1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), yang mana perkembangan iptek tersebut menuntut kemajuan pola pikir, serta pengetahuan yang luas bagi setiap individu. Jaminan untuk sukses secara finansial, diakui untuk menyandang predikat mandiri mengharuskan perempuan mencapai keinginannya dengan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mendapatkan pekerjaan yang lebih bisa dihargai dan mendapat posisi yang tinggi dalam dunia pekerjaan. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas. Partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi bukan merupakan fenomena yang baru di Indonesia, karena banyak wanita terutama dari golongan bawah sudah berpartisipasi dalam lapangan pekerjaan. Handayani (2000) menyebutkan bahwa peningkatan tenaga kerja wanita yang cukup pesat banyak terserap pada sektor informal, seperti industri kecil dengan teknologi sederhana dan modal yang terbatas. Permasalahan
yang sering dikeluhkan para wanita pekerja yaitu secara
anatomi seperti dislokasi patella pada lutut, hernia pada lumbal dan sacrum terutama L5 – S1,bentuk ukuran tubuh lebih kecil, lemahnya kekuatan fisik dan VO2 max, lemak tubuh yang besar, toleransi terhadap panas lebih kecil dibandingkan terhadap dingin pada gangguan muskuloskeletal disepanjang tulang
1
2
belakang, seperti sakit pinggang. Akibatnya pada wanita pekerja terutama yang bekerja di dalam kantor akan selalu mendapatkan permasalahan di daerah tulang punggung dan pinggul, sehingga nyeri punggung hampir dijumpai pada 65% wanita pekerja kantor (Uniersa Medicina, 2005). Sikap kerja yang kurang baik, posisi atau tehnik saat menyelesaikan pekerjaan yang kemudian banyak menimbulkan masalah kesakitan, salah satunya keluhan sakit punggung yang biasa dikenal dengan istilah Nyeri Punggung Bawah. Nyeri punggung bawah umumnya timbul sebelum dan sesudah adanya spasme atau pemendekan otot punggung bawah. Otot-otot punggung bawah biasanya mulai letih setelah duduk selama 15-20 menit (Samara, 2004). Ini menunjukkan bahwa dalam hitungan menit, otot sudah menunjukkan adanya keletihan. Jika keadaan ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya suatu usaha untuk pencegahan dan penanggulangan sedini mungkin, maka dipastikan akan mempengaruhi kemampuan fungsional setiap individu. Keluhan diatas umumya dialami terutama oleh para pekerja kantor. Meskipun orang yang tidak bekerja sebagai administrasi di kantor juga bisa mengalaminya. Setiap hari mereka yang bekerja dikantor dalam posisi duduk yang lama. Rata-rata mereka duduk selama 3-5 jam setiap harinya bahkan lebih. Mereka mulai bekerja dari jam 08.00 pagi sampai 16.30 WIB sore dan waktu mereka untuk beristirahat tidak menentu bahkan sangat jarang mereka untuk beristirahat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari pekerja kantor administrasi bekerja dalam posisi duduk lama tanpa sadar dan sangat berpotensi untuk terjadinya nyeri punggung bawah.
