BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan . Dalam produk tersebut terdapat unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Unsur-unsur itu disebut dengan atribut produk, yang antara lain meliputi merk, harga, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, kualitas produk. Setiap perusahaan selalu berusaha agar produk yang dihasilkan dapat terjual atau terbeli oleh konsumen dengan tingkat harga yang menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Melalui produk yang dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga stabilitas usahanya dan berkembang. Untuk tujuan inilah perlu diadakan usaha-usaha untuk memasarkan produknya, yaitu dengan memikirkan kegiatan pemasaran jauh sebelum produk itu dihasilkan sampai produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen akhir. Salah satunya sangat penting peranannya melakukan analisa faktor-faktor yang menentukan keputusan pembelian konsumen dengan bertitik tolak kepada atribut yang ada pada suatu produk. Batik merupakan salah satu produk unggulan yang dimiliki setiap kabupaten dan kota Jawa Tengah. Batik telah dikenal sejak abad XVII, dan pada tahun 2009 telah mendapat pengakuan dari badan PBB yaitu UNESCO sebagai world heritage . Pengakuan batik ini akan memberi nilai tambah bagi pengembangan batik, demikian halnya dengan batik Semarang. Batik sekarang semakin banyak diminati oleh masyarakat. Batik Danarhadi merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang batik adalah salah satu merk
1
batik yang terkenal di Semarang dan sudah mempunyai brand name yang tidak diragukan lagi mutunya dengan segala atribut yang melekatnya dan selalu berusaha menawarkan keunggulan produk meliputi kualitas seperti corak, kehalusan tekstur kainnya, model yang selalu trendi , harga yang terjangkau, dan merk yang membedakan antara satu jenis batik yang satu dengan jenis batik yang lain dilihat dari segi corak dan jenis kain. Keberadaan Batik Danarhadi dengan spesifikasi produknya masing masing mencerminkan adanya permintaan konsumen yang berbeda-beda yang disebabkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan yang direfleksikan melalui perilaku konsumen satu dengan lainnya yang pada dasarnya berbeda dan selalu berubah-ubah. Perilaku seperti itu dapat juga terjadi pada konsumen produk batik, dimana mereka ingin memperoleh kepuasan melalui produk batik yang dipilihnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Perusahaan khususnya divisi pemasaran dituntut untuk selalu mengadakan penyesuaian, menilai kembali dan memperkirakan selera dan kebutuhan konsumen di waktu yang akan datang guna menentukan kebijaksanaan perusahaan. Sehingga bisa mengetahui strategi-strategi yang selama ini dirasakan masih relevan atau tidak sesuai mode , tidak sesuai selera dengan kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan harapan (expectation) dari para konsumen. Apabila ternyata tidak sesuai lagi, maka perusahaan harus merubah kebijakan agar tidak mengalami kerugian, serta mampu memanfaatkan peluang pasar yang mungkin dapat dipenuhi oleh produk perusahaan. Jika perusahaan tetap melaksanakan kebijakan tersebut, kemungkinan besar konsumen akan mencari barang pengganti yang dapat memuaskan kebutuhannya, dengan pindah ke perusahaan lain sehingga produk perusahaan tersebut tidak laku. Oleh karena itu tanggapan konsumen terhadap harga, merk, dan kualitas produk batik danarhadi sangat diperlukan sebagai masukan
untuk
dianalisa
agar
perusahaan
pemasarannya. 2
dapat
menyesuaikan
program
Dengan melihat betapa pentingnya atribut produk yaitu harga, merk dan kualitas produk terhadap perilaku konsumen yang berakhir kepada keputusan pembelian nantinya, maka penelitian ini mengambil judul : ANALISIS PRNGARUH HARGA DAN
ATRIBUT
PRODUK
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KONSUMEN BATIK DANARHADI SEMARANG 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Batik Danarhadi Semarang ? 2. Bagaimanakah pengaruh merk terhadap keputusan pembelian produk Batik Danarhadi Semarang ? 3. Bagaimanakah penmgaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Batik Danarhadi Semarang ? 4. Bagaimanakah pengaruh harga, merk, kualitas produk terhadap keputusan pembelian Batik Danarhadi Semarang ?
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen James Engel (1997) mengemukakan bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku pada konsumen sebagai perwujudan dari keinginan, persepsi, preferensi dan perilaku belanja sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului tindakan ini. Adapun 2 elemen penting dari arti perilaku konsumen tersebut yaitu : 1. Proses pengambilan keputusan 2. Kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis . Karakteristik yang mempengaruhi perilaku pembelian Kebutuhan dan keinginan tiap konsumen pada dasarnya berbeda selalu berubahubah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik masing-masing konsumen seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan sebagai berikut : a. Usia Usia merupakan karakteristik pribadi dari pembeli yang mempengaruhi keputusan pembeliannya. Konsumen kaum remaja mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari konsumen yang lebih tua. Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Selera orang akan pakaian, perabot, rekreasi adalah juga berhubungan dengan usia.
4
b. Jenis pekerjaan Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat menghasilkan produk mereka hanya untuk kelompok pekerjaan tertentu. c. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan adalah cara dan usaha untuk mengembangkan daya manusia sehingga dapat membangun dirinya dan bersama-sama dengan sesamanya membudayakan alam dan membangun masyarakat. Nantinya jumlah orang yang terdidik akan meningkatkan permintaan produk, majalah dan perjalanan bermutu. Semakin tinggi prndidikan seseorang akan lebih memperhatikan kualitas barang yang hendak dibelinya. d. Tingkat Pendapatan Keadaan ekonomi yang meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan kekayaan, hutang untuk meminjam dan pendirian terhadap belanja dan menabung, akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Seseorang dalam pembeliannya akan menyesuaikan pendapatan yang bisa dibelanjakan, tabungan / daya pinjam yang dimilikinya. Karakteristik tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh pemasar. Akan tetapi karakteristik tersebut berguna dalam mengidentifikasi konsumen yang melakukan pembelian dan menentukan bentuk produk yang menarik sesuai dengan atribut yang ada sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi. 2.2. Model Perilaku Konsumen Perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana konsumen memberikan Jawaban terhadap ciri-ciri produk yang beda, harga, atribut produk, daya tarik iklan dan lain-lain akan mendapatkan keuntungan lebih banyak daripada pesaingnya. Titik
5
tolaknya adalah : model rangsangan jawaban (stimulus – response ) perilaku konsumen seperti terlihat pada gambar berikut : Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen
Bauran Pemasaran
Rangsangan Lainnya
Produk
Ekonomi
Harga
Teknologi
Tempat
Politik
Promosi
Budaya
Kotak Hitam Pembeli Karakter
Proses Keputusan
Pembeli
Pembelian
Tanggapan Pembeli Pilihan Produk Pilihan Merk
Budaya Sosial Perorangan Kejiwaan Pembelian
1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternative 4. Keputusan 5. Perilaku Purna Beli
Jadwal Pembelian Jumlah pembelian
Sumber : Philip Kotler, 1996 Pengertian Produk Produk adalah suatu sifat yang komplek, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, gengsi perusahaan, pengecer dan pelayanan perusahaan yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Basu Swastha dan Irawan (2000) mengemukakan penggolongan barang sebagai berikut : 1. Barang Konsumsi a. Barang convenien goods adalah barang yang mudah dipakai, mudah dibuang di sembarang tempat pada setiap saat. b. Barang shooping goods adalah barang yang untuk membeli harus dipertimbangkan masak-masak
6
c. Barang special goods adalah barang yang mempunyai ciri-ciri khas dan hanya diperoleh ditempat terentu. 2. Barang Industri a. Bahan baku yaitu nahan pokok untuk membuat barang lain b. Barang setengah jadi yaitu barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir. c. Perlengkapan operasi yaitu barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya maupun kegiatan dalam perusahaan. d. Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama. e. Perlatan ekstra yaitu alat-alat yang dipakai untuk membuat instalasi 3. Barang Jasa Semua kegiatan atau aktivitas, manfaat atau kepuasan atau keseimbangan yang ditawarkan untuk diperjualbelikan, misalnya jasa reparasi, jasa perbankan dan sebagainya. Dilihat dari produk yang dihasilkan Batik Danarhadi yang berwujud kain dan baju dengan corak dan warna tertentu, mempunyai kekhasan tertentu dan mempunyai harga tertentu yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen, maka kiranya hasil produksinya dapat digolongkan ke jenis barang konvenien.disamping itu produk Batik Danarhadi tersebut mudah diperolehnya, karena bisa dibeli di outlet Mall yang besar diwilayah Semarang. Harga 1. Pengertian Harga Sejumlah pengorbanan (jumlah uang) yang dikeluarkan oleh seseorang (ditambah beberapa produk jika mungkin) untuk mendapatkan kombinasi barang / jasa atau nilai tukar barang / jasa dan berbagai macam pelayanan dan
