Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Dalam rangka pencapaian target layanan sanitasi kabupaten diperlukan dokumen
perencanaan pembangunan sanitasi jangka menengah yang kompehensif dan bersifat strategis yang dijadikan pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara sistematis, terencana, terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan pemerintah daerah dan pusat. Rencana jangka menengah yang telah tersusun dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) perlu dijabarkan lebih detail kedalam rencana implementasi sehingga dijadikan dasar dalam rangka layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi secara menyeluruh. Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat, kumuh dan miskin. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kabupaten Kebumen untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015. Hal ini mendorong pemerintah Kabupaten Kebumen untuk ikut serta dalam program nasional PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman) tahun 2010. PPSP merupakan program bersama lintas sektor dan lintas departemen yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), yang telah mempersiapkan skenario berupa replikasi penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat menyeluruh, dan berkelanjutan. Program yang berlangsung 2010-2014 ini berjalan sesuai dengan tiga target pembangunan sanitasi, yaitu: 1) Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2014; 2) Penanganan sampah melalui pengurangan timbulan dari sumber dan penerapan sistem sanitary landfill untuk TPA dengan prioritas di 240 kota; 3) Pengurangan genangan air di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas 22.500 Ha. Program ini mempunyai tujuan mensinergikan kerja dinas-dinas yang berkaitan dengan sanitasi dalam satu wadah untuk memperbaiki kinerja dan konsep sanitasi masyarakat. PPSP Kabupaten Kebumen mulai dilaksanakan bulan April 2010 sebagai implementasi dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 050/2615/VI/Bangda Tanggal 5 Nopember 2009 Perihal: Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas 1
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2
Sanitasi di Daerah. Program ini dilaksanakan serentak di 41 kota/kabupaten di Indonesia. Dalam rangka melaksanakan program tersebut Pemerintah Kabupaten Kebumen telah membentuk Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kebumen dengan Surat Keputusan Bupati Kebumen: 050/125/KEP/2010 Tanggal 2 Maret 2010, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen selaku Ketua Kelompok Kerja Tim Pengarah dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah Bappeda Kabupaten Kebumen selaku Ketua Tim Pelaksana Kelompok Kerja Sanitasi. Kabupaten Kebumen sudah memiliki Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) sejak tahun 2005 dan pada tahun 2010 diperbaharui dengan Surat Keputusan Kepala BAPPEDA Kabupaten Kebumen Nomor: 050/11/KEP/2010 Perihal: Pembentukan Kelompok Kerja dan Tim Pelaksana Operasionalisasi Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2010. Didalam penyusunan strategi sanitas kabupateni (SSK) Kelompok Kerja Sanitasi menjadikan Renstra AMPL sebagai bahan rujukan. Kelompok Kerja Sanitasi bertugas antara lain menyusun buku putih sanitasi, penetapan prioritas dan zonasi, dan tugas-tugas lain dalam rangka peningkatan dan sinkronisasi pembangunan sanitasi Kabupaten Kebumen. Buku putih sanitasi Kabupaten Kebumen tahun 2010, laporan studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) dan hasil penetapan prioritas dan zonasi sanitasi yang berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi telah selesai disusun oleh Kelompok Kerja Sanitasi. Dokumen tersebut, disamping sumber-sumber lain yang telah ada sebelumnya, seperti RPJMD tahun 20062010, Laporan Akhir Sementara RPIJM tahun 2008, Kabupaten Dalam Angka tahun 2009, RPJMD tahun 2011-2015, Renstra SKPD tahun 2011-2015, Laporan RTRW tahun 2010, RPJPD tahun 2005-2025, merupakan sumber informasi yang diperlukan untuk penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). Untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi jangka menengah dalam rangka mencapai target pencapaian layanan sektor sanitasi kabupaten, diperlukan dokumen perencanaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif. Untuk itu dipandang perlu menyusun strategi sanitasi kabupaten (SSK) Kebumen tahun 20112015. Dalam konteks yang lebih luas, SSK adalah sebuah langkah penting menuju pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) di tahun 2015.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
1.2.
3
Maksud Dan Tujuan
1.2.1. Maksud Penyusunan Memorandum Program dimaksudkan untuk memperoleh suatu program dan kegiatan pembangunan sektor sanitasi yang komprehensif dan terintegrasi dan adanya komitmen pendanaan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka percepatan pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Kebumen.
1.2.2. 1.
Tujuan
Memorandum Program ini diharapkan dapat menjadi pedoman penganggaran dalam rangka implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi periode 2013-2017 sebagaimana yang telah tercantum dalam-dokumen-dokumen perencanaan seperti SSK, RPIJM, RPJMD, dll.
2.
Memorandum Program diharapkan dapat memberikan kebijakan dan arahan pendanaan untuk implementasi pembangunan Sanitasi Kabupaten Kebumen periode 2013-2017.
3.
Dapat dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Pembangunan sektor sanitasi tahunan.
4.
Dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua pihak yang berkepentingan dan berpartisipasi dengan pembangunan sanitasi seperti masyarakat, dunia usaha, kelompok atau organisasi kemasyarakatan, asosiasi profesi, dll.
Tahapan proses sampai dengan penyusunan MPSS seperti dalam Gambar 1.1.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
4
GAMBAR 1.1 TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN MPSS Sumber : Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten Kebumen, 2011
1.3.
Standar Teknis Dan Landasan Hukum
1.3.1. Standar Teknis Beberapa standar teknis yang dapat digunakan antara lain : 1.
SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia
2.
SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir
3.
SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman
4.
SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
5.
SNI 03-2398-2202 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Resapan
6.
SNI 03-2399-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan Umum MCK
7.
SNI 03-6379-2000 tentang Spesifikasi dan Tata Cara Pemasangan Perangkap Bau
8.
SNI 19-6409-2000 tentang Tata Cara Pengambilan Contoh Limbah tanpa Pemadatan dari Truk
9.
SNI 19-6466-2000 tentang Tata Cara Evaluasi Lapangan untuk Sistem Peresapan Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
10. SNI 03-2399-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan Drainase
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
5
1.3.2. Landasan Hukum Beberapa landasan hukum yang digunakan sebagai acuan antara lain : 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah.
7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
9.
PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolan Kualitas Air dan pengendalian Pencemaran Air.
10. PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. 12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014. 13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 14. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik. 15. PERMENPU No. 16/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional
Penanganan Drainase. 16. PERMENPU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional
Pengelolaan Persampahan. 17. PERMENPU
No.
