BAB I PENDAHULUAN
I. 1.
Latar Belakang
Kabupaten Demak merupakan salah satu kota yang berada di utara Jawa Tengah yang memiliki berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan, diantaranya pada sektor pariwisata, peternakan, perikanan, industri kecil dan oleholeh. Berbagai macam potensi tersebut perlu dilakukan pengelolaan terhadap data atribut maupun data spasial dengan membuat suatu aplikasi sistem informasi geografis. Upaya ini dilakukan agar dapat membantu Instansi terkait di Kabupaten Demak. Sebagai salah satu kota yang berada di utara Jawa Tengah, Kabupaten Demak memiliki luas ± 1.149,07 km², dengan populasi sekitar 100.000 orang. Menurut Sholihin Salam juga menjelaskan bahwa Demak berasal dari bahasa Arab diambil dari kata “dzimaa in” yang berarti sesuatu yang mengandung air (rawa-rawa). Demak merupakan kerajaan islam pertama di pulau jawa, yang memiliki raja bernama raden Patah (Anonim, 2013.a.). Demak memiliki beberapa potensi yang sangat menjanjikan dalam berbagai sektor, pada sektor pariwisata yaitu: Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, desa wisata Tlogoweru, pantai Moro Sari dan hutan mangrove. Masjid Agung Demak yang merupakan peninggalan wali songo (wali Sembilan) yang terletak di pusat kota Demak, masjid ini diyakini dibangun oleh sunan Kalijaga. Makam Sunan Kali Jaga berada di desa Kadilangu. Desa wisata Tlogoweru berada di Kecamatan Guntur, sedangkan pantai Moro Sari dan hutan mangrove berlokasi di desa Bedono. Pada sektor pertanian dan tanaman perkebunan komoditas yang menjadi unggulan Kabupaten Demak yaitu: padi, jambu air, belimbing. Pada sektor perikanan Kabupaten Demak meliputi perikanan laut, perikanan tambak dan perikanan darat, budi daya perikanan darat meliputi budi daya ikan kolam dan ikan tambak. Pada
1
2
sektor peternakan Kabupaten Demak
jenis ternak yang dihasilkan yaitu: Sapi,
Kerbau, Kuda, Kambing, Domba, dan Kelinci. Pada sektor industri Kabupaten Demak memiliki beberapa jenis industri yaitu industri jilbab, industri mabel, kerajinan selambu, industri tempe, industri roti, industri krupuk, industri rengginang serta oleh-oleh khas Kabupaten Demak yaitu: Sengkulun, buah Jambu Delima dan Citra, serta buah blimbing (Anonim, 2013.b.) . Industri adalah suatu usaha kegiatan dalam pengelolaan bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki harga jual dan nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang tetapi bisa berupa jasa. Kegiatan industri merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang positif bagi pemerintah maupun masyarakat di Kabupaten Demak. Jenis-jenis industri menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Industri kimia dasar, misalnya: industri semen 2. Industri mesin dan logam dasar, misalnya: industri tekstil 3. Industri kecil, contohnya: industri roti, makanan ringan, es, krupuk, pembuatan bros 4. Aneka industri, misalnya: industri pakaian, industri makanan dan minuman, Dll Sentra industri kecil adalah kelompok jenis industri yang dilihat dari satuan usaha dalam skala kecil yang membentuk suatu kelompok atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis dan ditinjau dari tempat pemasaran (Anonim, 2006). Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Demak pada tahun 2012 sektor pariwisata tercatat ada 1.097869 orang yang mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Demak terdiri 1.097.053 orang wisatawan domestik dan 816 orang wisatawan asing. Pada sektor perikanan dan dan peternakan produksi yang diperoleh cukup tinggi untuk sektor perikanan 28.467,28 ton pada tahun 2012, pada sektor peternakan jumlah total yang dihasilkan 125.637 ekor. Pada sektor perindustrian data menurut Disperindag dan UMKM Kabupaten Demak jumlah unit usaha di Kabupaten Demak sebanyak 7.566 buah pada tahun 2012 yang menyerap tenaga kerja sebanyak 18.224 orang (Anonim, 2014).
3
I. 2.
Tujuan Proyek
Tujuan yang ingin dicapai pada proyek ini adalah Pembuatan sistem informasi geografis potensi wilayah Kabupaten Demak dibidang pariwisata, pertanian, perikanan, industri kerajinan dan oleh-oleh.
I. 3.
Manfaat Proyek
Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk pemanfaatan potensi wilayah diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan potensi daerah yang ada di Kabupaten Demak. I. 4.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pekerjaan proyek ini adalah: 1. Pemanfaatan Sistem informasi Geografis untuk menampilkan potensi wilayah pada proyek ini menggunakan peta tematik RTRW tahun 2011 Kabupaten Demak. 2. Sektor yang akan diolah adalah: sektor pariwisata, sektor industri kecil rumah tangga, sektor pertanian, sektor peternakan, dan sektor perikanan. I. 5.
