BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Propinsi Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi industri kecil kerajinan yang cukup besar. Pertumbuhan industri kecil dan kerajinan di Propinsi Jawa Tengah setiap tahun selalu mengalami perkembangan. Hal tersebut terbukti pada jenis maupun desain produk-produk baru yang tercipta dari ide dan kreativitas para pengrajin yang telah mampu dan mau memanfaatkan keanekaragaman kekayaan alam yang tersedia di Propinsi Jawa Tengah. Pusat Data Depperindag RI menunjukkan bahwa unit usaha industri kecil Propinsi Jawa Tengah telah menyumbang 40,4% dari jumlah industri kecil nasional. Dari angka prosentase tersebut, berarti sangatlah membanggakan keberadaan industri kecil dan kerajinan di Propinsi Jawa Tengah, karena memiliki potensi yang strategis dalam skala nasional. Dalam upaya mengembangkan potensi industri kecil dan kerajinan di Jawa Tengah, pemerintah Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Semarang mendirikan Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Lopait (PIKK) yang tujuan utamanya adalah untuk menyalurkan hasil industri dan kerajinan yang mempunyai ciri khas Jawa Tengah. PIKK Lopait mulai diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah pada 16 November 2002. Disana tersedia berbagai produk kerajinan dan industri kecil menengah komoditas unggulan Jawa Tengah. PIKK sebagai sarana penjualan produk-produk Industri Kecil dan Kerajinan (IKK) terdiri dari 59 kios yang terdiri dari 45 kios untuk produkproduk industri kecil dan kerajinan seperti batik, tenun, lukisan dan pigura, 1
anyaman bambu, kreasi enceng gondok, dll. Selanjutnya terdapat 10 kios untuk warung makan, dan 4 kios untuk pelayanan umum. Tak hanya itu saja, di dalam komplek PIKK tersebut juga terdapat gedung pertemuan (aula) serta Resto Tahu yang didirikan sebagai pelengkap dan memenuhi kebutuhan wisata kuliner di PIKK Jawa Tengah.1 PIKK berlokasi di Jalan Raya Tuntang tepatnya di Jl. Fatmawati no. 161. Ditinjau dari letaknya, PIKK memiliki letak yang strategis untuk pengembangan pariwisata dan perdagangan, dimana letaknya diantara 3 kota besar, yaitu : Kota Semarang, Kota Solo dan Salatiga yang merupakan jalur yang ramai. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut, sehingga PIKK dapat dijadikan sebagai titik singgah para wisatawan. Pasar tersebut berdiri dibawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa tengah. Adapun maksud pendirian PIKK Lopait adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan dan mengembangkan tempat bagi pengusaha industri kecil dan kerajinan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan dan sebagai pusat penjualan hasil produksi. 2. Menyediakan
dan
mengembangkan
sarana
informasi
dan
komunikasi antar pengrajin, pedagang, konsumen, perguruan tinggi, pemerintah, maupun stakeholder lainnya yang berminat dan berpotensi untuk mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan (IKK) Jawa Tengah.
1
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dalam brosur PIKK (2002)
2
3. Menyediakan dan mengembangkan sarana promosi, utamanya bagi produk industri kecil dan kerajinan Jawa Tengah yang sekaligus berperan sebagai pendukung pariwisata di Jawa Tengah.2 Sebagaimana ditulis dalam Suara Merdeka pada tanggal 24 Juni 2011, fungsi awal pembangunan PIKK Lopait adalah untuk mempromosikan industri kerajinan kecil dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Promosi adalah suatu usaha untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan informasi mengenai produk yang tersedia dan berkomunikasi dengan pelanggan agar dapat menyampaikan pesan produsen tentang produk yang ditawarkan guna meningkatkan penjualan pada setiap perusahaan. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, memengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya (Tjiptono, 1997: 21).
