1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas: 1) Pentingnya penelitian dilakukan dan alasanalasan mendasar yang melatar-belakangi dilakukannya penelitian, 2) Pertanyaanpertanyaan penelitian (research questions), 3) Tujuan penelitian dan 4) konstribusi penelitian yang dilakukan dalam bidang akademis dan praktis dalam pembuatan sebuah kebijakan sistem perbankan nasional. Didalam penelitian ini, pertanyaan-pertanyaan penelitian (research questions) terdiri dari dua bagian, yaitu 1) Major research question dan 2) minor/spesific questions yang pada intinya merupakan pertanyaan-pertanyaan inti dan spresifik yang harus dicari jawabannya berdasarkan pengolahan data dan temuan data di lapangan melalui in-depth analysis.
1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Bank Century,Tbk. (selanjutnya disingkat dengan BC) merupakan sebuah bank umum yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan kode BCIC. Bank tersebut didirikan tanggal 6 Desember 2004 dan merupakan hasil merger tiga bank; PT. Bank CIC International, Tbk. (CIC), PT. Bank Pikko Tbk. (Pikko), dan PT. Bank Danpac, Tbk (Danpac)1. Sebelum dilakukan merger, Bank CIC dan Bank Pikko terindikasi sering melakukan pelanggaran peraturan-peraturan Bank Indonesia. 1
Proses merger Bank Century, Tbk. didahului dengan akuisisi terhadap ketiga bank tersebut oleh Chinkara Capital Ltd. yang berdomisili hukum di Kepulauan Bahama
commit to user
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pelanggaran
yang terjadi pada Bank CIC, yakni dengan adanya
transaksi Surat-Surat Berharga (SSB) fiktif senilai US$. 25 juta yang melibatkan Chinkara Capital, Ltd. dan terdapat beberapa Surat-Surat Berharga (SSB) yang berisiko tinggi. Bank CIC wajib 2 membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Kejadian itu mengakibatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) Bank CIC menjadi negatif dan jika terjadi penarikan dana pihak ketiga (DPK) dalam jumlah besar bank akan mengalami kesulitan likuiditas. Pada Bank Pikko terdapat kredit macet Texmaco yang ditukarkan dengan Medium Term Notes(MTN) Dresdner Bank. MTN itu tidak memiliki notes rating dan berkualitas rendah sehingga bank wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan mengakibatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) menjadi negatif. Sebelum dilakukan merger, hanya Bank Danpac yang mempunyai kinerja keuangan sehat. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BI terhadap BC yang diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2005, posisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio -CAR) BC per tanggal 28 Februari 2005 (dua bulan setelah merger) adalah negatif (132,5%). Berdasarkan peraturan³, seharusnya BC ditetapkan sebagai ‘bank dalam pengawasan khusus’ (DPK) yaitu sejak terbitnya
2
³
Dasar kewajiban Pembentukan PPAP adalah peraturan Bank Indonesia No 14/15/PBI/2012 tentang penilaian kualitas Asset Bank Umum. Ketentuan Peraturan Bank Indonesia No 3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Bank Minimum Bank Umum, dan Peraturan Bank Indonesia No.6/9/PBI/2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/38/PB 1/2005.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia terhadap BC pada tanggal 31 Oktober 2005. Pada kenyataannya, bank tersebut tetap beroperasi normal43 hingga akhir tahun 2008 tanpa perlu melakukan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva poduktif (PPAP) terhadap surat-surat berharga valas yang dimilikinya. Pada saat krisis finansial global melanda Indonesia akhir tahun 2008, BC mengalami krisis likuiditas akibat kalah kliring dan memerlukan penambahan modal untuk
tetap melangsungkan operasional perbankannya. Pemenuhan
kebutuhan likuiditas BC dilakukan melalui pengajuan FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) ke Bank Indonesia yang awalnya ditolak dan kemudian disetujui oleh Bank Indonesia. Untuk mengembalikan dana FPJP itu, Bank Indonesia akhirnya menetapkan BC sebagai bank gagal berdampak sistemik dan diberikan penyertaan modal sementara oleh pemerintah melalui bail-out. Phenomena yang timbul pada BC sangat menarik untuk diteliti lebih mendetail karena gejala-gejala krisis likuiditas tersebut sebenarnya sudah ada sejak awal sebelum merger sampai setelah merger beberapa tahun kemudian. Puncaknya adalah pada saat kalah kliring dalam situasi isu krisis finansial global melanda Indonesia pada akhir tahun 2008. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengapa BC ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik meskipun secara kinerja keuangannya tidak memenuhi persyaratan.