20/PRT/M/2006
tentang
Kebijakan
Nasional
Strategi
Pengembangan (KNSP-SPP) Sistem Pengolahan Persampahan. 18. PERMENPU No 18/PRT/M/2007 tentang Penyelengaraan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
6
19. PERMENPU No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolan Air Limbah Permukiman. 20.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah di Provinsi Jawa Tengah.
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007 Nomor 5 Seri E Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4).
1.4.
Kedudukan Memorandum Program Penyusunan
Kebumen
Program Memorandum
diharapkan
dapat
Pembangunan
mengakomodasikan
dan
Sanitasi
Kabupaten
merumuskan
kebutuhan
pembangunan daerah, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi kabupaten sehingga mampu mendorong pembangunan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata. Memorandum
Program
merupakan
tindak
lanjut
dari
seluruh
dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah sektor sanitasi di tingkat kota/kabupaten yang meliputi sub-sektor Air Limbah, sub-sektor Persampahan, sub-sektor Drainase dan Higiene (ditambahkan untuk air bersih). Memorandum Program disusun oleh Pemerintah Kabupaten, dengan mengacu pada kondisi dan permasalahan yang ada, yang merupakan hasil suatu konsolidasi dan integrasi keluaran proses perencanaan, tidak hanya SSK tetapi juga rencana investasi dalam RPIJM Bidang Keciptakaryaan dan dokumen perencanaan lainnya dari berbagai SKPD. Memorandum Program ini akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan strategi pembangunan sektor sanitasi.
1.5.
Metode Penyusunan Memorandum Program merupakan tahapan antara dari Proses Perencanaan
Strategis dengan Pelaksanaan (Implementasi). Penyusunan Memorandum Program dimulai dari kajian terhadap dokumen-dokumen perencanaan yang ada seperti SSK, RPIJM, RTRW, dll. Tahapan penyusunan MPSS adalah: 1.
Pelaksanaan konsolidasi dan integrasi untuk program-program usulan terkait sektor sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulan-usulan program
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
yang
terdapat
dalam
RPIJM
7
ataupun
pada
dokumen
perencanaan
dari
Kementerian/Lembaga lain dengan rencana kerja masing-masing SKPD terkait sektor sanitasi 2.
Melakukan review Daftar Usulan Program dan kegiatan SSK dari hasil konsolidasi dan integrasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan penyusunan prioritas program.
3.
Merumuskan Strategi Pendanaan untuk pembiayaan implementasi Program dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi kabupaten Jangka Menengah.
4.
Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk estimasi alokasi dana APBD yang memungkinkan dianggarkan untuk percepatan program sektor sanitasi.
5.
Menilai kesenjangan antara ketersediaan alokasi pendanaan yang dimungkinkan dari APBD dengan kebutuhan pembiayaan untuk program percepatan sanitasi.
6.
Seleksi dan penyiapan Proposal Pendanaan / Project Digest untuk program-program kegiatan yang diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber di luar APBD kabupaten
7.
Penandatanganan
Nota
Kesepakatan
sebagai
komitmen
untuk
pendanaan
implementasi dari semua usulan Program dan Kegiatan Sanitasi Jangka Menengah. Bagan alir metode dan mekanisme penyusunan Memorandum Program diilustrasikan dalam Gambar 1.2.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
8
GAMBAR 1.2 BAGAN ALIR PENYUSUNAN DRAFT MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI (DMPSS)
1.6.
Sistematika Dokumen
Bab 1. Pendahuluan Berisi uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan MPSS, landasan hukum, metode penyusunan dan sistematika dokumen. Bab 2. Kerangka Logis Pembangunan Sanitasi Berisi uraian tentang gambaran umum Kabupaten Kebumen serta membahas permasalahan sanitasi yang terbagi dalam sub-sektor air limbah, persampahan, drainase dan aspek higienis.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
9
Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan Berisi uraian tentang metode konsolidasi, proses dan hasil konsolidasi, serta program prioritas Kabupaten Kebumen. Bab 4. Kebutuhan Studi dan Desain Lanjut Berisi uraian dari master plan, studi kelayakan, detailed engineering design dan perlindungan sosial dan lingkungan. Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah Berisi uraian yang berkaitan dengan perencanaan program, pengelolaan program, rencana anggaran dan sumber pendanaan / pembiayaan, dan rencana jadwal Pelaksanaan. Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan Berisi uraian yang berkaitan dengan perencanaan program, pengelolaan program, rencana anggaran dan sumber pendanaan / pembiayaan, rencana jadwal Pelaksanaan, ketersediaan studi dan desain teknis, ketersediaan dan komitmen anggaran, kesiapan lahan dan kesiapan masyarakat. Bab 7. Rencana Pengelolaan Program Berisi uraian yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi, rencana pendanaan, rencana jadual pelaksanaan dan rencana pengadaan barang dan jasa (procurement plan). Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Berisi mengenai rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan Kabupaten Kebumen. Lampiran
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
10
BAB II KERANGKA KERJA LOGIS PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN
2.1.
Gambaran Umum Kabupaten Kebumen secara geografis terletak diantara 1090 22’ - 1090 50’ Bujur
Timur 7027’
-
7050’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kebumen berbatasan langsung
atau memiliki wilayah pantai dan juga terdapat wilayah pegunungan, sehingga ketinggiannya berkisar antara 0 sampai dengan 997,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Kabupaten Kebumen merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di sekitar Pantai Selatan bagian tengah yang terdiri dari 26 kecamatan yang terbagi atas 11 kelurahan dan 449 desa. Pada tahun 2009 jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 RW dan dibagi menjadi 7.027 RT dengan luas wilayah darat sebesar 128.111,50 hektar atau 1.281,115 km2 dan wilayah laut 6.867 km2. Secara astronomis terletak diantara 109022’ – 109050’ Bujur Timur dan 7027’ – 7050’ Lintang selatan. Kabupaten Kebumen dalam konteks regoinal merupakan simpul penghubung antara Jawa Timur dan Jawa Barat dan memanjang di pulau Jawa bagian Selatan dengan batas sebagai berikut: •
Sebelah Utara
•
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
•
Sebelah Timur
: Kabupaten Purworejo
•
Sebelah Barat
: Kabupaten Cilacap dan Banyumas
: Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara
Gambar Peta Admistrasi Kabupaten Kebumen yang bersumber dari data BAPPEDA Kebumen, dapat dilihat pada Gambar 2.1.