3
Untuk mengatasi permasalahan seputar tulang punggung terutama dalam beraktivitas pada posisi duduk diperlukan penanganan khusus dengan fokus perhatian pada wilayah punggung bawah dan pinggul, fisioterapi merupakan profesi yang sangat kompeten dalam mengatasi permasalahan gerak dan fungsi tubuh. Metode terapi latihan yang umum dipakai para fisioterapi adalah Back Exercise, adapun back exercise sampai saat ini masih dipercaya efektif menguatkan otot-otot punggung bawah dan pinggul. metode Mc.Kenzie Exercise dapat meningkatkan kemampuan punggung dalam duduk dikarenakan pada posisi ekstensi akan diperoleh peregangan pada jaringan lunak bagian anterior yaitu ligament longitudinal anterior sehingga akan mengembaikan posisi spine pada posisi ekstensi. Hal ini merupakan suatu counter posisi yang menimbulkan dorongan diskus ke posterior. Pada otot yang mengalami ketegangan/spasme akan terjadi rileksasi oleh peregangan yang intermiten dan kontinyu terhadap ototantagonis pelemasan ini terjadi karena adanya peregangan yang akan merangasang golgi tendon sehingga terjadi reflek rileksasi otot yang bersangkutan dan peregangan intermiten akan memperbaiki mikrosirkulasi oleh pumping action sehingga mengurangi iritasi pada saraf afferent yang menimbulkan peningkatan tonus otot. Sehingga metode pelatihan Back Exercise dapat meningkatkan kemampuan punggung dalam aktivitas duduk. Metode lainnya yang sekarang lagi trend dan bervariasi dilakukan oleh tenaga fisioterapi yaitu dengan melakukan Senam Yoga. Senam Yoga menjadi gaya hidup sebagian masyarakat perkotaan yang umumnya dapat dilakukan dimana saja dan tidak membutuhkan waktu yang lama.ini menjadi salah satu keuntungan dalam melakukan senam yoga. Senam
4
Yoga juga dapat meningkatkan kemampuan punggung dalam duduk karena pada saat melakukan Pelatihan Senam Yoga posisi latihan ini akan diperoleh peregangan otot-otot bagian posterior yang akan meningkatkan kekuatan otot abdominal dan ekstensor bagian anterior yaitu ligament longitudinal anterior sehingga akan mengembalikan posisi spine pada posisi ekstensi. Pada otot yang mengalami ketegangan/spasme akan terjadi refleks rileksasi otot yang bersangkutan dan peregangan terjadi rileksasi oleh peregangan yang kontinyu terhadap otot antagonis pelemasan ini terjadi karena adanya peregangan yang akan merangsang golgi tendon kontinyu akan memperbaiki mikrosirkulasi oleh.pumping action sehingga mengurangi peningkatan tonus otot. Dengan hal tersebut maka akan terjadi peningkatan kekuatan punggung dalam aktivitas duduk. Dalam melakukan latihan Senam Yoga dan Back Exercise waktu yang diperlukan dalam peneleitian ini adalah 3 kali dalam satu minggu selama 8 minggu. Karena akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam meningkatkan kekuatan otot punggung dalam aktivitas duduk. Sehingga penelitian yang dilakukan selama 8 minggu. Berdasarkan uraian diatas penulis sebagai profesi fisioterapis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul Pelatihan Senam Yoga Dengan Back Exercise Untuk Meningkatkan Kemampuan Punggung Dalam Duduk Pada Wanita Pekerja Kantor Administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan
5
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pelatihan Senam Yoga dapat meningkatkan kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan ? 2. Apakah pelatihan Back Exercise dapat meningkatkan kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan ? 3. Apakah ada perbedaan pelatihan Senam Yoga dengan Pelatihan Back Exercise untuk meningkatkan kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor Poltekkes Dr.Rusdi Medan ?
1.3. Tujuan Penelitian. 1. Untuk
mengetahui
pelatihan
Senam
Yoga
dapat
meningkatkan
kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan. 2. Untuk mengetahui
pelatihan
Back
Exercise
dapat
meningkatkan
kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan. 3. Untuk mengetahui ada Perbedaan pelatihan Senam Yoga dengan Pelatihan Back Exercise dapat meningkatkan kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan.
6
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Secara Akademis 1. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai manajemen kemampuan punggung dalam duduk wanita pekerja kantor. 2. Memberi masukan kepada tenaga profesional di bidang kesehatan yang terkait, sejauh mana Perbedaan pelatihan Back Senam Yoga dan
Pelatihan
Back
Exercise
untuk
dapat
meningkatkan
kemampuan punggung dalam duduk pada wanita pekerja kantor administrasi Poltekkes Dr.Rusdi Medan.
1.4.2. Secara Praktis Diharapkan dapat membantu permasalahan yang dihadapi para wanita pekerja kantor terhadap kemampuan lama duduk dan kemampuan otot-otot vertebra.