1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peningkatan mutu pendidikan secara ideal haruslah dilakukan secara terus menerus dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Memperhatikan kondisi riil SMA N 1 Godong yang berada di lingkungan pedesaan dan yang dipandang maju oleh masyarakat Kabupaten Grobogan dibandingkan dengan SMA yang lainnya, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong tahun pelajaran 2016/2017 yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong; 2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA N 1 Godong yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik; 3. Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2016/2017, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.
2
4. Kalender pendidikan SMA N 1 Godong disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2016/2017. Kurikulum SMA N 1 Godong ini disusun dengan tujuan sebagai acuan satuan pendidikan
SMA N 1 Godong dengan mengedepankan
prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan kurikulum secara rasional perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki
kompetensi
dan
keterampilan
tentunya
akan
menjadi
beban
pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar
SDM
usia
produktif
yang
melimpah
ini
dapat
ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
3
Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Di era globalisasi juga akan terjadi perubahanperubahan yang cepat. Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat sebagai akibat dari revolusi industri dan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arus globalisasi juga akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WTO, ASEAN Community, APEC, dan AFTA. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7)
pola
pembelajaran
berbasis
massal
menjadi
kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi
pembelajaran
ilmu
pengetahuan
jamak
(multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Penguatan tata kelola kurikulum pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
4
yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru. Karakteristik
kurikulum
2013
dirancang
sebagai
berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2)
sekolah
merupakan
bagian
dari
masyarakat
yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3) mengembangkan
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; 6) kompetensi
inti
kelas
menjadi
unsur
pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran
dikembangkan
untuk
mencapai
kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti; dan 7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Tujuan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
B.
Landasan Dasar Hukum yang relevan dalam penyusunan Kurikulum 2013 untuk SMA: 1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3.
PP No 19 Tahun 2005 yang direvisi I dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan revisi II dengan PP No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
4.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana.
5
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang SKL Kurikulum 2013. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar (KI-KD). 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. 17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. 18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru. 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA. 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler. 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler Wajib Pramuka. 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan Menengah.
6
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal. 25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran. 26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. 28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. 29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Landasan Hukum untuk mulok untuk Provinsi Jawa Tengah: 1.
Peraturan Daerah Jawa Nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan Aksara Jawa.
2.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2012.
3.
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl. 23 Juli 2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013.
4.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
5.
Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA N 1 Godong tahun Pelajaran 2016/2017.
6.
Surat Keputusan Kepala SMA N 1 Godong Nomor 423.5/007 tentang Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum SMA N 1 Godong Tahun 2016/2017.
C.
Tujuan Penyusunan Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 36 ayat 2 dan pasal 38 ayat 2 ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan prinsip diversifikasi yang bertujuan untuk memberikan pedoman pengelolaan kurikulum tingkat sekolah sesuai dengan relevansi atau karakteristik satuan pendidikan, kekhasan daerah, dan potensi peserta didik.
7
Pengembangan KTSP diarahkan untuk mencapai suatu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan Kurikulum 2013 selain untuk mencapai tujuan di atas, juga dimaksudkan untuk lebih menitikberatkan pada pencapaian pendidikan karakter dan mempersiapkan generasi emas Indonesia yang mampu bersaing dalam proses globalisasi, yakni untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Tujuan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun sebagai acuan pelaksanaan pendidikan, pembelajaran, dan penilaian di sekolah serta secara terukur dan spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I, Dokumen II, dan dokumen III.
D.
Acuan Konseptual Acuan konseptual yang meliputi 12 poin seperti yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentan KTSP: 1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA N 1 Godong dilaksanakan Kegiatan Rohis dimana dalam Rohis siswa dibimbing untuk mendalamani agama Islam melalui kegiatan pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya untuk membentuk akhlak dan budi pekerti. Pada peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan. 2. Toleransi dan kerukunan umat beragama Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan dengan mengitegrasikan persatuan nasional dan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah. 4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan untuk meningkatkan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. 5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu Kurikulum SMA N 1 Godong diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu. 6. Kebutuhan kompetensi masa depan Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan kompetensi masa depan. 7. Tuntutan dunia kerja Kurikulum SMA N 1 Godong memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok atau Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal yang terintegrasi dalam mata pelajaran. 8. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum
SMA N
1 Godong
dikembangkan
secara berkala
dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku. 9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan Daerah Godong memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA N 1 Godong memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah. 10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya Mulok Bahasa Daerah serta Seni dan Budaya Grobogan, merupakan kebutuhan
9
dan ciri khas Kabupaten Grobogan. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis. 11. Dinamika perkembangan global Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari. 12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
E.
Prinsip Pengembangan Prinsip-prinsip pengembangan KTSP seperti yang tercantum dalam Lampiran Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, meliputi 3 prinsip: 1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.
Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum
SMA
N
1
Godong
diarahkan
kepada
proses
pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan
formal,
informal
dan
non
formal,
dengan
memperhatikan kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia
seutuhnya
dengan
memperhatikan
dan
mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di SMA N 1 Godong dilaksanakan program peduli lingkungan, yang dilaksanakan melalui kerja
10
sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Dinas Kehutanan dan Perkebunan. 3.
Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
F.
Prosedur Operasional Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi: 1. Analisis
mencakup:
analisis
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
mengenai kurikulum; analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan analisis ketersediaan sumber daya pendidikan. 2. Penyusunan mencakup: perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan; penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran. 3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah. 4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
11
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah Tujuan
pendidikan
menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih
lanjut dengan
memiliki keseimbangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari
B. Visi SMA Negeri 1 Godong ”Unggul dalam Mutu, Santun dalam Prilaku, Cekatan dalam Tindakan”
C. Misi SMA Negeri 1 Godong 1. Membudayakan memulai pekerjaan dengan berdoa dan mengakhirinya dengan bersyukur melalui berdoa di awal dan di akhir pelajaran. 2. Mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar. 3. Meningkatkan fungsi perpustakaan dan laboratorium berbasis ICT. 4. Mengkondisikan sekolah yang nyaman dan menyenangkan. 5. Membudayakan salam, tegur, dan senyum sesama warga sekolah di lingkungan sekolah. 6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.
D. Tujuan Sekolah Tujuan Pendidikan SMA N 1 Godong: 1. Tujuan Jangka Menengah SMA N 1 Godong a. Tercapainya tingkat pengetahuan dan ketrampilan siswa yang memadai sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. b. Tercapainya idealisme segenap warga sekolah dalam memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai prestasi yang optimal. c. Tercapainya tingkat penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut yang dapat mendorong peserta didik mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal. 2. Tujuan Jangka Pendek kurikulum SMA N 1 Godong (Tahun Pelajaran 2016/2017) a. Tercapainya tingkat kelulusan yang diterima di Perguruan Tinggi sekurangkurangnya 50 persen ( PTN 10 % , PTS 40 %). b. Menjuarai berbagai kompetiisi OSN, OOSN, OPSI tingkat kabupaten.
12
c. Tercapainya tingkat kelulusan 100 persen dengan rata-rata nilai Ujian Nasional 65,0. d. Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana pengembanmgan diri peserta didik. e. Semua guru telah tersertifikasi. f. Meningkatkan kualitas spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan ketrampilan warga sekolah serta pembiasaan yang positif. g. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 90 %. h. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. i. Ektrakurikuler dapat menjuarai tingkat kabupaten. j. Meningkatkan sarana prasarana pembelajaran untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik.
13
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Standar Kompetensi Lulusan SMA Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor 54 Tahun 2013. Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016. Dimensi
Rumusan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap : beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berkarakter, jujur, dan peduli; bertanggungjawab; pembelajar sejati sepanjang hayat; dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknik, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional.
Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
B. Struktur Kurikulum SMA N 1 Godong Berdasarkan Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA. Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X, XI, dan XII struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran. Pengorganisasian kelas pada SMA N 1 Godong yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
14
(MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.
STUKTUR KURIKULUM SMA N 1 GODONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Pengetahuan dan Keterampilan Beban/JP (B) No
Mata Pelajaran *)
Kelompok A (Umum) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia 3 Matematika 4 Sejarah Indonesia 5 Bahasa Inggris 6 Kelompok B (Umum) 1 Seni Budaya Pend. Jasmani, Olah 2 Raga, dan Kesehatan Prakarya dan 3 Kewirausahaan 4 Bahasa Jawa Kelompok C (Peminatan) MIPA 1 Matematika 2 2 Biologi 3 Fisika 4 Kimia Kelompok C (Peminatan) IPS 1 Geografi 2 Sejarah 3 Sosiologi 4 Ekonomi Kelompok C (Peminatan) LINTAS MINAT Bahasa dan Sastra 5 inggris
KKM
X X MIPA IPS
XI MIPA
XI IPS
XII MIPA
XII IPS
75
3
3
3
3
3
3
75
2
2
2
2
2
2
75 75 75 75
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
75
2
2
2
2
2
2
75
3
3
3
3
3
3
75
2
2
2
2
2
2
75
2
2
2
2
2
2
75 75 75 75
3 3 3 3
3 3
4 4 4 4
4 4
4 4 4 4
3
3 3 3 3
75 75 75 75 75
3
4
4 4 4 4
4
4
Nomor
4 4 4 4 4
4
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
4
32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 direvisi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi Inti ini dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai
15
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti menggunakan notasi berikut : 1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan; dan 4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap ketrampilan. Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi Inti kelas X mengacu pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan Kompetensi Inti Kelas XI dan XII mengacu pada Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
Tabel Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas No Kompetensi Inti Kelas X 1.
2.
