BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi komunikasi diibaratkan sebagai sistem syaraf dalam kehidupan masyarakat kontemporer. Teknologi komunikasi mempunyai peran yang signifikan dalam dunia perdagangan, peran yang esensial dalam dunia hiburan dan bahkan peran yang relevan terhadap perkembangan hubungan interpersonal kita. Karena kehadiran teknologi komunikasi sangat vital, perubahan sekecil apapun dalam teknologi ini akan memiliki dampak nyata terhadap berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Revolusi dalam bidang teknologi komunikasi juga memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dunia ekonomi. Dengan kemampuannya untuk memberikan banyak kemudahan bagi transaksi bisnis, perkembangan teknologi komunikasi pun pada akhirnya memiliki dampak vital bagi pergerakan dunia perekonomian dari hari ke hari.
Salah
satu
dampak
perkembangan
teknologi
komunikasi
yang
menggembirakan bagi dunia perekonomian adalah lahirnya sistem E-Commerce yang telah memberikan banyak kemudahan untuk melakukan transaksi bisnis dan pemenuhan berbagai kebutuhan bagi masyarakat di seluruh dunia. Sistem teknologi E-Commerce sendiri merujuk pada kemampuan berbagai perusahaan bisnis
untuk
menciptakan
keberadaan
dinamis
dalam
internet
yang
memungkinkan perusahaan tersebut untuk melakukan bisnis dengan basis elektronik. Saat ini, hampir semua perusahaan sudah melibatkan dirinya dalam dunia E-Business khususnya E-Commerce, menggunakan internet untuk memfasilitasi berbagai aspek dalam bisnis yang dilakukan.
1
2
Sejarah sistem E-Commerce sesungguhnya telah dimulai sejak penemuan gagasan lama tentang konsep “jual beli”, listrik, kabel, komputer, modem dan tentunya Internet. Sistem E-Commerce mulai dapat diaplikasikan bagi masyarakat di seluruh dunia pada tahun 1991, saat Internet sudah dapat digunakan untuk kepentingan yang bersifat komersial. Sejak tahun 1991, banyak perusahaan yang mulai mengincar web sites untuk ditransformasi menjadi sarana untuk melakukan berbagai transaksi bisnis.
Pada awalnya, istilah E-Commerce erat kaitannya dengan proses eksekusi dari transaksi komersial dengan basis elektronik yang menggunakan bantuan berbagai teknologi mutakhir, yang memberikan kesempatan bagi pengguna atau konsumen untuk bertukar informasi bisnis dan melakukan transaksi elektronik. Kemampuan untuk menggunakan berbagai teknologi ini muncul di akhir era 70an dan mengizinkan perusahaan dan organisasi bisnis untuk mengirim dokumentasi komersial dengan basis elektronik. Dan hingga saat ini, sistem ECommerce modern mayoritas menggunakan World Wide Web untuk memfasilitasi transaksi yang dilakukan.
Beberapa keuntungan yang ditemukan dalam sistem E-Commerce adalah kemampuan untuk melakukan transaksi selama 24 jam setiap harinya, tersedianya fasilitas untuk membandingkan harga secara online, pengiriman barang dan jasa yang cepat, tersedianya fasilitas untuk berinteraksi dengan konsumen lain dalam komunitas virtual dan tersedianya fasilitas untuk terlibat dalam pelelangan virtual.
E-Commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada masa persaingan
3
ketat di era globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya terletak pada bagaimana
sebuah
perusahaan
dapat
memanfaatkan E-Commerce untuk
meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis ini. Dengan aplikasi ECommerce, seharusnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to
door, one-to-one relationship). Maka
E-Commerce
bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.
1.2. Rumusan Masalah
Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce bukan merupakan proses
instant, namun merupakan transformasi strategi
dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi. Ada beberapa kendala perdagangan melalui Jaringan Elektronik, seperti : biaya tinggi, masalah keamanan dan perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia. Oleh karena itu, makalah ini akan memaparkan tentang E-Business dan E-Commerce. Bukan hanya definisinya namun juga etika, prinsip, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu terdapat contohnya dan Undang-undang yang mengikatnya.
1.3. Manfaat dan Tujuan
1.3.1. Manfaat Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
4
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
Pengembangan atas
investasi
pemegang
saham dan
pemilik yang meningkat.
1.3.2. Tujuan
Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, dll)
Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif
Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce
Mengembangkan wawasan penulis;
5
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. E-Business
E-Business adalah merupakan suatu implementasi pertukaran barang dan jasa melalui medium elektronik. E-Business dapat pula diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-Business memberikan kemungkinan kepada suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.
Dengan E-Business, suatu perusahaan dapat menurunkan total biaya pengeluaran operasional tetap. Lebih jauh, banyak potensi sumber pendapatan baru ditawarkan oleh konsep E-Business. Hal lain yang membuat E-Business menjadi primadona dalam kerangka bisnis modern adalah adanya berbagai data statistik yang menunjukkan kian tingginya nilai bisnis yang terjadi di dunia maya, yang perlahan-lahan tumbuh menyaingi apa yang terjadi dalam dunia nyata.
Ada beberapa permodelan E-Business yaitu : 1.
B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
2.
B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
6
Dampak Positif E-Business: Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. Dapat meningkatkan market exposure (mangsa pasar). Menurunkan biaya operasional (operating cost). Melebarkan jangkauan (global reach). Meningkatkan customer loyality. Meningkatkan supplier management. Memperpendek waktu produksi. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Dampak Negatif E-Business : Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
7
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
2.2. E-Commerce
Secara sederhana E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet dan jaringan komputer lainnya atau disebut juga dengan sistem elektronik. Secara umum E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik seperti internet.
Dari definisi E-Commerce diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ECommerce adalah merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan computer (computer networks) yaitu internet.
E-Commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan-pelayanan public dalam rangka memangkas biaya operasional untuk meningkatkan mutu layanan maupun kecepatan penyampaian informasi
E-Commerce dikembangkan dalam skala yang lebih luas dan terintegrasi dengan multiple computing system; semua lini dan departemen di perusahaan anda, organisasi dan system computer global. Karena sifatnya integrasi langsung
8
dengan dua atau lebih entity, maka pengembangan E-Commerce harus benarbenar memperhatikan segi keamanan. Terutama keamanan dalam bertransaksi.
Ada 4 macam model-model pokok yang berkembang dalam E-Commerce, yaitu : 1. Business-to-Business (B2B) Business-to-Business merupakan model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan-perusahaan lain. Model Business-to-Business ini menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja. Model B2B ini tidak terbuka untuk banyak perusahaan agar dapat ikut. 2. Business_to_Consumer (B2C) Business-to-Consumer merupakan model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau public. Contoh dari Business-to-Consumer yaitu www.amazon.com. Dimana perusahaan ini menjual buku yang mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku. 3. Consumer-to-Consumer (C2C) Consumer-to-Consumer adalah merupakan model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga. Contoh dari Consumerto-Consumer yaitu www.ebay.com. Dimana merupakan suatu perusahaan yang menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui perusahaan ini, perorangan dapat menjual atau membeli dari perorangan lain melalui internet. 4. Consumer-to-Business (C2B) Consumer-to-Business merupakan model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan. Contoh dari Consumer-to-Business yaitu www.priceline.com.
Dimana
dalam
model
ini
konsumen
9
menawarkan harga tertentu. Dimana ia menginginkan membeli berbagai barang dan jasa, termasuk tiket pesawat terbang dan hotel.
Sebuah perusahaan E-Commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekutan produk saja, tetapi dengan adanya tim manajemen yang handal pengiriman yang tepat waktu.. Faktor yang harus diperhatikan dalam berbisnis ECommerce: menyediakan harga yang kompetitif adanya jasa yang handal adanya kemudahan dalam kegiatan perdagangan menyediakan informasi mengenai barang dan jasa secara lengkap
Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan E-Commerce dapat dilihat dari 3 pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat. 1. Bagi organisasi / perusahaan a. Pasar internasional. Dengan penerapan E-Commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual. b. Penghematan biaya operasional. Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk
membuat,
memproses,
mendistribusikan,
menyimpan,
dan
memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan. c. Kustomisasi masal. E-Commerce telah merevolusi cara konsumen dalam membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu saat
10
perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat memang hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna mobil yang mereka inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan mengunjungi website Ford di internet. d. Berkurangnya kendala inovasi. Yang dimaksud adalah dengan ECommerce, suatu perusahaan dapat menghemat sumber daya karena mereka tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat penemuan baru untuk modifikasi produk mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan Dell (komputer) dapat mengumpulkan para konsumennya yang memesan sebuah produk. Para konsumen dapat membuat suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian perusahaan dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan spesifikasi konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu beberapa hari. e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah. Internet lebih murah dari sebuah jaringan tambahan yang hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih murah untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada melakukan dial telepon secara langsung. f. Digitalisasi proses dan produk. Contohnya pada kasus produk software dan audio video, produk digital tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat email secara langsung ke konsumen melalui internet dalam format digital. Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk. g. Batasan waktu kerja dapat diatasi. Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap hari.
