BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana untuk mengembangkan bisnis dalam suatu perusahaan
menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar target pengembangan bisnis tercapai. Perolehan dana untuk menunjang pengembangan tersebut dapat berasal dari retained earning atas laba perusahaan, peminjaman dana melalui bank, penerbitan surat hutang, atau melakukan proses penawaran umum perdana atas saham yang lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol perubahaan status perusahaan dari sebelumnya merupakan perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka atau milik umum. Perusahaan menjadi milik umum oleh karena dalam proses IPO sejumlah saham yang dimiliki perusahaan ditawarkan kepada investor umum melalui pasar perdana sebelum akhirnya tercatat dalam bursa pada pasar sekunder. Perdagangan saham pada pasar sekunder di Indonesia dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat banyak jumlah perusahaan yang terdaftar dalam BEI
dan
jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan fact book 2013 yang diterbitkan oleh IDX diperoleh data pada tahun 2009 tercatat sebanyak 398 jumlah perusahaan yang tercatat dalam BEI dan pada tahun 2010, 2011, dan 2012 secara berurutan sebanyak 420, 440, dan 459 perusahaan. PT. Harum Energy Tbk. yang memiliki kode HRUM pada bursa merupakan perusahaan sektor bahan tambang batubara yang terdaftar di pasar sekunder dalam BEI pada tanggal 6 Oktober 2010.
1
PT. Harum Energy Tbk. menawarkan 500 juta lembar saham saat IPO yang terdiri dari 200 juta lembar saham baru dan 300 juta lembar saham PT. Harum Energy Tbk. yang dimiliki atas nama pemegang saham PT. Karunia Bara Perkasa. Saham ditawarkan pada harga Rp. 5.200 per lembar dengan dana perolehan dari saham baru sebesar Rp. 1,04 Triliun dan dari pemegang saham atas nama PT. Karunia Bara Perkasa sebesar Rp. 1,56 Triliun sehingga total dana perolehan sebesar Rp. 2,6 Triliun. Perolehan dana diperuntukkan pada pengembangan bisnis dan pelunasan sebagian utang perusahaan. Harga saham HRUM yang diperdagangkan pada pasar sekunder mengalami kenaikan hingga mencapai harga tertinggi Rp. 10.700 pada tanggal 21 Juli 2011. Fluktuasi harga saham HRUM pada tahun-tahun berikutnya yaitu tahun 2012 hingga 2014 berada pada kisaran Rp. 2.265 sampai dengan Rp. 9.000 per lembar saham. Saham HRUM di BEI per tanggal 6 Maret 2014 pada harga penutupan adalah Rp. 2.410. Hal ini menarik untuk penulis teliti karena harga saham saat ini berada di bawah harga IPO yang dapat menjadi peluang bagi investor untuk berinvestasi dengan membeli saham HRUM. Posisi harga saham berada di bawah harga IPO juga tidak dapat dipastikan merupakan saat yang tepat untuk pembelian saham karena kecenderungan harga saham semakin turun dan berpotensi merugikan investor. Keputusan berinvestasi pada saham HRUM harus disertai dengan analisis agar investor dapat meminimalisasi kerugian yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Hasil analisis menjadi acuan investor dalam mengambil keputusan investasi atas saham HRUM.
2
1.2
Rumusan Masalah Investasi
merupakan
aktivitas
yang
dilakukan
dengan
tujuan
meningkatkan nilai atau jumlah sumber daya yang dimiliki saat ini untuk masa yang akan datang (Tandelilin, 2001). Berdasarkan pengertian investasi tersebut yang diinginkan oleh investor dalam berinvestasi saham adalah mendapatkan capital gain dan dividend sebagai keuntungan di masa yang akan datang. Capital gain merupakan selisih perbedaan antara harga jual saham terhadap harga saham saat dibeli dimana nilai harga jual lebih besar dari nilai harga beli saham. Sebaliknya, jika nilai harga jual lebih kecil dari nilai harga beli saham maka selisih perbedaan akan menjadi negatif atau dengan kata lain investor akan mengalami kerugian atau capital loss. Oleh karena itu dalam memilih saham suatu perusahaan investor harus dapat menganalisis terlebih dahulu saham pilihannya. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis fundamental dan perhitungan nilai intrinsik saham PT. Harum Energy Tbk. Analisis fundamental terdiri dari analisis ekonomi makro, analisis industri, dan analisis perusahaan berupa perhitungan nilai intrinsik. Hasil perhitungan nilai intrinsik dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan investasi terhadap saham perusahaan. Jika harga saham di pasar lebih besar dari hasil perhitungan nilai intrinsik atau dikenal dengan istilah overvalued maka keputusan investasi adalah tidak membeli saham dan menjual saham jika investor telah memiliki saham tersebut, namun sebaliknya jika harga saham di pasar lebih kecil dari nilai intrinsik atau dikenal dengan istilah undervalued maka keputusan investasi bagi investor adalah membeli saham tersebut.
