BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber yaitu pajak dan pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa publik. Jika pelayanan publik dibiayai dengan pajak maka setiap wajib pajak harus membayar tanpa memperdulikan apakah dia menikmati secara langsung atau tidak, hal ini disebabkan karena pajak merupakan iuran rutin masyarakat kepada negara yang memiliki jasa individual secara langsung dapat dinikmati oleh pembayar pajak. Jika pelayanan publik dibiayai melalui pembebanan langsung maka yang harus membayar hanyalah mereka yang memanfaatkan
jasa
pelayanan
publik
tersebut,
sedangkan
yang
tidak
menggunakannya tidak wajib untuk membayar. Dalam memberikan pelayanan publik, pemerintah dapat membenarkan menarik tarif untuk pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaan milik pemerintah. Beberapa pelayanan langsung yang dapat dibebankan tarif pelayanan adalah barang-barang publik seperti penyediaan air bersih, transportasi publik, jasa pos dan telkom, energi dan listrik, perumahan rakyat, pariwisata dan pendidikan. Pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena adanya barang privat, barang publik dan barang campuran. Barang privat merupakan barang kebutuhan masyarakat yang manfaatnya hanya dinikmati secara individual oleh pembeli sedangkan yang tidak
1
mengkonsumsi tidak dapat menikmati barang dan jasa tersebut. Barang publik adalah barang kebutuhan masyarakat yang manfaatnya dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama. Namun dalam prakteknya terdapat beberapa barang dan jasa yang merupakan campuran antara barang privat dan publik karena walaupun dikonsumsi secara individual sering kali masyarakat secara umum juga membutuhkan barang tersebut, contohnya adalah penyediaan air bersih. Air merupakan barang publik dibawah naungan pemerintah daerah yaitu perusahaan daerah agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Salah satu perusahaan daerah yang bergerak di bidang jasa pelayanan air adalah PDAM Kabupaten Tabanan. PDAM Kabupaten Tabanan merupakan salah satu BUMD yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Keberadaan PDAM Kabupaten Tabanan sebagai unsur pelayanan publik harus mengutamakan aspek sosial. Hal ini tercermin dalam penetapan tarif air minum yang lebih mempertimbangkan kemampuan masyarakat, namun disamping fungsinya sebagai unsur pelayanan publik, juga tidak lepas dari dimensi ekonomi yaitu mencari keuntungan yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah. Diperlukan dana yang cukup untuk membiayai investasi dan pengelolaan sarana air minum sehingga PDAM Kabupaten Tabanan mampu meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi menyebabkan pemerintah harus dapat menyediakan dan memberikan pelayanan yang berkualitas dan harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai imbalan atas jasa pelayanan air minum kepada pelanggan. PDAM Kabupaten Tabanan memperoleh
2
pendapatan penjualan air minum yang dihitung berdasarkan besaran air minum yang dikonsumsi oleh pelanggan dan tarif air minum yang berlaku. Tugas dan misi PDAM Kabupaten Tabanan adalah meningkatkan PAD, dengan demikian perusahaan harus dikelola secara efisien dan efektif atas dasar prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dengan tetap memperhatikan fungsi sosialnya. Agar terwujud misi pengelolaan yang dimaksud maka diperlukan sistem tarif air minum PDAM yang didasarkan atas prinsip-prinsip keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, transparansi akuntabilitas,
dan
perlindumgan
air
baku.
Berdasarkan
dan
pertimbangan-
pertimbangan diatas, telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum. PDAM Kabupaten Tabanan selain bergerak di bidang jasa pelayanan juga merupakan perusahaan industri yang mengolah air baku menjadi air yang siap dikonsumsi oleh masyarakat selaku konsumen. Dalam perusahaan industri terjadi proses produksi yaitu pengolahan bahan baku menjadi barang jadi dimana dalam proses tersebut diperlukan biaya-biaya produksi baik biaya bahan baku, biaya tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi tersebut adalah merupakan harga pokok produksi secara tepat dan benar karena harga pokok produksi tersebut adalah dasar penentuan harga jual dari suatu produk yang dihasilkan. Harga jual yang ditetapkan perusahaan biasanya ditentukan pada tingkat tertentu yang mencakup biaya produksi dan tingkat laba (target laba) yang diinginkan perusahaan. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan
3
langsung dengan proses produksi dan terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, sedangkan target laba merupakan tingkat laba yang diinginkan perusahaan dari kegiatan operasinya. Perhitungan biaya produksi dan penetapan harga jual produksi yang dilakukan perusahaan akan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang disusun perusahaan. Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dan harus diperhatikan bahwa kesalahan dalam menentukan harga pokok produksi akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dengan demikian ketepatan dalam perhitungan harga pokok produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan mengetahui unsur-unsur biaya yang harus diperhitungkan kedalam harga pokok produksi maka dapat diketahui besarnya harga pokok penjualan. Selama ini PDAM Kabupaten Tabanan dalam menentukan harga pokok produksi membebankan biaya-biaya produksi kedalam biaya langsung yaitu biaya sumber dan biaya pengolahan. Untuk itu diperlukan adanya perhitungan harga pokok produksi yang bermanfaat untuk mendukung persiapan menuju arah profesionalisme seiring dengan tuntutan untuk memperoleh air bersih dengan kuantitas dan kualitas serta pelayanan yang memadai. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Berapa besarnya harga pokok produksi air untuk setiap meter kubiknya pada PDAM Kabupaten Tabanan?
4
2) Berapakah harga jual air yang seharusnya ditetapkan oleh PDAM Kabupaten Tabanan sesuai dengan Peraturan Bupati Tabanan Nomor 44 Tahun 2006 tanggal 23 November 2006?
1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui besarnya harga pokok produksi air untuk setiap meter kubiknya pada PDAM Kabupaten Tabanan. 2) Untuk mengetahui harga jual air yang seharusnya ditetapkan oleh PDAM Kabupaten Tabanan sesuai dengan Peraturan Bupati Tabanan Nomor 44 Tahun 2006 tanggal 23 November 2006.
1.3 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah literatur akuntansi khususnya mengenai perhitungan harga pokok produksi air sebagai dasar dalam penentuan harga jual air pada PDAM Kabupaten Tabanan. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi Direksi PDAM Kabupaten Tabanan dalam perhitungan harga pokok produksi air sebagai dasar dalam penentuan harga jual air kepada pelanggan.
5
1.4 Sistematika Penulisan Skripsi ini akan dibagi menjadi lima (5) bab yang terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah serta yang menjadi pokok permasalahan yang diteliti serta ditentukan pula tujuan dan kegunaan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang beberapa landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teori-teori tersebut yaitu harga pokok produksi dan Break Even Point. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan mengenai gambaran umum Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Tabanan, struktur organisasi, job description, proses produksi perusahaan, perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan teori, perhitungan harga jual air dan analisis Break Even Point. BAB V PENUTUP Bab ini menyajikan mengenai simpulan analisis pada Bab IV disertai dengan saran-saran yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
6