10
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
11
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
12
Kabupaten Kebumen memiliki satu kawasan strategis nasional yang telah ditetapkan di dalam RTRW-Nasional. Adapun dalam RTRW-Provinsi, Kabupaten Kebumen memiliki kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi, daya dukung lingkungan hidup, pertahanan keamanan dan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi. Kawasan strategis nasional yang ada di Kabupaten Kebumen adalah Wilayah Sungai Serayu - Bogowonto dengan tahapan pembangunan perwujudan sistem jaringan sumber daya air untuk konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Wilayah Sungai Serayu - Bogowonto meliputi areal seluas 7.344 km² (termasuk lahan pasir) yang mencakup 8 wilayah Administratif Kabupaten yaitu: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo di Provinsi Jawa Tengah dan Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan strategis di dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kebumen adalah : 1.
Kawasan Strategis dari Sudut Pertumbuhan Ekonomi Kawasan strategis dari pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Tengah, baik melalui keterkaitan fungsional keterpusatannya maupun melalui fungsi-fungsi ekonomi khusus yang dikembangkan pada kawasan tersebut dan keterpaduan sektor-sektor perekonomian di kawasan tersebut. Kawasan pertumbuhan ekonomi ini ditetapkan melalui pembentukan kawasan perkotaan salah satunya adalah Kawasan Perkotaan Kebumen. Kawasan perkotaan ini ditetapkan menjadi sentra pelayanan kawasan perkotaan bagi kabupaten sekitarnya. Terdapat 8 kawasan perkotaan utama di Kabupaten Kebumen yaitu perkotaan Kebumen, Gombong, Karanganyar, Sruweng, Kutowinangun, Prembun, Karangsambung dan Petanahan. Penetapan lokasi tersebut penting dari sisi ekonomi karena banyaknya potensi pertambangan dan wisata.
2.
Kawasan Strategis dari Sudut Daya Dukung Lingkungan Hidup Kawasan terkait RTRW Kabupaten Kebumen yang masuk dalam Kawasan Strategis untuk kepentingan daya dukung lingkungan adalah : Kawasan Karst Gombong. Kawasan Karst Gombong ditetapkan sebagai kawasan yang strategis dari sudut kepentingan daya dukung lingkungan hidup karena kawasan ini merupakan aset provinsi atau nasional berupa kawasan lindung geologi. Terletak di Kabupaten Kebumen.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
3.
13
Kawasan Strategis dari Sudut Pertahanan Kemananan Kawasan yang berkaitan langsung dengan Kabupaten Kebumen dan termasuk dalam Kawasan Strategis ini adalah: Kawasan Pantai Selatan, meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen. Pantai Selatan merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional, basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi, peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan merupakan titik pengawasan terhadap pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan. Wilayah Kabupaten Kebumen yang ditetapkan sebagai kawasan pertahanan dan keamanan meliputi wilayah sepanjang pantai dari muara Sungai Luk ulo Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren sampai dengan muara Sungai Wawar Desa Wiromartan Kecamatan Mirit dengan lebar ± 22,5 Km.
4.
Kawasan Strategis dari Sudut Pendayagunaan Sumber daya Alam dan Teknologi Kawasan di Kabupaten Kebumen yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis dari sudut Pendayagunaan Sumber daya Alam dan Teknologi adalah Kawasan Karangsambung yang merupakan kawasan dengan sumber daya alam karst yang sangat bernilai dalam penelitian batuan bumi. Kawasan ini sudah diakui keunikannya oleh badan dunia. Perumusan rencana struktur tata ruang wilayah Kabupaten Kebumen secara lebih
spesifik dimaksudkan untuk mengarahkan sistem pusat-pusat permukiman (desa-kota) sesuai dengan hierarki dan fungsinya dalam konteks pengembangan wilayah yang terintegrasi, keseimbangan pembangunan perkotaan dengan Ibu Kota Kecamatan (IKK) sebagai pusat perdesaan, serta membatasi perluasan kegiatan perkotaan. Pengembangan wilayah Kabupaten Kebumen saat ini dan berdasarkan proyeksi sampai dengan 20 tahun mendatang dipengaruhi oleh pertumbuhan yang cepat pada beberapa perkotaan antara lain Kecamatan Gombong, Karanganyar, Kebumen, Sruweng, Kutowinangun, Prembun,
yang
wilayahnya tersebar memanjang di bagian tengah
Kabupaten Kebumen dengan dihubungkan ke arah Utara (Karangsambung) dan ke arah Selatan (Petanahan). Antara jalur tengah dan Selatan dihubungkan melalui beberapa ruas jalan untuk kepentingan layanan jalur evakuasi bencana Tsunami. Untuk menghindari terjadinya aglomerasi kawasan terbangun yang luas dan memanjang, maka arah pengembangan pembangunan perkotaan diarahkan perkembangannya kearah dalam/bukan memperluas fisik kota, lebih mengarahkan pembangunan secara vertikal.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
14
Demikian pula fungsi kota-kota utama dipertajam spesifikasinya, seperti Kota Kebumen sebagai Kota Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa dan Pengembangan Perumahan Permukiman dengan /PKW (II/C/1) dan PKL, berhirarki I ; Kota Gombong sebagai Kota Jasa, Sub Terminal Agrobisnis (STA) I, Pendidikan dan Pengembangan Perumahan Permukiman (PKL berhirarki I); Kota Prembun sebagai Kota Sub Terminal Agrobisnis (STA) II, Pengembangan Perumahan Permukiman (PKL berhirarki I) ; Kota Karanganyar sebagai Kota Perdagangan Lokal dan Pengembangan Perumahan Permukiman (PKL berhirarki II); Kota Sruweng sebagai Kota Perdagangan Lokal dan Pengembangan Perumahan Permukiman (PPK berhirarki II); Kota Kutowinangun sebagai Kota Perdagangan Lokal dan Pengembangan Perumahan Permukiman (PPK berhirarki II); Kota Karangsambung sebagai Kota Pendidikan, Jasa dan Pariwisata Minat Khusus, Pengembangan Perumahan Permukiman (PPK berhirarki II); Kota Petanahan sebagai Kota Perdagangan-Jasa, Pergudangan dan Pengembangan Perumahan Permukiman (PPK berhirarki II); Perkotaan lain yaitu IKK kecamatan lain yang dikembangkan sebagai Pusat Perdesaan (PPL berhirarki III). Pengembangan ke arah Selatan yang berpusat di Petanahan ini juga harus diikuti oleh pengembangan kegiatan di bagian Utara untuk menurunkan disparitas tingkat kesenjangan wilayah antar kecamatan melalui optimalisasi pengembangan kegiatan utama wilayah. Di bagian wilayah Utara didominasi kawasan lindung, pusat-pusat pelayanan tetap dikembangkan secara terbatas. Atau dengan kata lain secara fungsional dikembangkan namun luas wilayah terbangun dibatasi demikian pula pembangunan fisiknya juga dikendalikan secara ketat. Tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014 yang dituangkan dalam RPJPD 2005-2025 terkait sektor sanitasi sebagai berikut. 1.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia - Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dan anak dalam pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan;
2.
