1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seiring kemajuan zaman, perkembangan teknologi informasi sudah sangat luas dan sudah masuk ke semua elemen masyarakat. Salah satu teknologi informasi yang saat ini banyak digunakan adalah jaringan komputer yang merupakan bukan hal baru lagi mulai dari kegunaan dan fungsinya telah banyak dirasakan oleh pengguna jaringan komputer baik dari perorangan, instansi maupun perusahaan dan organisasi tertentu mulai dari swasta maupun milik pemerintah guna menunjang kelancaran dalam beberapa kegiatan dan kepentingan tertentu. Dengan adanya jaringan komputer pengguna dapat melakukan sharing data, transfer data, intergrasi data dan sebagainya akan menjadi lebih mudah di bandingkan dengan beberapa sarana yang bukan tergolong dalam jaringan. Jaringan komputer memiliki kemampuan untuk dapat diskalakan (diukur) dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer dan menjadi sumber daya yang berarti jaringan komputer dapat digunakan untuk saling berbagi dan memakai sumber daya yang ada baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Jaringan komputer dapat terhubung dan dihubungkan dengan mudah dan memiliki keandalan dalam pengiriman paket data yang dikirim oleh pengirim
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
2
akan sampai dengan baik ke penerima tanpa ada paket data yang rusak maupun hilang pada saat proses transfer data. Keandalan yang semakin tinggi dan semakin baik pada jaringan komputer akan memberikan kualitas layanan yang lebih baik bagi para pengguna jaringan komputer. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara merupakan merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang telah menggunakan jaringan komputer baik jaringan yang menggunakan kabel untuk keperluan labolatorium komputer serta jaringan nirkabel (tanpa kabel) untuk keperluan dibagian penjaminan mutu, administrasi dan perpustakaan serta untuk keperluan lainnya. Saat ini sistem jaringan yang digunakan STIA Satya Negara Palembang masih angat kecil dan belum mencakupi seluruh bagian sarana penunjang kegiatan kampus dan hanya memakai sistem jaringan yang biasa saja sehingga belum memadai dan mendukung baik untuk keperluan maupun penggunaan jaringan yang besar. Saat ini STIA Satya Negara Palembang hanya mengaktifkan 1 (satu) dari beberapa sarana kampus yang membutuhkan adanya jaringan komputer dengan media kabel yaitu pada laboratorium komputer saja. Selain laboratorium komputer, semua sarana kampus hanya menggunakan fasilitas WiFi yang terkadang tidak dapat terkoneksi dengan baik bahkan terputus sehingga tidak mendukung secara optimalnya kinerja sarana kampus. Hal ini harus segera ditangani secara serius karena mengingat beberapa sarana kampus tersebut sangat menunjang aktifitas kampus dan tidak dapat berjalan dengan lancar jika beberapa sarana tersebut tidak mendapatkan hak akses yang lebih baik. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan jaringan komputer dari jaringan yang sudah ada
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
3
dikembangkan lagi menjadi lebih luas terutama pada jaringan LAN (Local Area Network) agar beberapa sarana kampus tersebut dapat memiliki hak akses dan dapat melakukan sharing data bahkan berbagi sumber daya yang ada. Dari permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengembangkan jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang tersebut agar dapat dikembangkan dari jaringan komputer yang kecil akan dikembangkan menjadi labih besar dan dapat mencakupi seluruh bagian sarana kampus.
Dari
uraian
sebelumnya
maka
penulis
mengambil
topik
“PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA STIA SATYA NEGARA PALEMBANG”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan
sebelumnya,
permasalahan yang dapat dirumuskan “Bagaimana mengembangkan jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang agar dapat mencukupi semua kebutuhan sarana kampus dari jaringan komputer yang suda ada”.
1.3. Batasan Masalah Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka diperlukan sebuah batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya sebatas mensimulasikan, mengembangkan infrastruktur dan mendesain jaringan komputer yang suda ada di STIA Satya Negara Palembang.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengembangkan infrasturktur dan topologi jaringan komputer yang sudah ada dan menghasilkan suatu desain sistem pengembangkan jaringan komputer agar dapat diimplementasikan pada jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang. 1.4.2. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat. Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini diantaranya: a. Bagi kampus, dapat membantu pihak pengelola jaringan komputer pada STIA Satya Negara Palembang dalam hal mengembangkan jaringan komputer agar menjadi lebih besar dan mencakupi seluruh bagian sarana kampus. b. Bagi penulis adalah penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan serta dapat menerapkan ilmu yang didapat.
1.5. Metode Penelitian 1.5.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan pada STIA Satya Negara Palembang mulai bulan agustus 2015 dan diperkirakan akan berakhir sampai bulan desember 2015. Lokasi yang dijadikan penulis sebagai tempat penelitian yaitu pada STIA Satya Negara Palembang yang beralamatkan di jalan Sukorejo Sukatani Kenten.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
5
1.5.2. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan peneliti yaitu: a. Observasi, dengan melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi penelitian kemudian melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan jaringan komputer yang ada pada STIA Satya Negara Palembang. b. Interview, dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber yang dianggap berhubungan dengan administrator pusat layanan jaringan di STIA Satya Negara Palembang. c. Literature, dengan melakukan studi kepustakaan untuk mencari bahan-bahan dari internet dan membaca buku yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. 1.5.3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam pengembangan jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang adalah dengan menggunakan metode NDLC (Network Development Life Cycle ) yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu: a. Analysis, pada tahap awal ini peneliti melakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. b. Design, pada tahapan ini dari data-data yang didapatkan sebelumnya, peneliti akan membuat gambar design topologi jaringan yang akan dibangun, diharapkan dengan desaign ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
6
c. Simulation Prototype, pada tahapan ini peneliti akan mensimulasikan dengan bantuan tools yaitu Packet Tracert, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja dari network dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. d. Implementation, di tahapan ini peneliti akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. e. Monitoring, setelah implementasi peneliti akan melakukan tahapan monitoring yang merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. f. Management, di tahapan ini salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga sehingga sistem tetap berjalan dengan baik tanpa terganggu dengan beberapa ancaman keamanan jaringan yang mungkin dapat merusak sistem jaringan yang ada.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
7
1.6. Sistematika Penulisan Adapun susunan sistematika penulisan skripsi dibagi menjadi 5 bab yang diuraikan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini meliputi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Penelitian dan Sistematika Penullisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang tinjauan umum dan
teori-teori
pendukung yang nantinya digunakan dalam pengembangan jaringan komputer. BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan membahas tentang, analisis kondisi jaringan, mulai dari analisa topologi, kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, dan rancangan jaringan komputer.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang desain jaringan komputer yang telah dibuat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari keseluruhan bab serta mencoba memberikan saran-saran yang mungkin berguna untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Sejarah STIA Satya Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara adalah suatu perguruan tinggi dibidang adminitrasi di kota Palembang yang pada awalnya sebelum STIA Satya Negara berdiri, Yayasan Gani Nusantara mengelola sebuah LPBA pada tahun 1996 di kawasan Plaju. Kemudian pada tahun 2000 Yayasan Gani Nusantara mendirikan STIA Satya Negara yang berkampus di jalan Bambang Utoyo No 120 A Lemabang. Sejak berdirinya STIA Satya Negara telah melahirkan sebanyak 2000 alumni S1 ilmu adminitrasi, yang hampir semua alumni bekerja di perkantoran pemerintah baik kantor camat, kantor lurah dan di kantor-kantor pemerintah yang lainya. Semakin berkembangnya kampus STIA Satya Negara yang semula kampus berawal di Lemabang, maka pada tahun 2010 ketua Yayasan Gani Nusantara yaitu Bapak Zulkani Effendi, S.Kom, M.Si membuka kampus baru di Jalan Sukarejo, Sukatani Kenten dengan tiga lantai yang dapat menampung ratusan mahasiswa. Fasilitas kampus baru ini sudah di lengkapi dengan ruangan kelas
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
9
sudah memakai AC, wifi, ruangan laboratorium komputer dan bahasa serta ruangan perpustakaan. 2.1.2. Visi dan Misi Visi dan misi STIA Satya Negara Palembang memiliki yaitu sebagai berikut: a. Visi Visi STIA Satya Negara Palembang adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul ditingkat regional, inovatif dan kreatif dalam menyelenggarakan pendidikan bidang administrasi Negara berdasarkan iman dan taqwa tahun 2018. b. Misi Misi STIA Satya Negara Palembang adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang
administrasi
negara
yang
berorientasi
pada
kebutuhan
dan
perkembangan ilmu pengetahuan administrasi negara. 2. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, handal dan professional. 3. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai organisasi untuk kemasalahatan masyarakat.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Jaringan Komputer Menurut Kristanto, (2003:2) jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hardisk,
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
10
dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bias di artikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berbeda di berbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer yang saling berhubungan. Menurut Agus, (2014:12) jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Perangkat yang dimaksud mencakup semua jenis perangkat komputer (komputer destop, komputer jinjing, smartphone, PC tablet) dan perangkat penghubung (router, switch, modem dan hub). Jaringan komputer terdiri dari dua buah komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain dan di dalam sebuah jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat komputer dan perangkat terhubung satu sama lainnya. 2.2.2. Tipe-Tipe Jaringan Di lihat dari skop dan luas jaringan, jaringan komputer secara geografis dibedakan menjadi tiga kelompok: a. Local Area Network (LAN) Menurut Rafiudin, (20003:3) Local Area Network (LAN) adalah merupakan rancangan dasar jaringan komputer yang terdapat berupa dua buah komputer atau lebih yang dihubungkan satu sama lain melalui perantara sebuah media (kabel jaringan, komunikasi wireless, dan lain-lain) sehingga setiap node komputer dapat saling melakukan akses. LAN memungkinkan pengguna teknologi komputer dapat melakukan shere (penggunaan bersama-sana) atas item-item dan resource-resource yang terdapat pada departemen-departemen berbeda seperti file-file dan printer dan membuatnya mungkin untuk saling berkomunikasi melalui
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
11
e-mail, forum diskusi online, website internet atau service-service lainnya. Umumnya LAN dibangun dengan beberapa perangkat mulai dari Network Interface Card (NIC) atau dikenal juga dengan LAN card, sebuah hub, dan sebuah kabel Ethernet sebagai media komunikasi. Namun pada situasi di mana jaringan LAN dibangun untuk keperluan mailing, website dan ftp kita akan membutuhkan sever. Spesialisasi sistem operasi untuk membangun LAN bias beragam dapat menggunakan dua atau lebih mesin windows 98/95, windows NT/2000, atau mesin-mesin ber-platform UNIX (Linux, FreeBSD,*BSD, dan lain-lain). b. Metropolitan Area Network (MAN) Menurut Sopandi, (2008:4) Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN memiliki jarak jangkauan antara 10 hingga 50 km dan MAN dapat menghubungkan beberapa kantor cabang dengan server komputer yang ada pada kantor pusat melalui jaringan telepon atau komunikasi tanpa kabel. c. Wide Area Network (WAN) Menurut Wagito, (2007:10-11) Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan yang memiliki jangkauan yang sangat luas meliputi suatu Negara atau dunia. Umumnya jaringan ditempatkan pada banyak lokasi yang berbeda. WAN digunakan untuk menghubungkan LAN yang secara geografi terpisah. WAN dibuat
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
12
dengan cara menghubungkan LAN menggunakan layanan seperti leased line, dialup, satelit atau layanan packet carrier. WAN mungkin merupakan jaringan sederhana dengan hanya menyediakan modem dan server, sehingga user dapat melakukan
dial-up,
atau
merupakan
jaringan
yang
kompleks
yang
menghubungkan ratusan kantor cabang. Metode yang digunakan WAN hamper sama dengan LAN dan MAN. Umumnya WAN dihubungkan jaringan telepon digital.
2.2.3. Media Penghantar Jaringan Menurut Sofana, (2013:6) berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: a. Wire Network Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar sehingga data mengalir pada media kabel. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya berbahan dasar tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang menggunakan bahan sejenis fiber yang disebut fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga banyak digunakan pada LAN, sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik. Serat optik saat ini sudah semakin popular. b. Wireless Network Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared atau laser. Saat ini sudah semakin banyak public area atau lokasi tertentu yang menyediakan layanan wireless network. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan akses
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
13
internet tanpa kabel. Frekuensi yang digunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya dikisaran 2.4 GHz dan 5.8 GHz. Sedangkan penggunaan infrared dan laser umumnya hanya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua buah komputet saja atau disebut point to pint. 2.2.4. Topologi Jaringan 2.2.4.1. Topologi Fisik Jaringan Pada
umumnya
digunakan
untuk
menghubungkan
workstation-
workstation di dalam LAN tersebut. Topologi fisik jaringan berkisar pada 4 bentuk (topology) jaringan komputer yaitu: a. Topologi Bus atau Linier Menurut Sopandi, (2008:28-29) topologi bus atau linier merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung kabel), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Masalah utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan basis fiber optic ( yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
14
Gambar 2.1. Topologi Bus
b. Topologi Ring Menurut Sutedjo, (2003:109) topologi ring merupakan topologi yang mirip dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berbeda di ujung saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya.
Gambar 2.2. Topologi Ring
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
15
c. Topologi Star Menurut Sofana, (2013:32) topologi star merupakan topologi yang memiliki sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari Ethernet card ke hub. kecepatan data maksimal sekitar 10 Mbps. Dengan munculnya versi Ethernet card yang mendukung kecepatan 100Mbps (fast ethetnet atau 100 BASETX) hingga 1000 Mbps (gigabit Ethernet atau 1000 BASE-T).
Gambar 2.3. Topologi Star
d. Topologi Tree Menurut Agus, (2014:27) topologi tree merupakan salah satu topologi yang berbentuk geometris menyerupai pohon (tree). Pada topologi tree terdapat sebuah komputer (perangkat jaringan komputer berupa hub ataupun switch) pada level teratas (disebut dengan root) yang menjadi pusat utama komunikasi bagi semua komputer lain yang terhubung. Topologi tree merupakan perpaduan dari topologi star dan topologi peer to peer (P2P).
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
16
Gambar 2.4. Topologi Hybrid/ Tree
2.2.4.2. Topologi Logic Menurut Sopandi, (2008:32-36) dilihat dari metode acces, topologi logic pada jaringan komputer yang ada terdiri dari: a. Ethernet Ethernet bekerja berdasarkan broadcast network dimana setiap node menerima setiap setiap transmisi data yang dikirim oleh sebuah node menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Acces/Collision Detection) baseband. Ethernet bekerja sebelum mengirim paket data, setiap node melihat apakah network juga sedang mengirim paket data. Jika network busy node akan menunggu sampai tidak ada sinyal lagi yang dikirim oleh network. Jika network sepi barulah node itu mengirimkan paketnya. Jika pada saat yang sama terdapat 2 node yang mengirimkan data, maka terjadi collision. Jika dilihat dari kecepatan, Ethernet terbagi menjadi empat jenis yaitu: 1. 10 Mbit/ detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan : 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
17
2. 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet ( standar yang digunakan : 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX) 3. 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan : 1000BaseCX, 1000BaseLX, 100BaseSX, 1000BaseT). 4. 10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik, standar yang digunakan ini belum banyak diimplementasikan. b. Token Ring Sebuah token ring bebas mengalir pada setiap node melalui network. Saat sebuah node ingin mengirim paket, node itu meraih dan melekatkan frame atau paketnya ke token. Sekarang token itu tidak dapat digunakan lagi oleh node lain sampai data mencapai tujuannya. Jika telah sampai token dilepaskan lagi oleh originating station. Token mengalir di network dalam satu arah dan setiap station di poll satu persatu (kecepatannya 4 mbps dan 16 mbps). c. ARC Net ARC net memiliki prinsip kerja secara sederhana dengan melewatkan token ke setiap node yang memiliki nomor broadcast tertentu kecepatannya 2.5 mbps dan 20 mbps, implementasi menggunakan kabel coax RG 62. Card network ARG net lebih murah dari pada card Ethernet. d. FDDI FDDI (Fiber Distributed Data Interchange) menggunakan kabel fiber optic (serat optik), bekerja berdasarkan dua ring konsentrik, masing-masing berkecepatan 1200 mbps dengan menggunakan token passing schame. Salah satu
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
18
ring yang dapat berfungsi sebagai backup atau dibuat menjadi pengirim saja (mengirim dan menerima data dalam arah yang berbeda), jumlahnya bisa mencapai 1000 node dengan jarak sampai dengan 200 km. FDDI tidak kompatibel dengan ethernet namun dapat dienkapsulasi dalam paket FDDI. 2.2.5. Peralatan Jaringan Berdasarkan fungsinya, beberapa perangkat komputer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer, yaitu : a. Komputer Server / PC Server Menurut Agus, (2014:13) komputer server adalah komputer yang biasanya dikususkan untuk menyimpan data yang akan digunakan bersama, atau berbagai basis data. Selain itu, jika menggunakan sistem operasi berbasis network (Network Operating System) maka komputer server berisi informasi daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut, berikut otoritasnya yang dapat dimanage oleh administrator. b. Workstation Menurut Wagito, (2007:24) workstation adalah semuan komputer yang terhubung ke server pada jaringan disebut dengan workstation. Workstation merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel-kabel yang diperlukan. Beberapa workstation tidak memerlukan simpanan local seperti floppy disk atau harddisk. Hal ini disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
19
c. UTP (Unshielded twisted-pair) Menurut Sopandi, (2008:40) UTP (Unshielded twisted-pair) merupakan sepasang kabel yang di-twist / belitan satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik dapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel. (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel/8 kabel) dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maksimum 100 m. kabel jaringan UTP ini memiliki setidaknya delapan buah kategori, namun yang umum kita gunakan di dalam kahidupan sehari-hari adalah kategori cat5e. hal ini disebabkan karena kedua kategori dari UTP memiliki dukungan transmisi paket. d. NIC ( Network Interface Card) Menurut Sofana, (2013:67) NIC merupakan peralatan ysng terhubung langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC merupakan contoh perangkat yang bekerja pada layer pertama OSI atau layer physical. NIC akan menghasilkan sebuah bit-bit data yang sebenarnya adalah besaran fisis berupa listrik, gelombang elektromaknetik atau cahaya. Besaran fisis inilah yang kemudian ditransmisikan melalui media jaringan. e. Switch Menurut Rafiudin, (2003:34) switch adalah device sederhana yang juga berfungsi menghubungkan multitple komputer pada layer protokol jaringan level dasar. Switch beroperasi pada layer dua (Data Link Layer) dari OSI model. Seperti halnya hub, switch utamanya disajikan untuk Ethernet. Ia memiliki konfigurasi
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
20
jumlah port yang beragam, mulai dari empat-lima port sampai puluhan port serta mensupport Ethernet kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau keduanya. Switch sanggup menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi. f. Router Menurut Arifin, (2005:77) router merupakan sebuah perangkat keras yang memiliki kemampuan untuk mengelola collision domain seperti halnya device switch. Router bertugas melewatkan data antarsegment yang memiliki alamat network yang berbeda. Hal ini dilakukan karena router memiliki table routing yang berisi informasi alamat tujuan, jarak menuju network tujuan yang diimplementasikan dengan istilah metric dan juga interface yang terhubung dengan network tujuan. Router juga berfungsi untuk memisahkan broadcast domain dan akan menahan pengiriman data yang bersifat local broadcast. 2.2.6. Software Jaringan Menurut Sopandi, (2007:11) software yang mendukung untuk aplikasi jaringan komputer meliputi: a. PC Operating System : Unix/Linux, MS DOS, OS/2, Windows, NT. b. Sistem Operasi Nework (NOS = Network Operating System), yang digunakan untuk membangun suatu jaringan, baik berbasis windows (Workgroup atau Client Server) maupun system operasi yang berbasis multiuser (Unix/Linux, Netware, Windows NT-server, Windows 2000 Server dan WindowsXP). c. Protocol Software yang diperlukan untuk menghubungkan antara client dengan client, atau dengan server.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
21
d. Program Aplikasi Program aplikasi yang berbasiskan jaringan, yang dibuat khusus untuk memudahkan user dalam monitoring dan managemen informasi contohnya program aplikasi untuk sistem informasi kampus, sistem akutansi dan sebagainya. e. Internet Sharing Program aplikasi atau utility untuk internet connection sharing yang memungkinkan user dapat memanfaatkan pasilitas internet bersamaan didalam sebuah jaringan. internet sharing dapat melakukan pengaksesan sesame pengguna internet dalam satu jaringan yang sama serta dapat melakukan pertukaran data dari komputer satu dengan yang lainnya yang telah terhubung dalam satu jaringan yang komplek. 2.2.7. Protokol Jaringan 2.2.7.1. IPX (Internetwork Packet Exchange) Menurut Sopandi, (2005:49) IPX merupakan protokol networking dari novell yang menghubungkan network yang menggunakan novell netware client dan server. IPX merupakan datagram / protokol paket dan IPX bekerja pada layer network dari protokol komunikasi dan koneksi tanpa sambungan (connectionnless = tak memerlukan koneksi yang perlu di setup sebelum paket dikirim ke tujuannya). 2.2.7.2. NetBEUi (NetBios Extended User Interface) Menurut Arifin, (2005:39-40) NetBEUI merupakan sebuah protokol yang bekerja di session layer pada jaringan LAN, bertindak sebagai interface antara
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
22
aplikasi ke jaringan. NetBIOS menyediakan alat bagi program untuk membentuk session dengan program lain melalui jaringan. Ukuran protokol ini cukup kecil, cepat dan merupakan protokol transport yang efisien. Protokol ini tidak dapat melewati router. 2.2.7.3. TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) Menurut Sugeng, (2006:60) TCP/IP merupakan termasuk kedalam deretan protocol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan host-host pada jaringan internet. TCP/IP menggunakan banyak protokol di dalamnya, adapun protocol utamanya adalah TCP dan IP. TCP/IP di bangun pada sistem operasi UNIX dan digunakan oleh internet, untuk memancarkan data keluar dari jaringan sendiri ke jaringan yang diatasnya. TCP/IP menangani komunikasi jaringan antara node-node pada jaringan. Sehingga TCP/IP termasuk salah satu dari sekian banyak bahasa komunikasi komputer.
