BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Semakin banyak media yang bisa menjelaskan komunikasi saat ini dari musik, video klip, film, dan lainnya. Contoh halnya musik yang merupakan salah satu bentuk hiburan dalam menjelaskan suatu ekspresi. Apa yang dipersembahkan dari sebuah musik adalah hasil dari aktifitas keseharian yang mempunyai maksud tertentu. Karya musik harus memiliki karakteristik tertentu yang termasuk aural konvensi bermain, para musisi harus memiliki keterampilan, apa instrumen yang digunakan, bagaimana mereka bermain, apakah mereka diperkuat atau akustik, aturan ritmis, aturan melodi, kualitas suara studio, hubungan suara untuk instrumen.1 Siapapun berpotensi untuk bermain musik, sekaligus dapat memasuki dunia seni yang tampak sangat menjanjikan ini. Setelah itu, tentu saja akan mendapat sebuah imbalan berupa keuntungan finansial yang menggiurkan. Itulah pendapat umum yang cenderung menyederhanakn persoalan. Tentu saja kondisi nyaman tersebut tidak dapat diraih semudah membalikkan telapak tangan.
1
David Machin. Analysing Popular Music. Sage Publication. Jakarta. 2010. Hal 5
1
2
Pepatah umum mengatakan “tak kenal maka tak sayang”, sedangkan dalam dunia musik atau bahkan dalam dunia bisnis umumnya dikenal pula ungkapan “tak kenal maka tak sukses”. Adalah suatu harga mutlak jika seorang musisi mesti mengenal dunianya : dunia musik. Pada kenyataannya, dunia musik sangatlah kompleks dan luas sifatnya sehingga perlu upaya ekstra untuk lebih mengenalnya.2 Musik sendiri sudah dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada yang tahu bila manusia mula mengenal seni dan music. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga diluar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk diantara mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosakata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk seseorang. Seiiring dengan peradaban manusia yang semakin maju dan selalu menuntut sebuah inovasi, musik pun semakin berkembang melalui proses yang cukup panjang. Tidak
2
Irawan Zulhidayat. Karier Top Sebagai Musisi. Ppm Manajemen: Jakarta. 2011. Hal 35
3
berhenti sampai disini, para pemusik mulai berkreatifitas untuk membuat beragam aliran music seperti pop, klasik, R&B, rock, reggae, metal dan lainnya. Musik jenis pop mempertontonkan “realiasme emosional” lelaki dan perempuan muda “mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan representasi kolektif ini dan menggunakannya sebagai fiksi-fiksi penuntun. Dengan kata lain lagu-lagu pop punya kekuatan untuk menjadikan bahasa biasa jadi intens dan vital, kata-kata itu selanjutnya beresonansi, kata-kata itu membawa sentuhan fantasi kedalam penggunaan biasa kita atas kata-kata itu.3 Saat ini musik diapresiasikan dengan visualisasi gambar, penunjang dari lirik yang mengandung makna di tuangkan dalam video klip. Maka upaya untuk mengkomunikasikan hal tersebut, disini penulis mengambil tema dari video klip seorang penyanyi. Video klip merupakan kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan penyanyi, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD, dan download . Video klip serta musik pun sudah menjadi bentuk produk kebudayaan. Hal tersebut membentuk sugestifitas tersendiri dari masyarakat dalam melihat video klip. Karena pesannya yang nyata pula maka, memudahkan masyarakat untuk menerima isi pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan dalam
3
John Storey. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Jalasutra: Yogyakarta. 2008. Hal 137
4
sebuah video klip terwujud dalam alur cerita, adegan-adegan, dan misi yang dibawa dalam video klip tersebut.
Unsur yang ingin dijelaskan mengambil dari video klip Seperti Para Koruptor dari Slank yakni penggambaran kritik sosial yang ditunjukkan si penyanyi dalam lirik lagu divideo klip ini. Pemilihan video klip lagu Seperti Para Koruptor dari Slank ini diambil karena liriknya yang menarik karena sederhana namun tertuju langsung untuk mengkritik para pejabat koruptor. Dan pengambilan gambarnya yang latarnya memperlihatkan kesederhanaan kehidupan beberapa masyarakat. Di video klip ini menunjukkan latar disebuah warung kopi dikunjungi berbagai macam kalangan yang bersantai menikmati kehidupan yang sederhana, tidak seperti para pejabat korup yang hidupnya bermewah-mewah namun dilanda kegelisahan. Dan memang beberapa lagu Slank sangat menarik karena terkenal dengan lagu kritikannya terhadap para pejabat koruptor, salah satunya yang dibuat dalam bentuk video klip yaitu Seperti Para Koruptor.
Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Hingga sekarang slank masih berkarya dan banyak memiliki penggemar yang biasa menyebut diri mereka Slankers. mereka cenderung setian pada slank. karena
5
mereka menganggap musik slank adalah musik jujur apa adanya. yang mewakili jiwa dan semangat muda.4 Makna dari lirik lagu “Seperti Para Koruptor” dari Slank sendiri menurut Slank diciptakan berdasarkan keadaan di saat negara kita yang dilanda krisis dan kemiskinan. Tak jarang dari mereka hidup sederhana dan serba kekurangan. Namun mereka justru menerima keadaan dengan apa adanya. Sedangkan di sisi lain, para politisi yang diduga terkait dengan korupsi diseret satu per satu menuju BPK untuk memberikan pertanggungjawaban. Dan tak sedikit dari mereka ternyata benar-benar melakukan korupsi. Cocok dengan lirik lagu itu.
Video klip lagu Seperti Para Koruptor ini sangat mempengaruhi masyarakat banyak pada umumnya karena mendengar lagu ini. Menurut Slank, banyak masyarakat yang menjadi sangat benci terhadap para koruptor, khususnya para penggemar Slank yang disebut dengan “Slanker”. Banyak dari beberapa anggota DPR yang mendengar lagu tersebut dan banyak yang beberapa merasa tersindir dan terpojok karena memang tujuan utama dari Slank membuat video klip lagu “Seperti Para Koruptor” sebagai misi memberantas anti-korupsi. Slank yang saat itu menjadi duta anti-korupsi untuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dianggap melecehkan dewan perwakilan rakyat melalui syair-syair lagu tersebut. DPR-RI melalui Lembaga Kehormatan Dewan berencana melancarkan tuntutan pada grup anak muda ini, meski kemudian rencana tersebut dibatalkan.
4
https://asiaaudiovisualrb09susilo.wordpress.com/perjalanan-penulisan-syair-lagu-diindonesia/sejarah-band-slank/
6
Negara Indonesia, negara yang kaya akan sumber alam dan warisan budaya, dan sampai saat ini belum terlepas dari belenggu korupsi. Fenomena korupsi ini semakin hebat saja kelihaiannya sebagai “tukang garuk yang tak kelihatan” sehingga menghambat proses pemerataan hasil pembangunan secara adil di Indonesia. Bukan hanya di negara kita saja, bahkan di negara-negara berkembang lainnya juga mengalami masalah yang sama dengan kita. Korupsi dan rombongan keturunannya (kolusi, nepotisme, dikriminasi diam-diam, sogok, suap, pemerasan dan penipuan), hingga tak ada satupun orang termasuk para politisi yang jujur dan bersih sanggup untuk memberantasnya. Padahal semua orang di dunia ini setuju jika para koruptor diberantas habis. Namun persoalannya, memang tidak bisa dihadapi dengan statemen belaka.5
Kritik sosial terjadi bahwa suatu masalah timbul karena kepentingan sosial yang berbeda pada setiap bentuk masyarakat, keadaan ini terasa adanya pada masyarakat modern, masyarakat massa, masyarakat berlapis, maka penafsiran tentang keadilan relative lebih bersifat subyektif, bahwa apa yang menurut kelompok sosial itu adil, bisa merupakan pemaksaan mutlak kepentingan lain atau pihak lain. Dikatakan pula hal ini terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan kepentingan yang sangat erat hubungannya dengan hajat hidup manusia. Kritik sosial merupakan salah satu hasil dari pendapat umum. Berbagai kritik sosial atau pendapat tersebut menggambarkan adanya perbedaan kepentingan, baik bersifat
5
http://windakutubuku.blogdetik.com/2011/10/22/budaya-baru-di-indonesia-budaya-anti-korupsimungkinkah/
7
perorangan atau kelompok merupakan sumber timbulnya kemarahan dan pertentangan.
Pertentangan merupakan salah satu bentuk pertikaian sebagai masalah sosial yang menjadi gangguan di masyarakat, sehingga gangguan lainpun muncul karena tidak adanya keadilan atau aturan yang jelas dalam masyarakat baik dalam bidang pembangunan, ekonomi, maupun pendidikan dan sebagainya untuk bertindak.6.
Menurut Chaplin marah adalah reaksi emosional akut yang
ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustasi.7
Hal inilah yang mengusik penulis untuk memperoleh keterkaitan pemahaman permasalahan atas symbol untuk kritik sosial yang ditujukan dalam video klip dengan music serta lirik dari “Seperti Para Koruptor” tersebut, penulis meneliti dan memilih metode semiotika Ferdinand de Saussure.
1.2
Fokus Penelitian Fokus penelitian dari studi ini adalah mengenai Representasi Kritik Sosial
dalam Video Klip Slank yang Berjudul “Seperti Para Koruptor” dengan menggunakan analisis Semiotika Ferdinand de Saussure. Representasi adalah sebuah cara dimana memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan. Konsep lama mengenai representasi ini didasarkan pada premis bahwa ada sebuah
6 7
Triantoro Safari dan Nofrans Eka Putra. Manajemen Emosi. Bumi Aksara: Jakarta. 2009. Hal 12 Ibid. Hal 74
8
representasi yang menjelaskan perbedaan antara makna yang diberikan oleh representasi dan arti benda yang sebenarnya digambarkan. Ada lima pandangan analisis semiotika dari Saussure yang kemudian hari menjadi peletak dasar dari strukturalisme Levi-Strauss, yaitu pandangan tentang (1) signifer (penanda) dan signified (petanda); (2) form (bentuk) dan content (isi); (3) langue (bahasa) dan parole (tuturan, ujaran); (4) synchronic (sinkronik) dan diachronic
(diakronik);
serta
(5)
syntagmatic
(sintagmatik)
associative
(paradigmatik). Dan dari penjelasan tersebut peneliti akan membahas mengenai representasi kritik sosial pada video klip Slank dengan mengetahui apa arti dan bentuk dari kritik sosial dan dimana letak kritik sosial yang ada pada video klip “Seperti Para Koruptor” dari Slank.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bentuk-bentuk
pengekspresian dari kritik sosial yang terjadi secara visual maupun pesan verbal dalam video klip Slank “Seperti Para Koruptor”.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian tentang kritik sosial pada video klip Slank “Seperti Para
Koruptor”diharapkan memiliki manfaat, yaitu :
9
1.4.1
Manfaat Akademis Penelitian ini dijadikan referensi dan memberikan pengetahuan dan
tambahan keilmuan bagi para akademisi khususnya mahasiswa bidang studi broadcasting dalam mengembangkan kajian analisis semiotik dalam media massa berupa video klip.
1.4.2
Manfaat Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, informasi
bagi masyarakat penikmat video, dalam menangkap pesan dan menyikapi tentang kritik sosial yang ditunjukkan yang ada pada video clip Slank “Seperti Para Koruptor”. Serta dapat memberikan sajian pesan dan cerita yang lebih baik lagi, bermanfaat, dan dapat menghibur masyarakat.
1.4.3
Manfaat sosial Melalui penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat kritis terhadap
korupsi melalui sarana sebuah video klip.