Mengurangi tingkat kemiskinan penduduk - Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan serta sarana sanitasi lingkungan; - Peningkatan kualitas hidup untuk penduduk miskin.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
3.
15
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pelayanan dasar di wilayah strategis - Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana sumberdaya air dan irigasi guna mendukung aktivitas produksi yang berdaya saing, serta memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, yang didukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air; - Pengelolaan hutan secara bijaksana melalui penerapan kawasan lindung untuk mendukung kelestarian lingkungan dan penyediaan sumber air bersih dan sumber penyediaan air baku; - Peningkatan kualitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui pengembangan teknologi yang ramah lingkungan berbasis masyarakat dan penegakan hukum lingkungan; - Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia baik pemerintah, masyarakat maupun swasta yang terkait dengan pengendalian dan penataan ruang; - Peningkatan kualitas pelayanan sanitasi dan air bersih di perkotaan dan perdesaan; - Peningkatan
ketersediaan
rumah
layak huni serta
prasarana
dasar
permukiman bagi masyarakat di perkotaan dan perdesaan secara merata, efisien dan efektif; - Peningkatan kesadaran masyarakat dan pengembang dalam pembangunan infrastruktur pelengkap untuk meningkatkan sanitasi dan konservasi lahan dan lingkungan; dan - Peningkatan kemampuan masyarakat dalam manajemen lingkungan permukiman
Visi Misi Kabupaten Kebumen Dan Visi Misi Sanitasi 1.
Visi “TERWUJUDNYA KEBUMEN SEHAT SEJAHTERA DAN BERKUALITAS PADA TAHUN 2015 MELALUI PEMBANGUNAN AMPL”
Visi tersebut mengandung makna antara lain : Sehat sejahtera: menunjukkan pembangunan AMPL akan mampu mencapai kondisi masyarakat yang sehat yang menjadi salah satu syarat tercapainya kesejahteraan masyarakat. Di dalamnya terkandung upaya untuk mencapai kondisi tersebut dengan
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
16
kemampuan sendiri dari sisi pengelolaan baik fisik maupun non fisik. Dengan tetap mengutamakan kualitas hasil pembangunan yang dicapai. Berkualitas: pencapaian kondisi sumber daya manusia yang memiliki kapasitas berbagai hal. Kondisi ini diupayakan untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu menghadapi kompetisi di masa mendatang di berbagai bidang kehidupan.
2.
Misi
Misi yang dicanangkan dalam melaksanakan pembangunan AMPL adalah : 1.
Meningkatkan sarana prasarana air bersih dan sanitasi yang memadai.
2.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
3.
Menggalakkan penghijauan, terasiring peresapan secara menyeluruh yang diatur dengan perda untuk kelestarian ekosistem.
4.
Melakukan pembinaan secara berkelanjutan serta memberikan fasilitas demi terwujudnya hidup yang lebih berkualitas
Visi dan Misi Kabupaten Kebumen, AMPL Kabupaten Kebumen, Sanitasi Propinsi Jawa Tengah dan Sanitasi Kabupaten Kebumen detailnya ditunjukkan pada Tabel I.1. TABEL I.1 VISI MISI VISI MISI
VISI
MISI
KABUPATEN KEBUMEN
Kebumen yang modern, berkepribadian, makmur dan sejahtera
AMPL KABUPATEN KEBUMEN
Terwujudnya Kebumen sehat sejahtera dan berkualitas pada tahun 2015 melalui pembangunan AMPL.
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang berpihak kepada rakyat 2. Membina dan melestarikan kehidupan sosial dan kemasyarakatan yang agamis dan berbudaya 3. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi daerah untuk kemakmuran rakyat 4. Memperluas jaringan sosial ekonomi secara nasional maupun internasional demi kesejahteraan rakyat 1. Meningkatkan sarana prasarana air bersih dan sanitasi yang memadai. 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. 3. Menggalakkan penghijauan, terasering peresapan secara menyeluruh yang diatur dengan perda untuk kelestarian ekosistem.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
VISI MISI
VISI
SANITASI PROVINSI JAWA TENGAH
Terpenuhinya kebutuhan air minum dan lingkungan sehat bagi masyarakat Jawa Tengah tahun 2015
SANITASI KABUPATEN KEBUMEN
Terwujudnya masyarakat Kebumen sehat dan sejahtera dengan sanitasi yang berkualitas, mandiri, dan berkeadilan
2.2.
17
MISI Melakukan pembinaan secara berkelanjutan serta memberikan fasilitas demi terwujudnya hidup yang lebih berkualitas. 1. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas penyediaan air minum. 2. Meningkatkan kualitas lingkungan meliputi sanitasi dasar, pengolahan limbah, drainase dan persampahan 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
1. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi yang berwawasan lingkungan yang meliputi sanitasi dasar, pengelolaan limbah, sampah dan drainase secara terpadu kesadaran dan 2. Meningkatkan pengetahuan akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat 3. Meningkatkan kesadaran dan kemandirian dalam pengelolaan limbah dan sampah 4. Peningkatan kualitas SDM dengan melakukan pembinaan secara berkelanjutan serta memberikan fasilitas untuk terwujudnya masyarakat sehat dan berkualitas. 5. Mewujudkan tata kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
Sub Sektor Air Limbah
2.2.1. Kondisi dan Fasilitas yang ada 1.
Lembaga utama yang menangani sub sektor Air Limbah Rumah Tangga adalah Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kebumen dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.
2.
Pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Kebumen diwujudkan dalam beberapa program dan kegiatan.
3.
Pada skala permukiman setiap rumah tangga di Kabupaten Kebumen rata-rata sudah mempunyai saluran pembuangan air limbah (SPAL) domestik baik saluran terbuka maupun tertutup.
4.
Kepemilikan jamban keluarga mencapai 69%, termasuk yang kondisi tangki septiknya suspek tidak aman.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
5.