2.3. Penelitian Sebelumnya Dari penelitian yang dilakukan oleh Prawido Utomo dan Bambang Eka Purnama dengan judul “Pengembangan Jaringan Komputer Universitas Surakarta Berdasarkan Perbandingan Protokol Routing Information Protokol (RIP) Dan Protokol Open Shortest Path First (OSPF)” tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu desain sistem pengembangan jaringan komputer yang terbaik yang dapat diimplementasikan pada jaringan komputer yang ada di Universitas Surakarta (UNSA). Protokol jaringan komputer yang dipergunakan sekarang ini yaitu protokol RIP tidak mampu menangani
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
23
perngembangan jaringan komputer di Universitas Surakarta yang akan memiliki jumlah client yang banyak dan aktifitas jaringan komputer (Networks Loads) yang besar
dibandingkan
dengan
protokol
OSPF
yang
mampu
menangani
perngembangan jaringan komputer di Universitas Surakarta yang akan memiliki jumlah client yang banyak dan aktifitas jaringan komputer (Networks Loads) yang besar. Dari penelitian yang dilakukan oleh Lilia Ervina Jeronimo Guterres, JokoTriyono dan Erna Kumalasari Nurnawati dengan judul “Perancangan dan Pengembangan Jaringan VLAN pada DILI Institute Of Technologi (DIT) Timor Leste Menggunakan Packet Tracer” Tujuan penelitian ini untuk membangun dan merancang jaringan baru yang lebih optimal pada Dili Institute of Technology (DIT) Timor Leste dengan melakukan segmentasi VLAN pada jaringan agar bisa mengakomodasikan layana-layanan yang ada.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
24
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisa Kondisi Jaringan Saat ini 3.1.1. Analisa Topologi jaringan Topologi jaringan komputer merupakan rangkaian berbagai komputer dan perangkat yang terhubung satu dengan yang lainnya di dalam jaringan komputer, yang memungkinkan dapat berkembang lebih besar bahkan dapat mengecil atau menyempit berdasarkan keperluan pengguna jaringan komputer. Topologi jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1. Topologi Jaringan STIA Satya Negara Palembang
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
25
Dari topologi tersebut diketahui hanya terdapat satu jaringan wired (yang menggunakan kabel) yaitu hanya mencakupi ruangan komputer saja dan untuk jaringan wireless (tanpa kabel) pun hanya terdapat satu access point yang terletak pada lantai 1 (satu). Untuk beberapa saran seperti administrasi, akademik, perpustakaan dan penjaminan mutu hanya menggunakan jaringan wireless saja karena pada beberapa sarana tersebut belum tercakupi jaringan yang menggunakan kabel. Sedangkan untuk mahasiswa dan dosen tidak bisa menikmati fasilitas wireless karena hanya untuk beberapa sarana kampus. Dari topologi tersebut dapat diketahui beberapa perangkat keras yang digunakan dalam jaringan yang ada di STIA Satya Negara Palembang mulai dari media penghubung, sumber koneksi, media transfer dan sebagainya.
Tabel 3.1. Perangkat Keras yang digunakan Perangkat
Jumlah
Spesifikasi
Switch
1
3 (tiga) buah Lantech FleSwitch Hub 24 Channel, 3 (tiga) buah Compex Switch Hub PS2208B 8 Channel, 3 (tiga) buah D-Link Switch Hub 8 Channel.
PC Komputer
19
Pentium III 800 Mhz, Ram 128 Mb, Hardisk Maxtor 18 Gb.
Komputer server
1
Pentium Dual-Core, Ram 2 Gb, Hardisk Maxtor 200 Gb.
Kabel UTP
-
Prolink
Access point
1
Wireless 54Mbps.
Modem Speedy
1
Speed up to 2 - 4 Mb
Konektor RJ45
44
G
Broadband
Router,
802.11b/g,
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
26
Selain perangkat keras, pada sistem jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang terdapat juga perangkat lunak sebagai pendukung baik beberapa aplikasi dan sistem operasi yang digunakan agar dapat beroperasi sesuai kebutuhan user dalam mengoperasikan suatu perangkat komputer agar dapat memenuhi kebutuhan setiap pengguna komputer dalam melakukan pembuatan dan penyelesaian beberapa tugas kampus
untuk setiap PC yang ada di
laboratorium komputer. Perangkat lunak tersebut digunakan pada PC yang ada di laboratorium komputer untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Perangkat lunak yang digunakan pada laboratorium komputer di STIA Satya Negara Palembang yaitu:
Tabel 3.2. Perangkat Lunak Laboratorium Komputer Perangkat Lunak
jumlah Fungsi
Windows XP
19
Sebagai sistem operasi client
Windows 7
1
Sebagai sistem operasi server
Microsoft office
20
Sebagai media untuk membuat berbagai macam dokumen.
SPSS For Windows
20
memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output.
