Bab I Pendahuluan
I.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat. Terutama pada era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satu pemanfaatannya adalah pelayanan pemerintah kepada publik. Penggunaan teknologi digital dalam pemerintahan adalah untuk mentransformasi kegiatan-kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian layanan. Efisiensi dalam hal ini baik dari segi waktu, biaya, maupun tenaga (Forman, 2005). Teknologi digital banyak diaplikasikan dalam berbagai aspek. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi digital yaitu pelayanan pemerintah terhadap publik. Penggunaan teknologi digital dalam pemerintahan sangat membantu pemerintah dalam memberikan informasi dan layanan untuk masyarakat secara efektif dan efisien. Layanan teknologi digital dalam pemerintahan ini disebut dengan Electronic Government (Indrajit, 2002). Electronic Government atau E-Government merupakan perubahan penting dalam struktur seluruh sektor publik, nilai-nilai, budaya dan cara melakukan bisnis. Carter dan Belanger (2005) memberikan definisi e-Government sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mengaktifkan dan meningkatkan efisiensi layanan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat, karyawan, bisnis, dan lembaga. Berdasarkan definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa Pemerintah dapat memanfaatkan peluang dari teknologi yang digunakan dalam e-Government sehingga masyarakat memiliki alternatif dalam mengakses pelayanan publik secara tradisional maupun modern (Indrajit, 2002). Hal ini juga mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No.3 tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional yang menyatakan
bahwa
pengembangan
e-Government
1
merupakan
upaya
untuk
mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Inti dari kebijakan ini yaitu e-Government wajib diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda-beda di kantor pemerintahan. Sejak tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Bandung dalam melaksanakan penerapan eGovernment menugaskan Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi (BAPAPSI)
sebagai badan utama yang mengelola, memelihara, dan
mengembangkan website Pemerintah Kabupaten Bandung tersebut (narasumber pegawai BAPAPSI, 2014). Adapun alamat website Pemerintahan Kabupaten Bandung yaitu http://www.bandungkab.go.id/. Melalui website tersebut masyarakat dapat secara langsung menyampaikan aspirasi dan pendapat terhadap pemerintah daerah. Selain itu website e-Government pemerintah Bandung juga menyediakan informasi dan data-data berbasis komputer tentang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sebagai wujud keterbukaan dalam pelaksanaan pelayanan terhadap publik. Berdasarkan Gambar I.1 terlihat bahwa banyak masyarakat Kabupaten Bandung yang mengakses website tersebut. Data jumlah pengunjung untuk bulan Oktober 2014 berjumlah lebih dari 100.000 pengunjung. Berdasarkan wawancara terhadap pengguna website bahwa pengunjung website tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat yang ingin mencari informasi dan menyampaikan aspirasi serta pendapat. Data statistik pengunjung untuk periode bulan Oktober 2014 yang dimiliki oleh BAPAPSI ditujukan pada Gambar I.1 dibawah ini.
2
Gambar I.1 Statistik Pengujung Website Pemerintah Kabupaten Bandung (Sumber : BAPAPSI Kabupaten Bandung, 2014) Berdasarkan keterangan Gambar I.1 terdapat pelonjakkan mencolok pada periode awal bulan yaitu hingga tanggal 3 Oktober 2014. Hal ini dikarenakan sedang berlangsungnya penyuluhan bagi seluruh SKPD Kabupaten Bandung. Penyuluhan ini tentang penggunaan website sebagai mediasi pemerintah ke masyarakat secara langsung. Dalam pelaksanaan kebijakan penerapan e-Government ini BAPAPSI terus melakukan upaya maksimal dalam melayani masyarakat, namun website Kabupaten Bandung masih memiliki kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan dibenahi. Untuk mengidentifikasi kekurangan website Kabupaten Bandung dilakukan survei pendahuluan terhadap responden yang pernah mengunjungi dan menggunakan website Kabupaten Bandung. Survei pendahuluan dilakukan melalui metode wawancara kepada 10 responden. Pemilihan 10 responden ini didasarkan oleh kebutuhan hasil wawancara yang dinilai sudah cukup untuk mengambarkan pendapat pengguna website secara keseluruhan. Berdasarkan hasil survei pendahuluan terhadap 10 responden yang pernah mengakses website Kabupaten Bandung, terdapat
3