18
Sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini dengan sistem on-site
2.2.2. Isu Dan Permasalahan 1. Isu Teknis Operasional Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik a. Kabupaten Kebumen belum memiliki operator/dinas yang menangani pengelolaan limbah cair domestik. b. Belum tersedianya sarana dan prasarana pengurasan dan pengumpulan limbah rumah tangga/black water (truck tinja, IPLT) sebelum dibuang ke dalam air. c. Tangki septik belum memenuhi standar teknis yang ditetapkan (suspek tidak aman tinggi). d. Belum adanya upaya pemanfaatan limbah cair. e. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat. f. Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem air limbah domestik yang berbasis masyarakat. 2. Isu kebijakan daerah dan kelembagaan a. Belum ada institusi khusus yang menangani air limbah. b. Tupoksi pengelola air limbah belum jelas. c. Adanya industri (kecil, menengah dan besar) yang belum mengelola limbah. d. Belum adanya organisasi masyarakat (paguyuban) yang menangani air limbah. e. Kemitraan pemerintah dan swasta belum berkembang. 3. Isu keuangan a. Masih terbatasnya anggaran APBD Kabupaten Kebumen. 4. Isu komunikasi a. Kurang memadainya informasi kondisi pengelolaan air limbah di masyarakat kepada pemangku kepentingan. b. Rendahnya minat masyarakat terhadap informasi kesehatan. 5. Isu keterlibatan pelaku bisnis/swasta a. Swasta usaha sedot tinja yang membuang lumpur tinja ke sungai dan saluran drainase mencemari lingkungan sehingga diperlukan pengaturan yang jelas dan tegas. 6. Isu sumber daya manusia a. Belum tersedianya tenaga ahli di bidang penanganan air limbah. b. Kebiasan masyarakat BAB di sungai, semak (sembarang tempat), menggunakan cubluk dan membuang limbah ke saluran drainase dan sungai. c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah. 7. Isu monitoring dan evaluasi
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
19
a. Kurangnya monitoring dan evaluasi program pengelolaan limbah cair. Kondisi air limbah domestic di Kabupaten Kebumen digambarkan dalam Gambar 2.2.
GAMBAR 2.2 KONDISI AIR LIMBAH DOMESTIK DI KABUPATEN KEBUMEN Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kebumen, 2011
2.2.3. Tujuan Terwujudnya
Kabupaten
Kebumen
yang
sehat
dengan
meminimalkan
pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017.
2.2.4. Sasaran dan target 1.
Penguatan kelembagaan pengelola limbah cair
2.
Pemanfaatan teknologi untuk penanganan limbah cair
3.
Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga
4.
Terlaksananya pengendalian dan pengawasan terhadap sumber-sumber pencemar
5.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelola limbah cair
6.
Terbangunnya IPLT (instalasi pengolahan lumpur tinja)
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.2.5. Strategi, Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah 1.
Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah Dan Besar :
Kebijakan
:
Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
Kegiatan
:
Output
:
Koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Program
2.
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017.
Tujuan
:
Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
Meningkatnya koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri Peningkatan peran instansi pengelola air limbah
Terjalinnya kerjasama dan koordinasi instansi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Tujuan
:
Kebijakan
:
Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Kegiatan
:
Output
:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tersedianya sarana dan prasarana air limbah dan institusi air limbah
Outcome
:
1. Tersedianya teknologi pengolahan air limbah 2. Terlaksananya fasilitasi pembinaan teknik 3. Terselenggaranya monev dan optimalisasi pemeliharaan sarana dan prasarana
Program
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017.
Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Pengembangan teknologi air limbah Penyediaan sarana dan prasarana air limbah Penyediaan sarana dan prasarana institusi air limbah Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air limbah Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah Monitoring, evaluasi dan pelaporan
20
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Penilaian Kinerja 3.
:
4. Meningkatnya kualitas dan keamanan air tanah
Jumlah air limbah yang dapat diolah dan ditampung Tingkat pemenfaatan sarana dan prasarana yang ada
Peningkatan Pengendalian Polusi Tujuan
:
Kebijakan
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017. Peningkatan pengendalian polusi
Kegiatan
:
1. Pembangunan tempat pembuangan benda padat dan cair yang
Program
:
Peningkatan pengendalian polusi menimbulkan polusi
2. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran 3. Pengujian emisi/polusi akibat aktivitas industri
4. Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
Output
:
Terbangunnya tempat pembuangan benda padat dan cair yang
Outcome
:
Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran
menimbulkan polusi
Pengujian emisi/polusi akibat aktivitas industri serta limbah padat dan limbah cair
Penilaian Kinerja
4.
:
Meningkatnya kualitas lingkungan Jumlah benda padat dan cair yang dapat dibuang dengan baik Kualitas lingkungan
Perencanaan Sosial Budaya Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017.
Tujuan
:
Kebijakan
:
Perencanaan sosial budaya
Kegiatan
:
Output
:
1. Peningkatan peran dan fungsi pokja sanitasi/pokja AMPL 2. Monitoring, evaluasi dan pelaporaN 3. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya (SANIMAS, AMPL dan PAMSIMAS)
Program
:
Perencanaan sosial budaya
Program MDG’s yang dapat tercapai Adanya koordinasi yang baik di bidang sosial dan budaya
21
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Outcome
Penilaian Kinerja 5.
:
Peningkatan koordinasi di bidang sosial dan budaya Persentase pencapaian MDG’s
Lingkungan Sehat Perumahan Tujuan
:
Kebijakan
:
Kegiatan
:
Program
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017. Lingkungan sehat perumahan Lingkungan sehat perumahan
:
Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan Terlaksananya penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan
Outcome
:
Terciptanya lingkungan perumahan yang sehat
Penilaian Kinerja
:
Tingkat persentase penyuluhan dan pengawasan yang dilakukan
Output
6.
:
sehat perumahan
Meningkatnya kualitas dan keamanan air tanah
Pengembangan Lingkungan Sehat Tujuan
:
Kebijakan
:
Program
Kegiatan
Output
:
:
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017. Pengembangan lingkungan sehat Pengembangan lingkungan sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Adanya kegiatan penyuluhan tentang lingkungan sehat secara rutin baik di arisan, dasawisma maupun PKK
Outcome
Penilaian Kinerja
7.
:
:
Tercapainya lingkungan yang sehat Tingkat pencapaian lingkungan yang sehat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga
22
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Kebijakan
:
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan
:
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Meningkatnya pendidikan tenaga penyuluh kesehatan Meningkatnya kader kesehatan yang terbentuk
Program Output
8.
: :
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Tersedianya tenaga penyuluh yang memadai Terbentuknya kader kesehatan di masyarakat
Jumlah kader yang terbentuk Jumlah tenaga penyuluh yang tersedia
Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017.
Tujuan
:
Kebijakan
:
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Kegiatan
:
Output
:
1. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 2. Pemantauan kualitas lingkungan 3. Pengadaan sarana dan prasarana pemantauan kualitas lingkungan 4. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 5. Peningkatan peran serta dalam pengendalian lingkungan hidup 6. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Program
9.
dan industri pada tahun 2017.
