BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, internet mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Internet memuat berbagai macam informasi dari seluruh dunia. Informasi tersebut dapat diakses dengan mudah oleh pengguna (user) internet. Hal ini menyebabkan jumlah user internet semakin meningkat sehingga terjadi kepadatan jaringan. Untuk mencegah kepadatan yang disebabkan oleh peningkatan penggunaan internet dan menjaga tingkat kepuasan layanan (Quality of Service / QoS), maka perlu dilakukan suatu pengendalian penggunaan internet. Oleh sebab itu, pengendalian penggunaan internet menjadi topik penelitian yang banyak dikembangkan. Routing (rute) merupakan salah satu cara pengendalian jaringan internet. Routing merupakan proses pengiriman data dengan meneruskan paket data yang dikirim dari sumber ke tujuan antar jaringan (Cisco et. al, 2003). Penelitian ini dibatasi untuk kasus single link (sambungan tunggal) dengan asumsi bahwa pengendalian flow (aliran) pengiriman data dilakukan pada rute yang tetap. Menurut Shen dan Basar (2004), pengendalian flow pengiriman data harus disesuaikan dengan harga dan kecepatan flow tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan utilitas setiap user tetap tinggi dalam memanfaatkan internet dan pendapatan (revenue) provider dapat meningkat. Penentuan harga ini dapat dilakukan dengan dua skema harga yaitu uniform price dan differentiated price. Uniform price merupakan pemberian harga yang sama untuk setiap user pada sebarang link. Skema ini merupakan cara yang mudah dan dominan digunakan pada saat ini. Skema yang kedua adalah differentiated price, merupakan pemberian harga yang dibedakan untuk setiap user dengan link yang berbeda. Skema ini mempunyai keuntungan tersendiri sehingga menjadi fokus pada penelitian ini. Antar user terjadi kompetisi dalam mengoptimalkan flow. Provider dapat menentukan harga optimal yang dibebankan kepada user untuk meningkatkan
1
2
pendapatan dengan tetap memperhatikan utilitas user. Keseluruhan hal tersebut dapat dipelajari sebagai teori permainan dengan bentuk kooperatif (Cao, et al, 2002) atau nonkooperatif (Basar dan Srikant, 1989). Cao, et. al, mengemukakan bahwa antar user dan provider akan lebih baik bekerja sama (kooperatif), tetapi dalam kasus ini, antar keduanya dapat terjadi kompetisi sehingga penelitian ini lebih difokuskan pada bentuk nonkooperatif. Di dalam teori permainan, orang atau kelompok yang saling berinteraksi disebut pemain dan permasalahannya disebut permainan. Diasumsikan setiap pemain melakukan tindakan terbaik yang bisa dilakukan pada permainan dengan tingkat intelegensi yang sama. Jurnal optimalisasi karya Shen dan Basar (2004) membahas bagaimana hasil dari penggunaan model permainan jaringan hierarki (bertingkat) dalam bentuk pemodelan fungsi revenue (pendapatan) dan fungsi utilitas n pemain untuk melakukan perbandingan antara harga internet uniform dengan differentiated. Di dalam penelitian ini, jaringan hierarki yang digunakan adalah jaringan hierarki dua tingkat yaitu provider menempati tingkat atas sedangkan tingkat bawah di tempati oleh masing – masing user. Provider juga selaku pemain II terlebih dahulu menggunakan strategi permainan yaitu menentukan harga internet yang akan dipilih oleh masing – masing user untuk memaksimalkan revenue yang diterima oleh Provider. Selanjutnya masing – masing user selaku pemain I hanya bisa merespon dan bebas dalam menentukan pilihan harga internet yang ditawarkan sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan suapaya utilitas masing – masing user maksimal. Permasalahan yang terjadi antara provider dengan user disebut permainan Stackelberg dengan provider sebagai leader dan masing – masing user selaku follower. Selanjutnya hubungan antar user diasumsikan permainan nonkooperatif dengan masing – masing user mengoptimalkan kecepatannya agar utilitas user maksimal sehingga terjadi suatu keadaan ekuilibrium Nash. Provider harus bisa menentukan harga optimal agar setiap user memilih harga yang ditawarkan sehingga revenue yang diterima optimal. Selain itu, masing – masing user juga harus bisa memilih harga yang ditawarkan dengan memperhatikan kecepatan yang dibuthkan agar utilitas optimal. Cara menentukan harga internet dan kecepatan yang optimal masing – masing untuk provider dan
3
user akan dibahas pada penelitian ini. Selain untuk mengurangi kepadatan jaringan, penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan antara harga internet uniform dengan differentiated sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara memperoleh pemodelan fungsi utilitas user pada permainan jaringan hierarki dua tingkat? 2. Bagaimana penyusunan skema harga uniform dan differentiated dalam memaksimumkan revenue provider dengan mengoptimalkan harga internet? 3. Bagaimana penggunaan model permainan jaringan hierarki dalam memperoleh hasil perbandingan harga internet uniform dan differentiated?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengetahui cara memperoleh pemodelan fungsi utilitas user pada permainan jaringan hierarki dua tingkat. 2. Mengetahui penyusunan skema harga uniform dan differentiated dalam memaksimumkan revenue provider. 3. Mengetahui penggunaan model permainan jaringan hierarki dalam memperoleh perbandingan hasil harga internet uniform dan differentiated.
