BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Koperasi menurut Drs. Mohamad Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasakan 'seorang buat semua dan semua buat seorang'. Koperasi sangat relevan dengan sistem demokrasi ekonomi Indonesia, dimana kegiatan ekonomi dilandasi oleh rasa gotong royong, kekeluargaan serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama koperasi sesuai pasal 3 UU no.25 tahun 1995 yaitu "Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945". Koperasi melakukan kegiatan usaha dengan menerapkan azas kekeluargaan sesuai yang terkandung dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan". Prinsip koperasi di Indonesia antara lain keanggotaan bersifat sukarela
dan
terbuka,
pengelolaan
dilakukan
secara
demokratis, 1
pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta kemandirian. Ciri utama yang membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya adalah keanggotaan yang bersifat sukarela, adanya prinsip demokrasi dalam pengambilan keputusan serta bagi ke-ikutsertaan anggota, sisa hasil usaha yang dibagikan atas perimbangan jasa usaha atas koperasi, koperasi bukan merupakan akumulasi
modal,
koperasi
dapat
berdiri
sendiri
tanpa
adanya
ketergantungan terhadap pihak lain serta melaksanakan prinsip pendidikan koperasi dan bekerja sama antar koperasi. Kegiatan utama koperasi adalah melayani kepentingan anggota, dan mengutamakan kepentingan anggota. Koperasi harus mampu memenuhi kebutuhan anggota sesuai dengan jenis koperasi. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas dalam koperasi yaitu Rapat anggota tahunan, Dewan Pengurus, Badan Pengawas Aktivitas Usaha. Bidang usaha yang dijalankan oleh koperasi adalah usaha simpan pinjam, usaha penjualan barang konsumsi usaha jasa tenaga kerja, usaha pengadaan alat tulis kantor dan usaha fotocopy. Koperasi mempunyai watak ekonomi sosial dimana koperasi merupakan soko guru dalam perekonomian Indonesia. Faktanya walaupun dianggap sebagai soko guru perekonomian namun koperasi dipandang sebelah mata sehingga berakibat minimnya jumlah koperasi dibandingkan dengan bentuk usaha lain seperti Perseroan Terbatas (PT) maupun
2
Persekutuan Komanditer (CV). Data pada Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada bulan Desember 2014 menyebutkan bahwa jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 209.488 unit dengan jumlah anggota sebanyak 36.443.953 jiwa. Angka ini hanya sebesar 15,3% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Nilai ini sangat kecil jika dibandingkan dengan banyaknya penduduk yang bergantung pada bentuk usaha lain. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam berpartisipasi pada kegiatan koperasi disebabkan karena minimnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Faktor yang menyebabkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi antara lain tingkat profesionalitas. Dalam praktiknya, masih banyak koperasi terutama koperasi simpan pinjam yang melakukan
kegiatan
usaha
dengan
sistem
manual
dan
belum
terkomputerisasi, sehingga data yang di input bisa saja hilang tanpa ada arsip yang disimpan. Dalam koperasi simpan pinjam sumber utama pemasukan berasal dari Sisa Hasil Usaha (SHU) sehingga dalam menerima angsuran dari anggota merupakan hal yang patut diperhatikan dengan seksama karena dapat memicu terjadinya kesalahan pencatatan ataupun tindakan kecurangan lainnya sehingga dalam peneriman kas dari anggota memiliki risiko yang sangat tinggi. Bahkan terkadang dijadikan celah oleh koperasi yang tidak bertanggung jawab untuk melarikan uang yang telah disetor oleh anggota.
3
Hal ini berakibat pada rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap badan usaha koperasi dan akan lebih memilih badan usaha lain yang dinilai lebih bonafit dan profesional serta memiliki jaminan keamanan atas investasi yang telah ditanamkan. Oleh karena itu, manajemen kas memiliki peranan yang sangat penting di dalam koperasi dalam kaitannya terhadap penilaian kas, pencatatan kas dan prosedur kas sehingga dapat memberikan gambaran tentang untung ruginya dilaksanakan penjualan usaha secara kas. Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU didirikan pada tahun 2010 oleh ibu-ibu PKK dusun Gemahan RT 03 Ringinharjo Bantul Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Modal awal untuk mendirikan koperasi diperloleh dari dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU mempunyai 3 (tiga) orang karyawan yang merangkap sebagai pengurus yakni Ketua, Sekretaris, serta Bendahara. Hingga saat ini anggota dari Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU mencapai 53 orang. Dalam praktiknya penerimaan setoran angsuran dilakukan oleh pengurus dan dapat dibayarkan kepada dua orang, selain itu uang yang sudah disetorkan sebelum jatuh tempo disimpan oleh salah satu pengurus sehingga rawan terjadi kecurangan. Pembukuan administrasi dilakukan oleh sekretaris koperasi dan bagian akuntansi dilakukan oleh Bendahara koperasi. Hal ini mempunyai risiko tinggi dan dapat menimbulkan
4
kecurigaan karena sistem pengorganisasian yang kurang baik. Dibutuhkan tenaga ahli yang dapat memberikan pengarahan mengenai pemisahan tugas serta pencatatan akuntansi yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berstandar Umum (PABU) serta PSAK pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU agar tidak terjadi sistem penerimaan kas yang profesional dan terarah. Berdasarkan atas hasil uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem penerimaan kas yang profesional dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif pada kegiatan usaha
koperasi
yang
sesungguhnya
akan
lebih
menguntungkan
dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Hal tersebut mendorong penulis untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul :"SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM LUMINTU KABUPATEN BANTUL" B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pokok permasalahan yang akan di bahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana sistem penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul yang meliputi : 1. Bagaimana sistem dan prosedur penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU? 2. Bagaimana pengendalian internal sistem penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul? 5
C. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulis dalam melaksanakan penelitian ini antara lain untuk : 1. Mengetahui sistem dan prosedur penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 2. Mengetahui pengendalian internal sistem penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. D. MANFAAT PENULISAN Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi anggota koperasi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada anggota mengenai sistem penerimaan kas pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul sehingga anggota dapat mengetahui sistem penerimaan kas yang transparan dan akuntabel. 2. Bagi Kreditur Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kreditur dalam memberikan pinjaman modal kepada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 3. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan mampu menjadi penerapan teori yang telah didapatkan mahasiswa selama masa studi.
6
E. KERANGKA PENULISAN Koperasi Simpan Pinjam “LUMINTU”
Belum ada pemisahan pencatatan
Teori Sistem Informasi
Pembagian tugas dan fungsi belum jelas
Belum ada terdapat Sistem dan prosedur penerimaan kas
Kesimpulan
Gambar 1 Kerangka Penulisan
Langkah pertama dalam analisis sistem pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul dimulai dengan melakukan observasi di lapangan serta melakukan wawancara dengan narasumber
7
yaitu Ketua Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul, jika hasil observasi serta wawancara menunjukkan hasil yang kurang baik maka penulis akan membuat sistem penerimaan kas yang sesuai, kemudian sistem yang telah dibuat diuji, setelah melakukan pengujian sistem kemudian dilakukan penerapan atas sistem yang telah disusun. F. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan pada Tugas Akhir dengan judul Sistem Penerimaan Piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul terdiri atas : a. Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang : 1) Latar Belakang Masalah : Bagian ini memuat informasi mengenai hal yang mendasari pengambilan topik TA yaitu keinginan penulis untuk membuat sistem penerimaan piutang yang profesional dan transparan. 2) Rumusan Masalah : Bagian ini merupakan intisari dari masalah yang mendasari pengambilan topik yaitu buruknya sistem penerimaan piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 3) Manfaat Penulisan : Bagian ini berisi manfaat penulisan antara lain bagi anggota koperasi, bagi kreditur serta bagi mahasiswa. 8
4) Tujuan Penulisan : Bagian ini berisi tujuan penulisan antara lain yaitu melakukan analisis sistem penerimaan piutang yang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 5) Metodologi : Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai cara yang akan digunakan dalam menganalisis sistem penerimaan piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 6) Kerangka Penulisan : Bagian ini berisi kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 7) Sistematika Penulisan : Bagian ini berisi ringkasan bagian dalam tugas akhir.
b. Bab II Gambaran Umum Penulisan Bab II dapat dirinci sebagai berikut : 1) Kondisi Umum : Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai aktivitas umum dari sistem penerimaan piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 2) Landasan Teori : Bagian ini merangkum teori yang menjadi dasar dalam pembahasan terkait dengan topik penulisan. 3) Tinjauan Pustaka/Kajian Sebelumnya : Bagian ini merangkum secara umum tentang tulisan ilmiah yang terkait dengan sistem
9
penerimaan piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul. 4) Jenis dan/atau Sumber Data : Bagian ini menjelaskan secara rinci jenis data yang digunakan dalam penulisan. c. Bab III Analisis dan Pembahasan Bab III tentang Analisis dan Pembahasan Tugas Akhir dapat berisi tentang: 1) Analisis : Bagian ini mencakup seluruh analisis sistem penerimaan
piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul, termasuk di dalamnya berisi tabel dan grafik hasil analisis. 2) Interpretasi dan Pembahasan : Bagian ini berisi pembahasan
mengenai hasil analisis sistem penerimaan piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU Kabupaten Bantul, termasuk hasil analisis secara sistematik. d. Bab IV Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir dalam bagian inti Tugas Akhir. Bagian ini merangkum hal yang menjadi pokok bahasan dalam analisis sistem penerimaan piutang pada Koperasi Simpan Pinjam LUMINTU, sedangkan saran bersifat tentatif yaitu apabila terdapat saran ataupun rekomendasi berdasarkan kesimpulan penulisan.
10