BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Mencari kesepadanan yang sempurna, seorang penerjemah harus membaca
sebuah TSu dan memahami pesan yang terkandung di dalamnya untuk kemudian menyampaikan pesan yang sama ke dalam TSa. Kesepadanan yang sempurna dalam TSa tidak mungkin dapat diberikan oleh penerjemah kepada para pembacanya karena setiap penerjemah pasti memiliki strategi masing-masing dalam memahami dan mengungkapkan pesan. Sebuah TSu yang diterjemahkan oleh lima penerjemah akan menghasilkan lima buah TSa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu, alasan sebuah kesepadanan yang sempurna dalam terjemahan tidak mungkin terjadi adalah karena norma bahasa dan budaya masyarakat yang berbeda antara BSu dan BSa. Tugas seorang penerjemah adalah menyingkap perbedaan bahasa dan budaya yang ada dalam TSu dan TSa agar pembaca hasil terjemahan mampu memahami pesan dan makna yang ingin disampaikan dalam TSu (Venuti dalam Setiawan, 2015:2). Penelitian ini diambil topik prosedur dan metode penerjemahan lagu dalam Film Frozen. Film Frozen adalah terinspirasi dari kisah The Snow Queen yang diadaptasi bebas, film ini mengambil cerita dua putri kerajaan Arendelle, kakak
1
2
beradik Elsa dan Anna. Elsa memiliki kekuatan sihir untuk mengendalikan es. Suatu ketika mereka berdua bermain salju dan secara tak sengaja, Elsa melukai Anna dengan kekuatannya, menyebabkan rambut Anna memutih sebagian dan tak sadar. Demi mencegah lebih banyak insiden, raja dan ratu memutuskan untuk memisahkan Anna dan Elsa agar tidak bermain bersama lagi. Meski sama-sama tinggal di istana Arendell, Elsa selalu mengurung diri di kamarnya dan ayahnya mengingatkan agar ia jangan berbuat ceroboh dengan kekuatannya (Gatra News, 2013). Suasana liburan musim dingin bersalju dengan nuansa Norwegia sudah menjadi daya tarik tersendiri dari film Frozen. Yang paling menonjol dari film ini juga adalah lagu-lagu tema yang dikomposisi oleh Kristen Anderson-Lopez bersama Robert Lopez, serta scoring dari Christophe Beck. Para pengisi suara seperti Kristen Bell, penyanyi Broadway Idina Menzell, Jonathan Groff hingga Josh Gad dan tambahan Demi Lovato menyanyikan lagu-lagu dengan melodi yang indah di film animasi musikal ini. Dari Do You Want to Build a Snowman, For The First Time in Forever, hingga Let It Go, dan In Summer, dibuat dengan apik dan menyentuh. Musik dan liriknya sangat kaya, baik dalam bentuk musikal ala Broadway hingga yang lebih ngepop seperti Let It Go (Gatra News, 2013). Fokus bahasan pada penelitian ini membahas tentang kategori prosedur dan metode penerjemahan pada lirik lagu dari film Frozen, yang berjudul Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever karya Kristen Anderson Lopez dan Robert Lopez pada tahun 2013. Versi bahasa Jepangnya Arino Mamade, Yukidaruma TSukurou dan Umarete Hajimete yang diterjemahkan oleh
3
Disney Character Voices International pada tahun 2013. Prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay dan Darbelet (2000) dalam buku yang berjudul The Translation Studies Reader dan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark dalam buku yang berjudul A Textbook of Translation (1988). Masalah penelitian ini dalam objek penerjemahan lirik lagu adalah banyak lirik lagu yang tidak diterjemahkan atau diganti dengan kata lain, namun objek penerjemahan lirik lagu menarik karena digunakan banyak prosedur dan mengikuti melodi lagu. Berikut ini adalah penerjemahan lirik lagu bahasa Jepang oleh AKB48 ke bahasa Indonesia oleh JKT48. TSu: 目指す は 陽 が Mezasu -wa hi -ga Tujuan -TPK matahari -NOM
昇る noboru terbit
場所 (Azmy, 2015:26) basho tempat
TSa: ‘Tujuan tempat matahari terbit’ Pada contoh data di atas, terlihat bahwa tidak ada penggunaan ungkapan yang berbeda serta tidak ada pergeseran makna yang terjadi. Kalimat diterjemahkan kata demi kata. Walaupun begitu, irama TSu masih sama dengan lagu aslinya (Azmy, 2015:26). Penelitian ini mengambil penerjemahan lirik lagu sebagai objek penelitian karena penerjemahan lirik lagu khususnya lagu dari sebuah film dalam kehidupan sehari-hari sangat sering dilakukan. Penerjemahan lirik lagu juga sebagai wujud apresiasi emosi dan pikiran dengan melodi. Manfaat penelitian ini adalah peneliti
4
ingin menyampaikan menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan dalam lingustik khususnya mengenai penerjemahan lirik lagu. Alasan penelitian ini mengambil Film Frozen sebagai tema penelitian karena film Frozen adalah anime 3D fantasi drama musikal dengan banyak musik dalam setiap adegan dan konten percakapan. Dalam film Frozen menggunakan 32 soundtrack dan lagu-lagu dari film Frozen sangat digandrungi di semua negara, yang penikmatnya tidak hanya orang dewasa saja namun hingga kalangan anak-anak. Selain itu, lagu-lagu dari film Frozen telah diterjemahkan ke dalam 42 bahasa seperti bahasa Indonesia, Jepang, Korea, Rusia, Prancis dan lainnya. Alasan peneliti menggunakan tiga lagu dari film Frozen sebagai objek adalah karena ketiga lagu ini yang paling terkenal dan banyak dinyanyikan oleh orang-orang. Alasan peneliti menggunakan teori prosedur penerjemahan dan metode penerjemahan dalam penelitian oleh Vinay, Darbelet (2000) dan Newmark (1988) adalah karena teori prosedur penerjemahan dan metode penerjemahan ini yang paling tepat untuk penerjemahan lirik lagu. Teori prosedur penerjemahan oleh Vinay and Darbelet (2000) digunakan karena kategori-kategori teori lebih jelas dan sederhana, namun dalam penelitian ini bagian teori prosedur penerjemahan kategori modulasi, ditambahkan jenis-jenis modulasi dari teori prosedur penerjemahan oleh Newmark (1988). 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
5
1. Bagaimanakah pengaplikasian prosedur penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen? 2. Bagaimanakah pengaplikasian metode penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen? 1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, secara garis besar tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, tujuan umum dan khusus. 1.3.1
Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca
mengenai kajian penerjemahan dan aplikasinya pada bahasa Jepang. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pembaca yang ingin memahami mengenai prosedur dan metode penerjemahan. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis prosedur dan metode penerjemahan dalam lirik lagu film Frozen. Selanjutnya penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui cara pengaplikasian prosedur dan metode penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen. 1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat dicapai dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu,
manfaat praktis dan manfaat teoretis.
1.4.1
6
Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan pembaca
khususnya mengenai prosedur dan metode penerjemahan. Selain itu, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan serta dapat menjadi acuan bagi penelitian berikutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang besar untuk pembaca yang mempelajari bahasa Jepang, khususnya memahami dan mengetahui prosedur dan metode penerjemahan lirik lagu dalam film Frozen yang dikemukakan oleh Vinay, Darbelet (2000) dan Newmark(1988:45-53). 1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya menganalisis prosedur dan metode
penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen. Analisis prosedur dan metode penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen meliputi cara pengaplikasian prosedur dan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay, Darbelet (2000) dan Newmark (1988) pada lirik lagu dalam film Frozen, untuk menganalisis prosedur dan metode penerjemahan yang berjudul Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever dipakai dalam penerjemahan lirik lagu dalam film Frozen. 1.6
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga lirik lagu dari
film Frozen. Sebagai bahan untuk bahasa sumber (BSu), yaitu versi bahasa Inggis
7
yang berjudul Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever karya Kristen Anderson Lopez dan Robert Lopez pada tahun 2013, dan sebagai bahan analisis untuk bahasa sasaran (BSa), yaitu versi bahasa Jepangnya berjudul Arino Mamade, Yukidaruma TSukurou dan Umarete Hajimete yang diterjemahkan oleh Disney Character Voices International pada tahun 2013 (Disney wikia, 2013). 1.7
Metode dan Teknik Penelitian Metode adalah cara melakukan suatu penelitian. Setiap penelitian diperlukan
metode dan teknik penelitian agar sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginkan. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga macam metode dan teknik penelitian yaitu, 1) metode dan teknik penggumpulan data, 2) metode dan teknik penganalisisan data, dan 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan, yaitu teknik sadap. Metode simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Teknik sadap adalah peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan (Mahsun, 2005:90). Selanjutnya dengan pencatatan sehingga mempermudah proses pengumpulan data serta proses klasifikasi data. Setelah mendapatkan data yang tepat, kemudian data
8
tersebut dipahami dan dikaji, serta dicatat secara rinci dari setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian. Pada tahap penelitian ini difokuskan untuk membaca dan memahami lirik lagu dalam film Frozen.
Lirik lagu yang disadap dalam
penelitian ini adalah Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever. Setelah dikumpulkan data-data, lalu digunakan dengan pencarian prosedur dan metode penerjemahan dalam lirik lagu dari film Frozen. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam penganalisisan data ini adalah metode padan. Metode padan adalah metode analisis yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode itu dapat dibedakan macamnya paling tidak menjadi lima sub-jenis berdasarkan macam alat penentu yang dimaksud, yaitu Referensial, Fonetis Artikulatoris, Translasional, Ortografis, dan Pragmatis (Surdaryanto, 1993:13-15). Dalam penelitian ini digunakan jenis translasional, yaitu metode analisis yang penentunya adalah bahasa lain. Metode padan didukung dengan teknik lanjutan, yaitu teknik pilah unsur penentu. Adapun alatnya ialah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Surdaryanto,1993:21). Dalam penelitian ini metode padan digunakan untuk membandingkan terjemahan antara teks BSu yang versi bahasa Inggis dengan teks BSa yang bahasa Jepang. Kemudian mengkategorikan prosedur dan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay, Darbelet (2000) dan Newmark (1988).
1.7.3
9
Metode dan Teknik Penyajian Analisis Data Setelah data dianalisis, selanjutnya adalah penyajian analisis data. Metode
yang digunakan dalam penyajian hasil dan analisis data pada penelitian ini adalah metode informal. Metode informal adalah yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data dengan menguraikannya melalui kata-kata (Sudaryanto, 1993:145). Pada tahap penelitian ini metode informal digunakan untuk menjelaskan hasil analisis yang telah didapat dengan menjalaskan contoh serta penjelasan mengenai prosedur dan metode penerjemahan yang ditemukan.