BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua pihak. Pembangunan sanitasi membutuhkan komitmen dari semua pihak dan harus dilakukan dengan serius, pembicaraan seputar sanitasi inipun telah menjadi salah satu agenda dan salah satu tujuan utama pembangunan millennium Millenium Development Goals (MDG’s) . yaitu menurunkan akses air minum yang layak sebesar 60,3 % dan proporsi penduduk dengan akses sanitasi dasar 62,4 % sampai tahun 2015. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun melansir datanya bahwa sejumlah 63 juta penduduk indonesia tidak memiliki toilet, buang air besar (BAB) sembarangan di sungai , laut dan permukaan tanah. Pemerintah menetapkan target yang cukup tinggi untuk mencapai target MDGs dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2010-2014. Target di tahun 2014 tidak ada praktik buang air besar sembarangan, 80% rumah tangga perkotaan sudah dilayani oleh system manajemen persampahan yang baik dan dari sub sektor drainase adanya pengurangan genangan air di 100 kawasan strategis perkotaan seluas 22.500 hektar. Guna tercapainya target tersebut, pemerintah pusat mengarahkan pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pembangunan sektor sanitasi secara terintegrasi dan menyeluruh. Untuk Untuk mewujudkan hal itu maka perlu kerjasama dan sinkronisasi program yang baik antara Pemerintah Propinsi bersama Pemerintah Kabupaten dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Program PPSP adalah program yang dijalankan oleh organisasi yang dibentuk dari berbagai tingkatan pemerintahan. Di tingkat pusat dibentuk Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) yang beranggotakan BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian dan Kementerian Kesehatan. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja Sanitasi) yang beranggotakan para pemangku kepentingan. Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja Sanitasi), diharapkan dapat berfungsi sebagai unit koordinasi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan pengawasan serta monitoring pembangunan sanitasi dari berbagai aspek. Tugas utama Pokja Sanitasi adalah menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang didahului dengan penyusunan dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS). Dalam tahapan ini menyusun Stategi Sanitasi Kota (SSK) dimana Buku Putih Sanitasi (BPS) sudah dalam tahap finalisasi. SSK adalah dokumen rencana strategis Buku Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 1)
berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Pohuwato. Dokumen ini sangat penting bagi Kabupaten Pohuwato karena dalam dokumen ini berisi tentang potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. 1.2. Wilayah Cakupan SSK Cakupan wilayah kajian Program Percepatan pembanguan Sanitasi permukiman di Kabupaten Pohuwato meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Marisa, Kecamatan Duhiadaa dan Kecamatan Buntulia dengan jumlah desa mencakup 23 Desa.
Buku Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 2)
Peta 1.1: Peta Cakupan Wilayah Kajian SSK Kabupaten Pohuwato
Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 3)
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud : penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah tersusunnya dokumen perencanaan strategis sanitasi kabupaten yang menjadi rujukan dalam perencanaan pembangunan sanitasi Kabupaten Pohuwato dalam jangka menengah tahun 20142019. Tujuan : penyusunan dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten adalah sebagai dokumen
perencanaan pembangunan sektor sanitasi jangka menengah untuk dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten Pohuwato oleh semua pihak. Secara khusus tujuan dijabarkan menjadi:
Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Pohuwato disusun sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan sanitasi untuk dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi di Kabupaten Pohuwato selama kurun waktu 5 tahun.
Strategi Sanitasi Kabupaten memuat gambaran visi, misi, tujuan dan sasaran sektor sanitasi Kabupaten Pohuwato dan kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Pohuwato jangka menengah tahun 2014-2019.
Sebagai dasar penentuan kebijakan bagi para pemangku kepentingan di Kabupaten Pohuwato dalam merumuskan dan menentukan strategi, tahapan dan arahan kegiatan dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Pohuwato.
Pedoman bagi para pelaku pembangunan khususnya pembangunan sanitasi di Kabupaten Pohuwato terutama pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, masyarakat serta pihak swasta untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan sanitasi di Kabupaten Pohuwato. 1.4. Metodologi Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Pohuwato disusun berdasarkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Pohuwato yang sebelumnya telah disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Pohuwato. Gambaran umum kondisi sanitasi yang terjabarkan pada buku putih dijadikan acuan untuk merencanakan pembangunan sanitasi. Buku SSK ini disusun oleh pokja melalui beberapa tahap, antara lain:
Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 4)
Menetapkan kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dan kondisi sanitasi yang diinginkan Kabupaten Pohuwato ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi Kabupaten, serta tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi Kabupaten. Dalam perumusannya mengacu pada Buku Putih Sanitasi (BPS), Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Renstra SKPD, RAD MDGs dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Menilai kesenjangan antara kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan ini digunakan untuk mendiskripsikan isu strategis dan kendala sektor sanitasi yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
JENIS DATA Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Pohuwato adalah:
Data Primer yakni data yang diperoleh dari survei lapangan, interview dengan narasumber.
Data sekunder yakni data yang diperoleh dengan melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen strategis daerah antara lain RTRW, RPJMD, RPJPD, RPIJM, APBD Kabupaten, Pohuwato Dalam Angka, Renstra SKPD, RAD MDGs data dokumen pendukung lainnya seperti aturan-aturan baik dari pusat, provinsi dan kabupaten.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :
Kajian Literatur, data sekunder
Observasi, wawancara responden
FGD dan indepth interview
Studi spesifik: Kesadaran masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, jender dan kemiskinan (PMJK), Pemetaan media, Partisipasi dunia usaha, Pendanaan dan pembiayaan, Kelembagaan.
Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA)
Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 5)
PROSES PENYUSUNAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN POHUWATO Sebagai bagian dari proses, maka penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Pohuwato mengikuti langkah-langkah antara lain:
Pengkajian Fakta Sanitasi
Penyusunan Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten
Penentuan Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian
Identifikasi Isu dan Hambatan Strategis
Perumusan Strategi
Penyusunan Program dan Kegiatan Sanitasi
Konsultasi Publik dan Finalisasi SSK
1.4. Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan lain Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada dasarnya bukan tujuan, akan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut yakni pada pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, SSK disusun secara komprehensif, skala Kabupaten, disusun dengan proses perpaduan antara top down dan bottom up yang berfungsi sebagai dokumen sumber (source document). Dengan demikian, maka SSK perlu diinternalisasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Kabupaten, dengan melakukan advokasi ringkasan SSK kepada para pengambil kebijakan yang tepat. Diagram di bawah ini memberikan gambaran yang jelas tentang posisi dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
Pohuwato
dalam
kaitannya
dengan
dokumen
perencanaan
dan
Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 6)
penganggaran daerah.
1. Buku SSK dengan RPJPD Dokumen RPJPD Kabupaten Pohuwato tahun 2009-2025 digunakan sebagai referensi untuk memetakan permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke depan. 2. Buku SSK dengan RPJMD Buku SSK menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menangah (RPJMD) Tahun 2010-2015 sebagai referensi untuk memperoleh data isu-isu strategis dan permasalahan mendesak terkait program sanitasi yang harus ditangani segera. 3. Buku SSK dan RTRW Kabupaten Pohuwato Penyusunan SSK memperhatikan dan mempedomani tujuan penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Pohuwato, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Pohuwato menjadi acuan dalam penentuan wilayah kajian dalam penyusunan buku SSK. 4. Buku SSK dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Buku SSK menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang menangani sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah Buku Putih dan SSK Final akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam penyesuaian program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berlaku sekarang. Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pohuwato Tahun 2014
( 7)