3.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), tanggungjawab, responsive, dan pro-aktif. Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora. Dengan
Kompetensi Inti Kelas XI
Kompetensi Inti Kelas XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran agama agama yang dianutnya. yang dianutnya. 2. Menghayati dan 2. Menghayatidan mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran, damai), santun, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi sebagai bagian dari solusi atas berbagai atas berbagai permasalahan dalam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif berinteraksi secara efektif denganlingkungan sosial denganlingkungan sosial dan alam serta dalam dan alam serta dalam menempatkan diri menempatkan diri sebagai sebagai cerminan bangsa cerminan bangsa dalam dalam pergaulan dunia pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis menganalisis, dan pengetahuan faktual, mengevaluasi pengetahuan konseptual, prosedural, faktual, konseptual, dan metakognitif prosedural, dan berdasarkan rasa ingin metakognitif dalam ilmu tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora seni, budaya, dan dengan wawasan humaniora dalam kemanusiaan, kebangsaan, wawasan kemanusiaan, kenegaraan, dan peradaban kebangsaan, kenegaraan, terkait penyebab fenomena dan peradaban terkait dan kejadian,serta penyebab fenomena dan menerapkan pengetahuan
16
No Kompetensi Inti Kelas X
4.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif. Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Kompetensi Inti Kelas XI kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Inti Kelas XII prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kelas X, XI dan XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta kegiatan pramuka sebagai ekstra wajib bagi semua peserta didik kelas X, XI, dan XII. Jumlah pelajaran kelas X adalah 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran umum A, 5 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 2 mata pelajaran Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1 mata pelajaran Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XII adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1 mata pelajaran Lintas Minat.
17
Struktur Kurikulum SMA N 1 Godong Kelas X, XI dan XII disajikan dalam Tabel berikut: Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Kelas X MIPA Kelas X Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Umum) 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
10.
Bahasa Jawa
2
2
11
BK
1
1
12
TIK
1
1
Kelompok C (Peminatan) 11.
Matematika
3
3
12.
Biologi
3
3
13.
Fisika
3
3
14.
Kimia
3
3
6
6
46
46
Kelompok D (Lintas Minat) Dua/tiga mata pelajaran yang ada di Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 15. dan/atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
18
Kelas XI MIPA Kelas XI Mata Pelajaran
Alokasi waktu Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Umum) 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
10.
Bahasa Jawa
2
2
Kelompok C (Peminatan) 11.
Matematika
4
4
12.
Biologi
4
4
13.
Fisika
4
4
14.
Kimia
4
4
4
4
46
46
Kelompok D (Lintas Minat) Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang menjadi lintas untuk kelas X Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 15.
19
Kelas XII MIPA Kelas XII Mata Pelajaran
Alokasi waktu Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Umum) 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
2
2
3
3
Kelompok B (Umum) 7. 8.
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
10.
Bahasa Jawa
2
2
Kelompok C (Peminatan) 11.
Matematika
4
4
12.
Biologi
4
4
13.
Fisika
4
4
14.
Kimia
4
4
4
4
46
46
Kelompok D (Lintas Minat) 15.
Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran yang menjadi lintas untuk kelas XI
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
20
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) Kelas X IPS Kelas X Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Umum) 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
10. Bahasa Jawa
2
2
11
BK
1
1
12
TIK
1
1
11. Geografi
3
3
12. Sejarah
3
3
13. Sosiologi
3
3
14. Ekonomi
3
3
6
6
46
46
Kelompok C (Peminatan)
Kelompok D (Lintas Minat) 15. Dua/tiga mata pelajaran yang ada di Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
21
Kelas XI IPS Kelas XI Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Umum) 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
4
4
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
2
11. Geografi
4
4
12. Sejarah
4
4
13. Sosiologi
4
4
14. Ekonomi
4
4
4
4
46
46
10. Bahasa Jawa Kelompok C (Peminatan)
Kelompok D (Lintas Minat) 15. Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang menjadi lintas untuk kelas X Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
22
Kelas XII IPS Kelas XII Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Umum) 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
4
4
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
2
11. Geografi
4
4
12. Sejarah
4
4
13. Sosiologi
4
4
14. Ekonomi
4
4
4
4
46
46
10. Bahasa Jawa Kelompok C (Peminatan)
Kelompok D (Lintas Minat) 15. Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran yang menjadi lintas untuk kelas XI Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
C. Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Godong Muatan nasional seperti tercantum dalam Permendikbud nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum SMA. Struktur kurikulum telah disusun berdasarkan peminatan secara terpisah yaitu kelas X MIPA, X IPS, XI MIPA, XI IPS, XII MIPA, XII IPS memuat mapel umum A, umum B, peminatan dan lintas minat. Program muatan lokal dasar hukumnya peraturan Gubernur Jawa Tengah No 57 Tahun 2013 tentang penunjukan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun
23
2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara jawa. Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kabupaten Grobogan maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA N 1 Godong seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa Jawa. Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut: a. Untuk Bahasa Jawa muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di setiap sekolah di Propinsi Jawa Tengah dengan KI/KD sudah dibuat di provinsi, khusus untuk kelas X, XI, dan XII menjadi mata pelajaran umum B. b. Untuk TIK muatan lokal sekolah khusus kelas X menjadi mata pelajaran umum B. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah. Muatan lokan bahasa jawa telah dimasukkan dalam struktur kurikulum kelas X, XI, dan XII dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran per minggu untuk semua kelas. SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa (Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten atau yang dikembangkan oleh sekolah (terlampir). Pengaturan beban belajar berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah di SMA N 1 Godong, beban belajar menggunakan sistem Paket. a.
Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit, dengan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60 %.
b.
Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut: 1) Kelas X : 46 Jam pelajaran 2) Kelas XI : 46 Jam pelajaran 3) Kelas XII : 46 Jam pelajaran
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut: HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
WAKTU BELAJAR 07.15 – 14.45 07.15 – 14.45 07.15 – 13.45 07.15 – 13.45 07.15 – 11.15 07.15 – 13.45
24
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai berikut: Jumlah Minggu
Bulan
Minggu Efektif
Juli 2016
4
1
Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016
4 4 4 4
4 3 4 5
Desember 2016
5
1
Januari 2017 Pebruari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017
5 4 5 4 4
5 3 3 3 4
Juni 2017
4
1
Jumlah
51
37
Keterangan Libur Akhir Tahun Pelajaran, pelaksanaan PLSBSB, dan Libur Awal Ramadhan dan Idhul Fitri Penilaian Harian Bersama
Penilaian Akhir Semester, Pengisian LHB dan Libur Akhir Semester
Ujian Sekolah Utama Perkiraan Ujian Nasional Utama Penilaian Kenaikan Kelas, Pengisian LHB dan Libur Akhir Semester
Pemanfaatan 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri (KM), PT dan KM merupakan kegiatan yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah discoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, proyek, dan problem solving. Peminatan diatur dalam Permendikbud Nomor 64 tahun 2014. Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan 1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan 2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu. Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke SMA sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik, didasarkan pada nilai rapor, nilai UN SMP/MTS, dan rekomendasi guru BK SMP/MTS atau yang sederajat. Mata pelajaran lintas minat diambil dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok peminatan bahasa dan budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang sama. Peserta didik wajib mengambil 4 mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari
25
guru BK. Peserta didik dapat mengambil 2 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari guru BK. Program penelusuran bakat, minat, dan prestasi peserta didik kelas X berdasarkan nilai UN SMP/MTS, nilai rapor, tes IQ, dan angket peminatan. Berdasarkan penelusuran SMA N 1 Godong membuka peminatan MIPA dan IPS. Lintas minat untuk kelas X sebanyak 2 mata pelajaran @ 3 jam pelajaran per minggu dan dipilih dari mapel-mapel pada 2 peminatan lainnya. Lintas minat untu kelas XI sebanyak 1 mata pelajaran @ 4 jam pelajaran per minggu dipilih dari 2 mata pelajaran lintas minat di kelas X. Lintas minat untuk kelas XII adalah melanjutkan dari kelas XII dengan alokasi waktu pelajaran @ 4 jam pelajaran per minggu. Di SMA N 1 Godong
tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi
Pilihan Lintas Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat untuk kelas X peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di peminatan lain, untuk kelas XI, XII di masingmasing peminatan dapat memilih satu mata pelajaran Lintas Minat dikelas X, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat SMA N 1 Godong No
Kelas
1
X MIPA 1-5
X MIPA 6-7
2
X IPS 1-4
X IPS 5
Mapel Lintas Minat 1. Ekonomi 2. Bahasa dan Sastra Inggris 1. Geografi 2. Ekonomi 1. Fisika 2. Kimia 2. Kimia 3. Bahasa dan Sastra Inggris
3
XI MIPA 1-2 dan 7
Ekonomi
4
XI MIPA 3-5 dan 6
Bahasa dan Sastra Inggris
5
XI IPS 1-2 dan 5
Biologi
6
XI IPS 3-4
Fisika
7
XII MIPA 1-2
Ekonomi
8
XII MIPA 3-5 dan 6-7
Geografi
9
XII IPS 1- 2 dan 5
Biologi
10
XII IPS 3- 4
Bahasa dan Sastra Inggris
26
Bimbingan dan Konseling diatur dalam Permendikbub Nomor 111 Tahun 2014. Bimbingan dan Konseling mencakup 4 program layanan dan 4 bidang layanan BK. Sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan bahwa: “Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: 1) layanan dasar; 2) layanan peminatan dan perencanaan individual; 3) layanan responsif; dan 4) layanan dukungan sistem”. Melihat keempat komponen layanan yang dimaksud dalam pasal tersebut, di sini tampak jelas bahwa konsep dan kerangka kerja layanan Bimbingan dan Konseling yang dikehendaki oleh peraturan ini adalah Pola Bimbingan dan Konseling Komprehensif, sebagaimana digagas oleh Gysber, dkk dan telah digunakan di berbagai negara lain. Komponen layanan BK dituangkan dalam program tahunan dan semester dengan mempertimbangkan komposisi, proporsi, dan alokasi waktu layanan di dalam dan di luar kelas. Layanan BK di dalam kelas dengan beban belajar 2 jam per minggu. Layanan BK di luar kelas, setiap kegiatan disetarakan dengan beban belajar 2 jam per minggu. Pendidikan Kepramukaan diatur dalam Permendikbud Nomor 63 Tahun 2013. Model pendidikan yang akan dilaksanakan yaitu dengan blok, aktualisasi dan reguler. a.