Landasan Teori
Demak merupakan salah satu daerah yang berada pada jalur pantai utara, yang tingkat keramaian cukup padat, karena berada pada jalur utama lintas provinsi banyak potensi-potensi wilayah Kabupaten Demak yang dapat dioptimalkan. Berbagai macam potensi yang ada yaitu pada sektor pariwisata, pertanian, perikanan, peternakan dan industri, pemerintah daerah harus dapat melakukan pengelolaan potensi wilayah tersebut dengan baik agar pemarintah daerah memperoleh pendapatan dari sektor tersebut. I. 5. 1. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografik (SIG) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. SIG juga digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis suatu informsi
4
geografis. Oleh karena itu SIG merupakan sistem yang memiliki empat kemampuan untuk mengolah dan menganalisis data yang bereferensi geografis (Aronoff, dalam kutipan Prahasta 2002), meliputi: 1. Pemasukan Data. Pemasukan data berfungsi untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data atribut dan spasialnya dari berbagai sumber. Pemasukan data dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: Penarikan, Digitasi, Tabulasi. 2. Manajemen Data. Manajemen Data digunakan untuk mengorganisasikan data spasial dan atribut terkait dalam suatu sistem basisdata sehingga mudah dipanggil kembali, di-update, dan di-edit. 3. Manipulasi dan Analisis Data. Kemampuan utama SIG salah satunya adalah dalam memanipulasi dan analisis data (spasial) untuk menghasilkan informasi baru, meliputi: penyuntingan untuk pemuthakiran data, interpolasi spasial, tumpang susun peta dan pembuatan model, dan analisis data. 4. Data Keluaran. Informasi spasial baru merupakan keluaran utama dari SIG. Informasi ini disajikan dalam bentuk soft copy dan hard copy supaya dapat digunakan dalam kegiatan oprasional (Danoedoro, 1996) Pada tahap pemasukan data terjadi proses pengumpulan data dan mempersiapkan data spasial dalam bentuk analog maupun digital. Setelah itu melakukan proses manajemen data, pada proses ini terjadi pengkoordinasian antara data spasial dan data atribut kedalam suatu sistem basis data yang dapat dilakukan pemanggilan dan penyimpanan data. Kemudian tahap selanjutnya adalah manipulasi dan analisis data, pada tahap ini terjadi proses pengolahan data sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan. Tahap terakhir yaitu data keluaran pada tahap ini merupakan hasil dari tahap sebelumnya yang memperlihatkan hasil dari proses yang telah dilakukan, berupa soft copy, dan hard copy. SIG digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data yang bereferensi geografis atau data geospasial. SIG dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, fasilitas kota,dan layanan umum lainnya (Murai, 1999).
5
SIG dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan adanya data yang lengkap. Macam-macam data dalam SIG: 1. Data Spasial. Merupakan data dalam bentuk Grafis yang berkaitan dengan posisi, lokasi dan area pada suatu koordinat tertentu. Antara suatu data spasial mempunyai hubungan geografis, meliputi: a. Topologi. Merupakan pendefinisian matematis yang menerangkan hubungan relatif antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Dalam SIG didefinisikan dalam berbagai karakteristik data seperti line, polygon, maupun titik/ point. Setiap karakteristik memiliki aturan dan sudah disediakan secara default oleh software. b. Geometri. Geometri menyebutkan bagaimana masing-masing elemen pada data spasial dapat dijelaskan dengan adanya hubungan antara titik, garis, dan area pada suatu sistem koordinat tertentu. c. Kartografi. Kartografi secara umum adalah seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta, mengkaji berbagai aspek untuk menampilkan informasi permukaan bumi ke dalam gambar dua dimensi. 2. Data non spasial atau atribut. Data atribut merupakan data berbentuk tabel yang berisi informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tubular yang berintegrasi dengan data spasial yang ada. 3. Hubungan antara data spasial, data atribut, dan waktu SIG terdiri atas model data vektor dan data raster, model data tersebut memiliki representasi yang berbeda satu dengan yang lain. Berikut merupakan contoh dari model data vektor dan raster: 1. Model data vektor. Model data vektor adalah model data yang dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dalam bentuk titik-titik, garis, atau polygon. Bentuk dari model ini didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Data titik (point) merupakan sepasang koordinat (x,y) tanpa dimensi dan tidak memiliki panjang serta luas. Data garis merupakan data koordinat (x,y) atau titik-titik yang saling terhubung (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3), … ,(xn,yn). Sedangkan data polygon atau luasan merupakan sekumpulan data garis yang membentuk kurva
6
tertutup yang memiliki luasan (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3), … (x1,y1), antara titik awal dan titik akhir bernilai sama. Dapat dilihat dalam gambar I.1. Y
Y
Titik
Y
Garis
X
X
Polygon
Gambar I.1 Tampilan data vektor Titik, Garis, Polygon (Kraak & Ormeling, 2003) 2. Model data raster. Model data raster adalah model data yang penyimpanan data spasial menggunakan piksel-piksel atau matriks yang membentuk suatu grid. Contoh dari data raster adalah citra satelit misalnya: Landsat, Ikonos, QuikBird,dan lain sebagainya, Citra radar, Model ketinggian (DTM atau DEM dalam model raster). Dapat dilihat dalam gambar I.2 Titik asal (origin)
Kolom
(0,0) X max
Piksel
Y max
Gambar I.2 Tampilan untuk struktur model data raster (Prahasta, 2002).
