BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Musik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak berabad-
abad, dan semakin penting kehadirannya pada masyarakat modern. Oleh karena itu musik juga telah menjadi budaya popular. Kebutuhan akan musik pada saat ini juga telah memenuhi berbagai bidang kepentingan seperti : pendidikan, terapi, kedokteran, Psikologi, olahraga dan lain-lain. Dalam beberapa hal, musik telah mengisi bagian yang penting dalam proses kegiatan berolahraga. Saat ini penggunaan musik dalam kegiatan olahraga telah bermacam – macam bentuk dan fungsinya. Misalnya saja dalam salah satu cabang olahraga atletik yaitu senam aerobik, dimana musik berperan sebagai pengiring untuk melakukan gerakan-gerakan yang telah diatur sedemikian rupa menurut aturan senam tersebut. Selain itu juga para Cheerleders yang selalu menjadi penyemangat para pemain basket dan olahraga beregu lainnya selalu menampilkan tarian-tarian enerjik dan penuh semangat yang diiringi lagu-lagu berirama cepat yang dimuat dalam bentuk kaset atau CD. Bukan hanya itu saja tetapi beberapa turnamen olahraga dunia seperti olimpiade, sea games, world cup juga mempercayakan musik untuk mengiringi pembukaan lawatan bergengsi di dunia olahraga tersebut. Salah satu turnamen sepak bola dunia yang diadakan sekali setiap empat tahun juga secara khusus selalu menyiapkan / mencari lagu yang tepat untuk menjadi Theme song turnamen sepak bola bergengsi antar negara di dunia tersebut. Pada World Cup
Universitas Sumatera Utara
tahun 2010 yang diadakan di Afrika Selatan, lagu yang dipergunakan menjadi theme song nya berjudul “Waving Flag” yang dinyanyikan oleh “K’naan” seorang penyanyi asal Somalia. Melalui fenomena mengenai keterkaitan musik dalam bidang olahraga diatas, penulis menyadari bahwa saat ini musik telah mengisi bagian – bagian penting dalam olahraga. Dalam olahraga musik juga kerap dipergunakan sebagai media ekspresi dan pemberi motivasi. Pada sebuah tontonan pertandingan olahraga sepak bola di stadion-stadion di Indonesia saat ini, sering sekali kita temui sekumpulan supporter-supporter yang melakukan serangkaian kegiatan pertunjukan yel-yel musikal yang diiringi beberapa alat-alat musik dalam rangka mendukung salah satu tim yang sedang bertanding pada saat itu. Penggunaan alat musik oleh supporter dalam sebuah pertandingan sepak bola merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari supporter di Indonesia saat ini. Hal ini berbanding terbalik dengan supporter sepak bola di Eropa dimana beberapa kelompok supporter diantaranya telah menghilangkan tradisi tersebut, dimulai dengan Irriducibili Lazio (sebutan bagi supporter klub sepak bola Lazio) di akhir 1980-an dengan tidak lagi menggunakan alat musik seperti terompet atau drum dan kemudian diikuti oleh kelompok-kelompok supporter lainnya di Italia 1. Di Inggris sendiri, tradisi alat musik telah lama hilang dan digantikan oleh nyanyian saja (anthem). PSMS sebagai klub sepak bola yang berasal dari Kota Medan mempunyai fans-fans atau supporter yang setia menyaksikan pertandingan mereka di setiap pertandingan atau liga yang digelar di Indonesia khususnya Medan, Sumatera 1
http://forum.fansbola.com/viewtopic.php?f=28&t=445&p=17146
Universitas Sumatera Utara
Utara. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki jumlah supporter sepakbola yang cukup besar. Ditambah dengan adanya budaya yang sudah mengakar di masyarakat bahwa hanya sepak bola-lah olahraga paling populer di Indonesia terlepas dari semakin buruknya prestasi Timnas Indonesia. SMeCK sebagai salah satu kelompok supporter PSMS Medan 2 selalu melakukan
serangkaian
kegiatan
untuk
mendukung
