BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Dalam perkembangannya, Sistem Informasi merupakan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pengelolaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi dalam bisnis dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM Sistem Informasi Manajemen digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Upaya perusahaan dalam menghasilkan informasi yang handal harus dilakukan dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen SIM. Sistem Informasi
Manajemen
mengelola
informasi
mencerminkan berbasis
kemampuan
komputer
secara
perusahaan menyeluruh
dalam dan
terkoordinasi yang mampu mentransformasikan data menjadi informasi lewat serangkaian cara yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Peran manajemen menjadi sangat penting dalam menghasilkan informasi, terkait pemetaan kebutuhan informasi, penentuan jenis dan kualifikasi informasi, dan penggunaan
1
informasi tersebut yang didasarkan kepada “core business” dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, Sistem Informasi Manajemen memiliki cakupan lebih luas dari teknologi informasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yaitu melalui electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce. Meskipun pengguna internet di Indonesia telah mencapai 31 juta orang dan 159 juta orang lainnya adalah pengguna internet berbasis nirkabel, namun penyedia layanan E-Commerce di Indonesia baru mencapai 3%. Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun kedua pihak yang terlibat terpisah dalam jarak yang sangat jauh. Penggunaan teknologi informasi yang saat ini terus berkembang ternyata banyak memberikan timbal balik yang positif. Seperti banyaknya peluang bisnis baru yang tercipta khususnya pemanfaatan pada internet. Perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan kegiatan jual-beli melalui jaringan komputer, baik dengan menggunakan internet, ekstranet atau pun intranet. Pada bisnis jasa transportasi darat khususnya ojek di Indonesia, Gojek adalah perusahaan jasa pertama dengan layanan berbasis mobile dalam operasionalnya. Walaupun saat ini masih diperdebatkan mengenai sah tidaknya Go-jek sebagai moda transportasi resmi karena ojek tidak termasuk moda transportasi darat pada UU no.22 tahun 2009, namun tidak mempengaruhi konsumen untuk berhenti menggunakanya, bahkan beberapa aparat pemerintah memberikan apresiasi mengenai peluang bisnis kreatif 2
ini. Go-jek sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang transportasi darat telah memanfaatkan sarana E-Commerce di dalam memasarkan jasa yang dihasilkan perusahaannnya. Sarana E-Commerce tersebut digunakan perusahaan guna mendukung strategi yang diterapkan Go-jek guna memenangkan kompetisi di bidang usaha yang saat ini dilakukan oleh perusahaan. 1.2 . RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen dalam bisnis? 2. Bagaimanakah implementasi Sistem Informasi Manajemen pada PT. Gojek Indonesia ? 3. Bagaimana implementasi e-business pada PT. Gojek Indonesia? 1.3 . TUJUAN 1. Untuk mengetahui menganalisis peran Sistem Informasi Manajemen dalam bisnis. 2. Untuk
mengetahui
bagaimana
implementasi
Sistem
Informasi
Manajemen pada bisnis PT. Gojek Indonesia. 3. Menganalisis sistem e-business yang diterapkan perusahaan Go-Jek
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan
bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Tujuan SIM, yaitu: a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan
pemrosesan
data
dan
kemudian
mengubahnya
menjadi
informasi. Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
4
2.2
Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Bisnis Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi,
yaitu: 1. Mendukung Operasi Bisnis . 2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. 3. Mendukung Keunggulan Strategis. Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi, yaitu : 1. Peranan Proses Bisnis Dan Operasional Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi
bisnis,
mengontrol
proses
industrial,
dan
mendukung
komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien. a) Transaction Processing Systems (TPS) TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan/inventori.
TPS
menghasilkan
berbagai
informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
5
b) Process Control Systems (PCS) Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini. c) Office Automation Systems (OAS) OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik. Electronic mail, teleconferencing, dan lain-lain. 2. Peranan Pengambilan Keputusan Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu: a) Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting systems ( sistem pelaporan informasi). b) Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer
dikerjakan
oleh
decision
support
systems
(sistem
pendukung keputusan). c) Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems ( sistem informasi eksekutif). d) Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan
6
knowledge-based information systems (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya). e) Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing systems. f) Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems. g) Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems. Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang. Cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi. 3. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa : a. Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, b. Ancaman dari perusahaan baru, c. Ancaman dari produk pengganti, d. Kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan e. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah: 7
a. Cost leadership. Keunggulan biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah. b. Product differentiation. Perbedaan produk-mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing. c. Innovation-menemukan
cara
baru
untuk
menjalankan
usaha,
termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa. 2.3
Internet Working 1. Intranet Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun internet, yakni Protocol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), client dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet” atau sebagai sebuah versi dari
internet
yang
dimiliki oleh sebuah organisasi (wikipedia).
8
2. Ekstranet Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lainlain. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun ekstranet dapat bertukar data bervolume
besar
berkolaborasi
dengan
dengan
EDI
(Electronic
perusahaan
lain
Data
dalam
Interchange),
suatu
jaringan
kerjasama dan lain-lain. Jadi, ekstranet merupakan perluasan dari jaringan intranet yang biasanya menghubungkan jaringan satu jaringan lokal dengan jaringan lokal lainnya. Ekstranet memiliki security
yang
lebih
aman
dibandingakan
dengan
internet.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstranet). 3. Internet Internet
(kependekan
dari
interconnected-networking)
ialah
rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol
pertukaran
paket
(packet
switching
communication
protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Jadi, internet menggunakan suatu pengalamatan khusus untuk menyampaikan pesan atau informasi antar perangkat. Jaringan internet merupakan jaringan besar yang ada di dunia ini yang menghubungkan satu benua dengan benua lainnya.
