BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Keanekaragaman hayati merupakan aset bagi pembangunan nasional dan daerah sehingga diperlukan pengelolaan secara terpadu, baik antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan. Bahwa kegiatan pembangunan dan/atau pemanfaatan sumber daya alam berpotensi mengakibatkan kerusakan dan mengancam kelestarian keanekaragaman hayati baik pada tingkat sumber daya genetik, spesies, maupun ekosistem. Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-peranan ekologisnya yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik. Keanekaragaman ini juga ditunjukkan oleh kemampuan komponen keanekaragaman hayati dalam memberikan manfaatnya, baik berupa barang dan jasa, maupun yang berupa nilai dalam pemanfaatan lainnya. Komponen keanekaragaman hayati yang telah dimanfaatkan disebut sumber daya hayati. Keanekaragaman hayati meliputi beberapa tingkatan, yaitu ekosistem, spesies, dan di dalam spesies atau genetik. Spesies tumbuhan atau tanaman dan spesies hewan atau binatang secara bersama-sama membentuk suatu masyarakat. Kumpulan makhluk hidup ini bersama lingkungan fisiknya secara menyatu membentuk ekosistem. Ekosistem dapat berbentuk alami, dapat juga buatan/binaan manusia. Di dalam ekosistem alami dan ekosistem buatan/binaan terdapat juga keanekaragaman. Keanekaragaman ekosistem, baik yang alami maupun yang binaan/buatan diidentifikasi telah memberikan berbagai manfaat. Daerah yang terdapat lebih banyak ragam ekosistem, lebih besar pula peluang bagi daerah untuk memanfaatkan keanekaragaman ekosistem ini. Secara alami komponen keanekaragaman makhluk hidup mempunyai keterbatasan persebaran, sehingga tiap daerah menunjukkan kekhasan dalam menampilkan keanekaragaman hayatinya. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati suatu daerah memberikan peluang pemanfaatan yang lebih tinggi, karena semakin banyaknya pilihan dan cadangan (dalam bentuk barang dan jasa) yang dapat dimanfaatkan. Dengan demikian, daerah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi mempunyai peluang besar pula untuk memperoleh keuntungan dari pemanfaatan keanekaragaman hayati dan bagian-bagiannya. Jelaslah bahwa keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah, masyarakat dan lingkungannya, baik dalam bentuk moneter maupun non moneter. Tetapi perlu diperhatikan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan yang merupakan usaha atau
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
1
kegiatan pemanfataan keanekaragaman hayati dengan cara dan tingkat yang tidak menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati sehingga potensinya dapat terjaga untuk pemenuhan kebutuhan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Sehingga untuk mewujudkan manfaat keanekaragaman hayati secara nyata, penguasaan pengetahuan dan tersedianya dokumen mengenai keanekaragaman hayati merupakan syarat penting yang harus dipenuhi. 1.2.
Tujuan dan Sasaran Profil Keanekaragaman Hayati merupakan gambaran data dan informasi mengenai potensi dan kondisi keanekaragaman hayati yang terdapat atau dimiliki oleh daerah. Keanekaragaman hayati ini mencakup tingkatan ekosistem, spesies, dan tingkatan di dalam spesies atau genetik, baik yang alami maupun yang telah dibudidayakan Profil keanekaragaman hayati daerah mempunyai manfaat dan nilai penting bagi daerah sebagai: a. Data dasar mengenai keanekaragaman hayati daerah. b. Pendukung pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan strategi dan rancang tindak pengelolaan keanekaragaman hayati daerah. Sasaran yang ingin dicapai adalah terdokumentasinya data dan informasi mengenai keanekaragaman hayati (ekosistem, species, genetik dan pengetahuan tradisional) yang ada di Kabupaten Bantul.
1.3.
Dasar Hukum Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Profil Kehati adalah : 1. Undang – undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity 3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan 4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2002 tentang Perlindungan Varietas Tanaman 5. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
2
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati Di Daerah.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
3
BAB II KEADAAN UMUM 2.1. Letak Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima daerah kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Apabila dilihat dari bentang alamnya secara makro, wilayah Kabupaten Bantul terdiri dari daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak pada bagian timur dan barat, serta kawasan pantai disebelah selatan. Kondisi bentang alam tersebut relatif membujur dari utara ke selatan. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 o44’04” - 08o 00’27” Lintang Selatan dan 11o12’34” – 110o31’08” Bujur Timur; dengan luas wilayah 50.685 Ha. 2.2. Batas Wilayah Administrasi Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Sleman Sebelah Timur : Kabupaten Gunungkidul 2.3. Aksesibilitas Sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Bantul meliputi jaringan jalan, angkutan darat dan terminal penumpang. 1). Jaringan Jalan Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan statusnya, jalan yang ada di Kabupaten Bantul terdiri dari jalan nasional,jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa. Total panjang jalan kabupaten di Kabupaten Bantul lebih kurang 899,83 km meliputi 427 ruas, antara lain Jalan Klodran-Gose, Jalan Gose-Manding dan lainnya. Di Kabupaten Bantul terdapat 11 ruas jalan yang berstatus sebagai jalan provinsi, dengan panjang lebih kurang 130,506 km. Kondisi jalan provinsi di Kabupaten Bantul hampir seluruhnya dalam kondisi mantap, sehingga sangat mendukung peningkatan perekonomian dan akses hubungan antarwilayah. Adapun jalan provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Bantul antara lain Jalan Palbapang-Samas, Jalan Sedayu-Pandak, dan lainnya. Sedangkan panjang jalan nasional yang berada di wilayah Kabupaten Bantul lebih kurang 53,646 km antara lain Jalan Ring Road Selatan, Jalan Yogyakarta-Bantul, Jalan YogyakartaBatas Kulon Progo, dan lainnya. Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
4
2). Angkutan Darat Umum Kondisi angkutan darat umum di Kabupaten Bantul saat ini kurang optimal. Penggunaan angkutan umum sebagai sarana transportasi massal yang dapat mengurangi beban lalu lintas masih sangat kurang, bahkan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Jumlah angkutan umum mengalami penurunan rerata pertahun sebesar 16,36%. Penurunan penggunaan angkutan umum di masyarakat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya; kemudahaan memperoleh kendaraan pribadi (terutama sepeda motor), keterbatasan jalur angkutan umum yang ada, ketidaknyamanan menggunakan angkutan umum. 3). Terminal Penumpang Terminal penumpang yang dibangun dan direncanakan di wilayah Kabupaten Bantul diarahkan untuk mendukung sistem jaringan jalan primer. Kabupaten Bantul hanya memiliki 1 (satu) tipe terminal penumpang, yaitu terminal penumpang tipe B. Terminal tipe B di wilayah Palbapang dan Imogiri. Sementara itu untuk melayani angkutan barang dan cargo, terminal barang di bangun di Argosari Sedayu dan Srimulyo Piyungan.
2.4. Kependudukan Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan per Kecamatan Kabupaten Bantul Tahun 2012 No.
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Srandakan Sanden Kretek Pundong Bambanglipuro Pandak Pajangan Bantul Jetis Imogiri Dlingo Banguntapan Pleret Piyungan Sewon Kasihan Sedayu Total
Luas (km2) 18.32 23.16 26.77 23.68 22.70 24.30 33.25 21.95 24.47 54.49 55.87 28.48 22.97 32.54 27.16 32.38 34.36 506.85
Jumlah Penduduk 34.457 37.654 34.716 40.932 47.097 56.180 35.626 69.506 61.655 67.934 42.417 114.044 51.180 53.392 104.948 108.928 50.004 1.010.669
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Kepadatan Penduduk 1,880,84 1,625,77 1,296,82 1,728,54 2,074,75 2,311,93 1,071,45 3,166,56 2,519,61 1,246,72 759,21 4,004,35 2,228,12 1,640,81 3,864,06 3,364,05 1,455,29 336,238,88
5
2.5. Kondisi Sosial Ekonomi Indikator ekonomi makro Kabupaten Bantul dapat dilihat dari pertumbuhan perekonomian daerah secara umum dapat dilihat melalui indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tabel 2. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bantul Tahun 2011 No. Lapangan Sumbangan Potensi dampak negatif Keterangan Usaha terhadap terhadap keanekaragaman *** PDRB Daerah* hayati** (%) 1 2
3 4 5 6
7
8
9
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih
22,03
Rendah
0,93
Tinggi
16,54
Sedang
0,91
Rendah
Bangunan Perdagangan, hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi
11,66
Sedang
20,12
Rendah
7,45
Rendah
6,69
Rendah
13,67
Rendah
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
* Diisi menurut lima sektor ekonomi dominan di daerah tersebut (misal perdagangan, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, jasa). ** Tinggi, sedang, rendah. *** Isi keterangan dengan karakteristik lain dari sektor ekonomi tersebut (misal permodalan, daya serap terhadap tenaga kerja, lewah panen/over harvesting).
Dari Tabel 2. dapat dilihat bahwa empat sektor yang memiliki kontribusi terbesar adalah pertanian; perdagangan, hotel dan restoran; jasajasa dan industri pengolahan. Berdasarkan data perkembangan PDRB 2011 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi perekonomian
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
6
Kabupaten Bantul relatif stabil. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bantul pada tahun 2011 berdasarkan harga konstan sebesar 5,27 %. Komponen kontribusi dari PDRB yang mempengaruhi pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam lestari, berdasarkan potensi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati yang terbesar/tinggi pada pertambangan dan penggalian meskipun kontribusi pada PDRB kecil dan yang sedang pada industri pengolahan.
2.6. Kondisi Budaya Tabel 3. Lembaga Budaya di Kabuputen Bantul No. Nama/Kelompok Alamat Bentuk Keterangan* Masyarakat organisasi Jl. Ringin putih 500 Org. informal Teater kontemporer 1. Bintang Mataram B Perum Depag Kotagede telp. 378620
2.
Badan Seni Mahasiswa Indonesia (BSMI)
Purek III ISI Yogayakrta Telp. 3791333 fax 371233 JL. Parangtritis km 6 PO BOX 1210
Org. informal
3.
Dagelan Mataram Baru (DMB) Forum Kesenian Indonesia
Desa Kerajinan Keramik Kasongan
Org. informal
Jotawang, Bangunharjo Telp. 385137 ISI Yogayakrta Telp. 3791333 fax 371233 JL. Parangtritis km 6 PO BOX 1210
Yayasan
4. 5.
Institut Seni Indonesia
Org. informal
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Musik tradisional, musik kontemporer, teater, tari, tari kontemporer, seni lukis tradisional dan kontemporer, seni patung tradisional dan kontemporer, fotografi, animasi desain, sastra Teater tradisional
Teater kontemporer, pendamping dan pelatihan sastra Musik tradisional, musik kontemporer, teater tradisional, tari tradisional, tari kontemporer, seni lukis tradisional dan kontemporer, seni patung tradisional dan kontemporer, fotografi, animasi desain, sastra, tradisi lisan, etnomusikologi, etnologi tari, sejarah seni, antropologi
7
6.
Kelompok Jendela
Kersan No. 211 RT 08 / 05 Tirtonirmolo Telp.08122965526
Org. informal
Seni lukis kontemporer, seni patung kontemporer, instalasi, sastra, tradisi lisan, sejarah seni, antrpologi, lingkungan, hukum, politik dan sosial
7.
7 Keroncong Sinten Remen
Dusun Kersan, Tirtonirmolo surat d.a. Yayasan Galang Jl. Bakung Baru 13 Yogyakarta 55225 Telp. 376554, 375039 Fax. 520105
Org. informal
Musik tradisional dan kontemporer
8.
Komunitas Angkringan
Jl. Nitiprayan 50 Ngestiharjo RT 01/RW 01 Kode pos 55182
Org. informal
Musik kontemporer, teater kontemporer, tari kontemporer, sastra, tradisi lisan, entomusikologi, etnologi tari,sejarah seni, antropologi
Soboiman Gg. Kemuning no. 232 RT 06 / 29 Ngestiharjo 55182 Telp. 418261 Fax. 381217
Org. informal
Keramik
Perum Sewon Indah C-17 Kode Pos 55188
Org. informal
Teater tradisional
Desa Kersa, Tirtonirmolo surat d.a. Yayasan Galang Jl. Bakung Baru 13 Yogyakarta 55225 Telp. 376554, 375039 Fax. 520105
Org. informal
Musik tradisional dan kontemporer
9.
Gentong Potters
10. Komunitas Kethoprak Lesung Yogyakarta
11. KUA Etnika Komunitas Seni
12. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Jl. Parangtritis km 6,5 Telp. 379935 Fax. 371233
Lembaga
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Musik tradisional dan kontemporer, teater tardisional dan kontemporer, pedalangan, seni grafis dan seni kriya.
8
13. Lembaga Rumah Dongeng Indonesia
14. Lembaga Studi Kajian Desain
15. Lembaga Studi Pengembangan Musik
16. Paguyuban Ngudya Wirama
17. Orkes Mahasiswa ISI Yogyakarta
18. Paguyuban Seni Kasanggit
19. PAKRIYO (Paguyuban Kriyawan Indonesia) 20. Pardiman Acapella
21. Petak Umpet Rancang Grafis
Saman RT 4 RW 15, Bangunharjo Telp. 387292
Yayasan
Musik kontemporer, teater kontemporer, teater boneka kontemporer, teater anak (wayang kardus kontemporer), seni lukis kontemporer, fotografi, sastra, tradisi lisan, permainan dan maianan anak
Jl. Sonopakis Lor Lembaga No. 15 Telp. 378276 Perumahan Sewon Yayasan Indah A-15 Kode Pos 55188 Telp. 389522 Gedongkuning RT Org. informal 04 / 03 Kode Pos 55198 ISI Yogayakrta Org. informal Telp. 3791333 fax 371233 JL. Parangtritis km 6 PO BOX 1210
Desain
Perum Pendowo Harjo Indah Jl. Nakula 14 Sewon
Org. informal
Musik tradisional, teater boneka tradisional, teater kontemporer, tari tradisionasal
Tirto Bangunjiwo Telp. 370542
Org. informal
Seni kriya
Dusun Kersan, Tirtonirmolo surat d.a. Yayasan Galang Jl. Bakung Baru 13 Yogyakarta 55225 Telp. 376554, 375039 Fax. 520105
Org. informal
Musik tradisional dan kontemporer
Sorowajan 316 RT 12 / 29 Panggungharjo
Org. informal
Desain, ilustrasi, animasi
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Musik klasik barat, musikologi
Musik tradisional
Musik kontemporer dan klasik
9
22. Pracabaan Ki Pudjo
23.
Sanggar Kereta
24. Sanggar/Balai Tari Wasana Nugraha
25. Sekolah Mengengah Musik Negeri 2 (SMKN 2 Kasihan)
26. SENI : Jurnal Pengetahuan dan Pencipataan Seni
27. SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR Yogakarta
28. SMKN I Kasihan (SMKIN Yogyakarta)
29. Studio ISI Jurusan Teater FSP ISI Yogyakarta
Gendeng RT 04 / 02 Bangunjiwo Kode Pos 55181
Gendeng RT 04 / 02 Bangunjiwo Kode Pos 55181
Musik tradisional, teater boneka tardisional, wayang kulit purwa
Jeblog Rt o1 / 06 Ds. Lembaga III Tirtonirmolo Kode Pos 55181
Musik tradisional, musik kontemporer, teater tradisional, tari tradisional, tari kontemporer, seni lukis tradisional dan kontemporer, seni patung tradisional dan kontemporer, sastra, tradisi lisan
Dagaran, Jurug Bangunharjo RT 06 / 45 Sewon
Musik tardisional, tari tradisional dan kontemporer, tradisi lisan etnomusikologi, etno tari
Jl. PG Madukismo Bugisan Telp. 374627, 380720
Org. informal
Instansi Pemerintah
Jl. Parangtritis km 6 PO BOX 1210
Org. informal
Jl. PG Madukismo Bugisan Telp. 374947
Lembaga
Jl. PG Madukismo Bugisan Telp. 374467
Instasi Pemerintah
Jl. Parangtritis km 6,5 Perum Puspa Indah Sito, 18-20 Kasongan Kode Pos 375380
Yayasan
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Musik universal
Sastra, tardisi lisan, etnomusikologi, etnologi tari, sejarah seni, estetika kritik seni Seni lukis tradisional dan kontemporer, seni patung tradisonal dan kontemporer, fotografi kriya kayu dan keramik Musik tradisional, teater tradisional, teater kontemporer, teaater boneka tradisional, sastra, etnologi tari dan sejarah seni Teater tradisional dan kontemporer
10
30. Study Sastra dan Teater Sila
31.
Teater Alam
32.
Teater Gandrik
33. Teater Garasi
Jotawang, Lembaga Bangunharjo Sewon Kode Pos 55187 Telp. 387534 Jl. Sawo No. 6 Org. informal Perum Wirokerten Indah Telp. 377861 Dusun Kersan, Org. informal Tirtonirmolo surat d.a. Yayasan Galang Jl. Bakung Baru 13 Yogyakarta 55225 Telp. 376554, 375039 Fax. 520105 Jl. Bugisan Selatan Lembaga Tegal Kenongo RT 01/08 No. 36A Telp. 415844
Teater tradisional, kontemporer dan sastra Teater kontemporer
Teater kontemporer
Teater kontemporer, fotografi, film, video, sastra, tradisi lisan, sejarah seni, antropogi, gagasan teater Pelopor Argomulyo Kode Org. Informal Teater kontemporer, 34. Teater Panggung Pos 55752 sastra, sejarah seni, teater dan biografi Kembaran RT 04/21 Yayasan Musik tradisional, 35. Yayasan Padepokan Seni No. 146 musik kontemporer, Bagong Tamantirto 55183 teater tradisional, tari Kusudiharjo Telp. 376394 tradisional, tari kontemporer, seni lukis tradisional dan kontemporer, sejarah seni Karangnongko RT Yayasan Seni kerajinan tekstil, 36. Yayasan Peduli Tekstil 10/42 seni kriya tekstil, Tradisional Panggungharjo sastra, tradisi lisan, Indonesia Telp/fax 415177 etnologi tari, (PETTRII) sejarah seni, antropologi, sejarah tekstil tradisional Yogayakarta
* Keterangan diisi dengan adat-istiadat/tradisi dalam kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, 2011
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
11
2.7. Peta Keadaan Umum Daerah Untuk mengetahui potensi, kondisi keanekaragaman hayati, batas wilayah administrasi, aksesibilitas, kependudukan dan kondisi sosial ekonomi digambarkan dengan peta terlampir.