7
manfaat lain yang bersangkutan dengan barang/ jasa (Swastha dan Irawan, 2000) Harga beli konsumen sangat penting karena dalam membeli barang, konsumen akan mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk membeli barang lain, karena harga sangat mempengaruhi nilai suatu barang. Harga suatu produk / jasa merupakan faktor penentu utama dari permintaan pasar yang dapat mempengaruhi posisi persaingan. Konsumen sangat bergantung pada harga sebagai indikator untuk menentukan kualitas produk terutama pada waktu mereka harus membuat keputusan melakukan pembelian sedangkan informasi terhadap produk yang akan dibelinya tidak lengkap. Keputusan menetapkan harga seiring pula melibatkan kepentingan manajemen terutama terhadap produk baru. Penentuan tingkat harga tersebut biasanya dilakukan dengan mengadakan perubahan-perubahan untuk menguji pasarnya, apakah mereka menerima atau menolak. Jika pasar menerima penawaran harga tersebut, berati harga yang ditetapkan sudah sesuai. Akan tetapi jika mereka menolak terhadap penetapan harga atas suatu produk yang dipasarkan tersebut, maka secepatnya diadakan perubahan atas harga produk tersebut. Jadi ada kemungkinan yang salah terhadap penetapan harga yang diambil oleh pihak manajemen dan pihak manajemen harus meninjau kembali apa yang menjadi tujuan dalam menetapkan harga produknya yaitu : a. Meningkatkan Penjualan b. Mempertahankan dan memperbaiki market share c. Stabilitas harga d. Mencapai target pengembalian investasi e. Mencapai laba maksimal f. Mencegah / Mengurangi persaingan
8
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga adalah Harga merupakan satu-satunya unsur dalam marketing mix yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya semata-mata hanya merupakan biaya saja. Sehingga harga yang ditetapkan harus dapat menutup biaya
produksi
dan
mendapatkan
laba.
Oleh
karena
itu
perlu
dipertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penetapan harga, yaitu :
Keadaan ekonomi
Penawaran dan permintaan
Elastisitas permintaan
Persaingan
Tujuan perusahaan
Biaya
Pengawasan pemerintah
Atribut Produk Berbagai karakteristik / unsur-unsur produk yang dipandang dan dapat memenuhi kebutuhan tertentu konsumen. Atribut produk seperti kualitas, ukuran, merek, berat, kemasan dan ketahan akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pembeli (Philip Kotler, 1996) Merk 1. Pengertian Merk Suatu nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi diantaranya yang ditujukan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari suatu penjual atau sekelompok penjual, dan untuk membedakan barang / jasa tersebut dari milik pesaing (Philip Kotler, 1997)
9
Pengertian merek atau cap mulanya hanyalah sekedar sebagai identitas. Merk membantu agar konsumen lebih mengetahui siapa dan dari perusahaan produk batik tersebut dijual, serta memudahkan pembeli mencari produk yang mereka inginkan. Merek mempunyai nilai informasi, tanpa merk akan sulit bagi pembeli mendapatkan barang yang dibutuhkan dari sekian ribu jenis
barang yang dipasarkan di masyarakat. Dengan
adanya merk perusahaan dapat ;
Mempermudah pengenalan barang ke masyarakat
Dengan mendaftarkan merk, perusahaan memperoleh hak paten
Sebagai tanda pengenal menemukan produk perusahaan
2. Tujuan Merk Menurut Fandi Tjiptono (2000) Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujua : a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan mempermudah konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang b. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas serta prestis tertentu kepada konsumen. d. Untuk mengendalikan pasar 3. Kebijakan dan Strategi Merek Suatu perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi merek dapat mengambil alternatif sebagai berikut : a. Pemasaran produk dibawah merek sendiri b. Mencantumkan merek dibawah perlatan produksi c. Pemasaran produk dibawah merek pialang
10
Kualitas Produk 1. Pengertian Kualitas Produk Menurut Kotler dan Amstrong, 1997 , kualitas produk mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, keandalan / kemanjuran, kekuatan, kemudahan dalam penggunaan dan reparasi produk dan ciri-ciri bernilai lainnya. Kunci persaingan dalam pasar global adalah kualitas total (total quality), yang telah mencakup penekanan pada : kualitas produk (product quality), kualitas biaya / harga (cost / price quality), kualitas pelayanan (delivery quality), kualitas moral (morale quality), dan mungkin bentuk kualitas lainnya yang terus berkembang, guna memberikan kepuasan terus-menerus kepada pelanggan (customer loyalty). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk a. Proses pembuatan produk dan perlengkapan serta peraturan yang digunakan dalam proses produksi. b. Aspek penjualan. Apabila kualitas dari barang yang dihasilkan dari barang terlalu rendah akan dapat menyebabkan berkurangnya penjualan c. Perubahan permintaan konsumen. Konsumen atau pemakai sering menginginkan adanya perubahan – perubahan barang yang dipakainya baik berupa kuantitas maupun kualitas. d. Peranan inspeksi. Bertujuan selain dapat mengawasi / menjaga kualitas standar yang telah ditetapkan juga berusaha untuk memperkecil biaya produksi.
11
2.3. Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian sangat berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber-sumber dan nilainya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan konsumen. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pemebelian ulang atau membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa mendatang dan cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku purna pembelian
Sumber : Philip Kotler (1996) Gambar 2.2 menunjukkan 5 tahap proses pertimbangan yang selengkapnya yang dilalui konsumen yang menekankan bahwa proses membeli dimulai jauh sebelum tindakan membeli itu dan mempunyai konsekuensi yang panjang setelah membeli. 2.4. Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran Teoritis
Perilaku pembeli antar yang satu dengan lainnya berbeda-beda dan salah satunya dipengaruhi oleh faktor intern berupa karakteristik konsumen yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Faktorfaktor tersebut membentuk perilaku konsumen berupa tanggapan/pendapat konsumen
12
terhadap harga dan atribut produk yang diberikan oleh perusahaan meliputi merek dan kualitas produk, yang selanjutnya akan dihasilkan suatu keputusan pembelian. Atribut produk adalah salah satu aspek yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keputusan pembelian produk jamu. Semakin baik atribut produk yang diberikan oleh perusahaan maka semain tinggi kepuasan konsumen, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan pada uraian diatas dapat dijabarkan dalam suatu model dimana faktor harga, merk, dan kualitas merupakan variabel bebas dan keputusan pembelian merupakan variabel terikat seperti terlihat pada Gambar 3. Gambar 2.3 Model Kerangka Pikir
Dimensi : -Pengorbana
Harga (X1)
konsumen mendapatkan produk -Dimensi Kesesuaian : manfaat -Tanda
Merk (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
pengenal
Dimensi : -Kesediaan
Dimensi : -Bentuk /
Kualitas Produk (X3)
ukuran produk -Kemajuan tekstur /corak variasi jenis produk
13
-Frekwensi
2.5 Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan konsep-konsep yang telah dijelaskan serta kerangka konseptual diatas maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Harga memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian konsumen. H2 : Merk memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian Konsumen. H3 : Kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan positif antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen H4 : Harga, merk, kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
14
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Batik Danarhadi Semarang. 2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh merek terhadap keputusan pembelian produk Batik Danarhadi Semarang. 3. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Batik Danarhadi Semarang. 4. Untuk menganalisis besarnya pengaruh harga, merk dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Batik Danarhadi Semarang. 3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain : 1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi dan pertimbangan dalam menetapkan keputusan kebijakan strategi pemasaran produk, agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik dan sebagai masukan didalam usaha membina, mengembangkan dan membangun industri Batik didalam negeri agar mereka mampu bersaing diera global. 2. Dapat menjadi referensi untuk penelitian berikutnya yang berkaitan dengan kepuasan konsumen batik pada khususnya dan kepuasan stakeholder pada umumnya.