Sistem Blok Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan “Training Orientasi Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok dilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidik dapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem blok adalah:
27
1) Pengenalan
pendidikan
kepramukaan
yang
menyenangkan
dan
menantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuk lembaga pendidikan. 2) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: - Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, - Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak. b.
Sistem Aktualisasi Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasi dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Aktivitas Sistem Aktualisasi : 1) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. 2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. 3) Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler Pramuka. 4) Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
Pembina
(Instruktur
Muda/Instruktur
Pramuka)
Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem Aktualisasi
adalah:
1)
Pengenalan
pendidikan
kepramukaan
yang
menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik. 2) Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan. 3) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui Aplikasi Dwi Satya
28
dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak c.
Sistem Reguler Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui Gudep. Aktivitas Sistem Reguler: 1) Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik; 2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran; 3) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali; 4) Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan; dan 5) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD). Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem
reguler
adalah
meningkatkan
kompetensi
(nilai-nilai
dan
keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui: aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak. Kegiatan Ekstrakurikuler diatur dalam Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
29
Kegiatan yang dilaksanakan adalah: No
Ekstrakurikuler
1
Pramuka
2
OSN 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 4. Biologi 5. Geografi 6. Astronomi 7. Kebumian 8. Ekonomi 9. Komputer
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Paskibra PMR Basket Tenis Meja Bola Volley Bulu Tangkis Renang Sepak Bola
Nama Pembina
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Wahyu T.S., S.Pd. Abas, S.Pd. Jasman, S.Pd. Wakhid R.N.Y., S.Kom. Sony Hermawan, S.Pt. H. Kholik, S.Kom. Dra. Maryam Peni M., S.Pd. Rina R., S.Pd. Setyadi A., S.Pd.
Nur Shofiati, S.Pd. Drs. H. Hadi P., M.Pd. Tithing S., S.Pd. Suryati, M.Pd. H.Busono,S.Pd. Umi Q., S.Pd. Tri Adi S., S.Pd. Hj. Sri Eko D., S.Pd. Rika Noor L., S.Pd.
Yuni Riyanti, S.Pd. Asa, W.K., S.Pd. Drs. Kabul Sarjono Drs. Kabul Sarjono Lilik Marsudi, S.Pd. Setyadi A., S.Pd. Lilik Marsudi, S.Pd. 1. Eko Supriyanto 2. Jasman, S.Pd. Futsal 1. Setyadi A., S.Pd. 2. Masrian Rohis Dra. Hj. Maemunah Sablon Drs. Prayitno Slamet Paduan Suara 1. Yayuk Yudiastuti, S.Pd. 2. Dian I. L., S.Pd. Seni Tari Yayuk Yudiastuti, S.Pd. English Study Suparjan, M.M., M.Pd. Club Multi Media dan H.Kholik, S.Kom. Grafis Seni Baca Al KH. Mughis, A.H. Qur’an Jurnalistik Wahyu Tri S., S.Pd. KIR 1. H. Thithing S., S.Pd. 2. Suryati, S.Pd., M.Pd.
