BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagai mana di maksudkan dalam pembangunaan UUD 1945 melalui pembangunan Nasional yang berkesinambungan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan Nasional bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dan penyediaan obat-obatan di Rumah sakit dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan pada umumnya..Perilaku masyarakat dewasa ini lebih bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, menangani orangorang sakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, dan berpartisipasi dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya, kemampuan masyarakat yang diharapkan dimasa depan adalah mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Pelayanan kesehatan yang bermutu dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa dan pelayanan, sesuai dengan standart dan etika pelayanan profesi. Pengendalian internal merupakan aktivitas yang dijalankan dan dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan. Adapun tujuan dari pengendalian internal antara lain untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas kebijakan
manajemen,
mengahsilkan
laporan
1
akuntansi
yang
akurat,
dan
2
megamankan aktiva perusahaan. Dengan pengendalian internal yang baik di suatu perusahaan akan dapat membantu manajemen perusahaan dalam mancapai tujuan perusahaan. Hal ini dapat didasari bahwa dengan sistem akuntansi yang ditunjang dengan pengendalian internal yang memadai dapat membantu pihak manajemen dan pihak luar dalam melakukan pengawasan dan pengendalian sehubungan dengan aktivitas perusahaan. Persediaan merupakan elemen yang penting dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Persediaan sering dikatakan bagian yang cukup besar dari keseluruhan aktiva lancar, karena diperlukan perhatian yang seksama untuk mengelolanya. Persediaan sendiri meerupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan pada tanggal tertentu dengan tujuan untuk dijual secara langsung atau melalui proses produksi didalam siklus normal kegunaan perusahaan. Untuk rumah sakit persediaan yang dimiliki terbatas pada persediaan obat. Karena ada dorongan untuk memiliki persediaan itu, bukan berarti bahwa rumah sakit harus menyediakan persediaan yang sebesar-besarnya. Memang dengan mempunyai tingkat persediaan yang tinggi akan meminimumkan kemungkinan rumah sakit tidak mampu memenuhi permintaan pasien. Tetapi disamping itu akan mengakibatkan investasi yang terlalu besar pada persediaan, yang berarti terdapat dana macet yang tertanam didalamnya dan juga kemungkinan persediaan rusak akan menjadi besar. Oleh karena itu obat-obatan yang ada pada Rumah Sakit perlu dijaga dengan baik dengan tujuan agar obat-obatan tetap terjaga dari keamanannya ditinjau dari tanggal kadaluarsa, penggunaan dalam ukuran yang tepat, pencurian dari pihak lain, dll.
3
Organisasi pelayanan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat Indonesia. Setiap organisasi pelayanan kesehatan memiliki tujuan atau sasaran, agenda kegiatan maupun program bagi masyarakat yang dituju. Dengan demikian, implikasinya adalah timbulnya kebutuhan akan organisas ikesehatan tersebut. Dan rumah sakit adalah salah satu tempat perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Pengelolaan organisasi kesehatan ini sangat erat kaitannya dengan dengan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan atas seluruh kegiatan didalam organisasi tersebut. Dan setelah itu, pertanggung jawaban merupakan bagian sangat penting dan tidak bisa lepas atas semua kegiatan dalam pelaksanaan semua aktivitas organisasi kesehatan tersebut. Seluruh aspek pengelolan organisasi kesehatan menjadi bahan yang harus dipertanggung jawabkanoleh penanggung jawab program atau perilaku organisasi. Untuk mendukung kegiatan pengawasan dan pengendalian persediaan diperlukan adanya sistem pengendalian intern yang handal. Sistem pengendalian intern yang handal diperlukan agar tidak terjadi inefisiensi dalam persediaan obat yang ada di apotek. Dengan demikian tujuan pengendalian yaitu menjaga kekayaan organisasi, mengguanakan ukuran-ukuran fisik sebagai masukan informasi, bekerja secara independen tanpa intervensi manusia serta untuk pengambilan keputusan (Willian K. Carter, 2009:6).
4
Sistem pengendalian yang baik akan menekan terjadinya kesalahan ataupun penyelewengan. Pengendalian diartikan sebagai alat-alat yang terorganisasi dan terorganisir yang bertujuan: Menjaga keamanan atas kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi di dalam operasi, mendorong dipatuhinya kebijaksanaan menejemen yang telah diterapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang diberi judul : “ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM DAM PROSEDUR PENGADAAN DAN PENGELUARAN OBAT PADA RSAB MUHAMMADIYAH TUBAN ( Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Jln. Diponegoro No 1 - TUBAN )”. B. Rumusan Masalah Penulis mencoba merumuskan bahwa masalah yang dibahas dan diteliti berkisar pada analisis sistem pengendalian intern terhadap sistem dan prosedur pengadaan dan pengeluaran obat, sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian intern dan prosedur pengadaan dan pengeluaran obat di RSAB Muhammadiyah Tuban? 2. Apakah sistem dan prosedur pengadaan dan pengeluaran obat yang diterapkan oleh RSAB Muhammadiyah Tuban sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian intern?
5
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan yang dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengendalian intern dan prosedur pengadaan dan pengeluaran obat di RSAB Muhammadiyah Tuban. 2. Untuk mengevaluasi sistem dan prosedur pengadaan dan pengeluaran obat yang diterapkan oleh RSAB Muhammadiyah Tuban sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian intern. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan positif tentang sistem pengendalian intern sebagai bahan pertimbangan atas prosedur pengadaan dan pengeluaran obat pada RSAB Muhammadiyah Tuban. 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti selanjutnya mengenai sistem pengendalian atas pengadaan dan pengeluaran obat yang diterapkan pada RSAB Muhammadiyah Tuban dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya.