BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan yang terjadi dapat kita lihat pada produk tas. Tas merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi selain kebutuhan pokok untuk melakukan aktivitas sehariharinya. Karena banyaknya persaingan tersebut, maka perusahaan saling berlomba untuk menciptakan produk tas yang berkualitas dan mengikuti perubahan mode yang selalu berganti. Dalam hal ini, penulis mengambil contoh mengenai produk tas wanita dengan merek Sophie Martin. Sophie Martin memiliki beraneka ragam, produk mulai dari tas, aksesoris, dompet, jam tangan, dan t-shirt. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada produk tasnya. Tas merek Sophie Martin telah banyak dikenal oleh masyarakat khususnya wanita. Karena tas merek ini didesain khusus untuk wanita dan memiliki desain yang bermacammacam dan berkualitas. Karena begitu banyaknya merek tas yang bermunculan pada produk, maka akan menimbulkan berbagai asosiasi terhadap merek tersebut pada konsumen, khususnya pada tas wanita merek Sophie Martin. Asosiasi konsumen adalah
1
2
segala kesan yang muncul dibenak konsumen terhadap suatu produk atau merek. Semakin banyak konsumen yang memakai tas wanita merek Sophie Martin, maka merek Sophie martin akan semakin meningkatkan dan memiliki posisi yang menonjol dalam persaingan. Suatu merek yang telah favorit konsumen akan memiliki keunggulan dalam persaingannya bila didukung dengan asosiasi yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut dan dalam kaitannya dengan produk tas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Asosiasi Konsumen terhadap Tas Wanita Merek Sophie Martin di Kota Yogyakarta”.
1.2
RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Bagaimana profil konsumen tas wanita merek Sophie Martin di kota Yogyakarta. 2. Bagaimanakah asosiasi konsumen terhadap tas wanita merek Sophie Martin.
1.3
BATASAN MASALAH Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti tentang Asosiasi Konsumen
terhadap Tas Wanita Merek Sophie Martin di Kota Yogyakarta. Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis menentukan masalah sebagai berikut : 1. Merek yang diteliti adalah Sophie Martin.
3
2. Penelitian dilakukan di kota Yogyakarta. 3. Konsumen yang diteliti adalah wanita yang pernah memakai tas merek Sophie Martin. 4. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari – Maret 2005 5. Jumlah responden yang diteliti 100 orang 6. Data yang akan diteliti : 6.1. Profil konsumen terdiri : a. Jenis kelamin : wanita b. Umur : 1. 15 – 24 tahun 2. 25 – 34 tahun 3. 35 - 44 tahun c. Tingkat pendapatan : 1. ≤ Rp 1.000.000,00 2. > Rp 1.000.000,00 - Rp 2.000.000,00 3.
> Rp 2.000.000,00 - Rp 3.000.000,00
4.
> Rp 3.000.000,00
d. Pekerjaan : 1. Pelajar/mahasiswa 2. Pegawai swasta 3. Pegawai Negeri 4. Wiraswasta 5. Lain – lain 6.2. Asosiasi yang diteliti : a) Harga
4
b) Desain atas model yang menarik. c) Daya tahan (tidak cepat rusak). d) Warna yang menarik. e) Mudah diperoleh. f) Bahan yang bervariasi. g) Potongan harga. h) Fashionable (selalu mengikuti perubahan jaman). i) Produk baru (diluncurkan setiap 3 bulan). j) Service produk (di outlet-outlet resmi Sophie Martin). k) Mereknya yang sudah terkenal.
1.4
TUJUAN PENELITIAN Tujuan diadakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui profil konsumen pemakai tas wanita merek Sophie Martin 2. Untuk mengetahui asosiasi konsumen terhadapa tas wanita merek Sophie Martin.
5
1.5
MANFAAT PENELITIAN Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1.5.1. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk menetapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama belajar di perguruan tinggi khususnya dalam bidang manajemen pemasaran. 1.5.2. Bagi Perusahaan Membantu perusahaan mengetahui asosiasi konsumen tentang produk yang diciptakannya sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk menetapkan strategi yang lebih baik agar dapat menciptakan asosiasi yang baik di mata konsumen. Perusahaan harus tetap menjaga image yang telah melekat kuat pada konsumen, misalnya daya tahan yang kuat, perusahaan harus selalu menjaga produknya agar tidak cepat rusak,serta bahan dan produk yang menarik dan bervariasi.
1.6
HIPOTESIS Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mempunyai hipotesis
sebagai berikut : 1. Profil konsumen adalah wanita, umur 15 – 24 tahun, pekerjaannya mahasiswa atau pelajar, dan pendapatan, perbulannya adalah sebesar ≤ Rp 1.000.000,00.
6
2. Asosiasi konsumen terhadap tas wanita merek Sophie Martin adalah harga yang dapat terjangkau, desain yang menarik, fashionable, memiliki daya tahan yang bagus.
1.7
METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan adalah :
1.7.1. Sumber Data a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya tanpa melalui pihak lain. Data primer ini diperoleh dengan cara : 1. Kuisioner Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden. Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 100 orang. 2. Interview atau wawancara Metode interview adalah cara pengumpulan data dimana penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak yang berkepentingan (konsumen) dan berhubungan erat dengan obyek penelitian.
7
3. Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dimana penulis melakukan pengamatan serta mencatat masalah yang sekitarnya diperlukan dalam pengumpulan data. b. Data Sekunder. Data ini diperoleh dengan cara studi pustaka yaitu data yang diperoleh dari buku literatur dan catatan kuliah dan lainnya yang berjaitan dengan masalah yang diteliti. 1.7.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi adalah semua orang yang membeli dan menggunakan tas wanita merek Sophie Martin, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti. Sampelnya adalah orang yang memilki dan menggunakan tas wanita merek Sophie Martin dan orang tersebut sudah memiliki pengalaman langsung terhadap tas wanita merek Sophie Martin yang dimilikinya. 1.7.3. Metode Pengambilan Sampel. Metode yang dilakukan adalah metode Accidental Sampling yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan pada individu atau anggota populasi yang mudah ditemukan dan secara acak dengan catatan bahwa sampel tersebut mewakili populasi. Dalam penelitian ini responden yang diteliti adalah orang yang kebetulan dijumpai dan menggunakan tas wanita merek Sophie Martin.
8
1.8. Metode Pengujian Instrumen Sebelum kuisioner disebarkan kepada responden, maka dilakukan terlebih dahulu uji ketepatan kuisioner dengan menggunakan analisis Validitas dan Reliabilitas. a.
Analisis Validitas Analisis validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat keabsahan (validitas) suatu alat ukur (Arikunt;1998:160). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa cermat suatu butir pertanyaan dari kuesioner dapat melakukan fungsi ukurnya. Rumus yang digunakan: rxy =
n(∑ x. y ) − (∑ x)(∑ y )
(n.∑ x 2 ) − (∑ x) 2 (n.∑ y 2 ) − (∑ y ) 2 Dimana : rxy
: Koefisien korelasi setiap pertanyaan.
X
: nilai – nilai item bernomor ganjil
Y
: nilai – nilai item bernomor genap
N
: Jumlah sampel.
b. Analisis Reliabilitas Analisis Reliabilitas didefinisikan sebagai indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan pengukuran yang diperoleh relatif
konsisten maka alat
9
pengukur tersebut reliabel, dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsisten suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Analisis relibilitas dilakukan dengan mencari nilai koefisien reliabilitas secara keseluruhan untuk tiap instrumen. Nilai koefisien reliabilitas yang digunakan adalah nilai koefisien alpha Cronbach. Butir – butir secara keseluruhan dalam instrumen dinyatakan reliabel apabila mempunyai
nilai koefisien alpha Cronbach di atas 0,05.
