BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi didasarkan pada demokrasi ekonomi yang mengarahkan bahwa masyarakat harus memegang peran aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karena itu pemerintah sangat mendorong pertumbuhan ekonomi
disegala
bidang
dengan
mengambil
langkah-langkah
dan
menetapkan berbagai kebijaksanaan guna menciptakan iklim usaha yang sehat bagi dunia usaha. Untuk melaksanakan tujuan tersebut perekonomian Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi (Hendrojogi, 2007). Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargan”. Bangun perusahaan yang sesuai dengan hal tersebut ialah koperasi sebagaimana disebutkan dalam UU No. 25 tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus rsebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Oleh karena itu, koperasi diharapkan dapat berperan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Ada beberapa jenis koperasi yaitu koperasi produksi, koperasi konsumen, koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam.
1 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
Sebagai
badan
usaha,
koperasi
tidaklah
semata-mata
hanya
berorientasi pada laba, melainkan juga berorientasi pada manfaat. Oleh karena itu, badan usaha koperasi tidak hanya mengejar keuntungan sebagai tujuan perusahaan tetapi juga mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Menurut Sitio (2001) perusahaan koperasi akan memperoleh laba dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi usahanya lebih menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat dan kepuasan bersama para anggotanya. Dalam koperasi, keuntungan yang diperoleh disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU diperoleh dalam rangka memaksimumkan kemakmuran anggota koperasi melalui maksimisasi nilai suatu perusahaan. Pendistribusian keuntungan dalam koperasi merupakan perwujudan langsung kegiatan ekonomi dalam bentuk SHU anggota yang merupakan hak yang diterima oleh anggota, oleh karenanya disamping SHU dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya juga untuk menumbuhkan koperasi agar menjadi lebih berkembang. Perwujudan membaiknya pengelolaan koperasi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu: (1) keberhasilan dalam bisnis (business success), (2) keberhasilan dalam keanggotaan (members success), (3) keberhasilan dalam pembangunan (development success). Berdasarkan ketiga indikator tersebut, untuk mengukur keberhasilan koperasi pada dasarnya dapat menggunakan ukuran kinerja keuangan yang merupakan wujud dari indikator keberhasilan
2 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
dalam
bisnis,
dalam
koperasi
untuk
mengukur
kinerjanya
adalah
perkembangan sisa hasil usaha. Ukuran aset dan pertumbuhan aset merupakan faktor yang ikut mendukung tingkat pertumbuhan SHU. Hal ini dibuktikan dalam hasil penelitian Winarko (2014) menyimpulkanbahwa aset adalah unsur yang paling dominan mempengaruhi SHU. Bertambahnya aset pada umumnya menyebabkan sisa hasil usaha bertambah tinggi, hal ini tergantung pada kemampuan koperasi untuk melakukan efisensi biaya, maupun kemampuan koperasi untuk mengoperasikan dan mengelola aset yang tersedia sehingga bisa terserap oleh anggota. Dalam kegiatan operasionalnya setiap perusahaan pun membutuhkan modal demi tercapainya tujuan perusahaan. Modal adalah salah satu unsur terpenting juga yang memiliki pengaruh terhadap partumbuhan SHU. Pada koperasi modal koperasi dikelompokkan kedalam tiga sumber yaitu: 1) dari anggota koperasi berupa simpanan pokok dan simpanan wajib; 2) sisa hasil usaha koperasi; 3) dari dana luar (pinjaman). Pada koperasi jumlah modal dapat menggunakan dari dalam koperasi yaitu melalui modal sendiri. Modal dari anggota koperasi sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela berjangka, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumantoro dan Albana (2013) bahwa modal sendiri berpengaruh terhadap SHU. Pada umumnya koperasi belum dapat menggunakan modal sendiri secara optimal, hal ini semata-mata hanya sebagai persyaratan formal untuk memenuhi ketentuan
3 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
