BAB I PENDAHULUAN 1. 1
Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi
bertujuan
untuk
menyejahterakan
anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 4 menjelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peran untuk : membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perkonomian nsional dengan koperasi sebagai
sokogurunya,
serta
berusaha
untuk
mewujudkan
dan
mengembangkan perkonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka koperasi dituntut untuk meningkatkan
1
kemandiriannya.
Kemandirian
koperasi
dapat
dicapai
dengan
mengembangkan kegiatan usaha yang menguntungkan. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009
menyebutkan
bahwa
Koperasi
Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat. Sedangkan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang selanjutnya disebut USP Koperasi adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. Jumlah
koperasi
simpan
pinjam
yang
terus
meningkat
menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan lembaga keuangan atau non keuangan yang melayani simpanan dan pinjaman semakin besar. Sebagai penyimpanan dana masyarakat walaupun dalam lingkup terbatas, kegiatan koperasi simpan pinjam dilakukan dengan kepercayaan dan kesadaran oleh anggotanya. Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan secara profesional dan ditangani pengelola yang memiliki keahlian dan kemampuan khusus dengan dibantu pengawasan yang ketat. Selain itu, untuk meningkatkan usahanya maka perlu dilakukan pengawasan untuk evaluasi sehingga mengerti keadaan koperasi dan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan agar koperasi dapat terus bertahan. Laporan Keuangan dibutuhkan untuk memberikan gambaran bagi manajemen 2
koperasi, sedangkan analisis laporan keuangan dapat menunjukkan bagaimana kinerja yang telah dicapai oleh koperasi. Informasi inilah yang menjadi dasar pengambilan keputusan bagi manajemen koperasi. Untuk
mengetahui
kinerja
keuangan
koperasi,
koperasi
memerlukan empat aspek dalam penilaian kinerja keuangan koperasi, yaitu Rasio Likuiditas yang ditinjau dari rasio lancar (Current Ratio). Yang kedua yaitu Rasio Solvabilitas yang terdiri dari rasio total hutang terhadap total aktiva (Total Debt to Asset Ratio), dan rasio hutang terhadap modal sendiri (Total Debt to Net Worth Ratio). Yang ketiga Rasio Rentabilitas yang terdiri dari rasio laba terhadap modal sendiri (Rentabilitas Modal Sendiri) dihitung dengan cara membagi SHU dengan modal sendiri, dan Return on Asset (ROA). Yang keempat Rasio Aktivitas yang ditinjau dari perputaran aset (Total Asset Turn Over). Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha merupakan Koperasi yang memberikan pelayanan simpan pinjam kepada anggotanya dengan tujuan untuk menyejahterakan para anggota dan calon anggotanya. Koperasi ini telah berdiri sejak 29 September 2007 dan kemudian memperoleh badan hukum berdasarkan surat keputusan nomor 29/BH/KPTS/VII/2008, tertanggal 01 Juli 2008. Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha merupakan koperasi simpan pinjam yang semakin maju saat ini dan pendapatannya terus meningkat. Oleh karena itu, Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha
3
berencana untuk membuka cabang di wilayah Yogyakarta sebagai salah satu cara perluasan usahanya. Untuk mengetahui kelayakan membuka cabang KSP Mitra Usaha, maka diperlukan penilaian dan perhatian khusus terhadap KSP Mitra Usaha karena dalam hal ini diperlukan dana yang relatif besar dan menyangkut investasi jangka panjang. Hal ini disebabkan karena banyak terdapat investasi dan menambah nasabah yang cenderung meningkat sedangkan jumlah dana yang dihasilkan terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut merencakan menambah atau membuka cabang baru dan mencari tenaga kerja yang lebih baik. Pembukaan cabang baru berguna bagi koperasi untuk memenuhi permintaan masyarakat yang semakin meningkat, adanya peluang atau kesempatan yang mungkin dapat dicapai, keinginan koperasi untuk meningkatkan
laba
dan
untuk
kelangsungan
hidup
koperasi.
Permasalahan ini adalah bagaimana peranan, manfaat, dan keuntungan study kelayakan dalam usaha perluasan usaha, sehingga ekspansi atau investasi layak dilaksanakan. Investasi dalam perluasan usaha seperti pembukaan cabang baru membutuhkan dana yang cukup besar dan merupakan salah satu keputusan yang paling kritis bagi keberhasilan perusahaan. Sehingga perlu dikaji apakah studi perluasan usaha ini layak dilakukan atau tidak. Studi kelayakan bisnis yang juga sering disebut studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
4
merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Jumingan, 2009). Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Threats) adalah suatu langkah untuk menganalisis kelebihan, kelemahan, kesempatan,
dan
ancaman
yang
dimiliki
oleh
bisnis
(Modul
kewirusahaan, 2015). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan organisasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha Kecamatan Ngaglik”. 1. 2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat ditarik rumusan masalah yaitu bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha berdasarkan indikator Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, dan Rasio Aktivitas?
1. 3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, dan Rasio Aktivitas.
5
1. 4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.
Bagi Koperasi Sebagai salah satu rekomendasi penilaian kinerja koperasi bagi pihak manajemen sehingga penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu bahan pertimbangan yang dapat bermanfaat dalam pengambilan kebijakan koperasi.
2.
Bagi Peneliti Sarana untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan khususnya pada konsentrasi akuntansin keuangan.
3.
Bagi Masyarakat Memberikan informasi mengenai kinerja koperasi di Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha yang diharapkan informasi tersebut dapat menjadi salah satu pedoman agar koperasi dapat mencapai tujuan sesuai dengan Undang – undang.
1. 5
Kerangka Berpikir Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha (KSP Mitra Usaha) merupakan koperasi yang bidang usahanya yaitu simpan pinjam. KSP Mitra Usaha merupakan koperasi yang semakin maju saat ini dan
6
berencana untuk membuka cabang di wilayah Yogyakarta. Untuk perluasan usaha tersebut diperlukan penilaian kinerja terhadap laporan keuangan
koperasi.
Laporan
keuangan
yang
digunakan
untuk
menganalisis yaitu laporan laba rugi dan Neraca tahun buku 2013-2015. Penilaian kinerja keungan koperasi dilakuan dengan empat aspek rasio yaitu Rasio Likuiditas yang ditinjau dari Current Ratio. Yang kedua yaitu Rasio Solvabilitas yang terdiri dari rasio total hutang terhadap total aktiva (Total Debt to Asset Ratio), dan rasio hutang terhadap modal sendiri (Total Debt to Net Worth Ratio). Dan yang ketiga Rasio Rentabilitas yang terdiri dari
rasio laba terhadap modal sendiri
(Rentabilitas Modal Sendiri) dihitung dengan cara membagi SHU dengan modal sendiri, dan Return on Asset (ROA). Dan yang keempat Rasio Aktivitas yang ditinjau dari perputaran aktiva. Setelah melakukan penialain kinerja keuangan, selanjutnya yaitu melakukan penetapan kesehatan koperasi. Selain menilai kinerja keuangan koperasi, untuk mengembangkan usaha maka diperlukan pula analisis SWOT. 1. 6
Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi dalam lima bab yang secara garis besar disusun seperti berikut :
7
BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berpikir dan sistematika penulisan.
BAB II
: GAMBARAN UMUM Bab ini berisi tentang gambaran umum koperasi, tinjauan pustaka, penelitian sebelumnya, metodologi penelitian.
BAB III
: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab
ini
berisi
tentang
hasil
penelitian
termasuk
didalamnya berisi tabel dan grafik hasil analisis dan juga interprestasi, dan pembahasan. BAB IV
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap Koperasi Simpan Pinjam Mitra Usaha.
8