Contoh model data raster untuk titik, garis, dan poligon dapat dilihat pada gambar I.3.
X
7
Titik
Garis
Poligon
Gambar I.3 Model data raster untuk titik, garis, polygon (Kraak & Ormeling, 2003) SIG memerlukan basisdata dalam menyimpan data (spasial dan atribut) dimana data atribut tersimpan didalamnya. Selain itu, semua perangkat GIS telah dilengkapi dengan kemampuan mengolah basisdata. SIG dapat menghubungkan antara data spasial dengan data atribut yang berupa kumpulan layer-layer beserta tabel dari data atribut akan membentuk basis data SIG, dengan demikian rancangan basisdata yang sudah terbentuk dapat digunakan untuk menentukan efektifitas dan efisiensi proses masukan, pengelolaan, dan proses keluaran dari SIG tersebut. Berikut relasi data spasial, atribut dan basis data SIG pada gambar I.4.
Disimpan
Data Spasial berupa layer
BASISDATA SIG
Hubungan
Disimpan
Data Atribut berupa tabel
Gambar I.4 Skema hubungan data spasial, atribut dan basisdata SIG (Prahasta, 2002).
8
I. 5. 2. Sistem Basisdata Basisdata dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Data merupakan fakta yang mewakili suatu obyek manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang dapat dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya. (Waljiyanto, 2003). Suatu sistem basisdata terdiri dari komponen-komponen yang membentuknya (Prahasta, 2002). Berikut komponen yang membentuknya, yaitu : 1. Perangkat keras. Perangkat yang digunakan meliputi CPU(processor), memori (RAM), Storage (hardisk, flash disk,dll). 2. Pengguna. Pengguna adalah pihak yang membuat atau menjalankan skema sistem basisdata. 3. Sistem Manajemen Basis Data (SMBD). Komponen SMBD dijalankan melalui perangkat lunak khusus yang akan menentukan bagaimana data disimpan, dipanggil, diubah, dan diorganisasikan. Pengguna hanya menggunakan perangkat lunak yang digunakan dalam SMBD yaitu: MySQL, PostGres,Orecle, Ms.Acces, dan lain sebagainya. 4. Program Aplikasi. Programmer sebagai pembuat program aplikasi yang dibuat sesuai kebutuhan yang diinginkan. 5. Basisdata Dari komponen-komponen yang membentuk suatu sistem basisdata dapat dibuat konsep sistem basisdata, dapat dilihat dalam gambar I.5.
9 Pemakai/ Pemrogram
Program Aplikasi
SISTEM BASIS DATA
SMBD
Perangkat Lunak Pemroses Program/ Pertanyaan
Perangkat Lunak Pengakses Data
Definisi Data (Meta Data)
Basisdata
Gambar I.5 Gambar konsep sistem basisdata yang terbentuk dari komponen yang ada (Waljiyanto, 2003). Model data dalam sistem basisdata dapat dikelompokkan dalam konsep pembuatan diskripsi struktur basisdata, yaitu: Model data konsepsual atau tingkat tinggi (“high-level”), model data fisikal atau tingkah rendah (“low-level”) dan model data implementasi (“representasional”) (Waljiyanto, 2003). Berikut merupakan penjelasan dari model tersebut. 1. Model data konsepsual atau tingkat tinggi (“high-level”). Merupakan model data yang menyajikan konsep tentang bagaimana pemakai basis data memandang atau memperlakukan data. Dalam model data konsepsual menggunakan konsep entiti (“entity”), atribut (“attribut”), dan hubungan (“relationship”). 2. Model data fisikal atau tingkat rendah (“low-level”). Merupakan model data yang menunjukkan bagaimana diskripsi detail data disimpan dalam komputer. 3. Model data implementasi (“representasional”). Model data
yang
merupakan konsep deskripsi data yang disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga pemakai data mendapat gambaran global tentang data yang disimpan dalam komputer.