Gambar Peta 1. Peta Administrasi Kabupaten Bantul
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
12
BAB III Kebijakan dan Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
3.1. Peraturan Perundang-Undangan Daerah Peraturan Perundang – Undangan Daerah di Kabupaten Bantul tentang kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati adalah : 1. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bantul Nomor 567/Kep/BT/1998 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul. 2. Instruksi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bantul Nomor 10/B/Inst/Bt/1998 tentang Larangan Perburuan (Menembak dan Membunuh) Satwa Jenis Burung Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul.
3.2. Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Lembaga /instansi Kabupaten Bantul yang langsung mengelola sumber daya alam hayati adalah sebagai berikut : Tabel 4. Lembaga Yang Mengelola Sumber Daya alam Hayati No. Nama Tupoksi Keterangan* Lembaga 1.
Badan Lingkungan Hidup
Tugas pokok : - melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang pengendalian dampak lingkungan Fungsi : a. pengendalian dampak lingkungan dalam arti pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan b. penanganan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan pencemaran, kerusakan lingkungan serta pengawasan pelaksanaan AMDAL c. pelaksanaan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan d. penerapan dan pengawasan RKL dan RPL serta pengendalian teknis pelaksanaan AMDAL e. penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
a. Jumlah SDM : 43 orang b. Tingkat Pendidikan SLTA : 9 orang D-3 : 2 orang
S-1 : 26 orang S-2 : 6 orang
13
f. g.
penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat pelaksanaan urusan rumah tangga dan Kesekretariatan Badan.
2.
Dinas Pertanian dan Kehutanan
Tugas pokok : a. Jumlah SDM : 168 - melaksanakan sebagian kewenangan orang Kabupaten di bidang pertanian yang meliputi pertaanian tanaman pangan, kehutanan , b. Tingkat Pendidikan Perkebunan dan peternakan SD : 3 orang Fungsi : SMP : 3 orang a. perumusan kebijaksanaan teknis SLTA : 57 orang pelaksanaan di bidang pertanian tanaman pangan, kehutanan dan D1 : 5 orang perkebunan dan peternakan D3 : 14 orang b. pelaksanaan pembinaan operasional S-1 : 69 orang di bidang pertanian tanaman pangan, kehutanan , perkebunan dan S-2 : 17 orang peternakan berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati c. pengendalian dan pengawasan teknis di bidang tanaman pangan, kehutanan ,perkebunan dan peternakan d. pemberian bimbingan teknis di bidang pertanian tanaman pangan, kehutanan , perkebunan dan peternakan e. pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya f. pemberian ijin dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pertanian tanaman pangan, kehutanan , perkebunan dan peternakan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku g. pengelolaan rumah tangga dan tata usaha Dinas
3.
Dinas Kelautan dan Perikanan
Tugas pokok : a. Jumlah SDM : 70 - melaksanakan sebagian kewenangan orang Kabupaten di bidang kelautan dan perikanan. Fungsi : b. Tingkat Pendidikan a. perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan di bidang SD : 1 orang kelautan dan perikanan SMP : 2 orang b. pelaksanaan pembinaan SLTA : 13 orang operasional di bidang kelautan dan perikanan D2 : 1 orang D3 : 15 orang
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
14
c.
4.
Dinas Sumber daya Air
pengendalian dan pengawasan teknis di bidang kelautan dan perikanan d. pemberian bimbingan teknis di bidang peternakan, kelautan dan perikanan e. pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya f. pemberian ijin dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peratiran peruindang-undangan yang berlaku g. pengelolaan Rumah Tangga dan Tata Usaha Dinas kelautan dan perikanan Tugas pokok : - melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang sumber daya air
S-1 : 31 orang S-2 : 7 orang
a. Jumlah SDM : 31 orang b. Tingkat Pendidikan SD SMP SLTA D3 S-1 S-2
: : : : : :
5 orang 5 orang 10 orang 3 orang 6 orang 2 orang
3.3. Tata Ruang
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010 – 2030 menurut peruntukannya terdiri atas : 3.3.1.Kawasan Lindung, meliputi : a. Kawasan hutan lindung; Kawasan hutan lindung ditetapkanseluas kurang lebih 1.041 (seribu empat puluh satu) Hektar atau 2,05 % (dua koma nol lima persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul dengan penyebaran di wilayah Desa Dlingo, Desa Mangunan, Desa Muntuk, Desa Jatimulyo, Desa Temuwuh, Desa Terong Kecamatan Dlingo, Desa Wonolelo Kecamatan Pleret, Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri, dan Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
15
Gambar Peta 2. Peta Kawasan Hutan Lindung
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yaitu kawasan resapan air. Kawasan resapan air di wilayah Kabupaten Bantul direncanakan seluas kurang lebih 1.001 (seribu satu) Hektar atau 1,98% (satu koma sembilan delapan persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul dengan penyebaran terdapat pada sebagian wilayah Desa Parangtritis Kecamatan Kretek, sebagian wilayah Desa Argorejo, Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu, sebagian di Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan, sebagian wilayah Desa Seloharjo Kecamatan Pundong, hampir seluruh wilayah Kecamatan Imogiri, hampir seluruh wilayah Kecamatan Pleret, hampir seluruh wilayah Kecamatan Piyungan dan seluruh wilayah Kecamatan Dlingo.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
16
Gambar Peta 3. Peta Kawasan Lindung Terhadap Kawasan Bawahannya
c. Kawasan perlindungan setempat; Kawasan perlindungan setempat adalah kawasan sempadan sungai, kawasan sempadan pantai, kawasan sekitar mata air, dan ruang terbuka hijau perkotaan Kabupaten. (1). Kawasan sempadan sungai di Kabupaten direncanakan seluas kurang lebih 2.805 (dua ribu delapan ratus lima) Hektar atau 5,53% (lima koma lima tiga persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul atau 58% (lima puluh delapan persen) dari luas DAS di Kabupaten Bantul dengan penyebaran terdapat pada kiri dan kanan aliran sungai besar meliputi Sungai Opak, Sungai Oyo, dan Sungai Progo; sungai kecil meliputi Sungai Krusuk, Sungai Timoho, Sungai Konteng, Sungai Kramat, Sungai Bedog, Sungai Winongo, Sungai Bulus, Sungai Code, Sungai Belik, Sungai Gadjahwong, Sungai Kedung Semerangan, Sungai Tambakbayan, Sungai Kuning, Sungai Buntung, Sungai Gawe, Sungai Kenteng, Sungai Plilan, Sungai Celeng, dan Sungai Kedungmiri. Untuk sungai yang terpengaruh pasang surut air laut, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 100 (seratus) meter dari tepi sungai, dan berfungsi sebagai jalur hijau.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
17
(2). Kawasan sempadan pantai yaitu di wilayah pesisir/bagian selatan Kabupaten Bantul yang mencakup areal sepanjang garis pantai dengan lebar paling rendah 100 (seratus) meter dari pasang paling tinggi ke arah daratan dan sepanjang 13,5 (tiga belas koma lima) km direncanakan seluas kurang lebih 123 (seratus dua puluh tiga) Hektar atau 0,24% (nol koma dua empat persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul tersebar di 3 (tiga) wilayah kecamatan yaitu Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, Desa Gadingsari, Desa Srigading Kecamatan Sanden dan Desa Tirtohargo, Desa Parangtritis Kecamatan Kretek. (3). Kawasan lindung sekitar mata air direncanakan seluas kurang lebih 1.578 (seribu lima ratus tujuh puluh delapan) Hektar atau 3,11% (tiga koma sebelas persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul yang tersebar di Desa Parangtritis (Kecamatan Kretek), Desa Seloharjo, dan Desa Panjangrejo (Kecamatan Pundong), Desa Muntuk, Desa Mangunan, Desa Dlingo, Desa Temuwuh, Desa Terong, dan Desa Jatimulyo (Kecamatan Dlingo), Desa Srimulyo, dan Desa Srimartani (Kecamatan Piyungan), Desa Caturharjo dan Desa Triharjo (Kecamatan Pandak), Desa Srigading, Desa Gadingsari, dan Desa Gadingharjo (Kecamatan Sanden) serta Desa Sendangsari (Kecamatan Pajangan) masing-masing kawasan mata air ditetapkan zona bebas kegiatan budidaya paling rendah dalam radius 200 (dua ratus) meter dari pusat kawasan. (4). Kawasan ruang terbuka hijau ditentukan paling rendah 30% (tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan, meliputi 20% (dua puluh persen) ruang terbuka hijau publik dan 10% sepuluh persen) ruang terbuka hijau privat.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
18
Rencana Kawasan Perlindungan Setempat:
Sumber : SIM Kewilayahan Berbasis Webgis Kabupaten Bantul (SCBD 2011)
Gambar Peta 4. Peta Kawasan Perlindungan Setempat
d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya (1) Kawasan suaka alam, Cagar Alam Imogiri seluas kurang lebih 11 (sebelas) Hektar terletak di Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri. (2) Kawasan pantai berhutan bakau seluas kurang lebih 12 (dua belas) Hektar di wilayah Gadingsari, Desa Srigading Kecamatan Sanden, Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, dan Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek. (3) Kawasan konservasi penyu seluas kurang lebih 1.000 (seribu) meter persegi terdapat di Desa Srigading, Kecamatan Sanden. (4) Persebaran kawasan cagar budaya di Daerah terdapat di : a. Masjid Agung Kotagede di Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan dan Museum Wayang Kekayon di Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan; Kompleks Makam Raja-raja di Desa Imogiri, Kecamatan Imogiri; b. Situs Ambarbinangun dan Masjid Patok Negara di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan;
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
19
c. Petilasan/Ziarah Mangir di Desa Sendangsari dan Gua Selarong di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan; d. Petilasan Keraton Mataram di Desa Pleret dan Desa Segoroyoso,Kecamatan Pleret; e. Cagar Budaya Pendidikan di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon; dan f. Makam Sewu di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak.
Gambar Peta 5. Peta Kawasan Cagar Budaya
e. Kawasan rawan bencana. (1) Kawasan rawan bencana meliputi kawasan rawan gempa bumi, kawasan rawan longsor, kawasan rawan banjir, kawasan rawan gelombang pasang, dan kawasan rawan kekeringan. (2) Kawasan rawan gempa bumi di Kabupaten terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Bantul.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
20
Gambar Peta 6. Peta Kawasan Rawan Gempa Bumi
(3) Kawasan rawan longsor di Kabupaten terdapat di kecamatan Imogiri, Kecamatan Dlingo, Kecamatan Pleret, Kecamatan Piyungan, dan Kecamatan Pundong.
Gambar Peta 7. Peta Kawasan Rawan Longsor
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
21
(4) Kawasan rawan banjir di Kabupaten terdapat di Kecamatan Kretek,Kecamatan Srandakan, Kecamatan Sanden, kecamatan Pandak, Kecamatan Jetis, Kecamatan Pundong, dan Kecamatan Pleret. (5) Kawasan rawan gelombang pasang di Kabupaten terdapat di Kecamatan Kretek, Kecamatan Srandakan, dan Kecamatan Sanden, sebagian Kecamatan Pandak, sebagian Kecamatan Pundong, sebagian Kecamatan Imogiri, sebagian Kecamatan Jetis, dan sebagian Kecamatan Bambanglipuro.
Gambar Peta 8. Peta Kawasan Rawan Gelombang Pasang
(6) Kawasan rawan kekeringan di Kabupaten terdapat di Dlingo, sebagian Kecamatan Piyungan, sebagian Pajangan, sebagian Kecamatan Pleret, sebagian Imogiri, sebagian Kecamatan Pundong, sebagian Sedayu, sebagian Kecamatan Kasihan, dan sebagian Kretek.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
22
Gambar Peta 9. Peta Kawasan Rawan Kekeringan
3.3.2.
Kawasan Budidaya Kabupaten Rencana pengembangan kawasan budidaya Kabupaten, terdiri atas: a. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat Kawasan peruntukan kehutanan (hutan rakyat) direncanakan seluas kurang lebih 8.545 (delapan ribu lima ratus empat puluh lima) Hektar atau 16,86% (enam belas koma delapan enam persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul penyebarannya difokuskan pada Kecamatan Piyungan, Kecamatan Pleret, Kecamatan Dlingo,Kecamatan Imogiri, Kecamatan Pajangan, Kecamatan Jetis, Kecamatan Pundong, Kecamatan Kretek, Kecamatan Sedayu, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Srandakan, Kecamatan Pandak, dan Kecamatan Sanden. b. Kawasan Peruntukan Pertanian Kawasan peruntukan pertanian meliputi kawasan pertanian lahan basah, kawasan pertanian lahan kering,dan kawasan peternakan. (a) Kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten direncanakan seluas kurang lebih 13.324 (tiga belas ribu tiga ratus dua puluh empat) Hektar atau 26,29% (dua puluh enam koma dua sembilan persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul difokuskan terutama pada bagian tengah dan selatan, tetapi
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
23
penyebarannya terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul kecuali Kecamatan Kasihan hanya sebagian kecil wilayah. (b) Kawasan pertanian lahan kering di Kabupaten direncanakan seluas kurang lebih 5.247 (lima ribu dua ratus empat puluh tujuh) Hektar atau 10,35% (sepuluh koma tiga lima persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul difokuskan terutama pada bagian timur yaitu di Desa Jatimulyo, Desa Terong, Desa Muntuk, Desa Dlingo Kecamatan Dlingo, sebagian Desa Srimartani, Desa Srimulyo, Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan, Desa Wonolelo, Desa Bawuran,Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret, Desa Imogiri, Desa Selopamioro, Desa Wukirsari, Desa Girirejo, DesaKarangtalun Kecamatan Imogiri, Desa Parangtritis Kecamatan Kretek, Desa Seloharjo Kecamatan Pundo ng. (c).
Kawasan peternakan di Kabupaten direncanakan sebagai berikut : (1). Peternakan itik di Kecamatan Kretek, Kecamatan Bantul, dan Kecamatan Sanden; (2). Peternakan sapi perah di Kecamatan Srandakan, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Jetis, dan Kecamatan Sedayu; (3). Peternakan sapi potong tersebar di hampir seluruh kecamatan; (4). Peternakan babi di Kecamatan Srandakan dan Kecamatan Kasihan; (5). Peternakan kambing tersebar di hampir seluruh kecamatan; (6). Peternakan kerbau di Kecamatan SandendanKecamatan Banguntapan; (7). Peternakan kelinci di Kecamatan Sanden.
c. Kawasan Peruntukan Perikanan (1). Kawasan peruntukan perikanan tangkap di Kabupaten direncanakan di wilayah Kecamatan Srandakan, Kecamatan Sanden dan Kecamatan Kretek untuk pengembangan jenis perikanan laut dan untuk jenis perikanan darat direncanakan di seluruh kecamatan. (2). Kawasan peruntukan budidaya perikanan di Kabupaten direncanakan di Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Pandak, Kecamatan Piyungan,Kecamatan Pundong, kecamatan Sanden, dan Kecamatan Sedayu.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
24
d. Kawasan Peruntukan Pertambangan Kawasan peruntukan pertambangan di Kabupaten terdapat di : (1). (2).
(3). (4). (5).
(6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16).