:
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Tersusunnya kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Terselenggaranya pemantauan kualitas lingkungan dan pengawasan pelaksanaan kebijakan Sarana dan prasarana pemantauan kualitas lingkungan
Meningkatnya kualitas lingkungan Meningkatnya peran serta dalam pengendalian lingkungan hidup Kualitas lingkungan Jumlah sarana dan prasarana pemantauan kualitas lingkungan
Pengembangan Data Dan Informasi Lingkungan Hidup Tujuan
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga
23
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
dan industri pada tahun 2017.
Kebijakan
:
Pengembangan data dan informasi lingkungan hidup
Kegiatan
:
Peningkatan kualitas dan akses informasi SDA LH
Outcome
:
Meningkatnya kualitas dan akses informasi SDA LH
Program Output
Penilaian Kinerja
: :
:
Pengembangan data dan informasi lingkungan hidup Berkembangnya data dan informasi SDA LH
Kualitas informasi
10. Rehabilitasi Dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Tujuan
:
Kebijakan
:
Kegiatan
:
Output
:
Outcome
:
Program
Penilaian Kinerja
:
:
Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
Peningkatan peran masyarakat Jumlah kesadaran dan peran serta masyarakat
Jumlah (%) SDA yang dapat direhabilitasi dan dipulihkan
11. Revisi PERBUP tentang Tupoksi Lembaga Teknis Daerah Terwujudnya Kabupaten Kebumen yang sehat dengan meminimalkan pencemaran dari sumber air limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2017.
Tujuan
:
Kebijakan
:
Revisi perbup
Kegiatan
:
Output
:
1. Penyusunan perda pengelolaan air limbah. 2. Penyusunan peraturan bupati tentang tugas pokok dan fungsi SKPD pengelola air limbah
Terbentuknya perda pengelolaan air limbah
Outcome
:
Terbentuknya peraturan bupati tentang tupoksi SKPD pengelola air
Program
:
Revisi perbup tentang tupoksi lembaga teknis daerah
24
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Penilaian Kinerja
:
limbah
25
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Gambar 2.3. Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Air Limbah KabupatenKebumen berdasarkan Data Penduduk 26
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
27
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.3.
28
Sub Sektor Persampahan
2.3.1. Kondisi dan Fasilitas yang ada 1.
Lembaga utama yang menangani sub-sektor persampahan adalah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Kebersihan dan Pertamanan (DPU KP) dan Kantor Lingkungan Hidup.
2.
Manajemen operasional lebih dititikberatkan pada aspek pelaksanaan, sedangkan aspek pengendalian lemah.
3.
Pengelolaan sampah wilayah kota kecamatan di Kabupaten Kebumen dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kebersihan dan Pertamanan (DPU-KP) yang membagi wilayah pelayanannya menjadi 5 UPTD.
4.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di TPA adalah dengan open dumping menuju controll landfill.
5.
Cara pembuangan sampah rumah tangga kebanyakan dengan dibuang di halaman rumah ke lubang lalu dikubur dimana sampah belum dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
6.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kebumen yang diarahkan untuk pengelolaan sampah adalah Perda No. 19 tahun 1993 tentang Kebersihan, Keindahan dan Kesehatan Lingkungan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Kebumen dan Perda No. 8 tahun 2008 tentang Retribusi Kebersihan.
2.3.2. Isu dan Permasalahan 1.
Isu teknis operasional layanan pengelolaan persampahan a.
Belum mempunyai master plan pengelolaan sampah
b.
Sistem pengelolaan sampah di TPA masih open dumping
c.
Cakupan pelayanan kurang dari 60%
d.
Sarana dan prasarana pengelolaan sampah jumlahnya tidak memadai (arm roll truck, buldozer, truck dozer)
e.
Siklus operasi persampahan tidak lengkap/ terputus karena berbedanya penanggungjawab
f.
Masyarakat mengolah sampah dengan cara dibakar tanpa dipilah dan dibuang sembarangan
g.
Tumbuhnya industri rumah tangga tanpa ijin
h.
Perumahan tanpa ijin
i.
Adanya perumahan yang tidak/kurang memperhatikan aspek pengelolaan sampah
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.
29
Isu kebijakan daerah dan kelembagaan a.
Hukum dan peraturan perundang-undangan (sistem penghargaan dan hukuman) belum dilaksanakan atau ditegakkan
b.
UPTD yang menangani pelayanan pengelolaan sampah dari aspek organisasi belum terstruktur dengan baik
c. 3.
Koordinasi sektoral antar birokrasi pemerintah masih lemah
Isu keuangan a.
Dana dan prioritas penanganan sampah oleh pemkab relatif rendah
b.
Nilai penerimaan retribusi sampah sangat kecil bila dibandingkan dengan biaya pengelolaan sampah
c. 4.
Kurang disiplin pelanggan dalam pembayaran retribusi sampah
Isu komunikasi Media dan metode untuk sosialisasi dan promosi persampahan kurang menarik
5.
Isu sumber daya manusia a. Terbatasnya SDM untuk menangani permasalahan sampah b. Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah dalam mengelola sampah (mengurangi, memanfaatkan kembali)
6.
Isu sosial budaya Budaya/kebiasaan membuang sampah sembarangan masih banyak dilakukan
7.
Isu monitoring dan evaluasi Kurangnya monitoring dan evaluasi program persampahan
2.3.3. Tujuan Menciptakan lingkungan yang bersih bebas dari sampah di Kabupaten Kebumen dengan mengurangi sampah dari sumbernya dan meningkatkan cakupan pelayanan pada tahun 2017
2.3.4. Sasaran dan Target 1.
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah 3R
2.
Berkurangnya tingkat pencemaran lingkungan
3.
Adanya peraturan tentang pengelolaan sampah bagi perumahan dan industri rumah tangga
4.
Meningkatnya cakupan pelayanan sampah di kabupaten Kebumen 80%
5.
Terbangunnya TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sesuai standard
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
GAMBAR 2.5 PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KABUPATEN KEBUMEN Sumber : Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten Kebumen, 2011
2.3.5. Strategi, Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampah 1.
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Menciptakan lingkungan yang bersih bebas dari sampah di Kabupaten Kebumen dengan mengurangi sampah dari sumbernya dan meningkatkan cakupan pelayanan pada tahun 2017
Tujuan
:
Kebijakan
:
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Kegiatan
:
1. 2. 3. 4.