undang-undang saja. Akibatnya dalam mengembangkan aktivitas usahanya koperasi membutuhkan modal dari luar (pinjaman). Menurut UU No. 25 Tahun 1992, modal luar merupakan modal yang berasal dari anggota, koperasi lain dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya. Penggunaan dan pengelolaan modal yang kurang baik akan mengganggu operasi bahkan akan terjadi ketidakseimbangan antara hasil yang didapat dengan modal yang digunakan. Modal yang kuat dan pengelolaan yang baik akan meningkatkan volume usaha dan sisa hasil usaha. Modal koperasi akan memberi pengaruh besar pada volume usaha, volume usaha akan memberi kontribusi bagi peningkatan sisa hasil usaha sehingga
dapat
meningkatkan pendapatan anggota. Sehingga
dapat
disimpulkan bahwa volume usaha dan modal usaha akan mempengaruhi SHU. Menurut Sitio (2001), volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan atau jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan. Dengan demikian volume usaha adalah akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku (januari) sampai dengan akhir tahun buku (desember). Sebagai organisasi usaha, maka dalam menjalankan aktivitas usahanya koperasi harus memperoleh keuntungan atau sisa lebih pendapatan setelah dikurangi semua biaya usaha yang dikeluarkan dalam satu periode akuntansi. Sisa lebih ini dikenal pada koperasi dengan istilah SHU. Untuk mendapatkan SHU yang maksimal, koperasi tentunya harus memaksimalkan atau
4 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
mengefisienkan seluruh komponen baik keuangan maupun non keuangan. Komponen keuangan koperasi bisa dilihat dari aset, permodalan dan volume usaha yang dilaksanakan, sementara untuk non keuangan bisa dilihat dari jumlah anggota koperasi. Unsur
jumlah
anggota
merupakan
salah
satu
faktor
yang
menyebabkan sisa hasil usaha mengalami peningkatan, namun tidak selalu peningkatan jumlah anggota dapat menyebabkan sisa hasil usaha selalu meningkat. Kedudukan anggota dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik (owners) dan juga merupakan pengguna/pelanggan (users). Sebagai pemilik anggota berkewajiban berpartisipasi seperti dalam penyertaan modal dan melakukan pengawasan, sedangkan sebagai pelanggan para anggota diharapkan untuk menggunakan pelayanan koperasi dengan seoptimal mungkin, dalam arti anggota baru tersebut dapat mengakses semua program yang telah ditetapkan oleh koperasi, seperti rajin menyimpan sehingga dapat menambah modal koperasi, aktif meminjam atau belanja di koperasi, dan tertib mengangsurnya. Semakin banyak seorang anggota berpartisipasi menggunakan pelayanan koperasi, maka akan semakin besar pula peluang untuk meningkatkan SHU. Ayuk dan Utama (2013) dalam penelitian
terhadap
koperasi
di
Kabupaten
Badung
Provinsi
Bali
menyimpulkan bahwa jumlah anggota secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU koperasi. Hasil penelitian serupa ditunjukan oleh Pariyasa, Zukhri, Indrayani (2014) menyimpulkan bahwa jumlah anggota berpengaruh secara parsial terhadap SHU.
5 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
Baik buruknya koperasi tidak ditentukan sepenuhnya oleh besar kecilnya SHU yang dihasilkan. Akan tetapi, agar dapat berkembang maka koperasi harus mampu meningkatkan kapasitias usahanya dan koperasi harus berubah dari paradigma kesejahteraan menjadi gerakan organisasi ekonomi kompetitif (Subandi, 2011). Hal inilah yang dapat memacu pertumbuhan perkoperasian di Indonesia termasuk koperasi kredit. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Suputra I, Susila G, Cipta W (2016) dengan judul “Pengaruh Modal Sendiri, Total Aset dan Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam”, diketahui bahwa sumbangan pengaruh modal sendiri, total aset, volume usaha adalah sebesar 63%, sedangkan 37% disebabkan faktor lain diluar penelitian. Pengujian secara parsial memberikan hasil bahwa modal sendiri, jumlah anggota dan aset berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap Sisa Hasil Usaha. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada penambahan variabel independen, sampel, waktu penelitian. Penelitian Suputra I, Susila G, Cipta W (2016) dilakukan pada periode 2013-2014, sampel yang digunakan yaitu Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng dengan variabel independen yaitu modal sendiri, total aset dan volume usaha. Namun pada penelitian ini menggunakan tahun penelitian 2011-2015, sampel yang digunakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan variabel independen aset, modal sendiri, modal luar, volume usaha dan anggota.