15
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif, dengan sumber data primer dan data sekunder yang diperoleh dari kuesioner dan artikelartikel yang terkait dengan penelitian ini. Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini diperoleh dari 2 sumber yaitu : 1. Data Primer Adalah data yang dikumpulkan dan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya. Data ini diperoleh melalui daftar pertanyaan (questioner) yang diisi oleh responden. Data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan ini berupa karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan, serta data-data yang berupa tanggapan responden terhadap harga, merk dan kualitas produk Batik Danarhadi Semarang. 2. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu dari berbagai sumber seperti buku , laporan dan jurnal dari BPS, yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 4.2. Populasi danTeknik Penarikan Sampel Populasi penelitian ini diambil dari konsumen Batik Danar Hadi Semarang. Konsumen tersebut diambil dari semua kategori umur dan berbagai profesi, mengingat Batik Danar Hadi diminati oleh semua lapisan masyarakat. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Matode pengambilan sample adalah Accidental Sampling, karena tidak semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama atau dengan kata lain pemilihan elemen yang akan digunakan sebagai anggota sampel
16
dalam hal ini adalah orang-orang yang dapat dijumpai secara kebetulan melakukan pembelian batik pada saat dilakukan penelitian yaitu di outlet penjualan Batik Danarhadi di Semarang di Jalan Gajah mada Semarang. Sesuai dengan informasi dari penjualan Batik Danar Hadi Semarang dalam sebulan rata-rata ada 200 orang yang membeli Batik Danar Hadi Semarang.”Jika populasi diketahui maka besarnya sampel yang diambil untuk dianalisa berdasarkan rumus Teken (Djarwanto dan Subagyo, 1994)”. Pengambilan ukuran kesalahan maksimum yang bisa ditolerir (margin of error maximum) sebesar 10% didasarkan pada 2 alasan yaitu derajat keyakinan sebesar 90%. “ Semakin tinggi derajat keyakinan maka sample yang dibutuhkan semakin besar (Robert Mason and Douglas Lind, 1996) “. Berdasarkan rumus Teken maka sampel yang diambil diperoleh dengan rumus sebagai berikut : N n = ---------------------------1 + N ( moe )2
Keterangan
n
: jumlah sampel
N
: jumlah populasi,
moe : margin of error maximum (kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi diambil 10 % ) 200 n = ---------------------------1 + 200 ( 0,1 )2 =
66 , 67
70
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 70 orang responden yang akan dimintai data atau keterangan dimana diidentifikasikan menurut jenis kelamin , usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Sedangkan pertanyaan yang
17
akan diajukan dibagi menjadi 4 bagian yaitu 3 jenis untuk variabel produk meliputi harga, merk dan kualitas produk serta 1 jenis pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian yang masing-masing jenis pertanyaan tersebut terdiri atas 2 pertanyaan tertutup berbentuk multiple choice. 4.3. Identifikasi Variabel Variabel Penelitian. Variabel adalah pengelompokan logis dari dua atau lebih atribut yang mempunyai variasi nilai. Dalam penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu 3 variabel independen (harga, merk dan kualitas produk) dan 1 variabel dependen (keputusan pembelian) yang diukur dengan Skala Likert dengan penilaian sangat setuju = 5, setuju = 4, cukup setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Adapun masing-masing variabel tersebut adalah : 1. Variabel Independen Variabel independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain b. Harga Jumlah uang (ditambah beberapa produk jika mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayannya
(Basu Swastha
dan Irawan, 2000) c. Merk Nama, kaidah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi dari semua itu dengan tujuan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produk dan jasa pesaing (Kotler-Amstrong). d. Kualitas produk Mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, keandalan/kemanjuran, kekuatan, kemudahan dalam penggunaan dan reparasi produk dan ciri-ciri bernilai lainnya ( Kotler dan Amstrong, 1997).
18
2. Variabel Dependen Variabel dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Keputusan pembelian ialah suatu usaha untuk menentukan barang apa yang akan kita beli, bagaimana kualitasnya dan berapa jumlahnya, dimana terjadi dan dengan cara bagaimana suatu barang akan dibeli (Philip Kotler, 1998). 4.4. Dimensionalisasi Variabel Untuk mengetahui pengaruh harga dan atribut terhadap kepuasan konsumen batik Danar Hadi Semarang maka indikatornya dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Dimensionalisasi Variabel No. 1
Variabel Harga
Simbol
Indikator
X1 X1.1
Besarnya pengorbanan konsumen untuk mendapatkan produk
X1.2 2
Merk
X2
3
Kualitas Produk
X3
4
Keputusan Pembelian
Kesesuaian dengan manfaat
X3.1
Bentuk / ukuran produk
X3.2
Kemanjuran/kasiat/tekstur/rasa
X3.3
Variasi jenis produk
Y Y1.1
Kesediaan
Y1.2
Frekwensi
19
4.5. Alat analisis Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terlebih dahulu diuji reliabilitas dan validitas. Pengujian tersebut untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Selanjutnya hipotesis diuji menggunakan analisis jalur (path analysis) atau analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan metode alternatif yaitu Partial Least Square (PLS), software SmartPLS versi 2.0 M3. PLS merupakan metode analisis yang powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi, tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sample kecil,tepat untuk penelitian tujuan prediksi dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah. Hipotesis satu, dua, tiga,empat dijawab dengan mengestimasi parameter PLS sebagai berikut : 1.Menilai outer model dan measurement model Outer Model mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Blok dengan indikator refleksif ditulis persamaannya sebagai berikut : Persamaan pengukuran variabel eksogen XHarga
= λHarga ξ1 + δ
XMerk
=
λMerk ξ2 + δ
XKualitas Produk = λKualitas Produk ξ3 + δ Dimana: XHarga
= Indikator atau manifest variabel laten exogen Harga
XMerk
= Indikator atau manifest variabel laten exogen Merk
XKlts Pro
= Indikator atau manifest variabel laten exogen Kualitas Produk
20
ξ1
= Variabel laten eksogen (independen) Harga
ξ2
= Variabel laten eksogen (independen) Merk
ξ3
= Variabel laten eksogen (independen) Kualitas Produk
δ(delta)
= Measurement errors untuk variabel laten eksogen
λ
= Matrix loading yang menggambarkan koefisien yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya.
Persamaan pengukuran variabel endogen yaitu : y
= λ ŋ1 + ε
Dimana: y
= Indikator atau manifest variabel laten endogen Keputusan pembelian
ŋ1 (eta)
= Variabel laten endogen (dependen) Keputusan Pembelian
ε(epsilon)
= Measurement errors untuk variabel laten endogen
λ(lambda)
=Matrix loading yang menggambarkan koefisien menghubungkan variabel laten dengan indikatornya.
yang
Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reliability untuk blok indikator. Pengambilan keputusan atas penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : Convergent validity dinilai berdasarkan korelasi antara component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS dengan melihat outer loading masingmasing indikator dan nilai signifikansinya. Ukuran refleksif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Nilai loading yang
21
disarankan adalah di atas 0,50 (positif) dan T- statistic diatas 1,96 pada signifikansi 5%. Indikator yang memiliki nilai dibawah ketentuan harus didrop dari model dan kemudian dilakukan pengujian ulang. Discriminant Validity yang baik diukur dengan membandingkan akar AVE setiap konstruk harus lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model (Fornell dan Larcker,1981). Composite reliability blok indikator dievaluasi dengan melihat composite reliability masing-masing konstruk diatas 0,80 dikatakan sangat baik atau reliable. 2.Menilai Inner Model atau Structural Inner model menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Model persamaannya dapat ditulis dibawah ini. ŋ = γHarga ξ1+γMerk ξ2 +γKualitas Product ξ3 +ζ Dimana : ŋ (eta)
= Variabel laten endogen (dependen) Keputusan Pembelian.
