BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Industri kertas merupakan salah satu industri yang terbesar di Dunia dengan menghabiskan 670 juta ton kayu. Kebutuhan kertas dunia terus meningkat, yang pada beberapa tahun kedepan diperkirakan pertambahannya mencapai 2% sampai 3% pertahun akibatnya kebutuhan kayu gelondongan setiap tahunnya akan meningkat (Durbak, 1993).
Pulp adalah produk utama kayu, terutama digunakan untuk pembuatan kertas, tetapi juga diproses menjadi turunan selulosa, seperti sutera rayon dan selofan. Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah umtuk melepaskan serat- serat. Dapat dikerjakan secara kimia atau secara mekanik, atau penggabungan ke-2 metode ini. Pembuatan pulp secara kimia adalah proses penghilangan lignin, sehinga serat - serat kayu mudah dilepaskan pada pembongkaran dari bejana pemasak ( digester ). Hampir semua produksi pulp kimia di Dunia saat ini masih didasarkan pada proses - prose sulfit dan sulfat ( kraft )
Dalam proses pulp kraft sistem pemasak alkali bertekanan pada suhu tinggi dikenal pada tahun 1850-an. Menurut metode yang diusulkan oleh C.watt dan H.Burgess, Larutan natrium hidroksida ( NaOH ) digunakan sebagai lindi pemasak, dan lindi bekas yang dihasilkan dipekatkan dengan cara penguapan dan pembakaran. Leburan yang terdiri atas natrium karbonat diubah kembali menjadi natrium hidroksida ( NaOH ).
Proses kraft telah hampir menggantikan secara lengkap proses soda yang tua karena keungulan selektifitas delignifikasi dan kualitas pulp yang dihasilakan tinggi. Sejak tahun 1960-an produksi pulp kraft juga telah naik lebih cepat dari pada produksi
Universitas Sumatera Utara
pulp sulfit karena beberapa faktor, seperti pemilihan bahan kimia yang lebih sederhana,lebih ekonomis, dan sifat pulp yang dihasilkan lebih baik.
Meskipun saat ini lebih dari 80% pulp kimi yang dihasilkan di Dunia adalah pulp kraft, proses ini masih mempunyai beberapa sisi kelemahan yang sukar diatasi, yaitu gas-gas yang berbau tidak enak, kebutuhan bahan kimia pengelantang yang tinggi pada pulp kimia kayu lunak. Namun menurut perkembangan terakhir dapat diharapkan bahwa modifikasi - modifikasi baru dapat mengatasi hal tersebut. (Eero. S, 1995 )
Black Liquor adalah suatu cairan yang mengandung padatan 70%-72% yang didaur ulang dari digester pada proses pembuatan kertas. Black Liquor warnanya hitam dikarenakan reaksi kimia yang terjadi antara serpihan kayu, dengan bahanbahan kimia yang digunakan untuk pemasakan dalam liquor (TPL, 2002). Gambar 1 memperlihatkan skematik proses pembuatan pulp.
Didalam tanah terkandung unsur hara makro seperti (N, P, K, Ca, Mg) dan unsur hara mikro seperti (Mn, Fe, Zn, Cu, Cd). Tanaman dapat menyerap unsur hara ini dalam jumlah yang berbeda karena keberadaan unsur-unsur ini juga beragam didalam tanah oleh karena itu tanaman sangat membutuhkan unsur-unsur hara tersebut yang menjadi sumber logam
yang terdapat didalam tanaman
tersebut. (Beer. F. T, 1964)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Skematik Proses Pembuatan Pulp
Komposisi bahan kimia yang terkandung dalam Black Liquor adalah NaOH, Na2S, Na2CO3, Na2SO3, Na2SO4, dan Na2S2O3 (Thomas M, 1989) dan juga masih mengandung bahan total belerang tereduksi (TRS) yang tidak menguap. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Econotech bahwa didalam Black Liquor terdapat logam-logam yang diantaranya merupakan logam berbahaya antara lain : Timbal, Besi, Mangan, Nikel, Zink, Cadmium, Chromium, Cobalt, Tembaga dan Arsen. Keberadaan logam-logam tersebut jika melewati ambang batas maka dapat mencemari lingkungan. Black Liquor sangat berperan penting dalam industri pulp, karena dapat didaur ulang menjadi lindi hijau dimana pada recovery boiler diasup oleh natrium
Universitas Sumatera Utara
sulfat (Na2SO4) agar kekurangan SO42- pada digester dapat dipenuhi pada green liquor mengalami proses caustisasi menjadi lindi putih (TPL, 2002).
Pada formasi aerosol hasil akhir pembakaran Black Liquor menghasilkan bau yang tidak sedap. Pada proses pembakaran tidak sempurna Black Liquor juga akan dihasilkan limbah padat yang masih mengandung logam-logam berat yang sangat membahayakan lingkungan. Oleh karena hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang logam-logam berat terdapat dalam Black Liquor.
1.2.
Permasalahan
Dreg yang merupakan limbah padat dari Black Liquor akan mencemari lingkungan jika kadar logamnya tinggi. Oleh karena itu perlu dianalisis kadar logam yang terdapat didalam Black Liquor yang menjadi sumber logam didalam dreg (limbah padat).
1.3.
Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya menganalisis kadar logam Kadmium ( Cd ) dan logam Zinkum ( Zn ) yang terdapat dalam Black Liquor, dengan menggunakan metode destruksi basah dan memakai pelarut HNO3 pekat. Yang kemudian ditentukan kadarnya menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA )
1.4.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis kadar logam Kadmium (Cd) dan logam Zinkum ( Zn) yang terdapat dalam Black Liquor.
Universitas Sumatera Utara
1.5.
Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang kadar logam kadmium ( Cd ) dan logam Zinkum ( Zn ) yang terdapat pada Black Liquor 2. Memberikan informasi kepada masyarakat seberapa besar kadar logam cadmium (Cd ) dan logam zinkum ( Zn ) tersebut dapat mengganggu terhadap lingkungan sekitar.
1.6.
Metodologi Penenlitian
Penenlitian ini bersifat eksperimen laboratorium. Metode penenlitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Metode pengambilan sample dilakukan secara purposif dalam satu kali pengambilan dalan satu kali proses di TPL 2. Sampel didestruksi dengan metode destruksi basah dengan menggunakan pelarut HNO3 pekat 3. Penentuan konsentrasi logam Kadmium ( Cd ) dan Zinkum ( Zn ) dilakukan secara Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA )
1.7.
Lokasi Penelitian
1. Preparasi sample dikakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA-USU Medan 2. Analisa kuantitatif logam Kadmium ( Cd ) dan Zinkum ( Zn ) dilakukan di Laboratorium Kimia PT. Sochi, Medan
Universitas Sumatera Utara