12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kajian ilmu komunikasi kita mengenal adanya sebuah teori mengenai komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience , efek. Efek atau pengaruh yang berkaitan dengan persoalan komunikasi massa merupakan proses dari dimensi analisis media. Yang pertama memandang dari sisi media kepada masyarakat luas beserta institusi – insitusinya. Dimensi kedua melihat kepada hubungan antara media dengan audience, baik secara kelompok maupun individual1. Didalam sejumlah teori komunikasi massa dapat di lihat adanya pengaruh komunikasi massa terhadap masyarakat dan budaya atau yang disebut “Cultural Norms” , yang dimana menurut De fleur beranggapan bahwa media tidak selalu memiliki efek langsung terhadapa individu, tetapi juga mempengaruhi kultur, pengetahuan kolektif, dan norma serta nilai – nilai dari suatu masyarakat. Komunikasi massa diartikan sebgaia komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat kabar, Majalah,) atau elektronik (Televisi, Radio, Internet), yang di kelola suatu lembaga atau orang yang dilembagakan
dan
ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen2.
1 2
S. Djuarsa sendjaja, Teori Komunikasi, Pusat Penerbitan universitas Terbuka, hal. 5.3. Mulyanna Deddy, Ilmu pengantar suatu komunikasi. Remaja rosdakarya, Bandung. 2001 Hal 75
13
Sebagai alat informasi media massa mempunyai pesan yang sangat penting dalam proses penyebaran informasi. Dan televisi sendiri merupakan salah satu bentuk media yang mampu menampilkan sebuah gambar dan suara secara bersama sehingga audience mampu menerima serta melihat secara langsung suatau pesan yang di berikan oleh media tersebut. Sehingga penyebarannya pun seolah – olah tidak ada lagi batasan antara satu negara dengan negara lainnya, dan juga proses pertukaran informasi lebih cepat diterima oleh audiance. Program acara seperti reality show, sinetron, infotaiment, kuis talk show, musik, komedi situasi, film televisi, seni dan budaya dan laporan berita banyak kita temuibukan hanya hanya di stasiun televise di Jakarta atau di kota – kota lainnya di Indonesia tetapi juga diseluruh dunia. Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah suatu bentuk yang mutlak harus ada dimiliki oleh sebuah stasiun televisi, namun tergantung akan kepentingan masing - masing sebuah stasiun televisi yang bersangkutan. Tetapi program yang tertulis diatas trsebut adalah acara – acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi. Informasi serta hiburan akan terus mampu merangsang lebih cepat dan memiliki proses pengaruh yang lebih mudah untuk diingat oleh khalayak, karena kekuatan pada televisi yaitu adanya gambar (Visual) dan suara (Audio), sehingga khalayak mampu melihat secara langsung dari sebuah tayangan serta mendengar suara baikdari seorang narator maupun presenter (pembawa acara) dan semua itu mampu mempengaruhi daya ingat khalayak terhadap isi suatu pesan atau program yang di tayangkan.
14
Dalam sebuah fungsi televisi ada yang disebut dengan fungsi Informasi dan hiburan. Didalam fungsi hiburan salah satunya adalah program musik, program musik merupakan bentuk acara yang mengemas berbagai bentuk musik untuk disiarkan bagi khalayak untuk dinikmati. Begitu juga dengan tayangan musik Dem – O dimana acara tersebut memutarkan video clip dan juga talk show yang menghadirkan sejumalah musisi untuk menjadi nara sumber. Namun kemasan yang ditampilkan sangatlah berbeda dengan beberapa program musik yang lain yaitu Dem – O hanya menampilkan dari video amatir serta sejumlah musisi independent dalam artian yang tidak terkenal secara luas oleh khalayak umum. Peneliti telah melakukan perbandingan dengan beberapa musik yang hampir menyerupai program demo tersebut diantaranya Indie star di Cahaya TV Banten, dan C Music It’s rock di JAKTV Serta Dem - o Di O channel. Namun yang menjadi sasaran utama peneliti disini adalah tayangan Dem – O di O channel. Karena tayangan tersebut merupakan program pertama dan juga yang menjadi acuan dalam program lain, dan juga benar – benar menampilkan video clip amatir serta juga mengundang band – band yang besar di Indie label dan memang bergerak secara Indie atau musik yang tidak seperti pada umumnya yang dikenal dengan sebutan Cutting – edge,sehingga musik seperti Punk, Hardcore, Indiepop, dan genre – genre lain yang tidak seperti musik Indonesia pada umumnya. Dalam pengertian Indie itu sendiri Indie berawal dari kata Independent yang berarti menentang dari kemamapan yang pertama kali berkembang di Negara Inggris. Untuk dunia musik sendiri istilah Indie berawal dari tahun 70 – an karena
15