Mozilla Firefox
20
Digunakan untuk pengaksesan internet
3.1.2. Analisis Koneksi Jaringan Bandwidth merupakan perhitungan konsumsi transfer data komunikasi yang dihitung dalam satuan bit perdetik yang terjadi antara beberapa komputer dalam sebuah jaringan. Bandwidth akan dialokasikan ke komputer dalam jaringan
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
27
dan akan mempengaruhi kecepatan transfer data pada jaringan komputer, sehingga semakin besar bandwidth pada jaringan komputer maka semakin cepat pula kecepatan transfer data yang dapat dilakukan oleh client maupun server. Bandwidth sangat mempengaruhi kecepatan suatu transfer data pada jaringan komputer maka untuk itu peneliti akan melakukan pengukuran bandwidth seeberapa besar kecepatan transfer data. Untuk mengukur kecepatan bandwidth internet yang disediakan oleh jaringan wired yang ada di STIA Satya Negara Palembang, peneliti menggunakan software Biznet speed test. Dengan menggunakan speedtest hasil yang akan di dapat yaitu berupa kecepatan download, upload dan Latency. Hasil pengukuran dengan menggunakan Biznet speed test dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2. Hasil Pengukuran Bandwidth Jaringan Wired
Dari hasil pengukuran tersebut di dapat bahwa untuk download speed mencapai yaitu 0,47 Mbps, sedangkan untuk upload speed yaitu 0,36 Mbps serta latency (lama waktu pengiriman 41 ms). Ini berarti koneksi download speed dan
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
28
upload speed tidak mencapai 1 Mb dengan kata lain kecepatan download dan upload dalam kategori lembat. Sedangkan untuk koneksi wireless yang ada di lantai dua, peneliti juga menggunakan biznet speed test untuk mengetes kecepatan download dan upload. Hasil pengukuran dengan menggunakan biznet speed test dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.3. Hasil Pengukuran Jaringan Wireless
Dari hasil pengukuran tersebut di dapat bahwa untuk download speed yaitu 0,58 Mbps, sedangkan untuk upload speed yaitu 0,02 Mbps serta latency (lama waktu pengiriman 193 ms). Ini berarti koneksi download speed dan upload speed tidak mencapai 1 Mb dengan kata lain kecepatan download dan upload sangat lembat mengingat beberapa sarana kampus memerlukan koneksi yang cepat. Untuk mengetahui status up/down serta mengecek komunikasi antara komputer dalam jaringan, peneliti melakukan tes ping terhadap komputer client
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
29
dengan menggunakan aplikasi command prompt. Ping adalah software yang berjalan di atas protokol ICMP (Internet Control Message Protocol) untuk mencek hubungan antara dua komputer di internet. Pertama peneliti melakukan ping terhadap server untuk mengetahui apakah server dapat terkoneksi ke client atau tidak. Hasil ping dari PC client ke server dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.4. Hasil Ping dari PC client ke Server
Dari hasil Ping tersebut IP yang digunakan untuk komputer client yaitu 192.168.1.14, kemudian alamat IP untuk server yang dituju adalah 192.168.1.12. Hasil yang diperolah berupa bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan yaitu byte = 32. Time menunjukkan nilai “round trip delay” (disebut juga sebagai delay atau latency) yang menunjukkan waktu yang diperlukan packet yang kirimkan untuk mencapai komputer yang dituju yaitu time < 1 ms. Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-Live” yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. TTL yang di hasilkan yaitu TTL = 128, sedangkan untuk statistik ping 192.168.1.12 yaitu packets : sent = 4, received
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
30
= 4, lost = 0 (0% loss). Ini berarti packets yang dikirim (sent) sebanyak 4 dan di terima (received) 4 dan yang gagal (lost) adalah 0. Untuk nilai round trip time dalam mili – seconds yaitu untuk minimum = 0 ms, untuk maximum = 0 ms dan average = 0 ms dengan kata lain dari client ke server terkoneksi dengan baik dalam status up. Kemudian peneliti melakukan ping ke sesama PC client yang ada dilaboratorium komputer untuk mengetahui up/down koneksi antara sesama client dalam jaringan komputer. Hasil ping ke sesama PC client dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.5. Hasil Ping ke sesama PC Client
Dari hasil Ping tersebut IP yang digunakan untuk komputer client yaitu 192.168.1.14, kemudian alamat IP untuk PC client yang dituju adalah 192.168.1.11. Hasil yang diperolah yaitu untuk besar request packet yang dikirim bytes = 32, untuk waktu yang diperlukan packet yang kirimkan mencapai komputer yang dituju yaitu time < 1 ms, sedangkan untuk TTL yang di hasilkan
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
31
yaitu TTL = 128, sedangkan untuk statistik ping 192.168.1.11 yaitu packets : sent = 4, received = 4, lost = 0 (0% loss). Ini berarti packets yang dikirim (sent) sebanyak 4 dan di terima (received) 4 dan yang gagal (lost) adalah 0. Untuk nilai round trip time dalam mili–seconds yaitu untuk minimum = 0 ms, untuk maximum = 0 ms dan average = 0 ms dengan kata lain dari PC Client dengan alamat IP 192.168.1.14 ke PC Client dengan alamat IP 192.168.1.11 terkoneksi dengan baik dalam status up. Kemudian terakhir peneliti melakukan ping dari PC client ke salah satu alamat situs web yaitu google.com untuk mengetahui koneksi dari PC client ke alamat web yang dituju. Hasil ping dari PC client ke google.com dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.6. Hasil Ping dari PC Client ke Google.com
Dari hasil Ping tersebut IP yang digunakan untuk komputer client yaitu 192.168.1.14 dan google.com adalah alamat web yang akan di tuju. Hasil yang diperolah yaitu untuk besar request packet yang dikirim bytes = 32, untuk waktu
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
32
yang diperlukan packet yang kirimkan mencapai komputer yang dituju yaitu time < 42, 37, 37 dan 36 ms ini berarti koneksi internet lambat, sedangkan untuk TTL yang di hasilkan yaitu TTL = 43, sedangkan untuk statistik ping 192.168.1.11 yaitu packets : sent = 4, received = 4, lost = 0 (0% loss). Ini berarti packets yang dikirim (sent) sebanyak 4 dan di terima (received) 4 dan yang gagal (lost) adalah 0. Untuk nilai round trip time dalam mili–seconds yaitu untuk minimum = 36 ms, untuk maximum = 42 ms dan average = 38 ms dengan kata lain dari PC Client dengan alamat IP 192.168.1.14 ke google.com terkoneksi walaupun sedikit lambat dalam melakukan pengaksesan ke google.com. 3.1.3. Analisis Kebutuhan Perangkat Dalam Jaringan Komputer Berdasarkan hasil pengukuran kondisi jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang saat ini perangkat keras yang digunakan belum mencakupi seluruh sarana kampus dan masih banyak kekurangan terumata dalam pengembangan jaringan komputer perlu adanya penambahan perangkat keras untuk memenuhi kebutuhan akses client di beberapa sarana kampus. Untuk mencakupi beberapa sarana kampus mulai dari perpustakaan, administrasi, akademik, penjaminan mutu dan laboratorium bahasa, membutuhkan penambahan beberapa perangkat wireless untuk lantai dasar agar tidak terfokus pada satu titik access point saja di lantai 1 dan beberapa perangkat keras untuk media penghubung client di beberapa sarana kampus seperti switch serta hub. Tidak hanya itu beberapa perangkat keras yang telah tersedia dalam pengembangan akan digantikan dengan perangkat keras yang jauh lebih efisien seperti server dan untuk mendukung jaringan yang lebih luas lagi.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
33
Tabel 3.4. Kebutuhan Perangkat Keras Nama Perangkat
Jumlah
Fungsi
2
Sebagai penghubung fisik media jaringan, membaca alamat fisik (MAC address) dari komputer yang terhubung ke switch dan melakukan filter terhadap paket data yang keluar masuk switch.