ξ1
= Variabel laten eksogen (independen) Harga.
ξ2
= Variabel laten eksogen (independen) Merk
ξ3
= Variabel laten eksogen (independen) Kualitas Produk
ζ(zeta)
= Kesalahan dalam persamaan yaitu antara variabel eksogen dan endogen terhadap variabel endogen.
γ(gamma) = Hubungan langsung variabel eksogen dengan endogen. Inner model ingin melihat hubungan antar konstruk dan nilai signifikansi serta nilai
R-square. Hubungan antar konstruk dapat dilihat dari hasi estimasi koefisien
path parameter model struktural. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur structural (Ghozali, 2008)
22
Hipotesis alternatif (Ha ) diterima jika nilai koefisien path parameter dari hubungan antar variabel laten menunjukkan arah positif dengan nilai T-statistic di atas 1,96 pada tingkat signifikansi alfa 5%. Sebaliknya, Ho diterima jika nilai koefisien path parameter dari hubungan antar variabel laten menunjukkan arah negatif. Perubahan nilai R–square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif
23
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden Untuk mengetahui pengaruh harga dan atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen Bataik Danar Hadi Semarang telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan data yang akurat. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap 70 orang responden. Identitas Responden dibatasi pada jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan. Dari hasil penelitian diperoleh karakteristik responden dalam penelitian adalah : 1.
Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Jumlah responden berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
1
Laki-laki
17
24,3
2
Wanita
53
75,7
Jumlah
70
100
Sumber : Data diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 70 responden dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah wanita. Hal ini berhubungan dengan persepsi yang ada pada masyarakat mengenai penggemar Batik Danar Hadi dan yang sering mengikuti perkembangan mode sebagian besar diperuntukkan bagi kaum wanita. Dalam kenyataannya, Batik Danar Hadi tidak hanya diperuntukkan bagi kaum wanita tetapi juga bagi kaum pria.
24
2.
No 1
Usia Tabel 5.2 Identitas Responden Menurut Kelompok Usia Responden Usia (tahun) Jumlah Prosentase <15 4 5,7
2
16 - 25
3
26 - 35
4
36 - 45
5
>45 Jumlah
16
22,9
24
34,3
15
21,4
11
15,7
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat dari tingkat usianya maka sebagian besar responden adalah berusia 26-35 tahun yaitu sebanyak 24 orang atau 34,3 %, berarti rata- rata peminatnya adalah kaum muda dan dewasa. 3.
Tingkat Pendidikan
Tabel 5.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Prosentase 1 Tamat SD 3 4,3 2
Tamat SMP
3
Tamat SMA
4
Tamat D3
5
Tamat S1/S2 keatas Jumlah
8
11.4
14
20
19
27,2
26
37,1
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012
25
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 70 responden sebagian besar berpendidikan tamat Sarjana keatas sebanyak 26 orang atau 37,1 %, kemudian tamat Akademi dan Sarjana sebanyak 19 orang atau 27,2 %, tamat SMU sebanyak 14 orang atau 20 %, tamat SMP sebanyak 8 orang atau 11,4% dan tamat SD sebanyak 3 orang atau 4,3 %. Berarti dapat disimpulkan bahwa konsumer Batik Danarhadi diminati merata hampir di semua jenjang tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan cenderung prrtimbangannya dalam memutuskan pembelian suatu produk lebih rasional. 4.
Pekerjaan Responden
Tabel 5.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Prosentase 1 Pelajar/Mahasiswa 17 24,3 2
Pegawai Negri
3
Pegawai Swasta
4
Wiraswasta
5
Lain- lain Jumlah
13
18,6
14
20
15
21.4
11
15,7
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 70 responden sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai pelajar / mahasiswa sebanyak 17 orang atau 24,3%, kemudian wiraswasta sebanyak 15 orang atau 21,4%, pegawai swasta sebanyak 14 orang atau 20 %, pegawai negeri sebanyak 13 orang atau 18,6 % dan lain-lain sebanyak 11 orang atau 15,7 %. Jenis pekerjaan yang dimiliki konsumen biasanya membentuk pola perilaku tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik
26
personal yang tercermin dalam sikap dan pendapatnya mengenai suatu masalah sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. 5. Pendapatan Responden Tabel 5.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan No Pendapatan Jumlah Prosentase 1 < 500.000 5 7,1 2
500.000 – 1500.000
3
1.501.000 – 3.000.000
4
3.001.000 – 5.000.000
5
>5.000.000 Jumlah
19
27,1
20
28,6
16
22,9
10
14,3
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 70 responden sebagian besar berpendapatan Rp 1.501.000 – 3.000.000 sebanyak 20 orang atau 28,6 % , kemudian berpendapatan Rp 500.000 – 1500.000 sebanyak 19 orang atau 27,1%, dan berpenghasilan Rp 3.001.000 – 5.000.000 sebanyak 16 orang atau 22,9%. Tingkat pendapatan sangat berpengaruh bagi konsumen dalam perilaku pembelinya. Melihat data pada PT Batik Danar Hadi konsumsi terbesar pada konsumen dengan pendapatan diantara Rp1.501.000 – 3.000.000. 5.2. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini diukur dengan skala interval yang kesemuanya diberi nilai skor 1 (sangat tidak setuju), nilai skor 2 (tidak setuju), nilai skor 3 (kurang setuju), nilai skor 4 (setuju) dan skor 5 (sangat setuju). Berdasarkan data yang
27
berhasil dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara, maka diperoleh gambaran mengenai variabel tersebut adalah sebagai berikut :
5.2.1. Pendapat Responden Mengenai Atribut Produk 1. Harga Dalam melakukan pembelian suatu produk, para konsumen selalu menginginkan adanya harga yang dapat terjangkau, sehingga konsumen rela untuk mengeluarkan uangnya guna membeli produk yang diinginkan. a. Pendapat Responden Mengenai Besarnya Pengorbanan Konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Tabel 5.6 Pendapat Responden Mengenai Besarnya Pengorbanan Konsumen dalam Mendapatkan Produk No Keterangan Jumlah Prosentase 1 Sangat Bersedia 3 4,3 2
Bersedia
3
Cukup Bersedia
4
Tidak Bersedia
5
Sangat Tidak Bersedia Jumlah
46
65,7
21
30
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel 5.6 dapat kita ketahui bahwa yang menyatakan sangat bersedia sebanyak 3 orang atau 4,3%, bersedia sebanyak 46 orang atau 65,7%, dan cukup bersedia sebanyak 21 orang atau 30 %, dan tidak ada yang menyatakan tidak bersedia. Jadi sebagian besar responden menyatakan bersedia dan cukup bersedia melakukan
pengorbanan
mengeluarkan
28
sejumlah
uang
guna
mendapatkan
barang/produk Batik Danar Hadi. Dengan kata lain harga yang ditetapkan Batik Danar Hadi Semarang terjangkau konsumen. b. Pendapat Responden Mengenai Kesesuaian dengan Manfaat Sejumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen , yang selanjutnya disebut harga produk harus sesuai dengan nilai manfaat yang didapat. Tabel 5.7 Pendapat Responden Mengenai Kesesuai dengan Manfaat No Keterangan Jumlah Prosentase 1 Sangat Sesuai 3 4,3 2
Sesuai
3
Cukup Sesuai
4
Tidak Sesuai
5
Sangat Tidak Sesuai Jumlah
38
54,3
29
41,4
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang menyatakan sangat sesuai 3 orang atau 4,3%, sesuai sebanyak 38 orang atau 54,3 %, cukup sesuai sebanyak 29 orang atau 41,4%, dan tidak ada yang menyatakan tidak sesuai maupun sangat tidak sesuai tentang harga yang ditetapkan dengan manfaat yang diperoleh produk Batik Danar Hadi Semarang.
