BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tujuan sistem keuangan adalah untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang memerlukan dana. Dalam pengertian pengertian yang umum, rumah tangga dan individu adalah pihak yang surplus dana sementara perusahaan adalah pihak yang memerlukan atau defisit dana. Individu secara tidak langsung menyediakan dana bagi perusahaan melalui lembaga perantara keuangan (financial intermediary). Lembaga keuangan tersebut selanjutnya menyalurkan dana kepada perusahaan baik dalam bentuk kredit atau melalui pembelian surat-surat berharga melalui pasar keuangan (financial market). Pasar keuangan adalah pasar yang memperdagangkan instrumeninstrumen keuangan untuk memenuhi kebutuhan operasional, kebutuhan investasi atau pun kebutuhan lain yang berkaitan dengan finansial dan investasi. Pada umumnya pasar keuangan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis. Pertama, pasar uang adalah pasar yang memperdagangkan asset keuangan jangka pendek. Bagi investor atau pelaku, kegiatan dipasar ini untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek yang biasanya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan. Kedua, pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan instrument investasi berupa asset-asset keuangan untuk jangka panjang. Kinerja atau hasil dari investasi ini akan menampakkan hasilnya setelah lebih dari satu tahun. Bagi
1
2
pelaku investasi di pasar ini, penggunaan dan pemanfaatan dana diprioritaskan pada kebutuhan dana yang relatif besar, dan dapat dipakai untuk waktu yang panjang. Keberadaan pasar keuangan ini paling tidak memiliki dua keuntungan bagi para pelaku. Yang pertama, sebagai alternatif investasi. Investasi dilakukan oleh sesorang atau lembaga ketika terjadi surplus pendapatan. Pelaku dapat menggunakan pasar keuangan untuk mendapatkan hasil dari aktifitas yang dilakukan. Dengan melakukan transaksi atau pembelian asset yang ditawarkan di pasar keuangan, investor dapat memperoleh nilai tambah dari assetnya dikemudian hari. Yang kedua, sebagai alternatif pendanaan. Pihak yang mengalami defisit dana, memerlukan dana untuk pembiayaan investasi. Keberadaan pasar keuangan dapat digunakan oleh para pelaku untuk menjadi salah satu sumber memperoleh dana guna membiayai dan memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan dalam menjalankan aktifitas perusahaan atau usaha. Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang dapat berasal dari utang maupun ekuitas. Utang mempunyai dua keuntungan. Pertama, bunga yang dibayarkan dapat dipotong untuk tujuan pajak, sehingga menurunkan biaya efektif dari utang. Kedua, pemegang utang (debtholder) mendapat pengembalian yang tetap, sehingga pemegang saham tidak perlu mengambil bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima. Namun utang juga mempunyai beberapa kelemahan. Pertama, makin tinggi rasio utang (debt ratio), semakin tinggi pula risiko perusahaan, sehingga suku bunganya mungkin akan lebih tinggi. Kedua, apabila sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan
3
dan laba operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga, maka pemegang saham harus menutup kekurangan itu, dan perusahan akan bangkrut jika mereka tidak sanggup melunasinya. Dalam manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Perusahaan menggunakan leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham dikarenakan adanya biaya bunga yang dapat mengurangi penghitungan pajak (tax deductible) sehingga menurunkan biaya hutang dan debt holder mendapatkan pengembalian yang tetap sehingga stockholder tidak perlu mengambil bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima. Dengan menggunakan pendekatan ModiglianiMiller dalam kondisi tidak terdapat pajak penghasilan maka nilai perusahaan akan terus meningkat apabila penggunaan hutang semakin besar. Sebaliknya leverage juga meningkatkan risiko keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan
leverage
akan
menurunkan
keuntungan
pemegang
saham.
Penggunaan leverage menyebabkan bankruptcy cost yang juga meningkat, sehingga dapat mengurangi keuntungan dari penggunaan leverage dan menyebabkan leverage menjadi kurang menarik. Selain itu penggunaan leverage dalam struktur modal perusahaan akan menimbulkan munculnya financial
4
distress dan agency cost. Apabila financial distress dan agency cost menjadi begitu besar, maka risiko perusahaan juga akan semakin besar, akibatnya manfaat penggunaan utang menjadi lebih kecil dibandingkan manfaat yang mungkin timbul. Karenanya, terlalu banyak utang juga dapat menghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya dapat membuat pemegang saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya. Brigham dan Houston (2001 : 4) memberikan contoh yang baik dari perusahaan yang menggunakan utang secara bijak, yaitu Kroger sebuah rantai swalayan terbesar di Amerika. Seperti banyak toko makanan lain, Kroger mempunyai beban utang yang besar, tetapi aktiva yang dibeli dengan utang itu memberi penghasilan yang lebih besar dibandingkan biaya utangnya, sehingga “leverage utang” mampu menambah laba perusahaan. Alhasih, laba per sahamnya mengalami pertumbuhan yang baik, dan dalam tahun-tahun terakhir pertumbuhan saham Kroger melampaui sebagian besar pasar. Di lain pihak, banyak contoh penggunaan utang dalam jumlah besar yang justru mendorong perusahaan menuju ke arah kebangkrutan. Misalnya, beberapa tahun yang lalu, banyak toko eceran besar di AS, termasuk Federated Department Stores dan R.H. Macy, bangkrut akibat penggunaan utang yang berlebihan. Pembiayaan dengan utang juga menimbulkan beberapa masalah berat bagi banyak maskapai penerbangan, termasuk U.S. Air. Pada tahun 1996 U.S. Air mempunyai rasio utang jangka panjang terhadap kapitalisasi (long-term debt to capitalization ratio) sebesar hampir 100 persen, jadi perusahaan ini hampir seluruhnya dibiayai oleh utang. Bahkan, beban tahunannya mencapai lebih dari $200 juta, jauh lebih
5
tinggi dari rata-rata laba operasinya. U.S. Air tidak bisa membayar dividen atas saham biasa, dan kelangsungan hidupnya sangat rawan. Industri penerbangan sangat bersifat siklis, sehingga utang dalam jumlah besar dapat menimbulkan beban yang berat bagi perusahaan manakala saham laba menurun. Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua itu mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan. Hasil yang diharapkan diterjemahkan dalam tingkat keuntungan yang diharapkan. Semakin besar penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan, maka akan semakin besar pula tingkat risikonya (Sartono : 2001, 139). Beta merupakan indeks risiko sistematis suatu aktiva atau suatu portofolio aktiva. Beta mengukur sensitifitas pengembalian aktiva terhadap pengembalian portofolio pasar. Oleh karena itu beta suatu aktiva dengan portofolio aktiva dapat secara langsung dibandingkan dengan beta aktiva atau portofolio aktiva lainnya. Beta teoritis CAPM didefinisikan sebagai alat ukur kovarians diharapkan suatu aktiva dengan portofolio pasar yang terdiversifikasi dengan baik (Fabozzi : 1999, 102). Penelitian mengenai leverage telah banyak dilakukan. Diantaranya oleh Nissim dan Penman (2001) yang memberikan analisis laporan keuangan yang membedakan leverage yang muncul pada aktivitas keuangan dan leverage yang muncul pada aktivitas operasi. Analisis dilakukan pada perusahaan-perusahaan COMPUSTAT selama 38 tahun dari tahun 1963 sampai tahun 2000. Kesimpulannya bahwa item-item neraca pada kewajiban operasi ditetapkan secara berbeda daripada kewajiban finansial. Maka analisis laporan keuangan
6
yang membedakan dua jenis kewajiban membantu dalam memperkirakan profitabilitas dimasa yang akan datang dan mengevaluasi price-to-book ratio yang tepat. Chen dan Zhao (2006) meneliti mengenai hubungan negatif antara market-to-book ratio dan rasio leverage. Peneliti menunjukkan bahwa hubungan negatif tersebut tidaklah kuat. Data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari perusahaan-perusahaan COMPUSTATS dengan periode tahun 1971 sampai tahun 2002. Ditunjukkan bahwa perusahaan dengan market-to-book ratio yang lebih tinggi menghadapi biaya utang yang lebih rendah dan menggunakan utang lebih banyak dan perusahaan-perusahaan dengan market-tobook ratio yang lebih rendah berhenti menambah utang. Hubungan antara market-to-book ratio dengan rasio leverage tidak mendatar dan positif untuk sebagian
besar
perusahaan
(lebih
dari
88%
perusahaan-perusahaan
COMPUSTAT dan lebih dari 95% total kapitalisasi pasar). Hubungan negatif yang sebelumnya dibicarakan digerakkan oleh sekumpulan perusahaan dengan market-to-book ratio yang tinggi. Fallon dan Sabogal (2006) meneliti mengenai pengaruh leverage perusahaan sebagai satu-satunya faktor dalam mengestimasi risiko sistematis menggunakan analisis unlevered beta pada perusahaanperusahaan dari 20 sektor ekonomi yang berbeda yang terdaftar di New York Stock Exchange sebanyak 1008 perusahaan. Hasilnya 15 dari 20 sektor ekonomi yang diteliti peneliti tidak dapat menemukan bukti empiris untuk menegaskan asumsi teoritis bahwa unlevered beta untuk semua sektor ekonomi umum mestinya sama. Sivaprasad dan Muradoglu (2007) melakukan penelitian empiris mengenai pengaruh leverage perusahaan pada pengembalian saham (stock
7
returns). Sampel yang diambil sejumlah 792 perusahaan yang terdaftar di London Stock Exchange selama tahun 1965-2004. Kesimpulan yang didapatkan adalah, bahwa leverage mempunyai hubungan yang negatif dengan return. Kemudian saat variabel ukuran, risiko dan market-to-book dilibatkan, ditemukan bahwa returns meningkat dengan adanya leverage. Ricky (2007) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh dan hubungan leverage dengan risiko sistematis. Dalam penelitian ini risiko sistematis (beta saham) dihitung dengan meregresi return saham dengan return pasar sedangkan leverage dihitung dengan rasio antara total hutang dengan total aktiva. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001-2005. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan yang cukup erat dengan risiko sistematis. Gray et al (2008) dengan menggunakan sampel yang terdiri dari 2876 perusahaan selama tahun 1985, 1989, 1993, 1997, dan 2001memperkirakan risiko sistematis atau beta merupakan faktor penting yang menentukan biaya modal. Gray et al memperlihatkan bahwa kemampuan estimasi beta untuk memprediksi return saham dimasa yang akan datang secara sistematis meningkat dengan luas cakupan perkiraan, maka semua data return yang tersedia akan digunakan untuk memperkirakan beta. Sebagai tambahan untuk semua periode estimasi, terdapat peningkatan pada kemungkinan prediksi return saat penyesuaian Vasicek digunakan untuk meminimalisir dampak ketidaktepatan saat mengestimasi beta. Dari pemaparan latar belakang masalah sebelumnya, maka penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai pengaruh antara leverage terhadap
8
risiko sistematis dengan judul “Analisis Pengaruh Penggunaan Leverage Terhadap Risiko Sistematis Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur dan NonManufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005.”
B. RUMUSAN MASALAH. Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian kali ini adalah : 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ? 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ? 3. Bagaimana
pengaruh
leverage
terhadap
risiko
sistematis
pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ? 4. Bagaimana
pengaruh
leverage
terhadap
risiko
sistematis
pada
perusahaan-perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ?
9
C. TUJUAN PENELITIAN. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian kali ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta . 4. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta .
D. MANFAAT PENELITIAN. Manfaat penelitian kali ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti. Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan yang dapat memperluas wawasan yang terkait dengan ilmu pengetahuan, khususnya manajemen
keuangan
dan
informasi
keuangan
dan
untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah di Fakultas Ekonomi UNS.
10
2. Bagi pihak manajemen (perusahaan). Bagi pihak manajemen, penelitian ini mempunyai beberapa manfaat yang terkait dengan penggunaan leverage sehingga dapat memberikan pandangan atau alternatif yang lain dalam pengelolaannya.
3. Bagi akademis. Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dalam bidang keuangan dan juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PASAR MODAL. 1. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal. Pengertian klasik pasar modal adalah suatu sarana dimana surat-surat berharga yang berjangka panjang diperjualbelikan. Dalam pengertian ini pasar modal memiliki tujuan normatif mencapai keuntungan yang optimal. Namun demikian sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional pasar modal memiliki fungsi intermediasi yaitu menjembatani antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang kelebihan modal. Pasar modal mempunyai peran penting bagi pembangunan ekonomi sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha. Selain itu pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi investor dalam maupun luar negeri. Sedangkan pengertian Bursa Efek menurut pasal 1 angka 4 UU Pasar Modal No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan / atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Yang dimaksudkan dengan Pihak disini adalah orang perorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Dengan demikian, pengertian mengenai pasar kedua, pasar ketiga, dan pasar keempat termasuk dalam kategori Bursa Efek, karena ketiga jenis pasar tersebut merupakan pihak yang memperdagangkan efek, sedangkan jenis
12
pasar pertama tidak termasuk dalam pengertian Bursa Efek karena tidak memperdagangkan efek, tetapi melakukan penawaran umum efek. Fungsi dari bursa efek adalah : a.
Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat.
b.
Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar.
c.
Membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha, melalui penghimpunan dana masyarakat.
d.
Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan.
2. Manfaat Pasar Modal. (a) Bagi Emiten. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat bagi emiten memberikan banyak manfaat. Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan telah tinggi maka akan sulit menarik pinjaman baru dari bank, oleh karena itu pasar modal menjadi alternatif lain. Adapun manfaat bagi emiten adalah : (1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
13
(2) Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat lebih bebas (mempunyai keleluasaan) dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan. (3) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Jangka waktu penggunaan dana tak terbatas. (4) Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar daripada harga nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi. (5) Tidak ada beban finansial
yang tetap, profesionalisme
manajemen meningkat.
(b) Bagi Pemodal. Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pemodal (investor). Bagi investor, investasi melalui pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen pasar modal seperti saham, obligasi atau pun sekuritas kredit. Investasi di pasar modal juga memberikan beberapa kelebihan dibandingkan dengan investasi pada sektor perbankan. Melalui pasar modal investor dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan.
14
Adapun manfaat pasar modal bagi para investor adalah : (1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain. (2) Sebagai pemegang saham investor memperoleh dividen, dan sebagai pemegang obligasi investor memperoleh bunga tetap setiap tahun. (3) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS, dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang obligasi. (4) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi misalnya dari saham A ke saham B sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan. (5) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk
memperkecil
risiko
secara
keseluruhan
dan
memaksimumkan keuntungan.
(c) Bagi Lembaga Penunjang. Berkembangnya
pasar
modal
juga
akan
mendorong
perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan
pelayanan
sesuai
dengan
bidang
masing-masing.
Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari peran lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi, likuiditas efek semakin tinggi.
15
(d) Bagi Pemerintah. Bagi pemerintah, perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber pembiayaan pembangunan selain dari sektor perbankan dan tabungan pemerintah. Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang semakin besar pula, untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana masyarakat. Adapun manfaat langsung yang dirasakan pemerintah adalah : i.
Sebagai sumber pembiayaan badan usaha milik negara sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.
ii.
Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, manajemen dituntut untuk lebih profesional.
iii.
Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.
B. CAPITAL ASSET PRICING MODEL. Capital Asset Pricing Model menjelaskan keseimbangan antara tingkat risiko yang sistematis dan tingkat keuntungan yang disyaratkan sekuritas portfolio. Dengan kata lain tujuan utama penggunaan CAPM adalah untuk menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau minimum required rates of return dari investasi asset yang berisiko (Sartono : 2001, 168). Konsep CAPM mendasarkan pada asumsi bahwa pasar modal adalah efisien. Dalam pasar modal yang efisien semua asset dapat dibagi-bagi secara
16
sempurna (perfectly divisible) dan likuid dapat diperjualbelikan setiap saat. Artinya investor dapat melakukan diversifikasi hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Ciri utama lainnya adalah bahwa harga pasar sekuritas mencerminkan semua informasi baik yang dipublikasikan sehingga tidak ada seorang investor yang secara konsisten dapat memperoleh keuntungan dengan informasi yang dimiliki. Selain itu, investor dapat meminjam dan meminjamkan dana dengan tingkat bunga yang sama sebesar tingkat bunga bebas risiko. Asumsi ini sulit dipenuhi karena dalam kenyataannya investor kecil tidak mempunyai akses yang sama terhadap investor besar dalam memperoleh dana, sehingga seringkali investor besar lebih mudah memperoleh dana dengan bunga yang bahkan lebih rendah (Sartono : 2001, 168-169). Konsep CAPM juga dapat dipergunakan untuk menentukan biaya modal dan harga pasar sekuritas. Pada prinsipnya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal tidak lain adalah merupakan biaya bagi pihak yang membutuhkan modal. Hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan ditunjukkan dalam model CAPM seperti berikut ini : Ri = R f + b (Rm - R f
)
Ri
= tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan i.
Rf
= tingkat bunga pasar bebas resiko pada periode yang sama.
β
= risiko sistematis asset.
Rm
= tingkat pengembalian yang diharapkan pada pasar portfolio.
