BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendidikan tinggi tidak sanggup membuat anak didiknya menguasai dengan baik pengetahun dan keterampilan hidup. Prakasa (1996) mengkritisi pendidikan tinggi akuntansi karena lulusannya memiliki keterampilan dan orientasi professional yang diperlukan guna mengimpementasikan pengetahuan yang diserap dalam dunia nyata. Kelemahan tersebut semakin parah karena peserta didik kurang mendapat pendidikan yang memadai dalam keterampilan intelektual, komunikasi serta interpersonal. Menuruut Suwardjono (1990) proses belajar merupakan kegiatan yang terencana dan kuliah merupakan kegiatan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan belajar mandiri. Goleman
(2005:512)
mendefinisikan
kecerdasan
emosional
adalah
kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain. Goleman (2005:39) yang mengadaptasi model Salovey – Mayer membagi kecerdasan emosional ke dalam lima unsur yang meliputi: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. Kelima unsur tersebut dikelompokkan ke dalam dua kecakapan, yaitu : a) kecakapan pribadi; yang meliputi kesadaran diri, pengaturan
1
diri, dan motivasi; serta b) kecakapan sosial; yang meliputi empati dan keterampilan sosial (Goleman, 2005:42 – 43). Kecerdasan emosional (EQ) bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa EQ memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan disekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi dilingkungan masyarakat. Kecerdasan akademis praktis tidak menawarkan persiapan untuk menghadapi gejolak atau kesempatan yang ditimbulkan untuk kesulitan – kesulitan hidup. Banyak bukti meperlihatkan bahwa orang cakap secara emosional, yaitu mampu mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan mampu mambaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif, memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan, entah itu dalam hubungan asmara dan persahabatan. Ia juga mampu merangkap aturan–aturan tidak tertulis yang menentukan keberhasilan dalam politik organisasi. Orang dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupannya, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada karir ataupun yang berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa.kecerdasan emosional ini mampu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain.
2
Kecerdasan
emosional
dapat
melatih
mahasiswa
dalam
mengelola
perasaannya, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi stress, serta dapat bekerjasama dengan orang lain, kemampuan – kemampuan inilah yang dapat mndukung seorang mahasiswa dalam mencapai cita – citanya. Dari pendapat diatas dapat terlihat bahwa kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang erat terhadap perilaku mahasiswa, khususnya mahasiswa akuntansi dalam meningkatkan pemahaman akuntansi. Seiring dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin pesat dan tekanan persaingan yang semakin meningkat, tuntutan untuk melakukan perubahan dalam berbagai aspek di Universitas juga semakin meningkat. Ini juga merupakan perubahan
yang
perlu
dilakukan
Universitas
terhadap
kemampuan
mahasiswanya. Keberhasilan suatu Universitas juga sangat ditentukan oleh cara mendidik mahasiswa. Arismundar,
dikutip
oleh
Sukirno
(1999)
dan
Murtiyani
(2000),
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan siswa seperti karakteristik sosio-ekonomik, ras, latar belakang keluarga, serta faktor material seperti ukuran kelas, besarnya anggaran, perpustakaan dan perlengkapan. Selain itu organisasi kampus, partisipasi, kultur pendidikan, serta struktur kampus yang juga mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap prestasi akademik. Universitas Kristem Duta Wacana, dipilih sebagai tempat pemilihan sample, dikarenakan kampus ini merupakan tempat saya menimba ilmu selain itu data yang nantinya akan saya gunakan lebih mudah didapatkan. 3
1.2 Rumusan Masalah •
Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana ?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : •
Untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana
1.4 Kontribusi Penelitian 1. Bagi penulis Hasil penelitian ini akan menambah keterampilan dalam menganalisa suatu masalah dan dapat menerapkan teori – teori yang telah diterima dibangku kuliah, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman di bidang penalitian. 2. Bagi mahasiswa akuntansi dan dosen a. Sebagai
obyek
penelitian
yang
dapat
membantu
untuk
dapat
mengevaluasi dan mngetahui sejauh mana mereka dapat mengelola kecerdasan emosional dengan baik, sehingga dapat meningkatkan pemahaman akuntansi. b. Penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa akuntansi untuk dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya agar dapat mencapai prestasi akademik yang optimal.
4
c. Untuk memberikan informasi dan movasi kepada dosen, bahwa dengan mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan dosen dapat lebih maksimal dalam menyampaikan tentang pemahaman akuntansi. 3. Bagi pembaca Sebagai bahan referensi atau masukan bagi para pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
1.5 Batasan Masalah Agar tidak menyimpang dari tujuan utama, serta lebih terarah dan teliti, dan untuk mendapatkan analisis yang cukup maka penulis memberi ruang lingkup pada kecerdasan emosional yang dikembangkan menjadi 5 variabel yaitu: pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial, dan juga tingkat pemahaman akuntansi. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan penelitian terhadap pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana pada: 1. Tempat : Universitas Kristen Duta Wacana. 2. Responden yang diteliti adalah mahasiswa program studi akuntansi fakultas ekonomi yang telah menempuh 50sks. 3. Variabel yang diteliti pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial, dan juga tingkat pemahaman akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi yang diukur menggunakan nilai IPK.
5