BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang sangat cepat dan memberikan pengaruh besar di setiap aspek kehidupan.Hal ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi dengan bantuan berbagai jenis controller (pengendali). Kemajuan teknologi ini sudah terdapat di segala bidang, tak terkecuali bidang transportasi. Perkembangan transportasi yang semakin pesat memudahkan pengguna jalan untuk memilih jenis alat transportasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Selain itu, infrastruktur yang baik mempermudah mobilitas penduduk yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian penduduk di suatu daerah. Setiap tahun jumlah penduduk selalu bertambah. Seiring dengan pertambahan penduduk maka bertambah pula pengguna jalan raya, dan berdampak pada kemacetan di jalan raya [8]. Lalu lintas yang tertib dan teratur merupakan harapan setiap pengguna jalan. Akan tetapi, setiap orang
memiliki
kepentingan
yang
berbeda-beda.
Semua
orang
menginginkan agar cepat sampai tujuan dan saling mendahului. Akibatnya, kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari, terutama di persimpangan jalan. 1
2
Selama
ini
sistem
pengaturan
lalu
lintas
(traffic
light)
menggunakan pengaturan yang hanya berdasar pada waktu yang tetap (konstan) tanpa memperhatikan tingkat kepadatan lalu lintas. Tentunya tingkat kemacetan tidak dapat dikendalikan dengan baik karena kepadatan kendaraan di persimpangan tidak selalu sama. Pergerakan lalu lintas di persimpangan cukup kompleks karena dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti jam, hari, cuaca serta musim maupun situasi yang tidak diprediksi sebelumnya seperti kecelakaan, hari besar, special event, perbaikan jalan, kegiatan pembangunan (konstruksi), dan lain-lain [6]. Pada pagi hari yang ramai, seringkali pengguna jalan menunggu selama 2 atau bahkan 3 kali putaran untuk bisa melewati sebuah perempatan karena padatnya kendaraan pada sisi tersebut, sedangkan di sisi lain lancar karena kendaraannya tidak terlalu padat.
Sebaliknya, pada malam hari
pengguna jalan sering menunggu lama supaya lampu hijau segera menyala padahal saat itu perempatan sedang kosong. Hal ini menghabiskan waktu pengendara dan menghabiskan bahan bakar, sehingga tidak efisien dan merupakan sebuah pemborosan [9]. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengatasi masalah tersebut dengan
melakukan
simulasi
sistem
lampu
lalu
lintas
bersensor
menggunakan software Automation Studio 5.0. Sistem lampu lalu lintas yang disimulasikan sama dengan lampu lalu lintas biasa, hanya saja di setiap ruas jalan dipasang sensor untuk mendeteksi adanya kendaraan atau tidak. Cara kerjanya adalah sebagai berikut.
3
Apabila ada kendaraan yang menutupi sensor, maka sensor aktif (ON). Informasi sensor kemudian diproses oleh diagram ladder PLC menggunakan perangkat lunak Automation Studio, kemudian PLC menghitung lamanya nyala lampu hijau berdasar pada kombinasi sensor yang aktif. Setiap ruas jalan dipasang 2 sensor, misal sensor A dan sensor B. Jika tidak ada sensor yang aktif maka lampu hijau menyala singkat, jika sensor A saja yang aktif maka lampu hijau menyala lebih lama, dan jika kedua sensor aktif maka lampu hijau menyala lebih lama lagi.
1.2. Rumusan Masalah Berdasar uraian 1.1 maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut. Bagaimana cara mengetahui kepadatan kendaraan di setiap ruas jalan pada persimpangan jalan raya? Bagaimana membuat sistem traffic light yang dapat mengatur lama nyala lampu berdasar kepadatan kendaraan?
1.3. Batasan Masalah Supaya penelitian ini fokus dan tidak terlalu luas, maka objek penelitian ini dibatasi pada beberapa hal berikut.
Program yang dibuat berupa simulasi lampu lalu lintas di simpang empat dan simulator yang digunakan adalah Automation Studio 5.0.
Di setiap ruas jalan dipasang 2 sensor sehingga jumlah total sensor sebanyak 8 buah untuk satu simpang empat. Tingkat kepadatan
4
kendaraan di setiap jalur dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sepi, agak ramai dan sangat ramai.
Sensor hanya mendeteksi ada atau tidaknya kendaraan, dan tidak dapat membedakan jenis kendaraan yang melewati sensor.
Sistem lampu lalu lintas ini tidak dapat menangani situasi khusus seperti ambulans atau pejabat yang biasanya harus diberi prioritas (didahulukan). Jika hal tersebut terjadi, maka harus ditangani oleh polisi.
Proses penghitungan waktu penyalaan setiap lampu dilakukan oleh diagram ladder menggunakan library PLC Allen-Bradley yang sudah terintegrasi di dalam software Automation Studio.
1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Membuat simulasi lampu lalu lintas yang lama waktu penyalaan lampu dapat disesuaikan berdasar tingkat kepadatan kendaraan.
1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri atas 5 bab, sebagai berikut. BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan pembahasan, dan sistematika penulisan tugas akhir ini.
5
BAB II. DASAR TEORI Bab ini membahas teori yang berhubungan dengan software Automation Studio 5.0, sistem lampu lalu lintas dan PLC Allen-Bradley. BAB III. METODE PENELITIAN Metode
penelitian
membahas
cara
melakukan
penelitian,
perancangan plantlampu lalu lintas yang akan disimulasikan, fungsi tiap bagian rangkaian alat pengaturan lalulintas dan langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan program. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang pengujiansimulasi alat pengatur lalu lintas yang telah dibuat, pengoperasian dan data hasil pengujian. Setelah itu dilakukan analisa dari pengujian yang diperoleh.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Penutup berisi beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil perancangan, perakitan dan pengujian yang dilakukan. Selain itu berisi saran-saran untuk kemungkinan pengembangan simulasi alat pengatur lalu lintas pada masa yang akan datang.