BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Semua makhluk hidup membutuhkan kesehatan. Salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan setiap indvidu adalah kesehatan karena sangat berpengaruh dengan bagaimana seseorang menjalani hidupnya. Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama setelah tiga kebutuhan pokok. Kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan kini terus meningkat, karena masyarakat sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan. Klinik dan rumah sakit sekarang ini sudah mulai memikirkan kekhususan fasilitas yang disediakan didalamnya. Kekhususan ini dapat dilihat dengan fasilitas kesehatan yang didasarkan pada jenis penyakit dan kebutuhan pasien. Contohnya adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak, dimana rumah sakit tersebut menyediakan pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu dan anak. Kespesifikan fasilitas yang disediakan akan membuat penampilan rumah sakit ini tidak dapat disamakan dengan Rumah Sakit Umum. Kekhususan ini juga akan sangat mempengaruhi desain yang akan ditampilkan dari rumah sakit tersebut. Tidak hanya menampilkan desain yang enak dipandang mata, tetapi desain tersebut harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
1.1.1. Isu dan Permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak Menurut WHO, setiap hari lebih dari 7.200 bayi lahir mati. Sebagian besar, 98 persen, terjadi di negara-negara berpendapatan rendah hingga sedang. (www.pikiran-rakyat.com). Isu kesehatan ibu dan anak telah menjadi sebuah perhatian besar.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengakui angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih menjadi masalah serius. Hingga kini pemerintah terus mendata dan mengkaji cara menekan kematian ibu dan bayi. Hasil pendataan menjadi bahan evaluasi untuk mempercepat capaian target MDGs, yaitu angka kematian ibu maksimal 102 per 100 ribu kelahiran dan angka kematian bayi 23 per 100 ribu kelahiran. (www.tempo.co)
1.1.2. Pentingnya Rumah Sakit Ibu dan Anak di Palembang Berdasarkan data dari dinas kesehatan Palembang, Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 28 per 100.000. Jumlah kematian ibu tahun 2012 di Kota Palembang, berdasarkan laporan sebanyak 13 orang dari 29.451 kelahiran hidup (Profil Pelayanan Kesehatan Dasar, 2012). Penyebabnya yaitu penyakit jantung, perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan sepsis. Sedangkan target MDG’s tahun 2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2010). Angka Kematian Bayi di Indonesia tahun 2012 diestimasi sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan untuk Propinsi Sumatera Selatan sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup (Laporan Pendahuluan SDKI, 2012). Untuk Kota Palembang, berdasarkan laporan program anak, jumlah kematian bayi di tahun 2012 sebanyak 97 kematian bayi dari 29.451 kelahiran hidup (Profil Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar,
2012). Penyebab kematian antara lain asfiksia, BBLR, kelainan kongenital, pneumonia, dan penyebab lainnya. Menurut data dari dinas kesehatan Palembang, indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Kategori rumah sakit yang dimaksud adalah rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta dan rumah sakit khusus seperti rumah sakit ibu dan anak serta rumah bersalin. Kota Palembang memiliki 26 Rumah Sakit dengan perincian 1 milik Kemenkes, 1 milik Pemerintah Kota Palembang, 2 milik TNI/Polri, 2 milik BUMN, 9 milik swasta, 1 Rumah Sakit Jiwa milik Pemerintah Provinsi Sumsel,2 Rumah Sakit Bersalin milik Swasta, 3 Rumah Sakit Khusus, dan hanya 5 Rumah Sakit Ibu dan Anak. Melihat kondisi di atas dibutuhkan fasilitas dan sarana yang dapat melayani kelahiran yang akan terjadi. Salah satu fasilitas tersebut diwujudkan dalam bentuk sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak yang khusus menangani ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, dan anak-anak. Masalah kesehatan ibu dan anak kini terus berkembang, hal ini menuntut kemampuan dan profesionalisme kalangan medis untuk mengatasinya. Layanan medis yang tepat cepat, dan akurat, sangat diharapkan masyarakat. Sebab kesehatan menjadi salah satu hal terpenting yang tengah menjadi sorotan sekaligus kebutuhan masyarakat. Pembangunan sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan fasilitas yang cukup lengkap dan disertai tenaga medis handal diharapkan dapat menjawab sebagian tuntutan masyarakat untuk mendapatkan penanganan kesehatan terbaik memberikan pelayanan khusus kepada ibu dan anak dengan fasilitas terbaik dan selalu menjaga kualitas rumah sakit disertai dengan program-program unggulan.
1.2.
Rumusan Masalah a. Permasalahan Umum Menciptakan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang menerapkan standar fasilitas, dan pelayanan sehingga memenuhi kebutuhan kesehatan ibu dan anak di Palembang.
b. Permasalahan Khusus Membuat konsep perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan pendekatan healing environment atau lingkungan yang menyembuhkan di Palembang.
1.3.
Tujuan dan sasaran 1.3.1. Tujuan 1.
Menyusun dan merumuskan konsep perancangan arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak yang sesuai dengan standar dan perkembangan teknologi
kedokteran
sehingga
memenuhi
kebutuhan
dan
persyaratan-persyaratan (kebersihan, kenyamanan dan keamanan) pelayanan kesehatan untuk Kota Palembang 2.
Menyusun dan merumuskan konsep ‘healing environmen’ dalam perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak.
1.3.2. Sasaran 1.
Menghasilkan desain arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak yang mampu memenuhi kebutuhan pelayanaan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar dan persyaratan.
2.
Menghasilkan desain arsitektur dengan konsep healing environment ke dalam desain Rumah Sakit Ibu dan Anak.
1.4.
Lingkup Bahasan Pembahasan meliputi deskripsi mengenai Rumah Sakit Ibu dan Anak, desain
arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak secara umum, konsep desain arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan pendekatan healing environment, dan konsep desain spesifik Rumah Sakit Ibu dan Anak di Palembang.
1.5.
Metode Penulisan 1.
Pengumpulan data:
a.
Studi Literatur Bersumber dari tulisan-tulisan yang memunyai keterkaitan dengan permasalahan desain Rumah Sakit Ibu dan Anak dan konsep healing environment.
b.
Studi Komparasi Mempelajari
preseden
dan
tulisan-tulisan
yang
ada
sebagai
pembanding dengan permasalahan mengenai Rumah Sakit Ibu dan Anak yang akan dibahas. c.
Observasi Mengenal dan mempelajari secara langsung kondisi dan suasana yang sebenarnya pada bangunan rumah sakit.
d.
Wawancara Tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait untuk memahami permasalahan dan kebutuhan pada tulisan rumah sakit.
2.
Analisis, yaitu kajian terhadap data-data standar dan hasil observasi yang sudah diperoleh untuk menemukan suatu kesimpulan.
3.
Sintesis, yaitu pengkajian dan penyusunan konsep-konsep perencanaan dan perancangan sebagai solusi terhadap permasalahan arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak
1.6.
Sistematika Penulisan Dalam penulisan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini sistematika dibagi menjadi
beberapa bab yang meliputi:
BAB I: Pendahuluan Membahas tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, sasaran, lingkup pembahasan, serta metode penulisan.
BAB II: Tinjauan Teori Membahas tentang pengertian rumah sakit, kajian mengenai perancangan arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan analisis preseden serta hasil observasi.
BAB III: Tinjauan Lokasi dan Site Berisi tentang profil Kota Palembang dan analisa mengenai kondisi lokasi site Rumah Sakit Ibu dan Anak yang diusulkan berdasarkan persayratan rumah sakit.
BAB IV: Pendekatan Konsep Perancangan Menjelaskan tentang analisis sistem kegiatan, kebutuhan ruang, zonasi, pendekatan yang healing environment, dan perancangan fisik dalam merumuskan konsep dasar perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak.
BAB V: Konsep Perancangan Arsitektur RSIA Berisi tentang perumusan konsep arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Palembang dalam hal penerapan Healing Environment , konsep tata ruang, tata sirkulasi, tata lansekap, bentuk bangunan, struktur bangunan dan utilitas bangunan.