BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Nilai adalah keyakinan terhadap suatu ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkah laku (Rokeach, 1973 dalam Potter & Perry, 2005). Nilai menjadi dasar untuk melakukan tindakan dan kemudian tindakan itu menjadi suatu standar atas tindakan yang selanjutnya, pengembangan dan mempertahankan sikap terhadap objek-objek, penilaian moral pada diri sendiri dan orang lain serta menjadi suatu perbandingan diri dengan orang lain. Maka orang yang telah memiliki nilai tertentu akan dipilih, ditafsirkan, dibenarkan dan diutamakan lebih tinggi dari yang lain (Potter & Perry, 2005). Ismani (2001) mengartikan nilai-nilai perawat secara umum yaitu sesuatu yang berharga dan keyakinan yang dipegang oleh seorang perawat sesuai dengan tuntutan hati nuraninya yang kemudian menjadi budaya dan melekat pada diri perawat. Seperti yang dinyatakan oleh Horton, Tschudin, dan Forget (2007) nilai perawat secara umum dipengaruhi oleh perbedaan budaya, globalisasi dan majunya teknologi dan obat-obatan. Maka nilai yang dianut perawat tersebut berasal dari komponen kognitif, selektif, afektif dan tindakannya (Uustal, 1992 dalam Potter & Perry, 2005). Dimana seorang perawat dalam berpikir, memilih, merasa, dan bertindak berdasarkan kepentingan nilai pribadinya. Potter dan Perry (2005) membagi nilai-nilai perawat menjadi nilai personal dan perofesional. Nilai personal perawat adalah seperangkat keyakinan dan sikap-
Universitas Sumatera Utara
sikap pribadi perawat tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek, dan perilaku yang berorientasi pada tindakan, pemberian arah serta makna pada kehidupannya (Simon, 1973 dalam Ismani, 2001). Nilai personal bersifat pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi akan membentuk dasar perilaku nyata dan konsisten. Nilai personal perawat tersebut merefleksikan kebutuhan personal, budaya dan pengaruh sosial, serta hubungan dengan orang tertentu. Nilai-nilai yang ditanamkan kepada seorang perawat oleh lingkungannya itu membentuk cara pandang dan sikap hidupnya. Sikap hidup itu tampak secara nyata dalam perilaku sebagai kebiasaan. Kebiasaan dalam nilai-nilai itu menumbuhkan tabiat. Tabiat memancarkan tindakan dan perbuatan melalui kemauan (Tarmizi, 2003). Fungsi nilai personal seorang perawat yaitu dalam melaksanakan asuhan keperawatan, selain menggunakan ilmu keperawatan yang mereka miliki, juga diperkuat oleh nilai yang ada dalam diri mereka. Sehingga perawat dapat membantu pasien untuk mendapatkan pola tindakan yang didasarkan pada nilainilai yang ada pada mereka (Ismani, 2001). Menurut Cheng (2011) dari pengakuan staff perawat di China terhadap nilai kerjanya termasuk tinggi. Lama kerja, usia, dan pembagian kerja perawat mempengaruhi nilai-nilai personal mereka. Tetapi riwayat pendidikan hanya sedikit mempengaruhi hasil kerja perawat tersebut. Pengertian diatas menunjukkan bahwa nilai-nilai individu bersifat personal, sedangkan kode etik yang berasal dari profesi atau masyarakat maka menetapkan perawat juga memiliki nilai perofesionalnya. Karena nilai memberikan identitas,
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi tindakan dan mempertahankan apa yang bermanfaat bagi perawat dan layanannya, maka profesi perawat memiliki nilai yang sama kuat dengan nilai yang mendasarinya. Nilai profesional perawat berfungsi sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pasien. Nilai perawat yang paling fundamental adalah perawatan (pemberian asuhan keperawatan). Perlindungan atau advokasi klien juga berkembang sebagai nilai keperawatan primer. Potter dan Perry (2005) menerbitkan hasil kerja yang disusun untuk mengidentifikasi pengetahuan esensial, keterampilan dan nilai yang dibutuhkan dalam keperawatan. Projek tersebut menghasilkan konsensus diantara para profesional keperawatan diseluruh Amerika yang merekomendasikan tujuh nilai esensial bagi perawat profesional, yang meliputi altruisme, persamaan, estetika, kebebasan, harga diri manusia, keadilan dan kebenaran. Berdasarkan hasil riset Shih (2009) bahwa nilai profesional perawat yang paling penting menurut persepsi perawat di Taiwan telah diidentifikasi nilai-nilai tersebut baik altruisme, persamaan, estetika, kebebasan, harga diri manusia, keadilan dan kebenaran bermanfaat untuk masyarakat, diri perawat, antar disiplin ilmu dan praktik klinik. Kesadaran perawat terhadap nilai mereka dan bagaimana nilai tersebut mempengaruhi tingkah laku mereka adalah bagian sifat dasar dari humanistik care perawat. Perawat pendidik membutuhkan pengembangan strategi yang lebih baik untuk refleksi dan integrasi dari nilai dan filosofi personal dan profesionalnya. Kota Dumai merupakan sebuah kota kecil yang mana disini terdapat 1 RSUD dan 1 RS Swasta. RSUD Dumai merupakan rumah sakit umum daerah tipe C non pendidikan. Terletak di Kecamatan Timur kota Dumai tepat ditengah-
Universitas Sumatera Utara
