BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Visi dan Misi PT. Sarmiento Parakantja Timber Visi adalah cita-cita atau pandangan jauh yang akan dicapai oleh PT. Sarmiento Parakantja Timber dalam memanfaatkan hutan yaitu : terwujudnya unit pengelolaan hutan yang layak usaha dan berdaya guna melalui penyelenggaraan pengelolaan hutan alam yang menjamin kelestarian fungsi produksi, lingkungan dan sosial berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan alam produksi lestari. Misi adalah cara atau strategi untuk mewujudkan visi melalui langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan oleh PT. Sarmiento Parakantja Timber yaitu : a. Menjamin kesinambungan pasokan bahan baku industri pengolahan kayu yang terintegrasi dengan unit pengelolaan hutan dan sesuai dengan daya dukung areal hutannya. b. Menyelenggarakan kegiatan pemungutan hasil hutan kayu yang seimbang dengan kegiatan pembinaan sumber daya alam hayati dan lingkungannya, dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional, sesuai dengan standar regulasi nasional yang berlaku (PHPL) dan Standar Forest Srewardship Council (FSC). c. Meningkatkan manfaat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat sekitar hutan. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Pengelolaan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun PT. Sarmiento Parakantja Timber adalah untuk memanfaatkan hutan alam produksi secara lestari (jangka panjang) dengan memperhatikan kelestarian usaha dan kelestarian hutan (fungsi produksi, lingkungan dan sosial). Tujuan penyusunan Rencana Pengelolaan 10 (sepuluh) tahun PT. Sarmiento Parakantja Timber adalah diperolehnya landasan dan arahan umum yang rasional dan terukur dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun bagi pemanfaatan hutan alam produksi berbasis ekosistim hutan dengan memperhatikan aspek usaha, sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat.
1
BAB. II A.
KONDISI UMUM PERUSAHAAN
Legalitas
Nama IUPHHK
: PT. Sarmiento Parakantja Timber
SK IUPHHK -
Nomor
: SK.266/MENHUT-II/2004
-
Tanggal
: 21 Juli 2004
-
Luas
: 216.580 HA
-
Jangka izin
: 45 tahun (5 November 1992 s/d 5 Nopember 2037)
-
Lokasi
: Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan dan Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.
B.
Kondisi Biofisik dan Sosial Ekonomi
1. Letak dan Luas a.
Letak Geografis
: 111°55’BT - 112°19’BT 1°12’LS - 1°56’LS
Kelompok hutan
: sungai Kalek – sungai Nahiang
Adminstrasi - Pemerintahan
:
- Provinsi Kalimantan Tengah - Kabupaten Kotawaringin Timur ± 61.800 ha (29%) (Kecamatan Mentaya hulu, Antang kalang dan Bukit Santui) - Kabupaten Seruyan ± 132.580 ha (61%) (Kecamatan Seruyan Hulu dan Seruyan tengah) - Kabupaten Katingan 22.200 ha (10%) (Kecamatan Katingan Hulu).
Batas Areal - Sebelah Utara :
Areal IUPHHK PT. Erna Juliawati, PT. Meranti Mustika
- Sebelah Barat :
Sungai Seruyan
- Sebelah Timur :
Areal IUPHHK PT. Kayu Tribuana Rama, PT. Berkat Cahaya Timber.
- Sebelah Selatan : Areal HTI Trans PT. Kusuma Perkasa Wana b.
Fungsi Hutan - Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
: 157.380 ha
- Kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK)
:
2
59.200 ha
2. Topografi Keadaan topografi areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber pada umumnya datar dan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 18 meter sampai dengan 944 meter dpl. Kelas lereng IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber disajikan pada table II-1. Tabel II-1 Distribusi Kelas Lereng Areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber N o.
Kelas Lereng
Uraian
Luas (Ha)
1.
A (0% - 8%)
Datar
109.728 ha (51%)
2.
B (8% - 15%)
Landai
37.304 ha (17%)
3.
C (15% - 25%)
Agak curam
31.747 ha (15%)
4.
D (25% - 40%)
Curam
33.231 ha (15%)
5.