2. Merk Dalam
melakukan
pembelian
suatu
produk,
para
konsumen
selalu
mempertimbangkan masalah merk, apakah produk yang dibeli sudah umum digunakan oleh masyarakat luas. Dalam hal ini merk dilihat melalui tanda pengenal / ciri yang dimiliki produk Batik Danar Hadi Semarang
29
a. Pendapat Responden Mengenai Tanda Pengenal / ciri yang dimiliki Tabel 5.8 Pendapat Responden Mengenai Tanda Pengenal / ciri No Keterangan Jumlah Prosentase 1 Sangat Menarik 7 10 2
Menarik
3
Cukup Menarik
4
Tidak Menarik
5
Sangat Tidak Menarik Jumlah
48
68,7
15
21,5
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang menyatakan paling banyak yaitu menarik sebanyak 48 orang atau 68,5% . Jadi sebagian besar responden menyatakan menarik mengenai tanda pengenal / ciri yang dimiliki Batik Danar Hadi Semarang. 3. Kualitas Perusahaan harus menentukan strategi yang baik dalam menarik konsumen, dengan melakukan pengawasan pada kualitas yang baik . Kualitas dalam hal ini dilihat dari bentuk, dan jenis kain batik, Kenyamanan pada saat dipakai, kebanggan akan corak yang bagus, Jenis yang bervariasi. a. Pendapat Responden Mengenai Bentuk dan Jenis Kain Batik Bentuk dan ukuran kain batik yang beraneka ragam mengikuti trend mode dan tersedia dalam berbagai ukuran untuk usia anak, muda dan tua merupakan suatu atribut yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembelian.
30
Tabel 5.9 Pendapat Responden Mengenai Bentuk dan Ukuran Kain Batik No 1
Keterangan Sangat Baik
2
Baik
3
Cukup Baik
4
Tidak Baik
5
Sangat Tidak Baik Jumlah
Jumlah
Prosentase
4
5,7
50
71,5
16
22,8
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari Tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar yang menyatakan baik sebanyak 50 orang atau 71,5% dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Jadi sebagian besar konsumen Batik Danar Hadi menyatakan baik mengenai bentuk dan ukuran kain batik Danar Hadi Semarang. b. Pendapat Responden Mengenai Kenyamanan dan Kebanggaan Konsumen Saat Memakai Batik Danar Hadi Semarang. Tabel 5.10 Pendapat Responden Mengenai Rasa Kenyamanan dan Kebanggaan No 1
Keterangan Sangat Baik
2
Baik
3
Cukup Baik
4
Tidak Baik
5
Sangat Tidak Baik Jumlah
Jumlah
Prosentase
4
5,7
49
70
17
24,3
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012
31
Dari Tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar yang menyatakan baik sebanyak 49 orang atau 70% dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Jadi sebagian besar konsumen Batik Danar Hadi menyatakan baik mengenai rasa kenyamanan dan bangga memakai batik Danar Hadi Semarang. c. Pendapat Responden Menegenai Variasi Jenis Produk Variasi produk yang ditawarkan oleh suatu jenis produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhannya. Tabel 5.11 Pendapat Responden Mengenai Variasi Jenis Produk No 1
Keterangan Sangat Bervariasi
2
Bervariasi
3
Cukup Bervariasi
4
Tidak Bervariasi
5
Sangat Tidak Bervariasi Jumlah
Jumlah
Prosentase
4
5,7
50
71,5
16
22,8
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari Tabel 5.11 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar yang menyatakan bervariasi sebanyak 50 orang atau 71,5% dan tidak ada yang menyatakan tidak bervariasi. Jadi sebagian besar konsumen Batik Danar Hadi menyatakan bervariasi mengenai variasi jenis produk yang ditawarkan Danar Hadi Semarang, sehingga memudahkan konsumen untuk memilih batik sesuai jenis, corak yang diinginkan. 4. Keputusan Pembelian Sebelum
melakukan
pembelian
suatu
produk,
para
konsumen
selalu
mempertimbangkan masalah-masalah yang menyangkut produk itu sendiri, disini meliputi :
32
a. Pendapat Responden Mengenai Kesediaan Membeli dengan melihat berbagai atribut yang melekat pada produk Batik Danar Hadi diantaranya masalah harga produk, merk dan kwalitas produk. Tabel 5.12 Pendapat Responden Mengenai Kesediaan Membeli No
Keterangan
1
Sangat Bersedia
2
Bersedia
3
Cukup Bersedia
4
Tidak Bersedia
5
Sangat Tidak Bersedia Jumlah
Jumlah
Prosentase
17
24,3
52
74,3
1
1,4
-
-
-
-
70
100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari Tabel 5.12 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar yang menyatakan Bersedia sebanyak 52 orang atau 74,3% dan tidak ada yang menyatakan tidak bersedia. Jadi sebagian besar konsumen Batik Danar Hadi menyatakan bersedia melakukan pembelian produk Batik Danar Hadi Semarang dengan melihat atributatribut yang melekat pada batik tersebut.
b. Pendapat Responden Mengenai Frekuensi Pembelian Untuk mengetahui bagaimana pendapat responden mengenai frekuensi pembelian produk batik Danar Hadi Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :
33
Tabel 5.13 Pendapat Responden Mengenai Frekuensi Pembelian No 1
Keterangan Sangat Sering
2
Sering
3
Cukup Sering
4
Jarang
5
Tidak Pernah
Jumlah
Prosentase
9
12,8
53
75,7
8
11,5
-
-
-
-
70
100
Jumlah Sumber : Data primer diolah, 2012
Dari Tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar yang menyatakan sering sebanyak 53 orang atau 75,7% dan tidak ada yang menyatakan jarang. Jadi sebagian besar konsumen Batik Danar Hadi menyatakan sering melakukan pembelian produk Batik Danar Hadi Semarang karena berhubungan dengan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kualitas Batik Danar Hadi Semarang. 5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Dari Tabel 5.14 diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha empat variabel untuk masing-masing insrtrumen yang digunakan dalam penelitian ini diatas 0,70, sehingga data tersebut reliabel. Tabel 5.14. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
AVE 0,63709
Composite Reliability 0,778111
Harga Keputusan Pembelian 0,716915 0,835121 Kualitas Produk 0,567984 0,795067 Merek 0,981366 0,987366 Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012
34
R Square
Cronbachs Alpha 0,831807
0,941366
0,805135 0,828797 0,988366
Tabel 5.15. Hasil Uji Validitas Instrumen Harga,Kualitas Produk, Merek,Keputusan Pembelian
HRG1 <- Harga HRG2 <- Harga KB1 <- Kualitas Produk KB2 <- Kualitas Produk KB3 <- Kualitas Produk KP1 <- Keputs Pembelian KP2 <- Keputs Pembelian MRK1 <- Merek
Original Sample (O) 0,8254840 0,7699060 0,7862880 0,8412360 0,6148380 0,8466370 0,8467800 0,9987800
T Statistics (|O/STERR|) 26,53795 10,93626 20,02098 31,44807 7,66629 30,94040 33,63438 36,63438
Keterangan : t-statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS ,2012
Dari Tabel 5.15 terlihat koefisien korelasi dari skor pertanyaan dengan person corellation menunjukkan semua nilai signifikan pada level 0,05 dengan 2 tailed (nilai T-statistic lebih besar dari 1,96), jadi instrumen-instrumen yang digunakan semua valid digunakan. 5.4.Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari 4 Hipotesis, di mana semua hipotesis diuji dengan PLS. - Uji Outer Model dan Inner Model Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reliability untuk blok indikator. Pengujian inner model terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-square. Uji yang kedua melihat signifikansi nilai kooefisien paramater dan nilai signifikansi t statistik.
35
Hasil uji outer model seluruh variabel setelah menunjukkan semua cukup reliable nilai loading diatas 0,50 dan signifikan pada alfa 5% nampak hasilnya dalam Gambar 5.1 di bawah ini.
Gambar 5.1. Hasil Outer Model Seluruh Variabel . Setelah diuji
inner model secara keseluruhan yaitu pengujian untuk mengetahui
hubungan antar variabel laten/konstruk sebagaimana semua cukup reliable memenuhi convergent validity. Pada tabel 5.16 menunjukkan variabel laten Harga, Kualitas produk, Merek
terbukti signifikan sebagai pembentuk variabel dependen Keputusan Pembelian
dengan T-statistic diatas 1,96. Semua signifikan pada alfa 5% mempengaruhi Keputusan Pembelian (nilai T-statistic lebih besar dari 1,96)
36
Tabel 5.16. Estimasi Parameter Model Struktural Seluruh Variabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values )
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
Harga -> Keputs Pembelian
0,462050
0,482518
0,080141
0,080141
5,765501
Kualitas Produk -> Keputs Pembelian
0,512943
0,491643
0,082947
0,082947
6,183959
Merek -> Keputs Pembelian
0,075558
0,075563
0,030186
0,030186
2,503131
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012 a.