4
Perbedaan antara bank ‘dalam pengawasan khusus (DPK)’ dan bank yang beroperasi normal adalah dalam hal pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Bank ‘dalam pengawasan khusus’ (DPK) tidak boleh commit to user menyalurkan kredit, membagi dividen dan harus membuat business plan maupun action plan terhadap semua permasalahan yang dihadapi bank tersebut termasuk rencana penambahan modalnya.
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Beberapa argumentasi menyatakan bahwa tidak hanya bank tetapi semua institusi finansial berpotensi menimbulkan dampak sistemik jika mengalami kegagalan. Di dalam penelitian tentang kebutuhan modal kerja untuk perusahaan sekuritas, Dimson dan Marsh (1995: 823) menuliskan, “Implicitly, competition is assumed to generate appropriate capital structures, and the financial distress costs are an integral part of their decision process. Most countries take a different line for financial business, however. The systemic costs of default.....have persuaded regulators to impose minimum capital requirements”. Davis (1992) menyatakan bahwa masyarakat lebih takut terhadap risiko sistemik di sektor finansial dan perbankan karena merupakan situasi yang intangible dan sulit dihitung serta diperkirakan daripada kebangkrutan sebuah perusahaan yang tangible misalnya: perusahaan otomotif atau real-estate. Kaufman (1996) berargumentasi bahwa kebangkrutan bank di dalam faktanya tidak lebih dari kejatuhan perusahaan lain. Kejatuhan bank disebabkan oleh ketidakhati-hatian pengelolaan dan ketidak-taatan terhadap regulasi. Inefisiensi terjadi akibat minimnya produktivitas secara internal manajemen bank. Flannery (1995) mengatakan bahwa regulator selalu meningkatkan biaya kebangkrutan sebuah bank untuk melakukan pembayaran ke deposannya. Regulasi tersebut menyatakan bahwa bisnis perbankan ‘unik’ dan selalu membutuhkan financial assistance yang melibatkan aspek sosial politik suatu bisnis dan sering menimbulkan konflik dalam
penerbitan regulasi terhadap
prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank. Penelitian sebelumnya tentang penyelamatan bank yang dilakukan Kauffman (1996) dan Davis (1992) menitik-beratkan pada kegagalan bank akibat commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pelanggaran prinsip kehati-hatian saat kondisi perekonomian normal, tidak mengalami krisis finansial/ekonomi dan dilakukan bukan di wilayah Indonesia. Keunikan penelitian ini karena terjadi saat krisis finansial global di Indonesia pada akhir tahun 2008. BC merupakan satu-satunya bank yang mengalami kegagalan akibat krisis likuiditas yang disebabkan oleh faktor internal akibat kesalahan manajemen sehingga perlu dilakukan intervensi eksternal oleh Pemerintah RI. Oleh karena itu, dengan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengungkapkan secara detail permasalahan BC yang beroperasi pada tahun 2004 – 2008 sampai memperoleh bail-out dari pemerintah sebesar Rp. 6,7 Trilyun, untuk menyelamatkan bank tersebut dari kebangkrutan. Penelitian ini juga mengkaji secara detail dampak sistemik yang ditimbulkan oleh BC secara internal terhadap sistem perekonomian nasional. Diharapkan penelitian ini akan memperkaya literatur tentang penyelamatan bank bagi negara berkembang, yang mempertimbangkan aspek ekonomi dan aspek non-ekonomi terhadap tindakan yang akan diambil oleh pemerintah. Penelitian ini juga akan mengemukakan argumentasi kegagalan BC pada saat krisis finansial global tahun 2008 yang bukan merupakan faktor market failure, melainkan faktor governance failure dan regulation failure yang terjadi secara historis pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum krisis finansial global terjadi di Indonesia pada akhir tahun 2008. Penelitian ini diharapkan dapat mengemukakan sebuah model penyelamatan bank yang harus digunakan pada commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
saat krisis finansial/ekonomi dan menjelang terjadinya perubahan situasi politik di Indonesia berdasarkan penelitian terhadap kasus BC. Didalam penelitian ini dilakukan kajian mendetil tentang: a) kondisi kinerja keuangan BC, b) rasio-rasio kinerja keuangannya dengan berbagai pendekatan teori keuangan untuk menjelaskan secara terinci kelayakan usaha BC dalam sistem perbankan nasional dan c) analisis-analisis fundamental secara kualitatif interpretatif dengan kajian mendasar tentang penerapan teori corporate governance dan fraud yang terjadi di internal BC yang menyebabkan governance failure secara internal dan regulation failure secara eksternal bank.