10
I. 5. 3. Bahasa Pemrograman Visual Basic Bahasa pemrograman Visual basic dalam sejarahnya sudah sangat berkembang dibandingkan awal kemunculannya. Pada tanggal 1 mei 1964 penemu bahasa basic, yaitu Profesor John G. Kemeny dan Thomas E. Kurtz di Dartmouth College di New Hampshire menjalankan pertama kali program basic. Selanjutnya pada tahun 1975 bahasa pemrograman ini dikembangkan oleh Paul Allen dan Bill Gates (Anonim, 2012). Visual basic merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sistem operasi windows dan termasuk kedalam bahasa pemrograman tingkat tinggi. Visual basic digunakan dalam pengembangan multimedia, WEB dan database. Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang mendukung Object Oriented Programing (OOP). Saat ini visual basic hanya dapat dijalankan pada sistem operasi berbasis windows saja, untuk sistem operasi lain penggunaannya belum dapat maksimal walaupun saat ini sudah mulai di rintis sebuah framework berbasis .NET agar dapat menjalankan aplikasi VB.NET pada platform lain. Penggunaan Visual basic banyak diaplikasikan dalam pembuatan suatu program yang digunakan untuk menampilkan suatu informasi yang ingin di tampilkan oleh pembuat untuk dapat di akses oleh pengguna. Salah satu contoh yaitu pembuatan aplikasi untuk menampilkan potensi wilayah Kabupaten Demak. Visual basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah untuk dipelajari oleh orang awam, dengan teknik pemrograman visual yang membantu pengguna untuk lebih bisa berkreasi dan menghasilkan suatu program aplikasi. 1.5.3.1. Variabel dan operator. Variabel merupakan suatu object yang dideklarasikan dengan memiliki nilai. Nilai yang terkandung di dalam variable merupakan nilai yang telah didefinisikan sebelumnya dan sesuai dengan tipe data yang didefinisikan (SmitDev Community, 2012). Terdapat beberapa tipe data yang biasa digunakan pada program, yaitu : 1. Int, merupakan tipe data angka yang digunakan untuk operasi perhitungan. Int bersifat pasti, yang artinya angka tersebut tidak dalam pecahan atau koma.
11
2. String, merupakan tipe data huruf yang digunakan untuk operasi huruf, kata dan kalimat. 3. Decimal, merupakan tipe angka yang digunakan untuk operasi perhitungan, yang angkanya bersifat pecahan atau koma. 4. Double, merupakan tipe data yang memiliki karakteristik sama dengan tipe data decimal, tetapi yang membedakan hanyalah panjang tipe data tersebut. 5. Data time, merupakan tipe data yang digunakan untuk melakukan operasi tanggal dan waktu. 6. Booelan, merupakan suatu tipe data yang mengoperasikan nilai true atau false. Untuk mendeklarasikan suatu variable harus diawali dengan kata Dim. Ketika kita mendefinisikan tipe data pada variable, data nantinya hanya bisa diisi sesuai tipe data yang didefinisikaan (SmitDev Community, 2012). Operator digunakan untuk mengkombinasikan suatu data dengan data lainnya. Operator yang digunakan berupa (+), (-), (*) dan sebagainya. Untuk data yang bersifat integer, kita bisa menggunakan operator (+) untuk penambahan, operator (-) untuk pengurangan, operator (*) untuk perkalian (SmitDev Community, 2012). Berikut ini contoh kode program dengan menggunakan operator : Dim a, b, c As Integer a=4 b=5 c=a*b c=a+b Kode program diatas, variable a mendefinisikan dengan nilai 4 dan variable b dengan nilai 5, maka c akan menghasilkan nilai 20 untuk a * b, dan 9 untuk a + b. 1.5.3.2. Kondisi. Saat menuliskan suatu program, kita akan menjumpai rules yang mengharuskan suatu program menjalankan perintah dengan menggunkan kondisi. Kondisi pada program visual basic dengan menggunakan if condition dan select case condition (SmitDev Community, 2012). Berikut ini penjelasan dari kondisi pada program visual basic (SmitDev Community, 2012) : 1. If condition. If condition akan mengembalikan nilai yang bersifat true atau false. Saat mendefinisikan suatu kondisi dengan If condition, body program
12
pada bagian bawah akan dieksekusi berdasarkan kondisi yang akan kita tentukan pada if. Berikut syntax pada if condition : If [ condition ] then [ body program ] End if Program tersebut akan menjalankan body program jika nilai tersebut true, begitu juga sebaliknya, jika nilainya false body program tidak dapat dijalankan. 2. Select case condition. Selain menggunakan if condition, pengkondisian pada visual basic juga bisa menggunakan select case condition. Select case condition lebih memudahkan programmer menuliskan dan membaca kode program daripada dengan menggunakan if condition. Karena jika kita memiliki banyak kondisi pada program, kita harus menuliskan if condtion yang banyak dalam satu logika.
BAB II PELAKSANAAN Tujuan pelaksanaan proyek ini meliputi kegiatan tahapan persiapan alat dan bahan, pengumpulan data, perancangan basis data yang digunakan dan program aplikasi, pembuatan aplikasi dan pengoprasian program, pengujian sistem informasi dan penyajian hasil yang dijelaskan sebagai berikut: II. 1. Tahap Persiapan II.1.1. Bahan Proyek Bahan yang dipersiapkan dalam proyek ini adalah: 1. Peta tematik RTRW tahun 2011 Kabupaten Demak yang diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Demak. 2. Data potensi wilayah Kabupaten Demak pada tahun 2013 yang diperoleh dari BAPPEDA Demak. 3. Dokumentasi foto-foto hasil pemotretan langsung yang ditonjolkan sebagai potensi wilayah Demak. Pengumpulan foto-foto tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan proyek. Selain hasil pemotretan langsung di lapangan pengumpulan foto juga dilakukan dengan pencarian di Internet. II.1.2. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. II.1.2.1 Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan adalah: 1. Seperangkat processing unit dengan spesifikasi: a. Laptop Lenovo seri G480 dengan spesifikasi processor: intel® core™ i33120M CPU @2.50 GHz, memori: 2048MB RAM.
