BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bunga potong dapat diartikan sebagai bunga yang dipotong dari tanamannya dengan tujuan sebagai penghias ruangan atau karangan bunga. Menurut Widyawan dan Prahastuti (1994), bunga potong merupakan bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia mulai dari kelahiran, perkawinan dan kematian. Pada dasarnya, bunga potong dimanfaatkan untuk membawa keindahan ke dalam ruangan. Keindahan warna bunga potong dapat dinikmati baik dalam vas maupun rangkaian bunga. Bunga potong dalam vas biasanya dipakai dalam lingkup yang tidak terlalu luas seperti ruangan dalam rumah dan meja makan di restoran. Sedangkan rangkaian bunga digunakan dalam lingkup yang lebih luas seperti acara pernikahan. Kebutuhan bunga potong di Indonesia, terutama di kota-kota besar semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya produksi bunga potong di Indonesia (BPS, 2012). Peningkatan kebutuhan sejalan dengan pertumbuhan perhotelan, restoran dan perkantoran yang merupakan konsumen utama bunga potong. Jenis bunga potong yang sering diminati yaitu krisan, mawar, gladiol, gerbera, dahlia, anthurium, sedap malam, anyelir, lili, kenikir dan amarilis. Di Indonesia, bunga potong tersebut dapat diperoleh dari Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sentra produksi bunga potong di Indonesia hanya berada di kota-kota tertentu saja sehingga dilakukan pengiriman untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Misalnya, bunga krisan, mawar, sedap malam, dan gladiol yang dijual di Yogyakarta berasal dari Bandungan, Ambarawa, dan Bandung. Hal ini menunjukkan permintaan bunga potong di suatu daerah terkadang perlu dipenuhi dari daerah lain. Dan
1
2
sayangnya, permintaan bunga potong yang tinggi belum bisa dipenuhi oleh produsen lokal. Setiap produk hasil pertanian mudah mengalami kerusakan baik karena pembusukan maupun hal yang lain. Hal ini yang menyebabkan produk hasil pertanian tidak dapat bertahan lama begitu juga dengan bunga potong. Bunga potong hanya dapat mempertahankan keindahannya dalam beberapa hari saja. Pemasaran umumnya merupakan masalah besar bagi petani bunga potong karena daya tahan produk sangat pendek. Penanganan yang baik dalam pengangkutan, penyimpanan, penyortiran, dan lain-lain harus dilakukan oleh para perantara pemasaran agar produk tetap segar dan berkualitas baik sampai ke tangan konsumen. Pedagang atau florist juga mempunyai kendala dengan umur simpan atau vase life bunga potong yang singkat. Bunga potong umumnya memiliki umur simpan kisaran 3-14 hari tergantung jenisnya. Bagi pedagang, umur simpan bunga potong yang singkat memberikan risiko yang besar karena waktu pemasaran yang singkat. Jika bunga potong tidak cepat laku, kesegaran bunga yang menurun akan menyebabkan penurunan harga bahkan tidak mempunyai nilai jual yang diharapkan. Hal ini tentunya akan merugikan pedagang. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya pedagang mempunyai pengetahuan mengenai penanganan pascapanen bunga potong yang baik. Penanganan pascapanen bunga potong sangat perlu diperhatikan untuk memperpanjang kesegaran bunga potong. Kesegaran bunga potong yang diperhatikan adalah bunga yang telah mekar sempurna. Salah satu alternatif penanganan bunga potong selama peragaan baik oleh petani maupun florist diteliti dalam penelitan ini. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dalam permasalahan vase life bunga potong yang relatif singkat. Yang dimaksud vase life adalah umur simpan kesegaran bunga potong sampai tidak layak ditampilkan atau diperagakan. Hasil penelitian diharapkan menjadi alternatif
3