Pengujian Hipotesis KeputusanPembelian)
Pertama
(Harga
Berpengaruh
Positif
Terhadap
-Uji Outer Model : Harga dengan Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil pengujian diketahui outer loading
indikator Harga dan Keputusan
Pembelian semua cukup reliable memenuhi convergent validity, tidak ada loading factor yang nilainya dibawah 0,50. Masing-masing loading factor ini signifikan secara statistik pada 0,05. Hal ini dapat dilihat dari nilai T-statistic hitung masing-masing indikator jauh diatas nilai tabel T 1,96 tampak dalam Tabel 5.17 Tabel 5.17 Hasil Uji Outer Loading Harga, Merk,kualitas Produk Keputusan Pembelian Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
HRG1 <- Harga HRG2 <- Harga
Original Sample (O) 0,8254840 0,7699060
Sample Mean (M) 0,8283920 0,7769560
Standard Deviation (STDEV) 0,0311060 0,0703990
Standard Error (STERR) 0,0311060 0,0703990
T Statistics (|O/STERR |) 26,5379460 10,9362550
KP1 <- Keputs Pembelian KP2 <- Keputs Pembelian
0,8466370 0,8467800
0,8497650 0,8491560
0,0273630 0,0251760
0,0273630 0,0251760
30,9404010 33,6343750
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
37
Pengujian selanjutnya adalah menentukan discriminant validity indikator refleksif dapat dilihat dengan membandingkan square root of Average Variance Extracted (AVE) untuk setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model.Model mempunyai discriminant validity yang cukup karena akar AVE lebih besar daripada korelasi antara konstruk. Jadi semua konstruk dalam model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity, dalam model terlihat dari output pada Tabel 5.18. dimana Akar AVE dilihat pada diagonal yang tercetak tebal lebih besar daripada korelasi antar konstruk yang ditunjukkan dengan nilai dibawahnya. Tabel 5.18. Structural Model Specification AVE dan Akar AVE
AVE 0,757090 0,716915 0,567984 0,981366
Harga Keputusan Pembelian Kualitas Produk Merek
Akar AVE 0,870109 0,846708 0,753647 0,990639
Akar AVE dan Korelasi Konstruk
Harga
Harga 0,870109
Keputs Pembelian Kualitas Produk Merek
0,864193 0,848721 0,354656
Keputs Pembelian
Kualitas Produk
0,8467081 0,836278 0,451122
Ket: Diagonal yang tercetak tebal adalah akar dari AVE
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Harga 0,831807 Keputusan Pembelian 0,865135 Kualitas Produk 0,888797 Merek 0,988366 Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012
38
0,753647 0,412707
Merek
0,990639
Uji lainnya adalah composite reliability dan cronbachs alpha dari blok indikator yang mengukur konstruk. Output Tabel 5.18 menunjukkan nilai yang memuaskan diatas 0,80 yaitu 0,831 untuk konstruk Harga dan 0,865 untuk konstruk Keputusan Pembelian. - Pengujian Inner Model atau Pengujian Model Struktural Tabel 5.19. Structural Model Specification
R Square R Square Harga Keputs Pembelian 0,941366 Kualitas Produk Merek Sumber : data primer yang diolah PLS, 2012 Menilai inner model adalah dengan melihat hubungan antar konstruk laten dengan memperhatikan hasil estimasi koefisien parameter path dan tingkat signifikannya serta nilai R- square seperti terlihat pada Tabel 5.19. Perubahan R-square digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen. Semakin besar Rsquare menunjukkan semakin besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, sehingga semakin baik persamaan struktural yang dibangun. Model ini memberikan R-square sebesar 0,941 berarti variabilitas konstruk Keputusan Pembelian yang dapat dijelaskan oleh Konstruk Harga, Kualitas Produk,Merek sebesar 94%, sedangkan sisanya sebesar 6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil koefisien path hubungan antar variabel beserta indikator signifikansinya dapat dilihat pada output Tabel 5.20. Tabel 5.20. Estimasi Koefisien Parameter Path Model Struktural Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
Harga -> Keputs Pembelian
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
0,462050
0,482518
0,080141
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
39
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
0,080141
5,765501
Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa koefisien parameter hubungan antara Harga ke Keputusan Pembelian adalah 0,462, jadi dari uji hubungan antar konstruk dapat disimpulkan Harga mempengaruhi Kinerja Manajer sebesar 0,462 signifikan pada 0,05 (T hitung lebih besar dari 1,96) dengan nilai R-square 0,94 untuk Harga, Kualitas produk, Merk . Nilai tersebut dapat dimaknai bahwa secara utuh hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Harga berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian dapat diterima. Konsumen cenderung bersedia mengeluarkan sejumlah uang (walaupun harga produk tersebut mengalami kenaikan), untuk mendapatkan kualitas terbaik yang ditawarkan oleh perusahaan. Konsumen menganggap bahwa harga yang ditawarkan sekarang telah sesuai dengan manfaat/kualitas yang diperoleh.dan bilamana ada kenaikan, maka mereka cenderung untuk tetap membeli karena dengan persepsi harga naik berarti kwalitas yang ditawarkan meningkat. b. Pengujian Hipotesis Kedua (Merk memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian konsumen.) - Uji Outer Model Dari Gambar 5.1 loading untuk masing-masing Merk dan Keputusan Pembelian indikator cukup reliable, tidak ada yang nilainya dibawah 0.50. Hasil pengujian secara terperinci tampak pada Tabel 5.21. Berdasarkan hasil pengujian diketahui outer loading indikator Merk, , Interaksi antara Keputusan Pembelian semua cukup reliable memenuhi convergent validity, tidak ada loading factor yang nilainya dibawah 0,50. Masing-masing loading factor ini signifikan secara statistik pada 0,05. Hal ini dapat dilihat dari nilai Tstatistik hitung masing-masing indikator jauh diatas nilai Tabel t 1,96 Tabel 5.21. Hasil Pengujian Outer Loadings Merk dengan Terhadap Keputusan Pembelian
KP1 <- Keputs Pembelian KP2 <- Keputs Pembelian MRK1 <- Merek
Original Sample (O) 0,8466370 0,8467800 0,9987800
Sample Mean (M) 0,8497650 0,8491560 1,0000000
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012
40
Standard Deviation (STDEV) 0,0273630 0,0251760 0,0298760
Standard Error (STERR) 0,0273630 0,0251760 0,0298760
T Statistics (|O/STERR|) 30,9404010 33,6343750 36,6343888
Semua konstruk dalam model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity, terlihat dari output pada Tabel 5.22. dimana Akar AVE dilihat pada diagonal yang tercetak tebal lebih besar daripada korelasi antar konstruk yang ditunjukkan dengan nilai dibawahnya. Tabel 5.22. Structural Model Specification AVE dan Akar AVE
AVE 0,757090 0,716915 0,567984 0,981366
Harga Keputusan Pembelian Kualitas Produk Merek
Akar AVE 0,870109 0,846708 0,753647 0,990639
Akar AVE dan Korelasi Konstruk
Harga
Harga 0,870109
Keputs Pembelian Kualitas Produk Merek
0,864193 0,848721 0,354656
Keputs Pembelian
Kualitas Produk
0,8467081 0,836278 0,451122
Merek
0,753647 0,412707
0,990639
Ket: Diagonal yang tercetak tebal adalah akar dari AVE
Quality Criteria AVE 0,757090
Composite Reliability 0,808111
Harga Keputusan Pembelian 0,716915 0,835121 Kualitas Produk 0,567984 0,815067 Merek 0,981366 0,987366 Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012
R Square
0,941366
Cronbachs Alpha 0,831807 0,865135 0,888797 0,988366
Uji lainnya adalah composite reliability menunjukkan nilai yang memuaskan yaitu 0,808 untuk konstruk Harga dan 0,835untuk konstruk Keputusan Pembelian, 0,815 untuk Kualitas Produk dan 0,987 untuk Merk . Untuk Cronbachs Alpha semua konstruk semua sangat reliable karena nilainya diatas 0.70 pada Tabel 5.22.
