BAB I PENDAHULUAN I.1.
Latar Belakang Banyak macam dan jenis energi yang berhubungan dengan kehidupan
manusia di alam ini, tetapi secara garis besar di bedakan menjadi dua macam jenis sumber energi yaitu sumber energi utama dan sumber energi alternatif. Salah satu jenis energi yang banyak di manfaatkan untuk kehidupan manusia adalah energi listrik. Energi listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi kehidupan manusia karena banyak sekali peralatan yang biasa kita pakai menggunakan listrik sebagai sumber energinya, misalnya televisi, setrika, mesin cuci, handphone dan masih banyak lagi lainnya. Pemakaian energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat sulit melepaskan diri dari kebutuhan dengan energi listrik. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik. Karena semua ini manusia tiap hari selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efisien. Kondisi energi di Indonesia saat ini dapat dikatakan sedang mendekati masa kritis. Salah satu masalah terkait kondisi energi terkini adalah akses masyarakat terhadap energi (modern) masih belum terpenuhi. Hal ini dapat terlihat dari rasio elektrifikasi tahun 2014 yang masih berkisar antara 84,35% (15,65% rumah tangga belum berlistrik) dan pengembangan infrastruktur energi yang rendah (daerah pedesaan/terpencil dan pulau-pulau terluar pada umumnya belum medapatkan akses energi). Selain itu, pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia rata-rata mencapai 7% pertahun, namun belum diimbangi dengan suplai energi yang cukup. Tidak dapat dipungkiri bahwa suplai energi di Indonesia masih sangat bergantung pada Energi Fosil, meskipun isu global perihal keberadaan cadangan energi fosil kian menipis. Indonesia terletak diantara lempeng bumi dan berada di garis khatulistiwa mempunyai potensi yang cukup tinggi dalam pemanfaatan
1
energi terbarukan. Namun saat ini pemanfaatannya baru sekitar 7% dari total keseluruhan pasokan energi yang tersedia. Untuk memperbaiki kondisi energi di Indonesia, selain dengan pemanfaatan yang lebih optimal terhadap energi terbarukan, juga diperlukan pengoptimalan impelementasi konservasi energi. Menurut DirJen EBTKE, konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Konservasi energi merupakan salah satu solusi yang tercepat dan efektif dalam mengatasi masalah ketersediaan energi. Gedung Pertamina Tower Fakultas Ekonomika dan Bisnis merupakan salah satu gedung di Universitas Gadjah Mada yang memiliki peluang untuk dilakukannya konservasi energi. Konsumsi energi yang terus meningkat serta kebutuhan dalam efisiensi konsumsi energi yang sepadan menunjukan bahwa gedung Pertamina Tower FEB memerlukan adanya proses konservasi energi. Dalam audit energi diperlukan persiapan agar kualitas audit energi yang dilakukan dapat memenuhi harapan. Langkah-langkah dalam persiapan energi yaitu persiapan inspeksi audit energi (pertemuan pendahuluan, wawancara, initial walk, persiapan alat, dan pengenalan aspek keselamatan), audit energi awal (pengumpulan data rekening listrik, denah bangunan, dan data peralatan yang relevan), dan audit energi rinci (pengumpulan data secara rinci, identifikasi awal Energy Management Oppurtunities, analisis kelayakan rekomendasi audit energi, dan pelaporan audit energi). Cara yang tepat dalam pelaksanaan konservasi energi ialah dengan melalui tahapan audit energi. Terdapat beberapa tahap dalam pelaksanaan audit energi, yakni dimulai dengan peninjauan keadaan awal bangunan, kemudian dianalisa bagaimana energi pada gedung tersebut dikonsumsi dan letak pemborosan konsumsi energi, setelah itu melakukan analisa terhadap berbagai alternatif Peluang Hemat Energi (PHE) dan yang terakhir ialah implementasi pada gedung Pertamina Tower FEB UGM berdasarkan hasil audit energi yang telah dilakukan.
2
Gambar 1.1 Bentuk Fisik Gedung Pertamina Tower
Pengelolaan konsumsi energi pada suatu gedung sangat bermanfaat sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energinya. Penghematan dalam pengunaan energi akan sangat berpengaruh terhadap pengurangan biaya energi, dan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Di samping itu hal ini akan sejalan dengan upaya pemerintah dalam penghematan energi nasional sebagai langkah menuju Indonesia yang berdaulat energi sesuai yang dicitacitakan bangsa ini. Salah satu upaya penghematan energi adalah penggunaan cahaya buatan sesuai standar. Pada penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan software untuk mengetahui pencahayaan pada ruang Auditorium Pertamina Tower. Karena pada ruang ini tidak menggunakan pencahayaan alami 3
hanya menggunakan pencahayaan buatan sehingga perlu dianalisis persebaran lux dan konsumsi energi dari lampu. Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu penyelenggara pendidikan dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
Dalam
pelaksanaan
operasionalnya UGM tidak lepas dari konsumsi energi. Konsumsi energi di UGM menempati nilai yang tinggi dalam anggaran pengeluaran di UGM. Sebagai upaya penghematan. DPPA sebagai penanggung jawab pengelolaan dan penggunaan aset UGM berupaya melakukan pemetaan ulang konsumsi energi agar dapat dilakukan penghematan untuk mengurangi beban biaya energi serta efisiensi penglolaan aset di UGM. Pemilihan Gedung Pertamina Tower FEB UGM sebagai obyek penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa Gedung Pertamina Tower FEB UGM merupakan gedung hasil kerjasama UGM dengan beberapa perusahaan, di mana gedung ini belum ada kajian mengenai deskripsi gedung dalam pencahayaan dan konsumsi energi di gedung tersebut.
I.2.
Batasan masalah 1. Dalam penelitian ini dilakukan audit energi awal (Pleminary Audit) yang merupakan pengumpulan dan penyusunan data energi pada gedung Pertamina Tower FEB UGM meliputi data rekening listrik selama satu tahun terakhir dan luas bangunan yang tidak memerlukan pengukuran di lapangan. 2. Ruangan yang dijadikan fokus objek penelitian yaitu 4 lantai dari 8 lantai yang ada di gedung Pertamina Tower (lantai 5, 6, 7, dan 8), karena lantai 1-4 pada gedung tersebut tidak terlalu banyak dilakukannya aktifitas. 3. Dalam penelitian ini tidak dibahas sistem kerja peralatan listrik, sistem kerja refrigerant AC, sistem instalasi air, jenis armatur dan faktor refleksi pada sistem tata cahaya.
4
I.3.
Tujuan Penelitian 1. Menganalisis profil penggunaan energi di gedung Pertamina Tower UGM mengacu pada standar ASEAN USAID. 2. Menganalisis tingkat persebaran cahaya dan kenyamanan pencahayaan di beberapa ruangan mengacu pada standar SNI-03-6197-2000.
I.4.
Manfaat Penelitian 1. Memberikan rekomendasi manajemen energi kepada pengelola gedung yaitu dalam melaksanakan program penghematan listrik. 2. Mengurangi biaya operasional gedung bila menerapkan rekomendasi peluang penghematan.
5