Koefisien alpha dihitung dengan menggunakan permaan sebagai berikut : Rumus yang digunakan : 2 k ∑σ b − r11 = 1 σ 1 2 k − 1
Dimana : r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan atau butir soal
∑σb2 = jumlah varians butir σ12
1.9
= Varians total
METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.9.1. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif adalah suatu bentuk analisisi yang penyajiannya dalam bentuk angka-angka yang dapat diukur dan dihitung.
10
Metode yang digunakan : a.
Analisis Prosentase Analisis prosentase ini digunakan untuk mengetahui profil dari konsumen pemakai tas wanita merek Sophie Martin. Rumus analisis prosentase
P=
nX X 100% N
Dimana : P
: Nilai prosentase
nx
: Jumlah data berdasar profil konsumen
N
: Jumlah data keseluruhan
b. Uji Cochran Uji Cochran digunakan untuk mengetahui asosiasi konsumen di kota Yogyakarta terhadap tas wanita merek Sophie Martin. Uji Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk menjawab dalam bentuk terpisah dua (dikotomi), misalnya jawaban “YA” atau “TIDAK”. Untuk mengetahui mana diantara kesebelas atribut yang valid, maka dilakukanlah uji Cochran dengan prosedur sebagai berikut : 1) Hipotesis pengujian Ho : kemungkinan jawaban “YA” adalah sama untuk semua variabel (asosiasi). Ha : kemungkinan jawaban “YA” adalah berbeda untuk setiap variable (asosiasi).
11
2) Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut : Q=
(k − 1){k ∑ Cj 2 − (∑ Cj ) 2 } k ∑ Ri − ∑ rI 2
Keterangan : k : jumlah variabel Ri : total respon pada I pengamatan (baris) Cj : total respon pada j variabel (kolom) 3) Penentuan Q tabel Dengan α = 0.05, derajat bebas (df) = k-1, maka diperoleh Q tabel (0.05, df) dari tabel chi square distribution. 4)
Keputusan a). Tahap pertama melakukan pengujian terhadap semua asosiasi dengan membandingkan antara nilai Q dengan nilai X 2 tabel (α,v). Jika diperoleh nilai
Q > X 2 tabel (α,v), dapat
disimpulkan belum cukup bukti untuk menerima Ho. Dengan demikian tidak semua asosiasi adalah sama dengan pengujian dilanjutkan ke tahap kedua untuk mengetahui asosiasi mana yang tidak sama dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image merek. b) Pada tahap kedua dicari asosiasi yang memiliki jumlah kolom terkecil yang selanjutnya akan dicoba dikeluarkan dari komponen asosiasi-asosiasi pembentuk brand image. Dengan demikian nilai total sekarang akan berkurang
12
sebesar nilai total kolom yang dikeluarkan tersebut. Nilai Q dihitung kembali dengan mempertimbangkan kondisi yang baru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji signifikansi hubungannya
menjadi
berkurang
satu
juga.
Tahap
pembandingan Q dengan X 2 tabel (α,v) dilakukan lagi. Jika nilai Q > X 2 tabel (α,v) lanjutkan tahap pengujian ke tahap ketiga dengan teknik yang sama sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya. c). Jika pada tahap ketiga nilai Q < X 2 tabel (α,v), maka Ho diterima yang berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu merek yang diuji. 5)
Kesimpulan a.
Jika ditolak Ho berarti proporsi jawaban “YA” masih berbeda pada semua atribut. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden tentang atribut.
b. Jika terima Ho berarti proporsi jawaban “YA” pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.
1.10 SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I
: Pendahuluan
13
Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, pokok permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, metode pengujian instrument, metode analisis data dan sistematika penulisan. Bab II
: Landasan Teori Berisi teori-teori yan gmerupakan landasan dalam menguraikan suatu proses analisis permasalahan yang ada.
Bab III
: Gambaran Umum Penelitian Berisi tentang gambaran umum produk yang diteliti.
Bab IV : Analisa Data Di dalam analisis data ini akan dipaparkan mengenai hasil dari penelitian ini adalah analisis validitas dan reliabilitas, analisis persentase dan uji Cochran. Bab V
: Penutup Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian saran bagi perusahaan.