PSMS
di
setiap
penampilannya di Stadion Teladan Medan. Dimulai dengan menyiapkan beberapa alat musik sederhana untuk mengiringi yel-yel yang mereka nyanyikan seperti : Bass Drum (double head frame drum), Snare (frame drum)
dan Tom-Tom
(double head barrel drum) yang termasuk kedalam klasifikasi Membranofon yaitu kelompok alat musik dimana karakteristik getaran atau bunyi yang dihasilkannya melalui kulit atau selaput yang diregangkan. Alat-alat musik tersebut dipergunakan untuk mengiringi yel-yel yang mereka nyanyikan saat menonton pertandingan PSMS di stadion Teladan Medan. Namun ada juga yel-yel mereka yang tidak memerlukan iringan musik. Yel-yel yang dinyanyikan SMeCK ada yang berupa lagu-lagu popular, lagu-lagu daerah ataupun lagu-lagu rakyat yang liriknya mereka ganti menjadi lirik yang bertema semangat atau kemenangan namun ada juga beberapa yel-yel yang mereka ciptakan sendiri. Yel-yel musikal tersebut sering mereka latih dikala mereka berkumpul di sekretariat mereka yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Gang Angkir No 14 Medan. Saat berada di Stadion Teladan, yel-yel tadi dinyanyikan bersama-sama dan dipimpin oleh seorang koordinator lapangan yang mereka sebut sebagai “Panglima Aksi”. 2
SMeCK merupakan kelompok supporter PSMS yang berdiri setelah KAMPAK ( Kesatuan Anak Medan Pecinta Kinantan) di Medan.
Universitas Sumatera Utara
Yel-yel yang mereka bawakan umumnya bertema dukungan, kemenangan, keoptimisan dan beberapa diantaranya juga ada yang berupa sindiran atau ejekan. Tujuan dinyanyikannya yel-yel tersebut menurut SMeCK ialah sebagai bentuk kongkret dukungan mereka dalam memberikan semangat bagi PSMS dalam memenangkan setiap pertandingannya 3. Atas dasar kecintaan penulis terhadap sepak bola dan pentingnya sebuah musik dalam kegiatan olahraga maka dengan melihat fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai seberapa jauh yel-yel musikal yang dibawakan SMeCK dalam setiap pertandingan PSMS di Stadion Teladan Medan dapat mempengaruhi PSMS dalam hal ini sebagai pemain sepak bola juga terhadap SMeCK sendiri sebagai supporternya. Juga mengingat belum adanya penelitian mahasiswa di Departemen Etnomusikologi yang mengaitkan hubungan musik dan olahraga saat ini, maka dengan ini penulis
ingin mengajukan
penelitian dengan judul : PENGARUH YEL-YEL MUSIKAL SMeCK TERHADAP PSMS PADA TONTONAN SEPAK BOLA DI STADION TELADAN MEDAN DITINJAU DARI ASPEK PSIKOLOGI MUSIK.
1.2
Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka ada beberapa hal pokok
permasalahan yang menjadi perhatian utama dalam skripsi ini, antara lain : 1. Bagaimana pengaruh yel-yel musikal SMeCK yang disajikan terhadap PSMS sebagai pemain sepak bola juga pengaruh bagi SMeCK sebagai supporter PSMS pada tontonan sepak bola di stadion Teladan Medan. 3
Wawancara dengan Nata Simangunsong (ketua SMeCK pada tahun 2009/2010) pada tanggal 25 Februari 2009 di Jln Gedung Arca Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.3
Tujuan Penelitian Setiap kegiatan berorientasi kepada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas
maka kegiatan yang akan dilakukan tidak dapat diketahui apa yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan : 1. Untuk memberikan gambaran bagaimana dampak, akibat dan pengaruh yel-yel musikal pada tontonan sepak bola di stadion Teladan Medan terhadap PSMS sebagai pemain sepak bola dan SMeCK sebagai supporter nya. 2. Untuk memperoleh referensi dan dokumentasi mengenai kajian Psikologi musik pengaruh yel-yel musikal pada tontonan sepak bola di stadion Teladan Medan terhadap PSMS sebagai pemain sepak bola dan SMeCK sebagai supporter nya. 3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi S-1 di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk pengkajian ulang atau lanjutan bagi peneliti lain yang tertarik terhadap kajian musik dalam olahraga sepak bola dengaan spesifikasi masalah yel-yel musikal pada tontonan sepak bola di Stadion Teladan Medan. 