13
14
b. Printer Brother MFC-J430W, yang digunakan untuk mencetak hasil pekerjaan dalam bentuk hardcopy. 2. Kamera, yang digunakan untuk mendokumentasikan foto hasil pengamatan langsung. II.1.2.1 Perangkat lunak Perangkat lunak yang digunakan: 1. Perangkat lunak ArcGis 10, yang digunakan untuk pengolahan data spasial. Meliputi proses digitasi, editing, dan layouting. 2. Perangkat lunak Microsoft Access 2010, yang digunakan untuk pengisian data atribut. 3. Perangkat lunak Microsoft Word 2010, yang digunakan untuk proses penulisan dari skripsi. 4. Perangkat lunak Microsoft Visual Studio 2008, yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi 5. Perangkat lunak Map Object, yang digunakan untuk pengolahan data spasial dan diintegrasikan dengan bahasa pemrograman.
II.2. Tahap Pelaksanaan Proyek ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis hasil dan penyajian hasil. Adapun diagram alir dapat dilihat pada Gambar II.1
15
Mulai Persiapan dan Pengumpulan data Data Atribut terkait potensi wilayah Kabupaten Demak Input data atribut menggunakan Ms. Access
Rancangan basis data dengan menggunakan Ms. Access
Basis data dalam bentuk MS.Access
Rencana Program aplikasi
Peta Tematik yang bersumber dari citra Google Earth
Input data spasial
Pembuatan Program aplikasi
Proses digitasi peta dengan menggunakan ArcGis 10
Program aplikasi
Peta yang telah digitasi (data spasial)
Penggabungan program aplikasi dengan data atribut dan data spasial
MENJALANKAN PROGRAM Program Aplikasi sistem informasi
Program aplikasi dapat berjalan
Tidak
Ya Program Aplikasi sistem informasi potensi daerah
Analisis Hasil (Internal dan eksternal) Penyajian hasil
Selesai Gambar II.1 Skema pelaksanaan
16
II.2.1 Persiapan dan Pengumpulan data Tahapan persiapan dilakukan proses pengurusan ijin untuk pencarian data pada instansi dinas terkait Kabupaten Demak. Selain itu juga mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang meliputi perangkat keras maupun perangkat lunak dan proses instalasi program. Serta pembuatan kuisioner yang digunakan untuk evaluasi hasil pembuatan program aplikasi. Tahapan pengumpulan data dilakukan pengumpulan bahan-bahan yang akan digunakan untuk proyek. Data spasial yang digunakan berupa peta tematik RTRW tahun 2011 Kabupaten Demak yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Demak. Data atributnya diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Peternakan Kabupaten Demak berupa data mengenai informasi potensi wilayah Kabupaten Demak dalam format *.xls, serta data foto yang langsung dikumpulkan dari survei lokasi. II.2.2. Pengolahan data Data yang telah terkumpul disimpan pada komputer untuk memudahkan dalam menyamakan format file dalam proses penyimpanan serta memberikan kemudahan dalam prose pengolahan data. Berikut ini proses pengolahan data baik data spasial maupun data atributnya : II.2.2.1. Rancangan data spasial. Sebelum dilakukan pengolahan data spasial, terlebih dahulu dilakukan perancangan data spasial. Kemudian menyusun tabel layer yang akan didigitasi. Tabel II.1 merupakan layer-layer dari data spasial. Tabel II.1 Tabel rancangan layer
17
No 1
Nama Layer Jalan
Tipe Polyline
2 3
Batas Kecamatan Kecamatan
Polyline Polygon
4
Daerah Industri
Point
5
Daerah Pertanian
Point
6
Daerah Pariwisata
Point
7
Daerah Perikanan
Point
8
Daerah Peternakan
Point
Keterangan Terdiri atas jalan utama, jalan lokal. Terdapat 14 Kecamatan Terdapat berbagai macam industri di Demak Jumlah pertanian yang ada di Demak pada tiap Kecamatan Terdapat 9 daerah Pariwisata. Pada daerah Pariwisata terdiri dari fields Id_Pariwisata dan Nama_Lokasi Terdapat berbagai jenis ikan pada setiap kecamatan Terdapat berbagai jenis binatang ternak pada setiap kecamatan
Gambar II.2 merupakan gambar rancangan data spasial sebelum melakukan pengolahan data.
