Perpustakaan Unika
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Perekonomian global sekarang ini sangat tidak menentu, walaupun lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya dan gaji yang di harapan. Calon pencari kerja lulusan sarjana banyak, tetapi lowongan pekerjaan yang kurang dapat menampung calon pekerja terdidik itulah yang membuat banyaknya pengangguran. Membicarakan tentang perekonomian global, maka dapat di lihat adanya suatu fenomena baru yang menarik untuk dicermati dalam 1-2 tahun terakhir, yaitu makin tumbuh suburnya bisnis franchise di Indonesia. Demam kewirausahaan yang belakangan melanda kaum muda tidak dapat dilepaskan dari fenomena ini. Mereka menginginkan sesuatu yang cepat tetapi tidak mau disebut instan dalam membangun bisnis. Dengan segenggam modal di tangan, tanpa perlu mempermasalahkan apakah itu hasil keringat sendiri atau pemberian orang tua, tetapi yang pasti ada kecenderungan suatu pola pemikiran seperti “buat apa bersusah payah merintis usaha dari nol kalau dapat membeli bisnis yang membuatnya langsung berlari. Itulah yang membuat bisnis “cepat saji” ini booming dan terus mengundang peminat baru. Fenomena yang menarik dibeberapa tahun ini yaitu makin tumbuh suburnya bisnis franchise makanan. Kalau kita amati saat ini banyak sekali
44
Perpustakaan Unika
usaha baru yang sangat kreatif menawarkan berbagai jenis produk dan jasa, misalnya usaha makanan. Sebagai seorang entrepeneur apabila ingin membuka suatu bisnis yang baru, sistem franchise merupakan salah satu jalan keluarnya, karena terwaralaba atau pihak yang menggunakan atau memanfaatkan merk yang sudah dikenal, tinggal menjalankan konsep bisnis yang mapan yang telah dirumuskan oleh pihak franchisor (pemilik brand). Selain itu, sebagai tanggung jawab terhadap reputasi perusahaan, pihak franchisor wajib memberikan dukungan penuh diantaranya dalam hal manajemen, teknis, operasional dan standardisasi atau kontrol kualitas (seperti pasokan bahan baku, peralatan, training), pemilihan lokasi, periklanan, pemasaran bahkan promosi. Franchise atau waralaba merupakan peluang bagi wiraswasta untuk masuk dalam usaha dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan, dan dukungan dari pemberi franchise. Sering wiraswasta memulai usaha baru, kecil kemungkinannya usahanya akan berhasil. Dengan franchise, wiraswasta akan dilatih dan didukung dalam pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan. Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri mungkin akan merasa bahwa franchise adalah pemecahan yang paling mudah. Franchise dapat dibagi menjadi dua, yaitu franchise luar negeri (asing) dan franchise dalam negeri (lokal). Franchise luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merk sudah diterima diberbagai dunia,
45
Perpustakaan Unika
dan dirasakan lebih bergengsi. Franchise asing adalah franchisornya berasal dari luar negri. Beberapa Franchise Asing yang sukses di Indonesia misalnya dalam bidang usaha makanan, minuman dan cafe antara lain Quickly, Baskin Robin, Starbucks, Mc Donalds, Pizza Hut, Wendy’s, Tony Romas, Bread Story, Bread Talk, Kentucky Fried Chicken, Kafe Dome, Hard Rock Café, Planet Hollywood. Franchise dalam negeri (lokal), juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik franchise. Franchise lokal antara lain Es Teler 77, Mr Celup, Ayam Bakar Wong Solo, dan lain sebagainya. Hadirnya franchise lokal telah membangkitkan semangat kalangan muda, profesional, pensiunan, bahkan juga para ibu rumah tangga, untuk turut terjun menjadi pengusaha. Jumlah franchise lokal pada tahun 2009 mencapai 750 unit atau naik 25% dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 600 unit. Adapun pertumbuhan franchise asing relatif sedikit, yakni dari 255 unit pada 2008 menjadi 260 unit pada tahun 2009. Salah satu penyebab kelambatan franchise asing dalam melahirkan pebisnis baru adalah mahalnya investasi yang harus ditanggung franchisee. Sebab lain, masih banyak pewaralaba asing yang ingin menikmati sendiri manisnya bisnis, sehingga belum melakukan
subwaralaba
(http://swa.co.id/2009/07/bangkitnya-franchise-
lokal/).