2. Penelitian ini juga bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan tentang kajian Psikologi musik dan dapat menambah referensi dan dokumentasi mengenai judul diatas.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk dapat memahami secara ilmiah mengenai yel-yel musikal yang dibawakan supporter dimana telah menjadi bagian dalam sebuah tontonan sepak bola di Indonesia
1.5
Konsep Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok suatu penelitian. Dan
suatu konsep sebenarnya adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu (Koentjaraningrat, 1985:21). Untuk mendapatkan pengetahuan mendasar tentang objek penelitian dan untuk menghindari ambiguitas, maka diperlukan definisi-definisi terhadap terminologi yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini. Definisi ini merupakan kerangka konsep yang mendasari batasan-batasan makna terhadap topik-topik yang menjadi pokok penelitian. Pengaruh dapat diartikan sebagai daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:747). Melalui tulisan Stephanie Merritt dalam Simfoni Otak (2003) yang membicarakan mengenai aktivitas musik, penulis menyimpulkan bahwa pengaruh dalam musik mempunyai makna reaksi yang terjadi pada tubuh, jiwa maupun fikiran seseorang setelah mendengarkan sebuah karya musik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia juga dijelaskan bahwa Yel adalah pekikan atau sorakan para anggota perkumpulan (pelajar, mahasiswa dan sebagainya) untuk memberikan dorongan semangat kepada regunya yang sedang bermain (bertanding) 4. Musikal berasal dari kata musik. Pada hakekatnya musik
4
Ibid (1995:1064).
Universitas Sumatera Utara
adalah produk fikiran. Maka, elemen vibrasi (fisika dan kosmos) dalam bentuk frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan diinterpretasikan melalui otak menjadi : pitch 5(nada-harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo (cepat-lambat), Djohan (2009:32). Leo Tolstoy juga mengungkapkan bahwa “Musik adalah stenografi emosi. Emosi yang membiarkan dirinya dengan susah payah diungkapkan dalam bentuk kata-kata dan disampaikan langsung kepada para musisi yang didalamnya terkandung kekuatan dan makna” dalam Stephanie Merritt (2003 : 125). Jadi musikal berarti sesuatu dalam bentuk musik. Kemudian apabila disatukan menjadi yel-yel musikal maka berarti pekikan atau sorakan para anggota perkumpulan yang dituangkan kedalam bentuk musik yang bertujuan untuk memberikan dorongan semangat kepada regunya yang sedang bermain atau bertanding. SMeCK merupakan singkatan dari Supporter Medan Cinta Kinantan yang merupakan perkumpulan atau kelompok masyarakat atau dapat juga dikategorikan sebagai organisasi sosial yang memiliki kesamaan minat dan kecintaan terhadap klub Sepak bola PSMS. Sedangkan PSMS (Persatuan Sepak bola Medan dan Sekitarnya ) merupakan klub sepak bola yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara dengan julukan Ayam Kinantan yang telah berdiri sejak tahun 1950. Tontonan sepak bola dalam hal ini adalah sebuah pertandingan olahraga sepakbola yang diikuti oleh PSMS dalam liga-liga yang diselenggarakan di Indonesia yang dapat dilihat secara langsung di Stadion Teladan Medan.
5
Pitch: kualitas suara yang secara khusus merupakan fungsi dasar dari frekuensi –jumlah osilasi perdetik (disebut Hertz, yang ditulis Hz ) dari obyek suara atau pertikel udara yang dihasilkannya.