41
- Pengujian Inner Model atau Pengujian Model Struktural Menilai inner model adalah dengan melihat hubungan antar konstruk laten dengan memperhatikan hasil estimasi koefisien parameter path dan tingkat signifikannya serta nilai R- square tampak pada Tabel 5.22. Model ini memberikan nilai R-square sebesar 0,941 berarti variabilitas Konstruk Keputusan Pembelian yang dapat dijelaskan oleh Konstruk Harga, Konstruk Kwalitas Produk dan Merk sebesar 94 %, sedangkan sisanya sebesar 6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil kooefisien jalur struktural dan indikator beserta nilai signifikansinya dapat dilihat pada output Tabel 5.23. Tabel 5.23. Estimasi Koefisien Parameter Path Model Struktural Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values )
Merek -> Keputs Pembelian
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
0,075558
0,075563
0,030186
0,030186
2,503131
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012 Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa koefisien parameter hubungan antara Merk ke Keputusan Pembelian adalah 0,075. Uji hubungan antar konstruk menunjukkan konstruk Merk yang mempengaruhi Keputusan Pembelian yaitu sebesar 0,075 signifikan pada 0,05 (T hitung lebih besar dari 1,96) Nilai tersebut dapat dimaknai bahwa secara utuh hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
Merk memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap
keputusan pembelian konsumen dapat dibuktikan atau diterima. Jadi dapat disimpulkan Merk merupakan konstruk yang mempengaruhi Keputusan Pembelian.Konsumen sudah mengenal dengan baik merk atau tanda pengenal/ciri yang dimiliki Batik Danar Hadi Semarang sehingga mendukung produk batik Danar Hadi dalam membangun kekuatan merk dipasar (brand equity)
42
c. Pengujian Hipotesis Ketiga (Kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan positif antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen - Uji Outer Model Dari Gambar 5.1 loading untuk masing-masing Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian indikator cukup reliable, tidak ada yang nilainya dibawah 0.50. Hasilnya dari indikator kualitas produk dan keputusan pembelian telah memenuhi convergent validity karena semua loading factor berada diatas 0,50. Tabel 5.24 menunjukkan masing-masing loading factor ini signifikan secara statistik pada 0,05. Hal ini dapat dilihat dari nilai T-statistik hitung masingmasing indikator diatas nilai tabel T 1,96. Tabel 5.24. Hasil Pengujian Outer Loading Kualitas Produk, Keputusan Pembelian.
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
KB1 <- Kualitas Produk
0,7862880
0,7888270
0,0392730
0,0392730
20,0209820
KB2 <- Kualitas Produk
0,8412360
0,8451820
0,0267500
0,0267500
31,4480680
KB3 <- Kualitas Produk
0,6148380
0,6080350
0,0802000
0,0802000
7,6662890
KP1 <- Keputusan Pembelian
0,8466370
0,8497650
0,0273630
0,0273630
30,9404010
KP2 <- Keputusan Pembelian
0,8467800
0,8491560
0,0251760
0,0251760
33,6343750
T Statistics (|O/STERR|)
Keterangan : t-statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012 Semua konstruk dalam model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity, dalam model terlihat dari output pada Tabel 5.25. pada Structural Model Specification dimana Akar AVE dilihat pada diagonal yang tercetak tebal lebih besar daripada korelasi antar konstruk yang ditunjukkan dengan nilai dibawahnya.
43
Tabel 5.25. Structural Model Specification AVE dan Akar AVE
AVE 0,757090 0,716915 0,567984 0,981366
Harga Keputusan Pembelian Kualitas Produk Merek
Akar AVE 0,870109 0,846708 0,753647 0,990639
Akar AVE dan Korelasi Konstruk
Harga
Harga 0,870109
Keputs Pembelian Kualitas Produk Merek
0,864193 0,848721 0,354656
Keputs Pembelian
Kualitas Produk
0,8467081 0,836278 0,451122
Merek
0,753647 0,412707
0,990639
Ket: Diagonal yang tercetak tebal adalah akar dari AVE
Quality Criteria AVE 0,757090
Composite Reliability 0,808111
Harga Keputusan Pembelian 0,716915 0,835121 Kualitas Produk 0,567984 0,815067 Merek 0,981366 0,987366 Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012
R Square
0,941366
Cronbachs Alpha 0,831807 0,865135 0,888797 0,988366
Uji lainnya adalah composite reliability menunjukkan nilai yang memuaskan yaitu 0,808 untuk konstruk Kualitas Produk dan 0,835 untuk konstruk Keputusan Pembelian. Untuk Cronbachs Alpha semua konstruk semua sangat reliable karena nilainya diatas 0.70 pada Tabel 5.25.
44
- Pengujian Inner Model atau Pengujian Model Struktural Menilai inner model adalah dengan melihat hubungan antar konstruk laten dengan memperhatikan hasil estimasi koefisien parameter path dan tingkat signifikannya serta nilai R- square tampak pada Tabel 5.25. Model ini memberikan nilai R-square sebesar 0,941 berarti variabilitas Konstruk Keputusan Pembelian yang dapat dijelaskan oleh Konstruk Harga, Konstruk Kwalitas Produk dan Merk sebesar 94 %, sedangkan sisanya sebesar 6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil kooefisien jalur struktural dan indikator beserta nilai signifikansinya dapat dilihat pada output Tabel 5.26. Tabel 5.26. Estimasi Koefisien Parameter Path Model Struktural Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values )
Original Sample (O) Kualitas Produk -> Keputs Pembelian
0,512943
Sample Mean (M)
0,491643
Standard Deviation (STDEV)
0,082947
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
0,082947
6,183959
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012 Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa koefisien parameter hubungan antara Kualitas Produk ke Keputusan Pembelian adalah 0,512. Uji hubungan antar konstruk menunjukkan Kualitas Produk yang mempengaruhi Keputusan Pembelian yaitu sebesar 0,512 signifikan pada 0,05 (T hitung lebih besar dari 1,96) Nilai tersebut dapat dimaknai bahwa secara utuh hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
Keputusan Produk memiliki pengaruh yang
signifikan positif terhadap keputusan pembelian konsumen dapat dibuktikan atau diterima. Jadi dapat disimpulkan Kualitas Produk
merupakan konstruk yang mempengaruhi
Keputusan Pembelian.Kualitas produk batik Danar Hadi yang baik dalam hal kain, corak dan bentuk/ model mempengaruhi konsumen untuk meningkatkan keputusan pembelian.
45
d. Pengujian Hipotesis Keempat (Harga, Merk, Kualitas Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian) - Uji Outer Model Dari Gambar 5.1
loading untuk masing-masing Harga, Kualitas Produk, Merk dan
Keputusan Pembelian Hasilnya dari
indikator cukup reliable, tidak ada yang nilainya dibawah 0.50.
indikator kualitas produk dan keputusan pembelian telah memenuhi
convergent validity karena semua loading factor berada diatas 0,50. Tabel 5.27 menunjukkan masing-masing loading factor ini signifikan secara statistik pada 0,05. Hal ini dapat dilihat dari nilai T-statistik hitung masing-masing indikator diatas nilai tabel T 1,96. Tabel 5.27. Hasil Pengujian Outer Loading Harga, Merk, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian.