Mulai PEMASUKAN DATA SPASIAL dengan ArcGis
Digitasi layer
Peta hasil yang telah didigitasi dengan ArcGIS
Selesai
Gambar II.2 Rancangan data spasial
18
II.2.2.2. Pengolahan data spasial. Data spasial berupa peta tematik RTRW Kabupaten Demak pada tahun 2011 dengan sistem proyeksi UTM (Universal Transver Mercator) dan datum WGS 1984 yang diolah dengan menggunakan perangkat lunak Arc Gis 10. Adapun pengolahanya meliputi : 1. Proses digitasi peta yang meliputi layer daerah industri, pariwisata, pertanian, perikanan, peternakan, dan layer jalan dengan menggunakan perangkat lunak Arc Gis 10. 2. Proses selanjutnya adalah penyutingan peta serta pemberian layout peta agar tampilan peta lebih menarik. 3. Kemudian hasil peta disimpan dalam format *.shp agar dapat dikoneksikan dengan microsoft visual basic dalam pembuatan program aplikasi sistem informasi geografis.
II.2.2.3. Pengolahan data atribut. Data atribut ini terdiri atas data atribut yang terkait dengan data spasial dan data yang tidak terkait dengan data spasial. Data atribut yang terkait dengan data spasial secara otomatis dapat langsung diakses dalam menu tables dalam ArcGis ketika proses pemasukan data spasial dilakukan. Sedangkan untuk data atribut yang tidak terkait dengan data spasial yang berupa data dari industri, pariwisata, pertanian dan perikanan proses pemasukannya dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Access, dimana data tersebut disimpan dalam format Mc Access(*.accdb). Sebelum pemasukan data terlebih dahulu dilakukan proses perancangan basis data dengan menyusun skema hubungan antara data atribut dan data spasial. Pada tahap perancangan data spasial dilakukan pemodelan dengan menggunakan Entity Relationship diagram, yaitu menentukan hubungan antar data dengan memberikan identifier pada masing-masing tabel entity. Gambar II.3 merupakan skema eksternal dengan menggunakan pemodelan Entity Relationsship diagram.
19
1
1
M memiliki
Kabupaten
Kecamatan
memiliki
M
Pariwisata
Gambar II.3 E-R Diagram hubungan one to many
Keterangan Gambar II.3 : : Partisipasi wajib : Partisipasi tidak wajib Kabupaten (ID_Kabupaten, Nama_Kabupaten) Kecamatan (ID_Kecamatan, Nama_Kecamatan) Pariwisata
(ID_Pariwisata,
Nama_Lokasi,
Kelurahan,
Kecamatan,
Kabupaten, Keterangan) Tahapan perancangan tabel basis data pada perangkat lunak Microsoft Access, kerangka tabel disusun sesuai dengan entitas pada rancangan ER Diagram. Kerangka tersebut disusun ke dalam tiga buah tabel yaitu tabel Kabupaten, tabel Kecamatan, tabel Industri, tabel Perikanan, tabel Pariwisata, tabel Pertanian, tabel Peternakan. Gambar II.3 merupakan gambar hubungan relationship antar tabel dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Access 2010, berikut merupakan tampilan tabel setelah dilakukan pemodelan Entity Relationsship diagram.
Gambar II.4 Gambar tabel pariwisata setelah dilakukan skema one to many Dalam relationship terjadi hubungan one to many untuk tabel Kabupaten dan tabel Kecamatan serta tabel Kecamatan dan tabel Pariwisata, karena Kabupaten memiliki lebih dari satu Kecamatan dengan pertisipasi wajib dan setiap Kecamatan memiliki lebih dari satu tempat pariwisata. Sedangkan
20
pariwisata hanya dimiliki oleh kecamatan dan partisipasinya tidak wajib. Kemudian pada proses pemasukannya dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Access, dimana data tersebut disimpan dalam format Mc Access (*.accdb). II.2.3. Perancangan program aplikasi Sistem Informasi Geografis. Sebelum pembuatan menu-menu interface pada program aplikasi perlu dilakukan perancangan program aplikasi dengan cara menyusun skema hubungan antara program aplikasi, data atribut dan data spasial. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam pembuatan program aplikasi. Pada skema data atribut yang telah diolah pada Microsoft access dilakukan koneksi pada program aplikasi. Peta yang telah dilakukan proses digitasi dan program yang sudah dirancang dilakukan koneksi, untuk melakukan koneksi antara peta dengan program aplikasi perlu aplikasi map objects untuk mengkoneksikan ke aplikasi, setelah peta dan data atribut telah di koneksikan aplikasi Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Demak dapat digunakan oleh Dinas terkait dan masyarakat. Gambar II.4 merupakan skema rancangan program aplikasi. Data atribut yang telah diolah dengan ms. acces
Peta yang telah digitasi
Program aplikasi
Koneksi peta dengan program aplikasi dengan Map Objects. Koneksi data atribut dengan program aplikasi.
Pengguna (Dinas Terkait/ Masyarakat)
Informasi
Program aplikasi yang sudah terkoneksi dengan peta
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Demak
Gambar II.5 Skema perancangan program aplikasi
21
II.2.3.1 Pembuatan windows form aplication. Form merupakan jendela kerja yang digunakan untuk perancangan dan pembuatan program aplikasi. Untuk mengaktifkan form dapat dilakukan dengan cara klik menu file kemudian pilih new project. Untuk membuat form baru pada jendela new project pilih windows form application, seperti gambar II.5.
