1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Laporan keuangan
merupakan
hasil
akhir
dari
proses
akuntansi
yaitu
proses
pengkomunikasian laporan (Dewi dan Abdul Mukhyi, 2009). Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta perubahan modal (Munawir, 2010). Ketiga komponen tersebut memberikan informasi yang berbeda-beda, neraca memberikan informasi jumlah aktiva serta komposisi aktiva dan hutang dan modal yang merupakan sumber pendanaan pada perusahaan. Informasi dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan, investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas dan besarnya dividen per lembar saham. Setiap perusahaan melakukan pemisahan antara pemilik (pemegang saham) dan pihak manajerial. Pemilik mempunyai agen atau pihak yang dipercaya untuk mengelola dananya dalam perusahaan yaitu para pengelola atau manajer. Para pengelola atau manajer ini sebagai pihak manajerial yang menjalankan
2
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan
laba
perusahaan,
kemakmuran
pemegang
sahamnya
dan
memaksimumkan nilai perusahaan (Gitosudarmo dan Basri, 2002). Perusahaan yang dikelola oleh para manajer diharapkan oleh pemilik untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi dan memberikan keuntungan tersebut. Berbicara tentang laporan keuangan dari suatu perusahaan maka sangat berarti dalam aktivitas ekonomi di pasar modal. Fenomena yang ada membuktikan bahwa para pelaku ekonomi (khususnya investor) di pasar modal, cenderung tidak mempunyai rujukan bagaimana cara menilai kinerja saham suatu perusahaan publik melalui analis keuangan. Bahkan investor cenderung mengandalkan instuisi dalam menentukan keputusan jual atau beli suatu saham dan akhirnya terjebak dalam perilaku yang mengarah kepada tindakan spekulasi, terutama dalam menentukan tingkat pengembalian modal yang dalam hal ini tercermin dalam harga saham perusahaan. Dalam melakukan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang analisis keuangan memerlukan suatu ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan banyak macamnya antara lain rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas (Kasmir, 2009). Rasio yang digunakan oleh investor dalam mengukur harga saham antara lain rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Harga saham biasanya berfluktuasi mengikuti kekuatan permintaan dan penawaran. Fluktuasi harga saham mencerminkan seberapa besar minat investor
3
terhadap saham suatu perusahaan, karena setiap saat bisa mengalami perubahan seiring dengan minat investor untuk menempatkan modalnya pada saham. Pergerakan saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang ingin menjual sahamnya, maka harga saham tersebut akan bergerak turun. Namun dalam jangka panjang, kinerja perusahaan emiten dan pergerakan harga saham pada umumnya memilih gerak yang searah (Dedhy Sulistiawan dan Liliana, 2007). Meskipun demikian perlu diingat, tidak ada bursa saham yang terus menerus naik dan juga tidak ada bursa saham yang terus menerus turun. Pergerakan harga saham selama jangka waktu tertentu umumnya membentuk suatu pola tertentu yang berfluktuasi. Kondisi ekonomi yang berfluktuatif mengakibatkan tidak stabilnya kinerja perusahaan sektor manufaktur, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kinerja Keuangan dan rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur sektor perusahaan Food and Beverage. Tabel 1.1 Variabel
2009
2010
2011
Return On Assets (%)
10.06
11.49
11.85
Return On Equity (%)
40.02
32.37
20.10
Current Ratio (%)
116.09
203.65
190.95
Harga Saham (Rp)
3,550
4,875
4,600
Return Saham (%)
2.81
0.37
-0.056
4
Sumber:idx.co.id Pada tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang ditunjukkan rasio keuangan yaitu ROA meningkat dari tahun 2009 sampai dengan 2011, namun
CR
meningkat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, dan
mengalami penurunan pada tahun 2011, sedangkan ROE menurun dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Hal ini berpengaruh juga pada return saham yang diperoleh perusahaan pada sektor manufaktur pada industri food and beverage PT.Indofood Sukses Makmur pada tahun 2009 sampai dengan 2011. Pada tabel 1.1 diatas juga mengalami fluktuatif akibat tidak stabilnya rasio keuangan perusahaan sektor manufaktur pada
industri food and beverage PT.Indofood
Sukses Makmur. Return Saham pada tahun 2009 menunjukkan 2.81%, meningkat di tahun 2010 0.37% dan menurun -0.056% di tahun 2011, meskipun ROA meningkat selama tiga tahun dan CR terjadi peningkatan di tahun 2010 203.65%, namun ROE menurun pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 diikuti dengan penurunan return saham. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang linier dan searah, artinya semakin besar risiko yang harus ditanggung semakin besar pula tingkat return yang diharapkan (Eduardus Tandelin, 2001). Menurut Robert Ang (1997), menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak mau berinvestasi jika pada akhirnya tidak ada hasil. Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pengaruh return saham terhadap minat investor untuk melakukan investasi atau tidak pada perusahaan.
5
Menurut Robbert Ang (1997) semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari rasio-rasionya maka semakin tinggi return saham perusahaan, demikian juga jika kondisi ekonomi baik, maka refleksi harga saham akan baik pula. Perkembangan yang terjadi inilah yang salah satunya menjadi dasar bagi peneliti untuk mengkaji lebih mendalam faktor-faktor apa sajakah yang diperkirakan dapat mempengaruhi return saham pada industri tersebut. Penelitian yang dilakukan Melodi (Universitas Widyatama, 2010) mengenai current ratio, return on equity dan return on asset terhadap harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan Marlianti pada sektor industri komunikasi Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Savitri (Universitas Diponegoro, 2012) mengenai Analisis Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Earning Per Share dan Price earning Ratio terhadap Return Saham, untuk variabel Return On Asset tidak mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan analisis laporan keuangan yang meliputi rasio likuiditas dan rasio profitabilitas terhadap return saham dengan judul : “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”
6
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap return saham. 2. Bagaimana kualitas rasio keuangan pada Perusahan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap return saham. 2. Untuk mengetahui kualitas rasio keuangan pada Perusahan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011.
1.4
Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian, penulis berharap agar hasil yang diperoleh dapat berguna bagi : 1. Penulis Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham.
2. Perusahaan
7
Sebagai bahan masukan dan evaluasi kinerja perusahaan tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham.
3. Pihak lain Sebagai sumbangan pemikiran, sumber bahan pustaka dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5
Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian pada perusahaan sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 melalui media internet dengan situs www.idx.co.id
dan menggunakan data laporan
keuangan ICMD. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan selesai.