BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, organisasi perusahaan perlu
mengevaluasi lingkungan internal dan eksternal, peluang serta tantangan untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan tetap kompetitif (Ramlall, 2002). Lingkungan yang kompetitif ditandai dengan organisasi perusahaan harus bisa meningkat, bertahan hidup, dan mencari keunggulan dengan menciptakan kreatifitas dan inovasi sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi perusahaan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi perusahaan yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi perusahaan (Mahsun, 2006:25). Keban (2004) menyatakan bahwa kinerja organisasi perusahaan adalah mempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi perusahaan telah sesuai dengan kenyataan kondisi atau faktor ekonomi, politik, dan budaya yang ada; apakah struktur dan kebijakannya mendukung kinerja yang diinginkan; apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastuktur dalam mencapai misinya; apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan; dan apakah organisasi perusahaan tersebut menciptakan dan memelihara kebijakankebijakan seleksi dan pelatihan, serta sumber dayanya. Dalam hal ini kinerja 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai penggambaran sampai seberapa jauh organisasi perusahaan telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi organisasi perusahaan. Kinerja organisasi perusahaan telah menjadi perhatian dari akademisi dan praktisi selama beberapa dekade terakhir untuk membantu proses pembangunan. Akademis maupun praktisi memberi perhatian yang besar kepada kinerja organisasi perusahaan yang didorong oleh keinginan untuk mengidentifikasi penentu kinerja organisasi perusahaan yang tinggi. Meningkatkan kinerja organisasi perusahaan merupakan perhatian utama untuk mengkaji tentang efektivitas dalam suatu organisasi perusahaan. Organisasi perusahaan dituntut untuk terus melakukan pengukuran kinerja, karena pengukuran kinerja merupakan suatu respon terhadap para pemangku kepentingan. Ketika pengukuran kinerja digunakan secara tepat, maka akan mendukung pembuatan keputusan yang lebih baik dalam lingkungan internal maupun eksternal dalam organisasi perusahaan. Perusahaan melakukan pengukuran bisa dilihat dari perspektif kinerja keuangan dan nonkeuangan maupun dari perspektif kepentingan atau tujuan analisisnya. Kinerja keuangan merupakan hasil dari proses pencapaian kinerja nonkeuangan yang termasuk pengukuran kinerja dari perspektif eksternal (Johnson, 1983 dan Kaplan, 1984). Kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia sepanjang 10 tahun terakhir mencapai titik tertinggi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 yaitu sebesar 6,2%, saat itu industri manufaktur mampu tumbuh 6,7% dan ketika pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi dan industri selanjutnya menurun masing-masing hanya mencapai 5% dan 5,5%. Sementara itu, defisit neraca perdagangan industri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
manufaktur mencapai puncaknya pada tahun 2012 dengan angka US$23 miliar, sedangkan pada tahun 2014 berkurang menjadi US$6,4 miliar seiring dengan turunnya nilai impor. Penurunan industri manufaktur tidak terlepas dari perlemahan faktor pendukung daya saing industri, yaitu rendahnya penggunaan serta penguasan teknologi
untuk
menunjang
kinerja
organisasi
perusahaan.
Berdasarkan
pengelompokan dari Organization Economic Co-operatioan and Development (OECD), sekitar 66% dari seluruh produk industri menggunakan teknologi yang rendah dan menengah rendah, sedangkan revolusi industri baru sedang berlangsung dimana wajah kompetisi industri global ditentukan oleh faktor kemajuan teknologi dan inovasi sebagai penentu daya saing serta penilaian kinerja terhadap organisasi perusahaan (http://www.kemenperin.go.id/) Mengutip dari laporan keuangan perseroan PT Astra International Tbk, konsolidasian pendapatan bersih yang dibukukan pada periode semester I tahun 2016 mencapai Rp 88,2 triliun dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 7,11 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2015 pendapatan bersih perseroan mencapai Rp 92,5 triliun dengan laba bersih Rp 8,05 triliun. Kemudian disektor teknologi informasi laba bersih ASII pada semester I/2015 Rp 75 miliar, turun sekitar 3% untuk semester I/2016 menjadi Rp 73 miliar. Ini berarti kinerja perseroan yang bersandi ASII mengalami penyusutan pada semester I tahun 2016 khususnya pada kinerja keuangan perusahaan, ini disebabkan karena permintaan otomotif dan lemahnya harga komoditas, serta penurunan kualitas kredit korporasi di Bank Permata. (http://market.bisnis.com/)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Banyak strategi telah dikonfirmasi untuk memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan secara keseluruhan yang lebih khusus. Beberapa praktik inovatif dan strategi seperti Enterprise Resources Planning, Supply Chain Management, dan keunggulan organisasi perusahaan diterapkan dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi perusahaan. Dalam hal ini
Enterprise
Resources Planning dan Supply Chain Management yang memiliki pengaruh positif (Koh et al, 2006) serta memiliki keunggulan organisasi perusahaan (Philip dan Amstrong, 2003), diperlukan dalam suatu lingkungan bisnis yang kompleks. Berbasis pada teori Resources Based Planning (RBV) dan teori tentang kemampuan bisnis teknologi informasi, organisasi perusahaan jarang sekali ada yang melakukan penelitian untuk menyelidiki keunggulan berdasarkan kemampuan pada teknologi informasi tersebut (Masli et al, 2010). Salah satu teknologi informasi yang unggul dalam beberapa tahun terakhir adalah Enterprise Resources Planning (ERP). ERP biasanya memberikan pengaruh pada operasi seperti dalam rantai pasokan berdasarkan teori Resources Based Planning (RBV) dan teori kontigensi (Hwang dan Min, 2013). Davenport (1998) menunjukkan bahwa ERP adalah pengembangan yang paling penting dalam penggunaan perusahaan teknologi informasi pada tahun 19902000. Ehie dan Madsen (2005) mendefinisikan ERP sebagai suatu pandangan yang menyeluruh untuk bisnis perusahaan dalam solusi perangkat lunak terintegrasi yang mencangkup berbagai proses bisnis. Implementasi ERP sebagai sistem yang inovatif dengan organisasi perusahaan bisnis yang besar, dan kemudian diperluas untuk mencakup organisasi perusahaan lain seperti organisasi perusahaan kecil dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
menengah (UKM) (Everdingen et al, 2000) serta organisasi perusahaan sektor publik (Kumar et al,2002). Ada beberapa organisasi perusahaan yang melaporkan potensi manfaat dari penerapan ERP dan beberapa organisasi perusahaan
lainnya
melaporkan tentang keburukan ERP (Shang dan Seddon, 2000 ; Barker dan Frolick, 2003). Untuk memasuki pasar internasional, ERP merupakan salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi setiap organisasi perusahaan. Di negara maju, ERP telah mendapatkan popularitas yang meningkat dan pentingnya sebagai sumber daya yang signifikan dari kinerja organisasi perusahaan. Namun, didalam negara-negara berkembang penggunaan ERP masih dalam tahap pertumbuhan dengan berbagai alasan tertentu (Huang dan Palvia, 2001). ERP telah dinyatakan oleh Jha dan Joshi (2007) menjadi salah satu inovasi yang praktiknya signifikan dalam dua dekade terakhir mengenai implikasi kinerja ERP yang bertentangan. Oleh sebab itu organisasi perusahaan harus memberikan keputusan untuk menggunakan sistem yang dapat membantu mereka untuk mencapai tujuan mereka dengan menghasilkan risiko yang rendah. ERP merupakan sistem yang rumit, tetapi jika didukung oleh faktor-faktor lain didalam dan diluar organisasi perusahaan maka dapat menyebabkan pencapaian kinerja yang tinggi dan kompetitif. ERP memungkinkan integrasi fungsi divisi usaha dalam hal pertukaran informasi dan aliran, dan integrasi fungsi bisnis seperti akuntansi, keuangan, sumber daya manusia, operasional, penjualan, pemasaran, informasi pelanggan dan bahkan rantai pasokan (Kumar dan Hillegersberg, 2000; Palaniswamy dan Frank, 2000; Motwani et al, 2002; Tarn et al, 2002; Koh dan Saad, 2006).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Salah satu faktor yang dapat membantu ERP untuk mendapatkan keuntungan yaitu dengan menerapkan Supply Chain Management (SCM) sebagai sebuah manajemen yang efisien (Chan, 2008; Sirivianos et al, 2009). Hadirnya SCM dapat melakukan strategi bersaing dengan cara fokus pada penekananan biaya produksi suatu barang hingga biaya terendah namun tetap mampu dalam memenuhi kebutuhan customer. Berdasarkan survei Community dan Segmented Customer (2012) terhadap perusahaan manufaktur dan jasa di Amerika Utara, Asia – Pasifik, dan Eropa yang berjudul “ The Ninth Annual Global Survey of Supply Progress”, menunjukan bahwa supply chain m anagement dianggap mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya. Selain itu Price Waterhouse Coopers (PwC) melakukan penelitian pada 209 perusahaan di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika yang berjudul “PwC and MIT Forum for Supply Chain Innovation” menunjukan bahwa gangguan pada supply chain management akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara signifikan. Meskipun ERP dan supply chain management awalnya melayani aspek yang berbeda dari suatu organisasi perusahaan, kebutuhan dalam menggabungkan teknologi informasi kedalam manajemen rantai pasokan memungkinkan untuk memenuhi permintaan ERP ke dalam SCM. Integrasi ini dianggap sebagai proses alami dan diperlukan dalam strategis dan manajerial pertimbangan (Koh et al, 2006) bagi suatu organisasi perusahaan untuk tetap kompetitif. Untuk bertahan hidup dilingkungan yang kompetitif saat ini, organisasi perusahaan harus mempunyai keunggulan. Untuk keunggulan tersebut, organisasi perusahaan perlu fokus pada seluruh bagian organisasi perusahaan, mengoptimalkan penggunaan, dan aktivitas semua sumber dayanya yang akan mempengaruhi kinerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
organisasi perusahaan. Organisasi perusahaan besar yang berpengaruh adalah ketika organisasi perusahaan bekerja dengan mengedepankan keunggulan organisasi perusahaan baik dari upaya membuat kontribusi maupun perbedaan tersendiri. Keunggulan organisasi perusahaan diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi perusahaan dalam iklim bisnis yang selalu berubah dengan mengakui dan mengelola risiko menggunakan teknik pemecahan masalah. Keunggulan organisasi perusahaan juga diperlukan untuk mengukur kinerja organisasi perusahaan secara unggul yang melampaui persyaratan tanpa menunjukan kelemahan dalam organisasi perusahaan tersebut. Mengejar keunggulan organisasi perusahaan dapat memperkuat daya tarik keseluruhan dan pengaruh dari suatu organisasi perusahaan secara internal dan eksternal. Implementasi ERP memiliki dampak positif terhadap kinerja organisasi perusahaan (Hassabelnaby et al, 2012 ) serta operasional ERP merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja SCM dalam proses bisnis internal maupun eksternal (Su dan Yang, 2010b). Jika tingkatan praktik SCM lebih tinggi, maka dapat menyebabkan kinerja organisasi perusahaan akan semakin baik dan memiliki dampak langsung serta mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja organisasi perusahaan (Li,Sohung et al, 2006; Hung and Yen, 2010). Kemudian keunggulan organisasi juga mempunyai pengaruh yang positif dan langsung terhadap kinerja organisasi ( Li et al, 2006). Banyak peneliti yang sudah menguji adanya pengaruh positif ERP terhadap kinerja organisasi, beberapa peneliti (Irani dan Love, 2001; Davenport dan Brooks, 2004; Hendrick et al, 2007) menegaskan adanya nilai tambah kepada kinerja organisasi perusahaan dengan menggunakan ERP, tetapi untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
penelitian lain seperti (Huton et al,2003; Wieder et al, 2006; dan Velcu 2007) menyatakan bahwa ERP memiliki dampak negatif terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hasil ini bagaimanapun memerlukan penyelidikan lebih lanjut tentang isu-isu mengenai ERP. Penelitian sebelumnya menguji pengaruh ERP terhadap kinerja organisasi serta Total Quality Management dan keunggulan organisasi sebagai variabel mediasi (AlDhafaari et al, 2014), kemudian berdasarkan hasil statistik adanya pengaruh positif ERP terhadap TQM serta keunggulan organisasi dan kinerja organisasi. Selain itu TQM ditemukan untuk memediasi sebagian pengaruh terhadap ERP pada kinerja organisasi dan keunggulan organisasi ditemukan memediasi sepenuhnya pengaruh pada hubungan yang sama. Kemudian penelitian dari Jenatabadi et al, (2013) menyatakan bahwa Supply Chain Management memediasi sebagian pengaruh hubungan ERP terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan. Berdasarkan dari latar belakang diatas, hasil temuan dari penelitian-penelitian terdahulu, dan literatur penelitian maka penelitian ini berbeda dengan penelitian AlDhaafri et al, (2014) dan Jenatabadi et al, (2013) karena menggabungkan dua jurnal, sehingga Penelitian ini berjudul “PENGARUH ENTERPRISE RESOURCES PLANNING TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN DENGAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN KEUNGGULAN ORGANISASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
B.
Rumusan Masalah Penelitian Saat ini persaingan dalam perusahaan sangat ketat, karena semakin hari
semakin banyak bermunculan perusahaan yang lebih mempunyai kinerja yang lebih baik. Kinerja perusahaan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam mempertahankan bisnis yang dijalankan dalam lingkungan yang kompetitif ini. Penggunaan teknologi yang kian canggih, pengendalian terhadap perusahaan yang semakin kreatif dan inovatif serta keunggulan perusahaan yang harus diperhatikan menciptakan kinerja organisasi semakin meningkat. Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa penggunaan sumber daya untuk meningkatkan kinerja perusahaan harus mengoptimalkan enterprise resources planning dan supply chain management sebagai pengendalian serta mempunyai keunggulan dalam organisasi perusahaan tersebut. Dengan demikian rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1.
Apakah Enterprise Resources Planning (ERP) berpengaruh langsung terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan?
2.
Apakah Enterprise Resources Planning (ERP) berpengaruh terhadap Supply Chain Management (SCM) ?
3.
Apakah
Enterprise
Resources
Planning
(ERP)
berpengaruh
terhadap
Keunggulan Organisasi perusahaan ? 4.
Apakah Supply Chain Management (SCM) berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi perusahaan?
5.
Apakah Keunggulan Organisasi perusahaan berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi perusahaan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
6.
Apakah Supply Chain Management (SCM) memediasi hubungan antara ERP dan Kinerja Organisasi perusahaan?
7.
Apakah Keunggulan Organisasi perusahaan memediasi hubungan antara ERP dan Kinerja Organisasi perusahaan?
C. 1.
Tujuan dan Kontribusi Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian ini akan menganalisis dampak yang diberikan oleh sistem enterprise
resources planning terhadap kinerja perusahaan dengan supply chain management dan keunggulan organisasi perusahaan sebagai variabel mediasi. Pengukuran kinerja perusahaan diukur dari kinerja keuangan perusahaan berdasarkan data keuangan perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Enterprise Resources Planning (ERP) terhadap Kinerja Organisasi perusahaan. 2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Enterprise Resources Planning (ERP) terhadap Supply Chain Management (SCM). 3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Enterprise Resources Planning (ERP) terhadap Keunggulan Organisasi perusahaan. 4. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Supply Chain Management (SCM) terhadap Kinerja Organisasi perusahaan. 5. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Keunggulan Organisasi perusahaan terhadap Kinerja Organisasi perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
6. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Supply Chain Management memediasi hubungan antara ERP dan Kinerja Organisasi perusahaan. 7. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Keunggulan Organisasi perusahaan memediasi hubungan antara ERP dan Kinerja Organisasi perusahaan. 2.
Kontribusi Penelitian
a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi dalam teknologi informasi khususnya pada Enterprise Resources Planning (ERP). Penelitian ini juga akan membantu manager dalam mempertimbangkan Supply Chain Management (SCM) dan keunggulan perusahaan sebagai variabel penghubung dalam pengimplementasian tersebut. b.
Bagi para akademisi dan penelitian selanjutnya. Sebagai referensi dan bahan pelajaran yang diharapkan bermanfaat bagi para
akademis untuk menambah wawasan tentang ilmu akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen serta teknologi informasi. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai teknologi informasi, khususnya Enterprise Resources Planning (ERP) terhadap kinerja perusahaan dengan Supply Chain Management (SCM) dan keunggulan organisasi perusahaan sebagai variabel mediasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/