17
C. RISIKO. 1. PENGERTIAN RISIKO. Menurut Jones (2007 : 143) risiko adalah kemungkinan pendapatan yang diterima (actual return) dalam suatu investasi akan berbeda dengan pendapatan yang diharapkan (expected return). Sedangkan Brigham dan Houston (2004 : 170) mengemukakan bahwa risiko sebagai peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak menguntungkan akan terjadi. Secara umum, risiko mengacu pada probabilitas bahwa sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi. Risiko merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan investasi. Besar kecilnya risiko yang terkandung dalam suatu alternatif investasi akan mempengaruhi pendapatan yang diharapkan dari investasi tersebut. Investasi pada saham akan mempunyai dua potensi keuntungan, yaitu dividen dan capital gain. Sedangkan risiko investasi saham tercermin pada variabilitas pendapatan (return saham). Dalam teori portfolio, risiko adalah kemungkinan keuntungan yang diterima menyimpang dari yang diharapkan (menyimpang lebih besar maupun lebih kecil). Semakin besar penyimpangan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang diharapkan berarti semakin besar risiko.
2. MACAM RISIKO. Terdapat 2 macam risiko di setiap sekuritas yaitu risiko dapat dihilangkan atau diperkecil dan risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui
18
diversifikasi. Risiko sekuritas yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi disebut juga dengan risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk) atau ada yang menyebutnya unique risk atau diversiable risk. Sedangkan risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi disebut juga dengan risiko yang sistematis (systematic risk) atau ada yang menyebutnya market risk (Sartono : 2001, 169). a. Risiko Sistematis (Systematic Risk). Risiko yang sistematis adalah risiko yang terjadi karena faktor perubahan pasar secara keseluruhan, seperti misalnya karena perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan meningkatnya tingkat keuntungan yang disyaratkan atas sekuritas secara keseluruhan, inflasi, resesi ekonomi, perubahan kebijakan ekonomi secara menyeluruh, perubahan pengharapan investor terhadap perkembangan ekonomi.
b. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk). Risiko yang tidak sistematis adalah risiko yang terjadi karena karakteristik perusahaan atau institusi keuangan yang mengeluarkan sekuritas, berbeda satu dengan lain seperti misalnya dalam hal kemampuan manajemen, kebijakan investasi, kondisi dan lingkungan kerja. Karena perbedaan atau keunikan itu maka masing-masing sekuritas memiliki kepekaan yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Sebagai contoh, kepekaan sekuritas yang dikeluarkan oleh perusahaan kayu lapis akan berbeda dengan sekuritas yang dikeluarkan
19
oleh perusahaan perakitan mobil, perusahaan pengolah makanan atau perusahaan pesawat terbang. Kedua jenis risiko tersebut, yaitu risiko sistematis dengan risiko tidak sistematis jika digabungkan menjadi risiko total seperti berikut ini, Risiko Total = Risiko Sistematis = Risiko Pasar
+ Risiko Tidak Sistematis + Risiko Unik
= Non-diversiable Risk + Diversiable Risk Jadi risiko total terdiri dari dua komponen yakni risiko yang tetap tinggal didalam suatu portfolio karena pengaruh faktor-faktor ekonomi dan kekuatan pasar (risiko pasar) dan risiko karena peristiwaperistiwa unik dari suatu perusahaan tertentu (risiko unik). Karena ada sebagian risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi (risiko tidak sistematis) maka ukuran risiko bukan deviasi standar (risiko total), tetapi hanya risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi yaitu risiko sistematis (Husnan, 1996). Dengan anggapan bahwa semua investor adalah rasional dan melakukan diversifikasi maka risiko yang relevan bagi investor adalah risiko pasar. Dengan kata lain risiko tidak sistematis, tidak relevan dalam penghitungan resiko. Suatu usaha telah dilakukan untuk mengkuantifikasi risiko pasar yang disebut β (koefisien beta).
20
D. LEVERAGE. 1. PENGERTIAN LEVERAGE. Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Sartono : 2001, 257). Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya asset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Sebaliknya leverage juga meningkatkan variabilitas
(risiko)
keuntungan,
karena
jika
perusahaan
ternyata
mendapatkan keuntungan lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham.
2. MACAM LEVERAGE. a. Operating Leverage. Operating leverage didefinisikan dengan tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan didalam operasi sebuah perusahaan. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut dengan Degree of Operating Leverage (DOL). Degree of operating
21
leverage dapat juga didefinisikan sebagai persentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak sebagai akibat persentase perubahan penjualan, maka : DEBIT EBIT DOL = DPenjualan Penjualan
Leverage operasi menggambarkan sejauh mana perusahaan menanggung beban biaya tetap dalam operasinya. Jika prosentase biaya tetap dari biaya total tinggi, maka perusahaan dikatakan mempunyai tingkat leverage operasi tinggi. Sebaliknya jika prosentase biaya tetap dari biaya tetap rendah, maka perusahaan dikatakan mempunyai leverage operasi yang rendah. Jika leverage operasi tinggi maka sedikit perubahan pada penjualan (cateris paribus) akan mengakibatkan perubahan besar dalam pendapatan operasi (Return on Equity).
b. Financial Leverage. Financial leverage menggambarkan sampai sejauh mana sekuritas dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan. Perusahaan yang menggunakan sumber dana dengan beban tetap dikatakan bahwa perusahaan mempunyai financial leverage. Penggunaan financial leverage ini dengan harapan agar terjadi perubahan laba per lembar saham (EPS) yang lebih besar daripada perubahan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana dengan biaya
22
tetap ini disebut dengan Degree of Financial Leverage (DFL). Degree of financial leverage adalah perubahan EPS karena perubahan EBIT atau rasio antara persentase perubahan EPS dibanding dengan persentase perubahan EBIT, maka : DEPS DFL = EPS DEBIT EBIT
Leverage finansial menggambarkan proporsi surat berharga dengan beban tetap (hutang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan. Perusahaan dikatakan mempunyai leverage finansial tinggi jika proporsi surat berharga dengan beban tetap dalam struktur modal tinggi. Sebaliknya jika proporsi surat berharga dengan beban tetap dalam struktur modal rendah, maka perusahaan dikatakan mempunyai leverage finansial rendah.
c. Combined Leverage. Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating leverage maupun financial leverage. Degree of combined leverage adalah multiplier effect atas perubahan laba per lembar saham karena perubahan penjualan. Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualan, maka :
23
DEPS EPS DCL = DPenjualan Penjualan
Degree of combined leverage adalah sama dengan hasil perkalian degree of operating leverage dengan degree of financial leverage, sehingga : DCL = DOLxDFL
3. DAMPAK PENGGUNAAN LEVERAGE. Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya asset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Akan tetapi penggunaan leverage juga menyebabkan peningkatan variabilitas keuntungan. Hal ini terjadi apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih rendah dibandingkan biaya tetap yang ditanggung, sehingga menurunkan keuntungan para pemegang saham. Konsep leverage sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analis keuangan dalam melihat trade off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan finansial. Alasan perusahaan menggunakan unsur leverage ialah karena adanya biaya bunga yang dapat mengurangi penghitungan pajak (tax deductible) sehingga menurunkan biaya hutang dan debt holder mendapatkan pengembalian yang tetap sehingga stockholder tidak perlu mengambil bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima. Dengan menggunakan
24
pendekatan Modigliani-Miller dalam kondisi tidak terdapat pajak penghasilan maka nilai perusahaan akan terus meningkat apabila penggunaan hutang semakin besar. Tetapi pada suatu titik tertentu penggunaan leverage menyebabkan bankruptcy cost yang juga meningkat, sehingga dapat mengurangi keuntungan dari penggunaan leverage dan menyebabkan leverage menjadi kurang menarik. Penggunaan leverage dalam struktur modal perusahaan akan menimbulkan munculnya financial distress dan agency cost. Apabila financial distress dan agency cost menjadi begitu besar, maka risiko perusahaan akan semakin besar, akibatnya manfaat penggunaan utang menjadi lebih kecil dibandingkan manfaat yang mungkin timbul.
4. RASIO LEVERAGE. Terdapat beberapa rasio leverage yaitu : 1. Debt Ratio. Rasio ini dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan rasio asset perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Total hutang mencakup baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio hutang yang rendah karena akan semakin besar perlindungan terhadap kerugian apabila terjadi likuidasi. Disisi lain pemegang saham akan lebih menginginkan tingkat leverage yang lebih besar karena dapat meningkatkan laba yang diharapkan. Debt ratio dirumuskan :
25
Debt _ Ratio =
Total _ Hu tan g Total _ Aktiva
2. Debt/Equity Ratio. Debt/Equity Ratio adalah total hutang dibagi dengan total ekuitas yang digunakan per lembar saham. Debt/Equity Ratio dirumuskan : Debt / Equity _ Ratio =
Total _ Debt Stockholder _ Equity
3. Equity Multiplier. Equity Multiplier yaitu total asset per total saham biasa yang merupakan jumlah total asset per lembar saham. Equity _ Multiplier =
Total _ Asset Stockholder _ Equity
E. RETURN. 1. PENGERTIAN RETURN. Menurut Samsul (2006 : 370) return adalah hasil investasi (capital gain) yang dinyatakan dalam persentase modal awal dan ditambah dividen yang diterima. Return yang tinggi akan memberikan gambaran kepada investor bahwa kompensasi yang diterima besar, demikian pula sebaliknya.
2. JENIS RETURN. Terdapat beberapa konsep mengenai return, yaitu :
26
1. Return Realisasi (Realized Return). Return realisasi adalah return yang benar-benar diterima investor atas investasi yang dilakukan dalam periode tertentu. Return realisasi sangat tergantung pada cash flow yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Return ini akan diketahui setelah return diterima sehingga investor tidak dapat memperbaiki atau mengubah return
yang
diterimanya. Yang dapat dilakukan investor hanya melakukan investasi yang baru. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return ini digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang. 2. Return yang Diharapkan (Expected Return). Return yang diharapkan adalah besarnya return yang diharapkan akan diterima pada saat melakukan investasi. Karena sifatnya merupakan estimasi maka dalam menentukan return ini, investor akan menghadapi ketidakpastian apakah return tersebut akan terealisasi atau tidak. Pada pasar sempurna dan menggunakan CAPM, expected return pada perusahaan dalam kondisi ekonomi ekuilibrium dihitung dengan cara berikut (Bowman, 1979 dalam Fallon dan Sabogal, 2005 : 2) : E(Rit)=Rft+ βit[E( Rmt )-Rft ] Dimana, E(Rit)
= tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan i pada periode t
Rft
= tingkat bunga pasar bebas resiko pada periode yang sama
27
βit
= risiko sistematis asset i pada periode t
E( Rmt ) = tingkat pengembalian yang diharapkan pada pasar portfolio pada periode t. 3. Return yang Disyaratkan (Required Return). Return yang disyaratkan adalah tingkat return yang merefleksikan risiko yang akan dihadapi dimasa mendatang. Return ini merupakan tingkat return yang disyaratkan oleh investor atau oleh pasar atas risiko yang akan dihadapi pada saat berinvestasi. Pasar akan mengevaluasi semua informasi yang tersedia mengenai investasi dan harga saham suatu perusahaan dan akan diperbandingkan dengan investasi lain yang sejenis. Proses inilah yang akan menghasilkan return yang disyaratkan. Return yang disyaratkan dinilai sebagai return yang adil atau layak atas suatu investasi.
F. BETA. 1. PENGERTIAN BETA. Beta adalah suatu ukuran relatif dari risiko sistematis dari saham individual terhadap portfolio pasar semua saham. Menurut Samsul (2006 : 165) beta adalah tolok ukur risiko dari suatu jenis saham dibandingkan dengan risiko pasar. Sedangkan menurut Jones (2007 : 238), beta adalah suatu ukuran relatif dari risiko sistematis dari saham individual terhadap portfolio pasar semua saham.
28
Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar. Dengan demikian beta merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau portfolio relatif terhadap risiko pasar. β = 1 berarti untuk setiap perubahan 1% return pasar mengakibatkan return saham berubah 1%. Saham dengan β > 1 berarti saham sangat peka terhadap perubahan pasar (saham yang agresif). Sedangkan saham dengan β < 1 berarti saham kurang peka terhadap perubahan pasar (saham yang defensif).
2. JENIS BETA. Terdapat dua konsep mengenai beta yaitu : 1. Levered Beta ( Equity Beta ). Levered beta atau beta ekuitas adalah nilai koefisien beta perusahaan yang menggunakan leverage. 2. Unlevered Beta ( Asset Beta ). Unlevered beta atau beta asset adalah nilai koefisien beta perusahaan yang tidak menggunakan leverage. Unlevered beta mengasumsikan bahwa perusahaan tidak memiliki risiko tanpa hutang.
3. HUBUNGAN LEVERED DAN UNLEVERED BETA. Nilai beta suatu saham merupakan ukuran risiko yang relevan bagi para investor yang terdiversifikasi. Terlebih lagi beta akan mengalami kenaikan seiring dengan leverage keuangan. Tak mengherankan Robert
29
Hamada memperkenalkan suatu persamaan untuk menjelaskan pengaruh leverage keuangan terhadap beta.
b = b u [1 + (1 - T )(D / E )]
(1)
Persamaan Hamada menunjukkan bagaimana peningkatan pada rasio utang/ekuitas akan meningkatkan nilai beta. Disini βU adalah unlevered (debtfree) beta yaitu koefisien beta perusahaan yang tidak memiliki utang. Dalam hal ini, beta akan sepenuhnya tergantung pada risiko bisnis dan akibatnya menjadi ukuran dari “risiko bisnis dasar” perusahaan. D/E adalah ukuran dari leverage keuangan yang digunakan dalam persamaan Hamada. Perhatikan bahwa beta adalah satu-satunya variabel yang berada dibawah kendali manajemen didalam persamaan k S = k RF + (k M - k RF )bi dimana kS : biaya ekuitas kM : tingkat pengembalian yang diperlukan atas portofolio yang terdiri dari semua saham, yang disebut dengan portofolio pasar. kM juga merupakan tingkat pengembalian yang diperlukan atas rata-rata saham. kRF : tingkat pengembalian bebas risiko. βi : koefisien beta saham ke-i. Baik kRF maupun kM ditentukan oleh kekuatan pasar yang berada diluar kendali perusahaan. Akan tetapi βi ditentukan oleh (1) keputusan operasi perusahaan yang akan mempengaruhi βU , dan (2) oleh keputusan struktur modalnya seperti yang tercermin didalam rasio D/A (atau D/E) perusahaan.
30
Sebagai titik awal, perusahaan dapat menggunakan nilai betanya saat ini, tarif pajak, dan rasio utang/ekuitas untuk kemudian menghitung nilai beta yang tidak menggunakan leverage (unlevered beta) βU , hanya dengan mengubah persamaan (1) menjadi sebagai berikut :
bU = b /[1 + (1 - T )(D / E )]
(2)
Maka setelah nilai βU ditentukan, persamaan Hamada akan dapat digunakan
untuk
mengestimasikan
bagaimana
perubahan
rasio
utang/ekuitas akan mempengaruhi levered beta, βi , dan kemudian biaya ekuitasnya, ks.