3
1.3
Pertanyaan Penelitian Penelitian ini dilakukan atas dasar dari pertanyaan yang disajikan sebagai
berikut: a. Berapa nilai intrinsik saham PT Harum Energy Tbk.?
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Memperoleh nilai intrinsik saham PT. Harum Energy Tbk.
1.5
Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, antara lain: a. Bagi pihak investor, penelitian ini bisa jadi panduan bagi investor yang ingin melakukan analisis terhadap saham suatu perusahaan dan khususnya menjadi dasar dalam mengambil keputusan investasi pada saham PT. Harum Energy Tbk. b. Bagi pihak perusahaan, penelitian ini dapat menjadi tolak ukur harga saham perusahaan di pasar dan dalam menentukan aksi perusahaan yang dapat dilakukan (seperti aksi buyback) terkait harga tersebut. c. Bagi pihak perusahaan dan untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk dilakukan perhitungan lanjutan dalam mendapatkan firm value atau nilai perusahaan PT. Harum Energy Tbk.
4
1.6
Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian Analisis fundamental yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari
analisis ekonomi makro, analisis industri tambang batubara, dan analisis perusahaan PT. Harum Energy Tbk. Analisis ekonomi makro terdiri dari analisis terhadap ekonomi makro global, penilaian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), suku bunga, inflasi yang terjadi, dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing USD. Analisis industri terdiri dari analisis siklus industri dimana perusahaan berada, analisis hubungan kemampuan operasi terhadap kondisi ekonomi, dan analisis kualitatif industri. Analisis perusahaan berkaitan dengan perhitungan nilai intrinsik saham. Perhitungan nilai intrinsik saham HRUM menggunakan model diskonto aliran kas. Aliran kas yang digunakan adalah Free Cash Flow to Equity (FCFE) yang didiskontokan menggunakan nilai yang diperoleh melalui rumus Capital Asset Pricing Model (CAPM).
1.7
Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun menjadi lima bagian dengan pembahasan yang
berbeda pada setiap bagian namun saling terkait. Berikut ini penjelasan singkat isi tiap bagian: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
5
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian sistematis teori-teori yang mendasari penelitian tesis termasuk di dalamnya metode perhitungan yang digunakan dalam mencari nilai intrinsik saham.
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang desain penelitian, pengumpulan data, metode analisis data, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, komposisi pemegang saham perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, sumber daya batubara, dan harga batubara.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis fundamental yang terdiri dari tiga tahap analisis yaitu analisis ekonomi makro, analisis industri, dan analisis perusahaan. Tahap pertama analisis ekonomi makro terdiri dari analisis ekonomi makro global, ekonomi domestik melalui analisis Produk Domestik Bruto (PDB), analisis suku bunga, analisis inflasi, dan analisis nilai tukar rupiah. Tahap kedua adalah analisis industri yang terdiri dari analisis siklus industri, analisis hubungan kemampuan operasi terhadap kondisi ekonomi, dan analisis kualitatif industri. Tahap ketiga adalah analisis perusahaan yang berisikan hasil perhitungan nilai intrinsik saham PT. Harum Energy Tbk.
6
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, & SARAN Bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan dalam melakukan penelitian, dan saran-saran yang dapat diberikan terhadap hasil penelitian.
7