1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah pengorbanan nilai tertentu
yang berlaku saat ini
untuk mendapatkan nilai di masa mendatang yang belum dapat dipastikan besarnya.
1
Dasar investasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan
berinvestasi, yaitu : return yang diharapkan, tingkat risiko, serta hubungan antara return dengan risiko.2 Investor dalam berinvestasi selalu berusaha untuk meminimalisir berbagai risiko yang timbul, baik yang bersifat jangka pendek
maupun
jangka
panjang.3
Investor
yang
rasional
akan
menginvestasikan dananya dengan memilih saham yang efisien yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu dengan risiko minimal. 4Teori keuangan menjelaskan bahwa bila risiko investasi meningkat maka tingkat keuntungan yang disyaratkan investor semakin besar. Untuk mengurangi risiko investasi maka investor dapat berinvestasi dalam berbagai jenis saham dengan membentuk portofolio.5Pengembalian 1
Muhammad Nafi, Bursa Efek & Investasi Syariah (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2009), hlm.67. 2 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah(Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.6. 3 Irham dan Yovi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Bandung : Alfabeta,2011), hlm.150. 4 Zalmi Zubir, Manajemen Portofolio (penerapannya dalam investasi saham), Edisi ke1(Jakarta : Salemba Empat, 2011), hlm. 20. 5 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi), Edisi Pertama (Yogyakarta : KANISIUS, 2010), hlm.117.
1
2
dan risiko memiliki hubungan yang sangat erat dimana semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan maka semakin besar pula tingkat risiko yang dihadapi. Jadi antara pengembalian dan risiko tidak dapat dipisahkan. Risiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko investasi dapat dihindari melalui diversifikasi saham dengan membentuk portofolio optimal.6 Analisis portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin.7 Portofolio dikategorikan efisien apabila portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien.8 Adapun analisis mengenai hubungan antara risiko dan return dalam portofolio, salah satunya adalah model indeks tunggal. Model indeks tunggal merupakan model yang dikembangkan oleh William Sharpe, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar.
9
Teknik analisa portofolio optimal menggunakan model Indeks Tunggal adalah analisis atas sekuritas yang dilakukan dengan membandingkan excess return to beta (ERB) dengan Cut-off-rate-nya (Ci) dari masing-masing 6
Zalmi Zubir, Manajemen Investasi .........hlm. 19. Irham dan Yovi, Teori Portofolio dan Analisis ........hlm. 2. 8 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi.......hlm.157. 9 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi ....... hlm 132. 7
3
saham. Excess return to beta (ERB) merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat keuntungan bebas risiko pada aset lain dan cut-off rate (Ci) itu sendiri tidak lain adalah merupakan perbandingan antara varian return pasar dengan sensitivitas return saham individu terhadap variance error saham. Saham yang memiliki ERB lebih besar dari Ci dijadikan kandidat portofolio, sedangkan sebaliknya yaitu Ci lebih besar dari ERB tidak diikutkan dalam portofolio.10 Saham adalah salah satu sekuritas yang dapat dianalisis dengan model ini. Saham menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan dan memberikan hak kepada pemiliknya. Kepemilikan tersebut memberikan kontribusi pada pemegangnya berupa return yang dapat diperolehnya, yaitu keuntungan modal (capital gain) atas saham yang memiliki harga jual lebih tinggi daripada harga belinya, atau dividen atas saham tersebut, disamping hak lainya yaitu non finansial benefit berupa hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
11
ISSI (indeks saham syariah indonesia) merupakan
indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI dan terdaftar dalam daftar efek syariah (DES) yang direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. 12 ISSI harus memenuhi unsur yang sama dengan indeks lainnya kecuali unsur haram dalam pandangan MUI. Unsur haram yang disyaratkan 10
Sulistyowati, “Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Pada Saham LQ-45 periode Agustus 2008 – Januari 2011”,pada Jurnal Manajemen, Vol.1 No.1, tahun 2012. 11 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah......hlm. 60. 12 www.idx.co.id
4
Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI pada umumnya terkait dengan: usaha perjudian, lembaga keuangan konvensional, produsen, distributor, dan pedagang makanan dan minuman haram, serta penyedia barang dan jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
13
Dalam surat al-Baqarah ayat
207 menerangkan bahwa segala apa yang kita lakukan dan harta yang diinvestasikan semata-mata bertujuan untuk mencari ridha Allah. 14
َّ َّللاِ ۗ َو َّ ت ٌ َّللاُ َر ُء وف بِ ْال ِعبَا ِد َ ْاس َم ْن يَ ْش ِري نَ ْف َسهُ ا ْبتِ َغا َء َمر ِ ضا ِ ََّو ِمنَ الن “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”. (al-Baqarah (2): 207) Berdasarkan data historis pada Bursa Efek Indonesia (BEI) secara year to date 30 desember 2013 Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi hanya mampu naik 3,2%. Awal tahun 2014 sektor ini mengalami jalan terjal dalam kinerjanya, yang dipengaruhi oleh kebijakan Bank sentral sejak September 2013 yang menurunkan rasio LTV untuk pembelian rumah kedua dari 70% menjadi 60%, dan akan berkurang ke 50% untuk pembelian rumah ketiga dan seterusnya. Akibatnya volume penjualan propeti residensial pada kuartal 1-2014 mengalami penurunan. Volume penjualan kuartalan menurun dari 31,5% menjadi 15,3% menyusul kebijakan Loan to Value (LTV). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per November 2014, indeks properti mencatat pertumbuhan sebesar 48,72%. Pada tahun 2014 saham emiten properti mencetak untung besar 13 14
Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah...... hlm. 25. Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah.....hlm. 23.