G. PENELITIAN TERDAHULU. Nissim dan Penman (2001) yang memberikan analisis laporan keuangan yang membedakan leverage yang muncul pada aktivitas keuangan dan leverage yang muncul pada aktivitas operasi. Analisis dilakukan pada perusahaanperusahaan COMPUSTAT selama 38 tahun dari tahun 1963 sampai tahun 2000 dengan kriteria : (1) perusahaan terdaftar di NYSE dan AMEX; (2) objek penelitian bukan institusi keuangan; (3) rata-rata asset-asset operasi, asset operasi bersih dan ekuitas saham biasa awal dan akhir semuanya adalah positif. Analisis menghasilkan
dua
persamaan
leverage,
yang
menunjukkan
bagaimana
profitabilitas pemegang saham terungkit oleh leverage keuangan dan operasi. Persamaan leverage tersebut menggambarkan bagaimana dua jenis leverage mempengaruhi nilai buku ROE. Sebuah analisis empiris menunjukkan bahwa analisis laporan keuangan menerangkan perbedaan silang pada tingkat
31
pengembalian saat ini atau dimasa yang akan datang sebaik pada price-to-book ratio yang mendasari pada nilai ROE yang diharapkan. Kesimpulannya bahwa item-item neraca pada kewajiban operasi ditetapkan secara berbeda daripada kewajiban finansial. Maka analisis laporan keuangan yang membedakan dua jenis kewajiban membantu dalam memperkirakan profitabilitas dimasa yang akan datang dan mengevaluasi price-to-book ratio yang tepat. Chen dan Zhao (2006) meneliti mengenai hubungan negatif antara market-to-book ratio dan rasio leverage yang merupakan satu dari keteraturan empiris dalam literatur struktur modal. Sebagian penelitian yang berhubungan menggunakan
hubungan negatif tersebut dan mendiskusikan interpretasi
ekonomisnya. Peneliti menunjukkan bahwa hubungan negatif tersebut tidaklah kuat. Data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari perusahaanperusahaan COMPUSTATS dengan periode tahun 1971 sampai tahun 2002. Ditunjukkan bahwa perusahaan dengan market-to-book ratio yang lebih tinggi menghadapi biaya utang yang lebih rendah dan menggunakan utang lebih banyak dan perusahaan-perusahaan dengan market-to-book ratio yang lebih rendah berhenti menambah utang. Hubungan antara market-to-book ratio dengan rasio leverage tidak mendatar dan positif untuk sebagian besar perusahaan (lebih dari 88% perusahaan-perusahaan COMPUSTAT dan lebih dari 95% total kapitalisasi pasar). Hubungan negatif yang sebelumnya dibicarakan digerakkan oleh sekumpulan perusahaan dengan market-to-book ratio yang tinggi. Fallon dan Sabogal (2006) meneliti mengenai pengaruh leverage perusahaan sebagai satu-satunya faktor dalam mengestimasi risiko sistematis
32
menggunakan analisis unlevered beta pada perusahaan-perusahaan dari 20 sektor ekonomi yang berbeda yang terdaftar di New York Stock Exchange sebanyak 1008 perusahaan. Hasilnya 15 dari 20 sektor ekonomi yang diteliti tidak menemukan bukti empiris untuk menegaskan asumsi bahwa unlevered beta untuk semua sektor ekonomi umum mestinya sama. Situasi ini terjadi karena beberapa alasan yaitu : 1. Perusahaan tidak dapat memberikan pinjaman atau meminjam pada tingkat pengembalian bebas risiko (pasar tidak sempurna). 2. Operational leverage yang diabaikan sebagai praktik umum penilaian perusahaan,
bisa
dijadikan
faktor
risiko
yang
relevan
dan
mempengaruhi estimasi risiko sistematis perusahaan. 3. Penggunaan nilai buku, daripada nilai pasar utang maupun ekuitas mendapatkan implikasi lebih besar. 4. Pasar tidak sempurna lain, diluar yang disebabkan oleh pajak, misalnya semacam gap antara tingkat pemberian pinjaman dan melakukan pinjaman mempengaruhi luasnya asumsi peneliti. Sivaprasad dan Muradoglu (2007) melakukan penelitian empiris mengenai pengaruh leverage perusahaan pada pengembalian saham (stock returns). Sampel yang diambil sejumlah 792 perusahaan yang terdaftar di London Stock Exchange selama tahun 1965-2004. Pengaruh leverage perusahaan pada pengembalian saham ini diuji dengan menggunakan model penilaian MM (1958) dan model 4 faktor Fama-French-Carhart. Kesimpulan yang didapatkan adalah, bahwa leverage mempunyai hubungan yang negatif dengan return.
33
Kemudian saat variabel ukuran, risiko dan market-to-book dilibatkan, ditemukan bahwa returns meningkat dengan adanya leverage. Ricky (2007) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh dan hubungan leverage dengan risiko sistematis. Dalam penelitian ini risiko sistematis (beta saham) dihitung dengan meregresi return saham dengan return pasar sedangkan leverage dihitung dengan rasio antara total hutang dengan total aktiva. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001-2005. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah perusahaan-perusahaan yang mempunyai data dan laporan keuangan yang lengkap dan jelas, memiliki equity positif dan cukup aktif di bursa. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan yang cukup erat dengan risiko sistematis. Gray et al (2008) dengan menggunakan sampel yang terdiri dari 2876 perusahaan selama tahun 1985, 1989, 1993, 1997, dan 2001 memperkirakan risiko sistematis atau beta merupakan faktor penting yang menentukan biaya modal. Teknik standar yang digunakan dalam menyusun estimasi beta adalah dengan meregresikan return saham pada return pasar menggunakan Ordinary Least Square Regression dengan menggunakan data bulanan selama 4-5 tahun. Ketentuan ini mengasumsikan bahwa rangkaian data time series tidak akan cukup menghubungkan risiko yang tertangkap dengan aktiva yang ada. Gray et al memperlihatkan bahwa kemampuan estimasi beta untuk memprediksi return saham dimasa yang akan datang secara sistematis meningkat dengan luas
34
cakupan perkiraan. Implikasi yang terjadi adalah, bahwa semua data return yang tersedia akan digunakan untuk memperkirakan beta. Sebagai tambahan untuk semua periode estimasi, terdapat peningkatan pada kemungkinan prediksi return saat
penyesuaian
Vasicek
digunakan,
sebuah
teknik
yang
mudah
diimplementasikan bisa meminimalisir dampak ketidaktepatan saat mengestimasi beta.
H. KERANGKA PEMIKIRAN. Bila kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat pasar membaik (yang ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia) harga sahamsaham individual juga meningkat. Demikian pula sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga-harga saham akan turun harganya. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar. Besarnya risiko sistematis dipengaruhi oleh nilai return saham individual dan return pasar. Apabila return saham individual jumlahnya semakin kecil dari return pasar, maka risiko sistematisnya akan semakin besar karena return saham individual yang diharapkan tidak sebanding dengan return pasar. Rasio leverage memiliki pengaruh terhadap risiko sistematis. Apabila rasio leverage finansial perusahaan makin tinggi, berarti persentase hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar. Total hutang yang semakin besar berarti risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi pula. Hal ini bisa berakibat pada berkurangnya pendapatan bagi
35
perusahaan atau bahkan bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan, oleh karena itu leverage perusahaan diharapkan mempunyai hubungan yang signifikan dengan risiko sistematis (beta saham). Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap risiko sistematis, maka kerangka pemikiran penelitian kali ini digambarkan seperti berikut ini :
GAMBAR II.1 KERANGKA PEMIKIRAN Return Saham Individual
Rasio Leverage
Return Pasar
Risiko Sistematis
I. HIPOTESIS PENELITIAN. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang hendak diteliti. Berikut uraian hipotesis mengenai pengaruh penggunaan leverage terhadap risiko sistematis. Risiko sistematis seharusnya mencerminkan jumlah leverage (utang) perusahaan tertentu. Pernyataan ini dijelaskan melalui fakta bahwa bila jumlah leverage (utang) meningkat, risiko pemilik ekuitas akan meningkat sebagaimana memberikan kemungkinan bangkrut yang lebih tinggi. Bila benar begitu, risiko sistematis perusahaan merupakan fungsi jumlah leverage.
36
Maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut : H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
H2 : Terdapat hubungan yang signifikan leverage dengan risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Berdasarkan temuan Robert Hamada (1972) dalam Ricky (2007), yang melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur modal perusahaan terhadap risiko sistematis saham biasa, penelitian ini bertujuan menghubungkan secara empiris masalah keuangan perusahaan dengan analisis sekuritas dan portfolio melalui pengaruh leverage perusahaan terhadap risiko sistematis saham biasa. Selanjutnya studi ini bertujuan untuk membuktikan metode estimasi biaya modal perusahaan. Hamada menyimpulkan bahwa leverage perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap risiko sistematis (beta). Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian Hamada tersebut maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut :
37
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara leverage terhadap risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
H3 : Terdapat pengaruh antara leverage terhadap risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
H4 : Terdapat pengaruh antara leverage terhadap risiko sistematis pada perusahaan-perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini bersifat survey data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yang memfokuskan pada hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang dirumuskan. Menurut dimensi waktunya penelitian ini bersifat cross sectional karena pengambilan data hanya pada sekali waktu tertentu saja.
B. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Penelitian ini mengambil data sekunder berupa informasi-informasi keuangan dan harga penutupan saham tiap kwartal. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi terhadap laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Periodisasi data penelitian mencakup data periode Kwartal I tahun 2003 sampai Kwartal IV tahun 2005 yang dipublikasikan dari berbagai sumber seperti Jakarta Stock Exchange Statistic, Indonesian Capital Market Directory dan laporan keuangan yang dipublikasikan. Jenis data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah : 1.
Data harga saham kwartalan tahun 2003-2005.
2.
Data IHSG kwartalan tahun 2003-2005.
3.
Data total aktiva perusahaan kwartalan tahun 2003-2005.
4.
Data total hutang perusahaan pada akhir tahun 2003-2005.
39
C. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. 1. Populasi Penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 2003-2005.
2. Sampel Penelitian. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan dibatasi pada perusahaan non-lembaga keuangan selama periode tahun 2003-2005 sebanyak 30 perusahaan manufaktur dan 30 perusahaan non manufaktur.
3. Teknik Pengambilan Sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsive random sampling dimana setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dipilih secara acak sebagai sampel dengan memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur dan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 2003-2005. 2. Bukan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, karena pada sektor keuangan biasanya banyak menggunakan hutang sehingga struktur modalnya berbeda dibandingkan sektor lainnya.
40
3. Aktif di bursa saham selama tahun 2003-2005. 4. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2003, 2004, dan 2005. 5. Memiliki data lengkap yang meliputi data harga saham kwartalan tahun 2003-2005, data IHSG kwartalan tahun 2003-2005, data total aktiva perusahaan kwartalan tahun 2003-2005 dan data total hutang perusahaan pada akhir tahun 2003-2005.
D. PERUMUSAN VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL. 1. Variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah risiko sistematis (beta saham). Beta saham mengukur tingkat kepekaan saham terhadap perubahan pasar. Beta pada perusahaan ter-leverage dapat dihitung dengan persamaan Konsep Model Indeks Tunggal : Rit = a i + b i Rmt
Dimana, Rit
= return saham i selama periode t
αi
= suatu besaran yang mewakili komponen bukan pasar dari return asset i.
βi
= suatu besaran yang menghubungkan perubahan return asset i terhadap perubahan portfolio pasar.
41
Rmt = return dari portfolio pasar selama periode t, dalam hal ini IHSG.
Return saham ditentukan dengan menggunakan perubahan harga saham yang terjadi, dengan persamaan :
Rit = Ri =
(Pt - Pt -1 ) Pt -1
Dimana : Ri = return saham i (Rit). Pt = harga saham pada perode t. Pt-1 = harga saham sebelum periode t atau periode t-1.
Return pasar (Rmt) dihitung dengan menggunakan data IHSG yang rumusnya :
Rmt = RIHSG =
(I t - I t -1 ) I t -1
Dimana, Rmt
= return pasar pada periode t.
RIHSG = return IHSG (Rmt). It
= indeks harga pada periode t.
It-1
= indeks harga sebelum periode t atau pada periode t-1.
42
2. Variabel independen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio leverage dari laporan-laporan keuangan perusahaan yang dihitung dengan Li =
Total _ Hu tan g Total _ Aktiva
Apabila rasio leverage finansial perusahaan makin tinggi, berarti persentase hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar. Total hutang yang semakin besar berarti risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi dan sebaliknya, oleh karena itu leverage perusahaan diharapkan mempunyai hubungan yang signifikan dengan risiko sistematis (beta saham).
E. METODE ANALISIS DATA. Langkah-langkah perhitungan data : 1. Mencari total return individual dari setiap saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan rumus :
Rit = Ri =
(Pt - Pt -1 ) Pt -1
Dimana : Ri = return saham i (Rit). Pt = harga saham pada periode t. Pt-1 = harga saham sebelum periode t atau periode t-1. 2. Mencari total return IHSG yang merupakan tingkat keuntungan portfolio pasar. Persamaannya :
43
Rmt = RIHSG =
(I t - I t -1 ) I t -1
Dimana, Rmt
= return pasar pada periode t.
RIHSG = return IHSG (Rmt). It
= indeks harga pada periode t.
It-1
= indeks harga sebelum periode t atau pada periode t-1.
3. Menghitung risiko sistematis atau beta saham setiap perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta menggunakan persamaan:
Rit = a i + b i Rmt Dimana, Rit
= return saham i selama periode t (variabel dependen).
αi
= suatu besaran yang mewakili komponen bukan pasar dari return asset i.
βi
= suatu besaran yang menghubungkan perubahan return asset i terhadap perubahan portfolio pasar.
Rmt = return dari portfolio pasar selama periode t, dalam hal ini IHSG (variabel independen). 4. Mencari rasio leverage setiap perusahaan dengan rumus : Li =
Total _ Hu tan g Total _ Aktiva
44
5. Menghitung korelasi antara risiko sistematis dengan rasio leverage tiaptiap perusahaan secara linier dengan menggunakan persamaan Pearson. 6. Melakukan regresi linear untuk setiap risiko sistematis perusahaan. Persamaan analisis regresinya : Rs = a + bLi
Rs = risiko sistematis (variabel dependen). a
= konstanta.
b
= suatu besaran yang menghubungkan perubahan rasio leverage terhadap risiko sistematis.
Li = rasio leverage (variabel independen).
F. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK. Dalam penggunaan persamaan regresi terdapat beberapa asumsiasumsi dasar yang harus dipenuhi. Asumsi-asumsi tersebut adalah : ·
Uji Normalitas Data. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi,
variabel
dependen,
variabel
independen
atau
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah model yang dibentuk oleh variabel yang mempunyai atau mendekati distribusi normal.
Pengujian
normalitas
data
dengan
menggunakan
Uji
Kolmogorov-Smirnov pengujian dua arah (two-tailed test). Suatu distribusi dikatakan normal apabila nilai signifikansi (p-value) lebih besar
45
dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 atau apabila p > 0,05 maka data berdistribusi normal.
G. Uji Hipotesis. 1. Uji Ketepatan Perkiraan atau Pengujian Determinasi ( Uji r2 ). Uji r2 merupakan pengujian yang digunakan untuk menghitung seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai r2 besarnya antara 0 dan 1 ( 0≤ R2 ≤1 ). Semakin besar nilai r2 maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Jika r2= 1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Sebaliknya bila nilai r2 = 0 berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
2. Uji Signifikansi Koefisien Regresi secara Parsial (Uji Statistik t). Uji t digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan nilai ratarata tertentu dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Signifikansi
pengaruh
suatu
varibel
dapat
diketahui
dengan
membandingkan t-hitung dengan t-tabel atau dengan melihat tingkat profitabilitas (P) dari nilai t. Suatu koefisien regresi dikatakan signifikan apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel ( P < 0,05 ). Model yang digunakan dalam pengujian alat analisis ini adalah :
b = a + bLi
46
Dimana, β = beta atau risiko sistematis (variabel dependen). a
= konstanta.
b
= suatu besaran yang menghubungkan perubahan rasio leverage terhadap risiko sistematis.
Li = rasio leverage (variabel independen). Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis 0 dan hipotesis alternatif dinyatakan seperti : H0 = variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. H1 = variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. 2. Menentukan level of significance sebesar 0,05 (5%). 3. Kriteria pengujiannya adalah : H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel. H1 diterima bila t-hitung < t-tabel. Jika H0 ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
4. Analisis Korelasi. Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak
47
membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali : 2006, 82). Kriteria pengujiannya adalah : H0 ditolak bila r-hitung > r-tabel atau probabilitas kesalahan < 0,05. H1 diterima bila r-hitung < r-tabel atau probabilitas kesalahan ≥ 0,05.
48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan menggunakan teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh penggunaan leverage terhadap risiko sistematis pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur. Data diproses dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 15 for windows.
A. Analisis Data. Penelitian ini mengambil data dari sampel perusahaan-perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Indonesia dari tahun 2003 sampai tahun 2005. Peneliti menggunakan metode proporsive random sampling untuk memperoleh sampel yang dianggap mampu mewakili populasi. Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : 6.
Perusahaan manufaktur dan non-manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 2003-2005.
7.
Bukan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, karena pada sektor keuangan biasanya banyak menggunakan hutang sehingga struktur modalnya berbeda dibandingkan sektor lainnya.
8.
Aktif di bursa saham selama tahun 2003-2005.
49
9.
Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2003, 2004, dan 2005.
10.
Memiliki data lengkap yang meliputi data harga saham kwartalan tahun 2003-2005, data IHSG kwartalan tahun 2003-2005, data total aktiva perusahaan kwartalan tahun 2003-2005 dan data total hutang perusahaan pada akhir tahun 2003-2005.
Dari keseluruhan populasi perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Indonesia, unit observasi ditentukan secara random sebagai sampel dalam penelitian ini. Data populasi dan sampel akan ditampilkan secara ringkas dalam tabel IV.1. TABEL IV.1 POPULASI DAN SAMPEL
Tahun
Populasi Perusahaan Manufaktur
2003 2004 2005 Jumlah
178 178 178 534
Populasi Perusahaan Non Manufaktur 120 120 120 360
Sampel Perusahaan Manufaktur 30 30 30 90
Sampel Perusahaan Non Manufaktur 30 30 30 90
Sumber : Data ICMD 2003-2005
B. Deskripsi Data. Pada subbab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai data rasio utang (LEV) dan risiko sistematis (BETA). Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel IV.2. Tabel dibawah ini memberikan informasi secara ringkas
50
mengenai nilai rata-rata, median, standar deviasi, serta nilai maksimum dan minimum dari data yang menjadi obyek penelitian.