4
Sebagai penghubung fisik media jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal (untuk dukungan wireless). Hub bekerja pada perangkat keras dengan cara memperesentasikan sinyal yang ada
1
Sebagai hub / switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless dan menyediakan jaringan WiFi baik sebagai AP, Repeater serta mengatur AP menjadi DHC.
Server core i3
1
Menyimpan aplikasi dan database, menyediakan ip address untuk mesin komputer terhubung serta melakukan transfer data dalam jaringan.
Kabel UTP
150 m
kabel yang digunakan untuk jaringan LAN sebagai media penghubung serta mentransmisikan data.
Konektor RJ45
100
Switch
Hub
Access Point
Router
1
Sebagai konektor pada jaringan komputer. Untuk membagi atau mendistribusikan IP address, baik secara statis ataupun secara DHCP atau Dynamic Host Confioguration Protocol kepada semua komputer yang terhubung ke router tersebut.
3.2. Evaluasi Jaringan STIA Satya Negara Palembang Setelah melakukan tahapan analisis terhadap jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang, peneliti melakukan evaluasi terhadap apa yang telah di dapat dari hasil analisis yaitu:
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
34
1. Saat ini topologi sistem jaringan yang ada di STIA Satya Negara Palembang belum memenuhi kebutuhan client secara optimal di beberapa sarana kampus seperti pada penjamin mutu, akademik, laboratorium bahasa, adminitrasi dan perpustakaan yang hanya memanfaatkan jaringan tanpa kabel berupa wifi yang terkadang lambat dan terputus. Untuk memenuhi kebutuhan client di beberapa sarana tersebut sebaiknya dikembangkan jaringan komputer terutama pada jaringan wired (kabel) agar dapat memenuhi kebutuhan di beberapa saran kampus tersebut. 2. Untuk beberapa protokol di lapisan aplikasi sebainya di tambahkan FTP (File Transfer Protocol) sebagai protokol untuk melakukan transfer file dan SSH (Secure Shell) untuk memepermudah administrator jaringa untuk remote sistem jarak jauh dalam mengatasai dan terjadinya trouble pada jaringan dan SSH lebih aman dalam penggunaannya dari telnet. 3. Sedangkan untuk perangkat keras yang digunakan saat ini jauh dalam kategori cukup
untuk
mencakupi
seluruh
sarana
kampus,
untuk
itu
dalam
pengembangan harus di tambahkan beberapa perangkat agar dapat memperluas jaringan maka sebaiknya ditambahkan, switch, router, hub, kabel UTP, konektor RJ45, Access point dan lainya untuk mendukung jaringan yang lebih luas lagi. 4. Untuk kapasitas bandwidth yang digunakan client jauh dari kata maksimal, karena kecepatan download dan upload tidak mencapai angka 1 Mb, ditambah lagi hanya satu access point untuk menampung 20 client, untuk itu sebaiknya ditambah satu access point lagi untuk menampung jumlah client yang lebih
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
35
banyak lagi dan peningkatan bandwidth agar dalam pengaksesan internet cepat dan stabil.
3.3. Rancancangan Jaringan Komputer Dalam pengembangan terhadap jaringan komputer di STIA Satya Negara Palembang, peneliti melakukan rancangan terhadap beberapa tempat yaitu mulai dari laboratorium bahasa, perpustakaan, administrasi, akademik dan penjaminan mutu. 3.3.1. Rancangan Pada Laboratorium Bahasa Pada laboratorium bahasa yang ada di STIA Satya Negara Palembang belum terhubung dengan jaringan komputer menggunakan media kabel untuk menghubungkan setiap PC yang ada di dalam laboratorium tersebut peneliti menambahkan switch untuk di laboratorium bahasa. Rancangan untuk laboratorium bahasa dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.7. Rancangan pada Laboratorium Bahasa
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
36
3.3.2. Rancangan Pada Perpustakaan Pada perpustakaan yang ada di STIA Satya Negara Palembang belum terhubung dengan jaringan komputer menggunakan media kabel untuk menghubungkan setiap PC yang ada di dalam perpustakaan tersebut, peneliti menambahkan hub sebagai media penghubung di perpustakaan. Rancangan pengembangan untuk perpustakaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.8. Rancangan pada Perpustakaan
3.3.3. Rancangan Pada Administrasi Pada bagian administrasi yang ada di STIA Satya Negara Palembang belum terhubung dengan jaringan komputer menggunakan media kabel untuk menghubungkan setiap PC yang ada di dalam administrasi tersebut, peneliti menambahkan hub sebagai media penghubung di administrasi. Rancangan pengembangan untuk dibagian administrasi dapat digambarkan sebagai berikut:
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
37
Gambar 3.9. Rancangan pada Administrasi
3.3.4. Rancangan Pada Penjaminan Mutu Pada penjaminan mutu yang ada di STIA Satya Negara Palembang belum belum terhubung dengan jaringan komputer menggunakan media kabel untuk menghubungkan setiap PC yang ada di dalam penjaminan mutu tersebut, peneliti menambahkan hub sebagai media penghubung di penjaminan mutu. Rancangan untuk dibagian penjaminan mutu dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.10. Rancangan pada Penjaminan Mutu
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
38
3.3.5. Rancangan Pada Akademik Pada bagian akademik yang ada di STIA Satya Negara Palembang belum terhubung dengan jaringan komputer menggunakan media kabel untuk menghubungkan setiap PC yang ada di ruangan akademik tersebut, peneliti menambahkan hub sebagai media penghubung di akademik. Rancangan pengembangan untuk dibagian akademik dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.11. Rancangan pada Akademik
3.3.6. Rancangan Topologi Dari beberapa rancangan setiap ruangan tersebut maka dibuatlah sebuah rancangan topologi yang baru untuk mencakupi seluruh sarana kampus dengan menggunakan model hirarki. Beberapa keutamaan model jaringan hirarki yaitu bisa di perluas / dikembangkan, menjamin ketersediaan jalur pada level core dan distribution, performa switch pada layer core dan distribution lebih handal, port keamanan pada level access dan aturan pada level distribution lebih aman, mudah dalam manajemen setiap level dan modularitas.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
39
Gambar 3.12. Rancangan Topologi
Dari rancangan topologi tersebut peneliti menggabungkan beberapa rancangan di beberapa sarana kampus ke switch central. Dari topologi tersebut dibagi menjadi beberapa layer yaitu:
Tabel 3.5 Device Setiap Layer Device
Layer
fungsi
Router
Core
Untuk mengirim traffic secara tepat dan andal.
Switch central
Switch lab. Komputer, switch lab. Bahasa, Hub perpustakaan, administrasi, akademik dan penjaminan mutu
Untuk mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan Distribution perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara VLAN di tetapkan pada access later.
