BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun silam ada satu peristiwa yang cukup menghebohkan negri kita ini, dia adalah Pujiono Cahyo Widianto, kiai kaya pemilik pondok pesantren Miftakhul Jannah di Semarang ini telah mempunyai 2 orang istri (salah seorang berumur 12 tahun), Tragisnya, pria 43 tahun itu berniat menambah istri yang lebih muda yakni 9 dan 7 tahun, Syekh Puji beralasan punya dasar agama untuk menikahi Ulfa dan dua bocah ingusan yang masih duduk di sekolah dasar itu.Syekh Puji sudah mempunyai seorang istri berusia 26 tahun. Pria berusia 43 tahun itu berencana akan menikahi 3 bocah yang masih di bawah umur. Namun niat Syekh Puji ini bukan tanpa alasan. Syekh Puji beralasan punya dasar agama untuk menikahi Ulfa dan dua bocah ingusan yang masih duduk di sekolah dasar itu. "Saya punya dasar agama juga. Nggak ngawur," kata Syekh Puji saat dimintai keterangan.Syekh Puji mengatakan, hanya mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang menikahi Aisyah saat berumur 7 tahun. Namun Rasulullah tidak 'mencampuri' Aisyah hingga si gadis akil baliq. Syekh Puji pun tidak akan 'mencampuri' istri-istrinya yang belum akil baliq. "Saya sesuai ajaran kanjeng nabi. Kalau yang namanya menikah dengan umurnya 7 tahun boleh saja. Kalau urusan campur setelah dia mens," 1
2
ujarnya.Menurut Syekh, Lutfiana Ulfa sudah akil baliq yang ditandai dengan datangnya siklus bulanan haid. Sedangkan dua bocah lainnya belum haid."Ulfa sudah mens. Yang dua belum mens. Belum boleh (dicampuri)," imbuhnya.1 Terlepas dari itu semua, mucullah orang-orang yang mengecam, mengkritik dan menghina tindakan kiyai ini. dengan berbagai macam alasan, misalnya dengan UUD, atau untuk membatasi jumlah penduduk negara ini yang sudah sangat banyak, apabila menikah tidak diberi batasan usia minimal maka apa yang akan terjadi dengan angka kelahiran bayi yang akan muncul, tentu akan sangat banyak sekali bayi-bayi yang terlahir. Belum lagi dampak-dampak yang lain yang akan di alami oleh sianak apabila menikah dibawah batasan usia minimal yang ditentukan oleh undangundang, seperti dampak psikologi sang anak yang belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Akan tetapi ada beberapa kalangan yang tidak setuju tentang tindakkan syekh Puji ini tapi tidak membawakan alasan-alasan seperti di atas, mereka melemahkan hadits-hadits yang menerangkan bahwa Rasul Saw menikahi Aisyah r.a. pada usia 6 tahun dan di kumpuli setelah umur 9 tahun, dan mereka juga mengotak-ngatik hadits-hadits tentang sejarah Aisyah r.a.
1
http://news.detik.com/read/2008/10/23/150516/1024883/10/syekh-puji-saya-punya-dasaragama-nggak-ngawur. (diaksestanggal 13 Maret 2014 pukul 14.45)
3
ْﺣَﺪﱠﺛَﻨِﻲ ﻋُﺒَﯿْﺪُ ﺑْﻦُ إِﺳْﻤَﺎﻋِﯿﻞَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ أُﺳَﺎﻣَﺔَ ﻋَﻦْ ھِﺸَﺎمٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿﮫِ ﻗَﺎلَ ﺗُﻮُﻓﱢﯿَﺖ َﺧَﺪِﯾﺠَﺔُ ﻗَﺒْﻞَ ﻣَﺨْﺮَجِ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِﻟَﻰ اﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﺑِﺜَﻠَﺎثِ ﺳِﻨِﯿﻦَ ﻓَﻠَﺒِﺚ َﺳَﻨَﺘَ ْﯿﻦِ أَوْ ﻗَﺮِﯾﺒًﺎ ﻣِﻦْ ذَﻟِﻚَ وَﻧَﻜَﺢَ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ وَھِﻲَ ﺑِﻨْﺖُ ﺳِﺖﱢ ﺳِﻨِﯿﻦَ ُﺛﻢﱠ ﺑَﻨَﻰ ﺑِﮭَﺎ وَھِﻲ َﺑِﻨْﺖُ ﺗِﺴْﻊِ ﺳِﻨِﯿﻦ Khadijah Radiallahu 'anha meninggal dunia sebelum hijrah Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam ke Madinah selang tiga tahun. Lalu beliau tinggal di Madinah dua tahun atau sekitar masa itu kemudian beliau menikahi 'Aisyah Radiallahu 'anha ketika dia berusia enam tahun. Kemudian tinggal bersamanya ketika dia berusia sembilan tahun (HR. Bukhari).2
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pendapat para ulama hadits mengenai stataus hadits usia pernikahan ‘Aisyah? 2. Manakah pendapat yang rajih tentang hadits usia pernikahan ‘Aisyah?