lahirnya perusahaan musik label – label besar atau dikenal dengan sebutan major label yang dimana label tersebut memilih serta hanya sekedar mencari keuntungan (Maenstream) bagi perusahaannya. Hingga pada akhirnya semua berkembang hingga saat ini yang disebut peregerakan itu adalah pergerakan Indepandent yang dengan pemenggalan kata yang di sebut Indie3. Namun pada akhirnya Indie dikenal sebagai sebuah pergerakan yang membentuk sebuah aliran atau genre musik tertentu untuk klasifikasi musik indie. Dem – O merupakan program acara yang di tayangkan oleh stasiun TV lokal daerah yang berada di Jakarta yaitu O Channel yang tayang sebelumnya setiap hari Senin pukul 22:00 dan hari Rabu pukul 23:00 kini hadir setiap hari selasa malam pukul 21:30 WIB. O channel merupakan stasiun televisi yang pertama melakukan siaran percobaan pada 9 Agustus 2004, dan melakukan siaran penuh pada bulan Mei 2005. Stasiun televisi ini memang bertujuan untuk menggali segala jenis budaya, gaya hidup, serta berbagai komunitas di Jakarta sebagi pusat sentralisasi banyak budaya yang terdapat di daerah ibukota4. Dan program acara demo merupakan
salah satu program yang ada di O Channel sebagi jenis
program entertainment atau hiburan yang dimana acara tersebut memutar Video clip amatir yang dikususkan untuk band – band Indie baik dalam format band atau solo, yang didalamnya memutar empat video clip dan di pilih satu yang terbaik setiap bulannya. Tak hanya itu Demo juga membuat semi talk show di dalam proram tayangan tersebut dengan menghadirkan Band – band Indie tanah air
3 4
Sultitanita, ZAK !, Monthly free catalog, edisi desember 2006,Jogjakarta hal 8 http://www.ochanneltv.com/high/altbrowser.html
16
seperti Puresaturday, Superglad, D’zeek, Ruby and the longstory dan lain – lain yang di ajak berdialog baik secara langsung maupun interaktif5. Untuk itu peneliti disini lebih ingin mencoba mengangkat sebuah efek yang terjadi bukan terhadap khalayak umum tapi lebih kepada komunitas yang berada di Jakarta khususnya yaitu pelaku Indie itu sendiri yang terletak di kawasan toko Hey folks! Jl. Bumi mayestik no.17 Jakarta selatan, karena tempat itu merupakan tempat dimana berkumpulnya suatu komunitas Indie yang juga merupakan toko tempat banyak menjual segala jenis barang atau benda untuk menunjang keberadaan komunitas indie tersebut. Selain itu penulis juga beralasan selain tempat itu mudah dijangkau, para pelaku disana memang benar - benar seorang pelaku didalam dunia Indie, seperti Producer atau pemilik record, pemain band, penulis majalah indie atau yang dikenal dengan sebutan zine. Dengan alasan tersebut pula peneliti juga ingin mencari efek yang terdapat dalam tayangan tersebut. Dimana efek juga diartikan sebagai sebuah perubahan yang terjadi di dalam pembentukan diri seseorang, atau kelompok, setelah seseorang atau kelompok tersebut memperlihatkan dan meninterperstasikan kedalam sebuah pemahaman. Alasan peneliti untuk meneliti efek dikarenakan dengan efek yang timbul dari tayangan tersebut sebuah komunitas atau pecinta musik indie dapat memberikan gambaran dari tayangan tersebut dengan kata lain gambaran yang terdapat dari sudut pandang musik, video yang ditampilkan secara langsung.
5
Ibid
17
Sandra Ball - Rokeach dan Melvin L.Defleur (1976) menjelaskan dalam sebuah penelitiannya tentang teori dependensi mengenai efek komunikasi massa, yang dimana teori ini merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat modern (atau masyarakat massa), dimana teori tesebut menjelaskan dalam tiga buah bentuk atau rumusan yang ditujukanpada jenis – jenis efek yaitu kognitif ( seseorang atau kelompok jadi tahu akan program musik yang menayangkan video – video amatir ), afektif (Sikap seseorang atau kelompok semakin meningkat akan sesuatu yang mereka lakukan setelah menonton acara tersebut), konatif / behavioral ( setelah menonton program tersbut jadi tergerak untuk ingin membuat atau melakukan hal yang sama seperti apa yang ditayangkan)6. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membahas dan mengetahui lebih jauh efek dari penayangan acara televisi yang bersifat intertaimant kususnya program musik yang menampilkan video – video amatir dan artis yang memainkan musik tidak umum seperti musik yang ada pada umumnya. Dengan mengambil judul “Efek Tayangan Program Musik DEM – O di O Channel Terhadap Komunitas Indie di Hey folk! Jakarta”, karena peneliti ingin mengetahui sampai sejauh mana efek yang timbul dari penyangan program tersebut, khusunya program Dem – O pada pergerakan para komunitas Indie itu sendiri.
6
S. Djuarsa sendjaja, Teori Komunikasi, Pusat Penerbitan universitas Terbuka, hal. 5.26.
18
1.2 Rumusan masalah Dari latar belakang masalah tersebut dapat di ambil sebuah rumusan masalah yaitu : “Sejauhmana efek tayangan program musik Dem – O di O channel terhadap aktifitas pelaku Indie di Hey folks! Jakarta ?”. 1.3 Tujuan penelitian Disini penulis bertujuan agar dapat menggetahui Efek yang terjadi dari tayangan program musik Dem – O terhadap komunitas Indie di Hey folks! Jakarta. 1.4 Signifikansi Penelitian a) Signifikansi akademis Untuk memberi wawasan kepada komunitas akademik khususnya komunikasi bahwa tayangan di dalam televisi tidak selalu sekedar kebutuhan publik secara umum tapi di penggaruhi oleh kepentingan individu. Untuk dijadikan program acara untuk menarik khalayak. b)
Signifikansi praktis Agar stasiun TV O Channel tersebut mengetahui seberapa jauh akan
program siaran tersebut terhadap pelaku Indie di Jakarta. Dan dapat menambah program kreatif lain bagi stasiun TV tersebut. Dan peenlitian ini juga diharapkan dapat di jadikan wacana masyarakat akan adanya program acara hiburan televisi yang berkembang dari sebuah komunitas.