tengah kota Dumai. Sebagai sebuah rumah sakit umum, maka dalam menjalankan pelayanannya RSUD Dumai ini mengemban visi dan misi. Adapun visi RSUD Dumai yaitu menjadi rumah sakit yang terunggul dipantai timur sumatera yang modren dengan nuansa melayu. Dan adapun misinya yaitu pertama menerapkan sendi-sendi pelayanan prima, kedua meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia, ketiga meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana, keempat memantapkan fungsi managerial yang akuntabel dan transparan berbasis teknologi informasi. Berdasarkan hasil wawancara sementara peneliti dengan salah satu kepala instalasi RSUD Dumai mengenai perkembangan RSUD Dumai cukup baik dari segi pelayanan dan asuhan keperawatannya. Ruangan IRNA D RSUD Dumai adalah ruangan rawat inap pasien-pasien dengan penyakit HIV/AIDS, TBC, DM dan penyakit dalam lainnya. Sewaktuwaktu ruangan tersebut dijadikan ruangan isolasi seperti flu burung ataupun flu babi dimana perawat-perawatnya mempunyai keahlian dalam memberikan perawatan terhadap pasien-pasiennya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala ruangan IRNA D RSUD Dumai bahwa ruang IRNA D memiliki pasien dengan penyakit-penyakit infeksi dan menular yang memerlukan perawatan yang lama dan berkelanjutan, maka perawat diruangan IRNA D memiliki keahlian dalam memberikan perawatan kepada pasien. Seperti keahlian dalam penangan pasien HIV/AIDS, TBC, DM, Efusi Pleura, Flu burung dan penyakit infeksi lainnya. Jumlah pasien di IRNA D Bulan Juli 2012 yaitu 120 pasien. Dan jumlah perawat di Ruang IRNA D RSUD Dumai 15 orang. Dengan jumlah tempat tidur
Universitas Sumatera Utara
22 tempat tidur. Moto yang dianut perawat Ruang IRNA D RSUD Dumai yaitu memberantas penyakit TBC dan memberhentikan HIV/AIDS. Dan visi misi Ruang IRNA D RSUD Dumai yaitu inisiatif dan tanggap dalam tugas, ramah dalam memberikan pelayanan, nyaman bagi pasien, asuhan keperawatan ditegakkan, dan disiplin dalam bekerja. Berdasarkan hasil wawancara awal peneliti dengan Clinical Intruktion (CI) IRNA D RSUD Dumai bahwa kegiatan rumah sakit dalam sistem penugasan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien Ruangan IRNA D RSUD Dumai memakai Model Praktik Keperawatan Profesional Terpadu (MPKPT) yaitu gabungan metode primer dan metode tim. Namun berdasarkan hasil observasi sementara peneliti masih terlihat kurangnya motivasi perawat dalam pelaksanaan metode MPKPT tersebut. Dimana dalam metode MPKPT tersebut dibutuhkan nilai-nilai profesional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Dan didukung dengan hasil wawancara sementara peneliti dengan pasien mengenai nilai-nilai perawat di ruanan IRNA D RSUD Dumai terdapat masih kurangnya kesiapan perawat terhadap kebutuhan pasien dan kurangnya komunikasi antara perawat dan pasien di ruang IRNA D RSUD Dumai. Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas maka perlu upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan yang terlihat dari nilai-nilai perawat baik dari segi nilai personal maupun nilai profesional perawat ruang IRNA D RSUD Dumai. Dari penjelasan di ataspun peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimanakah nilai-nilai perawat yang dominan dalam perawatan di Ruang IRNA D RSUD Dumai.
Universitas Sumatera Utara
2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut, “Apakah Nilai-nilai Perawat yang Dominan dalam Perawatan di Ruang IRNA D RSUD Dumai?”.
3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan mendeskripsikan nilai-nilai perawat yang dominan dalam melakukan praktek keperawatan di Ruang IRNA D RSUD Dumai.
4. Manfaat Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, diharapkan hasil penelitian bermanfaat untuk pendidikan keperawatan, pelayanan kesehatan, penelitian keperawatan, dan pihak rumah sakit
4.1. Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dengan mengetahui nilai-nilai perawat, maka dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dalam praktiknya, serta bisa dijadikan referensi untuk menciptakan calon-calon perawat yg mempunyai nilai personal dan profesional sesuai kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Bagi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan dalam memberikan intervensi keperawatan dalam mempertimbangkan nilai-nilai personal dan profesional perawat dalam memberikan perawatan.
4.3. Bagi Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal pada penelitian berikutnya yang akan meneliti tentang topik dan ruang lingkup nilai-nilai perawat yang penting dan dominan dalam perawatan.
4.4. Bagi Pihak Rumah Sakit Penelitian diharapkan dapat menjadi informasi terkait nilai-nilai perawat yang dominan dalam perawatan di Ruang IRNA D RSUD Dumai. Dan penelitian ini dapat dibuat untuk mengetahui nilai-nilai perawat yang dominan dan penting dalam perawatan berdasarkan nilai-nilai personal dan profesional perawat untuk masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara