BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan sektor yang pokok dalam perekonomian suatu negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, disamping itu masih banyak fungsi-fungsi lain bank yang berhubungan erat dengan masalah financial suatu negara perlu diperkokoh dan diawasi kinerja dari bank itu sendiri agar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang ditetapkan. Deposito berjangka (time deposit) merupakan suatu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang akan diberi bunga atas depositonya, bunga yang diberikan merupakan bunga yang tertinggi dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan. Keuntungan dari bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah bank dapat leluasa menggunakan kembali dan tersebut untuk menyalurkan kredit. (Kasmir,2000;93) Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 10 tahun 1998 tentang pengertian deposito adalah simpanan yang penarikkannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. (Kasmir,2000 :36). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No 5/8/PBI/2003 diketahui bahwa sebagian besar risiko-risiko bank bersumber dari
1
2
Kegiatan operasional yang dijalankan. Untuk meminimalkan resiko – resiko tersebut maka perbankan perlu bertindak rasional dalam artian lebih memperhatikan masalah. Efektivitas kegiatan yang dijalankan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dunia perbankan saat ini juga dihadapkan pada kompetisi yang bertambah ketat. Selain adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) seharusnya dalam kegiatan operasional bank diperlukan suatu sistem yang mendukung dalam pelaksanaan operasional deposito tersebut, karena dengan adanya SOP yang didukung oleh sistem yang baik maka akan mengamankan harta perusahaan tersebut. Contoh kasus yang terjadi yaitu Bank OCBC NISP,Tbk pada dasarnya SOP penempatan deposito sehubungan dengan pembayaran bunga depositonya yaitu dengan cara perpanjang pokok+bunga atau diperpanjang pokok saja dan bunga masuk ke rekening relasi setiap jatuh tempo, namun dikarenakan sistem yang kurang mengunci salah satu bunga pencairan deposito nasabah dengan detail sebagai berikut: Nasabah A deposito 3 bulan dengan pencairan bunga depositonya diperpanjang pokok+bunga namun bunganya dibayarkan per 1 bulan, yang mengakibatkan bunga berbunga ke pokok dan membuat bunga pembayaram depositonya menjadi berkali-kali, dikarenakan sistemnya yang kurang memadai dalam menjaga keamanan, maka tugas customer service dan supervisor yang membantu mengamankan harta perusahaan tersebut dalam mengecheck serta memeriksa dalam proses operasional depositonya. Untuk memastikan bahwa kegiatan operasional bank telah berjalan dengan baik, sekaligus memberikan perbaikan atas segala kekurangan yang 2
3
ditemukan dalam rangka menunjang efektivitas, maka bank perlu melakukan suatu pemeriksaan dalam kegiatan suatu operasional yang dijalankan. Salah satunya alat yang dapat digunakan bank dalam memastikan aktivitas bank telah berjalan dengan baik dan menunjang terwujudnya efektivitas kegiatan operasional perbankan hal itu adalah dalam audit operasional. Audit operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efesiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan mencapai tujuan kinerja perusahaan. Audit operasional menyangkut serangkaian langkah dan prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisasi. Aspek ini meliputi perencanaan yang baik, serta perolehan dan evaluasi bukti secara efektif yang berkaitan dengan aktivitas yang diaudit. Evaluasi atas operasi ini harus didasarkan pada beberapa kriteria yang ditetapkan dan disepakati. Dalam audit operasional, kriteria seringkali dinyatakan dalam bentuk standar kinerja yang ditetapkan oleh manajemen (Boynton,Johnson,Kell 2003). Audit operasional merupakan review secara sistematik, kegiatan organisasi atau bagian daripadanya terdapat tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah untuk mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan dan membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang efektif merupakan komponen penting dalam manajemen Bank dan menjadi dasar dari kegiatan operasional
4
bank yang sehat dan aman. SPI yang efektif dalam membantu pengurus bank dalam menjaga aset bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi resiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehatihatian. Dalam dunia perbankan, keberadaan suatu sistem merupakan inti yang menggerakkan roda perusahaan sehingga dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan.Sebuah sistem dapat dimaknai sebagai seperangkat aturan, tata tertib, bahkan budaya dalam organisasi yang memberikan petunjuk serta arahan bertindak dan berperilaku bagi setiap karyawannya. Suatu perbankan tentu pernah dilakukan suatu audit operasional, salah satunya di Bank OCBC NISP Cabang Cideng pun sudah pernah dilakukan suatu pemeriksaan audit operasional,dikarenakan setahun sekali pasti ada audit operasional walaupun audit operasional tersebut bersifat random, lebih tepatnya tidak semua cabang tersebut dilakukan audit operasional dan semua cabang pasti akan mendapatkan pemeriksaan audit operasional tersebut. Perbedaan audit operasional dengan penelitian audit operasional yang sedang diteliti yaitu kalau suatu audit operasional dari Bank OCBC NISP Cabang Cideng adalah pemeriksaan secara menyeluruh yang dilakukan di cabang secara operasional baik secara financial maupun non financial, maka terfokus pada seluruh kegiatan operasional kantor yang dilakukan dan tidak terlalu detail terperinci bahkan yang tertangkap hanya transaksi pada 1 bulan
5
bahkan transaksi pada hari tersebut saja yang intinya masih bisa dilihat dan dijangkau oleh audit tersebut, kalau penelitian yang sedang diteliti lebih fokus dan detailnya pada suatu bidang yaitu pada bagian deposito, maka akan lebih mengetahui serta mereview dan memberikan suatu rekomendasi untuk meningkatkan kualitas ketaatan atau kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Efektifitas peraturan dalam suatu sistem perusahaan juga tidak terlepas dari faktor ketaatan atau kepatuhan dari tiap anggota organisasi terhadap aturan yang ada. Kelman membedakan kualitas ketaatan atau kepatuhan terhadap aturan dalam tiga jenis, yaitu : 1. Ketaatan yang bersifat compliance, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu aturan hanya karena ia takut terkena sanksi. 2. Ketaatan yang bersifat identification, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu aturan hanya karena takut hubungan baiknya dengan seseorang menjadi rusak. 3. Ketaatan yang bersifat internalisation, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu aturan karena benar-benar ia merasa bahwa aturan tersebut materi dan spiritnya sesuai dengan nilai-nilai intrinsik yang dianutnya. Peraturan berjalan kurang efektif bila derajat ketaatannya hanya berkisar di compliance atau identification saja.Sebaliknya, bila derajat kepatuhannya mencapai internalisation, berarti kualitas efektifitas peraturan tersebut sudah sangat tinggi, sehingga sistem berjalan sesuai dengan aturan yang ada tanpa menekankan fungsi kontrol yang ketat.