Access
Untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengontrol perangkat yang di izinkan untuk berkomunikasi pada jaringan.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Setelah melewati tahapan- tahapan perangcangan maka diperoleh desain topologi yang baru dalam mengembangkan jaringan komputer di STIA Satya Negara Palembang yang di buat agar dapat memenuhi kebutuhan client di beberapa sarana kampus terutama jaringan wired yang saat ini belum mencakupi dan memenuhi kebutuhan di beberapa sarana kampus. Dari rancangan sebelumnya yang terdiri dari 6 (enam) rancangan tersebut maka dibuatlah rancangan topologi yang baru dari topologi sebelumnya yaitu dari terdapat 1 (satu) switch dikembangkan menjadi 3 (tiga ) switch dan ditambahkan 4 (empat) buah hub serta 1 (satu) buah server, 1 (satu) access point dan 1 (satu) buah router yang digunakan dalam jaringan komputer. Dalam pengembangan jaringan komputer, peneliti menambahkan beberapa protokol yang digunakan untuk mempermudah client dan administrator dalam menggunakan jaringan yaitu FTP dan SSH. FTP digunakan agar client dapat melakukan transfer file dari client ke server dan SSH digunakan sebagai remote sistem jarak jauh dengan sistem keamanan yang lebih baik dari telnet.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
41
Gambar 4.1. Desain Topologi yang Baru
4.2. Pembahasan Berikut ini akan di bahas mengenai desain topologi yang baru dibuat, pembahasan ini mencakup VLSM (Variable Length Subnet Mask), konfigurasi routing protocol, SSH, FTP dan anggaran biaya perangkat jaringan dalam pengembangan. 4.2.1. VLSM (Variable Length Subnet Mask) Dalam melakukan pengembangan dan penambahan beberapa perangkat keras di beberapa sarana kampus, maka perlu adanya IP address sebagai alamat identifikasi untuk setiap host komputer dalam jaringan internet agar dapat melakukan routing. IP address dikelompokan dalam 3 kelas yaitu kelas A, B dan C yang memiliki kriteria masing-masing. IP address yang digunakan peneliti yaitu kelas C, karena kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan ukuran kecil dan biasanya digunakan untuk jaringan LAN.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
42
Tabel 4.1. Subnet Chart Kelas C Slash format
/25
/26
/27
/28
/29
/30
Subnet mast
128
192
224
240
248
252
Bit borrowed
1
2
3
4
5
6
value
128
64
32
16
8
4
N/A
N/A
2
1
Tebel diatas merupakan tabel yang digunakan untuk menentukan pembagian
subnet
berdasarkan
kebutuhan
host
pada
jaringan.
Dalam
pengembangan ini, STIA Satya Negara Palembang membutuhkan sebanyak 58 host yang terdapat 6 LAN yang berbeda yaitu untuk laboratorium komputer 20 host, laboratorium bahasa 18 host, perpustakaan 5 host, administrasi 5 host, akademik 5 host dan penjaminan mutu 5 host dengan ip addres yang digunakan yaitu 192.168.1.0/26. Untuk 20 host yang dibutuhkan laboratorium komputer, maka digenapkan menjadi 32 host dengan slash format /27, subnet mask yang digunakan yaitu 255.255.255.224. Untuk 18 host yang dibutuhkan laboratorium bahasa, maka digenapkan menjadi 32 host dengan slash format /27, subnet mask yang digunakan yaitu 255.255.255.224. Sedangkan untuk 5 host perpustakaan, administrasi, akademik dan penjaminan mutu digenapkan menjadi 8 host dengan slash format /29 subnet mask yang digunakan yaitu 255.255.255.248. Untuk pembagian ip address setiap ruangan yaitu: 20 host
32 host :192.168.1.0 /27
18 host
32 host : 192.168.1.32 /27
5 host
8 host : 192.168.1.64 /29
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
43
5 host
8 host : 192.168.1.72 /29
5 host
8 host : 192.168.1.80 /29
5 host
8 host : 192.168.1.88 /29
Tabel 4.2. IP Address Menggunakan VLSM Device
Network Address
Broadcast Address
Network Range
Switch lab.komputer
192.168.1.0 /27
192.168.1.31 /27
192.168.1.1 – 192.168.1.30 /27
Switch lab.bahasa
192.168.1.32 /27
192.168.1.63 /27
192.168.1.33 – 192.168.1.62 /27
Hub perpustakaan
192.168.1.64 /29
192.168.1.71 /29
192.168.1.65 – 192.168.1.70 /29
Hub adminitrasi
192.168.1.72 /29
192.168.1.79 /29
192.168.1.73192.168.1.78 /29
Hub akademik
192.168.1.80 /29
192.168.1.87 /29
192.168.1.81 – 192.168.1.86/29
Hub Penjaminan mutu
192.168.1.88 /29
192.168.1.95 /29
192.168.1.89 – 192.168.1.94 /29
4.2.2. Konfigurasi Routing Protokol Proses routing merupakan suatu hal yang utama agar suatu paket data dapat terkirim dari satu komputer ke komputer lain baik dalam satu jaringan yang sama maupun berbeda. Dalam pengembangan jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang peneliti menggunakan routing RIPV2 (Routing Information Protocol Version 2).
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
44
Gambar 4.2. Konfigurasi RIP Version 2
Dari konfigurasi routing RIPV2 yang digunakan tidak jauh berbeda dengan RIPV1 yaitu dengan menghubungkan network-network yang terhubung ke router untuk membuat rute agar semua network tersebut dapat saling terhubung. Network yang digunakan untuk routing yaitu network 192.168.1.0 merupakan network untuk switch laboratorium komputer dengan interface fa0/0, network 192.168.1.32 untuk network laboratorium bahasa dengan interface fa1/0, network 192.168.1.64 untuk network perpustakaan dengan interface fa2/0, network 192.168.1.72 untuk nework adminitrasi dengan interface fa3/0, network 192.168.1.80 untuk network akademik dengan interface fa4/0 dan network 192.168.1.88 untuk network penjaminan mutu dengan interface fa5/0. Untuk menguji koneksi antara jaringan LAN yang sudah terhubung atau belum, maka akan di uji dengan melakukan perintah ping dengan menggunakan command promp. Simulasi pengujian yang akan di lakukan yaitu dari PC2 laboratorium komputer ke server, dari PC1 laboratorium bahasa ke PC sirkulasi
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
45
buku dan keanggotaan di perpustakaan, dari PC registrasi di adminitrasi ke pengolahan data di penjaminan mutu.