penanganan bunga potong yang nantinya dapat diterapkan dengan mudah oleh petani maupun florist. Bunga potong dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu monofloral dan multifloral. Pada kelompok monofloral, satu tangkai mempunyai satu kuntum atau kuncup bunga contohnya bunga mawar hibrida dan krisan standar. Sedangkan pada multifloral, satu tangkai terdiri dari lebih dari satu kuntum atau kuncup bunga contohnya bunga gladiol dan sedap malam. Karena perbedaan tersebut, penanganan pascapanen yang dilakukan perlu diperhatikan, misalnya bunga jenis multifloral membutuhkan lebih banyak energi untuk memekarkan seluruh kuncup bunga dibandingkan dengan monofloral. Penanganan yang tidak tepat akan berdampak pada pendeknya vase life bunga tersebut. Penanganan yang perlu dilakukan selama peragaan adalah perendaman bunga potong dalam larutan yang dapat memperlambat proses kerusakannya. Larutan tersebut didefinisikan sebagai larutan perendam. Penanganan yang sering dilakukan florist adalah merendam bunga potong dalam air tanpa penambahan bahan lain. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keindahan bunga potong. Namun, penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya (Farooq, 2004; Liao, et al, 2000; Yulianingsih, 2004, dan Reid, 1996) mengungkapkan bahwa perendaman dalam air saja kurang optimal. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan nutrisi bunga potong tidak dapat terpenuhi hanya dengan air saja. Bunga potong memerlukan nutrisi untuk bertahan hidup dan melakukan proses metabolisme seperti respirasi. Selain itu, mikroorganisme atau bakteri dapat menghambat penyerapan air dan nutrisi oleh bunga potong dengan cara menyumbat jaringan xilem pada tangkai. Penambahan bahan lain yang memberikan kecukupan nutrisi dalam larutan perendam dapat memberikan hasil yang diharapkan. Pembuatan larutan ini juga berdasarkan formula yang tepat agar nantinya menghasilkan vase life bunga potong yang lebih lama. Dalam penelitian ini, formula larutan yang tepat untuk beberapa bunga potong dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di pasaran umum akan diteliti untuk mendapatkan vase life yang maksimal.
4
Fungsi utama larutan perendam adalah mempertahankan kesegaran bunga potong selama mungkin. Kesegaran bunga potong yang singkat disebabkan oleh kekurangan nutrisi, kehilangan air, dan terhambatnya penyerapan cairan yang dikarenakan xilem tersumbat oleh mikroorganisme (Jones dan Hill, 1993). Oleh karena itu, larutan perendam harus mengandung bahan yang dapat menyediakan nutrisi dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Kebutuhan nutrisi dapat disediakan dengan penambahan gula pasir. Sedangkan bahan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yaitu klor dan asam sitrat. Selain bahan terlarut, pemotongan pangkal tangkai tiap hari dapat membantu mengatasi masalah terhambatnya jaringan xilem oleh mikroorganisme. Penempatan pada suhu dingin dapat memperlambat proses metabolisme sehingga proses kehilangan air dari jaringan dapat dihambat. Sebagai catatan, kebutuhan nutrisi bagi setiap bunga potong kemungkinan berbeda. Oleh karena itu, pengaruh formula larutan perendam dan suhu perlu diteliti.
1.2. Permasalahan Permasalahan yang muncul dan ingin dicari solusinya dalam penelitian ini antara lain : 1. Bagaimana pengaruh formula larutan perendam terhadap vase life beberapa bunga potong? 2. Bagaimana pengaruh suhu penyimpanan terhadap vase life beberapa bunga potong? 3. Bagaimana pengaruh kombinasi formula larutan perendam dan suhu penyimpanan terhadap vase life beberapa bunga potong?
5
1.3. Tujuan Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dan mendapatkan solusinya yang dijabarkan sebagai berikut : 1.3.1. Tujuan Umum Memperoleh perlakuan penanganan pascapanen yang terbaik untuk memperpanjang vase life menggunakan bahan yang mudah didapat di pasar lokal 1.3.2. Tujuan Khusus 1) Mengetahui pengaruh formula larutan perendam terhadap vase life beberapa bunga potong. 2) Mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap vase life beberapa bunga potong. 3) Mengetahui
kombinasi
formula larutan perendam
dan suhu
penimpanan yang terbaik untuk mendapatkan vase life beberapa bunga potong yang maksimal. 1.4. Manfaat Manfaat dilaksanakan penelitian ini antara lain : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penanganan bunga potong mawar, gladiol, sedap malam, krisan, dan kenikir. 2. Formula larutan perendam yang diteliti menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di pasaran lokal sehingga diharapkan dapat diterapkan dengan mudah.