9
2.4
E-Commerce Menurut O’Brien (2011), E-Commerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran, dan pelayanan produk, layanan, dan informasi melalui berbagai jaringan komputer. Banyak perusahaan sekarang menggunakan internet, intranet, extranet, dan jaringan lain untuk mendukung setiap langkah dari proses komersial, termasuk segala sesuatu dari dukungan iklan, penjualan, dan pelanggan di World Wide Web untuk keamanan Internet dan mekanisme pembayaran yang memastikan penyelesaian pengiriman dan proses pembayaran. Sebagai contoh, sistem ecommerce termasuk situs Web Internet untuk penjualan online, akses ke
database
persediaan
ekstranet
oleh
pelanggan
besar,
dan
penggunaan intranet perusahaan dengan tenaga penjualan untuk mengakses catatan pelanggan untuk manajemen hubungan pelanggan. E-Commerce sendiri dibagi menjadi tiga tipe , yaitu: 1. Electronic Markets (EMs). EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan serta bertukar informasi tentang produk (barang) yang ditawarkan beserta daftar harganya. 2. Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah sarana pertukaran data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui oleh antar organisasi yang melakukan pertukaran yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail
10
yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. 3. Internet Commerce. Internet commerce adalah penggunaan internet yang digunakan untuk bertukar informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan yang terdapat dalam internet commerce ini biasanya berupa iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. 2.5
E-Business Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas
bisnis di Negara-negara maju maupun di Negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya e-business, proses dan system bisnis (pertukaran barang atau jasa) menjadi lebih baik dibandingkan dengan caracara terdahulu (konvensional). Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia perdagangan dan industry. Jika dahulu tranksaksi bisnis yang harus dilakuakn secara tatap muka, melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik, maka pada saat ini transaksi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan. Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal dengan nama e-commerce dan e-business. Secara umum ecommerce diartikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik/computer. Intinya jika tersedia sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat didigitalisasikan, maka disitulah kesempatan 11
konspe e-business dapat diimplementasikan. Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet, ini menandakan bahwa e-business semakin berkembang. Berikut ini adalah beberapa di antaranya: 1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill) 2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa ebusiness adalah sebuah paduan yang kompleks antara proses-proses bisni, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya. 3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002). 4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien & Marakas (2008) menyatakan
bahwa
e-business
merupakan
pemanfaatan
jaringan
elektronik dan teknologi-teknologi yang berkaitan untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses bisnis
atau
system
bisnis
yang
mempunyai
nilai
yang
lebih
menguntungkan pelanggan saat ini ataupun pelanggan potensial. 5. Definisi lainnya menurut O‟Brien & Marakas dalam bukunya Management Information
System
(2008)
menyatakanbahwa
e-business
adalah
penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan memberdayakan proses bisnis, e-commercedan kolaborasi dengan mitra bisnis seperti 12
hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya. Pada dasarnya e-business dapat dikatakan secara umum adalah pertukaran suatu nilai secara online. Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan di atas maka dapat kita dapat menggabungkannya dalam bentuk definisi yang lebih sederhana dan mudah dipahami, tentunya dengan melihat kesamaan yang ada pada tiap definisi – definisi di atas, kesamaan dari tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku ebusiness, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Berikutberikut
adalah
sudut
pandang
yang
diperhitungkan
dalam
menggabungkan definisi e-bussines, antara lain : 1.
Pelaku e-business (organisasi, perusahaan, pelanggan, pemasok, rekan bisnis, pekerja)
2. Sumber Daya yang digunakan §
Teknologi Informasi dan Komunikasi
§
Komputer dan data yang terkomputerisasi
§
Internet
§
Kegiatan Sasaran
§
Kegiatan Bisnis
3. Keuntungan menggunakan e-bussines §
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional sehingga meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
§
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
§
Meningkatkan keefektifan dan keefisienan perusahaan sehingga menurunkan biaya operasional (operating cost). 13
§
Melebarkan jangkauan (global reach).
§
Meningkatkan customer loyality.
§
Meningkatkan supplier management.
§
Memperpendek waktu produksi (efisiensi)
§
Mempermudah dalam pengelolaan asset perusahaan
§
Meningkatkan komunikasi semua stakeholders. Dengan
demikian,
maka
pengertian
e-business
dapat
difenisikanadalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan— dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, yang pada akhirnya dapat meningkatan produktivitas dan profit. Perusahaan dapat mengandalkan aplikasi e-business untuk (1) reengineer proses bisnis internal, (2) implementasi system e-commerce terhadap konsumen dan supplier, (3) memajukan kolaborasi perusahaan antara timbisnis dan kelompok kerja.
Gambar 2.1. Penggunaan aplikasi e-business saat ini
14
Namun disamping keuntungan yang diperoleh, juga terdapat kelemahan dalam penggunaan e-bussines: §
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Misalnya seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
§
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihakpihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
§
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
§
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem keuangan atau perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
§
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
§
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Perusahaan besar saat ini banyak menggunakan strategi dengan
memanfaatkan informasi teknologi untuk berbagi sumber – sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara pelanggan, suplier, dan partner bisnis, yang dalam hal ini disebut Cross functional enterprise 15
system (O‟ Brian & Marakas, 2008). Bentuk arsitektur keterkaitan komponen dasar, proses, dan interface dari aplikasi e-business dan hubungannya satu sama lain, menggambarkan enterprise application architecture seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.2. Enterprise Application Architecture
16
BAB III METODOLOGI
3.1
Diagram Alir Penelitian
Mulai
Study Literatur
Obs Observasi Lapangan er
Analisis & Pembahasan
Obs Kesimpulan & Saran er Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.2
Studi Literatur Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kajian pustaka, survei
lapangan. Kajian pustaka mencakup kajian tentang dasar teori Sistem
17
Informasi Manajeman (SIM), referensi terkait SIM. 3.3
Pengumpulan Data Survei lapangan dilakukan di PT Gojek Indonesia cabang Surabaya
Jawa Timur, yang terletak di Jalan Tidar Kota Surabaya. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi terkait profil perusahan dan sintem informasi
manajeman
mengembangkan pengambilan
yang
bisnisnya.
struktur
digunakan Dari
organisasi
hasil
oleh survei
perusahaan,
perusahaan tersebut profil
dalam
dilakukan
perusahaan,
dokumentasi terkait perusahaan Go-Jek.