HRG1 <- Harga HRG2 <- Harga
Original Sample Sample (O) Mean (M) 0,8254840 0,8283920 0,7699060 0,7769560
Standard Deviation (STDEV) 0,0311060 0,0703990
Standard Error (STERR) 0,0311060 0,0703990
T Statistics (|O/STERR|) 26,5379460 10,9362550
KB1 <- Kualitas Produk
0,7862880
0,7888270
0,0392730
0,0392730
20,0209820
KB2 <- Kualitas Produk
0,8412360
0,8451820
0,0267500
0,0267500
31,4480680
KB3 <- Kualitas Produk
0,6148380
0,6080350
0,0802000
0,0802000
7,6662890
KP1 <- Keputs Pembelian
0,8466370
0,8497650
0,0273630
0,0273630
30,9404010
KP2 <- Keputs Pembelian MRK1 <- Merek
0,8467800 0,9987800
0,8491560 1,0000000
0,0251760 0,0298760
0,0251760 0,0298760
33,6343750 36,6343888
Keterangan : t-statistik sig pada α 5%
Semua konstruk dalam model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity, dalam model terlihat dari output pada Tabel 5.28. pada Structural Model Specification dimana Akar AVE dilihat pada diagonal yang tercetak tebal lebih besar daripada korelasi antar konstruk yang ditunjukkan dengan nilai dibawahnya.
46
Tabel 5.28. Structural Model Specification AVE dan Akar AVE AVE 0,757090 0,716915 0,567984 0,981366
Harga Keputusan Pembelian Kualitas Produk Merek
Akar AVE 0,870109 0,846708 0,753647 0,990639
Akar AVE dan Korelasi Konstruk
Harga
Harga 0,870109
Keputs Pembelian Kualitas Produk Merek
0,864193 0,848721 0,354656
Keputs Pembelian
Kualitas Produk
0,8467081 0,836278 0,451122
0,753647 0,412707
Merek
0,990639
Ket: Diagonal yang tercetak tebal adalah akar dari AVE
Quality Criteria AVE 0,757090
Composite Reliability 0,808111
Harga Keputusan Pembelian 0,716915 0,835121 Kualitas Produk 0,567984 0,815067 Merek 0,981366 0,987366 Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012
R Square
0,941366
Cronbachs Alpha 0,831807 0,865135 0,888797 0,988366
Uji lainnya adalah composite reliability menunjukkan nilai yang memuaskan yaitu 0,808 untuk konstruk Harga, konstruk Kualitas Produk 0,815, konstruk Merk 0,98 untuk konstruk Keputusan Pembelian 0,835 . Untuk Cronbachs Alpha semua konstruk semua sangat reliable karena nilainya diatas 0.70 pada Tabel 5.28. - Pengujian Inner Model atau Pengujian Model Struktural Menilai inner model adalah dengan melihat hubungan antar konstruk laten dengan memperhatikan hasil estimasi koefisien parameter path dan tingkat signifikannya serta nilai
47
R- square tampak pada Tabel 5.29. Model ini memberikan nilai R-square sebesar 0,941 berarti variabilitas Konstruk Keputusan Pembelian yang dapat dijelaskan oleh Konstruk Harga, Konstruk Kualitas Produk dan Merk sebesar 94 %, sedangkan sisanya sebesar 6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil kooefisien jalur struktural dan indikator beserta nilai signifikansinya dapat dilihat pada output Tabel 5.29. Tabel 5.29. Estimasi Koefisien Parameter Path Model Struktural Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values )
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
Harga -> Keputs Pembelian
0,462050
0,482518
0,080141
0,080141
5,765501
Kualitas Produk -> Keputs Pembelian
0,512943
0,491643
0,082947
0,082947
6,183959
Merek -> Keputs Pembelian
0,075558
0,075563
0,030186
0,030186
2,503131
Keterangan : t- statistik sig pada α 5%
Sumber : Data primer yang diolah PLS, 2012 Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa koefisien parameter hubungan antara Harga terhadap keputusan pembelian sebesar 0,462, Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian adalah 0,512 dan Merek terhadap Keputusan pembelian sebesar 0,075 dimana masing masing hubungan antar konstruk signifikan pada 0,05 (T hitung lebih besar dari 1,96). Nilai tersebut dapat dimaknai bahwa secara utuh hipotesis keempat dapat diterima. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian adalah Kualitas Produk berturut-turut Harga dan Merk. Manajemen Batik Danar Hadi harus tetap mempertahankan kebijakan harga dan atribut produk khususnya dan strategi bauran produk umumnya yang selama ini telah dijalankan, tanpa mengesampingkan variabel atribut produk lainnya seiring dengan usaha pemahaman perilaku konsumen dan keputusan pembeliannya
48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a.
Harga, Kualitas Produk, Merk
terbukti signifikan berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian. Arah pengaruh dari masing-masing variabel independent adalah positif dan pengaruh terbesar adalah kualitas produk (0,512) kemudian diikuti variabel harga (0,462), dan merk (0,075) mempengaruhi keputusan pembelian. b.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi berbeda-beda dilihat dari karakteristik pembeli (konsumen) yang berguna untuk mengidentifikasikan pembeli yaitu antara lain jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan.
c.
Dilihat dari dari segi produk yang ditawarkan oleh perusahaan, konsumen bisa melihat produk dari harga dan unsur-unsur yang melekat dari produk tersebut yang disebut atribut produk meliputi merk dan kualitas produk.
d.
Model ini memberikan nilai R-square sebesar 0,941 berarti variabilitas Konstruk Keputusan Pembelian yang dapat dijelaskan oleh Konstruk Harga, Konstruk Kualitas Produk dan Merk sebesar 94 %, sedangkan sisanya sebesar 6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
6.2 Saran dan Implikasi Implikasi teoritis dan saran dari penelitian ini yaitu : a. Bagi ilmu akuntansi terutama akuntansi manajemen, hasil studi ini menjadi dukungan bahwa aspek-aspek mempertahankan kebijakan harga dan atribut produk khususnya dan strategi bauran produk umumnya yang selama ini telah dijalankan, tanpa mengesampingkan variabel atribut produk lainnya seiring dengan usaha pemahaman perilaku konsumen dan menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam keputusan pembelian.
49
b.
Penelitian ini sebagai agenda pada penelitian berikutnya. Mengingat 6 % variansi keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan variabel lain diluar model, maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel lain sebanyak-banyaknya, dengan mempertimbangkan pendekatan kondisi yang dipersepsikan yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga betul-betul ditemukan model yang maksimal.
c.
Sumbangan penelitian ini bagi top manager Batik Danar Hadi Semarang adalah perusahaan perlu memahami perilaku konsumen dalam membeli produk batik Danar Hadi Semarang, terutama mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang menempati ratting tertinggi dari konsumen. Dengan demikian dapat memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya dengan membaca, mendengar keluhan ataupun saran dan kesan dari konsumen tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan produk yang ditawarkan perusahaan.Departemen Quality Control harus terus mengadakan riset dan pengembangan terhadap atribut produk.
50
DAFTAR PUSTAKA Cravens, David W, 1996, “Pemasaran Strategis” Penerbit Erlangga, Jakarta. Fandy Tjiptono, 2000, “Strategi Pemasaran”, Andi Offset, Yogyakarta Ghozali, I. 2005. “Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang. Indriantoro, N. dan B. Supomo. 1999, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE - Yogyakarta. J. Supranto, 1993, “Statistik, Teori dan Aplikasi’, Penerbit Erlangga, Jakarta Kotler, Philip, 1996, “Manajemen Pemasaran , Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian”, Alih Bahasa : Drs. A.Jaka Wasana MSM, Penerbit Erlangga.Jakarta Kotler, Philip, dan Gary Amstrong, 1997, “Prinsip-prinsip Pemasaran,”Alih bahasa : Imam Nurmawan,Penerbit Erlangga ,Jakarta Rappapot, Donald 1986 “ The Challenge of The Enterpreneur”, Journal of Accountancy, May p 88-91 Mason, Rober D and Douglas A, 1996, “Teknik Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi”, Penerbit Erlangga, Jakarta Singarimbun .M dan Sofyan .E., 1995, “Metode Penelitian Survey”. LP3SM Universitas Gajah Mada , Yogyakarta. Sudantoko, Djoko (2010). Model Pemberdayaan Industri Batik Skala Kecil di Jawa Tengah (Studi Kasus di Pekalongan). Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang (Tidak dipublikasikan) Swastha B dan Irawan, 2000. “Manajemen Pemasaran Modern”, Lyberty Yogyakarta Waspada Online.(2008). “Batik Sebagai Ikon Nasional.”http : // www.waspada.co.id
51