6
Berdasarkan dari masalah yang timbul dalam dunia perbankan tersebut dan pentingnya audit operasional terhadap semua fungsi kegiatan perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai audit operasional yang diterapkan di perusahaan perbankan, khususnya pada pelaksanaan deposito. Dalam hal ini motivasi penulis dalam melakukan penelitian diantaranya: Pertama,perlunya penilaian kinerja suatu perusahaan sehingga membutuhkan suatu pemeriksaan yang terkait dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomis. Kedua,perlunya suatu tindakan yang patuh terhadap setiap kebijakan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh perusahaan. Ketiga,pengamanan dan perlindungan atas segala harta perusahaan serta citra perusahaan. Keempat,perlunya evaluasi terhadap sistem yang telah berjalan yang ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan dari masalah yang timbul dalam dunia perbankan tersebut dan pentingnya audit operasional terhadap semua fungsi kegiatan perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai audit operasional yang diterapkan di perusahaan perbankan, khususnya pada deposito. Penulis ingin mengkaji lebih dalam bagaimana suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bagaimana suatu perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip kepatuhan terhadap kebijakan yang berlaku dan penulis memutuskan untuk membahas skripsi ini dengan judul “Audit Operasional Deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta untuk Penilaian Kinerja Perusahaan”
7
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.
Identifikasi Masalah a. Pengamanan sistem yang kurang memadai dalam pelaksanaan operasional deposito dalam menjaga harta perusahaan. b. Adanya ketidaksesuaian pelaksanaan operasional deposito dengan Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.
2. a.
Pembatasan Masalah Customer Service/ Service Assistant Tugas dan tanggung jawab serta prosedur yang dijalankan oleh customer service/ service assistant dalam hal terkait deposito.
b.
Operational Service Supervisor (OSS) Tugas dan tanggung jawab serta prosedur yang dijalankan oleh Operational Service Supervisor (OSS) dalam hal terkait deposito.
C. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana pengendalian intern deposito yang ditetapkan oleh manajemen PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta?
2.
Bagaimana pelaksanaan audit operasional deposito bagian service assistant pada transaksi pelaksanaan deposito?
3.
Apakah Audit Operasional pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta untuk penilaian kinerja perusahaan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam pengelolaan Deposito?
8
4.
Apakah kegiatan audit operasional deposito sudah sesuai dengan Sistem Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku?
5.
Bagaimana kinerja pada service assistant atas deposito pada perusahaan?
6.
Bagaimana usulan model audit operasional atas pelaksanaan deposito yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. a.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengendalian intern deposito yang ditetapkan oleh manajemen PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta.
b.
Untuk menilai pelaksanaan audit operasional atas fungsi service assistant pada transaksi pelaksanaan deposito telah memadai.
c.
Untuk mengetahui apakah audit operasional deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta dalam melaksanakan pemeriksaan operasional kantor (POK) sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya untuk penilaian kinerja perusahaan.
d.
Untuk mengetahui audit operasional deposito yang dilaksanakan sudah sesuai dengan Sistem Operasional Prosedur (SOP) yang telah berlaku.
e.
Untuk mengetahui kinerja pada service assistant atas deposito pada perusahaan.
f.
Untuk mengetahui usulan model audit operasional atas pelaksanaan deposito yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.
9
2.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang audit operasional deposito bagi tercapainya penilaian kinerja perusahaan yang baik pada suatu perusahaan khususnya pada Bank OCBC NISP Tbk. b. Bagi Perusahaan khususnya audit operasional, menjadi bahan masukan berupa saran untuk penerapan pengawasan yang baik untuk penilaian kinerja perusahaan. c. Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan masukan bagi yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan judul skripsi ini. d. Bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan, memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu di bidang akuntasi khususnya mengenai audit operasional atas pelaksanaan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan deposito.
E. Sistematika Penulisan Berikut ini penulis sajikan uraian singkat materi pokok yang akan dibahas pada masing-masing bab, sehingga dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang isi skripsi ini. Sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut :
10
BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah,serta sistematika penulisan
BAB II
Landasan Teori Dalam bab ini penulis akan menguraikan teori-teori yang berhubungan erat dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dijadikan bahan acuan dalam pembahasan skripsi,serta kerangka pikir penelitian.
BAB III
Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian,jenis
dan
sumber
data,
metode
pengolahan/analisis data. BAB IV
Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini memuat tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan kegiatan operasi perusahaan.
11
BAB V
Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai evaluasi audit operasional deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta untuk penilaian kinerja perusahaan.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan pembahasan permasalahan yang ada dan saran dari penulis sebagai masukan bagi perusahaan.