TABEL IV.2 STATISTIK DESKRIPTIF PERUSAHAAN MANUFAKTUR Variabel LEV BETA Valid N (listwise)
N Minimum Maximum 30 0.14 1.18 30 -0.64 2.75 30
Mean 0.5547 0.9433
Std. Deviation 0.25256 0.89441
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif yang tercantum pada tabel IV.2, diketahui nilai rata-rata variabel rasio utang (LEV) sebesar 0,5547. Hal ini berarti lebih dari 50% total aktiva perusahaan-perusahaan manufaktur dibiayai dengan menggunakan total hutang. Nilai terkecil variabel rasio utang dimiliki oleh PT Intanwijaya International Tbk sebesar 0,14. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk sebesar 1,18. Variabel rasio sistematis (BETA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,9433. Nilai terkecil variabel BETA dimiliki PT Sunson Textile Manufacturer Tbk sebesar 0,64. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk sebesar 2,75. TABEL IV.3 STATISTIK DESKRIPTIF PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR Variabel LEV BETA Valid N (listwise)
N Minimum Maximum 30 0.12 0.90 30 -0.23 2.31 30
Sumber : Hasil olahan data SPSS(lampiran)
Mean 0.4907 0.6890
Std. Deviation 0.19405 0.62560
51
Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif yang tercantum pada tabel IV.3, diketahui nilai rata-rata variabel rasio utang (LEV) sebesar 0,4907. Hal ini berarti kurang dari 50% total aktiva perusahaan-perusahaan non manufaktur dibiayai dengan menggunakan total hutang. Nilai terkecil variabel rasio utang dimiliki oleh PT Centrin Online Tbk sebesar 0,12. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Toko Gunung Agung Tbk sebesar 0,90. Variabel rasio sistematis (BETA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,6890. Nilai terkecil variabel BETA dimiliki PT Abdi Bangsa Tbk sebesar -0,23. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Bakrie & Brothers Tbk sebesar 2,31.
C. Pengujian Data dan Asumsi Klasik ·
Pengujian Normalitas Data Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi hitung (p-value) lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov dapat ditunjukkan pada tabel IV.4 berikut : TABEL IV.4 HASIL UJI KOLMOGOROV- SMIRNOV PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Variabel LEV BETA
K-S 0.542 0.641
Nilai sig (p-value) 0.930 0.806
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
Kesimpulan Berdistribusi normal Berdistribusi normal
52
Hasil output SPSS menunjukkan nilai K-S untuk variable LEV 0,542 dengan probabilitas signifikansi 0,930 dimana nilainya diatas 0,05. Hal ini berarti variabel LEV terdistribusi secara normal. Sedangkan nilai K-S untuk variabel BETA 0,641 dengan probabilitas signifikansi 0,806 dimana nilainya diatas 0,05. Hal ini berarti variabel LEV terdistribusi secara normal.
TABEL IV.5 HASIL UJI KOLMOGOROV- SMIRNOV PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR K-S 0.728 0.908
Variabel LEV BETA
Nilai sig (p-value) 0.664 0.382
Kesimpulan Berdistribusi normal Berdistribusi normal
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
Nilai K-S untuk variable LEV 0,728 dengan probabilitas signifikansi 0,664 dimana nilainya diatas 0,05. Hal ini berarti variabel LEV terdistribusi secara normal. Sedangkan nilai K-S untuk variabel BETA 0,908 dengan probabilitas signifikansi 0,382 dimana nilainya juga diatas 0,05. Hal ini berarti variabel LEV terdistribusi secara normal.
D. Pengujian Hipotesis Penelitian. 1. Analisis Korelasi. Hasil output analisis korelasi Pearson dapat dilihat dalam tabel IV.6 berikut ini :
53
TABEL IV.6 HASIL ANALISIS KORELASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Correlations lev lev
Pearson Correlation
1
beta .412(*)
Sig. (2-tailed)
.024
N beta
Pearson Correlation
30
30
.412(*)
1
Sig. (2-tailed)
.024
N
30 30 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
Berdasarkan hasil output SPSS, oleh karena angka r hitung 0,412 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,024 atau kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara BETA dengan LEV. TABEL IV.7 HASIL ANALISIS KORELASI PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR Correlations lev lev
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.045
N beta
Pearson Correlation
beta .368(*)
30
30
.368(*)
1
Sig. (2-tailed)
.045
N
30 30 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
Berdasarkan hasil output SPSS, oleh karena angka r hitung 0,368 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,045 atau kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara BETA dengan LEV.
54
2. Analisis Regresi. Setelah lolos pengujian asumsi klasik selanjutnya dilakukan pengujian model persamaan untuk menjawab permasalahan yang dihipotesiskan. Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan model regresi berikut ini :
b = a + bLi Dimana, β = risiko sistematis atau beta (variabel dependen). a
= konstanta.
b
= suatu besaran yang menghubungkan perubahan rasio leverage terhadap risiko sistematis.
Li = rasio leverage (variabel independen).
Hasil analisis regresi untuk pengujian model regresi, dapat dilihat dalam tabel IV.8 berikut ini: TABEL IV.8 HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Variabel (Konstanta) LEV R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate t t (Sig.) Variabel Dependen
Koefisien Std. Error 0.133 0.371 1.460 0.610 : 0.170 : 0.140 : 0.82928 : 2.395 : 0.024 : BETA
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
t 0.360 2.395
Sig. 0.721 0.024
55
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted r2 adalah 0,140. Hal ini berarti 14% variasi BETA dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen LEV. Sedangkan sisanya (100% - 14% = 86%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Dari uji statistik t, variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi variabel LEV adalah signifikan. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk LEV sebesar 0,024 atau kurang dari 0,05. TABEL IV.9 HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR Variabel (Konstanta) LEV R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate F F (Sig.) Variabel Dependen
Koefisien Std. Error 0.106 0.298 1.187 0.566 : 0.136 : 0.105 : 0.59193 : 4.393 : 0.045 : BETA
t 0.357 2.096
Sig. 0.724 0.045
Sumber : Hasil olahan data SPSS (lampiran)
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted r2 adalah 0,105. Hal ini berarti 10,5% variasi BETA dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen LEV. Sedangkan sisanya (100% - 10,5% = 89,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Dari uji statistik t, variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi variabel LEV adalah signifikan. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk LEV sebesar 0,045 atau kurang dari 0,05.
56
E. Pembahasan Hasil Penelitian. Dari hasil pengujian analisis regresi dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diajukan dalam penelitian ini layak digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Berdasarkan analisis di atas, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut : 1. Analisis Korelasi. Berdasarkan hasil output SPSS mengenai analisis korelasi pada sektor perusahaan manufaktur, oleh karena angka r hitung 0,412 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,024 atau kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara BETA dengan LEV. Karena r hitung bernilai positif yaitu 0,412 maka menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi. Dengan demikian semakin besar LEV maka akan semakin besar BETA begitu pula sebaliknya. Sedangkan berdasarkan hasil output SPSS mengenai analisis korelasi pada sektor perusahaan non manufaktur, oleh karena angka r hitung 0,368 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,045 atau kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara BETA dengan LEV. Karena r hitung bernilai positif yaitu 0,368 maka menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi. Dengan demikian semakin besar LEV maka akan semakin besar BETA begitu pula sebaliknya.
57
2. Analisis Regresi. Pada model regresi sektor perusahaan manufaktur ini akan dibahas pengaruh parsial variabel regresi terhadap variabel dependen. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi seperti dibawah ini
BETA = 0,133 + 1,460 LEV
Hasil penelitian ini menunjukan variabel LEV pada industri manufaktur mempunyai pengaruh terhadap BETA perusahaan. Hasil persamaan regresi menunjukan bahwa LEV mempunyai arah koefisien regresi positif dengan BETA perusahaan sebesar 1,460. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva sebesar 1 % maka beta perusahaan akan naik sebesar 1,460 % dengan asumsi variabel lainnya konstan. Sedangkan pada model regresi sektor perusahaan non manufaktur, dari hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi seperti berikut ini
BETA = 0,106 + 1,187 LEV
Hasil penelitian ini menunjukan variabel LEV pada industri manufaktur mempunyai pengaruh terhadap BETA perusahaan. Hasil persamaan regresi menunjukan bahwa LEV mempunyai arah koefisien regresi positif dengan BETA perusahaan sebesar 1,187. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva sebesar 1 %
58
maka beta perusahaan akan naik sebesar 1,187 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Dari hasil analisis dan temuan dari pengujian persamaan-persamaan regresi diatas, dapat dilihat bahwa:
Pengaruh leverage terhadap risiko sistematis. Dari pengujian persamaan regresi pada sektor perusahaan manufaktur dan non manufaktur menunjukkan bahwa variabel rasio leverage yang disertakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap risiko sistematis. Pada rasio hutang (LEV) memperlihatkan variabel tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap risiko sistematis (BETA). Hal ini menunjukkan bahwa risiko sistematis perusahaan yang diukur dengan koefisien beta meningkat dengan adanya rasio hutang yang tinggi. Hasil pada penelitian kali ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ricky (2007) pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa leverage memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan yang cukup erat dengan risiko sistematis.
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dan didapatkan kesimpulan sebagai berikut : ·
Dari hasil Analisis Regresi dan Korelasi dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio utang (leverage) berpengaruh dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap risiko sistematis (beta) perusahaan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut : ·
Dari hasil penelitian telah didapatkan kesimpulan bahwa dengan adanya penggunaan leverage pada suatu perusahaan akan berkonsekuensi pada meningkatnya risiko sistematis perusahaan tersebut. Maka bagi investor yang hendak
menanamkan
modalnya di
bursa efek
sebaiknya
mempertimbangkan keputusannya dengan melihat komponen penggunaan leverage tiap-tiap perusahaan. Karena perusahaan yang menggunakan leverage diatas rata-rata cenderung tinggi risikonya dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan leverage dibawah rata-rata.
60
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis memiliki kekurangan dan keterbatasan-keterbatasan penelitian antara lain : ·
Jumlah sampel pertahun relatif kecil. Keterbatasan jumlah sampel penelitian ini mengakibatkan daya ujinya rendah, sehingga membuka peluang untuk dilakukannya kembali penelitian yang sama di masa mendatang dengan jumlah sampel penelitian yang lebih memadai dalam rangka memperkuat hasil penelitian. Oleh karena itu sebaiknya penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak untuk memperkuat hasil penelitian.
61
DAFTAR PUSTAKA Agusta, Faelasofa Dema. 2007. Analisis Pengaruh Beta dan Likuiditas Saham serta Variabel Fundamental terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi FE UNS. Brigham, Eugene dan Houston, Joel. 2001. Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan, Terjemahan. Jakarta. Penerbit Erlangga. Brigham, Eugene dan Houston, Joel. 2004. Manajemen Keuangan Edisi Kesepuluh, Terjemahan. Jakarta. Penerbit Erlangga. Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta. Penerbit ANDI. Chen, Long dan Zhao, Xinlei. 2006. “On the Relation between the Market-to-Book Ratio, Growth Opportunity, and Leverage Ratio”. SSRN. Cooper, Donald R. and Schindler, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis Edisi 9. Jakarta. PT Media Global Edukasi. Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Jakarta. Salemba Empat. Fallon, Edgardo Cayon and Sabogal, Julio Sarmiento. 2005. “The Relevance of Firm’s Leverage as the Only Factor in Estimation of Systematic Risk : An Empirical Analysis Using the Unlevered Betas for a Group of Firms in a Common Economic Sector”. SSRN. Fernandez, Pablo. 2003. “Levered and Unlevered Beta”. www.google.com. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo, M.Com (Hons), Drs. H. Indriyo dan Drs. H. Basri, M.M. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta. BPFE. Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar, Terjemahan. Jakarta. Penerbit Erlangga. Gray, Stephen, Jason Hall, Drew Klease and Alan McCrystal. 2008. “Bias, Stability and Predictive Ability In The Measurement of Systematic Risk”. UQ Business School, The University of Queensland. SSRN. Husnan, Suad. 1996. Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas Edisi Kedua. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
62
Indonesian Capital Market Directory Sixteenth Edition, 2005, Institute for Economic and Financial Research, Jakarta. Jakarta Stock Exchange Statistic, 2003, Bursa Efek Jakarta, Jakarta. Jakarta Stock Exchange Statistic, 2004, Bursa Efek Jakarta, Jakarta. Jakarta Stock Exchange Statistic, 2005, Bursa Efek Jakarta, Jakarta. Jones, Charles P. 2007. Investment-Analysis and Management. Tenth Edition. John Wiley and Sons, Inc. North Carolina State University. Kartadinata, Drs. Abas. 1981. Pembelanjaan-Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta. Bina Aksara. Modul Simulasi Pasar Modal. 2007. Program Hibah Kompetisi A3. Nissim, Doron and Penman, Stephen H. 2001. “Financial Statement Analysis of Leverage and How It Informs About Profitability and Price-to-Book Ratios”. SSRN. R., Michael Ricky. 2007. Analisis Pengaruh Leverage terhadap Risiko Sistematis (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan Manufaktur di BEJ). Skripsi FE UNS. Samsul Msi., Ak , Dr. Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sartono, Drs. R. Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta. BPFE. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business 4th Edition. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Sivaprasad, Sheeja and Muradoglu, Gulnur. 2007. “An Empirical Test on Leverage and Stock Returns”. www.google.com.
63
LAMPIRAN
64
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
TOTAL ASSET DAN TOTAL LIABILITIES PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2003-2005 TAHUN 2003 NO.