11
2. Bagi konsumen a. Akses penuh 24 jam / 7 hari. Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat pembayaran, dan memperoleh informasi lainnya. b. Lebih banyak pilihan. Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun juga daftar supplier internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang lebih banyak. c. Perbandingan harga. Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan harganya dengan mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider. d. Proses pengantaran produk yang inovatif. Dengan E-Commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet. 3. Bagi masyarakat a. Praktek kerja yang lebih fleksibel. E-Commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor. b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain. Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya. c. Kemudahan akses fasilitas publik. Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.
12
Walaupun adanya E-Commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat berbegai kekurangan dari E-Commerce antara lain: 1. Bagi organisasi / perusahaan a. Keamanan sistem rentan diserang. Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan. b. Persaingan tidak sehat. Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga. c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru. Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan biaya. 2. Bagi Konsumen a. Perlunya keahlian komputer. Tanpa menguasai keahlian komputer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi dalam E-Commerce. Pengetahuan dasar komputer diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web. b. Biaya tambahan untuk mengakses internet. Untuk ikut serta dalam ECommerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen. c. Biaya peralatan komputer. Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
13
d. Risiko bocornya privasi dan data pribadi. Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses internet untuk menjalankan E-Commerce, termasuk risiko bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin membobol sistem. e. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Transaksi E-Commerce yang berlangsung secara on-line telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. f. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan komputer. 3. Bagi masyarakat a. Berkurangnya interaksi antar manusia. Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain secara langsung. b. Kesenjangan sosial. Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam E-Commerce dengan yang tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak. c. Adanya sumber daya yang terbuang. Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan untuk digunakan. d. Sulitnya mengatur internet. Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak yang tidak terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang semakin banyak, seringkali membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan untuk internet.
14
2.3.
Perbedaan E-Commerce dan E-Business
Perbedaan yang mendasar antara E-Commerce dan E-Business adalah bahwa tujuan E-Commerce memang benar-benar money oriented (berorientasi pada perolehan uang), sedangkan E-Business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya.
Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan E-Commerce dan EBusiness juga memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. E-Commerce dan EBusiness merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media Internet.
2.4.
Etika dan Prinsip E-Business dan E-Commerce
Kegiatan bisnis yang makin merenbak baik di dalam maupun di luar negeri, telah menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya tuntutan praktis bisnis yang baik, yang etis, juga menjadi tuntutan kehidupan bisnis di banyak negera di dunia.
Richard T. De George (1986), di dalam buku Business Ethic memberikan 4 macam kegiatan yang dapat dikatagorikan sebagai cakupan etika bisnis. 1. Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam bisnis.
15
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan bisnis, tetapi merupakan ”meta-etika” yang juga menyoroti apakah perilaku yang dinilai atau tidak secara individu dapat diterapkan pada orhanisasi atau perusahaan bisnis. 3. Bidang penelaah etika bisnis yang menyangkut asumsi mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis juga menyoroti moralitas sistem ekonomi pada umumnya serta sistem ekonomi suatu negara pada khususnya. 4. Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluah lebih dari sekedar etika, seperti misalnya ekonomi dan teori organisasi.
Pada keempat bidang tersebut, etika bisnis membantu para pelaku bisnis untuk melakukan pendekatan permasalahan moral dalam bisnis secara tepat dan sebaliknya mendekati permasalahan yang terjadi pada bisnis dengan pendekatan moral yang mungkin sering di abaikan. Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang ”berhasil”, tidak hanya bisnis yang menuai keuntungan secara meterial saja melainkan bisnis yang bergerak dalam koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan memelihara hubungan baik antar manusia yang terlibat di dalamnya. Etika bisnis memiliki tujuan yang paling penting adalah menggugah kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan bisnis dan menajemen, etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang ”kotor” penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan usahanya dengan licik.
Sony keraf (1991) dalam buku Etika Bisnis : Membangun Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur. Prinsip-prinsip tersebut dituliskan dengan tidak melupakan kekhasan sistem nilai dari masyarakat bisnis yang berkembang. Prinsip ini mengandung pengertian bahwa manusia dapat bertindak secara bebas berdasarkan kesadaran tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan. Yang artinya,
16
kebebasan yang ada adalah kebebasan yang bertangguang jawab,. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :. 1. Prinsip kejujuran. Kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting karena menjamin kelanggengan sebuah kegiatan bisnis. Beberapa contoh aspek kejujuran dalam kegiatan bisnis antara lain adalah : Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga yang sesuai dengan kualitas barang yang di jual atau ditawarkan tersebut. Kejujuran dalam kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerja antar pemimpin dengan pekerja. Kejujuran dalam melakukan perjanjian-perjanjian baik perjanjian kontrak, jual-beli maupun perjanjian-perjanjian yang lain. 2. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat. Berbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (non malefience) merupakan prinsip moral untuk bertindak baik kepada orang lain. 3. Prinsip keadilan. Prinsip keadilan merupakan prinsip yang menuntut bahwa dalam
hubungan
bisnis,
seseorang
memperlakukan
bisnis,
seseorang
memperlakukan orang lain sesuai haknya. 4. Prinsip hormat pada diri sendiri. Prinsip ini sama artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwa dalam melakaukan hubungan bisnis, manusia memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan didirinya sendiri sebagai pribadi yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya.
Perkembangan E-Commerce begitu pesat sehingga sampai saat ini belum ada definisi tunggal tentang system ini. Kesulitan menentukan definisi tersebut terjadi kerena hampir setiap saat muncul bentuk-bentuk baru dari E-Commerce, salah satu definisi E-Commerce yang sering di gunakan adalah definisi dari Electronic Commerce Expert Group (ECEG) Australia sebagai berikut :
17
“Electronic Commerce is broad concept the covers any commercial transaction that is effected via electronic means and would include such means as facsimile, telex, EDI, internet, and the telephone”.
Perkembangan yang sangat pesat dari sistem perdagangan elektronik tersebut antara lain di sebabkan oleh : 1. Proses transaksi yang singkat 2. Menjangkau lebih banyak pelanggan 3. Mendorong kreativitas penyediaan jasa 4. Biaya operasional lebih meurah 5. Meningkatkan kepuasan pelangggan
Ada lima prinsip dari E-Commerce, yaitu : 1. Kredibilitas.Anda memiliki kredibilitas bisnis yang tak diragukan lagi. Dari isi atau konten web atau blog anda, pengunjung bisa menangkap hal itu. 2. Keahlian. Orang akan lebih mudah membeli pada orang yang ahli di suatu bidang. Keahlian itu yang membuat orang yakin bahwa apa yang anda tawarkan adalah solusi yang tepat baginya. 3. Bukti. Orang-orang suka melihat bukti. Mereka akan lebih mudah percaya jika ada bukti yang anda sodorkan. Bukti seperti hasil dari efek produk anda, testimoni, atau bahkan foto bukti resi pengiriman jika anda berjualan produk fisik bisa anda tampilkan di situs web anda. 4. Kejujuran. Inilah bagian terpenting dari suatu penjualan. Dengan kejujuran, pembeli
bukan
sekedar
membeli
produk
anda,
namun
juga
akan
memberitahukan kepada orang-orang di sekitarnya. 5.Dekat dengan pengunjung. Di web atau blog anda tersebut, anda harus mampu dekat dengan pengunjung. Contoh sederhana seperti bagaimana
18
melakukan interaksi di blog anda. Walhasil, meski belum ketemu muka, para pengunjung akan merasa kenal baik dengan anda.
2.5.
Undang-undang Tentang E-Business dan E-Commerce
Salah satu acuan Internasional yang banyak di gunakan adalah Uncitral Model law on Electronic Commerce 1996. Acuan yang berisi model hukum dalam transaksi E-Commerce tersebut yang berada di bawah PBB, model tersebut telah di setujui oleh General Assembly Ressolution No.51/162 tanggal 16 Desember 1996 yaitu : 1. Pengakuan secara yuridis terhadap suatu data message 2. Pengakuan tanda tangan digital 3. Adanya pengakuan atas orisinalitas data message 4. Data message dapat memenuhi syarat pembuktian hukum (admissibility and evidential weight) 5. Pengakuan atas dokumentasi dalam data message.