Kecamatan Dlingo berupa Breksi Andesit, Batu Gamping, Batu Pasir, Batu Lempung, dan Fosfat; Kecamatan Imogiri berupa Breksi Andesit, Batu Gamping, Mangaan,Lempung, Breksi Pumice, Batu Pasir Tufan, dan Batu Pasir Pumice; Kecamatan Piyungan berupa Lempung, Breksi Pumice, dan Batu PasirPumice; Kecamatan Banguntapan berupa Usaha Lempung dan Tanah Urug; Kecamatan Sewon berupa Batu Pasir dan Tanah Urug; Kecamatan Pleret berupa Batu Pasir Pumice, Breksi Pumice, Lempung, dan Pasir Tufan; Kecamatan Jetis berupa Pasir, Lempung, Breksi Batu Apung, dan Breksi Andesit; Kecamatan Banguntapan berupa Batu lempung dan Tanah Urug; Kecamatan Pajangan berupa Batu Gamping Berlapis, Pasir, Kerikil berpasir (sirtu), dan Tanah Urug; Kecamatan Sedayu berupa Batu Pasir, Batu Gamping, dan Tanah Urug. Kecamatan Pandak berupa Batu Gamping, Pasir, Kerikil berpasir, dan Tanah Urug; Kecamatan Bambanglipuro berupa Tanah Urug dan Pasir; Kecamatan Srandakan berupa Pasir, Kerikil berpasir (Sirtu), Pasir Besi, dan Tanah urug; Kecamatan Sanden berupa Tanah Urug, Pasir, dan Pasir Besi. Kecamatan Kretek berupa Tanah Urug, Pasir, dan Pasir Besi; Kecamatan Pundong berupa Pasir, Lempung, dan Breksi Andesit Seluruh kecamatan yang meliputi Wilayah Kerja Eksplorasi ataupun Wilayah Kerja Eksploitasi minyak dan gas bumi.
e. Kawasan Peruntukan Industri (1). Kawasan peruntukan industri direncanakan meliputi industri menengah dan besar di Desa Argosari, Desa Argorejo, Desa Argodadi, Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu dan Desa Srimulyo, Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan, industri kecil, dan menengah tersebar di seluruh Kecamatan. (2). Industri mikro dan kecil dapat berada di luar kawasan peruntukan industri sepanjang tidak bertentangan sifat
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
25
dominasi kawasan dan sesuai dengan Ketentuan Umum Peraturan Zonasi. (3). Pengembangan sentra industri kecil dan menengah yang tersebar di seluruh kecamatan diarahkan menjadi kawasan industri tertentu UMKM. f. Kawasan Peruntukan Pariwisata Kawasan peruntukan pariwisata meliputi pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan. (1) Kawasan peruntukan pariwisata budaya di Kabupaten terdapat di : (a). Kompleks Makam Raja-raja Imogiri di Desa Girirejo Kecamatan Imogiri; (b). Kompleks Situs Ambarbinangun di Desa Tirtonirmolo kecamatan Kasihan; (c). Situs Keraton Mataram di Desa Pleret Kecamatan Pleret; (d). Padepokan Ki Ageng Mangir di Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan; (e). Kawasan Kotagede di Desa Jagalan dan Desa Singosaren Kecamatan Banguntapan; (f). Gua Selarong di Desa Guwosari Kecamatan Pajangan; (g). Goa Jepang di Desa Seloharjo Kecamatan Pundong; (h). Desa Budaya Dlingo Kecamatan Dlingo, Desa Seloharjo Kecamatan Pundong, Desa Srigading Kecamatan Sanden, Desa Triwidadi Kecamatan Pajangan, Desa Trimurti Kecamatan Srandakan; Padepokan Seni Bagong Kusudiharja di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan; (i). Cepuri Parangkusumo di Desa Parangtritis; dan (j). Parangendog di Desa Parangtritis; (2) Kawasan peruntukan pariwisata alam di Kabupaten terdapat di : (a). Kawasan Pantai Parangtritis (Parangtritis, Parangkusumo, Depok); (b). Kawasan Pantai Samas (Pantai Samas, Pandansari, Patehan); (c). Kawasan Pantai Pandansimo (Kuwaru, Pandansimo); (d). Kompleks Gua Cerme di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri; (e). Goa Jepang di Desa Seloharjo Kecamatan Pundong; (f). Agrowisata Samas di Desa Srigading, Kecamatan Sanden; (g). Agrowisata Dlingo di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
26
(3). Kawasan peruntukan pariwisata buatan di Kabupaten terdapat di : (a). Desa Wisata Kebon Agung di Desa Kebon Agung, Kecamatan Imogiri. (b). Desa Kerajinan Gabusan – Manding – Tembi (GMT) di kecamatan Bantul dan Kecamatan Sewon; (c). Desa Kerajinan Krebet di Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan; (d). Desa Kerajinan Kasongan – Jipangan – Gendeng – Lemahdadi (Kajigelem) di Kecamatan Kasihan; (e). Desa Kerajinan Panjangrejo Kecamatan Pundong; (f). Desa Wisata Serut; (g). Desa Wisata Trimulyo; dan (h). Tempat Rekreasi dan Taman Bermain di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan.
g. Kawasan Peruntukan Permukiman Kawasan peruntukan permukiman terbagi menjadi permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan. (1). Rencana kawasan permukiman perkotaan di wilayah Kabupaten Bantul direncanakan seluas kurang lebih 5.434 (lima ribu empat ratus tiga puluh empat) Hektar atau 10,72% (sepuluh koma tujuh dua persen)dari luas wilayah Kabupaten Bantul penyebarannya difokuskan di wilayah Kecamatan Sewon, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Pajangan, Kecamatan Bantul, Kecamatan Pleret dan Kecamatan Piyungan. Rencana Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun (Kasiba/Lisiba) Bantul Kota Mandiri di Desa Guwosari, Desa Sendangsari dan Desa Triwidadi Kecamatan Pajangan dan di Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan direncanakan seluas kurang lebih 1.300 (seribu tiga ratus) Hektar. (2). Rencana untuk kawasan permukiman perdesaan di wilayah Kabupaten Bantul direncanakan seluas kurang lebih 5.738 (lima ribu tujuh ratus tiga puluh delapan) Hektar atau 11,32% (sebelas koma tiga dua persen) dari luas wilayah Kabupaten Bantul penyebarannya di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten, kecuali Kecamatan Banguntapan.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
27
h. Kawasan Peruntukan Lainnya Kawasan peruntukan lainnya meliputi : (1) Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan; Kawasan peruntukkan pertahanan dan keamanan untuk mendukung kebijakan nasional mengenai pertahanan dan keamanan negara. Rencana kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan di Kabupaten meliputi : (a). Akademi Angkatan Udara dan Sekolah Penerbangan TNI Angkutan Udara di Kecamatan Banguntapan; (b). Sekolah Polisi Negara di Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri; (c). Kompi Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Gondowulung; (d). Polisi Air Udara di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek; (e). Pos Angkatan Laut di Desa Srigading Kecamatan Sanden; dan (f). Stasiun Radar di Kecamatan Kretek. (2). kawasan peruntukan fasilitas pelayanan umum lainnya. Rencana pengembangan kawasan fasilitas pelayanan umum lainnya diarahkan sebagai berikut : (a). Rencana pengelolaan dan pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa,yaitu : (1). pertumbuhan perdagangan secara linier diarahkan sepanjang jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder; (2). pengembangan Perdagangan dan Jasa wajib menyediakan parkir dalam halaman atau gedung; (3). perencanaan pintu masuk keluar gedung agar tidak mengganggu sirkulasi dan keamanan berlalulintas; dan (4). pengaturan jadwal waktu penyaluran (loading) barang-barangperdagangan pada kawasan yang padat bangunan dan aktivitas. (b). Rencana pengembangan fasilitas pendidikan, yaitu : 1. mengupayakan terlayaninya wilayah Kabupaten secara merata dengan fasilitas pendidikan dari tingkat dasar (TK dan SD) sampai dengan SMA; 2. pengembangan kawasan pendidikan tinggi terpadu di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan dan Kecamatan Sewon; dan 3. meningkatkan estetika, keamanan, kenyamanan lingkungan, dan lokasi sehingga menunjang kegiatan belajar.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
28
c. Rencana pengembangan fasilitas kesehatan, yaitu: (1). menjamin kelancaran aksesibilitas terhadap fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit ; dan (2). menjamin keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi pengguna/pasien dalam menjalani perawatan dan pengobatan. d.Rencana pengelolaan peribadatan dilakukan dengan memperhatikan aspek sumber daya lahan dan potensi umat, kegiatan pembangunan dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan lahan yang layak bagi pengembangan, sedangkan potensi umat sebagai barometer untuk mengukur tingkat kebutuhan sarana peribadatan. e. Rencana pengembangan fasilitas rekreasi/olah raga, yaitu : (1). fasilitas olah raga skala Kabupaten berpusat di area Stadion Sultan Agung; (2). pengembangan rekreasi terpadu dengan skala Kabupaten dan regional dan rekreasi tematik yang dikelola secara profesional; (3). pengembangan pusat rekreasi skala regional dan lokal diarahkan pada wilayah-wilayah yang masih tersedia lahan yang besar dengan tingkat pertumbuhan rendah, agar menarik kegiatan yang lain sehingga tercapai dekonsentrasi pembangunan di Kabupaten; dan (4). fasilitas rekreasi dan olahraga diarahkan tersebar di masing-masing kecamatan dengan memperhatikan tingkat kebutuhan. f. Rencana pengembangan fasilitas perkantoran yaitu : (1). fungsi perkantoran dibangun dekat dengan sasaran pelayanannya; dan (2). perkantoran swasta lainnya dapat berlokasi pada semua kawasan budidaya kecuali pada kawasan pertanian. g.Rencana pengembangan taman pekuburan/pemakaman. Untuk memperjelas alokasi ruang di atas digambarkan dalam Peta RTRWK (terlampir).
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
29
Beberapa data dan informasi yang dicantumkan dalam profil sebagai berikut: Tabel 5. Kawasan konservasi (in-situ) No. Nama* Lokasi
Luas
1.
Cagar Alam
*
Tuliskan atribut Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Buru, atau Taman Wisata Alam pada nama tersebut. Isi keterangan dengan hal-hal penting, misalnya: tingkat ancaman, permasalahan umum pengelolaan atau pemanfaatan oleh publik.
**
Desa Wukirsari dan Girirejo Kec. Imogiri
11,4 Ha
Keterangan** Terdapat penggunaan lahan yang belum sesuai dengan pengelolaan : embung air, jalan aspal menuju makam raja dan kecamatan/desa
Tabel 6. Kawasan konservasi (ex-situ) No. Nama* Lokasi Luas Keterangan** Sebagai Agrowisata 1. Kebun Buah Desa Mangunan 25 Ha Kec. Imogiri * Tuliskan atribut Kebun Raya, Kebun Binatang (termasuk Taman Safari dan tempat-tempat lain koleksi satwa seperti taman burung, taman reptil, taman kupu-kupu, dll.), atau Arboretum pada nama tersebut. ** Isi keterangan dengan hal-hal penting, misalnya: tingkat ancaman, permasalahan umum pengelolaan atau pemanfaatan oleh publik
Tabel 7. No. 1. 2.
Kawasan Lindung Nama* Lokasi RPH Mangunan Mangunan RPH Dlingo Dlingo
Luas (Ha) 530,9 510,3
Keterangan**
* Tuliskan nama kawasan perlindungan setempat dan kawasan lindung lainnya yang tidak diakomodasikan kedalam tata ruang (cagar budaya dan cagar biosfer) ** Isi keterangan dengan hal-hal penting, misalnya: tingkat ancaman, permasalahan umum pengelolaan atau pemanfaatan oleh publik.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
30
Tabel 8. Kawasan Budidaya No. Klasifikasi 1 Hutan Produksi IUPHHK-HA IUPHHK-HT Hutan Rakyat Dll 2 Perkebunan: Kelapa Jambu mete Kakao Cengkeh Tebu Lada Kemiri Kenanga Tembakau rakyat Tembakau virginia Pandan Jarak pagar Jagung Ubi kayu
No.
Klasifikasi
Luas (Ha) 1.052 (hutan negara)
10.539 3.331 27,62 5,46 2.570,09 3,08 75,5 1,72 233,5 10,9 47,5 55 5.526 2.740
Luas (Ha)
3. Persawahan 16.535,91 4. Tanah ladang/tegalan 7.830,93 5. Pekarangan (kebun 12.744,93 campur)
Tabel 9. Kawasan lainnya No. Klasifikasi 1. Semak belukar 2. Lahan Kosong (Lapangan/GOR) 3. Permukiman
Luas (Ha) 1.900,41 32,31
Produksi/Tahun
10287.71 Ton 124,28 ton
7245.59
314,03 ton 46 ton
37620.49 ton
Produksi/Tahun 184.439.97 ton
Keterangan
11.987,29
3.4. Keanekaragaman Hayati Daerah 3.4.1. Bentang alam Bentang alam adalah komponen-komponen ekologis yang mencerminkan tipe dan keterkaitan antara berbagai ekosistem alam dan buatan. a. Kondisi Geofisik Kawasan Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
31
1). Jenis tanah Tabel 10. Jenis Tanah dengan luas penyebarannya No.
Jenis tanah
1.
Redzina
787,8
Luas (%) 1,55
2.
Alluvial
1188,5
2,34
3.
Grumosol
Sedayu, Pajangan, Kasihan, Pandak, Sanden, Bambanglip uro dan Srandakan
7.607,7
15,01
4.
Latosol
Dlingo, Imogiri, Pundong, Kretek, Piyungan dan Pleret
6.537,9
12,89
5.
Mediteran
Dlingo, Sedayu Kasihan,Sew on,Bangunta pan,Jetis,Ba ntul dan Bambanglip uro Pajangan, Kasihan, Pandak
1.564,4
3,08
25.930,9
51,16
7.067,8
13,97
50.685,0
100,00
6.
Regosol
7.
Litosol Jumlah
Penyebaran
Luas (ha)
Ketebalan solum (m)
Ket.*
Tingkat kesuburan rendah
* Isi keterangan dengan karakteristik penting lainnya dari setiap jenis tanah (misal: kandungan organik di tanah gambut, sifat-sifat kimia tanah –pH, tingkat kesuburan)
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul
Kabupaten Bantul mempunyai tujuh jenis tanah yaitu tanah Rendzina, Alluvial, Grumosol, Latosol, Mediteran, Regosol, dan Litosol. Jenis tanah Regosol merupakan jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Bantul. Jenis tanah ini tersebar pada Kecamatan Kasihan, Sewon, Banguntapan, Jetis, Bantul, dan Bambanglipuro. Tanah Regosol adalah tanah yang berasal dari material gunung berapi, bertekstur (mempunyai butiran) kasar bercampur dengan pasir, dengan solum tebal dan memiliki tingkat kesuburan rendah. Tanah Litosol berasal dari batuan induk batugamping, batupasir, dan
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
32
breksi/konglomerat, tersebar di Kecamatan Pajangan, Kasihan, dan Pandak. Tanah Mediteran berasal dari batugamping karang, batugamping berlapis, dan batupasir, tersebar di Kecamatan Dlingo dan sedikit di Sedayu. Tanah Latosol berasal dari batuan induk breksi, tersebar di Kecamatan Dlingo, Imogiri, Pundong, Kretek, Piyungan, dan Pleret. Tanah Grumosol berasal dari batuan induk batugamping berlapis, napal, dan tuff, terdapat di Kecamatan Sedayu, Pajangan, Kasihan, Pandak, Sanden, Bambanglipuro dan Srandakan.
2).
Batuan Tabel 11. Formasi Geologi, Jenis Batuan dengan luas penyebarannya No.
Formasi Geologi
1. F. Yogyakarta
2. F. Sentolo
3. F. Sambipitu
4. F. SemilirNgglanggran 5. F. Wonosari 6. F. Gumuk pasir
Jenis batuan
Penyebaran
Luas (ha)
Pasir vulkanik klastik, lanau,gravel Batugamping berlapis, napal, tuff Konglomerat, batu pasir
23.316
Breksi, batu pasir, tuff Batu gamping karang lagoon Pasir tersortasi
12.164
Tingkat kesarangan (porositas)
Ket.*
9.123
1.520
4.055 0.507
* Isi keterangan dengan karakteristik penting lainnya dari setiap jenis batuan tersebut (misal: kedalaman lapisan kedap air, rawan/tidak terhadap longsor, dll)
Jenis batuan yang terdapat di Kabupaten Bantul secara umum terdiri dari tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan endapan. Berdasarkan sifat sifat batuannya dapat diperinci menjadi tujuh formasi yaitu Formasi Yogyakarta (46%), Formasi Sentolo (18%), Formasi Sambipitu (3%), Formasi Semilir Nglanggran (24%), Formasi Wonosari (8%), dan gumuk pasir (1%). Formasi adalah suatu susunan batuan yang mempunyai keseragaman ciri-ciri geologis yang nyata, baik terdiri dari satu macam jenis batuan, maupun perulangan dari dua jenis batuan atau lebih yang terletak di permukaan bumi atau di bawah permukaan. Geologi menunjukkan kelompok kelompok batuan yang berguna sebagai indikator terdapatnya suatu bahan tambang. Untuk mengetahui jumlah cadangan bahan galian dan prospek pengembangannya memerlukan penanganan lebih lanjut dari dinas/instansi terkait.
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
33
3). Klimatologi Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Bantul dapat dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate) karena termasuk tipe Af sampai Am dari klasifikasi iklim Koppen. Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Bantul berkisar antara 1.063 mm dengan sembilan bulan basah dan tiga bulan kering. Variasi temperatur bulanan berkisar antara 24oC – 27oC. Pada musim hujan, secara tetap bertiup angin dari Barat Laut yang membawa udara basah dari Laut Cina Selatan dan bagian Barat Laut Jawa. Pada musim kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah Australia yang terletak di Tenggara. Rata-rata curah hujan 10 tahun terakhir yakni tahun 2002 sampai dengan 2012 di Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa intensitas hujan mulai menunjukkan peningkatan pada bulan Nopember, puncaknya terjadi pada bulan Desember dan Januari 4). Topografi Tabel 12. Kelerengan Lahan dengan luas penyebarannya No.
Kelas kelerengan*
Luas (ha)
1.
Datar (0-8%)
37.319
2.
Landai (8-15%)
2.800
3.
Bergelombang (15-25%)
2.293
4.
Agak curam (25-40%)
4.264
5.
