Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
UMUM
Propinsi Riau memiliki potensi rawa pantai yang paling luas dibandingkan propinsi lainnya. Wilayah rawa pantai di propinsi Riau mencakup luasan sebesar 3.214.360 Ha.
Dalam rangka menunjang program pemerintah pada pengembangan sektor pertanian dan peningkatan produktifitas lahan, maka lahan rawa gambut diusahakan dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dalam hal ini budidaya kelapa hibrida. Salah satu areal yang dikembangkan adalah areal rawa gambut di Wilayah KatemanGuntung, Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau.
Keuntungan pemanfaatan lahan gambut adalah topografinya yang datar serta tersedianya air dalam jumlah yang cukup bagi pertumbuhan kelapa. Potensi produksi yang cukup memadai serta semakin sempitnya lahan kering (mineral), maka pemanfaatan lahan gambut ini mempunyai prospek yang baik, dengan mengatasi kendala yang ada.
1.2.
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam rangka menunjang program pemerintah pada pengembangan sektor pertanian dan transmigrasi, maka pada saat sekarang akan di usaha budidava kelapa hibrida di lahan rawa gambut. Pengembangan areal rawa gambut dilakukan melalui program Perkebunan Inti Rakyat (PIR), yang dipadukan dengan program transmigrasi, dan salah satu areal yang dikembangkan adalah areal rawa gambut di Wilayah KatemanGuntung, Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau.
Seperti halnya pada areal rawa gambut di wilayah lain, kondisi fisik tanah rawa gambut di wilayah proyek mempunyai elevasi muka air tanah yang relatif tinggi, atau bahkan terkadang tergenang air.
Aqri Chandra Kriswanto (15002010) Eka Susanto (15002095)
1
Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) Salah satu faktor keberhasilan pengembangan budidaya kelapa hibrida di lahan rawa gambut adalah terletak pada keserasian pengaturan tata air/ sistem drainase, yang dapat menjamin kondisi air tanah hingga mencapai elevasi tertentu, sehingga zone perakaran tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan untuk kelapa hibrida.
Disamping itu guna menunjang keberhasilan budidaya, sistem drainase yang di rencanakan perlu dilengkapi dengan bangunan pengendali yang mudah dioperasikan, serta bangunan pelengkap lainnya.
1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari Tugas Akhir dalam hal ini Perencanaan Teknis Jaringan pengairan Kelapa Rakyat dengan Sistem PIR-TRANS di daerah Guntung. Kabupaten Indragiri hilir. Propinsi Riau seluas r 12.000 Ha adalah : a.
Merencanakan Teknis Detail Jaringan Tata Air yang diharapkan mampu mengatur muka air tanah sehingga lahan rawa gambut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya perkebunan kelapa.
b.
Merencanakan saluran drainase yang mampu menampung dan mendistribusikan debit air pada lahan rawa gambut. Disamping itu dapat digunakan sebagai transportasi air untuk mengangkut hasil budidaya perkebunan kelapa.
c.
Merencanakan bangunan-bangunan pendukung yang berfungsi sebagai pengatur tinggi muka air pada saluran drainase sehingga ketersediaan air tetap terjaga.
1.4.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Tugas akhir ini membahas tentang perencanaan jaringan drainase pada lahan rawagambut untuk mengoptimalkan perkebunan kelapa. Jaringan drainase tersebut berfungsi sebagai menurunkan muka air tanah pada lahan rawa gambut, sehingga muka air tanah tersebut berada di bawah zona akar tanaman kelapa yang akan dibudidayakan. Adapun lingkup pembahasan tugas akhir ini antara lain:
Aqri Chandra Kriswanto (15002010) Eka Susanto (15002095)
2
Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)
Penyajian dan analisis data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan.
Merencanaan Teknis Detail Jaringan Tata Air yang berupa: Cetak Biru Gambar Desain jaringan saluran drainase dalam rangka mendukung budidaya perkebunan kelapa.