18
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.
Profil Perusahaan PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem
Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai
prestasi
sebagai
Juara
1
dalam
kompetisi
bisnis
Gobal
Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial. Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker), Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under RP 1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App store. Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan.
19
4.2 Struktur Organisasi Perusahaan
CEO / DIREKTUR UTAMA
WAKIL DIREKTUR CABANG
MANAGER BIDANG IT
MANAGER OPERASION AL & MARKETING
MANAGER KEUANGAN
MANAGER HRD
Gambar 4.1. Struktur organisasi PT. GO-JEK Indonesia Sejalan dengan perkembangannya di kota besar kedua setelah Jakarta, Kota Surabaya mendapat kesempatan untuk dibukanya cabang Gojek setelah kota Bandung, bertempat kantor di ruko mangga dua blok B5-8 jagir wonokromo di awal tahun 2015 dan di awal tahun 2016 berkantor pusat di Jalan Tidar 67 Surabaya, hingga di tahun 2016 jumlah mitra sebagai driver Go-jek di Surabaya telah mencapai 25.000 driver tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai
prestasi
sebagai
Juara
1
dalam
kompetisi
bisnis
Gobal
Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali. Untuk mendapatkan aplikasi mobile online, Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App store. Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang.
20
Gambar 4.2. Kantor Go-Jek Cabang Surabaya Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GOJek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan. 4.3
Implementasi SIM dan IT E-Bussiness Pada Go-jek Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat. Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat tertinggal dari 21
pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi informasi dalam industrinya. Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang disebut customer life cycle. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di social media. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah
pelanggan
baru.
Tahapan
ketiga
adalah
retain
yaitu
mempertahankan pelanggan atau loyal customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap keluhan dan keinginan
konsumen
sehingga
perusahaan
dapat
menciptakan
loyal
customer. 4.3.1 Human Resource Management Human Resource Managementmerupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia. Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual, yakni requirementperusahaan masih dilakukan dengan cara menyeleksi CV para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human Resource Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi atas staffing, training & development dan compensation administration. Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan kedalam database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan program yang 22
terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada jadwal orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi yang digunakan oleh driver. Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer yang berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya. Yang kedua adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran dan keluhan dari konsumen yang disampaikan
melalui
administration
email
terdapat
perusahaan.
payroll
control
Dalam
tahap
compensation
yaitu
suatu
proses
untuk
mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada bagaian accounting &finance. 4.3.2 Contact and Account Management Manajemen kontak dan akun pada Go-Jek Indonesia menggunakan sistem database, website, email, facebook, Instagram, twitter dan nomertelepon yang sudah tertera di website. Selain itu akun konsumen juga disimpan dalam database yang nantinya akan mempermudah pihak manajemen perusahaan dalam memberikan informasi terbaru yang biasanya diupdate ke email para konsumen. 4.3.3 Sales, Marketing and Fulfillment Untuk melakukan pemesanan jasa Go-Jek dilakukan via aplikasi yang terhubung melalui internet. Pelanggan memesan dengan menggunakan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone android ataupun ios. Pemasaran dan pemenuhan pemesanan jasa dapat dilakukan melalui aplikasi. Selain itu perusahaan juga melakukan promosi di media massa 23
(koran, majalah) maupun elektronik (website, social media, telepon, email,) serta melalui jaringan kemitraan perusahaan. 4.3.4 Customer Service and Support Layanan dan dukungan untuk pelanggan saat ini baru disediakan call center saja. Seharusnya disediakan juga forum untuk diskusi antara konsumen dengan pihak manajemen perusahaan melalui website 4.3.5 Retention and Loyalty Program Program retensi dan loyalitas yang diterapkan oleh Go-Jek adalah dengan memberikan frequent flyer yang berisi mengenai informasiinformasi
terkini
tentang
perusahaan
kepada
para
konsumen
yang
senantiasa loyal menggunakan jasa perusahaan. 4.3.6 Operation Operation adalah serangkaian kegiatan terpadu yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Serangkaian kegiatan operation yang dilakukan perusahaan Go-Jek antara lain: A.
Supply Chain Management Supply Chain Management merupakan sebuah proses dimana produk diciptakan
dan
disampaikan
kepada
konsumen.
Berdasarkan
perspektif struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk padasuatu jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota 2001).
Dalam
kasus
ini,
karena
Go-Jek
merupajkan
sebuah
perusahaan jasa, makaSupply Chain Managementyang dilakukan GoJekmerupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha 24
memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholderyang berhubungan dalam kegiatan transaksi. B.
Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan perusahaan untuk melaksanakan proses bisnis secara lengkap. Umumnya, sistem ERP didasarkan pada database. Go-Jek menggunakan software yang terintegrasi dari aplikasi yang digunakan oleh seluruhkonsumen dandriverke dalam satu sistem komputer yang dapat memenuhi semua kebutuhan perusahaan.