Curam (> 40%)
4.009
Sebaran lokasi
Penggunaan lahan dominan
Srandakan, Sanden, Kretek, Pandak, Bambanglipuro, Bantul, Sewon, Banguntapan Jetis, Pandak, Pundong
Pemukiman,sawah, kebun campur
Pajangan, Sedayu, Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri Pajangan, Sedayu, Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri
Kebun campur, Sawah, tegalan,pemukiman
Pemukiman,sawah, kebun campur
Tegalan, hutan, kebun campur Hutan, tanah tandus
Lampirkan peta-peta tematik yang menggambarkan keadaan bentang alam wilayah, antara lain: peta topografi, peta tanah, peta penutupan lahan, peta penggunaan lahan, peta vegetasi dsb.
b. Sumberdaya Air 1). Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bantul terdapat tiga daerah aliran sungai ( DAS ) yaitu DAS Progo, DAS Opak, dan DAS Oya. DAS Oya mempunyai satu sub-DAS yaitu sub-DAS Oya. Untuk DAS Opak mempunyai 12 sub-DAS yaitu sub-DAS Opak, Gawe, Buntung, Tepus, Kuning, Mruwe, Kedung Semerengan, Code, Gajah Wong, Winongo, Bulus, Belik, dan Plilan. DAS Progo mempunyai satu sub-DAS yaitu sub-DAS Bedog. Secara keseluruhan DAS di wilayah Kabupaten Bantul menempati lahan seluas 45.387,00 Ha. Sungai sungai tersebut merupakan sungai yang berair sepanjang tahun (permanen), meskipun untuk sungai yang kecil pada musim kemarau debit airnya relatif sedikit. 34 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Salah satu fungsi dari masing masing DAS adalah untuk mengairi areal pertanian. Untuk DAS Opak luas lahan yang diairi adalah 3.380,30 Ha dan untuk DAS Progo luas lahan yang diairi adalah 4.595,29 Ha. Di samping itu air sungai juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tabel. 13. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bantul No.
1.
Oya
Oya
Panjang sungai/anak sungai (Km)* 37,26
2.
Opak
Opak
33,67
Gawe
8,096
Nama DAS
Sub-DAS
Buntung
Progo
178,00 108,18
Kuning
1,305
68,14
Mruwe
8,836
642,51
Kedung Semerengan Code
6,022
278,25
8,734
277,96
Gajah Wong
6,03
287,00
Winongo
22,76
910,58
Winongo kecil Bulus
10,06 13,31
185,30
Belik
5,061
133,82
Plilan 3.
Luas wilayah DAS (Ha) 57,00
Bedog
97,58 40,92
1454,40
Debit Air (m3/dtk)
Tipe Pemanfaatan ekosistem (luas lahan dominan yang diairi)
Maks : Min : Maks : Min :0,28 Maks : Min : Maks : Min : Maks : Min : Maks : Min : Maks : Min : Maks : Min :0,215 Maks : Min :0,81 Maks : Min :2,14
Maks : Min : Maks : Min : Maks : Min : Maks : Min :1,19
15 3,380,30 178,00 119,70 74,10 653,90 382,60 865,40 246,80 2110,50
96,30 117,40 97,34 1528,44
*) yang terdapat/melintasi wilayah kabupaten/kota bersangkutan
2). Mata Air Tabel 14. Mata Air di Kabupaten Bantul No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama
Demen Butuh Kalicandi Kunden Beji Sendang Kedung Bunder Sendang Kasihan Bayem
Lokasi
Luas (Ha)
Triwidadi Pajangan Triwidadi Pajangan Triwidadi Pajangan Sendangsari Pajangan Sendangsari Pajangan Sendangsari Pajangan Sendangsari Pajangan Tamantirto, Kasihan Tirtonirmolo Kasihan
Volume (m3/dtk)
Pemanfaatan
16 12 39 2 80 20 20 0.4051x103 99
35 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
10. 11. 12. 13.
Sorowajan Silayon Jurug Gua Siluman
14. Ngembung 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22, 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
Sarang Jagalan Sanggrahan Guntur
Kepanjen Baruno Jomblang
Panggungharjo Sewon Sewon Bangunharjo, Sewon Banguntapan Banguntapan Banguntapan Banguntapan Potorono Banguntapan Jagalan Baguntapan Tamanan, Banguntapan Banguntapan Banguntapan
Jomblangan Duku
Banguntapan Banguntapan Banguntapan Banguntapan
Jambidan Surocolo Bodek Setro Bambon Geger Dung Biru Kretek Topan Sentong Gayam Pontang Pucung Pule Klampok Bobokan Cobang Parangtritis Parang Wedang Bito Dadap tulis Pampringan Blimbing/Kalipepe Jambu Bodeh/awar-awar Wuru Pakel Gumprit Depok Jambuwangi Koripan Pokoh Duren Kembang Jati Sari Sunten Karangasem Sepet
Jambidan, Banguntapan Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Seloharjo, Pundong Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Parangtritis, Kretek Mangunan, Dlingo Mangunan, Dlingo Temuwuh, Dlingo Temuwuh, Dlingo Temuwuh, Dlingo Temuwuh, Dlingo Temuwuh, Dlingo Muntuk, Dlingo Muntuk, Dlingo Muntuk, Dlingo Muntuk, Dlingo Muntuk, Dlingo Muntuk, Dlingo
99 28,58 99 99 99
20.3 25 5 10 12 5 4 14 73 2.11 7.22 1.33 0.89 7.36 7.09 1.41 2 1.01 0.325 6.6 6.698 1.27 8 2
1.2268x103
3 1.5 7 6.75 1.10 7 2 4 1 2 1 2 1 25 35 12 20 9 7
36 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81.
Banyuurip Banger Song Bolong Guo Cerme Patukan Nawungan Kalidadap Nogosari Talak Pancuran Bengkung Niten Bulu Nglarang Sendang Ngajaran Gluntung Kidul Wanujoyo Mloko Plesedan Jalasutra/Gebang sari 82. Purworejo
Jatimulyo Dlingo Jatimulyo Dlingo Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Selopamioro Imogiri Trirenggo, Bantul Trirenggo, Bantul Triharjo, Pandak Triharjo, Pandak Caturharjo, Pandak Srimartani, Piyungan Srimartani, Piyungan Srimulyo, Piyungan Srimulyo, Piyungan
5 21 21 70 42 20 15 45 17
0.4003x 103
Wonolelo, Pleret
3.4.2. Keanekaragaman Ekosistem a. Tipe ekosistem Secara bentang lahan kabupaten Bantul merupakan daerah dataran rendah (Bantul Graben). Ekosistem di kabupaten Bantul terdiri atas : (1). Ekosistem dataran tinggi (2). Ekosistem dataran rendah (3). Ekosistem pantai berpasir (4). Ekosistem perkotaan
1). Ekosistem dataran tinggi Ekosistem dataran tinggi Kabupaten Bantul meliputi wilayah yang berbukit, meliputi wilayah kecamatan Pajangan, Sedayu, Piyungan, Pleret, Dlingo dan Imogiri dengan luas 10.366 Ha. Wilayah yang berbukit ini merupakan perbukitan struktural yang telah mengalami pelapukan. Penggunaan lahan yang masih alami dan sebagian besar merupakan kawasan hutan rakyat. Tingkat keanekaragaman hayati pada ekosistem dataran tinggi mempunyai tingkat keragaman yang lebih beragam karena penggunaan lahan yang masih alami. 2). Ekosistem Dataran Rendah Ekosistem dataran rendah mendominasi wilayah Kabupaten Bantul, kurang lebih sebesar 37.319 Ha atau sebesar 73,63 %. Dataran rendah Kabupaten Bantul meliputi daerah kecamatan Srandakan, Sanden, Kretek, Pandak, Bambanglipuro, Bantul, Sewon dan Banguntapan. Ekosistem dataran rendah didominasi penggunaan lahan untuk pemukiman, sawah dan kebun campur. Tingkat keanekaragaman hayati khususnya flora masih relatif mempunyai tingkat keragaman cukup 37 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
beragam dan didominasi oleh tanaman-tanaman budidaya. Sedangkan faunanya relatif lebih kecil tingkat keragamannnya. 3). Ekosistem Pantai Berpasir Ekosistem Pantai Berpasir di Kabupaten Bantul meliputi wilayah kecamatan Kretek, Sanden dan Srandakan dengan panjang pantai kurang lebih 17 km. Tingkat keragaman flora dan fauna relatif rendah dengan flora dan fauna specifik ekosistem pantai berpasir. Di pantai Samas kecamatan Srandakan dan pantai Goa cemara Patihan kecamatan Sanden terdapat tempat pendaratan dan bersarangnya penyu dari jenis Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea).
Gambar 1. Pelepasan tukik di Pantai Patihan
Ciri khas lain pantai berpasir di Kabupaten Bantul adalah adanya gumuk pasir di Pantai Parangtritis. Bentuk gumuk pasir di pantai Parangtritis terdiri dari jenis barchan, longitudinal, parabolik dan sisir. Sebagai ekosistem, gumuk pasir Parangtritis memiliki keragaman flora yang menarik, baik yang liar maupun budidaya. Beberapa jenis liar antara lain Koro laut (Canavalia maritima), Rumput Teki (Cyperus sp, Fimbristylis sp dan Cyperus stoloniferus), Kangkung laut (Ipomoea pescaprae), Rumput Gulung (Spinifex litoreus), Pandan (Pandanus sp), Biduri/widuri (Calotropis gigantea).Selain tumbuhan liar terdapat tanaman budidaya berupa Glereside, Akasia dan jambu mete yang ditanam sebagai tanaman pelindung bagi tanaman produktif. Beberapa jenis fauna yang hidup di ekosistem ini antara lain burung Kaca mata jawa (Zosterops flavus) yang tergolong satwa langka dan dilindungi,
38 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
selain itu juga ditemukan burung Tekukur (Geopelia striata) dan berbagai jenis serangga.
Gambar 2. Gumuk pasir di Pantai Parangtritis Di muara sungai Opak di dususn Baros, Tirtohargo, Kretek terdapat ekosistem Mangrove yang merupakan tanaman introduksi. Terdapat Kurang lebih 4 Ha tanaman Mangrove dari jenis Api-api (Avicennia sp), Bakau (Rhizophora sp) dan Tanjang (Bruguiera sp); serta jenis Nipah. Hutan/tanaman Mangrove memiliki berbagai fungsi ekologis maupun ekonomi yang strategis, antara lain membantu mencegah erosi dan kerusakan pantai; serta sumber organik yang penting sebagai makanan ikan dan spesies lainnya sehingga berfungsi sebagai tempat berkembang biak semua jenis kepiting dan merupakan habitat berbagai jenis ikan air tawar.
Gambar 3. Vegetasi Mangrove di dusun Baros, Tirtohargo, Kretek
39 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
4). Ekosistem Perkotaan Ekosistem Perkotaan di Kabupaten Bantul merupakan daerah aglomerasi perkotaan yang berbatasan dengan kota Yogyakarta, meliputi kecamatan Kasihan, Sewon, Banguntapan dan Bantul. Ekosistem perkotaan sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Ekosistem ini berkembang sangat cepat akibat dari perkembangan dari kota Yogyakarta yang mengarah ke selatan. Peningkatan pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan jumlah kebutuhan lahan beralih untuk permukiman ,ekonomi maupun aktivitas lainnya. Sebagai dampaknya adalah menurunnya tingkat keanekaragaman hayati. Habitat alami flora dan fauna bergeser menjadi pemukiman.
a.
Upaya perlindungan dan pelestarian Upaya perlindungan dan pelestarian ekosistem di kabupaten Bantul dilaksanakan dengan berbagai upaya antara lain untuk semua pembangunan harus sesusi dengan tata ruang serta untuk kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan harus disertai dengan dokumen lingkungan; konservasi daerah kawasan lindung; pengembangan dan rehabilitasi lahan.
b.
Potensi dan manfaat masing-masing ekosistem Masing-masing ekosistem mempunyai potensi dan manfaat yang berbeda sebagai penyangga kehidupan. Ekosistem pantai berpasir di kabupaten Bantul menjadi habitat bagi bertelur/bersarangnya beberapa jenis penyu. Ekosistem Mangrove memiliki berbagai fungsi ekologi maupun ekonomi yang strategis, antara lain : membantu mencegah erosi dan kerusakan pantai; mengatur keseimbangan antara ketersediaan garam dan air tawar, zat makanan dan lapisan tanah yang stabil; guguran daunn nya merupakan sumber organik yang penting sebagai zat hara dan makanan ikan dan spesies lainnya; serta berfungsi sebagai tempat berkembang biak semua jenis kepiting dan merupakan habitat berbagai jenis ikan air tawar. Ekosistem dataran tinggi dengan tingkat keragaman yang tinggi merupakan habitat yang baik bagi flora dan fauna. Pada ekosistem ini ada yang dimanfaatkan sebagai plasma nutfah dan dijadikan sebagai daerah wisata alam/agrowisata. Pada ekosistem dataran tinggi di kabupaten Bantul banyak terdapat sumber mata air yang merupakan daerah tangkapan air. Sumber-sumber mata air di dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat dan untuk pengairan.
c.
Ancaman Beberapa faktor yang mengancam kelestarian ekosistem adalah : 1. Perubahan dan alih fungsi lahan 2. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan, misalnya kegiatan penambangan, penebangan hutan, perburuan satwa. 3. Pencemaran lingkungan akibat kegiatan/ aktifitas manusia. 4. Introduksi jenis asing dan perubahan iklim
40 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
3.4.3. Keanekaragaman Spesies dan Genetik Data dan informasi yang ditampilkan meliputi: 1. Jenis liar yang belum bernilai ekonomi (belum diperdagangkan secara ekonomi pasar). 1). Daratan a). Tumbuhan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama lokal Arben Bakung Benalu Calincing Glagah Jarong Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput Jenis rumput teki Jenis rumput teki
Nama ilmiah Fragaria vesea Crinum asiaticum L. Hensiowia frutescens champ Oxalis corniculata Saccharum officinarum Achyranthes aspera Allmania nodiflora R.Br. Borreria repens D.C. Borreria setidens (Miq) Bold. Eclipta prostata L. Emilia sonchifolia (L). Wight. Fimbristylis bartata Bth. Fimbristylis vahlii (Lam) Frimbristylis spathacea Roth. Fuirena ciliaris Roxb. Fuirena pumila Torr. Hedyotis corymbosa (L) Lamk. Hedyotis pinifolia G.Dos Leucas aspera (Willd) Link. Leucas Zeylanica (L) R.Br. Merremia emarginata Hall.F. Physalis angulata L. Polytrias amaura Muhl. Richardia brasiliensis Gomes. Scirpus acutus Muhl. Scirpus grossus L. Scirpus littoralis Schrad Cyperus aristatus Rottr Cyperus cyperinus V.S
Persebaran geografi
Status* Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Status perlindungan**
Habitat
Ket***
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
41 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
30. 31. 32. 33. 34. 35.
Jenis rumput teki Jenis rumput teki Jenis rumput teki Jeruju Kangkung hutan Kangkung laut
Cyperus odoratus L Cyperus radiatus Vahl. Cyperus unicatus Poir Acanthus ilicifolius L Ipomoea fistulosa Ipomoea pescaprae Sweet
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
36. 37.
Kerinyu Koro laut
Eupatorium odoratum Canavalia maritima
Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Krangkongan Krokot Maja Orang-aring Orok-orok Orok-orok sapi Pandan pantai
Ipomoea carssicaulis Rob Portulaca olerarea L Phyllantuhus acidus Tridax procumbens L Crotalaria anagyroioes Crotalaria striata Pandanus tectorius Park.
Berlimpah Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65.
Patikan kebo Petai cina Popohan Putri malu Racunan Rumput balungan Rumput asinan Rumput bayam Rumput bebek Rumput bintang Rumput bunga putih Rumput ceker ayam Rumput cori Rumput digit Rumput ekor kucing Rumput embun Rumput empritempritan Rumput gamba Rumput gelam Rumput grinting Rumput gulung
Euphorbia hirta Leucaena leucephala Buchanania arborescens Mimosa pudica Euphorbia pulcherrima Willd. Panicum repens Paspalum vaginatum Sw. Corchorus acutangulus lamk. Echinochloa colona Cynodon nlemfuensis Asystasia gangetica Digitaria ciliaris Brachiaria subquadripara Digitaria milanjiana Pennisetum polystachion Bothriochloa pertusa Eragrotis tenella
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Andropogon gayanus Polygonum cuspidatum Cynodon dactylon Spinifex litoreus Merr.
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
66. 67.
Rumput hindi Rumput jampang
Dichanthium annulatum Digitaria sp
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Daerah pesisir/pantai Daerah pesisir/pantai
Daerah pesisir/pantai
Daerah pesisir/pantai
Tidak dilindungi
42 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105.
Rumput jarum Rumput jeboran Rumput jejarongan Rumput kawat Rumput kemarau Rumput kemuncup Rumput kenop Rumput kerbau Rumput ketam Rumput kikuyu Rumput kinangan Rumput kipas Rumput kumpai Rumput melayu Rumput padang Rumput palisade Rumput pangola Rumput para Rumput payung Rumput putih Rumput randan Rumput ruzi Rumput sarng buaya Rumput sinyal Rumput sisik betok Rumput tapak jalak Rumput teki Rumput tombak Rumput udang Suket tulangan Taliputri Tapak liman Tekelan Telang Telasihan Tembelekan Wedusan Widuri
Chrysopogon aciculata Commelina nudiflora L. Chloris bartata Lycopodium cernuum L. Ischaemum muticum Chrysopogon aciculatus Kyllinga monocephala rottb. Paspalaum conyugatum Berg. Stenotaphrum secundatum Pennisetum clandestinum Paspalum scrobiculatum Selaginella tamariscina Hymenachne acutigluma Ischaemum magnum Ischaemum ciliare Brachiaria brizantha Digitaria erianta Brachiaria mutica Cyperus papyrus Chlorophytum comosum Ischaemum rugosum Brachiaria ruziziensis Ischaemum timorense Brachiaria decumbens Desmodium heterphyllum Dactyloctenium aegyptium Cyperus rotundus L Heteropogon contortus Eragrostis unioloides Eleusine indica L.gaertn Cassytha filiformis L Elephantophorus scraber Eupatorium riparium reg Clitoria ternatea Cinnamomum partenoxylon Lantana camara Ageratum cunyzoides Calotropis gigantea
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
* Endemik, introduksi, terancam, berlimpah. ** dilindungi, tidak dilindungi, *** pemanfaatan, potensi budidaya dan upaya pengembangan (penangkaran, sumber bibit/ pemuliaan, dll). 43 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
b) Satwa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama lokal Mamalia Anjing Celurut Kucing Kucing Mencit Tikus rumah Tikus sawah Tikus got Tikus pohon Tikus wirok
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Amphibia Bangkong sungai Bangkong kolong (lingk. Rumah) Katak pohon Precil jawa Katak sawah Katak sawah Katak kolam Katak sungai Katak sungai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Reptilia Ordo : Squamata Subordo : Serpentes Ular cobra/sendok Ular hijau Ular kadut Ular lumpur Ular pelangi Ular sawah Ular tali wangsa
1. 2.