Output
:
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Program
:
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Bimbingan teknis persampahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan 5. Kerjasama pengelolaan persampahan 6. Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan
Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Terjalinnya kerjasama pengelolaan persampahan Sosialisasi kebijakan
Meningkatnya kemampuan aparat pengelolaan persampahan Meningkatnya peran serta masyarakat Jumlah sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Jumlah sosialisasi yang dilakukan
30
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.
Penyehatan lingkungan permikiman/lingkungan sehat perumahan :
Kebijakan
:
Penyehatan lingkungan permukiman/lingkungan sehat perumahan
Kegiatan
:
Output
:
1. Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang 2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan 3. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Program
3.
Menciptakan lingkungan yang bersih bebas dari sampah di Kabupaten Kebumen dengan mengurangi sampah dari sumbernya dan meningkatkan cakupan pelayanan pada tahun 2017
Tujuan
:
Penyehatan lingkungan permukiman/lingkungan sehat perumahan
Tersedianya sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang Jumlah sarana air bersih dan sanitasi dasar
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Menciptakan lingkungan yang bersih bebas dari sampah di Kabupaten Kebumen dengan mengurangi sampah dari sumbernya dan meningkatkan cakupan pelayanan pada tahun 2017
Tujuan
:
Kebijakan
:
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Kegiatan
:
Output
:
1. Penyusunan kebijakan pengendalian dan perusakan lingkungan hidup 2. Peningkatan peran serta dalam pengendalian lingkungan hidup 3. Pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup
Outcome
:
Program
Penilaian Kinerja
:
:
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Tersusunnya kebijakan pengendalian dan perusakan lingkungan hidup Terlaksananya pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup
Meningkatnya peran serta dalam pengendalian lingkungan hidup
31
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
32
Gambar 2.6 Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Kebumen berdasarkan Data
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
33
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.4.
34
Sub Sektor Drainase Lingkungan
2.4.1. Kondisi dan fasilitas yang ada 1.
Lembaga utama yang menangani sub-sektor drainase lingkungan adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bidang Cipta Karya sedangkan untuk sungai-sungai kecil maupun saluran irigasi yang masuk dalam sistem drainase pengelolaannya merupakan wewenang dari Dinas Sumber Daya Air-Energi dan Sumber Daya Mineral (SDA-ESDM).
2.
Belum adanya Perda yang mengatur pengelolaan drainase lingkungan.
3.
Pengelolaan drainase di Kabupaten Kebumen menjadi tanggung jawab DPU Bidang Cipta Karya yang diserahkan kepada Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) di masing-masing kecamatan kota, ada 5 UPTD.
2.4.2. Isu dan permasalahan 1. Isu teknis operasional layanan pengelolaan drainase lingkungan a. Tidak adanya rencana pemeliharaan secara berkala. b. Sumbatan pada saluran drainase dan penyempitan saluran. c. Pertumbuhan perumahan yang tidak memasukkan rencana pembuatan drainase. d. Industri rumah tangga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah sendiri (IPAL) sehingga memanfaatkan saluran drainase yang ada. 2. Isu kebijakan daerah dan kelembagaan a. Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengatur sistem jaringan drainase secara khusus/spesifik belum tersedia b. Bentuk kelembagaan khusus yang mengatur system jaringan drainase belum ada/belum terbentuk c. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi dengan komponen infrastruktur yang lain d. Paguyuban industri rumah tangga belum terlibat dalam pengelolaan air limbah 3. Isu keuangan a. Belum adanya pemasukan dana dari penertiban dan sanksi yang melanggar b. Dana APBD II terbatas dan belum mencukupi c. Tidak ada retribusi khusus drainase d. Tidak adanya sanksi terhadap industri skala kecil-menengah yang memanfaatkan sarana drainase kota untuk membuang limbah belum diolah 4. Isu komunikasi Kurangnya kegiatan sosialisasi dan informasi tentang fungsi drainase
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
35
5. Isu sumber daya manusia a. Tidak adanya petugas operasional khusus yang menangani drainase b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk pemeliharaan saluran drainase dan pentingnya fungsi drainase 6. Isu demografi dan lingkungan hidup a. Pertambahan penduduk, bertambahnya penduduk di perkotaan b. Pertumbuhan perumahan 7) Isu monitoring dan evaluasi Tidak adanya pemantauan rutin
2.4.3. Tujuan Meningkatkan fungsi drainase di daerah permukiman dan pusat kegiatan ekonomi dengan menghilangkan/mengurangi daerah genangan dan banjir pada tahun 2017.
2.4.4. Sasaran dan Target 1.
Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi.
2.
Terpenuhinya kebutuhan drainase daerah genangan dan banjir.
3.
Meningkatnya peran serta pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat dalam pembangunan sub sektor drainase.
4.
Meningkatnya sarana dan prasarana sub sektor drainase yang memadai.
5.
Meningkatnya peran dan fungsi dinas atau instansi antar sektor dalam penanganan sub sektor drainase.
GAMBAR 2.8 KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN DI KABUPATEN KEBUMEN Sumber : Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten Kebumen
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.4.5. Strategi, Program dan Pengelolaan Drainase 1.
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Meningkatnya fungsi drainase di daerah permukiman dan pusat kegiatan ekonomi dengan menghilangkan/mengurangi daerah genangan dan banjir pada tahun 2017
Tujuan
:
Kebijakan
:
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Kegiatan
:
Output
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Program
2.
:
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Survey kontur saluran drainase/gorong-gorong Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan drainase lingkungan Penyediaan sarana dan prasarana Peningkatan pengelolaan drainase Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Tersusunnya perencanaan pembangunan saluran drainase/goronggorong Tersedianya sarana dan prasarana
Terbangunnya saluran drainase/gorong-gorong Meningkatnya pengelolaan drainase Optimalisasi pemeliharaan jaringan drainase lingkungan Jumlah genangan air yang bisa dikurangi Jumlah sarana dan prasarana
Lingkungan sehat perumahan/Penyehatan lingkungan permukiman Meningkatnya fungsi drainase di daerah permukiman dan pusat kegiatan ekonomi dengan menghilangkan/mengurangi daerah genangan dan banjir pada tahun 2017
Tujuan
:
Kebijakan
:
Lingkungan sehat perumahan/Penyehatan lingkungan permukiman
Kegiatan
:
Output
:
1. Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian 2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Outcome
:
Program
Penilaian Kinerja
:
:
Lingkungan sehat perumahan/Penyehatan lingkungan permukiman
Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan keserasian kawasan dan lingkungan hunian
Sosialisasi kebijakan dan strateginya
36
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
3.