4.3.6 Finance & Accounting Sistem akuntansi dari Go-Jek menggunakan software akuntansi. Sistem akuntansi dari Go-Jek tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang telah diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah pembayaran. Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan menjadi general ledger. Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh pihak Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam perjanjian kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
25
Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya terletak pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah terbagi menjadi 80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan perusahaan. Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian atau bulanan tergantung kepada keinginan.
Seluruh arus kas yang telah dicatat di
general ledger akan dituang ke dalam financial reporting. Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-up melalui bank yang telah bekerjasamadengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar Rp 100.000,-. Selanjutnya uang yang telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan sesuai dengan akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan diakumulasikan di dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan langsung membagi pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk pihak driver dan 20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem penggajian bulanan. 4.3.7 Routing & Shipping Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket untuk dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan proses pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam proses shipping dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut sudah berbasis teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga konsumen dan pihak perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam 26
kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan dalam proses routing tersebut perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver, maupun perusahaan. 4.4
Data Base System menggunakan Backward Analysis Analisis
menggunakan menganalisis
kebutuhan
database
metodologi kebutuhan
pada
backward dengan
kasus
e-commerce
requirement
penurunan
analysis,
kebutuhan
dari
GOJEK yaitu fungsi
manajemen, tujuan manajemen dan informasi yang dibutuhkan. Fungsi manajemen yang dapat diidentifikasi dari kasus dibagi menjadi 4 fungsi yaitu perencanaan (planning), pengarahan (directing), aksi (acting) dan pengawasan (monitoring). 4.4.1 Analisis Kebutuhan Data (Data Requirement Analysis) Analisa kebutuhan data dilakukan berdasarkan business function yang ada dalam GOJEK yaitu E-commerce, Supply Chain Management dan Customer Relation Management. Kebutuhan
diidentifikasikan dengan
dengan langkah analisis kebutuhan database berdasarkan urutan sebagai berikut: §
Management Function
§
Management Objectives
§
Supporting Information
§
Supporting Data
§
Sources of Data GOJEK yang merupakan objek bisnis ini membagi lima kegiatan
utamanya yaitu hubungan dengan supplier atau perusahaan pengadaan jasa, perencanaan
penjualan
melalui
website,
perencanaan
distribusi
berhubungan
dengan
perusahaan
expedisi,
perencanaan
transaksi,
27
pembelian peralatan elektronik pendukung. 4.4.2 Fungsi Manajemen (Management Functions) Fungsi Manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh pihak dari GOJEK dalam melaksanakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Adapun fungsi manajemen perusahaan terdiri dari Perencanaan (Planning), Pengarahan (Directing), Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Monitoring). 4.4.3 Tujuan Manajemen (Management Objectives) Tujuan Manajemen dari GOJEK sendiri terdiri dari Perencanaan (Planning) lima kegiatan diatas, yakni: -
Melakukan perencanaan pengadaan jasa bekerjasama dengan
perusahaan produsen atau supplier, perencanaan jasa website, perencanaan penjualan, perencanaan distribusi, perencanaan transaksi dan pembelian elektronik: pelayanan keluhan pelanggan. jumlah
Pengarahan (Directing) dengan kegiatan pengarahan jenis jasa dan kerjasama
dengan
produsen,,
pengarahan
kegiatan
promosi
penjualan, pengarahan kegiatan penjualan, pengarahan jumlah dan jenis jasa yang harus didistribusikan, pengarahan jenis transaksi pembelian elektonik yang akan dilakukan: pelayanan keluhan pelanggan. -
Pelaksanaan
(Acting)
dengan
kegiatan
seperti
pelaksanaan
pengadaan jasa yang ditawarkan, pelaksanaan penjualan, pelaksanaan distribusi, pelaksanaan pembayaran elektonik oleh pelanggan: pelayanan keluhan pelanggan. -
Pemantauan (Monitoring) yaitu pemantauan kerjasama dengan pihak
lain, pemantauan proses promosi penjualan jasa, pemantauan penjualan, pemantauan distribusi jasa, pemantauan pembayaran elektronik oleh pelanggan dan juga pemantauan keluhan pelanggan. 28
4.4.4 Informasi Pendukung (Supporting Information) Informasi Pendukung merupakan informasi yang dibutuhkan agar tujuan manajemen dapat tercapai. Informasi pendukung pada fungsi perencanaan (planning) yakni Katalog Jasa, Daftar Jenis Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Distribusi, Katalog Bank penyedia jasa elektronik: pada fungsi Pengarahan (Directing) terdiri dari Katalog Produsen, Daftar Jenis Jasa dan Katalog Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Alokasi Jasa, Katalog Bank penyedia jasa elektonik: pada fungsi Pelaksanaan (Directing) terdiri dari Daftar Jenis Jasa & Rencana Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Alokasi Jasa, Katalog Bank penyedia jasa elektronik: pada fungsi Pemantauan (Monitoring) yakni, Daftar Jenis Jasa & Rencana Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Alokasi Jasa, Katalog Bank penyedia jasa elektronik serta rencana pelayanan keluhan pelanggan. 4.4.5 Data Pendukung (Supporting Data) Data pendukung merupakan data yang dibutuhkan guna diperoleh informasi rencana penjualan yang diinginkan. Data pendukung yang berguna dalam menjalankan fungsi manajemen adalah banyaknya supplier atau produsen, Jumlah dan jenis jasa yang dijual, Harga, Harga Jasa, Fee, Jenis Pembayaran,