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status*
Status perlindungan**
Canis sp Suncus murinus Felis silvestris catus Felis domestika Mus sp Rattus rattus Rattus argentiventer Rattus norvegicus Rattus tiomanicus Bandicota indica
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Bufo asper Bufo melanostictus
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Polypedates leucomystax Microhyla achatina Rana limnocharis Rana cancrivora Rana erythraea Rana macrodon Rana chalconota
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Naja sputatrix Trimeresurus albbolabris Acerochordus granulatas Enhydris plumbea Xenopeltis unicolor Python reticulatus Boiga denrophila
Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Habitat
Ket***
44 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Ular welang Ular kawat Ular sanca kembang Ular sanca hijau. Ular karung Ular kisik/ lare angon Ular kadut belang Ular gadung Ular cincin mas Ular tambang Ular tikus / ular jali Ular serasah Ular sapi Ular bandotan puspo Ular tanah Ular weling
Ordo : Squamata Subordo : Lacertilia Bunglon Bunglon surai Celeret gombel Cecak tembok Cecak kayu Cecak gula Cecak batu Kadal kebun Kadal rumput Tokek rumah Tokek berbintik Tokek hutan
Bungarus javanicus Rhamphotyphlops braminus Python reticulatus Morelia viridis Acrochordus javanicus Xenochrophis vittatus
Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Homalopsis buccata Ahaetulla prasina Boiga dendrophila Dendrelaphis pictus Ptyas korros Sibynophis geminatus Zaocys carinatus Vipera russelli Calloselasma rhodostoma Bungarus canddius
Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Calotes cristatellus Bronchocela jubata Draco volans Cosymbotus platyuru Hemidactylus frenatus Gehyra mutilata Cyrtodactylus marmoratus Mabuya multifasciata Takydromus sexlineatus Gecko gecho Gecko monarchus Gecko smithii
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Achatina fulica Paludina sp
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Mollusca 1. 2.
Bekicot Kreco
45 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
3. 4. 5. 6. 7.
Keong sawah Keong mas Siput kebun Siput rakus Siput telanjang
Limnaea javanica Pomacea canaliculata Helix sp Amphidromus Vaginula sp
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
1.
Aves Burung gereja
Passer montanus
Berlimpah
Tidak dilindungi
1. 2. 3. 4.
Arthropoda Ordo : Orthoptera Belalang hijau Belalang kayu Belalang sembah Kecoa
Oxya japonica Valanga nigricormis Montis religiosa Periplaneta australasiae
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Neurothemis sp Sub ordo : Anisoptera Sub ordo : Zygoptera
Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Bombyx mori
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Antheraca Polyphemus Atlas Cercropia
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Tibicen linnei Fam : Coccinellidae Cymex rotundus Aphid sp Pediculus humanus Psylla alni Dundabia manifera
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Ordo : Odonata 1. 2. 3.
Capung air Capung biasa Capung jarum Ordo : Lepidoptera
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kupu-kupu Ngengat (ulat sutera) Ngengat Ngengat Ngengat Ngengat Ordo : Hemiptera
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Gareng pung Kumbang koksi Kutu busuk Kutu daun Kutu kepala Kutu loncat Tonggeret
46 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
8. 9. 10. 11.
Wereng coklat Wereng hijau Wereng punggung putih Walang sangit
Nilaparvata lugens Nephotettix sp Sogatella furcifera
Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Leptocorisa oratorius
Berlimpah
Tidak dilindungi
Hylobius abietis Trypoxylus dichotomus Tribolium castaneum Acanthoscellides obtectus
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Necrobia sp Orycetes rhinocerrous Paederus littoralis
Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Orytes rhinoceros Diconocoris hewetti Photuris lucicrescens Rhyzoperta diminica
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Apis cerana Apis mellifera Apis dorsata Apis andreniformis Apis florea Apis laboriosa Calotermes tectonal Monomorium pharaonis Solenopsis molesta Solenopsis invicta Paratrechina longicornis Tapinoma sessile Tapinoma indica Tapinoma melanocephalum Oecophylla saragillina
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Ordo : Coleoptera 1. 2. 3. 4.
8. 9. 10. 11.
Kumbang penggerek Kumbang badak Kumbang tepung Kumbang biji kacang-kacangan Kumbang kopra Kumbang tanduk Kumbang rove/ tomcat Kumbang kelapa Kepik Kunang-kunang Kutu gabah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Ordo : Himenoptera Lebah madu/lokal Lebah madu Lebah hutan Lebah Lebah Lebah Rayap Semut pharaoh Semut pencuri Semut api Semut gila Semut bau
13.
Semut rangrang
5. 6. 7.
47 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Ordo : Arachnida 1.
Laba-laba
Oxyopes javanus Atrax sp Cheiracanthium sp Latrodectus sp Phoneutria sp Tegenaria sp
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Androctonus sp Isometrus maculatus
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Musca domestica Drosophilla melanogaster Anopheles sp Culex Aedes aegypti
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Julus virgatus Scoloppdridae
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Ordo : Scorpiones 1. 2.
Kala Kalajengking Ordo : Diptera
1. 2. 3. 4. 5.
Lalat rumah Lalat buah Nyamuk malaria Nyamuk Nyamuk DB Kelas : Myriapoda
1. 2.
Kaki seribu Kelabang
* Endemik, introduksi, terancam, berlimpah. ** dilindungi, tidak dilindungi. *** pemanfaatan, potensi budidaya dan upaya pengembangan (penangkaran, sumber bibit/ pemuliaan, dll)
48 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
2). Perairan a). Tumbuhan No.
Nama lokal
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status*
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bakung air Eceng Eceng gondok Ganggang Jukut bocang Klambang
Hanguana malayana Cyanotis cristata Eichhornia crassipes Hydrilla verticillata Mimosa pigra Salvinia molesta
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Status perlindungan** Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
7. 8.
Padi burung Semanggi
Echinocchloa crus-galli Marsilea crenata
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Habitat
Ket***
* endemik, introduksi, terancam, berlimpah. ** dilindungi, tidak dilindungi *** pemanfaatan, potensi budidaya dan upaya pengembangan (penangkaran, sumber bibit/ pemuliaan, dll)
b). Satwa No.
Nama lokal
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status*
Status perlindungan**
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
1. 2. 3.
Anggang-anggang Ikan gelodok Kumbang air hitam
Gerris remigis Periophthalmus sp Gyrinidae
4.
Kumbang penyelam
Dystiscidae
Berlimpah
Tidak dilindungi
5.
Molusca air tawar/siput
Brotia testudinaria
Berlimpah
Tidak dilindungi
6.
Molusca air tawar/siput
Lymnaea rubiginosa
Berlimpah
Tidak dilindungi
7.
Molusca air tawar/siput
Melanoides tuberculata
Berlimpah
Tidak dilindungi
8.
Molusca air tawar/siput
Thiara scabra
Berlimpah
Tidak dilindungi
9.
Molusca air tawar/siput
Lymnaea sp
Berlimpah
Tidak dilindungi
10.
Pengukur air
Hydrometridae
Berlimpah
Tidak dilindungi
11.
Remis
Corbicula javanica
Berlimpah
Tidak dilindungi
12.
Serangga perenang gaya punggung
Notonectidae
Berlimpah
Tidak dilindungi
13.
Ular air
Cerberus rynchops
Berlimpah
Tidak dilindungi
14.
Ular bangkai laut
Trimeresurus albolabris
Berlimpah
Tidak dilindungi
15.
Ular-air pelangi
Enhydris enhydris
Berlimpah
Tidak dilindungi
Kretek
Habitat
Ket***
* Endemik, introduksi, terancam, berlimpah. ** dilindungi, tidak dilindungi *** pemanfaatan, potensi budidaya, dan upaya pengembangan (penangkaran, sumber bibit/ pemuliaan, dll)
49 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
2. Jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya (sudah diperdagangkan secara ekonomi pasar) 1). Daratan a). Tumbuhan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Nama lokal
Nama ilmiah
Aren Asam jawa Asam kranji Awar-awar Bambu apus Bambu duri Bambu gading Bambu ori Bambu petung Bambu wulung Benda Beringin Beringin karet Bodi Bungur
Arenga pinnata Tamarindus indica L. Diallum indum L. Ficus septica burm.f Gigantolochloa apus kurz Bambusa spinosa
Cangkring
Erythrina fusca lour
Cemara laut/udang 18. Cemara gunung 19. Cemara
Bambusa vulgaris Bambusa arundinacea Dendrocalamus asper Phyllostachyum zollingeri Artocarpus elasticus Ficus benyamina Ficus retusa Ficus rumphii Lagerstroemia indica Casuarina equisetifolia Casuarina junghuniana Araucaria cunninghami
Persebaran geografi
Status*
Status perlindungan**
Terancam Berlimpah Terancam Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah
Tidak dilindungi
Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Terancam Terancam Terancam Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah
Tidak dilindungi
Berlimpah
Tidak dilindungi
Habitat
Nilai ekonomi
50 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52.
Cemara Durian hutan Elo Flamboyan Gadung Gamal Gayam Glodogan tiang Gowok Jarak kepyar Jarak pagar Jengkol Johar Keben Kecubung Kedondong laut Kelor Kemuning Kepel Kepuh Ketapang Ketepeng Luwing Mengkudu Mimba Mindi Mundu Murbei Nagasari Nyamplung Pakis haji Randu Randu Alas
Cupressus lusitranica Durio kutejensis Ficus glomerata roxb. Delonix regia Dioscorea composita Glyricidia sepium Inocarpus edulis
Berlimpah Terancam Terancam Terancam Berlimpah Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Terancam Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Terancam Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Terancam Terancam Terancam Terancam Berlimpah Berlimpah Terancam Berlimpah Terancam Terancam Terancam Berlimpah Terancam Berlimpah Berlimpah Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Polyathia longifolia Eugenia polycephala miq Ricinus communis Jatropa multifida Pithecelobium jiringa Cassia siamena Barringtonia asiatica Datura metel Polyscias tritiosa Moringa oleifera lam Murraya paniculata Stelechocarpus buharol Sterculiafoetida sp Terminalia catapa Cassia alata Fiqus hispida Morinda citrifolia Azadirachta indica Melia azedarach Garcinia dulcis Morus alba Mesua nagassarium Callophylum inophyllum Cycas rumphi Ceiba petranda Bombaxma labaricum
51 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
Rempelas Sawo kecik Sawo manila Secang Sente Serut Singkong karet Soga Suweg Talok Tanjung Tarum Turi Waru
Ficus ampelas Burm Manilkara kauki Achras zapota var Caesalpinia sappan Alocasia macrorhiza Streblus asper Manihot glaziovii Pettophorum inerme Amorphopalus companulatus Muntingia calabura Mimusops elengi L. Indigofera suffrutiosa Sesbania grandiflora Hibiscus tiliaceus
Terancam Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Terancam Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Terancam
Tidak dilindungi
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
*endemik, introduksi, terancam, berlimpah **dilindungi, tidak dilindungi
b). Satwa No.
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
Nama lokal
Mamalia Anjing Bajing Berangberang/ Wregul Codot Garangan Kalong Musang air Musang/ Luwak
Nama ilmiah
Canis familiaris domesticus Lariscus insignus
Persebaran geografi
Status*
Status perlindungan**
Berlimpah Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Berlimpah Terancam Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Habitat
Nilai ekonomi
Lutrogale perspicillata Cynopterus sphinx Herpetes javanicus Pteropus vampyrus Cynogale bennettii Paradoxurus hermaphroditus
52 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
9.
Berlimpah
Tidak dilindungi
Terancam
Dilindungi dan Penangkaran
10.
Monyet ekor panjang Rusa Timor
11. 12.
Tupai Trenggiling
Tupaia javanica Paramanis javanica
Terancam Terancam
dilindungi dilindungi
1.
Reptilia Biawak
Varanus salvator
Terancam
Tidak dilindungi
Acciptridae Falco severus
CA Imogiri
Terancam Terancam
dilindungi Dilindungi
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
1. 2.
Aves Alap-alap Alap-alap macan
Macaca fascicularis Cervus timorensis
3. 4.
Ayam hutan hijau
5. 6. 7. 8.
Bangau Betet Blekok sawah Bondol jawa
Leptoptilius javanicus Psittacula alexandri Ardeola speciosa Lonchura leucogastroides
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
9.
Bondol peking
Lonchura punctulata
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
10. 11. 12.
Burung hantu Burung hantu Burung madu kelapa Burung madu Sriganti Burung but-but
Bubu sp Otus migicus beccarii Anthreptes malacensis
CA Imogiri
Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Dilindungi
Nectarinia jugularis
CA Imogiri
Terancam
Dilindungi
Centropus bengalensis
Patihan, Kuwaru
Terancam
Tidak dilindungi
Patihan, Kuwaru
Terancam
Tidak dilindungi
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
Terancam
Tidak dilindungi
13. 14. 15.
Ayam hutan merah
Gallus gallus Gallus varius
PT.Maleha,Jl. Parangtritis Km 4,5 Bantul; Kebun Buah Magunan Dlingo dan B2P3KS Kasihan
16.
Burung urangurangan Cabe Jawa
Dicaeum trochileum
17.
Camar
Larus sp
18.
Cekakak Jawa
Halcyon cyanoventris
CA Imogiri
Terancam
Dilindungi
19.
Cikrak Kutub
Phylloscopus borealis
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
53 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
20.
Cinenen Kelabu
Orthotomus ruficeps
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
21.
Cinenen Pisang
Orthotomus sutorius
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
22.
Cipoh Kacat
Aegithina tiphia
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
23.
Cucak Kutilang
Pycnonotus aurigaster
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
24.
Cucak rowo
Pycnonotus zeylanicus
Terancam
Tidak dilindungi
25.
Deruk jawa
Streptopelia bitorquata
Terancam
Tidak dilindungi
26.
Elang Alap Cina
Accipiter soloensis
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
27.
Elang Ular Bido
Spilornis cheela
CA Imogiri
Terancam
Dilindungi
28. 29. 30. 31.
Emprit haji
Lonchura maja Corvus enca Pada oryzivora Parus major
CA Imogiri
Berlimpah Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
32. 33. 34. 35.
Jalak suren Jalak putih Jalak kerbau
Terancam Terancam
Tidak dilindungi dilindungi
Jalak Bali
Sturnus melanopterus Acridotherus javanicus Leucopsarrothschildii
Terancam
Dilindungi danPenangkaran
36.
Kacamata biasa
Zosterops palpebrosus
Terancam
Tidak dilindungi
37.
Zosterops flavus
Terancam
Tidak dilindungi
38.
Kacamata jawa (Pleci) Kacer jawa
Terancam
Tidak dilindungi
39.
Kangkok ranting
Cuculus saturatus
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
40.
Kehicap ranting
Hypothymis azurea
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
41.
Kepodang kuduk hitam Kenari Kuntul Kutilang
Oriolus chinensis
Terancam
Tidak dilindungi
Serinus canaria
Tidak dilindungi dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Gagak hutan Gelatik Gelatik batu kelabu
Layang layang api Merbah cerukcuk
Merpati Murai batu Parkit
Sturnus contra
Drs. H Mukriyanto, Jl.Purbayan,Bang untapan CA Imogiri
Copsychus sechellarum
Bulbucus ibis Pycnonotus aurigaster Hirundo rustica
CA Imogiri
Terancam Terancam Terancam Terancam
Pycnonotus goiavier
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
Berlimpah Terancam Introduksi
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Columbia lifia Copsychus malabaricus Melopsittacus endulatus
54 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
50.
Pelanduk semak
Malacocincla sepiarium
51.
Pentet
Lanius sp
52.
Perenjak coklat
Prinia polychroa
53.
Perenjak padi
Prinia inornata
54.
Perenjak jawa
55. 56. 57. 58. 59.
Perkutut Prenjak
Terancam
Tidak dilindungi
Terancam
Tidak dilindungi
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
Prinia familiaris
Terancam
Tidak dilindungi
Puyuh Raja udang
Geopelia striata Alcnedo atthis Streptopelia bitorquata Turnix suscifator Phyloscocum moratus
CA Imogiri
Terancam Terancam Terancam Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
60.
Sepah kecil
Pericrocotus cinnamomeus
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
61. 62. 63.
Serak Jawa Sikep madu asia
Tyto alba Anthereptes malacensis Pernis ptilorhynchus
CA Imogiri
Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
64. 65.
Sriti Tekukur biasa
Hirundo rustica guturalis Streptopelia chinensis
CA Imogiri
Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
66. 67. 68.
Terucuk Walet sapi Walet linchi
Pycnonotus goiavier Colocalia esculenta Collocalia linchi
CA Imogiri
Terancam Berlimpah Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
69.
Wiwik lurik
Cacomantis sonerati
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
70.
Wiwik uncuing
Cacomantis sepulcralis
CA Imogiri
Terancam
Tidak dilindungi
Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Puter
Sesap madu
CA Imogiri
Arthropoda 1. 2.
Jengkerik Umang-umang (Pong-pongan)
Gryllotalpa sp Pagurus sp
*Endemik, introduksi, terancam, berlimpah **Dilindungi, tidak dilindungi
55 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
2). Perairan a). Tumbuhan No. 1. 2. 3. 4.