C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pendapat para ualama hadits mengenai status hadits pernikahan ‘Aisyah r.a. 2. Mengetahui pendapat yang rajih tentang status hadits usia pernikahan ‘Aisyah r.a. 2
Aby ‘Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah, Shahih Bukhari (almaktabah ats-tsaqafiyah, beirut)Kitab an-Nikah, bab taawwajan Nabi ma’a ‘Aisyah , hadits no 3607.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk meperluas cakrawala pandang sekaligus berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan pikiran guna menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang hukum Islam mengenai usia pernikahan ‘Aisyah dikaji dari segi kekuatan hadits-haditsnya. 2. Manfaat Praktis Agar dapat dijadikan bahan bacaan bagi para pembaca dalam memahami ilmu-ilmu agama khususnya ilmu yang berkaitan dengan permasalahan usia pernikahan ‘Aisyah dikaji dari segi kekuatan hadits-haditsnya.
E. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. JenisPenelitian Dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan bahan pustaka yang berkaitan pembahasannya dalam penelitian ini, baik bahan primer maupun bahan skunder. 2. Sumber Data Berdasarkan jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis (library research) maka sumber-sumber data akan diambil dari literature-literatur
5
seperti bahan-bahan tertulis seperti manuskrip, buku-buku, majalah dan dokumen lainnya.3 3.
Metode Pengumpulan Data Penulis mengumpulkan data dari sumber sekunder dan primer. Adapun data-data primer seperti al-Quran, al-Hadits, buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Adapun dari bahan primer seperti buku-buku yang membahas tentang pernikahan, jurnal-jurnal dan artikel-artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas.
4. Metode Analisa Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriktif Analitis, yaitu penulis akan menguraikan dan menggambarkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan usia pernikahan ‘Aisyah, baik itu dari pendapat para ulama’ yang setuju atau tidak beserta analisa yang tajam mengenai pendapat-pendapat dalam peermasalahan ini. Tahapan analisa data dalam penelitian ini diawali dengan mereduksi data, penyajian data, dan yang terakhir adalah tahapan analisa data yaitu penarikan kesimpulan.
3
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam.(Jakarta: 2011), hal, 173.
6
F. Sistematika Penulisan Demi memudahkan dalam pembatasan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika skripsi yang terdiri dari empat bab, yaitu: Bab I merupakan pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, definisi operasional, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, dan metode penelitian. Bab II
merupakan kajian pustaka yang membahas tentang hal-hal
sebagai berikut, yaitu: ,Syarat-syarat pernikahan di usia dini, dan Metodologi tarjih antara hadits-hadits yang bertentangan. Bab III. Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut, yaitu : hadits-hadits tentang usia pernikahan ‘Aisyah r.a., pendapat kalangan yang melemahkan hadits-hadits usia pernikahan ‘Aisyah r.a., pendapat ulama’-ulama’ hadits yang menguatkan hadits-hadits tentang usia pernikahan ‘Aisyah r.a. dan Pendapat yang rajah tentang usia pernikahan ‘Aisyah r.a. Bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.