1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis atau common dalam bahasa inggris
yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, commonness atau dengan ungkapan lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainya. Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu untuk menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan inginkan. Secara teoritis kita mengenal beragam tindakan komunikasi berdasarkan konteks dimana komunikasi dilakukan, seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.1 Komunikasi adalah suatu aktivitas kompleks dan menantang. Dalam hal ini ternyata aktivitas komuniaksi bukanlah suatu aktivitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi komuniaksi, diperlukan understanding dan suatu keterampilan, sehingga komuniaksi yang dilakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam ruben dan steward menyebutkan konsep mindfulness akan ketika kita memberikan perhatian kepada situasi dan konteks, kita terbuka dan informasi baru, dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif, tidak hanya suatu perspektif dikehidupan manusia.
1
Sasa Djuarsa Senjaya, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2007, hal. 4.3
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasikan yang digunakan dalam situasi tertentu. Penerapan gaya komunikasi berbeda dengan gaya kepemimpinan, gaya komunikasi tidak dapat diterapkan semaunya melainkan tergantung pada keadaan yang ada. Penerapan gaya komunikasi tergantung pada kondisi yang ada, masalah yang terjadi serta kondisi yang ada. Masing – masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan prilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari suatu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (reciver). Di dalam usaha – usaha untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam suatu organisasi dan mendapatkan keuntungan dari organisasi tersebut, komuniaksi yang bersifat two way communication sangat penting sekali. Dalam sebuah training diharapkan peserta training pun melakukan feedback dengan baik pada saat training berlangsung. Instruktur harus bisa membangun rasa keingintahuan para peserta training tentang materi yang akan diberikan. Sehingga training dapat berjalan dengan baik. Gaya komunikasi yang dilakukan instruktur sangat mendukung sekali proses pembelajaran tentang apa yang telah mereka
lakukan
selam
training
sehingga
peserta
bisa
membawa
insight
dan
mengimplementasikan kedalam dunia pekerjaan. Ada 6 gaya komunikasi yaitu, the controlling style,the equalitarian style, the structuring style, the dynamic style, the relinguishing style, dan withdrawal style. Dari keenam gaya komunikasi yang ada, gaya komunikasi seperti apakah yang dilakukan oleh instruktur dalam sebuah training kepada peserta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Kompetensi bisnis semakin keras dalam hal kompleksitas dan lingkungan, maka kemampuan berkomunikasi efektif yang jelas dan rinci menjadi mendesak. Dalam hal kompetensi diperlukan ide yang bernilai kecil bila tidak dapat dikomunikasikan secra baik, benar dan dipahami. Yang dimaksud dengan ide adalah sebuah rancangan yang tersusun dipikiran seserorang dan bernilai tinggi, sedangkan imajinasi adaalah proses kreatif otak manusia untuk menciptakan angan-angan, atau khayalan. Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikamn oelh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendefinisikanya. Jika dianalisis dari banyak pengertian tersebut, pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komuniaksi mengacu pada tindakan, oleh satu atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oelh ganguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan kesempatan melakukan umpan balik. Kadang-kadang kita menganggap bahwa komuniaksi itu hanyalah suatu yang bersifat common sense dan setiap orang apsti mengetahui bagaimana berkomuniaksi. Pdahal sesungguhnya banyak yang tidak memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komuniaksi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi nonverbal, ada keterampilan komuniaksi dalam bentuk tulisan dan oral, ada keterampilan komuniaksi secara interpersonal ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam berkomuniaksi. Banyak yang berpendidikan tinggi, tetapi tidak memiliki keterampilan berkomuniaksi secara baik dan maemadai, sehingga mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainya. Oleh, karena itu, komuniaksi perlu kita pelajari.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
PT. Prima Kompetensi (PRIMASI) yang bergerak di bidang assessment, training, and development. Membantu perusahaan untuk meningkatkan kemampuan para karyawannya sesuai dengan target kompetensi yang seharusnya dimiliki setiap karyawan diperusahaan atau organisasi. Training yang diberikan oleh PRIMASI melalui dua kegiatan yaitu kegiatan indoor dan kegiatan outdoor. Kegiatan indoor adalah pemberian materi pelatihan sesuai dengan kompetensi apa saja yang diinginkan perusahaan dalam tujuan melakukan training. Kegiatan outdoor adalah adanya assignment (penugasan) yang diberikan kepada peserta training untuk diselesaikan dalam waktu yang ditentukan dan bersifat kompetitif.Assignment yang diberikan diupayakan merangsang softskill, yang nantinya akan kita tarik benang merahnya dan bisa diimplementasikan kedalam dunia kerja. Assignment yang diberikan tidak membutuhkan tenaga yang besar tetapi harus dengan pemikiran kita (out of the box). Bedanya PRIMASI dengan consultan lainya adalah dalam proses pemberian materi dan assignment yang
diberikan. Assignment yang diberikan merupakan salah satu alat dalam
manajemen. Manajemen itu sendiri adalah proses mencapai tujuan dengan memanfaatkan bahan baku dan digunakan seefisien mungkin. Dalam hal ini instruktur berperan penting dalam proses training berlangsung. Instruktur membantu peserta untuk mencapai tujuan dari perusahaan, disini instruktur dibagi menjadi dua kelompok yaitu instruktur kelas dan instruktur lapangan. Komunikasi yang dilakukan instruktur kepada peserta training sangatlah penting dari semua keterampilan yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk diantaranya yang paling penting dan berguna, karena dapat menyampaikan segala keinginan baik fisik dari diri sendiri ataupun lingkungan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Instruktur kelas adalah mitra diskusi, pengamat proses belajar, dan membantu kelancaran program indoor khususnya. Instruktur lapangan adalah penanggung jawab lapangan dan pengamat proses belajar pada saat peserta melakukan konsolidasi, implementasi ke assignment dan melakukan evaluasi. Dalam hal ini peranan gaya komunikasi yang dilakukan oleh para instruktur sangatlah penting. Komunikasi yang baik haruslah tercipta dari dua arah tidak hanya satu arah saja. Bagaimana cara berkomunikasi dengan para peserta training, gestur tubuh sangatlah menunjang terjadinya komunikasi yang baik. Pada saat kegiatan indoor berjalan haruslah instruktur dapat menjelaskan materi training secara baik dan mudah dimengerti oleh para peserta training dan melakukan interaksi kepada peserta sehingga terjadilah komunikasi dua arah. Pada saat kegiatan outdoor instruktur harus dapat menjelaskan penugasan yang akan dilakukan kepada peserta dan melakukan proses evaluasi dilapangan dengan baik, hal yang harus dibahas oleh instruktur adalah berkaitan dengan teknis, comment senses, konseptual, dan filosofi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti, penelitian ini dengan judul “ Gaya Komunikasi Instruktur Dengan Peserta Training DI PT. Prima Kompetensi” 1.2.
Perumusan Masalah Bagaimanakah gaya komunikasi instruktur dengan peserta training di PT. Prima
Kompetensi? 1.3.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan mendeskripsikan gaya komunikasi yang dilakukan instruktur
dengan peserta training di PT. Prima Kompetensi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.4.
Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis Peneliti dapat mengetahui serta mendapat gambaran mengenai
proses
pengembangan diri melalui pelatihan softskill, dan gaya komunikasi dilakukan oleh para instruktur kepada peserta training.
1.4.2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang gaya komunikasi yang dilakukan instruktur dalam melakukan proses belajar yang dilakukan di indoor maupun outdoor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/