6 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
Alasan menggunakan sampel koperasi simpan pinjam adalah karena simpan pinjam merupakan kegiatan yang sering ditemui karena peminatnya yang banyak. Pada umumnya orang meminjam dana dikoperasi untuk membuka usaha, biaya pendidikan, biaya renovasi rumah maupun biaya lain yang membutuhkan dana cukup besar. Di Indonesia jumlah koperasi mencapai 212.135, tetapi dari jumlah tersebut
ada
sebanyak
61.912
koperasi
yang
tidak
aktif
(http://www.depkop.go.id,2015). Sedangkan untuk di Provinsi Jawa Tengah itu sendiri jumlah koperasi per triwulan III 2016 (30 September 2016) mencapai 28.394, dari jumlah tersebut sebanyak 5.149 koperasi yang tidak aktif (http://www.dinkop-umkm.jatengprov.go.id,2016). Data yang diperoleh dari Dinperindagkop (2016), di Kabupaten Banyumas jumlah koperasi mencapai 537, dari jumlah tersebut 125 tidak aktif. Dari jumlah 563 koperasi di Banyumas, jumlah koperasi simpan pinjam (KSP) 58 unit terdiri dari 54 koperasi aktif dan 4 koperasi tidak aktif. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruhِ Aset,ِ Modal Sendiri, Modal Luar, Volume Usaha, dan Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Banyumas Tahun 2011-2015”.
7 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah 1.
Apakah aset, modal sendiri, modal luar, volume usaha dan anggota secara simultan berpengaruh signifikan terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas?
2.
Apakah aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas?
3.
Apakah modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas?
4.
Apakah modal luar berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas?
5.
Apakah volume usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas?
6.
Apakah anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui secara simultan pengaruh aset, modal sendiri, modal luar, volume usaha dan anggota terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas.
8 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
2.
Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan aset terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas.
3.
Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan modal sendiri terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas.
4.
Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan modal luar terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas.
5.
Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan volume usaha terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas.
6.
Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan anggota terhadap SHU pada KSP di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pihak-pihak berikut. 1.
Bagi Koperasi Bagi Koperasi yang bernaung dibawah Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyumas, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atashasil kinerja sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam memperbaiki kinerja untuk dapatberjalan lebih baik lagi terutama dalam pengelolaan kredit sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Banyumas.
2.
Bagi Anggota Koperasi Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu informasi dan masukan bagi anggota koperasi simpan pinjam untuk mengetahui
9 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017
seberapa besar hubungan secara langsung antara aset, modal sendiri, modal luar dan volume usaha, dan anggota pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang bernaung di bawah Dinas Koperasi dan UMKM. Sehingga pengurus dapat mengambil keputusan yang tepat demi kemajuan koperasi simpan pinjam yang ada di Kabupaten Banyumas. 3.
Bagi Akademis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan acuhan bagi pihak-pihak yang akan untuk melakukan penelitian berikutnya dan memberikan kontribusi bagi pengembangan teori terutama penelitian terkait dengan koperasi.
4.
Bagi Peneliti Sebagai syarat kelulusan sarjana ekonomi S1, sebagai usaha untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah dan untuk menambah pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan.
10 PENGARUH ASET, MODAL...HALIDA NURUL FITRI, FEB, MANAGEMEN, UMP 2017