Nama lokal Api-api Bakau Genjer Kangkung air
Nama ilmiah Avicennia sp Rhizophora sp Limnocharis flava Ipomoea aquatica
Persebaran geografi Tirtohargo,Kretek Tirtohargo,Kretek
Status* Introduksi Introduksi Berlimpah Berlimpah
Status perlindungan** Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Nypa fruticans Wurmb Nasturtium officinale Pistia stratiotes
Tirtohargo,Kretek
Introduksi Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
8.
Nipah Selada air Selada air/ kapu-kapu Tanjang
Bruguiera sp
Tirtohargo,Kretek
Introduksi
Tidak dilindungi
9.
Teratai
Nymphoides indica
Berlimpah
Tidak dilindungi
5. 6. 7.
Habitat
Nilai ekonomi
* endemik, terancam, berlimpah, tidak tahu ** dilindungi, tidak dilindungi *** jelaskan besaran nilai ekonomi dari masing-masing spesies.
b). Satwa No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama local
Pisces Belut Ikan gabus Ikan kepala timah Ikan seribu Ikan Tawes Lele lokal Sidat Wader pari
Nama ilmiah
Monopterus albus Channa sp Aplocheilus panchax Poecilia reticulata Barbodes gonionotus Clarias batrachus Anguilla sp Rasbora argyrotaenia
Persebaran geografi
Status*
Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Berlimpah Terancam Berlimpah
Status perlindungan**
Habitat
Nilai ekonomi
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
56 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Amphibia Katak hijau Katak rawa Katak sawah
Rana macrodon Rana limnocharis Rana cancrivora
Berlimpah Berlimpah Berlimpah
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
Reptilia Bulus Kura-kura
Amyda cartilaginea Chelydra serpentia
Terancam Terancam Terancam
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Dilindungi
Terancam
Dilindungi
Terancam
Dilindungi
Terancam
Dilindungi
Poncosari,Sranda kan dan Gadingsari, Sanden Poncosari,Sranda kan dan Gadingsari, Sanden Poncosari,Sranda kan dan Gadingsari, Sanden
Penyu belimbing
Dermochelys coriacea
4.
Penyu hijau
Chelonia mydas
5.
Penyu lekang
Lepidochelys divacea
6.
Penyu sisik
Eretmochelys imbricata
Poncosari,Sranda kan dan Gadingsari, Sanden
1.
Arthropoda Undur-undur laut
Emerita talpoida
Kretek, Sanden, Srandakan Kretek, Sanden, Srandakan Kretek, Sanden, Srandakan Kretek, Sanden, Srandakan
Emerita analoga Emerita rathbunae Emerita exluvia
*terancam, berlimpah, tidak tahu **dilindungi, tidak dilindungi
57 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
3. Jenis yang sudah dibudidayakan (keanekaragaman, persebaran) 1). Tanaman pangan (padi, jagung, ubi-ubian dll) No.
Jenis
Nama latin
Varietas*
Persebaran
1.
Garut
Marantha arundacea
2.
Gadung
Dioscorea hispida dennst
3.
Ganyong
Canna edulis
4.
Gembili
Dioscorea aculeata
5.
Gembolo
Dioscorea bulbifera L
6.
Jagung
Zea mays
7.
Kacang hijau
Phaseolus vulgaris
- Genjah kapur, Slegreng (merah), Ketan (putih), unyil (kuning). -
8.
Kacang tanah
Arachis hypogea
-
9.
Kedelai
Glicyne max
-
10.
Kimpul
Xanthosoma atrovirens
-
Padi
Oryza sativa
- Rojolele, IR 36, IR 64, Cisedani, - Menthik susu, Menthik wangi, - Pandan wangi
11.
12. 13. 14. 15.
Padi ketan Ubi Jalar
Oryza glutinosa
Ubi kayu
Manihot utilisima
16. 17.
Talas bogor Talas padang
Colocasia esculenta schott Colocasia gigantea Hook F
Ket**
Pajangan,Piyungan, Dlingo, Sedayu,Pleret, Imogiri
Lokal
Ipomoea batatas Meni, Ketan
Genjah,
Gatutkaca,
* Nama varietas jenis yang bersangkutan ** Ket: asli/endemik, eksotik/introduksi, introduksi ternaturalisasi. 58 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
2). Perkebunan (kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, kina dll) No.
Jenis
Nama Latin
1.
Jagung
Zea Mays
2.
Jambu mete
Anacardium occidentale
3.
Jarak pagar
Jatropha multifida
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kelapa Kakao Kemiri Kenanga Lada Pandan Tebu Tembakau rakyat Tembakau virginia
Cocos nucifera Theobroma cacao Aleurites moluccana Canangium odoratum baill Piper ningrum L. Pandanus sp Saccarum officinarum Nicotiana tabacum
Varietas*
Persebaran
Ket**
Persebaran
Ket**
* Nama varietas jenis yang bersangkutan ** Ket: asli/endemik, eksotik/introduksi, introduksi ternaturalisasi. 3). Hortikultura (buah-buahan, tanaman hias, sayur-sayuran dll) No.
Jenis
Nama Latin
Varietas*
Buah-buahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Alpokat Anggur Belimbing manis Belimbing wuluh Blewah Bligo Buah Naga Cempedak Cermai Delima Duku Durian Jambu air Jambu biji Jambu mawar
Persea americana Vitis vinifera L. Averrhoa carambola Averrhoa bilimbi Cucumis melo var canta Benincasa hispida Hylocereus undatus Artocarpus champeden Phyllanthus acidus Punica granatum Lansium domesticum Durio zibethinus Syzygium aqueum Psidium guajava L Syzygium jambos
59 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Jambu klampok Jambu bol/darsana Jambu mete Jeruk siem Jeruk nipis Kedondong Kelengkeng Ketimum Kesemek Kluwih Kokosan Kweni Mangga
Eugenia densiflora Syzygium malaccense Anacardium occidentale Citrus nobilis Citrus aurantifolia Spondias dulcis Dimocarpus longan Cucumis sativus L Dispyros kaki L Artocarpus altilis Lansium equem (Jacq) Miq Mangifera odorata Mangifera indica L
29. 30. 31. 32. 33.
Manggis Markisa Matoa Markisa Melon
Gracinia mangostana Passiflora edulis Pometia pinnata Passiflora edulio Cucumis melo
34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Mulwo Mundu Murbei Nangka Nanas Rambutan Pepaya Pisang
Annona reticulata Garcinia dulcis Morus alba Artocarpus communis Ananas comosus Nephelium lappaceum Carica papaya Linn Musa sp
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Salak Sawo Sawo manila Semangka Sirsat Sirkaya Siwalan Stroberi Sukun
Salaca edulis Manilkara zapota Achras zapota L Citrulus vulgaris Annona muricata Annona squamosa Borassus sp Fragaria vesca Artocarpus commu nis forst
Arum manis, Indramayu, Golek, Manalagi, Kelapa, Nanas, Gadung, Gedong, Gincu, Apel, dll.
Sky roket, cul,Golden
Super
Kapok, Raja, Ambon, Pulut, Kluthuk, dll Lumut, Pondoh
60 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Sayur-sayuran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Bayam Bawang merah Cabe merah Cabe rawit Gambas Jengkol Jamur kuping Jamur merang Jamur shitake Jamur tiram Jeruk purut Kacang panjang Kacang gude Kangkung Kara Kara benguk Katuk Kecipir Kenikir Kentang ireng Kimpul Labu air Labu parang/kuning Labu siem Melinjo Pare Pare ulo Petsai/caisim Sawi hijau Sawi putih Seledri Terong Tomat Turi
Amaranthus caudatus rumph Allium cepa L. Brebes,Siem,Tiron Capsicum annum L. Besar, Keriting Capsicum trutescens L. Luffa acutangula Pithecellobium jiringa Prain Auricularia auriculatia Volvariella volvacea Lentinus edodes Pleurotus ostreatus Citrus hystrix Vigna sinensis Cajanus cajan Ipomoea aquatica forsk Dolichos lablab Mucuna pruriens dc Sauropus androgynus merr Psophocarpus tetragonolobus dc Cosmos caudatus Coleus tuberosus benth Xanthosoma violaceum schoot Lagenaria leucantha Cucurbita mocshata Duch Sechium edule Gnetum gnemon L Momordica charantia Trichosanthes cucumerina Brassica chinensis Brassica campestris Brassica juncea Apium graveolens L Solanum melongena L. Hibrida, Lokal Lycopersicon esculente Sesbania grandiflora pers
61 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Tanaman Hias 1.
Aglonema
Aglaonema sp
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Air mata pengantin Alamanda Anggrek bulan Anggrek Dendro Anggrek merpati Anggrek kalajengking Anggrek tanah Anggrek vanda Anthurium
Antigonon leptosus Alamanda chatartica Phalaenopsis amabilis Dendrobium sp Dendrobium crumenatum Arachis flosaeris Spathoglottis aurea Vanda sp Anthurium sp
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Aster Begonia Bunga kertas Bunga Kupu-kupu Bunga merak Bunga matahari Bunga pagoda Bunga pukul empat Bunga sepatu Cocor bebek Dracaena Euphorbia
Aster novae-angeliae Begonia sp Zinia elegan Bauhinia purpurea Caecalpinia pulcherrima Helianthus annus Clerodendron paniculatum Mirabilis jalapa Hibiscus rosa sinensis Kalanchoe blossfeldiana Dracaena sp Euphorbia sp
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Hanjuang Iler Jengger ayam Jeruk kingkit Kaca piring Kaktus Kamboja
Dracaena fragrans Coleus sp Celosia cristata L Thriphasia aurantifolia Gardenia angusta merr Opuntia sp Plumeria multifora Ait
Adelia, Buterfly, Donna carmen, Lady valentine, Red silver, Snow white, Yellow cochin,Pride of Sumatra, dll.
Jenmanii, Wave of love, Hookeri, Jenmanii sawi, Variegata, Corong, gelombang cinta, Keris,dll
Red vekong, Milii, Roeng ratsamee, Siam ruby, Thalab Thong, dll.
62 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
30.
Kamboja jepang
Adenium obesum
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Kana Kana air Kantil Kantung semar Keladi hias Kemuning Kenanga Krisan Kuping gajah Kuping macan Lavender Lidah buaya Lidah mertua
Canna indica Thalia dealbata Michelia champaca Nephentes sp Caladium sp Murraya paniculata Canangium odoratum Chrysanthemum morifolium Anthurium crystallinum Sacifraga sarmentosa Lavandula angustifolia Aloe vera Sansevieria sp
44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.
Lily Lily paris Mawar Melati Mondokaki Nenas belanda Nona makan sirih Nusa indah Pacar air Pachira Pachypodium Pakis haji Paku ekor kuda Palem kipas Palem kuning Palem gebang Palem merah Palem phoenix Palem weregu
Homerocacallis sp Chlorophytum sp Rosa sp Jasminum sambac Ervatamia divaricata Agave cantala Clerodendron thomsonae Mussaenda phillipica Impatiens balsamina Pachira aquatica Pachypodium sp Cycas rumphii Equisetum hyemale Livistona chinensis Chrysalidocarpus sp Corypha sp Cyrtostachys lakka Phoenix sp Rhapis excelsa
Somalense, Arabicum, Socotranum, Oleifolium, Boehmianium, dll
Superba, Slayer, Tiger, Cylindrica varigata, Bella, Samurai,Kirkii var pulchra, Green Uganda, dll.
Lamerei, Rosulatum
63 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
63.
Philodendron
Pholodendron sp
64.
Pisang hias
Calathea sp
65.
Puring
Codiaeum sp
66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83.
Rumput manila Sedap malam Seruni Simbar menjangan Sisik naga Soka Songgo langit Sri rejeki Stefanot Stevia Sungsang Suplir Tapak dara Telekan Violces Wali songo Zamia Zamio
Zoysia matrella Merr Polianthes tuberose Chrysanthemum indicum Platicerium sp Drymoglosum piloselloides Ixora paludosa Quamoclit pinnata bojer Diaffenbabachia sp Stephanotis sp Stevia rebaudiana bertonii Gloriosa superba Adiantum sp Vinca rosea Tagetes patula Violces sp Schefflera actinophylla Zamia sp Zamio sp
Black Kongo, Philo katak, Green Kongo, Red Cherry, Tricolor, dll.
Apple leaf, vulcan, norma, aucubifolium, Bravo, Reidii, Gold finger, Gold Sun, Petra, Gold Star, Gold Moon, dll
* Nama varietas jenis yang bersangkutan ** Ket: asli/endemik, eksotik/introduksi, intorduksi ternaturalisasi.
64 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
4). Pakan Ternak (rumput gajah, setaria, jungkut pahit dll) No.
Jenis
Nama Latin
1. 2. 3. 4.
Kalanjana Rumput Benggala Rumput Brachiaria Rumput Gajah
Phalaris arundinacea Penicum maximum Brachiaria decumbens Penisetum purpureum
5. 6.
Rumput Mexico Setaria
Euchlena maxicana Setaria sphacelata
Varietas*
Persebaran
Ket** Introduksi ternaturalisasi Introduksi ternaturalisasi Introduksi ternaturalisasi Introduksi ternaturalisasi
King Taiwan Hawaii Africa
Introduksi ternaturalisasi Introduksi ternaturalisasi
* Nama varietas jenis yang bersangkutan ** Ket: asli/endemik, eksotik/introduksi, introduksi ternaturalisasi. 5). Obat dan Rempah (kunyit, jahe, lada, tapak doro, tempuyung dll) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Jenis Adas Akalifa Anggur laut Anuma Aren Ambre Akar wangi Anting-anting Awar-awar Baru cina / Suket gajahan Bayam duri Bayam merah Bawang putih Beluntas Benalu Bengle Bidara upas Buni/wuni Boroco/Bayam
Nama Latin Foeniculum vulgare Acalypha wikesiana Muell. Arg Coccoloba uvifera Artemisia annua L Arenga pinnata Merr Geranium radula Cavan Andropogon zizanioides Acalypha australis Linn Ficus septicum Burm,b. Artemisia vulgaris Linn
Varietas*
Persebaran
Ket**
Amaranthus spinousus, Linn Iresine herstii Hook Allium sativum. Linn Pluchea indica (L) Less Loranthus, Spec.div Zingiber purpureum roxb. Merremia mammosa (Lour) Merr Antidesma bunius (L) Spreng Celosia argentea Linn
65 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.
kucing Bratawali Bribil Brojo lintang Berenuk Bintaro Baret Bayam ungu Bayam merah Bayam dempo/ Bayam lemah Bawang prey Bawang daun Bawang merah Bandotan Benda Brambangan Beluntas Cabe jawa Cabe puyang Calincing Cakar ayam Camcao Cangkring Cakra-cikri Ceguk Cengkeh Ceplukan Ceremai Cincau Dadap serep Dandang gendis/ Ki tajam Daun seribu Daun jinten Daun encok Daun dewa Daun duduk/ Cocor bebek
Tinospora tuberculata beumee Galinsoga parviflora Pav. Belamcamda chinensis Crescentia cujete Cerbera manghas Mimosa invisa Mart Althernanthera strigosa Hask Althernanthera amoena Voss Althernanthera phihxeroides Mart Griseb Allium porrum Allium fistulosum L Allium cepa L Ageratum conyzoides L Artocarpus elastica Reinw Aneilema malabariam L Merr Pluchea indica Less Piper retrotractum vahl Polygonum hidropiper Oxalis corniculata Linn Selaginella doederleinii Hieron Cylea bartata miers Erythrina fusca lour Melia azedarach L Quisquales indica L Eugenia aromatica o.k Physalis peruviana L. Phyllanthus acidus (L.) skeells Cylea barbata Miers Erythrina lithosperma miq. Clinacanthus nutans Lindau Achillea millefolium Coleus amboinicus Lour Plumbago zeylanica L Gynura procumbens back. Desmodium triquetrum (L) D>C
66 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
55. Daun encok 56. Daun kentut/ sembukan 57. Daun madu/landep 58. Daun sendok 59. Daun sangketan 60. Daun ungu 61. Delima 62. Dilem 63. Dlingo 64. Ekor kucing 65. Gambir 66. Gandapura 67. Gandarusa 68. Gempur batu
69. Gendola/uci-uci 70. Ginseng Jawa/Kolesom 71. Gude 72. Ginje 73. Ginjean 74. Greges otot/ tikei balung 75. Inggu 76. Jahe 77. Jati belanda 78. Jawer kotok 79. Jayanti/kelor wana 80. Jarak pagar 81. Jeruk nipis 82. Jeruk kingkit 83. Jinten 84. Jinten hitam 85. Jombang 86. Kayu ules 87. Kayu rapat
Plumbago zeylanica L Paederia scanders (Lour) Merr Barleria cristata L Plantago asiatica L Achyranthes aspera Linn Graptophyllum pictum griff Punica granatum L. Coleus sp Acorus calamus L. Acalypha hispida Burm. F Uncaria gambir (HunterRoxb.) Gaultheria fragrantissima auct.non wall Justicia gendarussa burm.f Ruellia napifera zoll & mor/ Borreria hispida Sachum Basella rubra Linn Talinum triangulare Cajanus cajan (Linn) Millsp Thevetia peruviana (pers) K.Schum Leonurns sibiricus L Equisetum debile Roxb Ruta angustifolia (L.pers) Zingiber officinale rosc. Guazuma ulmifolia lamk. Coleus blumei benth. Sesbania sesban Merr Jatropha curcas L Citrus aurantium Triphasia trifolia p.Wills Carus carvi Nigella sativa L. Taraxacum officinale Helicterus isora L Parameria laevigata
Gajah
67 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108.