1.4. Tinjauan Pustaka Sekarang ini internet telah berkembang sangat pesat dan menjadi bagian terpenting dalam perekonomian dunia. Meskipun begitu, pemahaman mengenai nilai ekonomi internet masih sangat rendah. Banyak penelitian yang telah
4
dilakukan oleh ahli ekonomi dan ahli tekhnik untuk memahami kasus tersebut (Bailey, 1995). Pokok permasalahan dari ekonomi internet adalah penetapan harga, yang dapat digunakan sebagai sarana efektif untuk menutupi biaya dan untuk meningkatkan kompetisi antar penyedia layanan serta untuk mengurangi kepadatan atau mengatur intensitas kemacetan (Kelly, 1997, Mackle dan varian, 1995). Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengendalian penggunaan internet. Ini dapat diselesaikan melalui kombinasi kontrol kepadatan oleh user akhir dan informasi timbal balik mengenai kepadatan yang terbatas pada rute. Oleh sebab itu, pengendalian penggunaan internet menjadi topik penelitian yang banyak dikembangkan pada saat ini. Routing merupakan salah satu cara pengendalian internet agar tidak terjadi kepadatan jaringan. Routing merupakan proses pengiriman data dengan meneruskan paket data yang dikirim dari sumber ke tujuan antar jaringan (Cisco et. al, 2004). Basar dan Srikant (2002), mengemukakan bahwa memaksimumkan pendapatan provider bisa dilakukan dengan cara memperluas kapasitas pada user. Menurut Shen dan Basar (2004) mengatakan bahwa penentuan harga ini dapat dilakukan dengan dua skema harga yaitu uniform price dan differentiated price. Uniform price merupakan pemberian harga yang sama untuk setiap user dengan sebarang link. Skema ini merupakan cara yang mudah dan dominan digunakan pada saat ini. Sedangkan skema differentiated price merupakan pemberian harga yang dibedakan untuk setiap user dengan link yang berbeda. Peemberian harga dengan cara ini mempunyai keuntungan tersendiri sehingga menjadi fokus pada penelitian ini. Dalam penyusunan tesis ini diperlukan beberapa jurnal dan buku sebagai bahan referensi. Untuk mempelajari teori permainan nonkooperatif, permainan Nash dan Stackelberg, digunakan buku karangan Basar (1999), Hillier (2005),
5
Nokleby (2008), Osborne (2002) dan Thomas (1986). Routing dipelajari menggunakan buku karangan Tittel (2002). Untuk dasar teori titik tetap dirujuk dari buku karangan Agarwal (2001), Khamsi dan kirk (2001). Sedangkan untuk mempelajari dasar teori sifat himpunan bilangan riil digunakan buku karangan Royden (1988), Bartle dan Sherbert (1994), Bazaraa, Sherali dan Shetty (2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh pemodelan fungsi utilitas user pada permainan jaringan hierarki dua tingkat, bagaimana peran dari skema harga uniform dan differentiated dalam memaksimumkan revenue provider dengan mengoptimalkan harga internet dan bagaimana penggunaan model permainan jaringan hierarki dalam memperoleh hasil perbandingan harga internet uniform dan differentiated.
1.5. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian tesis ini adalah studi literatur yang diperoleh dari buku-buku perpustakaan, artikel-artikel, dan internet. Dalam penelitian ini, dibahas mengenai teori permainan dan sifat – sifat yang dimilikinya. Konsep-konsep dasar yang terlebih dahulu dipelajari adalah konsep permainan nonkooperatif yang meliputi definisi permainan nonkooperatif dan bentuk-bentuk strategi yang ada meliputi pure strategy. Kemudian yang terkait dengan permainan nonkooperatif seperti matriks payoff, kesetimbangan Nash dan permainan Stackelberg. Studi kasus menggunakan simulasi numerik. Kemudian membuat tabel perbandingan dari hasil analisis dua skema uniform price dan differentiated price.
1.6. Sistematika Penulisan Pada penulisan proposal tesis ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut.
6
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat penjelasan mengenai latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan
BAB II
DASAR TEORI
Bab ini berisi penjelasan mengenai beberapa sifat himpunan dalam bilangan real seperti himpunan tertutup, himpunan terbatas, himpunan konveks, fungsi konveks dan fungsi konkaf. Kemudian memuat penjelasan mengenai teori permainan, teori permainan nonkooperatif, pure strategy, matriks payoff, kesetimbangan Nash, permainan Stackelberg.
BAB III
OPTIMALISASI BIAYA DAN HARGA INTERNET
Bab ini berisi mengenai hasil yang meliputi solusi lengkap pada model utilitas user
dan pendapatan provider yang kemudian dilakukan perbandingan.
Perbandingan ini akan diilustrasikan melalui simulasi numerik sehingga memperoleh beberapa kesimpulan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang memuat rangkuman hasil penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.