BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Perwujudan penduduk Indonesia yang berkualitas, antara lain ditentukan
oleh derajat kesehatan dan kebugaran jasmani, serta perilaku terpuji seperti kejujuran dan sportivitas. Hal ini tercermin dari tingkat kemajuan pembangunan olahraga Indonesia yang hanya mencapai 34 persen (Sport Development Index/SDI) pada tahun 2004. Index ini dihitung berdasarkan angka indeks partisipasi, ruang terbuka, sumber daya manusia (SDM), dan kebugaran. Berdasarkan data SDI tersebut, dapat dilihat bahwa nilai indeks partisipasi masyarakat untuk berolahraga hanya mencapai 0,354. artinya, hanya 35% masyarakat yang turut berpatisipasi dalam keolahragaan, sedangkan 65% lainnya tidak ikut berpartisipasi dalam keolahragaan. Pemerintah sendiri seperti disebutkan diatas menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya manusia Indonesia yang sehat dengan menempatkan olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan yaitu menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup. Masih rendahnya budaya olahraga di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya sarana dan prasarana umum untuk olahraga yang beralih fungsi menjadi pusat perdagangan dan fasilitas lainnya atapun kurang representatif. Hal tersebut menyebabkan semakin sempitnya ruang publik untuk olahraga sehingga pada akhirnya mempengaruhi sikap dan minat masyarakat terhadap olahraga. Dampak lanjutan dari hal itu bisa berupa menurunnya prestasi olahraga. Penurunan prestasi ini juga karena kurang intensifnya pembibitan dan pembinaan prestasi
olahraga
dalam
pengembangan olahraga
yang berjenjang dan
berkelanjutan. Hal ini, antara lain dipengaruhi oleh belum mantapnya kelembagaan olahraga terutama klub-klub olahraga yang menjadi ujung tombak pembinaan.
3
Kota Tarakan sebagai satu-satunya kotamadya di Kalimantan Utara yang menaungin 4 kabupaten sekitarnya, berkembang pesat memiliki masyarakat yang mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan dunia olahraga. Olahraga sudah menempati posisi yang penting dalam kehidupan sehari – hari masyarakat di Kota Tarakan bahkan meningkatnya minat masyarakat ditunjukkan dengan semakin bertambahnya klub-klub dari berbagai cabang olahraga. Peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga ini sendiri tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga di Tarakan bahkan terjadinya kecenderungan menurunnya kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya perawatan. Tidak menariknya bangunan dengan konsep yang standart untuk menampung kegiatan olahraga didalamnya. Sehingga banyak yang tidak memperhatikan kelangsungan bangunan yang baik untuk digunakan, dengan kata lain kurang representatif.. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan olahraga di Tarakan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Fasilitas fasilitas olahraga yang ada di Kota Tarakan kebanyakan tersebar letaknya sehingga sulit bagi pemerintah atau sponsor untuk melakukan pembinaan bagi atlet dan klub. Menghadapi fenomena tersebut, atlit, klub maupun penggemar olahraga memerlukan wadah yang representatif dan mewakili citra dari olahraga dimana mereka
dapat
melakukan
aktifitas-aktifitasnya
seperti
berlatih
untuk
meningkatkan prestasi, meningkatkan kebugaran fisiknya sekaligus berekreasi. Karenanya muncul suatu pemikiran untuk menyediakan sebuah fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan – kegiatan tersebut dalam satu lokasi yang terpadu dalam bentuk suatu Sport Center. Kedepannya pengembangan Sport Center ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tarakan akan fasilitas olahraga secara terpadu yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya, selain itu juga dapat meningkatkan kebugaran fisik sekaligus berekreasi dan menambah pengetahuan mengenai penting rancangan arsitektur dalam memperhatikan alam/lingkungan sekitarnya.
4
I.2.
Rumusan Masalah a. Bagaimana
mengadakan
bangunan
olahraga
yang
mewadahi
dan
meningkatkan minat masyarakat untuk berolahraga. a. Bagaimana merencanakan dan merancang fasilitas sport centre yang menerapkan prinsip arsitektur high-tech
I.3.
Tujuan a. Mengadakan bangunan olahraga yang mewadahi dan meningkatkan minat masyarakat masyarakat untuk berolahraga. b. Merancang dan merencanakan fasilitas sport centre yang menerapkan arsitektur high tech
I.4.
Sasaran Pembahasan Sasaran yang ingin dicapai adalah mendapatkan suatu program
perencanaan dan perancangan Sport Center yang ideal, sehingga pada akhirnya akan difungsikan secara optimal. Hal ini dengan pertimbangan : a. Menyediakan sarana olahraga dan hiburan bagi masyarakat kota Tarakan melalui fasilitas Sport Center. b. Menambah fasilitas olahraga serta hiburan yang terdapat di kota Tarakan.
I.5.
Metodologi Pembahasan Metode yang digunakan dalam penulisan ini, antara lain :
Pengumpulan Data Dengan menggunakan akses dari internet serta melalui studi pustaka sebagai bahan pertimbangan dari penulisan PraTa.
Analisa Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan melakukan perbandingan dari beberapa referensi yang di dapatkan baik dari internet maupun melalui studi pustaka.
Survey / kuisioner Kegiatan obersevasi lapangan dengan melakukan survey langsung kelokasi dan beberapa preseden yang dapat di jadikan acuan dalam teknik perancangan arsitektural. Selain itu dengan melakukan teknik survey kuisioner untuk mendapatkan kebutuhan dari masyarakat sekitar lingkungan.
5
I.6.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini meliputi : BAB I
PENDAHULUAN Pada Bab 1 berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta keaslian penelitian yang pernah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan mengenai pengerti secara umum sport center. Serta pengertian mengenai konsep dari arsitektur ekologis dalam penerapanya dalam konsep rancangan bangunan.
BAB III
TINJAUAN LOKASI Pada bab ini berisikan mengenai kondisi geografis dan gambaran umum Kota Tarakan. Dan berisikan tentang dimana desain tersebut akan di rancang/dibangun.
BAB IV
ANALISIS DAN PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN Pada bab ini berisikan tentang analisis dari site lokasi di kaitkan dengan pendekatan konsep rancangan sebelum memasuki konsep rancangan selanjutnya.
BAB V
ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN Membahas mengenai kelanjutan dari analisa konsep perancangan yang akan diterapkan dari program ruang hingga ke gubahan massa bangunan.
I.7.
Keaslian Penulisan 1. Sport Centre dengan Pendekatan Green Architecture, Yogyakarta. Kinkinan Fitroriani. 2008 2. Sport Centre di Yogyakarta sebagai Taman Rekreasi Olahraga Masyarakat. Jamel Syahreza P. 2008. 3. Sport Hall dengan Taman Olahraga Publik, Yogyakarta. Angri Hasdiandi. 2008. 4. Sport Centre dengan Penekanan pada Citra Dinamis, Yogyakarta. Ari Mursyadi. 2010.
6
5. Pontianak Sport Hall dengan Pendekatan Folding Arsitektur, Yogyakarta. I Bagus Yudi Putra Armada. 2010.
I.8.
Kerangka Berpikir
Bagan 1. Diagram Kerangka Berpikir
(Sumber: Analisis Penulis )
7