Jenis
Jasa
Elektronik
Perbankan,
Data
Kartu
kredit,
Permintaan Konsumen, Waktu Kirim jasa, Nilai dan cara Pembayaran, Jumlah Jasa yang dibeli, jumlah keluhan pelanggan yang diterima oleh perusahaan. 4.4.6 Sumber Data (Sources of Data) Sumber data dapat diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan. Data Internal perusahaan digunakan berasal dari website seperti Jenis, Harga, -Jasa, Jenis Pembayaran, Lokasi Penjualan, Permintaan konsumen, 29
sedangkan dari eksternal perusahaan sendiri berasal dari Supplier jasa, Produsen, Bank Mitra Kerja seperti Jenis, Harga, Jenis Jasa Elektronik Perbankan, Data Kartu Kredit, Nilai Pembayaran, Jumlah Jasa Beli. Secara ringkas analisa kebutuhan data menggunakan backward analysis terlihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan Data Base Menggunakan Backward Analysis No
1
2
Fungsi Manajemen
Planning
Directing
Tujuan Manajemen Perencanaan pengadaan jasa
Suporting Supporting Information Data Katalog Jasa - Jenis jasa dari Supplier - Jumlah stock jasa - Harga jasa Perencanaan Rencana - Jenis jasa Penjualan Penjualan - Konsumsi jasa / jumlah penjualan Perencanan Rencana - Jenis Jasa Promosi Promosi - Harga Jasa - Jenis Pembayar an Perencanaan Rencana - Jenis jasa Distribusi Distribusi - Alokasi jasa Perencanaan Jenis layanan - Jenis jasa Transaksi transaksi elektronik Pembelian elektronik perbankan elektronik Bank mitra - Data Kartu kerja Debit atau Kredit pembeli Perencanaan Trend Jumlah Pelayanan keluhan keluhan Keluhan pelanggan pelanggan Pengarahan Katalog jasa - Jenis jasa jenis dan Jumlah jumlah jasa stock jasa
Source of Data Perusahaan GOJEK Perusahaan GOJEK
Perusahaan GOJEK
Perusahaan GOJEK Bank Mitra Kerja
Perusahaan GOJEK Perusahaan GOJEK
30
yang harus di promosikan Pengarahan jumlah dan jenis jasa yang harus dijual Pengarahan kegiatan penjualan
-
Perencanaan Jenis Transaksi Pembelian elektronik yang akan dilakukan
3
Acting
Pengarahan Pelayanan Keluhan Pelanggan Pelaksanaan pengadaan jasa
jasa Jumlah Perusahaan stock jasa GOJEK Jumlah penjualan
Katalog jasa Trend penjualan
-
Rencana Penjualan
-
Pengarahan Rencana jumlah dan Alokasi Jasa jenis jasa yang harus didistribusika n
Jenis Jasa Harga Jasa Jenis Pembayar an - Jenis Jasa Lokasi Penjualan Permint an konsumen
Perusahaan GOJEK
Perusahaan GOJEK
Katalog jenis - Jenis jasa pembayaran elektronik dari bank perbankan mitra Data Kartu Debit atau Kredit pembeli Trend Data keluhan keluhan pelanggan pelanggan
Bank Mitra Kerja Pelanggan/k onsumen
Katalog jasa
Perusahaan GOJEK
-
Pelaksanaan penjualan
Harga
Rencana Penjualan
-
Jenis jasa Jumlah Stok jasa Harga jasa Waktu kirim jasa Jenis Jasa Harga Jasa Jenis
Perusahaan GOJEK
Perusahaan GOJEK
31
Pelaksanan Rencana distribusi jasa Alokasi Jasa
-
Pelaksanan pembayaran elektronik oleh pelanggan
Pelaksanan pelayanan keluhan pelanggan Pemantauan peneriman bahan baku
4
Monitoring
Pemantauan proses jasasi
Pemantauan penjualan
Katalog Bank penyedia jasa elektronik -
Keluhan pelanggan Daftar pembelian jasa
-
Pembayar an Stok Jasa Jenis Jasa Lokasi Penjualan Permintan konsumen (Jumlah dan Jenis) Jenis jasa elektronik perbankan Data Kartu Debit atau Kredit pembeli Jenis Jasa Harga jasa Daftar keluhan pelanggan
- Jenis Bahan Baku - Stok Bahan Baku - Waktu kirim bahan baku Daftar Jenis - Stok Jasa Jasa (jasa jadi) Rencana - Konsumsi Jasasi Bahan Baku Rencana - Jenis, Penjualan harga dan jumlah Stok Jasa
Perusahaan GOJEK
Bank Mitra Kerja Pelanggan/k onsumen
Perusahaan GOJEK Perusahaan GOJEK
Pengusaha GOJEK
Pengusaha GOJEK Konsumen/ pelanggan
32
- Jenis Pembayar an - Jumlah permintaa n dan Jenis Pembayar an Pemantauan Rencana - Jenis Jasa distribusi jasa Alokasi Jasa - Lokasi Penjualan - Permintan konsumen (Jumlah dan Jenis) Pemantuan Katalog Bank - Jenis jasa pembayaran penyedia elektronik elektronik jasa yang oleh elektronik dipilih pelanggan konsumen - Jumlah jasa yang dibeli - Nilai pembayar an Pemantauan Feedback - Daftar Keluhan dari feedback Pelanggan pelanggan dari pelanggan
Pengusaha GOJEK Pelanggan/k onsumen
Bank Mitra Kerja Pelanggan/k onsumen
Perusahaan GOJEK
33
4.5 Komponen Sistem Informasi Manajemen PT Gojek Indonesia Tabel 2. Matrix Komponen Sistem Informasi Manajemen Gojek Sumber Daya / Aktifita s
Hardware & Netware Mesin Media
Software Progra m
Prosedur
Spesialis
User
SOP Penggunaan Aplikasi Android & Java SOP Penggunaan Aplikasi Android SOP Penggunaan Aplikasi Android & Java
IT Personnel
Staff, User, Driver
NA
Input
Personal Comput er
Web Network
Android & Java
Pemrose san
Android & Java
Web Network
Android & Java
Output
Display PC
Web Network
Android & Java
Penyimp anan
Corpora te Server
Web Network
Corporat e server
Pengend alian
NA
Web Network
Android & Java
4.6
SDM DATA
Produk Informasi Data entry display
NA
User, Karyawan, Keuangan, Pemasaran, dll. NA
NA
NA
NA
SOP Penggunaan Aplikasi Android & Java
NA
NA
Pengguna, Karyawan, Keuangan, Pemasaran, dll.