Gambar II.6 Add form (membuat form pada visual studio 2012)
Pada form dapat diletakkan control dengan memilih dari jendela toolbox. Pada jendela toolbox terdapat berbagai macam control yang dapat digunakan untuk pembuatan program aplikasi. Beberapa jenis object control yang terdapat terdapat di dalam jendala toolbox diantaranya adalah Command Control, Containers, Menus & Toolbars, Data, Component, Printing, Dialogs, WPF Interoperability, Reporting, Visual Basic PowerPacks dan object control General.Seperti yang terlihat pada gambar II.6.
22
Gambar II.7 Object control yang terdapat pada jendela toolbox
Dalam suatu program aplikasi biasanya terdiri dari beberapa form dan form utama yang digunakan untuk menghubungkan form yang lain. Salah satu cara untuk membuka form lain dari form utama adalah dengan menggunakan command button, dengan menuliskan kode program dibalik command button (jendela kode) sebagai perintah yang akan dikerjakan oleh commond button (Alamsyah, 2010). Command button adalah salah satu komponen pada jendela tools box yang digunakan untuk membuat form baru pada aplikasi Microsoft Visual Basic. Dari form tersebut dapat mengatur properties form pada jendela properties dan juga dapat meletakkan toolbox beserta dengan kode pemrogramannya sebagai perintah yang digunakan untuk menjalankan program. Di dalam pembuatan masing-masing form dapat dilakukan sesuai pada langkah diatas, tetapi masing-masing form menggunakan control yang berbeda.
II.2.3.2 Pembuatan tampilan pembuka. Tampilan pembuka digunakan untuk menjalankan atau memulai program aplikasi. Berikut ini langkah-langkah pembuatan tampilan pembuka dengan menggunakan visual studio 2012 : 1. Untuk membuat command button langkah pertama adalah dengan mengklik tanda
pada jendela toolbox dan Selain itu untuk menggubah
tampilan warna pada command button dapat dilakukan di bagian property
23
kemudian pilih Backcolor. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti pada Gambar II.7.
Gambar II.8 Tampilan pembuatan command button pada form di Visual Studio 2012.
2. Untuk mengganti gambar background dari form tersebut dapat dilakukan dengan cara klik pada background kemudian pada jendela properties pilih BackgroundImage yang bertanda lingkaran seperti yang terlihat pada Gambar II.8.
Gambar II.9 Tampilan property pada command button
II.2.3.3 Pembuatan Form Utama. Form utama merupakan form induk dari program aplikasi. Tujuan dari pembuatan form ini adalah untuk menampilkan peta tematik potensi wilayah Kabupaten Demak beserta data atributnya. Pembuatan form utama ini sedikit berbeda dengan form lainnya, karena pada
24
form utama merupakan form yang menjadi jembatan bagi pengguna untuk menuju form lainnya. Di dalam form utama terdapat beberapa tampilan menu diantaranya menu file, tampilan, edit, tentang, informasi, foto, video dan layer. Berikut ini langkah-langkah pembuatan menu-menu pada form utama dengan menggunakan Visual Studio 2012 : 1. Untuk pembuatan menu file, pada toolbox pilih menu Contex Menu Strip atau klik tanda
dan hasilnya adalah
kemudian untuk mengganti nama dapat dilakukan pada jendela property yang terletak pada bagian pojok kanan bawah, ganti text dengan nama File. Kemudian ganti name dengan nama FiletoolStripMenu. Seperti yang terlihat pada Gambar II.9.
Gambar II.10 Tampilan property pada Contex Menu Strip.
2. Didalam menu file terdapat submenu keluar. Untuk pembuatan submenu tersebut sama dengan langkah yang dijelaskan pada nomor satu. Begitu juga dengan pembuatan menu tampilan, edit dan menu tentang. Pembuatan tampilan peta, pertama yang kita lakukan adalah pada toolbox kemudian pilih menu. Untuk menyediakan menu ini
sebelumnya
perangkat lunak Map object telah dintegrasikan dengan perangkat lunak Visual studio 2012 sehingga sangat membantu dalam menampilkan peta, dan komponen
yang
berhubungan
dengan
pemetaan.
Selanjutnya
untuk
menampilkan peta yang telah kita buat, pilih pada properties kemudian pilih peta dalam format .*shp.
25
Untuk menambahkan simbol arah utara ataupun gambar dengan menggunakan perintah picture box
pada toolboxs. Selanjutnya
untuk menambahkan label dengan mengunakan perintah label. Kemudian untuk mengganti nama pada label dapat dilakukan pada properties.
II.2.3.4 Pembuatan Form Cari. Form Cari ini berisi informasi yang akan dicari mengenai data atribut yang terdapat pada peta. Tujuan pembuatan form cari untuk memberikan kemudahan mencari data yang diinginkan oleh pengguna. Langkah-langkah pembuatan form cari dengan menggunakan visual studio 2012 : 1. Untuk pembuatan form cari, pada toolbox pilih menu Combobox atau klik tanda
dan hasilnya adalah
untuk
mengganti nama dapat dilakukan pada jendela property, yang terletak pada bagian pojok kanan bawah, seperti yang terlihat pada gambar II.10.