1.2 Pertanyaan Penelitian (Research Questions – RQ) Keunikan penelitian
ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif
untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi di BC pada saat krisis finansial global tahun 2008 dan penanganan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menyelamatkan bank tersebut dari kebangkrutan. Penanganan yang dilakukan oleh Pemerintah mempredikasi terjadinya market failure karena jika BC ditutup ditengarai akan menyebabkan dampak sistemik (systemic risk) terhadap sistem perbankan nasional pada saat itu. Pendekatan
kualitatif
digunakan
untuk
dapat
lebih
mendalami
permasalahan yang timbul dari internal BC secara governace dan penanganan regulasi Pemerintah pada saat situasi krisis finansial. Keunikan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian yang menggunakan perndekatan kuantitatif adalah dalam hal perbedaaan substansi solusi permasalahannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
Pendekatan kualitatif dapat menggunakan analisis in depth analyisis melalui interview terhadap para pelakunya pada saat itu sehingga dapat dilakukan analisis kejadian yang sebenarnya. Sesuai dengan keunikan penelitian, pertanyaan penelitian (research questions – RQ) pada studi ini adalah: “Sejauh mana aspek ekonomi dan non-ekonomi/politik berimplikasi pada penyelamatan sebuah bank saat krisis finansial?" Pertanyaan penelitian tersebut dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan spesifik sebagai berikut: 1. Apakah permasalahan yang timbul dari dalam internal BC sejak tahun 2005, sebenarnya layak untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dalam bentuk penyertaan modal sementara (PMS), 2. Apakah nilai penyertaan modal yang dibutuhkan oleh BC sudah tepat untuk dapat menyelamatkan operasional bank tersebut ditinjau dari teori keuangan? 3. Sejauh mana permasalahan internal bank tersebut jika dikaji dari sisi teori corporate governance dan teori fraud dalam prinsip kehatihatian yang diterapkan untuk pengelolaan bank yang sehat sesuai azas prudential banking? 4. Sejauh mana relevansi dari keputusan bail-out oleh pemerintah kepada BC bagi stabilisasi sistem perbankan nasional? 5. Apakah kegagalan BC pada saat krisis finansial global yang terjadi di Indonesia akhir tahun 2008 merupakan gejala market failure ataukah kegagalan BC disebabkan oleh governance failure dari BC, commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyebabkan regulation failure bagi Bank Indonesia dan pengambil keputusan bail-out.
1.3 Tujuan Penelitian 1. Memberikan bukti empiris bahwa BC layak memperoleh bantuan dari pemerintah dalam bentuk penyertaan modal sementara/ bail-out jika dikaji dari sisi internal bank dengan teori keuangan serta memberikan bukti empiris bahwa nilai penyertaan modal sementara tersebut mampu untuk menyelamatkan operasional BC dari kebangkrutan dan mengkaji dengan detil dampak sistemik yang ditimbulkan oleh BC secara internal terhadap sistem perekonomian nasional, 2. Mengetahui bahwa BC layak memperoleh penyertaan modal sementara jika ditinjau dari sisi internal bank dengan teori corporate governance dan teori fraud, 3. Menarik pelajaran dari kasus BC bagi pengambilan keputusan intervensi pemerintah di sektor perbankan yang lebih efektif untuk menjaga stabilitas sistem perbankan nasional di masa yang akan datang dan mengetahui apakah penyertaan modal sementara mampu menjaga sistem stabilitas sektor keuangan nasional, 4. Mengemukakan sebuah temuan baru dalam memperjelas teori penyelamatan bank pada saat krisis finansial/ekonomi untuk menghindarkan gejala market failure yang disebabkan oleh kegagalan commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebuah bank akibat masalah internal yaitu governance failure dan regulation failure secara eksternal.
