1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Provinsi Banten dengan jumlah penduduk sebesar 9,782,779 (pada tahun 2010) dikategorikan sebagai propinsi berpenduduk padat di Indonesia. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan penduduk hanya 2,12 pada tahun 2010. Selama 10 tahun terakhir, Banten mengalami laju pertumbuhan perkotaan dengan cukup tinggi demikian juga dengan laju pertumbuhan industrialisasi. Pada akhirnya Banten tidak dapat menghindari eksploitasi sumber daya alam di berbagai wilayah/areal, demikian pula eksploitasi liar dan pencemaran sumber daya air permukaan dan udara. Sektor industri tumbuh terus dan kebanyakan terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Polusi yang berasal dari industri berbaur dengan polusi yang berasal dari wilayah perkotaan (seperti : limbah manusia, sampah dan emisi kendaraan), mengganggu kenyamanan dan kesehatan penduduk sekitarnya. Bertambahnya hambatan dan polusi di pusat-pusat perkotaan di Banten akan menghambat efisiensi investasi publik dan investasi swasta, mengurangi kemampuan Banten dalam menggalang investasi asing,dan akhirnya muncul kelompok masyarakat yang menolak terhadap ekspansi industri terutama di daerah perkotaan, yang mana hal ini mempunyai implikasi serius terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Pengelolaan dibidang pelestarian lingkungan hidup mempunyai beberapa ciri khas, yaitu tingginya potensi konflik ketidaktentuan (uncertainty), waktu yang sering cukup panjang antara kegiatan dan dampak lingkungannya, serta pemahaman masalah yang tidak mudah bagi masyarakat luas. Karena ciri-ciri ini, usaha pelestarian akan selalu merupakan suatu usaha yang dinamis, baik dari segi tantangan yang dihadapi maupun jalan keluarnya. Menyongsong era globalisasi dengan berkembangnya teknologi informasi dan kompleknya permasalahan yang dihadapi dewasa ini, organisasi dituntut agar bekerja secara efektif dan efisien untuk dapat menyesuaikan diri. Bekerjanya suatu organisasi sangat didukung oleh ketersediaannya sumberdaya manusia yang profesional, oleh sebab itu sumberdaya manusia yang ada harus senantiasa diberdayakan, sehingga dapat memberikan kontribusi secara maksimal terhadap lancarnya roda organisasi. Kita menyadari bahwa keterbatasan kemampuan seseorang selalu ada batasnya sehingga tidak semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sempurna dan hanya mengandalkan ilmu yang didapat dari pengalaman ataupun dari bangku kuliah. Untuk itu peningkatan sumberdaya manusia melalui beberapa pelatihan baik yang dilaksanakan pemerintah maupun lembaga pendidikan perlu selalu diikuti agar kita tidak ketinggalan informasi maupun inovasi. Dalam era reformasi yang berkembang saat ini, setiap aparat maupun lembaga pemerintah harus dapat memberikan pelayanan prima kepada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
masyarakat sebagai pemberi amanah, serta mampu memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Governance) melalui kaidah-kaidah tranparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Konsekunsi terhadap upaya pemberdayaan organisasi yang lebih efektif maka semua komponen sumber daya organisasi harus mampu saling berfungsi secara maksimal dan melakukan kerjasama yang solid dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai produktifitas kerja sesuai yang diharapkan. Komponen-komponen organisasi yang berperan penting adalah sumberdaya manusia (SDM) karena faktor manusia merupakan kata kunci terhadap keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Kualitas sumberdaya manusia yang kondusif dengan organisasi tempat mereka bekerja mampu memberikan kontribusi dapam memberdayakan semua sumberdaya yang ada, sehingga terwujud integritas dan solidaritas yang tangguh dalam proses stabilitas organisasi yang efektif dalam setiap mewujudkan cita-cita perorangan maupun organisasi. Secara simultan terdapat faktor utama yang mempengaruhi kinerja sumberdaya manusia, diantaranya adalah faktor kepribadian,
intelektualitas
dan
kesehatan
jasmani
maupun
rohani.