Nama Perusahaan Total Asset
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Indofood Sukses Makmur Gudang Garam BAT Indonesia Argo Pantes Roda Vivatex Sunson Textile Manufacturer Ricky Putra Globalindo Sepatu Bata Sumalindo Lestari Jaya Tirta Mahakam Resources Indah Kiat Pulp & Paper Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suparma Unggul Indah Cahaya Eterindo Wahanatama Budi Acid Jaya Duta Pertiwi Nusantara Intanwijaya International Asahimas Flat Glass Dynaplast
Q1 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q2 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q3 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q4 Total Liabilities
Rasio Leverage
15252 15453 696 2335 302
10713 5743 287 2174 49
0.70 0.37 0.41 0.93 0.16
15226 15278 660 2228 306
10445 5085 229 2228 52
0.69 0.33 0.35 1.00 0.17
15342 15406 700 2231 305
10619 5361 284 2171 48
0.69 0.35 0.41 0.97 0.16
15198 17430 710 2231 309
10299 6792 279 2212 52
0.68 0.39 0.39 0.99 0.17
812 261 210 1442
531 247 61 1719
0.65 0.95 0.29 1.19
815 292 221 1407
532 273 68 1702
0.65 0.93 0.31 1.21
803 270 224 1330
505 250 81 1614
0.63 0.93 0.36 1.21
817 283 236 1340
518 266 83 1661
0.63 0.94 0.35 1.24
403
262
0.65
470
303
0.64
459
294
0.64
510
342
0.67
49774
32054
0.64
49266
32578
0.66
45745
30938
0.68
46344
32114
0.69
19418 1043 1846 3156 926 126
15403 833 1031 3187 754 15
0.79 0.80 0.56 1.01 0.81 0.12
18916 1058 2181 3169 905 136
14928 844 1317 3490 746 25
0.79 0.80 0.60 1.10 0.82 0.18
17341 1040 2015 1971 897 133
13740 786 1199 1746 731 24
0.79 0.76 0.60 0.89 0.81 0.18
17916 1043 2026 530 933 132
14438 792 1176 47 771 22
0.81 0.76 0.58 0.09 0.83 0.17
164 1505 527
25 777 183
0.15 0.52 0.35
161 1468 566
20 683 210
0.12 0.47 0.37
157 1458 585
16 647 207
0.10 0.44 0.35
165 1504 613
20 660 236
0.12 0.44 0.38
1
2
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Trias Sentosa Indocement Tunggal Prakarsa Semen Cibinong Alumindo Light Metal Industry Astra International Mustika Ratu Unilever Indonesia Aqua Golden Mississippi Mayora Indah Panasia Indosyntex
1522
903
0.59
1578
926
0.59
1614
919
0.57
1604
907
0.57
11465 7714
7656 5205
0.67 0.67
10974 7762
6914 5261
0.63 0.68
10825 7731
6331 4956
0.58 0.64
10864 7731
6288 5035
0.58 0.65
976 26186 287 3092
614 17264 52 1052
0.63 0.66 0.18 0.34
931 28599 286 3344
590 17244 40 1256
0.63 0.60 0.14 0.38
909 29630 300 3694
564 17277 64 1686
0.62 0.58 0.21 0.46
975 30330 288 3842
645 16978 49 1510
0.66 0.56 0.17 0.39
545 1332 2010
319 580 1709
0.59 0.44 0.85
564 1332 1972
321 550 1614
0.57 0.41 0.82
601 1383 1933
352 571 1566
0.59 0.41 0.81
505 1448 1878
237 629 1535
0.47 0.43 0.82
3
TAHUN 2004 NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Perusahaan Indofood Sukses Makmur Gudang Garam BAT Indonesia Argo Pantes Roda Vivatex Sunson Textile Manufacturer Ricky Putra Globalindo Sepatu Bata Sumalindo Lestari Jaya Tirta Mahakam Resources Indah Kiat Pulp & Paper Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suparma Unggul Indah Cahaya Eterindo Wahanatama Budi Acid Jaya Duta Pertiwi Nusantara
Total Asset
Q1 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q2 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q3 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q4 Total Liabilities
Rasio Leverage
15309
10552
0.69
15417
10496
0.68
15806
11230
0.71
16425
11562
0.70
17339 648 2126 310
6368 225 2125 51
0.37 0.35 1.00 0.16
17540 663 2117 313
6032 235 2155 52
0.34 0.35 1.02 0.17
18270 728 1810 343
6898 291 2034 76
0.38 0.40 1.12 0.22
20546 724 1795 339
8621 289 1947 68
0.42 0.40 1.08 0.20
914
574
0.63
914
574
0.63
930
614
0.66
929
612
0.66
264 232
246 74
0.93 0.32
274 245
258 84
0.94 0.34
286 278
259 119
0.91 0.43
300 278
93 110
0.31 0.40
1340
1661
1.24
1274
1745
1.37
1285
1851
1.44
1272
1810
1.42
529
360
0.68
564
388
0.69
686
499
0.73
740
519
0.70
46334
32114
0.69
46576
33033
0.71
51136
36526
0.71
49958
36162
0.72
17916 1032
14438 810
0.81 0.78
18608 1041
14977 826
0.80 0.79
20551 1071
16493 908
0.80 0.85
20248 1069
16326 883
0.81 0.83
2257
1381
0.61
2248
1323
0.59
2326
1308
0.56
2357
1329
0.56
530 927
47 760
0.09 0.82
392 927
48 757
0.12 0.82
429 923
53 784
0.12 0.85
482 949
79 792
0.16 0.83
137
24
0.18
136
21
0.15
138
18
0.13
147
22
0.15
4
18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30
Intanwijaya International Asahimas Flat Glass Dynaplast Trias Sentosa Indocement Tunggal Prakarsa Semen Cibinong Alumindo Light Metal Industry Astra International Mustika Ratu Unilever Indonesia Aqua Golden Mississippi Mayora Indah Panasia Indosyntex
169
24
0.14
175
25
0.14
183
34
0.19
180
28
0.16
1487 767 1696
627 342 741
0.42 0.45 0.44
1518 838 1710
611 400 729
0.40 0.48 0.43
1524 913 1709
625 452 770
0.41 0.50 0.45
1520 962 1754
560 512 798
0.37 0.53 0.45
10145
5612
0.55
10103
5573
0.55
10256
5841
0.57
10298
5582
0.54
7648
4991
0.65
7565
5040
0.67
7562
5382
0.71
7534
5247
0.70
994
683
0.69
1041
739
0.71
1103
809
0.73
1075
803
0.75
27404 288
13898 49
0.51 0.17
28677 277
13872 39
0.48 0.14
36863 295
20348 46
0.55 0.16
36843 288
18577 37
0.50 0.13
3416
1312
0.38
3443
1356
0.39
3788
1951
0.52
3507
1325
0.38
523 1284
246 459
0.47 0.36
679 1343
382 485
0.56 0.36
600 1410
288 519
0.48 0.37
631 1272
294 380
0.47 0.30
1863
1593
0.86
1703
1492
0.88
1704
1586
0.93
1680
1511
0.90
5
TAHUN 2005 NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Rasio Leverage
Total Asset
Q2 Total Liabilities
Rasio Leverage
Total Asset
Q3 Total Liabilities
10654 8394 291 1947 52
0.68 0.41 0.42 1.08 0.16
15086 20221 669 1752 332
10092 7511 249 2051 55
0.67 0.37 0.37 1.17 0.17
14517 20780 696 1754 335
924 297 263 1163
633 78 88 1119
0.69 0.26 0.33 0.96
911 341 282 1118
631 107 106 1052
0.69 0.31 0.38 0.94
809
582
0.72
811
583
49958
36192
0.72
50295
20248 1085 2724 482 941 150
16326 916 1611 79 711 31
0.81 0.84 0.59 0.16 0.76 0.21
180 1564 998 1912 9771
26 533 531 956 5115
0.14 0.34 0.53 0.50 0.52
Total Asset
Q1 Total Liabilities
15669 20591 696 1795 323
Nama Perusahaan Indofood Sukses Makmur Gudang Garam BAT Indonesia Argo Pantes Roda Vivatex Sunson Textile Manufacturer Ricky Putra Globalindo Sepatu Bata Sumalindo Lestari Jaya Tirta Mahakam Resources Indah Kiat Pulp & Paper Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suparma Unggul Indah Cahaya Eterindo Wahanatama Budi Acid Jaya Duta Pertiwi Nusantara Intanwijaya International Asahimas Flat Glass Dynaplast Trias Sentosa Indocement Tunggal
Rasio Leverage
Total Asset
Q4 Total Liabilities
6943 8473 273 2087 55
0.48 0.41 0.39 1.19 0.16
14501 22652 689 1846 357
9849 9794 245 2258 71
0.68 0.43 0.36 1.22 0.20
903 357 301 1133
632 114 131 1089
0.70 0.32 0.44 0.96
876 462 323 1151
628 206 145 1098
0.72 0.45 0.45 0.95
0.72
772
546
0.71
779
548
0.70
31272
0.62
51464
31844
0.62
54985
33761
0.61
19794 1322 2744 523 940 149
14145 921 1561 174 709 27
0.71 0.70 0.57 0.33 0.75 0.18
20573 1330 2728 482 959 148
14574 927 1638 135 728 24
0.71 0.70 0.60 0.28 0.76 0.16
22152 1347 2725 544 950 147
15480 948 1564 184 729 25
0.70 0.70 0.57 0.34 0.77 0.17
190 1564 1017 1965 9859
34 476 545 997 5049
0.18 0.30 0.54 0.51 0.51
189 1582 1075 1996 10015
34 482 596 1032 5050
0.18 0.30 0.55 0.52 0.50
177 1653 1103 2101 10356
18 465 631 1145 5160
0.10 0.28 0.57 0.54 0.50
Rasio Leverage
6
23 24 25 26 27 28 29 30
Prakarsa Semen Cibinong Alumindo Light Metal Industry Astra International Mustika Ratu Unilever Indonesia Aqua Golden Mississippi Mayora Indah Panasia Indosyntex
7520
5367
0.71
7477
5446
0.73
7372
5397
0.73
7427
5685
0.77
1075 39145 294 3664
803 19425 47 1349
0.75 0.50 0.16 0.37
928 42102 290 3585
571 20667 33 1310
0.62 0.49 0.11 0.37
977 45177 289 3937
620 23302 33 1890
0.63 0.52 0.11 0.48
864 47809 295 3891
509 24280 35 1450
0.59 0.51 0.12 0.37
671 1281 1113
309 398 838
0.46 0.31 0.75
691 1309 1100
310 417 824
0.45 0.32 0.75
687 1342 1076
304 451 829
0.44 0.34 0.77
699 1435 1015
294 537 825
0.42 0.37 0.81
7
CLOSING PRICE PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2003-2005 NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Perusahaan Indofood Sukses Makmur Gudang Garam BAT Indonesia Argo Pantes Roda Vivatex Sunson Textile Manufacturer Ricky Putra Globalindo Sepatu Bata Sumalindo Lestari Jaya Tirta Mahakam Resources Indah Kiat Pulp & Paper Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suparma Unggul Indah Cahaya Eterindo Wahanatama Budi Acid Jaya Duta Pertiwi Nusantara Intanwijaya
TAHUN 2002 Q4
TAHUN 2003 Q2 Q3
Q1
Q4
Q1
TAHUN 2004 Q2 Q3
Q4
Q1
TAHUN 2005 Q2 Q3
Q4
600 8300 8950 700 1000
600 7400 9150 700 1000
850 10200 9000 700 900
725 11250 9100 700 900
800 13600 8100 1300 900
800 12900 9100 1275 850
700 13700 8350 1300 850
675 13000 8200 1300 825
800 13550 9000 1325 825
1160 16100 7900 1300 890
1100 12650 8000 1300 850
870 11583 7833 1300 800
910 11650 7500 1300 830
90
175
160
140
140
120
100
115
150
255
295
313
345
40 15000
50 13500
70 16500
95 15000
110 14100
320 15000
385 14800
360 14850
355 14000
520 14400
530 14600
353 14600
255 14500
65
65
75
100
110
110
100
140
415
570
950
883
800
125
95
120
150
150
125
125
155
185
165
155
132
125
145
205
405
455
575
750
600
850
1025
1320
1350
1053
1080
155 80
210 75
400 95
455 225
575 200
775 190
625 180
1050 170
2275 180
2450 290
2800 265
2850 227
3150 180
1350
1100
2200
2250
3000
2175
2400
2375
2525
3000
3600
3633
2875
75 105
70 90
60 95
155 115
170 100
190 95
135 110
165 115
170 110
280 130
205 115
167 102
170 95
220 275
200 270
285 265
275 340
235 300
220 305
200 300
345 370
1000 440
1400 500
1410 480
1257 417
1010 365
8
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
International Asahimas Flat Glass Dynaplast Trias Sentosa Indocement Tunggal Prakarsa Semen Cibinong Alumindo Light Metal Industry Astra International Mustika Ratu Unilever Indonesia Aqua Golden Mississippi Mayora Indah Panasia Indosyntex
IHSG
1325 850 170
1150 1000 165
1425 1350 245
2050 1400 245
1975 1400 280
2350 1775 225
1800 1400 190
1950 1550 200
2150 1800 205
2525 1660 210
2650 1400 175
2717 1270 158
3325 1150 150
675 145
800 150
1250 260
1700 400
2125 405
1900 375
1425 280
1950 370
3075 575
2800 470
3450 570
3142 470
3550 475
155 3150 360 18200
155 2500 525 18000
195 3575 525 26700
220 4525 435 3350
215 5000 435 3625
235 5350 465 3550
240 5500 375 3925
400 6850 440 3250
445 9600 410 3300
455 10500 400 3825
455 12700 380 4075
308 11033 328 4217
335 10200 270 4275
37500 380 200
40000 365 200
42650 675 255
52400 800 280
47800 875 275
45300 975 300
40000 975 500
38000 900 500
48000 1200 500
50200 1280 500
50500 1090 500
52500 805 380
63000 820 400
424.945
398.004
505.499
597.652
691.895
735.677
732.401
820.134
1000.233
1080.165
1122.376
1103.889
1162.635
9
RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2003-2005 (%)
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Perusahaan Indofood Sukses Makmur Gudang Garam BAT Indonesia Argo Pantes Roda Vivatex Sunson Textile Manufacturer Ricky Putra Globalindo Sepatu Bata Sumalindo Lestari Jaya Tirta Mahakam Resources Indah Kiat Pulp & Paper Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suparma Unggul Indah Cahaya Eterindo Wahanatama Budi Acid Jaya Duta Pertiwi Nusantara Intanwijaya International Asahimas Flat Glass Dynaplast Trias Sentosa Indocement Tunggal Prakarsa Semen Cibinong Alumindo Light Metal Industry
Q1 0.0 -10.8 2.2 0.0 0.0 94.4 25.0 -10.0 0.0 -24.0 41.4 35.5 -6.3 -18.5 -6.7 -14.3 -9.1 -1.8 -13.2 17.6 -2.9 18.5 3.4 0.0
TAHUN 2003 Q2 Q3 41.7 -14.7 37.8 10.3 -1.6 1.1 0.0 0.0 -10.0 0.0 -8.6 -12.5 40.0 35.7 22.2 -9.1 15.4 33.3 26.3 25.0 97.6 12.3 90.5 13.8 26.7 136.8 100.0 2.3 -14.3 158.3 5.6 21.1 42.5 -3.5 -1.9 28.3 23.9 43.9 35.0 3.7 48.5 0.0 56.3 36.0 73.3 53.8 25.8 12.8
Q4 10.3 20.9 -11.0 85.7 0.0 0.0 15.8 -6.0 10.0 0.0 26.4 26.4 -11.1 33.3 9.7 -13.0 -14.5 -11.8 -3.7 0.0 14.3 25.0 1.3 -2.3
Q1 0.0 -5.1 12.3 -1.9 -5.6 -14.3 190.9 6.4 0.0 -16.7 30.4 34.8 -5.0 -27.5 11.8 -5.0 -6.4 1.7 19.0 26.8 -19.6 -10.6 -7.4 9.3
TAHUN 2004 Q2 Q3 -12.5 -3.6 6.2 -5.1 -8.2 -1.8 2.0 0.0 0.0 -2.9 -16.7 15.0 20.3 -6.5 -1.3 0.3 -9.1 40.0 0.0 24.0 -20.0 41.7 -19.4 68.0 -5.3 -5.6 10.3 -1.0 -28.9 22.2 15.8 4.5 -9.1 72.5 -1.6 23.3 -23.4 8.3 -21.1 10.7 -15.6 5.3 -25.0 36.8 -25.3 32.1 2.1 66.7
Q4 18.5 4.2 9.8 1.9 0.0 30.4 -1.4 -5.7 196.4 19.4 20.6 116.7 5.9 6.3 3.0 -4.3 189.9 18.9 10.3 16.1 2.5 57.7 55.4 11.3
Q1 45.0 18.8 -12.2 -1.9 7.9 70.0 46.5 2.9 37.3 -10.8 28.8 7.7 61.1 18.8 64.7 18.2 40.0 13.6 17.4 -7.8 2.4 -8.9 -18.3 2.2
TAHUN 2005 Q2 Q3 -5.2 -20.9 -21.4 -8.4 1.3 -2.1 0.0 0.0 -4.5 -5.9 15.7 6.1 1.9 -33.4 1.4 0.0 66.7 -7.1 -6.1 -14.8 2.3 -22.0 14.3 1.8 -8.6 -14.3 20.0 0.9 -26.8 -18.5 -11.5 -11.3 0.7 -10.9 -4.0 -13.1 5.0 2.5 -15.7 -9.3 -16.7 -9.7 23.2 -8.9 21.3 -17.5 0.0 -32.3
Q4 4.6 0.6 -4.3 0.0 3.8 10.2 -27.8 -0.7 -9.4 -5.3 2.6 10.5 -20.7 -20.9 1.8 -6.9 -19.6 -12.5 22.4 -9.4 -5.1 13.0 1.1 8.8
10
25 26 27 28 29 30
Astra International Mustika Ratu Unilever Indonesia Aqua Golden Mississippi Mayora Indah Panasia Indosyntex
-20.6 45.8 -1.1 6.7 -3.9 0.0
43.0 0.0 48.3 6.6 84.9 27.5
26.6 -17.1 -87.5 22.9 18.5 9.8
10.5 0.0 8.2 -8.8 9.4 -1.8
7.0 6.9 -2.1 -5.2 11.4 9.1
2.8 -19.4 10.6 -11.7 0.0 66.7
24.5 17.3 -17.2 -5.0 -7.7 0.0
40.1 -6.8 1.5 26.3 33.3 0.0
9.4 -2.4 15.9 4.6 6.7 0.0
21.0 -5.0 6.5 0.6 -14.8 0.0
-13.1 -13.7 3.5 4.0 -26.1 -24.0
-7.6 -17.7 1.4 20.0 1.9 5.3
RETURN IHSG (%)
6.340
27.009
18.230
15.769
6.328
0.445
11.979
21.960
7.991
3.908
1.647
5.322
BETA 1
INDOFOOD SUKSES MAKMUR TAHUN 2003
2004
2005
2
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 21451.080 6956.045
n.∑X^2 (∑X)^2
60990.480 3994.240
Y (Rit) 0.00 41.70 -14.70 10.30 0.00 -12.50 -3.60 18.50 45.00 -5.20 -20.90 4.60 63.20
X^2 0.000 1738.890 216.090 106.090 0.000 156.250 12.960 342.250 2025.000 27.040 436.810 21.160 5082.540
ALFA BETA
XY 0.000 1126.275 -267.981 162.421 0.000 5.563 -43.124 406.260 359.595 -20.322 34.422 24.481 1787.590
3.93 0.25
GUDANG GARAM TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 20237.858 5283.072
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
1
Y (Rit) -10.8 37.8 10.3 20.9 -5.1 6.2 -5.1 4.2 18.8 -21.4 -8.4 0.6 48
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 68.472 1020.940 187.769 329.572 -32.273 -2.759 -61.093 92.232 150.231 -83.631 13.835 3.193 1686.488
3.90 1.12
2
3
BAT INDONESIA TAHUN 2003
2004
2005
4
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 -567.299 -1595.928
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 2.2 -1.6 1.1 -11 12.3 -8.2 -1.8 9.8 -12.2 1.3 -2.1 -4.3 -14.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -13.948 -43.214 20.053 -173.459 77.834 3.649 -21.562 215.208 -97.490 5.080 3.459 -22.885 -47.275
-1.12 0.08
ARGO PANTES TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 16380.374 9443.491
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 0.0 0.0 85.7 -1.9 2.0 0.0 1.9 -1.9 0.0 0.0 0.0 85.8
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 0.000 0.000 1351.403 -12.023 -0.890 0.000 41.724 -15.183 0.000 0.000 0.000 1365.031
3.45 0.52
3
5
RODA VIVATEX TAHUN 2003
2004
2005
6
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 -3177.385 -1893.101
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.00 -10.00 0.00 0.00 -5.60 0.00 -2.90 0.00 7.90 -4.50 -5.90 3.80 -17.20
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 -270.090 0.000 0.000 -35.437 0.000 -34.739 0.000 63.129 -17.586 9.717 20.224 -264.782
-1.57 -0.10
SUNSON TEXTILE MANUFACTURE TAHUN
2003
2004
2005
QUARTER
BULAN
Q1
MARET
-6.340
94.40
40.196
Q2
JUNI
27.009
-8.60
729.486
SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 4446.300 20879.141
-12.50 0.00 -14.30 -16.70 15.00 30.40 70.00 15.70 6.10 10.20 189.70
332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
X (Rmt)
Y (Rit)
X^2
ALFA BETA
XY 598.496 232.277 227.875 0.000 -90.490 7.432 179.685 667.584 559.370 61.356 -10.047 54.284 370.525
25.99 -0.64
4
7
RICKY PUTRA GLOBALINDO TAHUN 2003
2004
2005
8
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 38379.124 33789.648
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 25.0 40.0 35.7 15.8 190.9 20.3 -6.5 -1.4 46.5 1.9 -33.4 -27.8 307.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -158.500 1080.360 650.811 249.150 1208.015 -9.034 -77.864 -30.744 371.582 7.425 55.010 -147.952 3198.260
16.83 0.34
SEPATU BATA TAHUN
QUARTER Q1 Q2
BULAN MARET JUNI
X (Rmt) -6.340 27.009
Y (Rit) -10.0 22.2
X^2 40.196 729.486
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
SEPT DES MARET JUNI SEPT
18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979
-9.1 -6.0 6.4 -1.3 0.3
332.333 248.661 40.044 0.198 143.496
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 4162.943 44.026
-5.7 2.9 1.4 0.0 -0.7 0.4
482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
2003
2004
2005
ALFA BETA
XY 63.400 599.600 165.893 -94.614 40.499 0.579 3.594 125.172 23.174 5.471 0.000 -3.725 346.912
0.02 0.31
5
9
SUMALINDO LESTARI JAYA TAHUN 2003
2004
2005
10
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 77966.831 41108.904
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 15.4 33.3 10.0 0.0 -9.1 40.0 196.4 37.3 66.7 -7.1 -9.4 373.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 415.939 607.059 157.690 0.000 4.050 479.160 4312.944 298.064 260.664 11.694 -50.027 6497.236
-54.44 2.75
TIRTA MAHAKAM RESOURCES TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 21745.398 1871.088
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -24.0 26.3 25.0 0.0 -16.7 0.0 24.0 19.4 -10.8 -6.1 -14.8 -5.3 17.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 152.160 710.337 455.750 0.000 -105.678 0.000 287.496 426.024 -86.303 -23.839 24.376 -28.207 1812.117
-0.68 1.48
6
11
INDAH KIAT PULP AND PAPER TAHUN 2003
2004
2005
12
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 53478.059 28847.774
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 41.4 97.6 12.3 26.4 30.4 -20.0 41.7 20.6 28.8 2.3 -22.0 2.6 262.1
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -262.476 2636.078 224.229 416.302 192.371 8.900 499.524 452.376 230.141 8.988 36.234 13.837 4456.505
-18.28 1.84
PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 52288.022 28066.320
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 35.5 90.5 13.8 26.4 34.8 -20.0 41.7 20.6 28.8 2.3 -22.0 2.6 255.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -225.070 2444.315 251.574 416.302 220.214 8.900 499.524 452.376 230.141 8.988 36.234 13.837 4357.335
-17.14 1.81
7
13
SUPARMA TAHUN 2003
2004
2005
14
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 41773.662 16905.830
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -6.3 26.7 136.8 -11.1 -5.0 -5.3 -5.6 5.9 61.1 -8.6 -14.3 -20.7 153.6
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 39.942 721.140 2493.864 -175.036 -31.640 2.359 -67.082 129.564 488.250 -33.609 23.552 -110.165 3481.139
-10.94 1.85
UNGGUL INDAH CAHAYA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 41384.051 13647.936
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -18.5 100.0 2.3 33.3 -27.5 10.3 -1.0 6.3 18.8 20.0 0.9 -20.9 124.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 117.290 2700.900 41.929 525.108 -174.020 -4.584 -11.979 138.348 150.231 78.160 -1.482 -111.230 3448.671
-11.04 2.07
8
15
ETERINDO WAHANATAMA TAHUN 2003
2004
2005
16
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 42800.336 19404.283
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -6.7 -14.3 158.3 9.7 11.8 -28.9 22.2 3.0 64.7 -26.8 -18.5 1.8 176.3
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 42.478 -386.229 2885.809 152.959 74.670 12.861 265.934 65.880 517.018 -104.734 30.470 9.580 3566.695
-10.94 1.74
BUDI ACID JAYA TAHUN
2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3
BULAN MARET JUNI SEPT
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230
Y (Rit) -14.3 5.6 21.1
X^2 40.196 729.486 332.333
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 5097.101 -121.070
-13.0 -5.0 15.8 4.5 -4.3 18.2 -11.5 -11.3 -6.9 -1.1
248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
ALFA BETA
XY 90.662 151.250 384.653 204.997 -31.640 -7.031 53.906 -94.428 145.436 -44.942 18.611 -36.722 424.758
-0.10 0.39
9
17
DUTA PERTIWI NUSANTARA TAHUN 2003
2004
2005
18
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 73816.434 29992.440
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -9.1 42.5 -3.5 -14.5 -6.4 -9.1 72.5 189.9 40.0 0.7 -10.9 -19.6 272.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 57.694 1147.883 -63.805 -228.651 -40.499 4.050 868.478 4170.204 319.640 2.736 17.952 -104.311 6151.370
17.94 0.21
INTANWIJAYA INTERNATIONAL TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 12523.804 4303.502
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -1.8 -1.9 28.3 -11.8 1.7 -1.6 23.3 18.9 13.6 -4.0 -13.1 -12.5 39.1
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 11.412 -51.317 515.909 -186.074 10.758 0.712 279.111 415.044 108.678 -15.632 21.576 -66.525 1043.650
1.26 0.61
10
19
ASAHIMAS FLAT GLASS TAHUN 2003
2004
2005
20
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 26413.106 12371.194
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -13.2 23.9 43.9 -3.7 19.0 -23.4 8.3 10.3 17.4 5.0 2.5 22.4 112.4
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 83.688 645.515 800.297 -58.345 120.232 10.413 99.426 226.188 139.043 19.540 -4.118 119.213 2201.092
-0.44 1.05
DYNAPLAST TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 16841.977 5128.982
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 17.6 35.0 3.7 0.0 26.8 -21.1 10.7 16.1 -7.8 -15.7 -9.3 -9.4 46.6
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -111.584 945.315 67.451 0.000 169.590 9.390 128.175 353.556 -62.330 -61.356 15.317 -50.027 1403.498
0.49 0.87
11
21
TRIAS SENTOSA TAHUN 2003
2004
2005
22
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 17974.435 374.218
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -2.9 48.5 0.0 14.3 -19.6 -15.6 5.3 2.5 2.4 -16.7 -9.7 -5.1 3.4
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 18.386 1309.937 0.000 225.497 -124.029 6.942 63.489 54.900 19.178 -65.264 15.976 -27.142 1497.870
-0.09 1.31
INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 50510.149 23454.638
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 18.5 56.3 36.0 25.0 -10.6 -25.0 36.8 57.7 -8.9 23.2 -8.9 13.0 213.1
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -117.290 1520.607 656.280 394.225 -67.077 11.125 440.827 1267.092 -71.120 90.666 14.658 69.186 4209.179
35.35 2.02
12
23
SEMEN CIBINONG TAHUN 2003
2004
2005
24
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 53960.405 19063.085
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 3.4 73.3 53.8 1.3 -7.4 -25.3 32.1 55.4 -18.3 21.3 -17.5 1.1 173.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -21.556 1979.760 980.774 20.500 -46.827 11.259 384.526 1216.584 -146.235 83.240 28.823 5.854 4496.700
-23.13 2.60
ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 25398.991 11490.682
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 25.8 12.8 -2.3 9.3 2.1 66.7 11.3 2.2 0.0 -32.3 8.8 104.4
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 696.832 233.344 -36.269 58.850 -0.935 798.999 248.148 17.580 0.000 53.198 46.834 2116.583
-0.32 1.04
13
25
ASTRA INTERNATIONAL TAHUN 2003
2004
2005
26
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 39575.123 15805.190
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -20.6 43.0 26.6 10.5 7.0 2.8 24.5 40.1 9.4 21.0 -13.1 -7.6 143.6
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 130.604 1161.387 484.918 165.575 44.296 -1.246 293.486 880.596 75.115 82.068 21.576 -40.447 3297.927
-9.25 1.77
MUSTIKA RATU TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 -7227.048 -1331.774
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 45.8 0.0 -17.1 0.0 6.9 -19.4 17.3 -6.8 -2.4 -5.0 -13.7 -17.7 -12.1
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -290.372 0.000 -311.733 0.000 43.663 8.633 207.237 -149.328 -19.178 -19.540 22.564 -94.199 -602.254
-1.45 -0.44
14
27
UNILEVER TAHUN
QUARTER Q1 Q2
BULAN MARET JUNI
X (Rmt) -6.340 27.009
Y (Rit) -1.1 48.3
X^2 40.196 729.486
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 -2295.239 -1320.768
-87.5 8.2 -2.1 10.6 -17.2 1.5 15.9 6.5 3.5 1.4 -12.0
332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
2003
2004
2005
28
ALFA BETA
XY 6.974 1304.535 1595.125 129.306 -13.289 -4.717 -206.039 32.940 127.057 25.402 -5.765 7.451 -191.270
-1.07 -0.07
AQUA GOLDEN MISSISSIPPI TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 12520.686 6713.904
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 6.7 6.6 22.9 -8.8 -5.2 -11.7 -5.0 26.3 4.6 0.6 4.0 20.0 61.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -42.478 178.259 417.467 -138.767 -32.906 5.207 -59.895 577.548 36.759 2.345 -6.588 106.440 1043.391
2.88 0.43
15
29
MAYORA INDAH TAHUN 2003
2004
2005
30
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 42976.046 12877.488
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -3.9 84.9 18.5 9.4 11.4 0.0 -7.7 33.3 6.7 -14.8 -26.1 5.3 117.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 24.726 2293.064 337.255 148.229 72.139 0.000 -92.238 731.268 53.540 -57.838 42.987 28.207 3581.337
-1.75 1.18
PANASIA INDOSYNTEX TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 11863.862 10191.926
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 27.5 9.8 -1.8 9.1 66.7 0.0 0.0 0.0 0.0 -24.0 5.3 92.6
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 742.748 178.654 -28.384 57.585 -29.682 0.000 0.000 0.000 0.000 39.528 28.207 988.655
6.75 0.12
16
RATA-RATA RASIO LEVERAGE & BETA PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2003-2005 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Perusahaan Indofood Sukses Makmur Gudang Garam BAT Indonesia Argo Pantes Roda Vivatex Sunson Textile Manufacturer Ricky Putra Globalindo Sepatu Bata Sumalindo Lestari Jaya Tirta Mahakam Resources Indah Kiat Pulp & Paper Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suparma Unggul Indah Cahaya Eterindo Wahanatama Budi Acid Jaya Duta Pertiwi Nusantara Intanwijaya International Asahimas Flat Glass Dynaplast Trias Sentosa Indocement Tunggal Prakarsa Semen Cibinong Alumindo Light Metal Industry Astra International Mustika Ratu Unilever Indonesia Aqua Golden Mississippi Mayora Indah Panasia Indosyntex
RASIO LEVERAGE 0.67 0.38 0.38 1.07 0.18 0.66 0.68 0.37 1.18 0.69 0.67 0.78 0.78 0.58 0.39 0.80 0.16 0.14 0.39 0.47 0.51 0.56 0.69 0.67 0.54 0.15 0.40 0.50 0.37 0.83
BETA 0.25 1.12 0.08 0.52 -0.10 -0.64 0.34 0.31 2.75 1.48 1.84 1.81 1.85 2.07 1.74 0.39 0.21 0.61 1.05 0.87 1.31 2.02 2.60 1.04 1.77 -0.44 -0.07 0.43 0.96 0.13
17
Descriptive Descriptive Statistics
lev
N 30
Minimum .14
Maximum 1.18
Mean .5547
Std. Deviation .25256
beta
30
-.64
2.75
.9433
.89441
Valid N (listwise)
30
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test lev N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Std. Deviation
beta 30
30
.5547
.9433
.25256
.89441
Absolute
.099
.117
Positive
.097
.117
Negative
-.099
-.113
Kolmogorov-Smirnov Z
.542
.641
Asymp. Sig. (2-tailed)
.930
.806
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
lev(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: beta
Method .
Enter
Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
.412(a)
.170
Adjusted R Square .140
Std. Error of the Estimate .82928
Durbin-Watson 1.175
a Predictors: (Constant), lev b Dependent Variable: beta ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 3.943
1
Mean Square 3.943
Residual
19.256
28
.688
Total
23.199
29
Regression
a Predictors: (Constant), lev b Dependent Variable: beta
df
F 5.734
Sig. .024(a)
18
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B .133
Std. Error .371
1.460
.610
(Constant) lev
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
Tolerance .360
VIF .721
2.395
.024
.412
Collinearity Statistics B
Std. Error
1.000
a Dependent Variable: beta Coefficient Correlations(a) Model 1
Correlations
lev
lev 1.000
Covariances
lev
.372
a Dependent Variable: beta Collinearity Diagnostics(a) Condition Index
Eigenvalue Model 1
Dimension 1
(Constant) 1.913
2
lev
.087
Variance Proportions
1.000
(Constant) .04
4.681
.96
lev .04 .96
a Dependent Variable: beta Residuals Statistics(a)
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Minimum .3379
Maximum 1.8564
Mean .9433
Std. Deviation .36875
N
-1.642
2.476
.000
1.000
30
.151
.410
.205
.064
30
.2986
1.9484
.9471
.36749
30
30
-1.73713
1.45907
.00000
.81485
30
Std. Residual
-2.095
1.759
.000
.983
30
Stud. Residual
-2.137
1.799
-.002
1.019
30
-1.80825
1.52501
-.00380
.87854
30
-2.294
1.878
-.006
1.042
30
Mahal. Distance
.000
6.131
.967
1.403
30
Cook's Distance
.000
.262
.040
.064
30
Centered Leverage Value
.000
.211
.033
.048
30
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a Dependent Variable: beta
1.000
19
Charts
Scatterplot
Dependent Variable: beta
Regression Studentized Residual
2
1
0
-1
-2
-3 -2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
20
Correlations lev lev
Pearson Correlation
beta 1
.412(*)
Sig. (2-tailed)
.024
N beta
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30
30
.412(*)
1
.024
N
30 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Runs Test
Test Value(a)
Unstandardize d Residual .16119
Cases < Test Value
15
Cases >= Test Value
15
Total Cases
30
Number of Runs
13
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Median
-.929 .353
30
21
PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR
TOTAL ASSET DAN TOTAL LIABILITIES PERUSAHAAN NON-MANUFAKTUR 2003-2005 TAHUN 2003 NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Total Asset 2671
Q2 Total Liabilities 1218
Total Asset 2615
Q3 Total Liabilities 1191
0.98
852
826
0.97
845
778
22979 11262 98 315 1577
0.54 0.51 0.23 0.50 0.48
42751 22222 432 615 3070
21788 11418 96 295 1332
0.51 0.51 0.22 0.48 0.43
41645 22678 453 636 3053
2292
953
0.42
1993
620
0.31
2087 2487
1149 542
0.55 0.22
2148 2465
1223 456
1985 1941
622 452
0.31 0.23
1985 2006
782 128 244 2591
631 53 108 1593
0.81 0.41 0.44 0.61
184
59
1167
909
Total Asset 2611
Q1 Total Liabilities 1263
857
838
42322 22002 432 632 3312
Nama Perusahaan
Astra Agro Lestari Bakrie Sumatra Plantations Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indosat (Persero) AGIS Alfa Retailindo Matahari Putra Prima Ramayana Lestari Sentosa Charoen Pokphand Indonesia Aneka Tambang Tambang Batu Bara Bukit Asam Timah Hotel Sahid Jaya Internasional Bayu Buana Fast Food Indonesia Berlian Laju Tanker Centris Multi Persada Pratama Enseval Putra Megatrading
Total Asset 2641
Q4 Total Liabilities 1176
0.92
838
754
0.90
21445 11686 116 318 1296
0.51 0.52 0.26 0.50 0.42
46050 23005 433 638 3110
25015 11813 97 318 1325
0.54 0.51 0.22 0.50 0.43
2065
784
0.38
2137
790
0.37
0.57 0.18
2441 2445
1542 498
0.63 0.20
2351 2516
1469 501
0.62 0.20
622 492
0.31 0.25
1842 2094
491 563
0.27 0.27
1941 2001
513 453
0.26 0.23
777 113 227 2542
621 40 81 1547
0.80 0.35 0.36 0.61
778 119 246 2740
592 46 91 1803
0.76 0.39 0.37 0.66
778 120 248 2791
600 47 90 1754
0.77 0.39 0.36 0.63
0.32
210
84
0.40
208
82
0.39
203
76
0.37
0.78
1288
991
0.77
1298
958
0.74
1283
911
0.71
Rasio Leverage 0.48
1
Rasio Leverage 0.46
Rasio Leverage 0.46
Rasio Leverage 0.45
2
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hero Supermarket Toko Gunung Agung Abdi Bangsa Astra Graphia Centrin Online Fortune Indonesia Indosiar Karya Media Surya Citra Media Bakrie & Brothers Metro Supermarket Realty Rimo Catur Lestari Intraco Penta
964 145 70 723 74 78 1166 1827 5202
514 137 14 404 9 17 497 669 2792
0.53 0.94 0.20 0.56 0.12 0.22 0.43 0.37 0.54
904 129 62 723 78 72 1167 1758 5075
450 121 13 395 12 11 467 577 2722
0.50 0.94 0.21 0.55 0.15 0.15 0.40 0.33 0.54
1037 130 60 716 78 76 1190 2016 4953
585 124 12 382 11 17 490 812 2584
0.56 0.95 0.20 0.53 0.14 0.22 0.41 0.40 0.52
1096 93 56 675 78 79 1469 1971 4929
656 70 15 327 11 17 750 791 2666
0.60 0.75 0.27 0.48 0.14 0.22 0.51 0.40 0.54
125 181 671
71 67 543
0.57 0.37 0.81
125 153 662
71 42 535
0.57 0.27 0.81
122 152 653
65 41 522
0.53 0.27 0.80
113 144 665
56 41 535
0.50 0.28 0.80
3
TAHUN 2004 NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Total Asset 3022
Q2 Total Liabilities 1222
Total Asset 3203
Q3 Total Liabilities 1254
0.90
846
737
0.87
866
755
25015 13804 132 343 1619
0.54 0.53 0.28 0.52 0.47
50944 26963 477 660 3074
27631 13897 126 340 1257
0.54 0.52 0.26 0.52 0.41
55823 27704 547 660 3711
2512
986
0.39
2294
725
0.32
2507 4327
1678 2543
0.67 0.59
2643 4698
1874 2767
2030 1974
511 581
0.25 0.29
2026 2005
775 137 281 3010
612 64 115 1929
0.79 0.47 0.41 0.64
203
76
1321 1124 86
921 673 78
Total Asset 2844
Q1 Total Liabilities 1281
838
754
46050 26153 478 663 3421
Nama Perusahaan
Astra Agro Lestari Bakrie Sumatra Plantations Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indosat (Persero) AGIS Alfa Retailindo Matahari Putra Prima Ramayana Lestari Sentosa Charoen Pokphand Indonesia Aneka Tambang Tambang Batu Bara Bukit Asam Timah Hotel Sahid Jaya Internasional Bayu Buana Fast Food Indonesia Berlian Laju Tanker Centris Multi Persada Pratama Enseval Putra Megatrading Hero Supermarket Toko Gunung Agung
Total Asset 3499
Q4 Total Liabilities 1346
0.87
871
712
0.82
31715 15245 156 337 1867
0.57 0.55 0.29 0.51 0.50
56115 27348 542 750 3763
32353 14052 147 426 1894
0.58 0.51 0.27 0.57 0.50
2440
970
0.40
2442
911
0.37
0.71 0.59
2754 5331
2069 3248
0.75 0.61
2933 5321
2266 3092
0.77 0.58
455 577
0.22 0.29
2053 2192
547 746
0.27 0.34
2263 2482
601 976
0.27 0.39
772 122 257 3038
617 48 88 1973
0.80 0.39 0.34 0.65
774 130 281 3338
663 57 101 2239
0.86 0.44 0.36 0.67
774 124 291 3466
647 50 105 2371
0.84 0.40 0.36 0.68
0.37
201
73
0.36
196
67
0.34
192
66
0.34
0.70 0.60 0.91
1508 1082 86
1064 630 76
0.71 0.58 0.88
1531 1112 92
1065 657 82
0.70 0.59 0.89
1655 1194 93
1132 740 81
0.68 0.62 0.87
Rasio Leverage 0.45
Rasio Leverage 0.40
Rasio Leverage 0.39
Rasio Leverage 0.38
4
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Abdi Bangsa Astra Graphia Centrin Online Fortune Indonesia Indosiar Karya Media Surya Citra Media Bakrie & Brothers Metro Supermarket Realty Rimo Catur Lestari Intraco Penta
57 705 79 111 1511 1900 5123
11 372 9 47 771 722 2826
0.19 0.53 0.11 0.42 0.51 0.38 0.55
58 627 81 100 1522 1907 5152
14 290 10 36 766 732 2911
0.24 0.46 0.12 0.36 0.50 0.38 0.57
60 579 85 109 209 1939 5153
16 250 14 42 0.2 738 3156
0.27 0.43 0.16 0.39 0.00 0.38 0.61
49 568 81 102 1591 1971 5115
15 228 7 35 757 741 3089
0.31 0.40 0.09 0.34 0.48 0.38 0.60
118 166 652
60 69 521
0.51 0.42 0.80
116 143 693
57 50 558
0.49 0.35 0.81
118 139 757
59 48 639
0.50 0.35 0.84
118 144 758
58 56 625
0.49 0.39 0.82
5
TAHUN 2005 NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Rasio Leverage 0.36
Total Asset 2920
Q2 Total Liabilities 605
Rasio Leverage 0.21
Total Asset 2985
Q3 Total Liabilities 698
Astra Agro Lestari Bakrie Sumatra Plantations Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indosat (Persero) AGIS Alfa Retailindo Matahari Putra Prima Ramayana Lestari Sentosa Charoen Pokphand Indonesia Aneka Tambang Tambang Batu Bara Bukit Asam Timah Hotel Sahid Jaya Internasional Bayu Buana Fast Food Indonesia Berlian Laju Tanker Centris Multi Persada Pratama Enseval Putra Megatrading Hero Supermarket Toko Gunung Agung
Rasio Leverage 0.23
Total Asset 3192
Q4 Total Liabilities 697
1594
0.67
1148
725
0.63
1192
774
0.65
1210
750
0.62
56115 27872 508 742 4086
32353 14523 119 422 2129
0.58 0.52 0.23 0.57 0.52
58470 27682 508 730 3872
30955 14002 117 409 1912
0.53 0.51 0.23 0.56 0.49
58583 30729 569 700 4296
32002 17220 176 375 2346
0.55 0.56 0.31 0.54 0.55
59430 32152 600 755 4667
30886 18371 207 428 2613
0.52 0.57 0.35 0.57 0.56
2559
902
0.35
2451
744
0.30
2574
1022
0.40
2618
981
0.37
2611 6043
1979 3564
0.76 0.59
2449 5673
1815 2999
0.74 0.53
2645 5760
2007 3132
0.76 0.54
2749 6091
2137 3190
0.78 0.52
2385 2416
687 907
0.29 0.38
2501 2629
646 1067
0.26 0.41
2648 2637
920 1102
0.35 0.42
2650 2782
721 1257
0.27 0.45
720 144 323 4362
648 70 128 2696
0.90 0.49 0.40 0.62
717 131 326 5975
660 57 122 4153
0.92 0.44 0.37 0.70
716 136 336 6152
671 60 122 4188
0.94 0.44 0.36 0.68
708 138 349 7056
700 61 135 5173
0.99 0.44 0.39 0.73
192
66
0.34
185
68
0.37
183
65
0.36
198
82
0.41
1654 1296 80
1077 840 73
0.65 0.65 0.91
1817 1232 82
1190 776 74
0.65 0.63 0.90
1859 1252 94
1211 783 85
0.65 0.63 0.90
1973 1482 91
1261 1009 80
0.64 0.68 0.88
Total Asset 3383
Q1 Total Liabilities 1230
2363
Nama Perusahaan
Rasio Leverage 0.22
6
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Abdi Bangsa Astra Graphia Centrin Online Fortune Indonesia Indosiar Karya Media Surya Citra Media Bakrie & Brothers Metro Supermarket Realty Rimo Catur Lestari Intraco Penta
49 571 83 99 1598 1930 5219
15 240 7 30 780 704 3198
0.31 0.42 0.08 0.30 0.49 0.36 0.61
122 574 85 89 1637 2013 6108
38 235 8 21 800 761 3877
0.31 0.41 0.09 0.24 0.49 0.38 0.63
121 514 86 98 1620 2033 7793
39 247 9 30 793 806 3481
0.32 0.48 0.10 0.31 0.49 0.40 0.45
131 531 84 125 1620 2027 6890
45 252 9 54 793 770 2089
0.34 0.47 0.11 0.43 0.49 0.38 0.30
112 137 780
48 59 644
0.43 0.43 0.83
107 132 787
43 55 646
0.40 0.42 0.82
106 126 888
42 48 741
0.40 0.38 0.83
118 122 969
58 44 828
0.49 0.36 0.85
7
CLOSING PRICE PERUSAHAAN NON-MANUFAKTUR 2003-2005 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Bakrie Sumatra Plantations Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indosat (Persero) AGIS Alfa Retailindo Matahari Putra Prima Ramayana Lestari Sentosa Charoen Pokphand Indonesia Aneka Tambang Tambang Batu Bara Bukit Asam Timah Hotel Sahid Jaya Internasional Bayu Buana Fast Food Indonesia Berlian Laju Tanker Centris Multi Persada Pratama Enseval Putra Megatrading Hero Supermarket
TAHUN 2002 Q4 1550
Q1 1300
150
145
175
3850 9250 65 775
3625 7600 50 700
500
TAHUN 2003 Q2 Q3 1400 1575
TAHUN 2004 Q2 Q3 2250 2575
Q4 1725
Q1 1950
430
575
1050
900
4625 8800 85 700
5700 9400 105 1300
6750 15000 80 1250
7000 3850 120 1150
375
525
485
525
2525
2175
3225
4075
360 600
360 800
400 825
600 345
550 600
150 60 900 485
TAHUN 2005 Q2 Q3 3975 4442
Q4 3100
Q1 4000
Q4 4900
1500
310
440
410
377
415
7400 4025 85 975
4150 4225 100 900
4825 5750 100 1000
4475 4875 140 1000
5000 5500 135 1000
5333 5467 98 1337
5900 5550 80 1900
575
525
600
575
660
590
787
960
4350
4000
4450
4250
775
780
900
823
810
365 1050
335 1925
290 1225
200 1250
270 1375
270 1725
450 2250
395 2400
335 2467
315 3575
575 700
550 1100
875 2550
775 2350
675 1700
850 2025
1525 2075
1520 2100
1590 2200
1647 1868
1800 1820
130 50 900 495
90 65 900 475
180 75 925 485
125 75 925 1000
165 75 950 1075
135 75 950 1000
130 80 925 1225
140 135 1050 700
175 130 1000 860
125 120 950 890
125 97 967 857
100 90 1200 1040
300
300
305
335
300
310
310
385
465
430
465
345
325
340 1100
395 800
850 950
1350 875
370 1000
470 950
360 1075
410 1700
550 2800
680 3000
710 3000
653 4217
750 6050
8
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Toko Gunung Agung Abdi Bangsa Astra Graphia Centrin Online Fortune Indonesia Indosiar Karya Media Surya Citra Media Bakrie & Brothers Metro Supermarket Realty Rimo Catur Lestari Intraco Penta
IHSG
400 275 275 400 260
300 275 270 400 280
300 275 325 360 280
205 275 370 150 285
270 275 330 170 280
300 275 285 145 260
250 275 230 135 300
265 275 285 135 300
270 225 320 145 295
330 275 340 140 295
330 275 310 100 310
252 275 307 100 202
250 275 295 90 255
550 575 15
525 485 10
600 625 15
480 525 25
510 625 40
550 550 55
525 465 35
775 575 35
675 725 40
620 710 215
480 650 120
420 727 115
340 640 120
925 90 240
925 75 315
925 85 260
950 105 300
950 100 310
950 100 295
950 65 260
975 70 295
975 65 525
975 75 500
975 75 500
975 70 640
975 75 580
424.945
398.004
505.499
597.652
691.895
735.677
732.401
820.134
1000.233
1080.165
1122.376
1103.889
1162.635
9
RETURN SAHAM PERUSAHAAN NON-MANUFAKTUR 2003-2005 (%) NO.