SOP Penggunaan Aplikasi Android
NA
NA
NA
Laporan (Keuangan, karyawan, Nasabah, Marketing), Program dan perencanaan, Produk, dll Laporan (Keuangan, karyawan, Nasabah, Marketing), Program dan perencanaan, Produk, dll Validasi data dan informasi
NA
Penerapan E- Bussines pada Go-jek Perusahaan yang menerapkan sistem E-business tentunya akan lebih
banyak mendapatkan benefit dalam kegiatan operasinya. Secara garis besar selain dapat mempermudah, sistem e-business di perusahaan dapat memperpendek jarak, ekspansi,perluasan jaringan mitra bisnis, efisien, revenue stream (Aliran Pendapatan) baru yang lebih menjanjikan, meningkatkanmarket exposure (Pangsa Pasar), menurunkan operational cost (biaya operasional), Melebarkan jangkauan (GlobalReach), meningkatkan customer loyalty, meningkatkan supplier management, memperpendek 34
waktu produksi, meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Gambar 4.3. Keuntungan E-Business Pada Gambar 4.3 diatas di jelaskan bahwa terdapat enam keuntungan bagi perusahaan Go-Jek dengann penerapan e-business di perusahaannya. Pertama adalah develop new market & channels yaitu membangun market dan saluran distribusi baru. Kedua adalah attract new customers yaitu menarik customer baru agar mau menggunakan layanan jasa yang disediakan perusahaan. Ketiga adalah increase loyal customer loyalty & retention yaitu meningkatkan dan menjaga konsumen tetap yang menggunakan jasa perusahaan. Melalui aplikasi dan layanan yang ada perusahaan dapat menambah konsumen tetap dan menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui layanan customer car. Keempat adalah generate new revenue sources, dimana pada saat diawal Go-Jek hanya menyediakan layanan seperti angkutan ojek pada umumnya. Namun seiring berjalannya 35
waktu Go-Jek juga menambah layanan jasa yang lain seperti go-food dan shopping, sehingga layanan tersebut kini menambah pemasukan baru bagi perusahaan. Kelima adalah develop new web & application based product adalah membangun sebuah produk atau jasa berbasis layaanan web dan aplikasi. Go-Jek telah menjadi sebuah revolusi bagi layanan jasa transportasi umum di Indonesia dengan membangun produk jasa application based yang dapat di akses dari sebuah smartphone dengan menggunakan layanan internet. Dan keenam adalah reduce costs of doing businessnya itu menekan biaya perusahaan. Dengan sistem aplikasi yang telah dibangun tentunya Go-Jek dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Dengan
adanya
aplikasi
tersebut
perusahaan
telah
menunjukkan bahwa Go-Jek bukanlah “mengelola bisnis” melainkan sebuah “bisnis mengelola” yang dimaksudkan dalam hal ini adalah bisnis mengelola sumber daya manusia. 4.7
Fitur–Fitur Aplikasi Pada Go-Jek Fitur Go-Jek yang menarik adalah penumpang bisa menggunakan
Credit Go-Jek dalam setiap transaksinya jadi lebih paktis dan yang tak kalah menarik adalah penumpang dapat memberikan rating dan saran untuk driver atau supir Go-Jek. Beberapa menu tersebut terdapat pada layanan Go-Jek app yaitu : A.
Instant Courier (Go-Send) Instant
Courier
atau
jasa
pengiriman
barang,
Go-Jek
bisa
dimanfaatkan sebagai pengiriman barang secara "real time". Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi. Go-Jek memberikan penawaran waktu yang cukup cepat untuk pengiriman barang yaitu 90 menit sampai 36
dimanapun asalkan masih didalam kota. Untuk tarif Go-Send dihitung mulai dari titik pengambilan barang tempat customer hingga tempat tujuan barang yang dikirim customer, dengan tarif dasar mulai Rp. 2000 per km. B.
Transport (Go-Ride) Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek
dimanfaatkan sebagai media transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi publik. Kelebihan pada Go-Jek adalah pada
awal
pemesanan
kita
menentukan
dimana
keberadaan
calon
penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang. Dengan fitur ini calon penumpang merasa lebih efisien karena adanya transparansi harga dan tidak perlu repot melakukan tawar menawar. Pada jasa transportasi ini penumpang mendapat hair cover dan masker gratis. Untuk tarif Go-ride dihitung mulai dari titik penjemputan tempat customer hingga tempat tujuan customer dengan tarif dasar mulai Rp. 2000 per km C.
Food Delivery (Go-Food) Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita
bisa order makanan di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan. Untuk tarif tergantung jarak dari restoran maupun rumah makan ke tempat customer pemesan dengan tarif Rp. 2500 per km.
37
D.
Shopping (Go-Shop) & Go-Mart) Shopping atau jasa belanja, pada layanan ini Go-Jek dapat membantu
untuk
berbelanja
di
swalayan
maupun
minimarket
retail
dengan
memberikan data detail barang-barang yang dikehendaki. Menariknya biaya akan ditanggung terlebih dahulu oleh Go-Jek dan akan diganti ketika sudah sampai ditempat tujuan dengan batas maksimal Rp 1.000.000. Untuk tarif tergantung jarak dari swalayan atau minimarket ke tempat customer pemesan dengan tarif Rp. 2500 per km. E.
My Wallet Fitur ini memudahkan penumpang dalam pembayaran, karena tidak
memerlukan uang cash. Untuk penumpang yang baru pertama kali ingin menggunakan, Go-Jek memberikan kode voucher senilai Rp. 50.000.untuk pengisian ulang penumpang dapat mentransfer uang melalui Bank yang sudah ditentukan.
Gambar 4.4 Fitur Go-jek credit
38
4.7.1 Sistem Aplikasi Data Mobile Customer dan Driver Dalam aplikasi data Go-jek terdapat 2 aplikasi yakni aplikasi untuk Customer dan aplikasi untuk Driver. A. Fitur aplikasi customer Pada aplikasi Customer terdapat fitur 4 menu utama pada layanan Go-Jek App diantaranya : (1) Input Data Calon penumpang menentukan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan kemudian Go- Jek akan mengkalkulasi pembayaran. Dan kemudian calon penumpang memilih cara pembayaran ( cash atau memakai Credit Go-Jek).
Gambar 4.5 Tampilan Input data pada aplikasi smartphone customer
39
(2) Driver On The Way Setelah melakukan pemesanan, aplikasi akan merespon untuk mencari driver Go-Jek terdekat dengan lokasi calon penumpangnya. Pada fitur ini, calon penumpang akan melihat GPS mengenai keberadaan supir Go-Jek yang akan menjemputnya bahkan terdapat berapa lama estimasi yang dibutuhkan driver Go-Jek sampai dilokasi calon penumpang. Melihat driver sudah sampai dimana melalui layanan GPS.
Gambar 4.6 Tampilan posisi driver pada GPS sebelum diorder oleh customer
40
(3) SMS & Call Ketika Supir Go-Jek belum sampai juga, calon penumpang bisa memanfaatkan fitur SMS & Call yang telah disediakan oleh Go-Jek Apps serta fitur cansel booking jika customer membatalkan order dari aplikasi.
Gambar 4.7. Tampilan data driver dengan fitur sms dan telepon serta cancel booking
(4) Driver Review Untuk fitur ini penumpang dapat memberikan rating dan komentar mengeni pelayanan yang dilakukan oleh supir Go-Jek, karena dari rating inilah supir Go-Jek akan mendapatkan bonus bulanan.
41
Gambar 4.8. Fitur rating customer atas pelayanan driver
4.7.2
Fitur Aplikasi Driver Pada fitur aplikasi driver berbeda dengan fitur aplikasi smartphone
pada customer, perbedaan inilah dibedakan dari registrasi akun Gmail dari data driver dengan pusat data server pada kantor pusat Go-jek Indonesia di jakarta. Melalui registrasi data ini telah terkoneksi dengan data nomor telepon seluler oleh salah satu provider kartu seluler yang telah ditunjuk sebagai kerjasama antara Go-Jek Indonesia dan Telkomsel. jadi seluruh driver Go-jek meski berbeda nomor ponsel dan data akun tetapi satu jaringan provider. Selanjutnya untuk standart gadged yang digunakan para driver Gojek, pihak manajemen menggunakan secara resmi yang digunakan seluruh driver Go-Jek yakni jenis smartphone android merk ZTE type 815 w. dengan memori spesifikasi RAM 500 Mb. 3G Sim CARD dan Jenis smartphone android merk Huawei Y5 dengan spesifikasi RAM 1 GB. 3G Sim CARD. Melalui
42
standarisasi smartphone bagi driver ini manajemen Go-Jek Indonesia selaku penyedia aplikasi bagi mitra drivernya dapat menghindarkan persaingan yang tidak sehat, sebab jika tiap driver menggunakan smartphone sendirisendiri
dengan
spesifikasi
yang
berbeda-beda
maka
driver
yang
menggunakan smartphone dengan spesifikasi rendah kalah bersaing dengan driver dengan smartphone berspesifikasi tinggi.
Gambar 4.9. Jenis Smartphone standart driver Go-Jek
(1) Input Data Driver Customer yang telah mengorder driver dengan aplikasi di smarphone customer akan tersambung secara otomatis pada driver terdekat, jangkauan sinyal dari customer ini dapat menjangkau pada radius 3 km. Driver yang mendapat order dari customer akan mendapatkan sinyal ‘Bid’. untuk ambil order atau tidak, pada versi App MOD mulai dari versi 1.0.89. para driver tidak perlu menggunakan tombal ambil booking atau tolak booking, melainkan secara otomatis sistem autobid order langsung masuk pada smartphone driver. Driver yang
43
sedang online cukup menyeting setingan autobit aktiv dan setingan order yang akan diambil.
Gambar 4.10. Tampilan login data akum Gmail driver sebelum masuk ke data base server
(2) Bid Order Driver Order masuk pada fitur Go-Jek driver yang berarti driver yang sedang online dengan sistem autobid mendapat order. Order tersebut bisa berupa Go-Ride, Go-send, Go-Food, Go-Shop maupun Go-Mart, tergantung driver mengaktivkan pilihan order yang dikehendaki.
44
Gambar 4.11. Fitur tampilan data order customer yang masuk. Go-Ride, Go-Send, Go-Food & Go-Shop yang diterima driver
45
(3) Pick-Up Order Setelah driver menerima order yang tertera daftar pengorder maka driver di wajibkan untuk menuju ke tempat penjemputan dan pick-up order ditempat penjemputan setelah menemukan posisi penjemputan customer, hal ini juga berlaku pada fitur order Go-Send, Go-Food, maupun Go-Shop, Go-Mart. Pick-Up order ini wajib dilakukan agar GPS Maps terhubung sehingga dapat memandu driver dalam perjalanan.