Katu Kapulaga Kayu putih Kremi Krangkong Kragean Krambilan Kimpul Kesambi Kertau Kepundung Kendal Kemukus Kemloko Kemuning Kemlandingan Kemladean Kemiren Kemeyan Kembang kuning Kembang emas
Sauropus androgynus L. Merr Amomum cardamomum willd. Eucalyptus alba reinw. Portulaca quadrifida L Ludwigia adscendens (L)Kara Litsea cubeba Pers Biophytum sensitivum DC Xanthosoma violaceum Schoot Schleichera oleosa (Lour) Oken Morus macroura Miq Baccaurea racemosa Muell Arg Cordia obliqua Auct Piper cubeba L Phyllanthus emblica L Murraya paniculata Jacq Leucaena glauca Benth Scurruba atropurpurea (Bl) Dons Hernandia peltata Meissn Styrax benzoin Cassia surattensis Burm.f Stephanotis floribunda (R.Br) Brongn 109. Kembang ceplikan Solidago virgaurea L 120. Kembang bulan Tithonia diversifolia (Hemsley) A Gray 121. Kalembak Rheum officinale Baill 122. Keladi Caladium bicolor 123. Keji besi Hemigraphis rependa L 124. Kedondong laut Nothopanax fruticosum Miq 125. Kedinding Cassia mimosoides L 126. Kedawung Parkia roxburghii G. Don 127. Kastuba Euphorbia pulcherrima Willd 128. Kembang sore Abutilon indicum (L) Sweet 129. Kembang sungsang Gloriosa superba L 130. Kecubung Datura metel L. 131. Ketumbar Coriandrum sativum L. 132. Keji beling Strobilanthes crispus bl. 134. Kelapa Cocos nicifera L. 135. Kemukus Piper cubeba l.f
68 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
Kemuning Kepel Ki tolod Kunyit Kunci Kunir putih Kencur Kemladean Kembang sore Kemukus Kenanga Kersen Kesumba Ketepeng cina/kebo Ketepeng sapi/kecil Ketumbar Ketapang Kembang telang Keladi tikus Kola Komfrey Kompri/komring Kremah Kumis kucing Lada Landep/jarong Landik Lempuyang gajah Lempuyang wangi Lempuyang Leng-lengan Lengkuas Lerak Leunca Lidah buaya Mahoni Makutadewa Manis jangan Mangkokan
Murraya paniculata Stelechocarpus buharol Isotoma longiflora Presi Curcuma domestica val Kaempferia angustifolia rosc Kaempferia rotunda L Kaempferia galanga L Scurrula atropurpurea Abutilon indicum (L) Sweet Piper cubeba l.f Canangium odoratum baill Muntingia calabura Bixa orellana L Cassia alata, Linn Cassia tora Linn Coriandrum sativum L Terminalia cattapa L Clitoria ternatea L Coleus amboinicus Lour Cola sp Symphytum officinale L Symphytum officinale L.Em Altewrnanthera sessilis (L) Orthosiphon aristatus (bl)mig Piper ningrum Barleria prionitis L Barleria lupulina Lindl Zingiber zerumbet sm Zingiber aromaticum val Zingiber americans bl Leucas lavandulifolia Smith Alpinia purpurata k.schum Sapindus rarak Solanum ningrum L Aloe fera Swietenia mahagoni Jocq Phaleria macrocarpa Cinnamomum burmani bl. Nothopanax scutellarium Merr
69 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209.
Masoyi Massoia aromatica becc Mengkudu Morinda citrifolia Meniran Phyllanthus niruri L Menting/ Cassia occidentalis Linn Ki sangsat Merica Piper ningrum Mimba Azadirachta indica a.juss Mimba Azadirachta indica Juss Mindi Melia azeoarach L Mondokaki Tabernaemontana divaricata r.br Mondokaki Ervatamia divaricata (L) Burk Murbei Morus alba L Nanas kerang Rhoeo discolor (L Her) Hance Ngokilo Strobilanthes laevigatus clarck Pacar cina Aglaia odorata Lour Pala Myristica fragrans Pandan wangi Pandanus amaryllifolius roxb Panili Vanilla planifolia andrew Pare Momordica charantia L Patah tulang Euphorbia tirucalli L Pecut kuda Stachytarpheta jamaicensis (L) Lamk Pegagan/ daun kaki Centella asiatica kuda Petai cina Leucaena leucocephala Petai cina Leucaen leucocephala, Lmk.dewit Pinang Areca catecha L Prasman Eupatorium triplinerve Vahl Pulai Alstonia scholaris (L) R.Br Pule pandak Rauvolfia serpentine (L) Bentham ex Ku Pulutan Urea lobata Linn Rumput mutiara Hedyotis corymbosa (L) Lamk Salam Eugenia polyantha wight Salam Syzygium polyanthum (Wight) Walp Sambung nyawa Gynura procumbens Back Sawi langit/ rumput Venornia cinerea (L) Less ekor kuda Sawi tanah/ Nasturtium montanum Wall romtaroman
70 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
210. 211. 212. 213. 214. 215.
Sangketan Sangitan Senggani Sesuru Sembung Siantan
216. 217. 218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. 226. 227. 228. 229.
Sidaguri Senggani Srigading Srigunggu Sambiloto Semanggi gunung/ Pegagan embun Sere Sirih Sirih merah Talok Tapak doro Tapak liman Tapak kuda Teratai
230. 231. 232. 233. 234. 235.
Teki Tunjung Tempuyung Temu giring Temu ireng Temu kunci
236. 237. 238. 239. 240.
Temu lawak Temu mangga Temu putih Urang-aring Valeriana/ Ki saat
Heliotropium indicum L Sambucus javanica Reinw Melastoma candidum D. Don Euphorbia antiquorum L Blumea balsamifera (L) DC Ixora stricter Roxb/ Ixora chinensis Lamk Sida rhombifolia L Melastoma candidum D. Don Nyctanthus arbor-tritis L Clerodendron serrature (L) Spr Andrographis paniculata nees Hydrocotyle sibthorpiodes Lam Hydrocotyle rotundifolia Roxb Andropogon citratus dc Piper betle L. Piper crocatum Muntingia calabura Catharantus roseus (L) G Don Elephantopus scaber L Ipomoea pes-caprae (L) Sweet Nelumbium nelumbo Druce/ Nelumbium nuciferum Cyperus rotundus L. Nymphaea tetragona Georgi Sonchus arvensis L. Curcuma heyneana Curcuma aeruginosa roxb. Boesenbergia pandurata (roxb) Schlecht Curcuma xanthorrhiza roxb. Curcuma mangga val. Curcuma zedoaria Eclipta alba (L) Hassk Valeriana officinalis L
* Nama varietas jenis yang bersangkutan ** Ket: asli/endemik, eksotik/introduksi, introduksi ternaturalisasi.
71 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
6). Industri (bambu, rotan, kayu putih, cendana, dll) No. Jenis Nama Latin 1. Bambu Bambusa sp 2. Kayu putih Melaleuca leucadendron 3. Jati Tectona grandis 4. Mahoni Swietenia mahagoni jacq 5. Sonokeling Dalbergia latifolia roxb * asli/endemik/lainnya. ** Ket: lokal/pemuliaan modern/eksotik.
Varietas*
Persebaran Imogiri, Dlingo Imogiri, Dlingo
Ket **
7). Peternakan (sapi, domba, ayam, Itik dll) No. 1.
Jenis Sapi potong
Bos taurus
Nama Latin
2.
Sapi potong
Bosindicus
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Sapi perah Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam Buras Ayam Ras Petelur
Bos taurus Bubalus bubalis Equus ferus caballus Capra aegagrus hircus Ovis aries Sus scrofa demestica Gallus gallus domesticus Gallus gallus
Varietas* -Limousin -Simental -Brahman -Sapi bali -Peranakan Ongole (PO)
Ket**
Sewon, Bambanglipuro, Bantul Pleret PE Kasihan, Srandakan Red, Leghorn
11. Ayam Ras Pedaging
Gallus gallus
Hubberd, CP 707
12. 13. 14. 15.
Anas sp Turnix suscitator Meleagris gallopavo Lepus sp
Lokal, Alabio
Itik Puyuh Kalkun Kelinci
Persebaran
Pajangan, Piyungan Pajangan, Piyungan
Sedayu,
Sanden,
Sedayu,
Sanden,
Anggora, American Rek, New Zealand, Flamish Giant, Dutch, Lop, Himalayan, Californian, dll.
* asli/endemik/lainnya. ** Ket: lokal/pemuliaan modern/eksotik. 72 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
8). Kehutanan (kayu, rotan, lebah madu, sutra, lak dll) No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Akasia Angsana Jabon Jati
Nama Latin
Varietas*
Acacia sp Pterocarpus indica willd Antocephalus cadamba Tectona grandis L.
Persebaran
Ket**
Sedayu,Kasihan,Pajangan,Pandak, Pundong,Sewon, Imogiri,Dlingo Kasihan, Imogiri Imogiri, Dlingo, Kasihan Pandak, Imogiri Imogiri, Dlingo Dlingo, Imogiri, Srandakan Imogiri, Dlingo
5. 6. 7. 8. 9.
Mahoni Swietenia mahagoni jacq Sengon Albiziz falcataria Sono keling Dalbergia pinnata Trembesi Pithecolobium saman benth Lebah (madu) Apis indica Sutra alam Bombyx mori * asli/endemik/lainnya. ** Ket: lokal/pemuliaan modern/eksotik.
9). Perairan Laut (udang, kepiting, bandeng dll) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Jenis Bawal hitam Bawal putih Belanak Cakalang Cucut/julung Ekor Kuning Gangsing Hiu Impun Kakap Kembung Keong laut Kepiting Bakau Kepiting Bakau Kepiting Bakau Kuwe Kuro Layur
Nama Latin Formio niger Pampus argentus Mugil cephalus Katsuwonus pelamis Hemirhampus sp Caesio erythrogaster Sesarma reticulatum Carcharinus leucas Lutjanidae Rastrelliger faughni Schyla serrata Schyla oceanica Schyla transquebarica Caranx sexfasciatus Polynemus spp. Trichiurus sp
Varietas*
Persebaran Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek
Ket**
73 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
19. Lidah Cynoglossus cynoglossus 20. Lobster 21. Manyung/Jahan/ Keting Arius thalassinus 22. Pari Dasyatis zugei 23. Surung 24. Tengiri Scomberomorus commerson 25. Teri Stenophorus spp. 26. Tigawaja/Gulamah Nibea albiflora 27. Tongkol Euthynnus sp 28. Ubur-ubur Rhopilema spp. 29. Udang Penaeus merguiensis 30. Undur-undur laut Emerita sp * asli/endemik/lainnya. ** Ket: lokal/pemuliaan modern/eksotik.
Udang jerbung
Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek Srandakan , Sanden, Kretek
10). Perairan air tawar (emas, nila, mujair, gurame dll) No.
Jenis
Nama Latin
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Gurame Oshpronemus gouramy Grass carp Ctenopharyngodon idella Ikan Emas Cyprinus carpio Lele Clarias batrachus Mujair Oreochromis mossambica Nila Oreochromis nilotica Patin Pangasius sp Udang galah Macrobrachium pilimanus Udang vename Litopenacus sp Ikan Hias 1. Plati Xiphophorus maculatus platy 2. Guppy Poecillia reticulata guppy 3. Molly Poecilia latipinna saifin molly 4. Koki Carassius auratus 5. Koi Cyprinus carpio 6. Ikan cupang Betta splendens * asli/endemik/lainnya. ** Ket: lokal/pemuliaan modern/eksotik.
Varietas*
Persebaran
Ket**
Lokal dan budidaya
Srandakan Srandakan Kab. Bantul Kab. Bantul Kab. Bantul Kab. Bantul Kab. Bantul Kab. Bantul
74 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
3.4.4. Flora dan Fauna Identitas Flora Identitas Kabupaten Bantul adalah Sawo Kecik (Manilkara kauki (L) Dubard) dan Fauna identitas adalah burung Puter (Streptopelia bitorquata). Deskripsi Flora dan Fauna Identitas adalah sebagai berikut : 3.4.4.1. Flora Identitas (1). Klasifikasi Kedudukan Sawo Kecik dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Ebenales Suku : Sapotaceae Marga : Manilkara Jenis : Manilkara kauki (L) Dubard Sawo Kecik termasuk jenis tanaman berbuah. Flora yang berasal dari Amerika Tropika ini dapat tumbuh di daerah pesisir pada tempat berpasir dan hutan-hutan yang berbatasan dengan daratan. Di hutan biasanya tumbuh dan berasosiasi dengan jenis lainnya. Umumnya tumbuh di tempat terbuka dengan ketinggian antara 1 – 350 m. (2). Sifat/ ciri Bagian-bagian pohon sawo kecik terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Sawo Kecik termasuk pohon yang tidak tinggi. Pada pohon yang sudah tua, percabangannya rendah, dengan tajuk tebal dan hampir bulat, warna batang coklat abu-abu sampai coklat tua. Ketinggiannya dapat mencapai 30 m dengan diameter 40 – 100 cm. Berbunga pada bulan Maret – Mei dan buah masak pada bulan September – Oktober. Warna bunga putih kekuningan dengan sedikit berbintik. Perkembangbiakan dengan biji, dapat juga dengan cangkok dan sambung. (3). Manfaat Selain bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang teduh, juga mempunyai nilai ekonomis, kayunya yang terkenal baik sering digunakan untuk kerajinan ukiran kayu. Pada mulanya pohon sawo kecik di masyarakat Jawa banyak terdapat di rumah-rumah para bangsawan dan keraton.
75 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Gambar 4. Sawo kecik (Manilkara kauki (L) Dubard) - Flora Identitas Kabupaten Bantul
3.4.4.1.
Fauna Identitas (1). Klasifikasi Secara taksonomis kedudukannya adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub Filum : Vertebrata Kelas : Aves Sub Kelas : Neornithes Bangsa : Columbiformes Famili : Columbidae Sub Famili : Columbinae Marga : Streptopelia Jenis : Streptopelia bitorquata Burung Puter berasal dari Pulau Jawa (Javan Turtle Dove). Biasanya terdapat di pedesaan dengan hutan terbuka termasuk perkebunan tetapi terutama di daerah hutan bakau. Beristirahat pada pohon-pohon kecil dan makan di daerah terbuka di atas permukaan tanah, berpasangan atau dalam kelompok kecil-kecil. 76
Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
(2). Sifat/ ciri Burung puter termasuk burung pemakan biji-bijian, berukuran sedang (39 cm) berwarna coklat ke merahjambuan dengan ekor agak panjang. Mirip dengan S. Chinensis yang lebih umum ditemui, tetapi dibedakan dari warna kepalanya yang lebih abu-abu dan bercak hitam pada sisi leher bertepi putih, tidak bertotol putih. Bagian tengah membujur dari bulu ekor coklat; kedua sisi bulu ekor abu-abu dengan tepi agak putih. Iris : kuning; jingga; paruh : hitam; kaki : merah agak ungu. (2) Manfaat Beberapa manfaat memelihara puter antara lain: a. Dapat bermanfaat menambah keindahan ruangan atau taman di rumah; b. Sebagai binatang kesayangan karena suaranya yang merdu; c. Sebagai usaha beternak puter, baik utama maupun sampingan; d. Dapat menghasilkan devisa daerah dengan mengembangbiakkan burung ini; e. Sebagai penyaluran hobi memelihara burung dan lain-lain.
Gambar 5. Burung Puter (Streptopelia bitorquata) - Fauna Identitas Kabupaten Bantul 4.4.5. Pengetahuan Tradisional Kearifan Tradisional merupakan tata nilai dalam tatanan kehidupan sosialpolitik-budaya-ekonomi serta lingkungan yang hidup di tengah-tengah masyarakat lokal. Ciri yang melekat dalam kearifan tradisional adalah sifatnya yang dinamis, berkelanjutan dan dapat diterima oleh komunitasnya. Dalam komunitas masyarakat lokal, kearifan tradisional mewujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan dan juga
77 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
ketrampilan serta tata nilai dan etika yang mengatur tatanan sosial komunitas yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi. Beberapa kearifan tradisional yang terdapat di Kabupaten Bantul adalah : (1). Merti Dusun/Desa Bagi masyarakat Kabupaten Bantul acara merti dusun/desa masih terasa kental dan dilaksanakan setiap tahun yang mempunyai arti untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa karena masih diberi kemelimpahan anugerah. Acara merti dusun/desa telah dilaksanakan sejak leluhur mereka dan masih tetap dilaksanakan lestari sampai sekarang. (2). Larangan menebang pohon di sekitar mata air Beberapa masyarakat di sekitar mata air mempercayai secara turun temurun bahwa tanaman/pohon yang tumbuh di sekitar mata air ada yang menunggu sehingga masyarakat tidak berani untuk menebang pohon. Mitos ini sebenarnya mengandung makna bahwa masyarakat berupaya untuk melestarikan lingkungan dan hal tersebut meskipun tidak ada aturan tertulis masih dipercaya sampai sekarang. (3). Labuhan/Sedekah laut Labuhan/sedekah laut adalah upacara ritual doa dan melabuh sesaji hasil bumi ke pantai laut selatan, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan para nelayan dan doa agar nelayan dalam melaut mohon keselamatan tidak mendapat rintangan dan dapat menghasilkan tangkapan ikan yang banyak. Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Suro dilaksanakan untuk melestarikan budaya luhur nenek moyang. Selain ritual tersebut sekarang juga dilaksanakan tradisi pelepasan Tukik (anak penyu). Tradisi ini dikalsanakan setiap tahun dan berjalan sampai sekarang; yang lokasinya di Pantai Samas dan pantai Pandansimo. (4). Nguras Enceh Acara nguras enceh adalah uparaca pembersihan dengan menguras enceh/gentong yang berisi air yang terdapat di makam raja di Imogiri yang dilaksanakan pada setiap Jumat atau Selasa Kliwon pada bulan Suro. Air kurasan enceh dibagikan kepada masyarakat yang mengambil (ngalap berkah). Setelah gentong dikuras kemudian diisi air lagi; begitu seterusnya setiap tahun tradisi ini terus berlangsung. Tradisi ini dilaksanakan sebagai simbol untuk membersihkan diri dan hati dari berbagai hal yang kotor yang diharapkan dapat memberikan kebaikan bagi kehidupan.