E (> 40%)
Sangat curam
4.570 ha (2%)
Jumlah
216.580 Ha (100%) Sumber : - Peta kelas lereng Propinsi Kalimantan Tengah skala 1 : 250.000 - Peta lampiran Keputusan Perpanjangan definitif IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber skala 1 : 100.000. 3. Geologi dan Tanah Berdasarkan peta geologi lembar Tumbang Manjul Kalimantan Tengah skala 1 : 250.000 (PPPG, 1986) bahan geologi pada areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber terdiri dari batuan terobosan Andesit, batuan terobosan komplek Granit Mandahan dan Formasi Kuayan. Sebagian besar areal di dominasi oleh batuan terobosan komplek granit mandahan. Adapun jenis tanahnya didominasi oleh Dystropepts dan Tropudults. Tabel II-2. Jenis Tanah Pada Areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber Jenis tanah (USDA – 1989 & LPT – 1983) 1. Dystropepts (14)
132.114 Ha (61%)
2. Tropudults (28) Sumber :
Luas (Ha)
84.466 Ha (39%)
Jumlah Peta Tanah Indonesia skala 1 : 2.500.000
216.580 Ha
4. Iklim Berdasarkan data curah hujan tahun 2001 s/d 2008 (tabel II-8) yang diperoleh dari stasiun pengamat curah hujan site camp Kulai (LBC) PT. Sarmiento Parakantja Timber, tipe iklim pada areal kerja IUPHHK termasuk tipe iklim A (schmidt & Ferguson). Curah hujan rata-rata 3.804 mm/tahun dan hari hujan rata-rata 182 hari/tahun. Curah hujan tinggi pada bulan Oktober s/d Januari dan curah hujan rendah pada bulan Mei s/d September.
3
5. Hidrologi Areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber terletak pada 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) utama, yaitu : DAS Seruyan , DAS Mentaya dan DAS Katingan. 6. Aksesibilitas Areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber dapat ditempuh dari kota Sampit melalui jalan darat menggunakan kendaraan jenis Jeep, Minibus maupun medium Bus selama 4-5 jam atau melalui sungai Mentaya sampai dengan logpond Tangar ± 2 jam dilanjutkan melalui darat ke base camp BBC ± 2 jam. Perjalanan menuju kota Sampit dapat ditempuh dengan pesawat udara dari Banjarmasin, Semarang dan Jakarta sedangkan dari Palangkaraya melalui jalan darat selama ± 4 – 5 jam. 7. Kondisi Sosial Ekonomi Jumlah Rumah tangga, penduduk dan ratio jenis kelamin : Tabel II-5. Jumlah Rumah Tangga Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin
Kecamatan
Jumlah Desa Rumah Tangga
Penduduk Lk
Pr
Jml
Sex Ratio
Seruyan Hulu
28
2.231
5.581
5.072
10.653
110
Seruyan Tengah
28
5.365
12.961
11.259
24.220
115
16
5.801
12.201
10.693
22.894
114
30
6.742
14.947
12.482
27.129
117
34
2.361
5.818
5.142
10.960
113
14
1.622
3.659
3.251
6.910
113
Mentaya Hulu Antang Kalang Katingan Hulu Bukit Santuai
Sumber : - Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka tahun 2008.
4
8. Kepadatan Penduduk : Tabel I I-6. Kepadatan Penduduk
Kecamatan
Luas wilayah (km2) Kepadatan
Banyaknya
Rata-rata per Rumah Tangga
Rumah Tangga
Penduduk
Seruyan Hulu
4.764
2,24
14.762
3.462
4,77
Seruyan Tengah
2.012
12,04
29.369
7.583
4,51
1.766
12,96
22.894
5.801
3,95
2.975
9,12
27.129
6.742
4,03
2.604
4,21
10.960
2.361
4,64
Mentaya Hulu Antang Kalang Katingan Hulu
1.614 4,28 6.910 1.622 4,26 Bukti Santuai Sumber :- Kabupaten Seruyan dan KotawaringinTimur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008. 9. Jumlah dan Penyebaran pemeluk agama Tabel II-7 Jumlah dan Penyebaran Pemeluk Agama Agama Kecamatan Mentaya Hulu Antang Kalang Seruyan Tengah Seruyan Hulu
Jumlah Islam
Protestan
Katholik
Hindu
Budha
16.10 1
865
846
4.930
152
22.894
4.745
2.529
7.748
5
27.129
802
160
1.298
8
24.220
12.10 2
801
0
5.668
0
10.653
Katingan Hulu
21.95 2
1.299
38
6.164
0
10.960
Bukti Santuai
4.184
865
846
4.930
152
6.910
3.459 4.860 Sumber : - Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008.
5
10. Jumlah penduduk menurut kelompok umur : Tabel II-8. Data Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Kelompok umur (Tahun) Seruyan Hulu
Seruyan Tengah
Mentaya Antang Hulu Kalang
Katinga nHulu
Bukit Santuai
0-4
1.739
3.954
2.260
2.676
1.789
682
5-9
1.645
3.740
2.286
2.708
1.692
690
10-14
1.431
3.253
2.275
2.696
1.472
687
15-19
1.155
2.626
2.221
2.631
1.188
670
20-24
955
2.172
2.203
2.612
983
665
25-29
764
1.737
2.206
2.613
786
666
30-34
666
1.515
2.126
2.519
681
642
35-39
570
1.295
1.899
2.251
587
573
40-44
480
1.092
1.581
1.875
495
477
45-49
363
825
938
1.472
373
374
50-54
260
591
675
1.078
267
275
55-59
191
434
495
744
197
189
60-64
145
329
376
499
149
120
65-69
120
272
310
399
123
86
70-74
96
219
249
216
99
55
73 166 189 199 76 51 75+ Sumber : - Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008.
6
11. Sarana Pengembangan Sosial dan Adat Istiadat Penduduk Jumlah dan sebaran tempat ibadah Tabel II-9. Jumlah dan Penyebaran Tempat Ibadah Islam Kecamatan
Gereja
Kuil,SGI,
Mesjid Mushola Katholik Protestan
Pura,
Jumlah
Vihara Seruyan Tengah Seruyan Hulu Mentaya Hulu Antang Kalang Katingan Hulu
12
3
1
5
0
21
4
1
0
5
1
10
23
30
5
6
0
-
7
18
5
8
0
-
5
2
3
8
0
18
-
-
-
-
-
0
Bukti Santuai Sumber : - Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008. 12. Fasilitas kesehatan : Tabel II-10. Jumlah dan Penyebaran Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Kecamatan
Puskesmas
Puskesmas pembantu
Jumlah
Seruyan Tengah
2
7
9
Seruyan Hulu
1
5
6
Mentaya Hulu
1
11
12
Antang Kalang
2
15
17
Katingan Hulu
1
4
5
Bukti Santuai
1
0
1
Sumber : - Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008.
7
13. Fasilitas pendidikan : Tabel II-11 Jumlah dan Penyebaran Sekolah TK, SD, SMP dan SMU Kecamatan
TK
SD
SMP
SMU/S MK
Mentaya Hulu
5
30
9
2/1
Antang Kalang
2
35
5
1/0
Seruyan Tengah
-
31
3
2/0
Seruyan Hulu
2
26
2
1/0
Katingan Hulu
4
32
4
1/0
Bukit Santuai
-
15
3
1/0
Sumber :
- Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur dalam Angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008.
14. Infrastruktur Panjang jalan : Tabel II-12. Jenis Jalan yang ada Jenis Permukaan
Kab.KOTIM
Kab.Seruyan
Kab.Katingan
Aspal
395.889 km
81.229 km
79,960
Kerikil
202.973 km
67.475 km
19,000
Tanah
1.408.96 km
294.494 km
204,000
Sumber : - Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Timur dalam angka, tahun 2008 - Kabupaten Katingan dalam angka, tahun 2008.
8
BAB III. RENCANA PENGELOLAAN A. KEPASTIAN KAWASAN 1. TATA BATAS AREAL KERJA Realisasi Tata Batas IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber sesuai SK Perpanjangan definitif IUPHHK (KepMenhut nomor SK.266/Menhut-II/2004 tanggal 21 Juli 2004) seluas 216.580 ha.
No.
Tatabatas Persekutuan
Renc
Real
Laporan
(Km)
(Km)
(TBT No.)
1.
PT. Inhutani III
6,000
6,000
110 th 1977
2.
PT. Berkat Cahaya Timber
52,450
53,241
154 th 1979
3.
PT. Kayu Tribuana
27,170
28,060
725 th 1993
4.
PT. Berkat Cahaya Timber
33,200
34,042
577 th 1992
5.
PT. Erna Juliawati
15,327
15,257
530 th 1991
6.
PT. Inocin Ariabima
10,800
11,974
949 th 1994
7.
PT. Bima Samaktha
57,150
61,334
949 th 1994
8.
PT. Mountrado Jaya
31,500
32,853
949 th 1994
SK Penetapan TBT 109/Kpts/VII3/95 119/Kpts/VII3/95 483/Kpts/VII3/93 658/Kpts/VII3/92 348/Kpts/VII3/92 170/Kpts/VII3/97 170/Kpts/VII3/97
9.
PT.Kusuma Perkasa Wana (HTI) Jumlah
20.000
253,597
0
Surat Permohonan tatabatas kepada Dirjen Pla-nologi Kehutanan No. 59/Prc.e/SPTTBT/11/06.
242,761 (95%)
2. ZONASI AREAL Zonasi Areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber terdiri dari : Kawasan lindung a. Sempadan sungai b. Buffer mata air c. Plasma nutfah, konservasi in-situ, kelerengan > 40% Areal Non Produktif a. Pemukiman/perladangan/belukar Areal tidak efektif untuk produksi
9
a. Camp/jalan b. Kebun bibit/ASDG c. PUP d. Hutan primer terpisah e. Hutan sekunder terpisah f. Areal berbatu/tidak dapat diusahakan 3. PEMILIHAN SISTEM SILVIKULTUR Berdasarkan kondisi biofisik areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber yang telah memasuki rotasi ke-2 (sebagian besar merupakan arealbekas tebangan), yaitu kondisi areal bagian selatan (Sei Bai), potensi rendah, topografi datar – landai, aksesibilitas mudah serta kondisi areal bagian tengah dan utara (Sei Bahan-Kulai), potensi cukup baik, topografi datar sampai cukup berat dan pertimbangan pemilihan sistim silvikultur baik aspek legal maupun teknis, maka sistim silvikultur yang akan diterapkan pada pengelolaan areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber adalah TPTJ dengan teknik silvikultur intensif (SILIN) dan sistim silvikultur TPTI pada areal dengan topografi cukup berat. Disamping itu pada areal tidak produktif akan dilakukan penanaman dengan jenis cepat tumbuh jabon. Pemilihan sistem silvikultur TPTJ pada areal bekas tebangan merupakan upaya dalam rangka meningkatkan produktifitas hutan alam melalui penanaman jenis-jenis unggulan setempat dalam jalur. 4. TEKNIK PEMANENAN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada dasarnya pemanenan pada sistim silvikultur TPTI berdasarkan limit diameter dengan fokus pembinaan tegakan tinggal khusu snya pohon inti. Sedangkan pada sistim TPTJ pemanenan berdasarkan limit diameter dalam rangka memberikan ruang tumbuh bagi tegakan tinggal dan tanaman di dalam jalur. Fokus pembinaan hutan pada tanaman di dalam jalur. PT. Sarmiento Parakantja Timber menerapkan teknik pemanenan berdampak rendah (RIL) yang meliputi aspek perencanaan (peta pohon, topografi, posisi jalan sarad dan TPn), aspek produksi (pengaturan arah rebah pohon, arah penyaradan dan deaktivasi pasca tebangan) yang bertujuan untuk meminimalkan kerusakan tanah dan tegakan tinggal serta optimalisasi pemanenan hutan. Pemanenan dilakukan secara mekanis dengan peralatan utama : cahin saw, tractor loader dan logging truck, sedangkan untuk pembuatan jalur tanam menggunakan chain saw dan parang. Penetapan AAC/JPT , berdasarkan hasil riap dari PUP 2 seri PT. Sarmiento Parakantja Timber dan hasil penetapan angka riap dari Litbang Bogor.
10
Penetapan Angka Riap PT. Sarmiento Parakantja Timber Hasil Analisa PUP PT. Sarmiento Parakantja Timber, oleh Puslitbang Bogor, riap diameter dan volume sebagai berikut : Riap Diameter (cm/tahun)
Riap Volume (m3/ha/tahun)
Komersil
Non Komersil
Semua Jenis
Komersi l
Non Komersil
Semua Jenis
0,50
0,41
0,49
3,241
0,127
3,369
Berdasarkan rekomendasi penggunaan angka riap oleh Puslitbang Bogor angka riap yang dapat digunakan adalah angka riap volume tegakan jenis komersil provinsi sebesar 2,055 m3/ha/tahun.
Penetapan AAC (Annual Allowable Cut) /Jatah Produksi Tahunan (JPT) Penetapan AAC (Annual Allowable Cut) didasarkan pada sistem silvikultur, daur, potensi dan riap dengan pendekatan etat luas atau etat volume dengan memperhitungkan faktor eksploitasi dan faktor pengaman. Perhitungan AAC/JPT sebagai berikut : 1. Blok A (TPTI) Etat Vol. (LOA) = Total Vol. Sediaan (m3) + penambahan riap pada thn tebang X Fe X Fp Rotasi (Thn) Ket : • Total Vol. Standing stock (m3) pada tahun tebang = merupakan jumlah standing mulai tebang pertama ditambah dengan riap sampai dengan saat (thn) tegakan ditebang. • Riap = 2,055 m3/ha/tahun • Luas efektif = 30.215 ha • Rotasi = 30 tahun • Faktor eksploitasi (Fe) =0,7 • Faktor pengaman (Fp) = 0.8 Etat Vol = 1.840.171,36 + 950.325,56 X 0,56 (fe x fp) 30 = 52.089,28 m3/tahun Pengaturan blok RKT disesuaikan dengan kondisi lapangan dan efisinsi kegiatan operasional. Berdasarkan SK. Menhut nomor : SK.34/VI-BUHA/2011, tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi berbasis IHMB periode tahun 2011-2020 atas nama PT. Sarmiento Parakantja Timber Provisinsi Kalimantan Tengah, AAC pada Blok Kelestarian A (sistem TPTI) volume tebangan 52.450 m3/tahun. 2. Blok B (TPTJ-SILIN)
11
Etat Vol (LOA) (tebang naungan Φ 40 cm >) = Ttl Vol. Sediaan + penambahan riap pd thn tbng X 0,56 Rotasi (Thn) Etat Vol jalur (Φ 20-39 cm) = Total sedian jalur (Φ 20-39 cm) x 0,7 Rotasi (Thn) Ket : • Total Vol. Standing stock (m3) pada tahun tebang = merupakan jumlah standing mulai tebang pertama ditambah dengan riap sampai dengan saat (thn) tegakan ditebang diameter 40 cm ke atas. • Riap = 2,055 m3/ha/tahun • Luas efektif = 136.651 ha • Rotasi = 25 tahun • Faktor eksploitasi (Fe) =0,7 • Faktor pengaman (Fp) = 0.8 • Totall sediaan jalur = sediaan jalur diameter 20-39 cm , luas15% dari luas efektif Etat Vol (Φ 40 cm up) = 6.108.713,54 + 2.894.580,53 X 0,56 (Fe x Fp) 25 = 201.673 m3/tahun Etat Vol tebang jalur (Φ 20-39 cm) = 545.568,12 X 0,7 25 = 15.275 m3/tahun Pengaturan blok RKT disesuaikan dengan kondisi lapangan dan efisinsi kegiatan operasional. Berdasarkan SK. Menhut nomor : SK.34/VI-BUHA/2011, tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi berbasis IHMB periode tahun 2011 – 2020 atas nama PT. Sarmiento Parakantja Timber Provisinsi Kalimantan Tengah, AAC pada Blok Kelestarian B (sistem TPTJ-SILIN) volume tebang naungan (Φ 40 cm up) 184.600 m3/tahun dan tebangan pada jalur tanam (Φ 20-39 cm) sebesar 15.580 m3/tahun 3. Blok C (TPTJ-SILIN) Etat Vol (LOA) (tebang naungan Φ 40 cm >) = Ttl Vol. Sediaan + penambahan riap pd thn tbng X 0,56 Rotasi (Thn) Etat Vol jalur (Φ 20-39 cm) Total sedian jalur (Φ 20-39 cm) x 0,7 Rotasi (Thn)
12
Ket : • Total Vol. Standing stock (m3) pada tahun tebang = merupakan jumlah standing mulai tebang pertama ditambah dengan riap sampai dengan saat (thn) tegakan ditebang diameter 40 cm ke atas. • Riap = 2,055 m3/ha/tahun • Luas efektif = 20.951 ha • Rotasi = 25 tahun • Faktor eksploitasi (Fe) =0,7 • Faktor pengaman (Fp) = 0.8 • Totall sediaan jalur = sediaan jalur diameter 20-39 cm , luas15% dari luas efektif
Etat Vol. (Φ 40 cm up) = 528.147,09 + 581.817,77 X 0,56 (Fe x Fp) 25 = 24.863 m3/tahun Etat Vol. tebang jalur (Φ 20-39 cm) = 133.917,87 X 0,7 25 = 3.749 m3/tahun Pengaturan blok RKT disesuaikan dengan kondisi lapangan dan efisinsi kegiatan operasional. Berdasarkan SK. Menhut nomor : SK.34/VI-BUHA/2011, tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi berbasis IHMB periode tahun 2011 – 2020 atas nama PT. Sarmiento Parakantja Timber Provisinsi Kalimantan Tengah, AAC pada Blok Kelestarian C (sistem TPTJ-SILIN) volume tebang naungan (Φ 40 cm up) 23.430 m3/tahun dan tebangan pada jalur tanam (Φ 20-39 cm) sebesar 5.530 m3/tahun 5. RENCANA KEGIATAN a. b. c. d. e. f. g.
Penataan Areal Kerja (PAK) (Et – 3) Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) (Et-2) Pembukaan Wilayah Hutan (Pwh) (Et-1) Pengadaan Bibit Penebangan (Et – 0) Penanaman & Pemeliharaan Tanaman ( Et + 2 sampai ET + 5) Pembebasan Dan Penjarangan (Et + 3)
6. MONITORING PERTUMBUHAN DAN DINAMIKA HUTAN Monitoring perkembangan penutupan lahan setiap tahun melalui penafsiran citra satelit. Sedangkan untuk monitoring pertumbuhan tegakan hutan dan tanaman dilaksanakan melalui pembuatan Petak Ukur Permanen (PUP) untuk tegakan alam dan sampel plot permanen untuk tanaman dalam jalur pada sitem TPTJ-Teknik Silin. Pengukuran dilakukan tiap tahun.
13
7. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN Rencana kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di uraikan secara ringkas berdasarkan dokumen RKL & RPL dan Rencana Pengelolaan Hutan bernilai Konservasi Tinggi (HCVF). 8. KELOLA SOSIAL Kelola sosial meliputi bidang-bidang ekonomi, kelembagaan masyarakat. pendidikan dan pelatihan, lingkungan dan kesehatan dan pemantapan tenurial. 9. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN HUTAN Rencana secara garis besar selama 10 (sepuluh) tahun yang meliputi penanggulangan terhadap kebakaran hutan, pencurian kayu, perambahan hutan dan perladangan. 10. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Rencana penelitian dan pengembangan berisi kegiatan untuk meningkatkan kinerja PT. Sarmiento Parakantja Timber. 1. SILVIKULTUR a. Uji keturunan (progeny test) shorea leprosula & parvifolia b. Uji jenis (species trial) pada 5 lokasi c. Uji tanaman pada 5 lokasi d. Pengaruh prunning terhadap pertumbuhan e. Pengaruh ukuran lubang tanam terhadap pertumbuhan 2. Manajemen & kelem-bagaan. a. Efektifitas sistim pengawasan internal. 3. Aspek sosial a. Dampak & manfaat program PMDH 4. Produktifitas a. Penelitian faktor eksploitasi b. Efek RIL terhadap produktifitas c. Analisis biaya ban vulkanisir 5. LAINNYA a. Survey orang utan b. Identifikasi flora & fauna c. Penelitian erosi & sedimentasi 11. TENAGA KERJA Rencana penggunaan tenaga kerja IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber , khusus tenaga teknis: 1. GANIS PHPL-Kurpet 2. GANIS PHPL-Canhut
14
3. GANIS PHPL-PWH 4. GANIS PHPL-NENHUT 5. GANIS PHPL-BINHUT 6. GANIS PHPL-KELING 7. GANIS PHPL-KESON 8. GANIS PHPL-PKB Yang sudah teregistrasi oleh BP2HP Palangkaraya.
15