BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia, industri kecil memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang. Perkembangan industri kecil juga didukung oleh kemajuan teknologi di berbagai bidang yang dapat menimbulkan persaingan yang sangat ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Setiap perusahaan berusaha untuk bertahan dan menjadi yang terdepan dalam persaingan tersebut. Umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan meminimalkan biaya produksinya sehingga harga pokok produksi menjadi lebih rendah. Faktor biaya merupakan bagian penting dari harga pokok produksi yang akan berpengaruh pada harga jual. Dalam perkembangannya, usaha kripik buah mampu bertahan di tengah–tengah masyarakat, meskipun dari sisi harganya yang terbilang cukup mahal bagi ukuran masyarakat kelas menengah ke bawah, menjadi semacam tantangan bagi produsen keripik buah untuk bisa lebih menekan biaya operasional terutama misalnya lewat pembelian bahan baku langsung pada petani. Keadaan tersebut mendorong para produsen untuk mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam menjalankan usahanya. Efektifitas dapat diartikan sebagai pencapaian output usaha yang berupa produk yang optimal, sedangkan efisien dapat diartikan sebagai penggunaan sumber daya yang ada
1
2
(input)
secara
tepat.
Hal
tersebut
mengharuskan
para
pengusaha
memperhitungkan setiap biaya yang dikeluarkan seefisien mungkin didalam kegiatan produksinya. Pada prinsipnya biaya produksi digolongkan pada tiga elemen, yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. Setiap elemen sangat berpengaruh sekali terhadap harga pokok produksi. Apabila harga pokok produksi naik, maka harga jual juga akan ikut naik. Hal ini disebabkan oleh harga pokok produksi memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan harga jual. Analisis terhadap harga pokok produksi perlu dilakukan agar kewajaran biaya dan optimalisasi laba. Tujuan evaluasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan biaya yang harus dibebankan secara tepat dalam periode pada setiap unit yang diproduksi. Menurut Mulyadi (2007:10) harga pokok produksi atau disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan menurut Hansen and Mowen (2012), harga pokok produksi adalah mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi ialah jumlah biaya barang atau jasa yang dipakai dalam suatu kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produk yang dinilai dengan satuan harga. Saat ini, yang terjadi pada UKM kripik buah Olivia Jaya perusahaan masih belum menggunakan perhitungan harga pokok produksi (HPP) sesuai yang diterapkan apakah perusahaan memasukkan komponen-komponen harga
3
pokok produksinya dengan efesien. Untuk itu diperlukan adanya perhitungan harga pokok produksi (HPP) yang efisien untuk menentukan harga jual yang akan diberikan kepada pelanggan sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dalam mendapatkan laba yang maksimal. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya produksi dan agar menghasilkan biaya yang efisien diperlukan suatu metode yang baik. Metode yang tepat digunakan dalam menghitung biaya produksi tersebut ialah metode full costing. Full costing digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya karena pada teknik ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk jadi atau ke harga pokok pejualan berdasarkan tarif yang ditentukan pada aktivitas normal atau aktivitas yang sesungguhnya terjadi. Metode full costing memperhitungkan biaya tetap karena biaya ini dianggap melekat pada harga pokok persediaan baik barang jadi maupun persediaan barang dalam proses yang belum terjual dan dianggap harga pokok penjualan jika produk tersebut sudah habis dijual. Dengan demikian maka perusahaan akan memperoleh biaya yang akurat serta dapat menetapkan harga jual yang lebih kompetitif. Banyak penelitian yang terkait dengan penentuan harga pokok produksi dilakukan oleh Rahayu (2007) menganalisis tentang penentuan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual pada perusahaan kertas CV. Setia Kawan Tulungagung. Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam menentukan harga pokok produksi pada perusahaan kertas CV. Setia Kawan Tulungaggung menggunakan metode full costing, sedangkan pada laporan keuangannya
4
terdapat kekurangtepatan dalam pengolahannya, sehingga terdapat selisih pada harga pokok produksi dan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan dengan yang dilakukan oleh peneliti. Meriana (2010) meneliti tentang harga pokok produksi sebagai dasar penetapan harga jual produk pada industri kripik tempe. Hasil analisis dari penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing adalah menambahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik tetap dan variable. Dengan demikian hasil perhitungan harga jual yang dilakukan oleh peneliti lebih kecil dari pada yang ditentukan oleh perusahaan. Perusahaan menginginkan keuntungan yang sangat besar sehingga harga jual ditentukan cukup tinggi. Prihandini (2012) menganalisis tentang penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan target costing pada CV. ARA. Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa target costing pada CV. ARA biasa diterapkan dengan mengevaluasi dan mengurangi biaya overhead pabrik serta dapat diharapkan CV. ARA mampu memproduksi kripik tempe balado yang berbiaya terendah tapi mempunyai kualitas yang bagus dengan harga jual yang bersaing di pasaran.
5
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang di angkat adalah: Bagaimana penentuan harga pokok produksi (HPP) pada UKM kripik buah Olivia Jaya di Desa Kambingan – Kec. Tumpang.
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji penentuan harga pokok produksi pada UKM kripik buah Olivia Jaya.
D. MANFAAT PENELITIAN Bagi UKM kripik buah Olivia Jaya 1. Dapat digunakan sebagai sarana merencanakan laba. 2. Sebagai alat pengendalian (controlling) kegiatan operasi yang sedang berjalan. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual. Bagi IPTEK 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. Dapat menambah pengetahuan dan memberikan gambaran nyata dari penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan.
6
3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menghitung harga pokok produksi serta sebagai rujukan dan pembanding untuk penelitian selanjutnya.