beberapa kelemahan atau kekurangan yang ditemukan dan kebanyakan dari responden memberikan pendapatnya sebagai berikut: 1. Desain atau tampilan website tidak menarik 2. Pilihan menu yang bertumpuk 3. Beberapa link tidak berfungsi sebagaimana mestinya 4. Website yang tidak user friendly bagi pengguna yang pertama kali mengunjungi website 5. Beberapa tidak berfungsi dengan baik. Hasil lengkap wawancara terhadap 10 responden dapat dilihat pada Lampiran B. Melalui metode wawancara sebagai metode pengumpulan data terhadap responden yang pernah mengunjungi dan menggunakan website didapatkan hasil survei yang menunjukkan beberapa kelemahan dari website tersebut. Berdasarkan beberapa kekurangan terhadap website yang dikelola BAPAPSI dalam kegunaannya memberikan informasi terhadap masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan website yang baik sesuai dengan kegunaannya untuk masyarakat, maka BAPAPSI harus meningkatkan beberapa hal yang menjadi prioritas penting dan diharapkan masyarakat ketika mengunjungi website tersebut. Sehingga website yang sudah ada saat ini dapat difungsikan untuk pengembangan website. I.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan analisis terhadap permasalahan website Kabupaten Bandung yang ada. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi website adalah web usability. selain itu analisis kebutuhan juga dapat dilakukan dengan model Kano. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja yang menjadi atribut kebutuhan website Pemerintah Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana klasifikasi atribut kebutuhan website Pemerintah Kabupaten Bandung?
4
3. Apa saja atribut kebutuhan website Pemerintah Kabupaten Bandung yang perlu ditingkatkan?
I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi atribut kebutuhan website Pemerintah Kabupaten Bandung. 2. Mengklasifikasikan
kebutuhan
atribut
masyarakat
terhadap
website
Pemerintah Kabupaten Bandung. 3. Mengidentifikasi atribut kebutuhan website Pemerintah Kabupaten Bandung yang perlu ditingkatkan.
I.4
Batasan Masalah
Agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Ruang lingkup responden dalam penelitian ini adalah responden yang pernah mengakses dan mengetahui website resmi Pemerintah Kabupaten Bandung. 2. Tidak sampai pada tahap perbaikan website.
I.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu referensi untuk BAPAPSI dalam mengidentifikasi atribut kebutuhan website yang perlu ditingkatkan. 2. Dapat membantu BAPAPSI dalam meningkatkan kualitas layanan. 3. Sebagai acuan BAPAPSI dalam merancang pengembangan e-Goverment untuk memenuhi atribut yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat.
I.6
Sistematika Penelitian
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
5
BAB I
Pendahuluan Berisikan tentang penjelasan diangkatnya masalah yang ada dipilih sebagai topik penelitian dan mengapa masalah yang diteliti itu timbul. Pada Bab ini disajikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II
Landasan Teori Pada Bab ini disajikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dibahas yaitu web usability dan Model Kano. Disamping itu juga dapat disajikan mengenai berbagai asas atau pendapat yang berhubungan dan benar-benar bermanfaat sebagai bahan untuk melakukan analisis terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
BAB III
Metodologi Penelitian Pada bab ini menyajikan secara sederhana langkah-langkah penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini disajikan antara lain Model Konseptual dan Sistematika Pemecahan Masalah.
BAB IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada Bab pengolahan data ini disajikan langkah-langkah secara detail dalam mengolah data yang telah terkumpul untuk mengetahui hasil yang diingikan dalam penelitian.
BAB V
Analisis Pada bab ini disajikan analisis terhadap hasil dari langkah sebelumnya,
yaitu
pengolahan
data.
Mengungkapkan,
menjelaskan, dan menganalisis hasil penelitian dengan
6
menggunkan
pendekatan
yang
telah
ditentukan,
pengungkapan temuan yang mengacu pada tujuan penelitian. BAB VI
Kesimpulan dan Saran Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan penelitian berupa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan uraian singkat, jelas dan mudah dipahami terhadap hasil akhir penelitian dan saran terhadap pengembangan ilmu maupun penggunaan praktisi yang didasarkan pada kesimpulan. Pada bagian ini, peneliti dapat memberikan saran bagi peneliti lain, sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam pembahasan.
7