Optimalisasi program pemberdayaan masyarakat Tujuan
:
Kebijakan
:
Kegiatan
:
Program
:
Meningkatnya fungsi drainase di daerah permukiman dan pusat kegiatan ekonomi dengan menghilangkan/mengurangi daerah genangan dan banjir pada tahun 2017
Optimalisasi program pemberdayaan masyarakat
Optimalisasi program pemberdayaan masyarakat 1. Memasukkan program sub sektor drainase ke dalam program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
2. Sosialisasi pengelolaan drainase melalui program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
Output
:
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
4.
Sosialisasi pengelolaan drainase melalui program pemberdayaan masyarakat (PNPM) Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengelolaan drainase Jumlah kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan
Perencanaan sosial budaya Meningkatnya fungsi drainase di daerah permukiman dan pusat kegiatan ekonomi dengan menghilangkan/mengurangi daerah genangan dan banjir pada tahun 2017
Tujuan
:
Kebijakan
:
Perencanaan sosial budaya
Kegiatan
:
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
Outcome
:
Peningkatan koordinasi di bidang sosial dan budaya
Program Output
Penilaian Kinerja
: :
:
Perencanaan sosial budaya
Adanya koordinasi yang baik di bidang sosial dan budaya
Persentase peningkatan koordinasi
37
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Gambar 2.9 Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Drainase Lingkungan Kabupaten Kebumen berdasarkan Data 38
Penduduk Tahun 2009
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
39
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
2.5.
40
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2.5.1. Kondisi Dan Fasilitas Yang Ada Pengetahuan masyarakat yang relatif masih rendah akan pentingnya sanitasi, mengakibatkan kesadaran untuk menerapkan sanitasi yang sehat juga menjadi rendah. Saat ini belum ada kebijakan yang tertuang dalam peraturan untuk mengatur PHBS khususnya dalam bidang sanitasi secara spesifik.
2.5.2. Isu Dan Permasalahan 1. Isu teknis operasional layanan pengelolaan PHBS a. Cakupan PHBS di daerah yang belum memenuhi target b. Sarana dan prasarana kurang memadai c. Kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana sanitasi yang ada d. Buruknya sarana sanitasi dasar di masyarakat 2. Isu kebijakan daerah dan kelembagaan a. Kurangnya penegakan hukum b. Koordinasi antar lembaga di tingkat masyarakat masih lemah 3. Isu keuangan Masih minimnya anggaran dari pemerintah daerah untuk program PHBS 4. Isu komunikasi a. Lemahnya metode sosialisasi ke masyarakat b. Komunikasi
yang
sulit dengan masyarakat karena
kurangnya
komunikasi c. Kurangnya sosialisasi ke daerah yang sulit di jangkau 5. Isu sumber daya manusia a. SDM yang terlatih belum mencukupi b. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang PHBS c. Pemuka masyarakat yang sulit diajak bekerjasama 6. Isu demografi dan lingkungan hidup a. Tingginya angka penyakit berbasis lingkungan b. Akses sarana sanitasi dasar ke daerah masih sulit 7. Isu sosial budaya a. Kesadaran sebagian masyarakat tentang PHBS masih kurang b. PHBS/kepemilikan sarana di masyarakat belum menjadi prioritas 8. Isu monitoring dan evaluasi Kurangnya monitoring dan evaluasi program PHBS
intensitas
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
41
2.5.3. Tujuan Mewujudkan masyarakat Kabumen yang sehat, sejahtera dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2017.
2.5.4. Sasaran dan Target 1.
Meningkatnya peran serta masyarakat untuk mencapai PHBS 90% pada tahun 2017.
2. 3.
Meningkatnya informasi kebijakan pemerintah tentang PHBS 100% pada tahun 2017. Tercapainya akses jamban sehat di masyarakat 80% pada tahun 2017.
2.5.5. Strategi, Program dan Kegiatan Pola Hidup Bersih dan Sehat 1.
2.
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Tujuan
:
Kebijakan Program Kegiatan
: : :
Output
:
Outcome
:
Penilaian Kinerja
:
Mewujudkan masyarakat Kabumen yang sehat, sejahtera dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2017. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 1. Penyuluhan masyarakat perilaku hidup sehat 2. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 3. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan. Penyuluhan masyarakat perilaku hidup sehat dan CTPS di sekolah, rumah tangga dan tempat-tempat lainnya
Meningkatnya pendidikan tenaga penyuluh kesehatan Meningkatnya pemanfaatan sarana kesehatan Persentase tingkat pemanfaatan sarana Jumlah kegiatan penyuluhan yang dilakukan Jumlah tenaga penyuluh yang ada
Lingkungan sehat perumahan Tujuan
:
Mewujudkan masyarakat Kabumen yang sehat, sejahtera dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2017.
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
Kebijakan
:
Lingkungan sehat perumahan
Kegiatan
:
Output
:
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
Outcome
:
Program
Penilaian Kinerja
3.
:
Lingkungan sehat perumahan
Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin yang memadai
Meningkatnya jumlah sarana air bersih dan sanitasi dasar Jumlah sarana yang tersedia
Pengembangan lingkungan sehat Mewujudkan masyarakat Kabumen yang sehat, sejahtera dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2017.
Tujuan
:
Kebijakan
:
Pengembangan lingkungan sehat
Kegiatan
:
Output
:
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Pendamping teknis sarana dan prasarana sanitasi masyarakat
Outcome
:
Program
Penilaian Kinerja
4.
:
:
:
Pengembangan lingkungan sehat
Terlaksananya penyuluhan secara rutin dan terencana Tersedianya pendamping teknis sarana dan prasarana sanitasi masyarakat
Lingkungan yang sehat
Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan Jumlah pendamping teknis Jumlah sarana dan prasarana
Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Tujuan
:
Kebijakan
:
Mewujudkan masyarakat Kabumen yang sehat, sejahtera dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2017. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Kegiatan
:
Pengembangan teknologi pengolahan air minum dan air limbah
Outcome
:
Berkembangnya kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Program Output
Penilaian
:
:
:
Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Berkembangnya teknologi pengolahan air minum dan air limbah Jumlah teknologi yang tersedia
42
Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kebumen
5.
Kinerja Upaya penyehatan masyarakat Mewujudkan masyarakat Kabumen yang sehat, sejahtera dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2017.
Tujuan
:
Kebijakan
:
Upaya penyehatan masyarakat
Kegiatan
:
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Outcome
:
Masyarakat sehat
Program Output
Penilaian Kinerja
:
:
:
Upaya penyehatan masyarakat
Meningkatnya pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Tingkat pelayanan dan penanggulangan
43