5
sepanjang 3 bulan pertama, padahal kinerja emiten properti sepanjang 3 bulan pertama 2014 mulai menunjukkan perlambatan yang didorong sejumlah faktor, pertama suku bunga naik menjadi 7,5% sejak 2013, kedua aturan loan to value (LTV) dari Bank Indonesia, ketiga nilai tukar rupiah melemah berada dikisaran Rp12.210 per dolar Amerika Serikat (AS). Melonjaknya sektor property dan real estate tertopang oleh sub sektor konstruksi yang pada tahun 2014 yang bergerak melaju pesat. Adanya persepsi kinerja sektor saham konstruksi positif ini diuntungkan dari rencana realisasi program-program konstruksi pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla.Secara historis, indeks saham emiten properti cukup sensitif terhadap kebijakan moneter dari Bank Indonesia. Bi rate naik akan menekan harga saham sektor properti, sebaliknya kinerja saham properti akan membaik letika Bi menurunkan suku bunga. Bi mencatat per triwulan III-2015 indeks harga properti sebesar 176,89 atau meningkat 0,65%.15 Pada tahun 2015 prospek saham sektor property dan real estate mengalami perlambatan karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang disusul dengan kenaikan BI rate sebesar 7,75%.
Yang
mendorong tingkat inflasi dan bunga kredit yang menjadi faktor penekan penjualan properti. Namun untuk sub sektor konstruksi masih memiliki potensi peningkatan kinerja seiring dengan program-program pemerintahan dalam membangun infrastruktur.Pada tahun 2016 Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi akan mengalami pertumbuhan setelah 15
bisnis.liputan6.com › Bisnis › Saham
6
mengalami perlambatan di tahun 2015 dan juga akan mendongkrak kinerja perbankan yang memberi kredit di sektor ini. Membaiknya kinerja pasar saham indonesia tahun 2016, salah satunya dipengaruhi oleh penurunan suku bunga acuan BI rate sebesar 7,25% di awal 2016, yang biasanya membawa dampak positif bagi pergerakan harga saham. Pemangkasan bunga Bank, kredit ritel, dan properti tentunya akan menambah gairah masyarakat untuk menabung dan mengambil kredit. Sehingga mendorong perekonomian semakin maju dan kinerja perusahaan membaik serta harga saham pun juga akan naik. hal ini pula yang akan membuat saham sektor properti makin cerah pada tahun 2016 karena 90 % pembiayaan properti menggunakan skema kredit kepemilikan rumah (KPR)
yang mayoritas
mengandalkan pembiayaan Bank. Penyaluran pembiayaan menjadi salah satu faktor saham-saham di sektor tersebut membukukan kinerja positif.16Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini diberikan judul, OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN
MODEL
INDEKS
TUNGGAL
SEBAGAI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Analisis Terhadap Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksiYang Listing Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 16
finance.detik.com/.../2016/.../dampak-suku-bunga-terhadap-sektor-prop...
7
1. Bagaimana penentuan portofolio optimaldengan menggunakan model indeks tunggal pada Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi yang listing di ISSI periode 2012-2014? 2. Bagaimana penentuan proporsi dana masing-masing saham pembentuk portofolio optimal pada Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi yang listing di ISSI periode 2012-2014? 3. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang terbentuk pada Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi yang listing di ISSI ? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis Saham-sahamyang membentuk portofolio optimalpada Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi yang listing di ISSI periode 2012-2014 dengan model indeks tunggal. 2. Menganalisis proporsi dana pembentuk portofolio optimal pada Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi yang listing di ISSI periode 2012-2014 dengan model indeks tunggal. 3. Menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang terbentuk pada Perusahaan Jasa, sektor property real estate & konstruksi yang listing di ISSI periode 2012-2014. D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
8
1. Bagi investor / manajemen Bagi investor maupun manajer, penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat
bagi
para
investor
untuk
membantu
proses
pengambilan keputusan dalam membentuk portofolio optimal saham sehingga dapat memilih alternatif investasi terbaik. 2. Bagi pembaca Bagi pembaca dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk penerapan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pasar modal mengenai pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model Indeks Tunggal. 3. Bagi penelitian selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian sebagai kajian, pertimbangan, dan pengembangan ke arah yang lebih baik bagi penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan analisis dan evaluasi kinerja portofolio. E. Sistematika penulisan BAB I
:
Pendahuluan,
bab ini menguraikan tentang : Latar
belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II
: Kerangka Teori, berisi landasan teori tentang investasi, teori
portofolio,
return,
risiko,
portofolio
optimal
berdasarkan model Indeks Tunggal, Kriteria pemilihan
9
saham yang memenuhi prinsip-prinsip Syariah, serta Tinjauan Pustaka, dan Kerangka Berpikir. BAB III
:Metode Penelitian, berisi tentang Jenis dan Pendekatan Penelitian,
Setting
Penelitian,
Variabel
Penelitian,
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian, Teknik Pengolahan dan Analisis Data. BAB IV
: Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang Deskripsi Data, Analisis Data, dan Pembahasan.
BAB V
: Penutup, yang berisi simpulan dan saran.