Hari Pelaksa naan Jum’at
Waktu
13.30-15.30
Jum’at Rabu
11.30-13.00 14.00-15.30
Rabu Kamis Kamis Rabu Rabu Rabu Kamis Rabu
14.00-15.30 14.00-15.30 14.00-15.30 14.00-15.30 14.00-15.30 14.00-15.30 14.30-16.00 14.00-15.30
Sabtu
14.00-15.30
Sabtu Sabtu Sabtu
14.00-15.30 14.00-15.30 14.00-15.30
Rabu Kamis
14.00-15.30 14.00-15.30
Kamis
14.00-15.30
Sabtu
14.00-15.30
Sabtu Kamis
14.00-15.30 14.00-15.30
30
Sistem penilaian ekstrakurikuler berdasarkan pada absen kehadiran peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika kehadiran 60 % s.d 70 % tatap muka dalam satu semester nilai CUKUP (C). b. Jika kehadiran 71 % s.d 85 % tatap muka dalam satu semester nilai BAIK (B). c. Jika kehadiran 86 % s.d 100 % tatap muka dalam satu semester nilai AMAT BAIK (A). Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan SMA N 1 Godong, mengacu pada peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian. Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 0 – 100. Di SMA N 1 Godong penilaian meliputi 3 ranah yaitu: Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap. Tabel. Konversi Kompetensi Pengetahuan, Ketrampilan danSikap PENGETAHUAN SKOR RATA-RATA
PREDIKAT
KETRAMPILAN CAPAIAN OPTIMUM
PREDIKAT
SIKAP PREDIKAT
SB 90-100
A
90-100
A
(SANGAT BAIK)
80-89
B
80-89
B
B (BAIK)
70-79
C
70-79
C
C (CUKUP)
< 70
D
< 70
D
K (KURANG)
Ketuntasan belajar dituangkan dalam Ketuntasan Belajar, yang indikator dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMA N 1 Godong dengan mempertimbangkan: a. Karakter mapel b. Karakter peserta didik c. Kondisi sekolah Kriteria Ketuntasan Minimal secara bertahap dan berkelanjutan selalu diusahakan peningkatannya untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan Belajar minimal SMA N 1 Godong ditetapkan sebagai berikut:
31
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X MIPA SMA N 1 Godong Tahun Pelajaran 2016/2017
ASPEK NO
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A (UMUM) 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 2 PPKn 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya 8 Penjasorkes 9 Prakarya dan Kewirausahaan 10 BahasaJawa KELOMPOK C ( PEMINATAN ) Peminatan Matematika dan Ilmu I Pengetahuan Alam 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia Lintas Minat 1. Ekonomi 2. Bahasa dan Sastra Inggris 3. Geografi
S
P
K
B B B B B B
75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B B B
75 75 75
75 75 75
32
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X IPS SMA N 1 Godong Tahun Pelajaran 2016/2017
ASPEK NO
MATA PELAJARAN S
P
K
KELOMPOK A (UMUM) 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti
B
75
75
2
PPKn
B
75
75
3
Bahasa Indonesia
B
75
75
4
Matematika
B
75
75
5
Sejarah Indonesia
B
75
75
6
Bahasa Inggris
B
75
75
KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya
B
75
75
8
Penjasorkes
B
75
75
9
Prakarya dan Kewirausahaan
B
75
75
10
BahasaJawa
B
75
75
1. Geografi
B
75
75
2. Sejarah
B
75
75
3. Sosiologi
B
75
75
4. Ekonomi
B
75
75
1. Fisika
B
75
75
2. Kimia
B
75
75
3. Bahasa dan Sastra Inggris
B
75
75
KELOMPOK C ( PEMINATAN ) II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Lintas Minat
33
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI MIPA SMA N 1 Godong Tahun Pelajaran 2016/2017
ASPEK NO
MATA PELAJARAN S
P
K
KELOMPOK A (UMUM) 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti
B
75
75
2
PPKn
B
75
75
3
Bahasa Indonesia
B
75
75
4
Matematika
B
75
75
5
Sejarah Indonesia
B
75
75
6
Bahasa Inggris
B
75
75
KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya
B
75
75
8
Penjasorkes
B
75
75
9
Prakarya dan Kewirausahaan
B
75
75
10
BahasaJawa
B
75
75
B
75
75
2. Biologi
B
75
75
3. Fisika
B
75
75
4. Kimia
B
75
75
B
75
75
KELOMPOK C ( PEMINATAN ) Peminatan Matematika dan Ilmu I Pengetahuan Alam 1. Matematika
Lintas Minat 1. Ekonomi atau Bahasa dan Sastra Inggris
34
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI IPS SMA N 1 Godong Tahun Pelajaran 2016/2017
ASPEK NO
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A (UMUM) 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 2 PPKn 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya 8 Penjasorkes 9 Prakarya dan Kewirausahaan 10 BahasaJawa KELOMPOK C ( PEMINATAN ) II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Geografi 2. Sejarah 3. Sosiologi 4. Ekonomi
S
P
K
B B B B B B
75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B
75
75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Lintas Minat 1. Biologi atau Fisika
35
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII MIPA SMA N 1 Godong Tahun Pelajaran 2016/2017
ASPEK NO
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A (UMUM) 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 2 PPKn 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya 8 Penjasorkes 9 Prakarya dan Kewirausahaan 10 Bahasa Jawa KELOMPOK C ( PEMINATAN ) Peminatan Matematika I Pengetahuan Alam 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia Lintas Minat 1. Geografi atau Ekonomi
dan
S
P
K
B B B B B B
75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B
75
75
Ilmu
36
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII IPS SMA N 1 Godong Tahun Pelajaran 2016/2017
ASPEK NO