Undang-Undang ITE yaitu UU No.11 tahun 2008 menjadi cyber law pertama di Indonesia. Banyak hal diatur disini yang amat penting bagi pelaku bisnis di dunia maya. Untuk Transaksi Elektronik dimuat dalam Bab V, pasal 17 – 22 yang isinya sebagai berikut:
Pasal 17 (1). Penyelenggaraan transaksi elektronik dapat dilakukan baik dalam lingkup publik maupun privat.
19
(2). Para pihak yang melakukan Transaksi elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib beritikad baik dalam melakukan interaksi dan/atau pertukaran Informasi elektronik selama transaksi berlangsung. (3). Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelengaraan Transaksi elektronik sebagaimana dimaksud ketentuan pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 18 (1). Transaksi elektronik yang dituangkan dalam Perjanjian elektronik mengikat para pihak. (2). Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi transaksi elektronik internasional yang dibuatnya. (3) Apabila para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam transaksi elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas-asas Hukum Perdata Internasional. (4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi elektronik. (5) Apabila para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas-asas Hukum Perdata Internasional.
Pasal 19 Para pihak yang melakukan transaksi elektronik harus menggunakan sistem elektronik yang disepakati.
20
Pasal 20 (1) Kecuali ditentukan lain oleh para pihak transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim pengirim telah diterima dan disetujui penerima. (2) Persetujuan atas penawaran transaksi elektronik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik.
Pasal 21 (1) Pengirim maupun penerima dapat melakukan sendiri transaksi elektronik, atau melalui pihak yang dikuasakan olehnya atau melalui Agen Elektronik. (2) Kecuali diperjanjikan lain, pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan transaksi elektronik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur sebagai berikut: a. apabila dilakukan sendiri, menjadi tanggungjawab para pihak yang bertransaksi; b. apabila dilakukan melalui pemberian kuasa, menjadi tanggung jawab pemberi kuasa; c. Apabila dilakukan melalui Agen Elektronik, menjadi tanggung jawab Penyelenggara Agen Elektronik. d. Apabila kerugian transaksi disebabkan gagal beroperasinya Agen elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem elektronik, menjadi tanggung jawab Penyelenggara Agen elektronik. e. Apabila kerugian transaksi disebabkan gagal beroperasinya Agen elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, menjadi tanggung jawab pengguna tersebut.
21
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa (force majeure) atau kesalahan dan/atau kelalaian dari pihak pengguna sistem elektronik.
Pasal 22 (1) Penyelenggara Agen Elektronik tertentu wajib menyediakan fitur pada Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara agen elektronik tertentu sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
2.6. Contoh E-Commerce di Indonesia
Tokobagus.com merupakan sebuah situs dimana perseorangan ataupun perusahaan dapat membeli dan menjual produk serta jasa secara online. Tokobagus.com adalah tempat untuk mencari barang baru atau bekas berkualitas seperti produk handphone murah, komputer, fashion, mobil bekas, motor, rumah dab properti, peralatan rumah tangga, aneka jasa, dan juga lowongan kerja. Situs ini hadir pada tahun 2005 dan merupakan pusat jual beli online terbesar di Indonesia yang dikunjungi oleh lebih dari 100.000 pengunjung setiap harinya
Pasang iklan gratis adalah salah satu layanan yang disediakan oleh Tokobagus untuk para penjual. Dalam melakukan transaksi di Tokobagus, baik jual ataupun beli, juga tidak dikenakan biaya. Tidak hanya itu, Tokobagus juga dapat menjadi search engine yang friendly karena bukan hanya pengunjung situs yang dapat menemukan iklan yang dipublikasikan, tetapi juga orang-orang yang mencari produk dan jasa melalui search engine seperti Google juga akan
22
menemukan iklan tersebut. Tokobagus memiliki slogan “Gratis! Mudah dan Cepat!”
Tokobagus.com menyediakan berbagai pilihan barang dan jasa, baik baru maupun bekas, dan bermacam alternatif yang mencakup seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, apabila ingin melakukan kontak dengan penjual yang memasang iklan di Tokobagus, tidak diharuskan untuk registrasi terlebih dahulu. Situs ini juga menyediakan tab spesifikasi produk atau jasa yang dibutuhkan, seperti merk, tipe, tahun maksimum dan minimun, serta harga maksimum dan minimum. Tokobagus juga tersedia dalam bentuk Mobile Version dan Official Application for Android. Tidak ada biaya untuk pemasangan iklan, kecuali apabila meminta layanan promosi tambahan (promo point)untuk iklan-iklan yang dipasangkan. Biaya yang dikenakan tersebut hanya bersifat “dianjurkan” buka “diharuskan”. Jadi, apabila tidak ingin menggunakan layanan promosi tambahan, anda tidak perlu membayar sepersenpun. Kekurangannya adalah kemungkinan terjadinya berbagai macam penipuan sangat besar karena penyediaan layanannya yang gratis dan terbuka untuk umum.
Terdapat lima tips transaksi yang aman di Tokobagus.com: 1.
Gunakan Akal Sehat Anda. Percaya pada akal sehat, terutama jika dirasa di dalam iklan tersebut terdapat kejanggalan-kejanggalan yang tidak masuk akal, biasanya hal tersebut memang tidak baik. Jika memang penjual tersebut kurang meyakinkan, maka lebih baik batalkan saja.
2.
Memilih Penjual Terpercaya. Bertransaksilah dengan penjual yang terpercaya (verified number) yang telah memverifikasi alamatnya kepada Tokobagus agar terhindar dari penjual atau pemasang iklan yang tidak jelas.
3.
Lakukan Riset Sederhana. Ketahui dulu info tentang produk serta penjualnya dengan lengkap dan jelas dengan mengumpulkan informasi dan melakukan riset sederhana terkait hal tersebut. Hal ini dapat dilakukan
23
dengan memperhatikan bagaimana deskripsi yang dipaparkan oleh si penjual dan apakah foto produk yang ia perlihatkan asli hasil jepretan sendiri atau tidak. Jika benar, maka hal itu dapat dikatakan sebagai petanda yang baik. Selain itu, galilah informasi yang ada dengan menanyakan produk serta alamat penjual tersebut selengkap mungkin. Jika dia menjual produk laris seperti handphone, kamera digital, dll dengan harga yang jauh lebih rendah, maka penjual itu patut dicurigai. Jika lokasi atau alamat penjual terjangkau, lebih baik bertemu secara langsung dan usahakan membawa teman. 4.
Cara Pembayaran. Berhati-hatilah pada nomor teleepon yang tidak jelas, terutama yang berkode area luar negri dan meminta cara pembayaran dengan Western Union, Moneygram, dan cek.
5.
Hubungi Tim Support Tokobagus. Jika masih merasa ragu dan kurang yakin, hubungi dan tanyakan pada tim support Tokobagus
24
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Pengembangan aplikasi
E-Commerce
bagi
sebuah perusahaan atau
lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi atau situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi. Popularitas EBusiness di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini sesungguhnya ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.
Perangkat
lunak
aplikasi E-Commerce dalam dunia
bisnis
dapat
mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan dapat
pertimbangan
fleksibilitas
dilakukan di jaringan intranet
implementasi perangkat lunak ini yang maupun internet,
deployment, serta kemampuan cross platform.
kemudahan untuk
25
3.2. Saran
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan E-Commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan ECommerce sehingga E-Commerce pun menjadi identik dalam menjalankan bisnis diinternet.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang konsisten.
26
DAFTAR PUSTAKA Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (eds.). (2010). Communication Technology Update and Fundamental. 12th Edition. Boston: Focal Press. Turban, E., & Lee, J. K. (2000). Electronic Commerce : A Managerial Perspective. New Jersey: Prentice-Hall. Tassabehji, R. (2003). Applying E-Commerce In Business. New Delhi: SAGE Publications. Vaughan, T. (2011). Multimedia : Making It Work. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Williams, B., & Sawyer, S. (1995). Using Information Technology. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.,. www.depkominfo.go.id diakses tanggal 3 juli 2013 http://ewawan.com/pengertian-e-business-atau-definisi-e-business.html diakses tanggal 3 juli 2013 http://kelompok2bsicimone.blogspot.com/2013/05/undang-undang-yangmengatur-tentang.html diakses tanggal 3 juli 2013 http://lianurdianaa.wordpress.com/teknologi/prinsip-e-commerce/ diakses tanggal 3 juli 2013 http://nurwahda.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-e-commerce.html diakses tanggal 3 juli 2013 http://rivaldiligia.wordpress.com/2012/11/06/etika-bisnis-dan-e-commerce/ diakses tanggal 3 juli 2013 http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/03/23/e-commerce-dan-ebusiness/ diakses tanggal 3 juli 2013
LAMPIRAN
27
Alur E-Commerce
Mekanisme E-Commerce
28
Contoh Penerapan E-Commerce Toko Bagus.com
29