BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perusahaan go public adalah perusahaan yang menjual sebagian
kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan oleh para investor dan calon investor dalam menilai pengelolaan dana atas perusahaan go public yang akan atau telah mereka lakukan investasinya pada perusahaan tersebut dan merupakan sumber informasi utama yang digunakan oleh para investor atau calon investor untuk menilai kemampuan pihak manajemen dalam mengelola sumbersumber daya perusahaan. Pada masa dimana jumlah informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan melalui basis data elektronik, internet, dan sumber-sumber lainnya berkembang dengan cepat. Jasa audit dan assurance dapat membantu memastikan bahwa informasi dapat diandalkan, terpercaya, relevan, dan tepat waktu bahkan audit menyediakan kerangka kerja yang bermanfaat untuk meningkatkan keandalan informasi yang digunakan oleh pembuat keputusan sehingga audit bernilai bagi akuntan masa depan dan pembuat keputusan bisnis. Berikut contoh yang menampilkan situasi dimana audit memasuki transaksi ekonomi serta meningkatkan keandalan dan kredibilitas dari laporan keuangan suatuentitas :
1
2
Conway Computer Company merupakan penjual grosir perlengkapan komputer seperti disk drive dan sistem tape backup yang sukses. Perusahaan tersebut didirikan oleh george dan jimmy steinbuker lima tahun yang lalu. Dua tahun yang lalu sebuah perusahaan modal ventura menyediakan modal yang dibutuhkan untuk pengembangan dengan membeli 40% saham perusahaan. Conway Computer berkembang dengan baik, dengan pendapatan dan keuntungan meningkat sebesar 25% pertahun selama dua tahun terakhir. Steinbuker bersaudara dan perusahaan modal ventura tersebut berencana menjual saham tersebut ke publik. Mereka telah menghubungi beberapa perusahaan penjamin mengenai penawaran publik ini. Perusahaan penjamin menginformasikan bahwa laporan keuangan perusahaan harus diaudit terlebih dahulu oleh akuntan publik sebelum pernyataan pendaftaran dapat diajukan kepada Badan Pengawasan Pasar Modal. Perusahaan memakai jasa Akuntan Publik selanjutnya perusahaan berhasil menjual saham ke publik. Situasi ini menunjukkan pentingnya audit bagi perusahaan pribadi maupun perusahaan publik. Dengan menambahkan fungsi audit kepada tiap situasi, pengguna laporan keuangan mendapat keyakinan memadai bahwa dalam laporan keuangan tidak terkandung salah saji ataupun penghilang yang material. Auditor dapat juga memberikan keyakinan yang bernilai mengenai informasi operasi, keandalan dan keamanan system informasi, serta pengendalian internal suatu entitas.
3
Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang di tetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ), dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Proses audit merupakan aktivitas yang membutuhkan waktu tidak sedikit bahkan terkadang auditor menunda publikasi laporan audit apabila dirasa perlu untuk memperpanjang masa audit agar informasi keuangan yang disampaikan relevan dan dapat diandalkan. Selain itu, menurut Generally Accepted Auditing khususnya standar umum ketiga menyatakan bahwa audit juga harus dilakukan dengan penuh kecermatan dan ketelitian. Undang-undang no.8 tahun 1995 nomor 64 tentang pasar modal menyatakan semua perusahaan publik yang terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam-LK dan mengumumkan laporan kepada masyarakat. Untuk itu semua perusahaan publik yang terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan perusahaannya dengan tepat waktu, sesuai dengan batas akhir yang ditetapkan oleh Bapepam-LK dalam keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-460/BL/2008 menyatakan bahwa penyampaian laporan keuangan tahunan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-3 ( tiga ) setelah laporan keuangan tahunan. Kewajiban penyampaian laporan keuangan dengan tidak tepat waktu maka akan dikenakan sanksi administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik ( SPAP ) dari Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI,2009 ) khususnya tentang standar pekerjaan lapangan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus direvisi dengan semestinya, pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan, bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Karena adanya standar inilah kemungkinan akuntan publik untuk menunda publikasi laporan audit atau laporan keuangan auditan karena pelaksanaan audit yang semakin sesuai standar membutuhkan waktu yang semakin lama. Sebaliknya, semakin tidak sesuai standar pekerjaan audit semakin pendek waktu yang diperlukan. Selain itu pemeriksaaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini dapat disebabkan karena terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi dan pengendalian intern yang kurang baik. Kondisi- kondisi seperti ini yang terkadang membuat dilema bagi auditor. Lamanya waktu penyelesaian audit ini mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi tersebut. Menurut Owusu dan Ansah ( dalam Sistya, 2008 ), menyatakan bahwa: ”Ketepatwaktuan ( timeless ) penyajian laporan keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di pasar saham yaitu
5
sebagai fungsi evaluasi dan pricing, mengurangi tingkat insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor di pasar”. Dyer dan McHugh, ( dalam Utari dan Syaiful, 2008 ) menyimpulkan bahwa : “ Perusahaan yang memiliki sumber daya ( asset ) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi,lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih,memiliki sistem pengendalian internal yang kuat, adanya pengawasan investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka akan memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu. Chambers dan Penman ( dalam Utari dan Syaiful,2008 ) mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu : 1.
Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan.
2.
Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang di harapkan’’. Keterlambatan pelaporan, secara tidak langsung juga diartikan oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini
audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering dinamai dengan audit delay. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya maka semakin panjang audit delay. Mengingat begitu pentingnya ketepatan waktu pelaporan tersebut, menjadikan audit delay serta
6
faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai salah satu objek penelitian yang signifikan untuk dianalisis. B.
Audit Delay “ Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari
tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit ( Halim, 2000:64 )’’. Menurut Petrolina ( 2007 ), “Audit delay adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan
audit laporan keuangan tahunan, diukur
berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas laporan keuangan tahun perusahaan, sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal yang tertera kepada laporan auditor independen’’. Menurut Monirul dan Taylor ( 1998:2) definisi audit delay, “The length of time from company’s financial year and to the date of auditor’s report” ( merupakan lamanya jangka waktu dari tahun tutup buku perusahaan sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan auditor ). Dari definisi di atas disimpulkan bahwa perbedaan waktu antara pelaporan keuangan dengan tanggal laporan audit mengidentifikasikan tentang lama waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor, sehingga lama perbedaan waktu ini dalam audit di sebut audit delay.
7
Adapun faktor-faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Debt Equity Ratio ( DER ), Kualitas Kantor Akuntan Publik ( KAP ), Return On Investment ( ROI ). Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah : 1.
Periode waktu yang digunakan adalah tiga tahun dari 2008-2010 sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan periode waktu satu tahun.
2.
Selain itu dalam penelitian ini, variabel independen yang ditambahkan antara lain debt equity ratio ( DER )
3.
Data yang diambil adalah perusahaan manufaktur sektor Consumer Good Industri sedangkan penelitian sebelumnya mengunakan semua data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
4.
Motivasi peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, debt equity ratio ( DER ), Kualitas Kantor Akuntan Publik ( KAP ), Return On Investment ( ROI ) terhadap audit delay
pada
perusahaan go publik di Indonesia.
Berdasarkan keterangan di atas, penulis tertarik untuk membuat penelitian berjudul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Consumer Good Industry Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010 ”
8
C. Rumusan Masalah Penelitian 1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay? 2. Apakah Umur Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay? 3. Apakah Debt Equity Ratio ( DER) berpengaruh terhadap audit delay? 4.
Apakah Kualitas Kantor Akuntan Publik ( KAP ) berpengaruh terhadap audit delay?
5. Apakah Return On Investment ( ROI ) berpengaruh terhadap audit delay? 6. Apakah Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Debt Equity Ratio, Kualitas Kantor Akuntan Publik, dan Return On Investment secara serentak berpengaruh terhadap audit delay? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap audit delay? b. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh dari umur perusahaan terhadap audit delay? c. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh dari debt equity ratio ( DER) terhadap audit delay? d. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh dari kualitas KAP terhadap audit delay? e. Untuk mendapat bukti empiris mengenai pengaruh ROI terhadap audit delay?
9
2. Adapun manfaat / Kegunaan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi Manajemen Perusahaan Pihak manajemen perusahaan dapat memahami faktor-faktor yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap audit delay, sehingga audit delay dapat ditekan seminimal mungkin agar dapat diambil keputusan manajemen untuk kegiatan operasi perusahaan secara tepat waktu. b. Bagi Investor dan Kreditor Untuk memberi informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan sebelum pengambilan keputusan investasi pada suatu perusahaan. Melalui penelitian ini juga diharapkan investor dapat memahami dan mengevaluasi investasi dengan mempertimbangkan audit delay perusahaan. c. Bagi Pemerintah Untuk pengambilan kebijakan mengenai peraturan audit delay dan sebagai
patokan
untuk
menentukan
apakah
peraturan
telah
dilaksanakan sebagaimana mestinya. d. Bagi Akademisi dan Peneliti Selanjutnya Untuk menambah pengetahuan dan dapat digunakan pula sebagai bahan referensi serta sebagai dasar pengembangan untuk melakukan penelitian tentang audit delay dalam perusahaan.