Universitas Sumatera Utara
Ditinjau berasal dari kata dasar tinjau yang ditambahkan awalan diMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:1060), Tinjau dapat diartikan menjadi melihat, memeriksa, menilik, mempertimbangkan kembali, mempelajari dengan cermat atau memeriksa untuk memahami. Jadi ditinjau merupakan makna berupa pandangan atau pendapat setelah menyelidiki atau mempelajari dengan cermat sebuah keadaan. Dan kata Aspek mempunyai makna sudut pandang (1995:62). Menurut
The
American
Heritage
Dictionary
(1982),
Psikologi
didefinisikan sebagai karakteristik emosional dan perilaku individu, kelompok atau aktivitas. Sedangkan musik adakah perilaku manusia, maka kajian komprehensif yang melibatkan musik dan Psikologi dinamakan Psikologi Musik 6. Menurut Carl. E. Seashore (1938) dalam Djohan (2009:36) Psikologi Musik dapat disebut psikologi estetika musik, pengetahuan estetika musik atau estetika musikal. Gambaran yang lebih pasti mengenai Psikologi Musik menurut Eagle (1978) yaitu: Musik didefinisikan sebagai suara dan diam yang trorganisir melalui waktu yang mengalir (dalam ruang ), beberapa kesimpulan sementara dan pertanyaan yang muncul: Musik- -Suara- - Vibrasi (?). Dan Vibrasi (energi) adalah esensi dari segala sesuatu (massa). Tetapi bila musik adalah suara yang terorganisir, apakah kita dapat memperoleh perspektif yang lebih baik dari esensi musik jika mengkaji suara yang tidak terorganisir atau suara ribut? Dapatkah kita akan lebih baik memahami musik dan pengaruhnya bila juga memahami pengaruh non-musik (ribut)? Melalui cara apa suara musikal dan non musikal mempengaruhi perilaku manusia dan bawah sadarnya? Apa efek biologisnya? Fisiologis? Neurologis? Psikologis? Sosiologis? Antropologis? Akustik? Pendidikan? Terapiutik? (Djohan, 2009: 37).
6
Lihat Psikologi Musik Oleh Djohan (2009:36)
Universitas Sumatera Utara
1.6
Kerangka Teori Teori adalah salah satu acuan yang dipergunakan penulis untuk menjawab
masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Koentjaraningrat (1985:3), bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri adalah landasan dari pemikiran
untuk
memperoleh
pengertian
tentang
teori-teori
yang
bersangkutan. Teori dapat digunakan sebagai landasan berfikir dalam membahas permasalahan. Untuk itu penulis mengambil beberapa teori yang dianggap perlu sebagai referensi atau acuan dalam penulisan skripsi ini. Untuk membahas mengenai pengaruh yel-yel musikal pada tontonan sepak bola melalui aspek Psikologi Musik, penulis menggunakan teori ”Psikologi Musik” oleh Djohan (2009:169) yang mengatakan terdapat tiga konsep utama mengenai pengaruh musik : 1. Musik penting sebab merupakan sesuatu hal yang baik. 2. Musik merupakan bagian dari kehidupan serta salah satu keindahan budaya manusia, selain terdapat nilai-nilai positif yang sangat berguna. 3. Dengan mengembangkan kemampuan musik maka akan dimiliki keunggulan-keunggulan mendengarkan
dan
yang menghargai
menyertai. musik
Kegiatan akan
latihan,
meningkatkan
perkembangan kognitif, fisik, emosi, dan sosial. Teori yang menyatakan bahwa musik dapat memberikan pengaruh bagi fungsi fisik dan mental juga penulis gunakan pada penelitian ini, seperti yang diungkapkan Stephanie Merritt (2003 : 126) :
Universitas Sumatera Utara
” ...salah satu aspek musik yang paling kuat adalah kelengkapannya dan kemampuannya untuk memicu reaksi menyeluruh di dalam tubuh kita. Kalau kita mendengarkan sebuah karya musik, kita beraksi secara menyeluruh. Tubuh tidak akan bereaksi kalau tidak terjadi perubahan emosi. Emosi bisa mengubah fungsi tubuh. Apa yang dirasakan tubuh mempengaruhi proses berfikir kita dan pada gilirannya akan mempengaruhi jiwa, kegembiraan atau kesedihan yang kita rasakan..” Selain itu terkait dengan teori pengaruh musik, penulis masih berpatokan pada tulisan Stephanie Merritt (2003 : 94) yang menyatakan bahwa : ”... fikiran kita masih sulit menerima sesuatu yang kasatmata. Padahal kegiatan yang tidak berbentuk zat yang disebut musik dapat menyembuhkan, meningkatkan, menenangkan, memberikan pencerahan, memelihara dan memperkuat kita. Kita tidak bisa melihat musik melakukan semua itu dan tidak bisa menerangkan bagaimana musik bisa melakukan semua itu. Meskipun demikian, dampaknya bisa kita lihat...” Teori Use and Function yang dikemukakan oleh Allan P. Merriam (1964) menyatakan bahwa ada 10 (sepuluh) fungsi musik, namun dalam penelitian ini penulis akan menggunakan 2 fungsi yang berkaitan dengan pengaruh yel-yel musikal terhadap PSMS yaitu : 1) Fungsi pengungkapan emosional 2) Fungsi reaksi jasmani. 3) Fungsi komunikasi 4) Fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial 5) Fungsi Hiburan Skripsi ini nantinya akan menyertakan beberapa transkripsi 7 nyanyian yang dibawakan oleh SMeCK Holigan. Maka untuk melakukan pentranskripsian tersebut, penulis mengacu kepada cara yang diungkapkan oleh Nettl (1964: 997
Transkripsi : proses penotasian bunyi dan proses mereduksi bunyi kedalam simbol visual.
Universitas Sumatera Utara
103) yang menganggap transkripsi merupakan cara yang baik untuk dapat mempelajari aspek-aspek detail pada suatu musik dengan dua pendekatan, pertama menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan kedua mendeskripsikan apa yang dilihat dan menuliskannya di atas kertas dengan suatu cara penulisan tertentu.
1.7
Metode Penelitian Metode penelitan ini adalah penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. Penekanan kajian diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Suatu penelitian kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat secara personal dan memandang mereka sendiri mengungkapkan pandangan dunianya (Bogdan dan taylor 1975:4-5). Dalam penelitian ini penulis menggunakan media kuisioner dalam mengumpulkan data-data dari pemain PSMS yang kesemua responden nya adalah pemain PSMS pada Liga Musim 2009/2010. Hal ini dikarenakan adanya beberapa informan yakni dari pihak pemain PSMS yang pada saat dilakukannya penelitian ini sedang mempunyai jadwal pertandingan yang padat di berbagai kota di Indonesia, yang menyebabkan tidak memungkinkannya melakukan wawancara secara langsung para pemain satu-persatu. Sehingga demi alasan keefisienan waktu bagi mereka, penulis melakukan pendataan dengan media kuesioner berupa beberapa daftar pertanyaan dengan bentuk pilihan berganda dan essay yang dibagikan kepada beberapa pemain PSMS.
Universitas Sumatera Utara
1.7.1 Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dilakukan sebagai landasan dalam hal penelitian, yakni dengan mengumpulkan literatur atau sumber bacaan untuk mendapatkan pengetahuan dasar tentang objek penelitian. Sumber-sumber bacaan ini dapat berupa buku, ensiklopedi, jurnal, bulletin, artikel, laporan penelitian sebelumnya, dan lain-lain. Dengan melakukan studi kepustakaan ini penulis akan dapat melakukan cara yang efektif dalam melakukan penelitian lapangan dan penyusunan skripsi ini. Dalam hal ini penulis mengadakan penelusuran kepustakaan untuk memperoleh pengetahuan awal mengenai apa yang akan diteliti. Penulis juga mempelajari buku-buku tentang olahraga sepak bola serta kaitannya kepada psikologi musik yang diantaranya adalah : “Psikologi Musik” oleh Djohan (2009), “Simfoni Otak”, 39 Aktivitas Musik yang merangsang IQ, EQ, SQ untuk Membangkitkan Kreativitas dan Imajinasi oleh Stephanie Merrit (2003) dan beberapa buku lainnya. Studi kepustakaan juga dilakukan terhadap topik-topik lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini, yakni pengetahuan tentang etnografi, sejarah, musikologi, olahraga, seperti dalam buku “ Sejarah Olahraga Sumatera Utara ” (1992) yang banyak berisi arsip-arsip dan catatan sejarah olahraga khususnya sepak bola di Sumatera Utara sebagaimana menjadi wilayah kajian dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1.7.2 Metode Observasi Obserasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya. Dari pemahaman diatas, dapat diterangkan bahwa metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan 8. Penulis melakukan pengamatan pada objek yang akan diteliti yaitu SMeCK dan PSMS dengan menghadiri pertandingan-pertandingan PSMS di Stadion Teladan. Selain itu penulis juga mengadakan kunjungan ke kantor Sekretariat PSMS juga kantor secretariat SMeCK juga menghadiri berbagai kegiatan yang dilakukan SMeCK seperti “Nonton Bareng Pertandingan PSMS” juga rapat pelaksanaan kegiatan SMeCK. Dalam kerja lapangan penulis melakukan pengambilan data melalui perekaman musik dan perekaman pertandingan PSMS di stadion Teladan Medan serta Perekaman audio-visual penulis
lakukan
menggunakan
camera
Sony
Handycam
Wide
LCD
DCR/DVD808 dengan menggunakan MiniDVD Maxel 60 Minute. Penulis juga menggunakam Sony TCM 150 untuk melakukan perekaman audionya saja.
