BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan amat penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang mempunyai kelebihan dana (saver) (Latumerissa, 2012: 147). Bank membuat keuntungan dengan menjual kewajibannya dengan sekumpulan karakteristik (kombinasi tertentu dari likuiditas, risiko, dan imbal hasil) dan menggunakan hasilnya untuk membeli aset dengan sekumpulan karakteristik yang berbeda. Proses ini sering dinyatakan transformasi aset, misalkan tabungan yang dimiliki seseorang dapat memberikan dana bagi bank untuk memberi kredit perumahan untuk orang lain (Mishkin, 2010: 295). Kredit bukan merupakan sesuatu yang asing, tidak hanya dikota kota besar saja istilah ini dikenal masyarakat, tetapi sampai pelosok desa, kata kredit telah eksis dimana-mana. Kebutuhan sandang, pangan, dan papan masyarakat perlu dana. Maka kredit diperlukan, dari pemberian kredit yang kemudian masyarakat melakukan pembayaran melalui rekening makin bertambah. Pemberian fasilitas kredit yaitu kegiatan yang dilakukan perbankan untuk memperhatikan neraca bank, dengan dilihat dari sisi aktiva bank didominasi dengan besarnya jumlah kredit. Demikian juga dengan melihat
1
dari sisi pendapatan bank, maka akan bisa di temui bahwa pendapatan terbesar bank adalah dari pendapatan bunga atau bagi hasil dari kredit. Rumah merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat untuk bertempat tinggal, tempat berlindung, dan juga untuk mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari. Kebutuhan rumah dan pemukiman yang layak akan mudah terwujud bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi. Masyarakat yang berpenghasilan rendah akan sulit untuk memiliki rumah yang layak. Pemerintah bekerja sama dengan
perbankan untuk menyediakan produk
berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dimana bank sebagai perantara keuangan masyarakat dan sebagai alat pembangunan. Penyediaan pemberian kredit pemilikan rumah yang dikenal di Indonesia terdapat 2 jenis yaitu KPR Bersubsidi dan KPR Non-subsidi. Kebutuhan rumah yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah pemerintah sangat memperhatikan masyarakat dengan membuat produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, dikenal dengan Program Satu Juta rumah yang di utamakan pemerintah, bertujuan untuk menyediakan kebutuhan rumah tinggal bagi rumah tangga yang belum memiliki rumah layak. PT. Bank Tabungan Negara merupakan salah satu bank yang fokus pada penyaluran kredit perumahan. BTN mempunyai visi “menjadi bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan”. Oleh karena itu, Bank BTN yang fokus pada pembiayaan perumahan sangat mendukung penuh program Satu Juta Rumah tersebut
yang nantinya akan memudahkan masyarakat
berpenghasilan menengah kebawah untuk mendapatkan rumah layak. Program 2
Satu Juta Rumah bank BTN pastinya akan menarik perhatian masyarakat, karena tingkat bunga yang diberikan rendah. Penelitian sebelumnya mengenai KPR oleh Utomo (2015) dengan judul Prosedur Realisasi Pembiayaan KPR Subsidi Pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Surakarta dengan hasil penelitian sebagai berikut: a. Prosedur realisasi pembiayaan KPR subsidi sudah terstruktur dengan baik sehingga proses dapat berjalan lancar apabila calon nasabah memenuhi syarat dan ketentuan yang telah di tentukan bank BTN KCS Surakarta. b. Perkembangan KPR subsidi yang mengalami progres yang cukup baik, meskipun naik turun sehingga belum bisa dikatakan stabil pada bank BTN cabang syariah Surakarta . c. Penelitian dilakukan pada bank syariah. Penelitian Yasmine (2010) dengan judul Efektivitas Penerapan Sistem Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Subsidi Pada Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Surakarta dengan hasil penelitian sebagai berikut: a. tahapan penyaluran KPR subsidi pada bank BTN cabang Surakarta yaitu tahap input, tahap proses sistem, tahap output sistem. b. penerapan sistem KPR subsidi belum bisa dikatakan efektif karena output yang diharapkan belum tercapai, yaitu belum berjalannya
3
layanan kredit secara konsisten dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan. Perbedaan penelitian ini dan beberapa hal yang belum di bahas pada penelitian sebelumnya sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan pada bank konvensional, pembahasan KPR subsidi dan KPR non-subsidi. b. Pembahasan Mekanisme KPR non-subsidi pada bank BTN cabang Surakarta. c. Pembahasan bagaimana Kinerja atau performa KPR yang berlangsung dalam waktu kewaktu pada bank BTN cabang Surakarta. Produk KPR subsidi memiliki bunga kredit yang ringan, sedangkan KPR non-subsidi bunga kreditnya lebih besar, bagaimanakah kinerja antara kedua produk tersebut, dan seberapa besar proporsi yang diberikan tiap jenis kredit KPR pada bank BTN cabang Surakarta. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul: “Analisis Performa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dan Non-subsidi pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta”.
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah yang muncul, yaitu: 1. Bagaimana mekanisme KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada bank BTN Cab. Surakarta ? 2. Bagaimana realisasi pemberian kredit KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada bank BTN Cab. Surakarta? 3. Bagaimana performa KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada bank BTN Cab. Surakarta ? C. Tujuan 1.
Mengetahui mekanisme KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada bank BTN Cab. Surakarta.
2.
Mengetahui Bagaimana realisasi kredit antara KPR Subsidi dan Nonsubsidi bank BTN Surakarta.
3.
Mengetahui performa KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada bank BTN Cab. Surakarta.
D. Manfaat 1. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan memberikan pengetahuan serta wawasan karena menerapkan langsung teori yang didapatkan pada saat kuliah selama ini dengan praktik yang sebenarnya di dunia kerja.
5
2. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan pertimbangan perusahaan. Selain itu juga dapat membantu meningkatkan produk di perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai referensi dan sebagai bacaan untuk penelitian-penelitian berikutnya. E. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan langsung pada PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Cab. Surakarta yang berlokasi di jalan Slamet Riyadi Nomor 282, Surakarta Telp. (0271) 726930 Facs. (0271) 726931. Penelitian dilakukan selama ± satu bulan (8 Febuari – 8 Maret 2016) untuk memperoleh data sesuai dengan materi yang diteliti. 2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti (Sanusi, 2011: 104). Data primer pada penelitian ini di peroleh dari perusahaan instansi yang terkait dengan pengamatan wawancara karyawan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Cab. Surakarta pada bagian Loan Service, Kredit Konsumer, Accounting, dan Loan Document. 6
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi, 2011: 104). Data sekunder penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan mengenai perbankan yang digunakan untuk memperoleh teori-teori yang di perlukan dan data yang di peroleh dari bank terkait. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Menurut Sanusi (2011: 105) teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pegawai PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Cab. Surakarta khususnya pada bagian Loan Service, credit consumer, dan Loan Document untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini. b. Observasi Pengamatan (observasi) adalah Metode pengumpulan data hasil observasi atau keadaan sebenarnya yang digunakan untuk memperoleh data dari sumber berupa lokasi atau tempat dengan melakukan pengamatan (Subiyanto, 1999:14). Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara magang selama 1 bulan di PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Cab. Surakarta dengan ikut serta
7
melakukan pekerjaan secara langsung sehingga memperoleh informasi yang akurat. c. Studi Pustaka Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas (Subiyanto, 1999: 262). Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari bukubuku referensi tentang fungsi dan peranan perbankan, tentang kredit dan lain-lain. d. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan dalam penulisan ini adalah teknik analisa deskriptif. Analisa deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (Hamdi dan Bahruddin, 2014: 5).
8