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A (UMUM) 1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 2 PPKn 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya 8 Penjasorkes 9 Prakarya dan Kewirausahaan 10 Bahasa Jawa KELOMPOK C ( PEMINATAN ) II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Geografi 2. Sejarah 3. Sosiologi 4. Ekonomi
S
P
K
B B B B B B
75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
B B B B
75 75 75 75
75 75 75 75
75
75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Lintas Minat 1. Biologi atau Bahasa dan Sastra Inggris
B
Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikian rupa sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masingmasing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan tehadap perbedaan individual
37
masing-masing peserta didik. Untuk mencapai ketuntasan ideal sekolah mengoptimalkan peran guru dalam hal-hal berikut : a. Menjabarkan/memecah KD (KompetensiDasar) ke dalam satuan-satuan (unitunit) yang lebih kecil dengan memperhatikan pengetahuan prasaratnya. b. Mengembangkan indikator berdasarkan KI/KD. c. Menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang bervariasi. d. Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik. e. Menilai
perkembangan
peserta
didik
dalam
mencapai
kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap). f. Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi peserta didik yang mengalami kesulitan. Kenaikan Kelas di SMA N 1 Godong ditentukan antara lain dengan penilaian. Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi ketrampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi ketrampilan menggunakan skala 0-100, sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala sangat (SB), Baik (B), Cukup (C), dan kurang (K). Berdasarkan permendikbud No 53 tahun 2015 tentang penilaian. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas mengacu
pada
hasil
belajar
siswa
pada
semester
genap
dengan
mempertimbangkan hasil belajar mereka pada semester ganjil. Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI dinyatakan naik ke kelas XII apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2) Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal baik, yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 3) Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM dengan KKM 75 per mata pelajaran. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut. 5) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi jika ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) lebih atau sama dengan 10 % dari hari efektif pembelajaran dalam satu tahun pelajaran (21 hari).
38
Kelulusan berdasarkan permendikbud No 144 tahun 2014. Kelulusan peserta didik SMA N 1 Godong berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. 2) Memperoleh nilai sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 3) Peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata Nilai Sekolah mencapai paling rendah 77. Dengan pembobotan Nilai Sekolah adalah 50% rata-rata nilai raport semester III, IV dan V dan 50% Ujian Sekolah. 4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui Dewan Guru. 5) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata raport dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka dibelakang koma. 6) Mengikuti Ujian Nasional. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan aspek, sedangkan dalam aspek ketrampilan akan diatur dalam POS Ujian Sekolah. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standart Nasional Pendidikan. Untuk tahun pelajaran 2016/2017 sekolah mentargetkan peserta didik lulus 100 %. Untuk mencapai kelulusan 100 % usaha yang dilakukan sekolah adalah melakukan 7 strategi sukses Ujian Nasional yang meliputi : 1) Efektifitas kegiatan pembelajaran 2) Diklat guru mata pelajaran UN kelas XII 3) Menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan 4) Bimbingan belajar intensif mata pelajaran UN (pengayaan) 5) Try Out Ujian Nasioanl 6) Pelatihan motivasi UN 7) Istigosah menjelang UN
39
Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di sekolah SMA N 1 Godong, telah terintegrasi dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk setiap kegiatan pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri baik layanan BK maupun kegiatan ekstrakuler. Misalnya : Kegiatan membatik masuk dalam kewirausahaan, Pembuatan telur asin, pembuatan tape masuk dalam pembelajaran biologi, Kegiatan tari yang sudah dilaksanakan dalam pengembangan diri. Selain itu juga dilakukan pembiasan yang meliputi kegiatan: a. Upacara bendera setiap hari Senin, dan hari besar nasional. b. Membaca Asmaul Husnah dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap awal pelajaran. c. Peringatan hari besar keagamaan. d. Kebersihan kelas dan lingkungan (Piket regu kerja, kebersihan bersama di setiap hari jumat sebelum jam pelajaran). e. Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa bersama. f. Membudayakan Salam, Sapa, Senyum (3S) di lingkungan Sekolah. g. Membudayakan tertib Waktu, tetib berpakaian, dan tertib belajar. h. Membudayakan untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.
40
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran Awal tahun ajaran baru dimulai tanggal 18 Juli 2016. Untuk kelas X melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa baru (PLSBSB) selama 3 hari mulai tanggal 18 sampai dengan 20 Juli 2016. Sedangkan pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari Senin tanggal 25 Juli 2016.
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
WAKTU BELAJAR 07.15 – 14.45 07.15 – 14.45 07.15 – 13.45 07.15 – 13.45 07.15 – 11.15 07.15 – 13.45
41
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai berikut: Bulan
Jumlah Minggu
Minggu Efektif
Juli 2016
4
1
Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016
5 4 4 4
5 2 4 5
Desember 2016
5
1
Januari 2017 Pebruari 2017 Maret 2017
5 4 5
5 3 3
April 2017
4
3
Mei 2017
4
4
Juni 2017
4
1
Jumlah
51
37
Keterangan Libur Akhir Tahun Pelajaran, pelaksanaan PLSBSB, dan Libur Awal Ramadhan dan Idhul Fitri Penilaian Harian Bersama
Penilaian Akhir Semester, Pengisian LHB dan Libur Akhir Semester
Ujian Sekolah Utama Perkiraan Ujian Nasional Utama Penilaian Kenaikan Kelas, Pengisian LHB dan Libur Akhir Semester
C. Pengaturan Waktu Libur SMA N 1 Godong Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.: 1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. 2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan. Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah: 1. Libur Semester Gasal: 19 Dersember 2015 – 31 Desember 2016 2. Libur Semester Genap: 19 Juni 2016 – 15 Juli 2017 Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain: 1.
Tahun Baru
2.
Idul Fitri dan Cuti Bersama
3.
Idul Adha
4.
Tahun Baru Imlek
42
5. Tahun Baru Hijriah 6. Hari Raya Nyepi 7. Maulid Nabi Muhammad saw. 8. Tahun Baru Imlek 9. Wafat Isa Al masih 10. Hari Raya Waisak 11. Kenaikan Isa Al Masih 12. Hari Kemerdekaan RI 13. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw. 14. Hari Raya Natal
D. Tabel Kalender Kegiatan SMA N 1 Godong Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2016-2017 adalah sebagaimana tertera pada tabel kalender kegiatan SMA Negeri 1 Godong berikut ini.
TABEL KALENDER KEGIATAN SMA N 1 GODONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
NO TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
1 18-20 Juli 2016
Hari-hari Pertama Masuk Satuan Pendidikan (Kegiatan PLSBSB, KBM).
2 17 Agustus 2016
Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71
3 9 September 2016
Memperingati Hari Olah Raga Nasional
4 12 September 2016
Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 1437 H)
5 19-24 September 2016 Penilaian Harian Bersama 6 26-29 September 2016 Kegiatan Jeda Semester Gasal 7 1 Oktober 2016
Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila
8 2 Oktober 2016
Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1438 H)
9 28 Oktober 2016
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
10 10 November 2016
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
111 5-10 Desember 2016
Penilaian Akhir Semester Gasal
12 12 Desember 2016
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi SAW 1438 H)
13 13-16 Desember 2016
Penilaian Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
14 17 Desember 2016
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (BLHP) Semester Gasal
15 19-31 Desember 2016
Libur Akhir Semester Gasal
43
16 25-26 Desember 2016
Libur Umum (Hari Raya Natal) dan cuti bersama
18 1 Januari 2017
Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2017)
19 28 Januari 2017
Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2567)
20 2 – 4 Pebruari 2017
Try Out I
21 27 Pebruari –
Ujian Sekolah
7 Maret 2017 22 20 – 22 Maret 2017
Try Out II
23 28 Maret 2017
Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka1939)
24 3-8 April 2017
Ujian Nasional SMA/MA (Utama)
25 10-17 April 2017
Ujian Nasional SMA/MA (Susulan)
26 14 April 2017
Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)
27 21 April 2017
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Kartini
28 24 April 2017
Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H)
29 1 Mei 2017
Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
30 2 Mei 2017
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
31 11 Mei 2017
Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2561)
32 20 Mei 2017
Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional
33 25 Mei 2017
Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
34 26-27 Mei 2017
Libur awal Ramadhan 1438 H
35 5-10 Juni 2017
Penilaian Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas
36 12-16 Juni 2017
Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
37 17 Juni 2017
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
38 19 Juni- 15 Juli 2017
Libur Akhir semester Genap/Libur Akhir Tahun Pelajaran 2016/2017
39 25-26 Juni 2017
Libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H (1 Syawal 1438 H)
40 1,3,4,5 Juli 2017
Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2017/2018
41 17 Juli 2017
Permulaan Tahun Pelajaran 2017/2018
44
BAB V PENUTUP Kurikulum SMA Negeri 1 Godong bertujuan untuk mempersiapkan dan menciptakan lulusan yang kompeten agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum ini merupakan suatu sistem kurikulum yang mengakomodasikan berbagai kebutuhan tingkat nasional, daerah, dan sekolah, serta dapat diperkaya untuk kepentingan global. Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum SMA Negeri 1 Godong ditandai dengan perwujudan kebiasaan berpikir dan bertindak peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Kurikulum perlu dinilai secara berencana dan berkala untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Berkenaan dengan hal tersebut, penilaian kurikulum dilakukan oleh berbagai komponen yang terkait. Kurikulum SMA Negeri 1 Godong ini berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran, yaitu tahun pelajaran 2016/2017. Oleh karena itu, pada akhir tahun pelajaran 2016/2017 nanti akan dilakukan evaluasi dan revisi seperlunya oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah.
Godong,
Juli 2016
Kepala SMA N 1 Godong
Drs. MARDANI, M.M. NIP. 19620306 198703 1 007
45
46
47
48
49