46
Perpustakaan Unika
Berikut ini adalah data pertumbuhan bisnis franchise makanan di Indonesia
sejak
tahun
2002-2009:
(http://dandanhamdani.blogspot.com/2009/06/franchise-oh-franchise.html)
Tabel. 1. 1. Data pertumbuhan bisnis franchise makanan di Indonesia Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Asing 212 190 200 237 220 250 255 260
Lokal 37 49 85 125 230 450 600 750
∆ Lokal 0 12 36 40 105 220 150 150
% Lokal 32,43 % 73,47 % 47,06 % 84 % 95,65 % 33,33 % 25 %
Sumber: Indonesian Franchise Association (IFA)
Cepatnya pertumbuhan franchise lokal, sekali lagi, membuktikan bahwa franchise lokal memiliki prospek bisnis yang tidak kalah bagus dibanding franchise asing. Menengok ke belakang, pada 2005 waralaba asing memang sempat mendominasi pasar franchise di dalam negeri, tetapi sejak 2006 pasar franchise justru berhasil dikuasai pemain lokal. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sendiri sudah mulai sadar bahwa franchise merupakan salah satu alternatif penting untuk menggairahkan perekonomian nasional yang tengah lesu saat ini (http://www.swa.co.id/2009/07/bangkitnyafranchise-lokal/). Banyak sekali franchise makanan lokal sekarang ini yang bermunculan dan telah mempunyai gerai yang tersebar di Indonesia. Apabila suatu
47
Perpustakaan Unika
franchise dapat membuka gerai-gerai di beberapa kota dengan franchisee sebagai mitranya, maka dapat dikatakan bahwa franchise tersebut dipercaya dan memiliki prospek kedepan yang baik. Salah satu makanan yang digemari dan cocok dengan lidah oleh masyarakat di Indonesia adalah bakso. Bakso yang memiliki keunikan dan dapat dimitrakan adalah Bakso Kepala Sapi. Bakso Kepala Sapi merupakan pelopor depot bakso sehat, rendah kolesterol, bebas babi, bebas borax dan bebas formalin. Bakso Kepala Sapi adalah hasil paduan olah kreatif dan kejelian kuliner sohor yang cerdas memadukan rempah asli nusantara dengan daging yang berkualitas. Franchise Bakso Kepala Sapi yang dimasalkan sejak tahun 2006 tersebut telah berkembang hingga mencapai lima ratus gerai bakso. Dengan sentuhan managerial franchise modern bakso sebagai makanan tradisi makin jadi makanan favorit berbagai kalangan melampui batasan apapun, anak-anak hingga dewasa masyarakat miskin pinggiran hingga orang gedongan, dari rakyat jelata, selebriti hingga pejabat semua menyukai jenis masakan yang satu ini. Franchise Bakso Kepala Sapi menjamur merata di berbagai kota menghadirkan cita rasa kaya rasa khas tradisi serta layanan berkualitas dan bernilai tinggi bagi penikmat sejati bakso. Ini merupakan bukti bahwa kerja keras team kreatif sumber daya manusia hingga team pendampingan benar-benar mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat luas sekaligus pengakuan bahwa franchise Bakso Kepala Sapi hadir sebagai
48
Perpustakaan Unika
salah satu inovasi bisnis yg memberikan keuntungan secara lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih massal (http://baksokepalasapi.co.id). Berdasarkan uraian diatas, franchise lokal juga memiliki prospek ke depannya yang juga menjanjikan, maka dapat dirumuskan judul penelitian “Analisis faktor pemilihan bisnis franchise Bakso Kepala Sapi di Semarang”.
1.2.
Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah Penelitian
1.2.1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat ditarik adalah faktor apa saja (sesuai peringkat) yang mendorong pemilihan bisnis franchise Bakso Kepala Sapi di Semarang? 1.2.2. Pembatasan Masalah Batasan masalah yang dibuat oleh penulis adalah menganalisis seluruh pemilik gerai franchise Bakso Kepala Sapi yang berada di Semarang.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis faktor pemilihan bisnis franchise Bakso Kepala Sapi di Semarang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
49
Perpustakaan Unika
a) Tinjauan Akademis Ditinjau dari aspek akademis, penelitian ini sebagai bahan masukan dan suatu informasi yang berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan beserta aplikasinya. b) Tinjauan Praktis Ditinjau dari aspek praktis, penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi calon wiraswasta yang ingin terjun dalam bisnis franchise Bakso Kepala Sapi di Semarang.
50