Menyiapkan perencanaan teknis, pembuatan, perbaikan dan penataan untuk peningkatan pengairan daerah rawa tersebut.
1.5.
Menyiapkan produk perencanaan teknis rinci.
DESKRIPSI WILAYAH STUDI
Lokasi calon lahan perkebunan kelapa rakyat PIR-TRANS di Guntung seluas ± 12.000 Ha secara administratif termasuk Kecamatan Kateman, Kabupaten Inderagiri Hilir, Propinsi Riau. Secara geografis terletak antara 103010’- 103017' Bujur Timur (BT) dan 00021'-00030' Lintang Utara (LU). Lahan calon Perkebunan 12.000 Ha memiliki batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara
: Daratan dan udik sungai Danai
- Sebelah Selatan
: Sungai Guntung
- Sebelah Barat
: Daratan dan udik anak sungai Kateman
- Sebelah Timur
: Kanal kolektor dari perkebunan PT. RSTM
Pada umumnya calon lahan perkebunan tersebut merupakan dataran rendah, dengan ketinggian sebagian besar antara + (2.00 - 10.00) m. Kemiringan lahan rata-rata antara (0.15 - 0.20) %. Hampir semua wilayah calon Perkebunan didominasi oleh lahan gambut yang memiliki ketebalan berkisar antara (2.00 - 4.00) m atau rata-rata kurang lebih dari 3.00 m.
Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0.50 m di bawah muka tanah sehingga boleh dikatakan wilayah tersebut merupakan wilayah lahan rawa gambut. Kategorisasi rawa pasang surut wilayah calon lahan perkebunan termasuk kategori II dan III, yaitu sebagian terluapi pasang surut dan sebagian besar
Aqri Chandra Kriswanto (15002010) Eka Susanto (15002095)
3
Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) tidak pernah terluapi oleh pasang tertinggi dari variasi elevasi pasang surut sungai dengan muka air tanah tidak lebih dalam dari 0.50 m.
Berdasarkan peta kesesuaian lahan disimpulkan bahwa seluruh wilayah berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan perkebunan budidaya Kelapa Rakyat (Kelapa Hibrida), asal dilakukan upaya perbaikan sarana jaringan tata air disamping perlu pemupukan.
1.6.
METODOLOGI PENULISAN TUGAS AKHIR
Metodologi penulisan tugas akhir ini meliputi: Pengumpulan data dan informasi Pembuatan Layout/Tata Letak Sistem Jaringan Drainase Lahan Penentuan Kapasitas dan Debit Drainase Pengolahan dan Analisis Data Hidrologi dan Mekanika Tanah Desain Tata Jaringan Drainase meliputi: Dimensi Saluran dengan Perhitungan Hidraulika, Struktur Bangunan Air , dan lain-lain. Pembuatan Gambar Desain Infrastruktur Tata air.
1.7.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan tugas akhir ini disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini mengulas tentang gambaran secara umum, latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup kajian, lokasi studi, tujuan penulisan dan sistematika pembahasan.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini diuraikan dasar teori dan konsep dari penggunaan pustaka dalam analisa dan perhitungan.
Aqri Chandra Kriswanto (15002010) Eka Susanto (15002095)
4
Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI Menguraikan kondisi fisik pada pada daerah studi seperti tata guna lahan saat ini, topografi, mekanika tanah dan lain-lain, yang berguna sebagai informasi data dan masukan tentang pengkajian selanjutnya.
BAB IV KONSEP dan KRITERIA PERENCANAAN Memaparkan konsep dan kriteria perencanaan sistem tata air untuk menurunkan muka air tanah sehingga berada di bawah zona perakaran.
BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI Menjelaskan perhitungan dan rancangan rinci seperti dimensi saluran dan bangunan air lainnya.
BAB IV KESIMPULAN dan SARAN
Aqri Chandra Kriswanto (15002010) Eka Susanto (15002095)
5