Gambar 4.12. Fitur menuju destinasi GPS aktiv setelah tekan tombol pick-up
46
(4) Drop-Off Order Pada fitur Drop-off order adalah penyelesaian order jika driver telah sampai pada lokasi destinasi atau tujuan pengorder. Fitur Drop-off ini cukum menekan tombol selesai,
yang berarti driver telah
menyelesaikan job order dan fitur data tersebut akan terhapus dari fitur bid order tetapi masuk pada data hystory order.
Gambar 4.13. Fitur Drop-Off order & Penutup Order (5) FeedBack Customer
Fitur ini terhubung pada driver review, yakni fitur penilaian driver dari customer yang menggunakan jasa layanan driver. Fitur Feedback ini juga mempengaruhi ratting point driver serta juga sebagai aplaus atau juga koreksi atas layanan driver.
47
Gambar 4.15. Fitur Feedback customer dari review atas pelayanan driver kepada customer selama order berlangsung (6) Hystory Order Pada fitur ini menyimpan rincian data order harian yang telah diselesaikan driver selama melakukan job order, yang meliputi jenis order yang diselesaikan, tarif, serta asal dan tujuan destinasi order.
48
Gambar 4.16. Fitur hystory order (7) Riwayat Transaksi Pada fitur riwayat transaksi ini driver dapat mengetahui riwayat transaksi credit yang masuk, pemotongan 20% dari order, serta sisa akhir deposit driver.
Gambar 4.17. Fitur riwayat transaksi
49
(8) Withdraw Pada fitur Withdraw di tampilan driver App adalah fitur untuk penarikan deposit driver deposit tersebut berupa nominal penghasilan driver yang terkumpul dalam bentuk kredit deposit, yang prosesnya driver mengetikkan jumlah nominal uang yang ingin ditarik kemudian pihak manajemen keuangan Go-Jek memberikan acc berupa sms yang memberitahukan bahwa nilai nominal telah di kirimkan ke rekening ponsel CIMB Niaga driver, yang selanjutnya driver melakukan penarikan via rekening ponsel atau atm ke anjungan atm terdekat.
Gambar 4.18. Fitur withdraw dalam daftar akun online Go-jek driver
50
4.8
Justifikasi Biaya Implementasi SIM & IT Pada Gojek Tabel 3. Justifikasi Biaya Implementasi SIM & IT Pada Go-jek
NO 1. 2. 3. 4. 5.
ITEM Hardware Software System Internet Akses & Web Hosting Operasional & Perwatan Pelatihan
URAIAN
BIAYA
1 Paket 1 Paket
Rp. 800.000.000,Rp. 500.000.000,-
1 Tahun
Rp. 10.000.000,-
1 Tahun Rp. 70.000.000,1 Paket Rp. 100.000.000,Jumlah Rp. 1.480.000.000,-
Untuk pengembangan sistem informasis manajemen benrbasis IT E-Bussines membutuhkan biaya yang cukup besar sekitar 1,48 M.
51
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Go-Jek merupakan sebuah revolusi layanan transportasi kendaraan
bermotor roda dua, yaitu sepeda motor, yang berbasis aplikasi yang dapat diunduh dengan menggunakan smartphone. Layanan jasa transportasi yang ditawarkan tidak hanya berupa transportasi bagi pemesan tapi juga berupa jasa antar barang (pengiriman kilat) serta makanan. Aplikasi yang disediakan oleh Go-Jek didalamanya juga menerapkan functional business system yang terbagi dalam lima komponen yaitu marketing, operation, human
resource
management,
finance/accounting
dan
routing
and
shipping. Kelima komponen tersebut tergabung pada aplikasi yang secara otomatis mengatur seluruh kegiatan di lapangan yaitu jarak tempuh dan jam kerja driver yang nantinya dapat direkap oleh pihak perusahaan secara realtime.
5.2
Saran Kemajuan teknologi pada pelaksanaan bisnis seperti halnya pedang
bermata dua, disatu sisi dapat memberikan dampak positif namun bisa juga memberikan dampak negatif. Hal positif yang dapat dirasakan dengan adanya sebuah teknologi adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, serta akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam maslah waktu, tenaga dan biaya. Perusahaan Go-Jek perlu memperbaiki juga sistem pertahanan dari aplikasinya sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal
52
layanan, Go-Jek juga perlu untuk terus berinovasi sehingga tidak dikalahkan oleh competitor usaha sejenis.
53
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Irwin T.J. 2002. Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease of Use of Web-based Learning Technologies in Developing Country. The Electronic Journal on Information Systems in Developing Countries; 9, 5, hal 1-15. Dulipovici, Andrea. 2002. The Impact of Internet Use on Small and MediumSized, Canadian Businesses during a Recession. The 6th International Francophone Congress on SME, Montreal. Jones, Colin, R. Hecker and P. Holland. 2003. “Small Firm Internet Adoption: Opportunities Forgone, a Journey not Begun”. Journal of Small Business and Enterprise Development. 10. 3. p. 287. Kalakota, Ravi dan Robinson, Marcia, 2001,E – Business 2.0 Roadmap For Success. Addison – Wesley , USA Mirchandani, Dinesh A and J. Motwani. 2001. Understanding small business electronic commerce adoption: An empirical analysis. The Journal of Computer Information systems; 41,3; pg. 70. O'Brien, James A., Marakas, George M. (2008). Management Information System. Boston: McGraw Hill. Russell RS, Taylor BW. 2000. Operation Management: Multimedia Version. New Jersey: The Prentice Hall Inc. Riemenschneider and Mykytyn. 2000. What Small Business Executives Have Learnedabout Managing Information Technology. Information & Management 37, page 257-269.
54