1.4 Kontribusi Penelitian 1. Kontribusi penelitian terhadap dunia akademis adalah dalam hal penemuan sebuah model teoritis baru yang memasukkan perspektif faktor politis dan berbagai arena kepentingan politik dalam penyelamatan bank saat situasi krisis finansial/ekonomi. Hal itu dilakukan dengan memasukkan unsur perspektif ekonomi dan nonekonomi melalui tinjauan aspek corporate governance dan fraud. Faktor di luar teori ekonomi dipertimbangkan dalam menentukan sebuah bank gagal berdampak sistemik, 2. Konstribusi penelitian terhadap dunia praktis khususnya dalam stabilitas sistem perbankan nasional adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap prosedur penyelamatan sebuah bank saat krisis finansial/ekonomi apabila terjadi di masa yang akan datang.
Prosedur
penyelamatan
tersebut
tidak
hanya
mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan keuangan belaka tetapi juga mempertimbangkan seluruh aspek kondisi yang berhubungan dengan situasi politik yang sedang terjadi dan stabilitas yang dipengaruhinya.
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.5. Keunikan Penelitian Tabel berikut dibawah ini mencantumkan keunikan penelitian ini dibanding penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terhadap kasus BC pada tahun 2004 - 2008: Tabel 1.1 Keunikan Penelitian Dibanding Penelitian Sebelumnya Penelitian-penelitian Sebelumnya: 1
Widoatmodjo (2010): -
2
Mengemukakan dampak sistemik BC yang disebabkan oleh kondisi rumours di pasar modal, Melakukan analisa terhadap variabel-variabel yang menyebabkan bearish & bullist harga saham BC akhir tahun 2008, Menggunakan teori ‘behavior finance’ (BFT).
Mubarok (2010): -
Meneliti dampak BC dari segi pengambil kebijakan bail out dan mengungkap kenakalan BC seperti pembelian surat berharga fiktif, LC fiktif, biaya-biaya fiktif dan kredit fiktif oleh pemegang saham pengendali BC, Mengungkapkan kolusi yang terjadi antara pejabat BC dan otoritas moneter dengan elite politik, Mengungkap peran serta presiden dan lembaga-lembaga tinggi negara dalam pemberian bail out kepada BC 3
Soesatyo (2010, 2013): -
4
Meneliti tentang kejahatan perbankan yang dilakukan oleh BC dengan modus-modus operasi perbankan. Meneliti tentang kenakalan BC & proses penyelamatan BC dari aspek ekonomi. Meneliti tentang dampak sistemik kegagalan BC & penyertaan modal sementara yang dilakukan oleh pemerintah serta arena kepentingan politik saat pengambilan keputusan bail out tersebut. Meneliti dampak sistemik yang timbul karena kegagalan BC terutama dari sisi deposan besar yang akan terkena imbas langsung terhadap kegagalan BC.
Sitompul (2012) -
Meneliti dari aspek hukum perubahan kebijakan yang dilakukan oleh BI untuk melakukan bail out terhadap BC akhir tahun 2008, Mengemukakan tentang kenakalan BC ditinjau dari sisi hukum dan dampak kegagalan BC terhadap sistem perbankan nasional, Mengemukakan pro dan kontra keputusan bail out & upaya rekayasa untuk melakukan bail out terhadap BC.
Penelitian Yang Dilakukan: 1. 2. 3. 4.
Analisis internal BC dengan menggunakan 2 (dua) variabel yaitu CG (Corporate Governance) dan fraud, untuk mengetahui kelayakan BC dalam memperoleh bail out, Analisa dilakukan dengan metode penelitian kualitatif & grounded research untuk dapat menghasilkan sebuah teori baru dalam penyelamatan bank saat krisis finansial / ekonomi, Dilakukan wawancara / interview terhadap pelaku-pelaku peristiwa dalam kasus BC sehingga dapat mengetahui secara langsung alasan penyelamatan BC saat krisis finansial / ekonomi, Penelitian dilakukan secara “post mortem” terhadap kejadian / peristiwa yang sudah terjadi & pengambilan kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah terhadap bail out ke BC.
commit to user