BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Sebagian besar penggunaan lahan di wilayah indonesia diperuntukan sebagai lahan pertanian, serta hampir 50 % dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor ini. Seperti di Desa pasokan sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup mereka pada pertanian yaitu dengan bertani cengkeh. Masyarakat pertanian di Indonesia secara sosiologis dapat di kelompokan kedalam tipe masyarakat gemeninschaft. Gemeninschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya diwarnai dengan hubunganhubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah, dan kekal. Di Desa Pasokan rasa kekeluargaan terhadap sesama masyarakat masih sangat kental di jalankan, misalnya dalam hal bertani cengkeh, ada sebagian orang yang mempunyai lahan besar dengan ditanami cengkeh dari 50-100 pohon, denga banyaknya pohon cengkeh, maka orang tersebut harus mempunyai anggota ± 5 orang untuk memanen, sehingga dengan adanya rasa kekeluargaan mereka selalu mengutamakan orang-orang lokal yang hanya memiliki pohon cengkeh di bawah dari 50 pohon untuk menambah anggota mereka.
Menurut badan pengembangan sumberdaya pertanian departemen pertanian (2003), pembangunan pertanian merupakan suatu proses berkelanjutan dibidang pertanian, dengan upaya untuk mengembangkan kemampuan atau keberdayaan petani dalam mengelola usaha taninya agar selalu mempunyai posisi, produktivitas, efisiensi, dan daya saing yang dapat menjamin pendapatan dan kesejahteraan hidup keluarganya secara berkelanjutan dan berkeadilan. Melalui pembangunan pertanian, diharapkan penduduk pedesaan akan ikut terlibat dalam pembangunan. Untuk peningkatan sektor pertanian ini, maka harus dilakukan pembangunan yang mengarah pada pembangunan. Baik pembangunan yang bersifat fisik, maupun pembangunan pada masyarakatnya. Selain itu, kegiatan pembangunan juga harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat, karena tujuan dari pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keluarganya.1 Pada masyarakat pertanian, sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai seorang petani, baik bercocok tanam disawah, ladang maupun tegalan. Masyarakat pertanian juga bisa disebut sebagai masyarakat pedesaan, karena umumnya secara geografis para petani itu tinggal dipedesaan. Ciri-ciri masyarakat pertanian di Indonesia antara lain tidak terdapat pembagian kerja yang kompleks dan interaksi sosial antar warga berlangsung secara langsung. Cengkeh merupakan tanaman rempah yang termasuk dalam komoditas sektor perkebunan yang mempunyai peranan cukup penting , antara lain sebagai penyumbang pendapatan petani dan sebagai sarana untuk pemerataan wilayah 1
Soekartiwi, Pembangunan pertanian, Jakarta. Penerbit PT raja Grafindo Persada. 1994
pembangunan serta turut serta dalam pelestarian sumber alam dan lingkungan. Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry), adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak di gunakan sebagai bumbu masakan pedas di Negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia (kepulauan banda) dan Madagaskar. selain itu di budidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.2 Sektor pertanian cengkeh di Indonesia merupakan salah satu ujung tombak dalam penanggulangan kemiskinan, dan pencegahan urbanisasi terhadap masyarakat. Di mana perkebunan cengkeh merupakan prioritas utama terhadap kehidupan keluarga petani cengkeh, dimana hasil dari perkebunan tersebut seutuhnya digunakan untuk kebutuhan, terutama kebutuhan pendidikan bagi anak dan kelangsungan hidup keluarga.3 Masyarakat Desa Pasokan
menjadikan
perkebunan cengkeh sebagai
sumber pendapatan terbesar, di mana cengkeh mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pendidikan, pembangunan, dan ekonomi masyarakat. Menurut mereka dengan tercukupinya kebutuhan ekonomi keluarga secara materil, anakanak akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam memperoleh pendidikan. Karena pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting. Dengan mendapatkan pendidikan seseorang akan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga orang akan bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan. Kabupaten Tojo Una-Una adalah daerah agraris, sektor petanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam upaya peningkatan 2
http://www.cengkehindonesia.com/produksi-cengkeh-indonesia/
3
Defi Marina Afda, Pemanfaatan Hasil Kelapa Sawit Rakyat dalam Keluarga, Medan,2008
taraf hidup masyarakat. Sektor pertanian penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB yaitu 43,75 persen. Produksi cengkeh merupakan komoditas penyumbang terbesar terhadap total produksi cengkeh di Sulawesi Tengah. Desa Pasokan, merupakan salah satu desa penghasil cengkeh terbesar di kabupaten tojo una-una. di mana hasil panen cengkeh dapat di jual ke luar daerah, dan menjadi sumber pedapatan terbesar masyarakat setempat. Di desa Pasokan terdapat ± 75 % masyarakatnya hanya bekerja sebagai Buruh Tani di lahan/kebun Cengkeh orang lain, namun dengan sejalannya waktu serta kebutuhan dalam keluarga semakin meningkat maka masyarakat desa Pasokan mempunyai motivasi dengan memperbaiki kehidupan keluarga mereka, yang tadinya hanya sebagai Buruh Tani di lahan/kebun Cengkeh orang lain telah beralih dengan membuka lahan sendiri dan menanam Cengkeh sendiri demi mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan latar belakang di atas maka peneliti memformulasikan dengan judul “Kehidupan Petani Cengkeh (Studi Kasus dari Buruh Tani Beralih Menjadi Pemilik Lahan, di Desa Pasokan, Kecamatan Walea Besar, Kabupaten Tojo Una-una)”
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut : Bagaimana Kehidupan Petani Cengkeh yang tadinya sebagai Buruh Tani beralih menjadi Pemilik Lahan di Desa Pasokan, Kecamatan Walea Besar, Kabupaten Tojo Una-una. 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Bagaimana Kehidupan Petani Cengkeh yang tadinya sebagai Buruh Tani beralih menjadi Pemilik Lahan di Desa Pasokan, Kecamatan Walea Besar, Kabupaten Tojo Una-una. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas pengetahuan. 1.4.2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan bagi peneliti, akademis, instansi pemerintahan dan masyarakat sehubungan dengan kehidupan masyarakat petani cengkeh.