Nama Perusahaan
1 2
Astra Agro Lestari Bakrie Sumatra Plantations Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indosat (Persero) AGIS Alfa Retailindo Matahari Putra Prima Ramayana Lestari Sentosa Charoen Pokphand Indonesia Aneka Tambang Tambang Batu Bara Bukit Asam Timah Hotel Sahid Jaya Internasional
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Bayu Buana Fast Food Indonesia Berlian Laju Tanker Centris Multi Persada Pratama Enseval Putra Megatrading
19
Hero Supermarket
20
Toko Gunung Agung
Q1 -16.1 -3.3
TAHUN 2003 Q2 Q3 7.7 12.5 20.7 145.7
Q4 9.5 33.7
Q1 13.0 82.6
TAHUN 2004 Q2 Q3 15.4 14.4 -14.3 66.7
Q4 20.4 -79.3
Q1 29.0 41.9
-5.8 -17.8 -23.1 -9.7 -25.0 -13.9
27.6 15.8 70.0 0.0 40.0 48.3
23.2 6.8 23.5 85.7 -7.6 26.4
18.4 59.6 -23.8 -3.8 8.2 6.7
3.7 -74.3 50.0 -8.0 9.5 -8.0
5.7 4.5 -29.2 -15.2 -8.7 11.3
-43.9 5.0 17.6 -7.7 14.3 -4.5
16.3 36.1 0.0 11.1 -4.2 -81.8
-7.3 -15.2 40.0 0.0 14.8 0.6
11.7 12.8 -3.6 0.0 -10.6 15.4
6.7 -0.6 -27.4 33.7 33.4 -8.6
10.6 1.5 -18.4 42.1 22.0 -1.6
0.00 33.33
11.1 3.1
-8.8 27.3
-8.2 83.3
-13.4 -36.4
-31.0 2.0
35.0 10.0
0.0 25.5
66.7 30.4
-12.2 6.7
-15.2 2.8
-6.0 44.9
-8.33 73.91 13.33 16.67 0.00 2.06
4.5 16.7
-4.3 57.1
59.1 131.8
-11.4 -7.8
-12.9 -27.7
25.9 19.1
79.4 2.5
-0.3 1.2
4.6 4.8
3.6 -15.1
9.3 -2.6
-30.8
100.0
-30.6
32.0
-18.2
-3.7
7.7
25.0
-28.6
0.0
-20.0
30.0 0.0 -4.0
15.4 2.8 2.1
0.0 0.0 106.2
0.0 2.7 7.5
0.0 0.0 -7.0
6.7 -2.6 22.5
68.8 13.5 -42.9
-3.7 -4.8 22.9
-7.7 -5.0 3.5
-19.2 1.8 -3.7
-7.2 24.1 21.4
1.7 115.2
9.8 58.8
-10.4 -72.6
3.3 27.0
0.0 -23.4
24.2 13.9
20.8 34.1
-7.5 23.6
8.1 4.4
-25.8 -8.0
-5.8 14.9
18.8
-7.9
14.3
-5.0
13.2
58.1
64.7
7.1
0.0
40.6
43.5
0.0
-31.7
31.7
11.1
-16.7
6.0
1.9
22.2
0.0
-23.6
-0.8
0.00 16.18 27.27 25.00
TAHUN 2005 Q2 Q3 -0.6 11.7 -6.8 -8.0
Q4 10.3 10.1
10
21 22 23 24 25
Abdi Bangsa Astra Graphia Centrin Online Fortune Indonesia Indosiar Karya Media
26
Surya Citra Media
27 28
Bakrie & Brothers Metro Supermarket Realty
29 30
Rimo Catur Lestari Intraco Penta
0.00 -1.82 0.00 7.69 -4.55 15.65 33.33 0.00 16.67 31.25
RETURN IHSG (%)
6.340
0.0 20.4 -10.0 0.0 14.3
0.0 13.8 -58.3 1.8 -20.0
0.0 -10.8 13.3 -1.8 6.3
0.0 -13.6 -14.7 -7.1 7.8
0.0 -19.3 -6.9 15.4 -4.5
0.0 23.9 0.0 0.0 47.6
-18.2 12.3 7.4 -1.7 -12.9
22.2 6.3 -3.4 0.0 -8.1
0.0 -8.8 -28.6 5.1 -22.6
0.0 -1.0 0.0 -34.8 -12.5
0.0 -3.9 -10.0 26.2 -19.0
28.9
-16.0
19.0
-12.0
-15.5
23.7
26.1
-2.1
-8.5
11.8
-12.0
50.0 0.0
66.7 2.7
60.0 0.0
37.5 0.0
-36.4 0.0
0.0 2.6
14.3 0.0
437.5 0.0
-44.2 0.0
-4.2 0.0
4.3 0.0
13.3 -17.5
23.5 15.4
-4.8 3.3
0.0 -4.8
-35.0 -11.9
7.7 13.5
-7.1 78.0
15.4 -4.8
0.0 0.0
-6.7 28.0
7.1 -9.4
27.009
18.230
15.769
6.328
0.445
11.979
21.960
7.991
3.908
1.647
5.322
BETA 1
ASTRA AGRO LESTARI TAHUN 2003
2004
2005
2
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 19782.688 14000.141
Y (Rit) -16.1 7.7 12.5 9.5 13.0 15.4 14.4 20.4 29.0 -0.6 11.7 10.3 127.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979
Y (Rit) -3.3 20.7 145.7 33.7 82.6 -14.3 66.7
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 44752.067 31885.541
-79.3 41.9 -6.8 -8.0 10.1 289.7
482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
ALFA BETA
XY 102.074 207.969 227.875 149.806 82.264 -6.853 172.498 447.984 231.739 -2.345 -19.270 54.817 1648.557
6.028 0.43
BAKRIE SUMATRA TAHUN 2003
2004
2005
1
ALFA BETA
XY 20.922 559.086 2656.111 531.415 522.693 6.364 798.999 1741.428 334.823 -26.574 13.176 53.752 3729.339
0.975 0.96
2
3
PP LONDON TAHUN 2003
2004
2005
4
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 82719.881 38335.291
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 16572.247 7363.282
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -10.6 131.0 75.3 23.5 33.3 -33.9 16.2 32.6 22.1 25.0 6.5 27.3 348.3
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 67.204 3538.179 1372.719 370.572 210.722 15.086 194.060 715.896 176.601 97.700 -10.706 145.291 6893.323
-67.058 3.31
TELKOMSEL TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Y (Rit) -5.8 27.6 23.2 18.4 3.7 5.7 -43.9 16.3 -7.3 11.7 6.7 10.6 66.9
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 36.772 745.448 422.936 290.150 23.414 -2.537 -525.878 357.948 -58.334 45.724 -11.035 56.413 1381.021
1.746 0.69
3
5
INDOSAT TAHUN 2003
2004
2005
6
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 23056.789 3764.189
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -17.8 15.8 6.8 59.6 -74.3 4.5 5.0 36.1 -15.2 12.8 -0.6 1.5 34.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 112.852 426.742 123.964 939.832 -470.170 -2.003 59.895 792.756 -121.463 50.022 0.988 7.983 1921.399
-1.251 1.44
AGIS TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 34598.225 8320.838
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -23.1 70.0 23.5 -23.8 50.0 -29.2 17.6 0.0 40.0 -3.6 -27.4 -18.4 75.6
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 146.454 1890.630 428.405 -375.302 316.400 12.994 210.830 0.000 319.640 -14.069 45.128 -97.925 2883.185
-6.047 1.96
4
7
ALFA RETAILINDO TAHUN 2003
2004
2005
8
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 22081.162 14110.205
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -9.7 0.0 85.7 -3.8 -8.0 -15.2 -7.7 11.1 0.0 0.0 33.7 42.1 128.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 61.498 0.000 1562.311 -59.922 -50.624 6.764 -92.238 243.756 0.000 0.000 -55.504 224.056 1840.097
4.332 0.59
MATAHARI PUTRA PRIMA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 18139.070 9476.510
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -25.0 40.0 -7.6 8.2 9.5 -8.7 14.3 -4.2 14.8 -10.6 33.4 22.0 86.1
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 158.500 1080.360 -138.548 129.306 60.116 3.872 171.300 -92.232 118.267 -41.425 -55.010 117.084 1511.589
2.539 0.65
5
9
RAMAYANA TAHUN 2003
2004
2005
10
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979
Y (Rit) -13.9 48.3 26.4 6.7 -8.0 11.3 -4.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 1731.910 -1067.621
-81.8 0.6 15.4 -8.6 -1.6 -9.7
482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
ALFA BETA
XY 88.126 1304.535 481.272 105.652 -50.624 -5.029 -53.906 1796.328 4.795 60.183 14.164 -8.515 144.326
-0.640 0.21
CHAROEN POKPHAND INDONESIA TAHUN
2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2
BULAN MARET JUNI
X (Rmt) -6.340 27.009
Y (Rit) 0.0 11.1
X^2 40.196 729.486
18.230
-8.8
332.333
-8.2 -13.4 -31.0 35.0 0.0 66.7 -12.2 -15.2 -6.0 18.0
248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
Q3
SEPT
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 10041.113 1981.152
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
ALFA BETA
XY 0.000 299.800 160.424 129.306 -84.795 13.795 419.265 0.000 533.000 -47.678 25.034 -31.932 836.759
0.598 0.60
6
11
JAPFA TAHUN 2003
2004
2005
12
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 55998.582 17610.240
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 31627.793 25637.208
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 125.0 28.9 -3.4 -21.4 -31.8 6.7 25.0 35.0 -24.1 -2.4 22.5 160.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 3376.125 526.847 -53.615 -135.419 14.151 80.259 549.000 279.685 -94.183 3.953 119.745 4666.549
-24.842 2.86
ANEKA TAMBANG TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Y (Rit) 33.3 3.1 27.3 83.3 -36.4 2.0 10.0 25.5 30.4 6.7 2.8 44.9 232.9
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -211.312 83.728 497.679 1313.558 -230.339 -0.890 119.790 559.980 242.926 26.184 -4.612 238.958 2635.649
10.738 0.45
7
13
BUMI RESOURCES TAHUN 2003
2004
2005
14
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 152144.594 77308.954
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 75.0 385.7 194.1 15.0 0.0 30.4 6.7 -2.5 6.4 0.8 -9.2 702.4
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 2025.675 7031.311 3060.763 94.920 0.000 364.162 147.132 -19.978 25.011 -1.318 -48.962 12678.716
-268.171 5.58
TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 36894.455 16418.247
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -8.3 4.5 -4.3 59.1 -11.4 -12.9 25.9 79.4 -0.3 4.6 3.6 9.3 149.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 52.812 121.541 -78.389 931.948 -72.139 5.741 310.256 1743.624 -2.397 17.977 -5.929 49.495 3074.538
-6.553 1.53
8
15
TIMAH TAHUN 2003
2004
2005
16
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 40653.542 27946.350
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 73.9 16.7 57.1 131.8 -7.8 -27.7 19.1 2.5 1.2 4.8 -15.1 -2.6 253.9
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -468.589 451.050 1040.933 2078.354 -49.358 12.327 228.799 54.900 9.589 18.758 24.870 -13.837 3387.795
1.106 0.95
HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 10920.414 2142.946
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -13.3 -30.8 100.0 -30.6 32.0 -18.2 -3.7 7.7 25.0 -28.6 0.0 -20.0 19.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 84.512 -831.877 1823.000 -482.531 202.496 8.099 -44.322 169.092 199.775 -111.769 0.000 -106.440 910.035
0.560 0.65
9
17
BAYU BUANA TAHUN 2003
2004
2005
18
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 32657.434 7311.552
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -16.7 30.0 15.4 0.0 0.0 0.0 6.7 68.8 -3.7 -7.7 -19.2 -7.2 66.4
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 105.688 810.270 280.742 0.000 0.000 0.000 80.259 1510.848 -29.567 -30.092 31.622 -38.318 2721.453
-4.929 1.89
FAST FOOD INDONESIA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 4810.116 3577.080
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 0.0 2.8 0.0 2.7 0.0 -2.6 13.5 -4.8 -5.0 1.8 24.1 32.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 0.000 51.044 0.000 17.086 0.000 -31.145 296.460 -38.357 -19.540 -2.965 128.260 400.843
2.459 0.09
10
19
BERLIAN LAJU TANKER TAHUN 2003
2004
2005
20
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 15442.106 14378.761
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 2.1 -4.0 2.1 106.2 7.5 -7.0 22.5 -42.9 22.9 3.6 -3.7 21.4 130.6
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -13.060 -108.036 38.283 1674.668 47.460 3.115 269.528 -942.084 182.994 13.991 6.094 113.891 1286.842
10.023 0.08
CENTRIS MULTI PERSADA PRATAMA TAHUN
2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230
Y (Rit) 0.0 1.7 9.8
X^2 40.196 729.486 332.333
DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 9737.534 2025.178
-10.4 3.3 0.0 24.2 20.8 -7.5 8.1 -25.8 -5.8 18.4
248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
ALFA BETA
XY 0.000 45.915 178.654 163.998 20.882 0.000 289.892 456.768 -59.933 31.655 42.493 -30.868 811.461
0.651 0.58
11
21
RIG TENDERS INDONESIA TAHUN 2003
2004
2005
22
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 1965198.452 994256.540
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -7.9 -98.3 9172.7 19.6 0.0 26.2 -88.0 -10.8 16.4 -5.2 1.4 7.3 9033.4
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
XY 49.832 -2654.985 167218.321 309.072 0.000 -11.659 -1054.152 -237.168 131.052 -20.322 -2.306 38.851 163766.538
ALFA BETA
-53761.321 72.42
ENSEVAL PUTRA MEGATRADING TAHUN
2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230
Y (Rit) 16.2 115.2 58.8
X^2 40.196 729.486 332.333
DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 51969.839 22461.861
-72.6 27.0 -23.4 13.9 34.1 23.6 4.4 -8.0 14.9 204.1
248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
ALFA BETA
XY -102.581 3111.437 1071.924 1144.829 170.856 10.413 166.508 748.836 188.588 17.195 13.176 79.298 4330.820
-20.422 2.20
12
23
HERO SUPERMARKET TAHUN 2003
2004
2005
24
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 36753.522 24228.388
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -27.3 18.8 -7.9 14.3 -5.0 13.2 58.1 64.7 7.1 0.0 40.6 43.5 220.1
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 172.892 507.769 -144.017 225.497 -31.640 -5.874 695.980 1420.812 56.736 0.000 -66.868 231.507 3062.794
1.208 0.93
TOKO GUNUNG AGUNG TAHUN
QUARTER Q1 Q2
BULAN MARET JUNI
X (Rmt) -6.340 27.009
Y (Rit) -25.0 0.0
X^2 40.196 729.486
SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 5805.221 -2740.594
-31.7 31.7 11.1 -16.7 6.0 1.9 22.2 0.0 -23.6 -0.8 -24.9
332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
2003
2004
2005
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
ALFA BETA
XY 158.500 0.000 577.891 499.877 70.241 7.432 71.874 41.724 177.400 0.000 38.869 -4.258 483.768
-0.752 0.64
13
25
ABDI BANGSA TAHUN 2003
2004
2005
26
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 -2667.262 440.256
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 13434.829 1923.919
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 -18.2 22.2 0.0 0.0 0.0 4.0
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -399.672 177.400 0.000 0.000 0.000 -222.272
0.411 -0.23
ASTRA GRAPHIA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Y (Rit) -1.8 20.4 13.8 -10.8 -13.6 -19.3 23.9 12.3 6.3 -8.8 -1.0 -3.9 17.5
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 11.539 550.984 251.574 -170.305 -86.061 8.589 286.298 270.108 50.343 -34.390 1.647 -20.756 1119.569
0.206 0.86
14
27
CENTRIN ONLINE TAHUN 2003
2004
2005
28
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 -14913.319 -12239.117
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 0.0 -10.0 -58.3 13.3 -14.7 -6.9 0.0 7.4 -3.4 -28.6 0.0 -10.0 -111.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 0.000 -270.090 -1062.809 209.728 -93.022 3.071 0.000 162.504 -27.169 -111.769 0.000 -53.220 -1242.777
-11.115 -0.20
FORTUNE INDONESIA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 998.930 1187.591
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) 7.7 0.0 1.8 -1.8 -7.1 15.4 0.0 -1.7 0.0 5.1 -34.8 26.2 10.8
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY -48.755 0.000 32.814 -28.384 -44.929 -6.853 0.000 -37.332 0.000 19.931 57.316 139.436 83.244
0.912 -0.01
15
29
INDOSIAR KARYA MEDIA TAHUN 2003
2004
2005
30
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 3054.232 -3098.302
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
BULAN MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES MARET JUNI SEPT DES JUMLAH n.∑XY ∑X.∑Y
X (Rmt) -6.340 27.009 18.230 15.769 6.328 -0.445 11.979 21.960 7.991 3.908 -1.647 5.322 110.064 18509.210 3054.276
n.∑X^2 (∑X)^2
25521.845 12114.084
Y (Rit) -4.6 14.3 -20.0 6.3 7.8 -4.5 47.6 -12.9 -8.1 -22.6 -12.5 -19.0 -28.2
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 28.847 386.229 -364.600 99.345 49.358 2.003 570.200 -283.284 -64.727 -88.321 20.588 -101.118 254.519
-1.269 0.46
SURYA CITRA MEDIA TAHUN 2003
2004
2005
QUARTER Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Y (Rit) -15.7 28.9 -16.0 19.0 -12.0 -15.5 23.7 26.1 -2.1 -8.5 11.8 -12.0 27.8
X^2 40.196 729.486 332.333 248.661 40.044 0.198 143.496 482.242 63.856 15.272 2.713 28.324 2126.820
ALFA BETA
XY 99.221 780.560 -291.680 299.611 -75.936 6.898 283.902 573.156 -16.781 -33.218 -19.435 -63.864 1542.434
-0.353 1.15
16
RATA-RATA
RASIO
LEVERAGE
&
BETA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR 2003-2005
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Bakrie Sumatra Plantations Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indosat (Persero) AGIS Alfa Retailindo Matahari Putra Prima Ramayana Lestari Sentosa Charoen Pokphand Indonesia Aneka Tambang Tambang Batu Bara Bukit Asam Timah Hotel Sahid Jaya Internasional Bayu Buana Fast Food Indonesia Berlian Laju Tanker Centris Multi Persada Pratama Enseval Putra Megatrading Hero Supermarket Toko Gunung Agung Abdi Bangsa Astra Graphia Centrin Online Fortune Indonesia Indosiar Karya Media Surya Citra Media Bakrie & Brothers Metro Supermarket Realty Rimo Catur Lestari Intraco Penta
RASIO LEVERAGE
BETA
0.37 0.82
0.43 0.96
0.54 0.53 0.26 0.53 0.48 0.37 0.69 0.45 0.28 0.33 0.85 0.42 0.38 0.66 0.37 0.70 0.60 0.90 0.26 0.48 0.12 0.30 0.43 0.38 0.54 0.50 0.36 0.82
0.69 1.44 0.23 0.59 0.65 0.21 0.60 0.45 0.53 0.95 0.78 1.89 0.09 0.08 0.58 2.20 0.93 0.64 -0.23 0.86 -0.20 -0.01 0.46 1.15 2.31 0.03 0.59 0.79
NON-
17
Descriptives Descriptive Statistics N 30
Minimum .12
Maximum .90
Mean .4907
Std. Deviation .19405
30
-.23
2.31
.6890
.62560
lev beta Valid N (listwise)
30
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test lev N
beta 30
Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
30
.4907
.6890
.19405
.62560
Absolute
.133
.166
Positive
.133
.166
Negative
Std. Deviation
-.089
-.073
Kolmogorov-Smirnov Z
.728
.908
Asymp. Sig. (2-tailed)
.664
.382
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered lev(a)
Variables Removed .
Method Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: beta Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
.368(a) a Predictors: (Constant), lev b Dependent Variable: beta
.136
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.105
.59193
Durbin-Watson 2.084
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 1.539
Residual Total a Predictors: (Constant), lev b Dependent Variable: beta
df 1
Mean Square 1.539
9.811
28
.350
11.350
29
F 4.393
Sig. .045(a)
18
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error .298
.106
lev
1.187 a Dependent Variable: beta
Beta
.566
t
Sig.
Tolerance .357
VIF .724
2.096
.045
.368
Collinearity Statistics B
Std. Error
1.000
Coefficient Correlations(a) Model 1
lev Correlations
lev
1.000
Covariances
lev
.321
a Dependent Variable: beta Collinearity Diagnostics(a) Condition Index
Eigenvalue Model 1
Dimension 1
(Constant) 1.932
2
lev
.068
Variance Proportions
(Constant) 1.000 .03 5.331
.97
lev .03 .97
a Dependent Variable: beta Residuals Statistics(a)
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Minimum .2489
Maximum 1.1750
Mean .6890
Std. Deviation .23038
N
-1.910
2.109
.000
1.000
30
.108
.256
.147
.043
30
.3339
1.2978
.6987
.24011
30
30
-.81003
1.56243
.00000
.58164
30
Std. Residual
-1.368
2.640
.000
.983
30
Stud. Residual
-1.411
2.688
-.008
1.013
30
-.86136
1.62004
-.00968
.61825
30
-1.438
3.064
.018
1.076
30
Mahal. Distance
.002
4.450
.967
1.236
30
Cook's Distance
.000
.195
.032
.047
30
Centered Leverage Value
.000
.153
.033
.043
30
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a Dependent Variable: beta
1.000
19
Charts
Scatterplot
Dependent Variable: beta
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
20
Correlations lev lev
Pearson Correlation
beta 1
.368(*)
Sig. (2-tailed)
.045
N beta
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30
30
.368(*)
1
.045
N
30 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Runs Test
Test Value(a)
Unstandardize d Residual -.13284
Cases < Test Value
15
Cases >= Test Value
15
Total Cases
30
Number of Runs
16
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Median
.000 1.000
30