8
Ibid., hlm.115.
Universitas Sumatera Utara
I.7.3
Metode Wawancara Penulisan skripsi ini dimulai dengan memilih informan yang dibagi
menjadi informan pangkal dan informan kunci. Melalui informan, penulis mendapatkan informasi-informasi dan data-data mengenai objek penelitian yang penulis dapatkan dengan metode wawancara juga proses perekaman audio dan video. Dalam penelitian ini penulis melakukan berbagai wawancara dengan beberapa supporter PSMS, pengurus SMeCK, Pemain PSMS, dan juga informan lainnya seperti yang diungkapkan Koentjaraningrat (1985:129) mengatakan bahwa wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirianpendirian mereka itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi. Ia juga menyebutkan bahwa teknik wawancara dapat dibagi menjadi (1) Wawancara berencana (2) Wawancara tidak berencana dan (3) Wawancara sambil lalu (1985:140). Teknik wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara berencana dimana penulis terlebih dahulu membuat jadwal wawancara dengan irforman dan kemudian menysusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan untuk memudahkan penulis mencatat urutan jawaban dari informan. Selain itu penulis juga melakukan teknik wawancara berfokus (focus interview) yaitu memberikan pertanyaan yang selalu berpusat pada pokok permasalahan juga melakukan wawancara bebas (free interview) yaitu pertanyaan tidak selalu berpusat pada pokok permasalahan tetapi pertanyaan dapat berkembang ke pokok permasalahan lainnya dengan tujuan untuk memperoleh data yang beraneka ragam namun tidak menyimpang dari pokok permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
1.7.4 Metode Penelusuran Data Online Perkembangan Internet yang sudah semakin maju pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat saat ini memungkinkan para akademisi mau ataupun tidak menjadikan media online seperti Internet sebagai salah satu medium atau ranah yang sangat bermanfaat bagi penelusuran berbagai informasi, mulai dari informasi teoritis maupun data-data primer ataupun sekunder yang diinginkan oleh peneliti untuk kebutuhan penelitian 9. “Pada mulanya banyak kalangan akademisi meragukan validitas data Online sehubungan apabila data atau informasi itu digunakan dalam karyakarya ilmiah, seperti penelitian, karya tulis, skripsi, tesis maupun disertasi. Namun ketika media Internet berkembang begitu pesat dengan sangat akurat, maka keraguan itu menjadi sirna kecuali bagi kalangan akademisi konvensional –ortodoks yang kurang memahami perkembangan teknologi informasi sajalah yang masih mempersoalkan akurasi media online sebagai sumber data maupun sumber informasi teori. Hal ini disebabkan karena saat ini begitu banyak publikasi teoritis yang disimpan dalam bentuk online dan disebarkan melalui jaringan Internet. Begitu pula saat ini, berbagai institusi telah menyimpan data mereka pada server-server yang dapat dimanfaatkan secara Intranet maupun Internet. Dengan demikian polemic tentang keabsahan dan validitas data-informasi online menjadi sesuatu yang kuno, tergantung pada bagaimana peneliti dapat memilih sumbersumber data online mana yang sangat kredibel dan dikenal banyak kalangan”. 10
Dalam penulisan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai kajian penelitian penulis melalui media internet yang banyak menyediakan situs-situs resmi lembaga sepak bola Indonesia dimana penulis menemukan kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan judul penulis apabila mengandalkan buku-buku atau karya ilmiah yang mengkaji kaitan antara musik dan olahraga. Melalui media Internet pula, penulis dapat men download beberapa ketentuan-ketentuan dan pedoman dasar PSSI melalui situs resmi PSSI yaitu
9
Ibid., hlm. 124. Ibid., hlm. 124-125.
10
Universitas Sumatera Utara
www.pssi-football.com untuk menguatkan pendapat-pendapat saya dalam penelitian ini. Dengan
demikian,
Burhan
Bungin
menjelaskan
bahwa
metode
penelusuran data online yang dimaksud adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti Internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan
fasilitas
online
sehingga
memungkinkan
peneliti
dapat
memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin, dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
1.7.5 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang penulis datangi adalah Stadion Teladan Medan yang
beralamat
di
jalan
Stadion
yang
berseberangan
dengan
jalan
Sisingamangaraja kecamatan Medan Kota yaitu tempat dimana PSMS bertanding karena stadion tersebut adalah “kandang” PSMS sebagai klub sepak bola yang berasal dari kota Medan. Penulis juga mendattangi Mess sekaligus Stadion tempat para pemain PSMS berlatih sehari-hari yang terletak di Stadion Kebun Bunga Medan yang beralamat di Jalan Candi Borubudur Medan. Selain itu juga Sekretariat SMeCK basis Medan Kota yang beralamat di Jln Sisingamangaraja Gang Angkir No 14 di depan UISU Medan. Tidak jarang wawancara juga penulis lakukan dikediaman para pengurus SMeCK yang terletak di jalan Gedung Arca Medan juga di beberapa tempat lain yang memungkinkan untuk penulis lakukan wawancara.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa perekaman, penulis lakukan pada pertandingan PSMS di Stadion Teladan Medan. Namun karena keadaan Stadion Teladan Medan yang sangat tidak memenuhi standarisasi Badan Liga Sepak bola Indonesia, maka Tim PSMS harus sering bertanding di luar Medan untuk menggunakan Stadion klub lain apabila PSMS sedang bertindak sebagai tim tuan rumah yang menyebabkan minimnya perekaman pertandingan PSMS di Stadion Teladan Medan. Pertandingan yang berhasil saya rekam ialah pertandingan PSMS di Stadion Teladan Medan pada Laga Copa Dji Sam Soe 2009. Hal ini karena, Standarisasi Stadion di Copa lebih rendah dibandingkan di Liga Indonesia sehingga panitia memperbolehkan Stadion Teladan dijadikan Rumah bagi PSMS di setiap pertandingannya menjamu tim lain. Pertandingan PSMS di Stadion Teladan yang saya rekam tertera dibawah ini :
Table 1. Jadwal Perekaman Pertandingan NO Tgl
Team yg Bertanding
Waktu
Skor
LAGA
Akhir 1.
Jumat, 20 PSMS VS PERSIBA 2 Februari
(Bantul)
x
45 4 : 1
menit.
Copa Dji Sam
2009.
Soe
2009
Pukul: 15.30 Wib 2.
Sabtu,
23
PSMS
VS 2
x
45 0 : 2
Copa Dji
Mei 2009. PERSIPURA(Jayapura) menit.
Sam
Pukul:
2009
Soe
Universitas Sumatera Utara
15.30 Wib.
1.7.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan gabungan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk data kuantitatif, responden keseluruhan merupakan pemain PSMS yang dipilih sebanyak 20 responden. Ke-20 responden tersebut diberikan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data. Kuesioner tersebut terdiri dari : Identitas responden meliputi nama, usia, posisi pemain dalam sepak bola dan daftar pertanyaan dengan metode pilihan berganda serta metode essay sebagai penguat alasannya. Bentuk jawaban dari setiap pertanyaan kuesioner secara umum mencerminkan
tingkat keterpengaruhan fisik dan mental, yaitu dari tidak
berpengaruh sampai dengan sangat berpengaruh. Data-data yang telah terkumpul yang penulis peroleh dari lapangan maupun studi kepustakaan kemudian ditelaah kembali untuk disusun dalam bentuk tulisan. Begitu juga dengan hasil rekaman yang nantinya akan ditranskripsi untuk kemudian dianalisis. Seperti yang diungkapkan Seidel (1998) 11 yang mengatakan bahwa proses analisis data kualitatif berjalan sebagai berikut : a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri; b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya;
11
Dalam Burhan Bungin (2007:145)
Universitas Sumatera Utara
c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan; dan d. Membuat temuan-temuan umum. Hasil akhir dari data-data tersebut akan disusun secara sistematis dengan mengikuti kerangka penulisan
Universitas Sumatera Utara