi PT. Air Manado nampaknya turut menyebabkan belum optimalnys kinerja PT. Air Manado, antara lain adalah masih rendahnya departementalisasi yang terlihat baik menyangkut tugas, mekanisme kerja maupun output yang dapat dibuktikan dengan data yang diberikan oleh PT. Air Manado kepada peneliti yang tidak secara sistematis tercatat dengan baik. Seperti tidak adanya data biaya produksi, tidak adanya data pelanggan berdasarkan kelompok pelanggan seperti rumah tangga, sosial, usaha,
11
indrusti, instansi pemerintah. Demikian pulah halnya dengan data pipa transmisi, panjang pipa distribusi yang sebenarnya kesemua data tersebut ada dalam data profil perusahaan sebagaimana form yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada peneliti. Hal ini jika memperhatikan struktur yang ada seharusnya telah dijalankan setiap unit ataupun individu dalam organisasi. Beberapa aspek yang menyebabkan kinerja organisasi PT. Air Manado belum optimal, yaitu dilihat dari spesialisasi kerja, dimana diantara para pejabat struktural seringkali diangkat tanpa berdasarkan kriteria profesionalisme kerja yang ada maupun latar belakang pendidikan, karier dan pengalaman melainkan lebih kepada unsur patrimonial seperti unsur kekerabatan, sebagai batu loncatan pejabat yang pensiun sehingga tidak mengherankan sumberdaya manusia (human resources) sebagai aset terpenting organisasi perusahaan belum mampu mendorong efektivitas kinerja organisasi PT. Air Manado. Disamping itu, tersentralisasinya pola pengambilan keputusan pada unitunit puncak organisasi nampaknya juga membuat struktur organisasi kurang mampu menciptakan kondisi kerja yang konstruktif. Struktur organisasi PT. Air Manado belum sesuai dengan struktur organisasi bisnis. Hal ini sangat terlihat sebagaimana hasil pengamatan peneliti di lokasi kantor PT. Air dalam karyawan melayani para pelanggan yang datang. Disamping itu, kualitas teknologi dan
12
sumberdaya manusianya belum optimal mengingat kapabilitas teknologi (technological capabilities) didalam mengubah dirinya sendiri guna memanfaatkan peluang pasar dan menarik para konsumen yang merupakan salah satu kompetisi inti sebuah organisasi selalu dihantui adanya campur tangan pemerintah daerah yang terlalu besar dalam pengelolaan perusahaan. Struktur organisasi PT. Air Manado adalah salah satu faktor penentu keberhasilan atau bahkan kegagalan organisasi untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. Atas pemikiran tersebut peneliti berkeyakinan bahwa kajian ini akan menjadi sangat penting dan bermanfaat dalam pelaksanaan organisasi PT. Air Manado pasca perubahan status dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas. Untuk terarahnya penelitian ini maka, isu tema sentral penelitian ini yang akan dituangkan dalam proposal tesis diberi judul “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kinerja PT. Air Manado”
1.2.
Rumusan Masalah Dari uraian pada latar belakang masalah di atas terlihat bahwa
PT. Air Manado belum dapat meningkatkan kinerja organisasi. Untuk hal tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini rumuskan sebagai berikut : “Seberapa besar pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja PT Air Manado”
13
1.3.
Tujuan Penelitian Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur besaran pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja PT Air Manado sehingga ditemukannya solusi perbaikan dalam peningkatkan kinerja organisasi dan dalam pengembangan ilmu administrasi.
1. 4.
Kegunaan Penelitian Mengingat pentingnya PT. Air Manado dalam meningkatkan
efektivitas organisasi, maka penelitian ini diharapkan
memberikan
kegunaan sebagai berikut: 1.
Penelitian
ini
nantinya
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan atau ide-ide serta dapat menamabah khazanah kepustakaan yang bermanfaat bagi aspek pengembangan ilmu dalam bidang ilmu administrasi dan aspek praktis. Selain itu, diharapkan
juga
diperuntukkan
menjadi
dalam
media
aplikasi,
mengembangkan
dapat
juga
penalaran
dan
pengalaman peneliti. 2.
Sebagai bahan informasi, pengetahuan, pemahaman kinerja organisasi dalam pengelolaan pada PT. Air Manado tanggung jawab sosial perusahaan.
dan