78 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
BAB V PENUTUP
Keanekaragaman hayati telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad-abad silam, seperti penyediaan pangan, papan, obat-obatan, dan bahan hayati lainnya. Selain itu, masyarakat juga telah mengenal jasa yang dihasilkan oleh hutan, seperti ketersediaan air bersih, udara bersih, penekan tingkat erosi, sedimentasi, dan lain-lain. Keanekaragaman hayati juga menjadi pendukung utama kegiatan perekonomian dunia, yaitu sekitar 40% perekonomian dunia merupakan kegiatan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan kegiatan pembangunan akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan bahan hayati dan lahan untuk pengembangan pertanian serta kegiatan pembangunan lainnya. Apa bila hal tersebut tidak disertai dengan upaya konservasi yang memadai, maka akan menyebabkan kemerosotan keanekaragaman hayati. Faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan keanekaragaman hayati meliputi antara lain: konversi lahan, eksploitasi yang berlebihan, praktik teknologi yang merusak, pencemaran, introduksi jenis asing, dan perubahan iklim. Untuk mewujudkan kelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan nilai manfaat secara berkelanjutan, perlu disusun suatu perencanaan yang terpadu/komprehensif, efektif dan partisipatif di setiap daerah provinsi dan daerah kabupaten/ kota, maka sebagai tindak lanjut setelah penyusunan profil, Pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (RIP Kehati). RIP Kehati adalah dokumen kerangka perencanaan strategik untuk periode 5 (lima) tahun yang digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan terpadu keanekaragaman hayati kabupaten.
79 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
LAMPIRAN
81 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
82 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
83 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Anggur Laut Nama Ilmiah : Coccoloba uvifera
Ciri-ciri Habitus: Perdu, tinggi 2-4 m, batang tegak, bulat, percabangan simpodial, beruas-ruas, putih kecoklatan Daun: Tunggal, berseling, bulat, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, panjang 10-20 cm, lebar 15-25 cm, bertangkai pendek, permukaan licin, pertulangan menyirip, hijau Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang 10-20 cm, hijau, kelopak bentuk piala, hijau, benang sari panjang 5 mm, putih, tangkai putik pipih, kepala putik bulat, kuning mahkota lonjong, putih Buah Buni, bulat telur, diameter 1-2 cm, hijau kekuningan Biji: Bulat, diameter 5-8 mm, keras, hitam Akar: Tunggang, putih kotor
84 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Kemloko Nama Ilmiah Phyllanthus emblica L. Nama Daerah Melayu: Malaka Minangkabau: Balaka Sunda: Malaka Jawa: Kemloko Madura: Malaka
Sinonim: Emblica officinalis Gaertn.
Klasifikasi Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Euphorbiales Suku: Euphorbiaceae Marga: Phyllanthus Jenis: Phyllanthus emblica L. Ciri-ciri Habitus: Pohon, tinggi ± 10 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, coklat keputih-putihan. 85 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Daun: Majemuk, lonjong, pangkal dan ujung runcing, panjang 14-22 mm, lebar 3,5 mm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Tunggal, bulat, di ketiak daun, panjang 5-6 mm, benang sari tiga, putih, tangkai putik berlekatan, hijau pucat, mahkota merah keunguan. Buah: Bundar, beruang tiga, kuning pucat. Biji: Lonjong pipih, keras, coklat muda. Akar: Tunggang, putih kotor.
86 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Kepel Nama Ilmiah Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.
Nama Daerah Sunda: Burahol Jawa: Kepel Klasifikasi Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Ranunculales Suku: Annonaceae Marga: Stelechocarpus Jenis: Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th. Ciri-ciri Habitus: Pohon, tinggi ± 12 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, coklat. Daun: Tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, lebar 4-6 cm, ujung dan pangkal meruncing, halus, pertulangan bawah menonjol, mengkilat, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, tersebar di batang dan cabang, tangkai silindris, panjang +/4 cm, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota lonjong, kuning. Buah: Buni, bulat, kulit kasar, diameter + 5 cm, coklat. Biji: Bentuk ginjal, halus, hitam mengkilat. Akar: Tunggang, putih kotor.
87 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
KI TOLOD Nama Ilmiah : Isotoma longiflora (L.)Presl Famili : Campanulaceae.
Daerah : Ki tolod, daun tolod (Sunda), Kendali, sangkobak (Jawa); Asing : Ster van Bethlehem karena mahkota bunganya berbentuk bintang. Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia yang sudah diketahui a.l. Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan poliferol. PERHATIAN – tanaman ini beracun, untuk setiap kali minum tidak boleh lebih dari 3 lembar daun. Efek Farmakologis : Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan). Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan. Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.
88 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Kepundung Nama Ilmiah : Baccaurea racemosa Muell. Arg.
Nama Daerah Melayu: Kepundung Sunda: Menteng Jawa: Kapundung Botani Sinonim: Pierardia racemosa Bl. Klasifikasi Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Euphorbiales Suku: Euphorbiaceae Marga: Baccaurea Jenis: Baccaurea racemosa Muell. Arg. Ciri-ciri Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, kasar, percabangan simpodial, putih kecoklatan. Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang 7-20 cm, lebar 3-7,5 cm, tangkai silindris, hijau muda, panjang + 2 cm, hijau. Bunga: Majemuk, berkelamin satu, di batang atau di cabang, tangkai silindris, panjang ± 10 cm, kelopak bentuk mangkok, benang sari empat sampai enam, bunga betina lebih besar dari bunga jantan, mahkota terbagi lima, kuning. Buah: Buni, bulat, diameter ± 2 cm, masih muda hijau setelah tua kuning. Biji: Bulat, diameter ± 0,5 cm, putih kekuningan. Akar: Tunggang, putih kotor.
89 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
GEMPUR BATU
Nama latin: Borreria hispida Schum. Nama daerah: Gempur watu; Kertas watu; Hancur batu; Bulu lutung; Remuk sela. Deskripsi tanaman: Tumbuhan liar di hutan-hutan. Daun berbentuk tombak dan berakar, daun agak kasar. Bunga kecil-kecil warnanya putih. Habitat: Tumbuh liar di hutan, di ladang pada tanah agak lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Nama simplesia: Borreriae hispidae Herba
90 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
JERUK KIKIT
Nama latin: Triphasia trifolia p.Wills Nama daerah: Jeruk kingkit; Liman kiah; Liman kunci; Kalijage; Jheruk rante Deskripsi tanaman: Perdu tegak, lemah, tinggi 1,5-2,5 m ranting pada ujung membengkok kesana-kemari, duri dua dua terkumpul dalam ketiak daun. Daun menjari berbilangan 3, anak daun oval dengan ujung melekuk ke dalam, ukuran 1,5-4,5 kali 1-3 meter. Bunga terkumpul 1-4 dalam ketiak daun bermahkota 3 lembar berwarna putih, panjang 12-16 mm, berwarna merah, daging buah berupa cairan yang lekat. Habitat: Tumbuh di pekarangan rumah dan di ladang pada ketinggian 1-500 m dpl.
91 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
KEBEN
Nama latin : Barringtonia asiatica Kurz Sinonim : Barringtonia spedosa J.R. Forster Nama daerah: Bitung, butun (Menado); butun (Sunda);butung, keben (Jawa); keben-keben (Bali); utong (Alor); bitung tumbak, witung witung (Minahasa); hutu (Gorontalo); wutuna (Buol); hutun (Ambon); keptun (Halmahera Selatan); mijiu, pitu, mijimu (Halmahera Utara); mojiu (Ternate). Keben merupakan tanaman yang berbentuk pohon dan berkayu lunak memiliki diameter sekitar 50 cm dengan ketinggian 4-16 meter. keben mempunyai sistem perakaran yang banyak dan sebagian tergenang di air laut ketika sedang pasang. ia juga memiliki banyak percabangan yang terletak di bagian bawah batang mendekati tanah. bentuk daunnya cukup besar, mengkilap dan berdaging. daun mudanya berwarna merah muda dan akan berubah menjadi kekuningan setelah tua. Di papua buah keben disebut dengan sebutan rabon pi. bagian luarnya terdiri dari kulit berserabut dan didalamnya terdapat tempurung. di dalam tempurung terdapat sebutir biji yang keras, berlendir dan berwarna putih. buah ini memiliki bunga selebar 16 cm yang berwarna putih dengan benang sari berwarna merah muda. besar buah keben seukuran genggaman tangan orang dewasa, berwarna hijau ketika muda dan akan menjadi kecokelatan setelah tua dan kering.
92 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Kemlandingan
Nama Ilmiah Leucaena glauca Benth. Nama Daerah Melayu: Pete cina Sunda: Kemalandingan Jawa Tengah: Kemlandingan Madura: Kalandingan Botani Sinonim: Leucaena leucocephala (Lmk.) De Wit. Klasifikasi Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Rosales Suku: Mimosaceae Marga: Leucaena Jenis: Leucaena glauca Benth. Ciri-ciri Habitus: Perdu, tahunan, tinggi 2-5 m. Batang: Berkayu, penampang bulat, bercabang, hijau kecoklatan. 93 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Daun: Majemuk, bentuk menyirip, anak daun, bulat telur, panjang 6-25 cm, lebar 2-5 cm, ujung runcing, tepi rata, pangkal tumpul, hijau. Bunga: Bongkol, kelopak bentuk lonceng, hijau, benang sari sepuluh, panjang + 1 cm, daun mahkota lepas, bentuk lanset, panjang ± 5 mm, tangkai panjang, putih kekuningan. Buah: Polong, bentuk lanset, panjang 8-18 cm, lebar ± 2 cm, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji: Bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat. Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
94 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Bugenvil Nama Ilmiah Bugenvil (Bougainvillea glabra)
Klasifikasi Divisi Subdivisi Kelas Bangsa Suku Jenis
: Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Garyophy Hales : Nyctaginaceae : Bougainvillea glabra Chols.
Ciri-ciri Habitus: Perdu, menahun, tinggi 5-15 m. Batang: Tegak atau sedikit memanjat, bersegi, percabangan simpodial, berduri yang berbentuk kait, masih muda hijau setelah tua hitam. Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 410 cm, lebar 2-6cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, bentuk seperti terompet, putih, memiliki daun pelindung tiga helai, merah keunguan. Buah: Bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji: Bulat, kecil, hitam. Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
95 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Bungur Nama Ilmiah : Lagerstroemia speciosa Pers.) Sinonim : L. reginae Roxb., L. flos-reginae Retz., L. loudoni T. & B., Adanzbea glabra Lamk.
Familia : lythraceae. Uraian : Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi. Kadang-kadang, bungur ditanam sebagai pohon hias atau pohon pelindung di tepi jalan. Di Jawa, bungur dapat tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Selain itu, bungur banyak ditemukan pada ketinggian di bawah 300 m. Pohon, tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman. Bungur dapat diperbanyak dengan biji. Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: bungur (Melayu), bungur kuwal, bungur bener (Lampung), bungur tekuyung (Palembang). Jawa: bungur (Sunda), ketangi, laban, wungu (Jawa Tengah), bhungor, wungur (Madura). NAMA SIMPLISIA Lagerstroemiae speciosae Semen (biji bungur), Lagerstroemiae speciosae Cortex (kulit kayu bungur), Lagerstroemiae speciosae Folium (daun bungur).
96 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Ceremai Nama Ilmiah : Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)
Sinonim : P.distichus Muell. Arg. = P.cicca Muell. Arg., = Cicca disticha, Linn. = C.nodiflora. Familia : Euphorbiaccae Uraian : Pohon ini berasal dari India, dapat turnbuh pada tanah ringan sampai berat dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak tanam orang di halaman, di ladang dan tempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl. Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 - 7 cm, lebar 1,5 - 4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5 - 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak bentuk bintang,,mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah.batu, bentuknya bulat pipih, berlekuk 6 - 8, panjang 1,25 - 1,5 cm, lebar 1,75 - 2,5 cm, warnanya kuning muda, berbiji 4-6, rasanya asam. biji bulat pipih berwarna cokelat rnuda. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda bisa dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan setelah dibuat manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi. Nama Lokal : Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa). careme (Madura); Ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera).; Carmen, cermen (Bali), sarume (Bima). lumpias aoyok, tili; Lombituko bolaano, caramele, carameng (Sulawesi),; Ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti).; Salmele, cermele (Timor).;
97 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Pinang Nama Ilmiah : Areca catechu L. Sinonim : A. hortensis, Lour.
Familia : Arecaceae Uraian : Pinang umumnya ditanam di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan, kadang tumbuh liar di tepi sungai dan tempat-tempat lain, dapat ditemukan dari 1-1.400 m dpl. Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10-30 m, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi. Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bawah roset daun, panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Ada 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang sekitar 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang satu. Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah oranye. Biji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Umbutnya dimakan sebagai lalab atau acar, sedang buahnya merupakan salah satu ramuan untuk makan sirih, dan merupakan tanaman penghasil zat samak. Pelepah daun yang bahasa Sundanya disebut upih, digunakan untuk pembungkus makanan, bahan campuran untuk pembuatan topi, dsbnya. Perbanyakan dengan biji. Nama Lokal : Jambe, penang, wohan (Jawa). pineng, pineung, pinang,; Batang mayang, b. bongkah, b. pinang, pining, boni (Sumtra); Gahat, gehat, kahat, taan, pinang (Kalimanantan). alosi; mamaan, nyangan, luhuto, luguto, poko rapo, amongon.(Sul.); Bua, hua, soi, hualo, hual, soin, palm (Maluku). bua, winu,; 98 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Srikaya Nama Ilmiah : Annona squamosa L.
Familia : Annonaceae Uraian : Perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2--7, m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6--17 cm, lebar 2,5--7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga tunggal, dalam berkas, 1--2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2--2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat keeil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5--10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabuabuan. Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat. Asal usul Amerika tropis. Waktu berbunga Januari -- Desember. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl, terutama pada tanah berpasir sampai tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5--7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup. Di Jawa ditanam sebagai tanaman buah. Perbanyakan dapat dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4x3 meter. Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur 1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3--4 tahun. Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110--120 hari setelah berbunga.
99 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: delima bintang, serba bintang, sarikaya, seraikaya. 7awa: sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaja, serakaja, sirikaja. Kalimantan: sarikaya. Nusa Tenggara: sirkaya, srikaya, garoso, ata. Sulawesi: atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: atisi, hirikaya, atis. NAMA ASING Pan li zhi (C), custard apple, sugar apple, sweetsop (I), noinaa (T), kaneelappel, attier, pomme canalle, zuckerapfel. NAMA SIMPLISIA Squamosae Semen (biji srikaya), Squamosae Folium (daun srikaya).
100 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Mahoni
Nama Ilmiah : Swietenia mahagoni Jacq. Sinonim : S. macrophylla, King. = S. mahagoni, (Bl.), Jacq. Familia : Meliaceae Uraian : Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Pohon, tahunan, tinggi 5-25 m, berakar tunggang, batangnya bulat, banyak bercabang dan kayunya bergetah. Daunnya daun majemuk menyirip genap, helaian daun bentuknya bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang menyirip, panjang 3-15 cm. Daun muda berwarna merah, setelah tua warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. ibu tangkai bunga silindris, warnanya coklat muda. Kelopak bunga lepas satu sama lain,.bentuknya seperti sendok, warnanya hijau. Mahkota silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih, warnanya hitam atau coklat. Mahoni merupakan pohon penghasil kayu keras dan digunakan untuk keperluan perabot rumah tangga serta barang ukiran, Perbanyakan dengan biji.
Nama Lokal : Mahagoni, maoni, moni.
101 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
Turi
Nama Ilmiah : Sesbania grandiflora (L.) Pers. Sinonim : Agati grandiflora, Desv. Familia : Papilionaceae Uraian : Turi umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1.200 m dpl. Pohon 'kurus' berumur pendek, tinggi 5-12 m, ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata, dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan, lapisan gabus mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 m. Berdaun majemuk yang letaknya tersebar, dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. Panjang daun 20-30 cm, menyirip genap, dengan 20-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi rata, panjang 3-4 cm, lebar 0,8-1,5 cm. Bunganya besar dalam tandan yang keluar dari ketiak daun, letaknya menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit, panjangnya 7-9 cm. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas, yang berbunga putih dan berbunga merah. Buah bentuk polong yang menggantung, berbentuk pita dengan sekat antara, panjang 20-55 cm, lebar 7-8 mm. Biji 15-50, letak melintang di dalam polong. Akarnya berbintil-bintil, berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen, sehingga bisa menyuburkan tanah. Daun, bunga dan polong muda dapat dimakan sebagai sayur atau dipecel. Daun muda setelah dikukus kadang dimakan oleh ibu yang sedang menyusui anaknya untuk menambah produksi asi, walaupun baunya tidak enak dan berlendir. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya protein. Turi juga dipakai sebagai 102 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013
pupuk hijau. Daunnya mengandung saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor. Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan, karena memang lebih berkhasiat. Mungkin kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Nama Lokal : Turi, toroy, (Jawa). turi (Sumatera). tuli, turi, turing, ulingalo, suri, gongo gua, kaju jawa (Sulawesi). Tuwi, palawu, kalala; gala-gala, tanumu, ghunga, ngganggala (Nusa tenggara);
103 Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bantul Tahun 2013