Gambar 4.3. Ping dari PC 2 Lab. Komputer ke server
Dari hasil Ping tersebut IP yang digunakan untuk komputer client di laboratorium komputer yaitu 192.168.1.14, kemudian alamat IP untuk server yang dituju adalah 192.168.1.82. Hasil yang diperolah yaitu untuk besar request packet yang dikirim bytes = 32, untuk waktu yang diperlukan packet yang kirimkan mencapai komputer yang dituju yaitu time < 2 ms, 3 ms, 17 ms dan 0 ms. Untuk Time-To-Live yang di hasilkan yaitu TTL = 127, sedangkan untuk statistik ping 192.168.1.82 yaitu packets : sent = 4, received = 4, lost = 0 (0% loss). Ini berarti packets yang dikirim (sent) sebanyak 4 dan di terima (received) 4 dan yang gagal (lost) adalah 0. Untuk nilai round trip time dalam mili–seconds yaitu untuk minimum = 0 ms, untuk maximum = 17 ms dan average = 5 ms.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
46
Gambar 4.4. Ping dari PC 1 Lab. Bahasa ke PC Sirkulasi dan Keanggotaan
Dari hasil Ping tersebut IP yang digunakan untuk komputer client di laboratorium bahasa yaitu 192.168.1.34, kemudian alamat IP untuk PC sirkulasi dan keanggotaan di perpustakaan yang dituju adalah 192.168.1.70. Hasil yang diperolah yaitu untuk besar request packet yang dikirim bytes = 32, untuk waktu yang diperlukan packet yang kirimkan mencapai komputer yang dituju yaitu time < 1 ms, 1 ms, 1 ms, dan 0 ms. Untuk Time-To-Live yang di hasilkan yaitu TTL = 127, sedangkan untuk statistik ping 192.168.1.70 yaitu packets : sent = 4, received = 4, lost = 0 (0% loss). Ini berarti packets yang dikirim (sent) sebanyak 4 dan di terima (received) 4 dan yang gagal (lost) adalah 0. Untuk nilai round trip time dalam mili–seconds yaitu untuk minimum = 0 ms, untuk maximum = 1 ms dan average = 0 ms.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
47
Gambar 4.5. Ping dari PC Registrasi ke Pengolahan Data
Dari hasil Ping tersebut IP yang digunakan untuk komputer client di administrasi yaitu 192.168.1.77, kemudian alamat IP untuk PC pengolahan data di penjaminan mutu yang dituju adalah 192.168.1.93. Hasil yang diperolah yaitu untuk besar request packet yang dikirim bytes = 32, untuk waktu yang diperlukan packet yang kirimkan mencapai komputer yang dituju yaitu time < 2 ms, 22 ms, 1 ms, dan 1 ms. Untuk Time-To-Live yang di hasilkan yaitu TTL = 127, sedangkan untuk statistik ping 192.168.1.93 yaitu packets : sent = 4, received = 4, lost = 0 (0% loss). Ini berarti packets yang dikirim (sent) sebanyak 4 dan di terima (received) 4 dan yang gagal (lost) adalah 0. Untuk nilai round trip time dalam mili–seconds yaitu untuk minimum = 1 ms, untuk maximum = 22 ms dan average = 6 ms.
4.2.3 SSH (Secure Shell) Dalam
melakukan
pengembangan
jaringan
komputer,
peneliti
menggunakan SSH dengan tujuan untuk mempermudah administrator jaringan
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
48
pada saat terjadi trouble terhadap jaringan yang dibangun. Dengan adanya SSH, administrator tidak perlu mendatangi router yang bermasalah dan melakukan pengecekan satu persatu cukup dengan menggunakan komputer client yang terkoneksi dengan router yang akan dikonfigurasi dalam melakukan trouble terhadap router. Agar SSH dapat berjalan peneliti melakukan konfigurasi SSH di router seperti gambar berikut.
Gambar 4.6. Konfigurasi SSH
Dari konfigurasi tersebut, peneliti menggunakan “enable secret” merupakan perintah untuk memberi password untuk login ke router dalam mode privileged exec dengan password 2016. Untuk login ke SSH peneliti menggunakan username STIA_NEGARA dan password 12345, kemudian menambahkan keamanan dengan krypto key. Utuk menguji apakah SSH tersebut sudah berhasil dan siap digunakan, peneliti melakukan tes di PC client yang terhubung kejaringan.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
49
Gambar 4.7. Login ke SSH
Dari gambar diatas PC yang digunakan yaitu PC registrasi pada administrasi kemudian login ke SSH menggunakan command prompt dengan perintah ssh –l (user) (ip router). Open menandakan bahwa SSH terbuka dan untuk login ke SSH gunakan username administrator dan password 12345, kemudian untuk masuk ke privileged exec mode masukkan password 2016 yang dibuat sebelumnya.
4.2.4. FTP (File Transfer Protocol) FTP merupakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antara mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP digunakan untuk mempermudah client dalam hal pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload) antara client FTP dan server FTP.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
50
Gambar 4.8. Pembuatan Username dan Password
Dari gambar tersebut sebelum menggunakan FTP yang utama di lakukan yaitu membuat username dan password dengan tujuan sebagai login ke FTP. Peneliti membuat username yang digunakan yaitu administrator dengan password 12345 untuk login ke FTP.
Gambar 4.9. Pembuatan File di Tex Editor
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
51
Peneliti melakukan pembuatan file pada menu desktop di tex editor untuk di simulasikan pada proses download dan upload pada FTP, kemudian menyimpan file yang dibuat beserta ekstensionnya (BIDAR).
Gambar 4.10. Upload File dari PC 1 Lab. Komputer ke Server
Untuk mensimulasikan FTP untuk biasa melakukan upload file, peneliti menggunakan salah satu PC client di laboratorium komputer. kemudian masuk kedalam mode FTP, client melakukan perintah put BIDAR.txt ini berarti client ingin upload file tersbut. Hasil dari proses upload file dari PC client ke server yaitu (transfer complete = 23 bytes) yang menandakan bahwa upload file dengan nama BIDAR.txt sudah berhasil dengan besar request packet yang dikirim sebanyak 23 bytes.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
52
Gambar 4.11. Download File dari Pengolahan data ke Server
Untuk melakukan download file, peneliti menggunakan salah satu PC client dipenjaminan mutu. kemudian masuk kedalam mode FTP, client melakukan perintah get BIDAR.txt ini berarti client ingin download file tersbut. Hasil dari proses download file dari PC client ke server yaitu (transfer complete = 23 bytes) yang menandakan bahwa upload file dengan nama BIDAR.txt sudah berhasil dengan besar request packet yang dikirim sebanyak 23 bytes.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengembangan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menghasilkan suatu desain topologi jaringan yang baru yang mencakupi semua sarana kampus. 2. Dari jaringan komputer yang ada di STIA Satya Negara Palembang dapat dikembangkan menjadi jaringan komputer yang lebih luas lagi dan dapat menampung jumlah client yang jauh lebih banyak dari sistem jaringan komputer semula. 3. Dengan adanya pengembangan jaringan komputer maka di beberapa sarana kampus seperti laboratorium komputer, laboratorium bahasa, perpustakaan, administrasi, akademik dan penjaminan mutu dapat melakukan sharing data, transfer data serta administrator dapat melakukan remote sistem dengan menggunakan SSH yang telah di enkripsi dan dapat memanfatkan sumber daya yang ada secara bersama.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
54
5.2. Saran Untuk mendukung keberhasilan dalam pengembangan jaringan komputer ini, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Apabila nantinya hasil dari penelitian ini akan dikembangkan ke penelitian lebih lanjut, maka dapat menjadi sebuah referensi didalam pengembangan jaringan komputer selanjutnya. 2. Penelitian lanjutan diharapkan dapat menyeselasikan permasalahan sekarang atau nanti yang akan dihadapi.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.