Keikutsertaan setiap individu yang tergabung dalam SDM tentunya diatur sesuai dengan tingkatan kebutuhan manusia dan kesesuaian dengan proses organisasi secara faktual. Hal ini dimaksudkan agar setiap individu dapat mencurahkan kinerja yang lebih baik. Untuk memperoleh parttisipasi secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
aktif
dan
produktif
dari
setiap
sumberdaya
manusia,
maka
pemimpin/manager harus senantiasa memperhatikan faktor utama yang berpengaruh terhadap SDM tersebut diatas diantaranya adalah pemanfaatan intelektual secara profesional dengan penempatan tugas jabatan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman serta ditunjang dengan pemberian kesejahteraan yang layak. Sehingga dapat membangkitkan motivasi yang tinggi bagi perorangan maupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Badan Lingkungan Hidup daerah (BLHD) Provinsi Banten yang terbentuk seiring berdirinya Provinsi Banten melalui Undang-undang No. 23 Tahun 2000 dan sudah mengalami beberapa perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi (SOTK). Adapun yang terakhir melalui Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Nomor : 27 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Provinsi Banten di Bidang Lingkungan Hidup, sedangkan fungsinya sebagai berikut : 1. Pembinaan dan Pengendalian teknis analisis mengenai pengkajian dampak dan penegakan hukum lingkungan;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
2. Perumusan kebijakan pembinaan koordinasi teknis pengendalian pencemaran lingkungann; 3. Perumusan
kebijakan
pembinaan
koordinasi
teknis
konservasi
sumberdaya alam, pengendalian rehabilitasi dan kerusakan lingkungan hidup; 4. Pengembangan
program
komunikasi,
sumberdaya
alam
dan
pemberdayaan masyarakat pengelola lingkungan ; 5. Penataan dan pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan; 6. Pelaksanaan tugas lain lain sesuai tugas dan fungsinya; Sejalan dengan pandangan dan harapan dimaksud maka visi Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten dinyatakan dalam rumusan yaitu : “Banten Ramah Lingkungan Menuju Pembangunan Yang Berkelanjutan” visi tersebut merupakan pengejawantahan dari misi Provinsi Banten ke 7 yaitu ”Merevitalisasi kawasan dan antar kawasan dengan dukungan infrastruktur yang memadai melalui pengembangan tiga pintu keluar masuk wilayah Banten”, mempunyai tujuan optimalisasi pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta pemaduserasian pembangunan
wilayah
melalui
pengintegrasian
kawasan
didukung
infrastruktur wilayah yang berkualitas. Pernyataan misi tersebut mengandung secara eksplisit apa yang harus dicapai oleh organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam upaya mencapai visi. Pernyataan misi Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten yang dirumuskan, juga sekaligus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya, dan hal yang sangat penting untuk mengarahkan organisasi agar eksis dan dapat mengikuti perkembangan lingkungan eksternal, global dan semangat otonomi daerah, serta harus senantiasa berusaha mewujudkan keselarasan hubungan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas secara umumnya melalui
kaidah-kaidah
utama
yaitu
partisipasi,
transparansi
dan
akuntabilitas. Kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten menjadi perhatian publik, berhasil atau gagalnya pengelolaan lingkungan hidup di tingkat provinsi akan dipengaruhi oleh baik atau buruknya kinerja organisasi
BLHD Provinsi
pengelolaan lingkungan
Banten. Namun,
dalam
pelaksanaannya
menghadapai permasalahan pokok, yaitu masih
banyak penafsiran berbeda dari stakeholders di daerah terhadap peraturan, personil yang belum paham dengan visi dan misi organisasi, kurangnya peran pimpinan dalam membangkitkan motivasi aparatur. Pada tahun anggaran 2010 Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah hanya merencanakan bebrapa peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan, akan tetapi secara umum untuk peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan struktural dilakukan skala provinsi oleh Badan Dikla Provinsi Banten. Pendidikan dan Pelatihan yang dilakukan adalah Audit Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor sebanyak 1 (satu), Diklat
Penilai
Amdal
2
(dua)
orang
yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diselenggarakan
oleh
7
PUSARPEDAL KLH RI dan diklat Pengendalian Pencemaran Air 1 (satu) orang yang diselenggarakan oleh PUSARPEDAL KLH RI. Kinerja BLHD Provinsi Banten semakin diuji sejak era otonomi daerah. Masyarakat dengan kritis menuntut pelayanan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan. Pengukuran obyektif keberhasilan dan kegagalan pemerintah dalam menjalankan fungsinya sulit dilakukan yang disebabkan oleh; belum ada sistem pengukuran kinerja yang mengukur efektifitas dan efisiensi, belum tersusun job analisis, kesejahteraan pegawai rendah, kurang pelatihan dan pendidikan yang tepat bagi pegawai.
1.2 Identifikasi masalah 1. Kinerja pegawai sesuai tuntutan tugas pokok dan fungsi
Badan
Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten dalam pelaksanaan masih dirasa berat berdasarkan laporan akuntabilitas instansi pemerintah (LAKIP) BLHD Provinsi Banten tahun 2010 2. Terdapat 6 (enam) kasus pengaduan pencemaran lingkungan yang dapat tertangani hanya 2 (dua) kasus, hal ini karena kurangnya jumlah personil yang mampu dan kompeten. 3. Masih terdapat beberapa pekerjaan yang belum tercapai target. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan aparatur profesional dan mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan. 4. Untuk mewujudkan aparatur yang profesional, maka diperlukan pendidikan dan pelatihan yang bersifat struktural, fungsional dan teknis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
5. Terjadinya perpindahan pegawai yang kompeten dibidangnya, sementara belum ada peningkatan kemampuan SDM yang menggantikan 6. Terjadinya penurunan motivasi kinerja pegawai yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja organisai BLHD Provinsi Banten itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk meneliti pengaruh pendidikan dan pelatihan serta motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten.
1.3 Perumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan mampu mempengaruhi kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten; 2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja mampu mempengaruhi kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten; 3. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan serta motivasi kerja mampu mempengaruhi kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari peniliatan ini adalah : 1. Untuk mengetahui
pengaruh pendidikan dan pelatihan mampu
mempengaruhi kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten; 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja mampu mempengaruhi kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten; 3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan serta motivasi kerja mempengaruhi kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara praktis : Memberikan masukan bagi pengambil kebijakan dalam meningkatkan kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten dalam upaya meningkatkan motivasi kerja melalui program pendidikan dan pelatihan dengan selektif dan proporsional. 2. Secara teoritis : a. Memberikan pembuktian dan memperkuat teori-teori yang sudah ada atau dapat dijadikan sebagai koreksi untuk hasil yang tidak sejalan dengan teori yang sudah ada; b. Memberikan tambahan informasi dan bahan pembanding didalam melakukan penulisan ilmiah selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/