Gambar II.11 Tampilan property pada combobox.
II.2.3.7 Pembuatan Kode Program. Setelah pembuatan tampilan form selesai, langkah selanjutnya adalah penulisan kode program pada visual studio 2012 dan meletakkannya pada kontrol yang akan digunakan. Tujuan dari pembuatan kode program untuk sebuah kontrol setiap form adalah memberikan suatu prosedur terhadap peristiwa yang dilakukan pada suatu kontrol untuk
26
menjalankan kode program. Jadi dapat dikatakan bahwa kode suatu program sebenarnya dimiliki oleh suatu obyek atau kontrol (command button, label, checkbox, combobox, context menu strip, dll). Berikut ini langkah-langkah pembuatan kode program untuk sebuah form : 1. Form yang akan dibuat kode programnya harus ditampilkan terlebih dahulu, sehingga form ini menjadi jendela aktif. Pengaktifan bisa dilakukan melalui jendela Open Project atau dengan menekan Ctrl+O kemudian memilih salah satu form yang akan digunakan untuk penulisan kode program pada Code editor, seperti yang terlihat pada Gambar II.11
Gambar II.12 Jendela Code editor.
2. Menekan tombol pada mouse dua kali pada obyek atau kontrol yang akan diberi kode sampai muncul jendela Code Editor lengkap dengan bagiant atau event. Pada jendela Code Editor secara otomatis akan tertera suatu kode umum seperti dibawah ini : Private Sub objek_event() End Sub 3. Kode program dituliskan diantara baris Private Sub dan baris End Sub. Seperti pada contoh di bawah ini : Private Sub Timer1_Tick(sender As Object, e As EventArgs) Handles Timer1.Tick Me.Hide() frmUtama.Show() End Sub Visual basic sebagai salah satu perangkat lunak pembuatan interface dari suatu program aplikasi. Map Object sebagai perangkat lunak telah memiliki
27
fasilitas pengolahan data spasial dan juga dapat terintegrasi dengan basis data. Pengoperasiannya
Map
Object
harus
menggunakan
perangkat
lunak
pemrogramman agar dapat memanggil fasilitas yang dimilikinya (Alamsyah, 2010), dengan terintegrasinya perangkat lunak Visual Studio 2012 dan Map Object maka fasilitas yang digunakan untuk pengolahan data spasial akan muncul pada list code Visual Studio sehingga mempermudah untuk pembuatan program aplikasi. List kode tersebut akan muncul pada saat menuliskan kode program pada jendela code editor. II.2.4 Pengujian Program Setelah pembuatan semua form dan program selesai, langkah selanjutnya adalah pengujian program, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Pengujian program dijalankan dengan mengklik
atau memilih Start debugging
pada menu Debug atau menekan tombol Ctrl+F5. Program diuji dengan menjalankan semua fungsi kontrol dalam form sesuai dengan yang telah direncanakan. Jika terdapat beberapa kesalahan pada saat program dijalankan baik dalam pembuatan form atau kode program, maka program visual studio akan menunjukkan letak kesalahan dengan cara men-debug pesan kesalahan tersebut pada kolom Error List. Berikut Gambar II.13 kolom Error List yang menunjukkan apabila terdapat kesalahan ketika proses debug.
Gambar II.13 Kolom Error List.
Setelah diketahui letak dan jenis kesalahan, kesalahan tersebut harus diperbaiki kemudian program dijalankan kembali dengan melakukan proses
28
running. Demikian selanjutnya sampai keseluruhan program yang dibuat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Berikut Gambar II.14 kolom Error List yang menunjukkan apabila sudah tidak terdapat kesalahan ketika proses debug.
Gambar II.14 Kolom Error List setelah tidak ada kesalahan.
Setelah program dapat dijalankan sesuai dengan yang direncanakan dan berjalan dengan hasil analisis yang baik langkah selanjutnya adalah membuat instalasi dari program tersebut. Tujuan dari langkah ini adalah menjadikan program aplikasi berdiri sendiri tanpa memerlukan bantuan dari Visual Studio untuk menjalankannya. II.2.5 Penyajian Hasil Tahap akhir proyek ini adalah penyajian hasil. Penyajian informasi proyek ini dalam bentuk : 1. Hardcopy, merupakan bentuk penyajian hasil pencetakan di atas kertas berupa penyajian informasi grafis peta maupun informasi data tabular. Gambar peta terdapat pada lampiran A. 2. Softcopy, merupakan bentuk penyajian hasil berupa tampilan di layar monitor, berupa aplikasi sistem informasi geografis. Berikut tampilan icon apliksi Sistem Informasi Potensi Wilayah Kabupaten Demak pada Gambar II.15
Gambar II.15 Icon aplikasi Sistem Informasi Potensi Wilayah Kabupaten Demak.