PIKK yang bertujuan sebagai sarana promosi tentunya mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan IKK Jawa Tengah. Dapat dikatakan bahwa promosi merupakan ujung tombak dari kegiatan pemasaran dalam memengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Melalui promosi perusahaan dapat berkomunikasi dengan konsumen dan diharapkan dari proses komunikasi tersebut dapat membujuk untuk memilih yang akhirnya mengubah sikap untuk membeli produk yang dihasilkan perusahaan, sehingga promosi biasa juga disebut dengan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu: perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki (Soemanagara, 2008: 4). 2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dalam dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan (2002)
3
Komunikasi pemasaran merupakan suatu kegiatan yang digunakan oleh pemasar untuk mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi pemasaran juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan bebagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu: perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki (Soemanagara, 2008: 4). Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tak terpisahkan (Shimp, 2003: 4). Sejalan dengan pemikiran Shimp, Kennedy dan Soemanagara juga mengungkapkan bahwa hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat (2006: 4). Dalam kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan diperlukan pula strategi yang tepat untuk mengkomunikasikan IKK kepada masyarakat luas agar tujuannya dapat tercapai. Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana alokasi atau pengerahan kekuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut berdasarkan pada pemahaman kekuatan dan posisi lawan, karakteristik, kekuatan, dan karakter sumber daya yang tersedia, serta antisipasi terhadap perubahan yang ada. Strategi komunikasi pemasaran merupakan pedoman yang sangat penting untuk memperkenalkan, memberikan informasi, dan memasarkan produk kepada konsumen. Strategi komunikasi pemasaran suatu produk dalam
4
sebuah perusahaan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan pemasaran untuk memajukan perusahaan. Aspek Pemerintah juga turut berperan dalam perkembangan PIKK. Pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinperindag bertanggung jawab untuk terus mengembangkan dan mempromosikan PIKK serta IKK yang ada didalamnya. Salah satu buktinya adalah dengan dibentuknya Paguyuban para pedagang dan pelaku industri kecil dan kerajinan yang berjualan di PIKK. Menurut Ibu Didiek tujuan dibentuknya Paguyuban tersebut adalah agar mereka dapat berkembang dan lebih mandiri sehingga tidak hanya tergantung dari pemerintah. Diharapkan mereka mampu berusaha untuk memanfaatkan dan mengembangkan PIKK sebagai sarana promosi produk-produk IKK mereka.3 Dari latar belakang yang telah disampaikan di atas, terlihat bahwa PIKK yang berada dibawah naungan pemerintah perlu untuk melakukan komunikasi pemasaran, karena tujuan didirikannya PIKK itu sendiri adalah sebagai sarana untuk mengembangkan dan mempromosikan produk-produk IKK unggulan Jawa Tengah. Komunikasi pemasaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran, sehingga strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinperindag adalah untuk lebih mengembangkan PIKK dan IKK Jawa Tengah. Untuk itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah pada PIKK serta melihat bagaimana peran strategi komunikasi pemasaran tersebut dalam mengembangkan IKK Jawa Tengah.
1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka permasalahan yang ingin penulis teliti adalah:
3
Wawancara pada tanggal 3 Mei 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pada jam 10.30 wib
5
1.2.1. Strategi komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah pada Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) dalam mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan (IKK) Jawa Tengah? 1.2.2. Bagaimana model komunikasi pemasaran terpadu (IMC) yang dilakukan Dinperindag Jawa Tengah pada Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) dalam mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan (IKK) Jawa Tengah?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah pada Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) dalam mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan (IKK) Jawa Tengah. 1.3.2. Untuk mengetahui model komunikasi pemasaran terpadu (IMC) yang dilakukan Dinperindag Jawa Tengah pada Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) dalam mengembangkan Industri Kecil dan Kerajinan (IKK) Jawa Tengah.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi sumbangan dalam hal ilmu komunikasi pemasaran khususnya mengenai strategi komunikasi pemasaran. Penelitian ini juga lebih membuka wawasan dan pengetahuan
baru
bagi
penulis
terhadap
penerapan
teori-teori
komunikasi yang diterima selama perkuliahan dalam memecahkan masalah yang ada pada objek penelitian yang berhubungan dengan ilmu komunikasi pemasaran.
6
1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi Pelaku dan Produsen Industri Kecil dan Kerajinan di PIKK mengenai peranan strategi
komunikasi
pemasaran
dari
PIKK
itu
mengembangkan produk-produk IKK Jawa Tengah.
7
sendiri
dalam